Stratifikasi sosial adalah pengelompokan masyarakat dalam suatu kategori secara
vertikal. Stratifikasi sosial sering kali digunakan untuk mengkategorikan seseorang masuk ke dalam ruang lingkup spesifik dalam posisinya di masyarakat. Stratifikasi sosial memiliki banyak jenis. Tergantung kategori atau dikelompokan menurut apa. Jenis jenis pengelompokan tersebut diantaranya adalah : ● stratifikasi sosial menurut kekayaan finansial. Kategori ini merujuk pada kelompok masyarakat berdasarkan kondisi kesehatan finansial. Secara umum, pengelompokan berdasarkan kekayaan biasanya ada 3 tingkatan, yaitu miskin, menengah, dan kaya raya. Orang yang memiliki kekayaan lebih, diposisikan di atas. Sementara yang miskin, diposisikan di bawah. Pengelompokan berdasarkan kekayaan sangat penting untuk keperluan data pemerintah, statistik kesenjangan sosial, dan patokan maju tidaknya suatu daerah. ●stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan. Kekuasaan yang dimaksud mencangkup pengaruh utama, atau pemenang keputusan utama, yang mewakili suatu kelompok atau individu lain. Sebagai contoh, stratifikasi sosial keluarga. Biasanya, posisi seorang ayah di tempatkan paling tinggi, sebagai pemegang keputusan dan tanggung jawab dalam keluarganya. Contoh lain, adalah pemerintahan. Setiap wilayah memiliki penguasa dan mewakili seluruh orang yang menempati wilayah tersebut. Stratifikasi kekuasaan memiliki struktur lebih terorganisir, dalam hal ini kekuasaan politik atau pemerintah. ●stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan. Setiap individu memiliki kehormatan, namun dalam stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan, terdapat individu dengan kehormatan khusus atau dipandang derajatnya tinggi oleh banyak orang, atau memiliki pengaruh ke kelompok masyarakat. Contoh dari stratifikasi berdasarkan kehormatan adalah, tokoh adat. Seorang individu yang dipandang sebagai tetua atas suatu kelompok adat atau suku. Memiliki hak khusus terutama hal yang berhubungan dengan adat dan budaya yang dia wakili. ●stratifikasi sosial berdasar keturunan. Jenis stratifikasi sosial ini memiliki kaitan erat dengan genetik atau keturunan. Sebagai contoh, dalam pemerintahan berbentuk monarki, seorang anak akan diwariskan kekuasaan mutlak yang berasal dari genetik orang tuanya. Stratifikasi sosial berdasarkan keturunan tidak dapat dihapus, atau melekat seumur hidupnya, dikarenakan faktor genetik. Stratifikasi sosial berdasarkan keturuan biasanya menempatkan orang tua, atau leluhur paling atas. Sejenis dengan pohon keluarga. ●stratifikasi sosial berdasarkan jenjang pendidikan. Tidak dapat dipungkiri, pendidikan memainkan peran yang krusial dalam kemajuan masyarakat. Atas dasar ini, stratifikasi sosial berdasarkan pendidikan terbentuk. Seorang individu dengan jenjang pendidikan tinggi, biasanya ditempatkan diatas, dan orang yang memiliki jenjang pendidikan rendah, ditempatkan dibawah.
Mengenal pengaruh dari penerapan stratifikasi sosial pada masyarakat.
Pengaruh stratifikasi sosial secara tidak sadar, di alami oleh semua lapisan masyarakat. Berikut adalah pengaruh dari stratifikasi sosial atau adanya kelompok masyarakat dengan kondisi yang berbeda; ●pengaruh dari stratifikasi sosial berdasarkan kekayaan finansial. mempengaruhi orang dengan penghasilan rendah, untuk bekerja lebih keras, agar mendapat penghasilan lebih. Efek negatifnya, orang yang berada diposisi paling bawah, sebagian akan meminta bantuan atau pertolongan ke orang yang kekayaannya lebih banyak. Ini menimbulkan masalah sosial yang faktor utamanya adalah kesenjangan sosial. ●pengaruh dari stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan. Berpengaruh pada kehidupan bermasyarakat dalam bidang politik. Orang dengan posisi kekuasaan rendah, cenderung menginginkan kekuasaan yang lebih tinggi, serta melakukan kesewenang-wenangan atas status kekuasaan yang dia miliki. Dalam kehidupan bermasyarakat, hal ini juga berpengaruh langsung pada harmonisasi masyarakat. ●pengaruh dari stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan. Pada kodratnya, setiap manusia memiliki kehormatan yang setara dimata pencipta. Namun, dalam hal ini, seorang individu yang dengan usahanya, atau karena faktor lain, menjadikan kehormatannya lebih tinggi dari orang pada umumnya. Ini menimbulkan masalah sosial yang memicu kecemburuan sosial. Karena adanya individu yang dianggap "spesial" posisinya dalam suatu kelompok, membuat individu lain cemburu dan tidak mengakui keberadaannya. ●pengaruh dari stratifikasi sosial berdasarkan keturunan. Dalam sistem oligarki, tidak ada yang berhak memegang kekuasaan secara politik, kecuali satu keturunan atau keluarga dari penguasa terdahulu. Sama halnya dengan pengaruh stratifikasi kehormatan, pengaruh dari stratifikasi sosial berdasarkan keturunan juga menimbulkan kecemburuan sosial, terutama dalam konteks kekuasaan politik. Jika tidak di atasi dengan hati hati, hal ini dapat memicu kekacauan di masyarakat, dan berakhir dengan runtuhnya oligarki di tempat tersebut. ●pengaruh dari stratifikasi sosial berdasarkan jenjang pendidikan. Dari dulu, pendidikan menjadi dasar pengetahuan di masyarakat. Namun, karena hal ini juga, jenjang pendidikan menjadi sangat penting untuk semua orang. Munculah kriteria khusus untuk bekerja atau masuk ke dalam suatu instansi khusus, dengan tingkat pendidikan tertentu. Ini menimbulkan masalah pada orang yang memiliki jenjang pendidikan rendah. Mereka tidak bisa memenuhi kriteria tersebut. Akibatnya masalah sosial lain muncul, yaitu kesenjangan sosial, karena perbedaan pendapatkan.