Anda di halaman 1dari 25

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/353322263

Bedah Paper Rock - Support Interaction Analysis for Tunnels in Weak Rock
Masses

Technical Report · July 2021

CITATIONS READS

0 111

1 author:

Danu Mirza Rezky


Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta
13 PUBLICATIONS 1 CITATION

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Danu Mirza Rezky on 18 July 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


BEDAH PAPER
ROCK-SUPPORT INTERACTION ANALYSIS FOR TUNNELS IN
WEAK ROCK MASSES

Karya : Evert Hoek

Disusun oleh :

DANU MIRZA REZKY 212190012

PROGRAM MAGISTER TEKNIK PERTAMBANGAN


KONSENTERASI GEOMEKANIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2020
Tugas Bedah Paper “Rock-Support Interaction analysis for tunnels in weak rock masses”

Data masukan :

Analisis perilaku terowongan dimulai dari langkah-langkah sebagai berikut :


1. Menghitung titik kritis dari support pressure (Pcr). Keruntuhan dapat terjadi jika Pi
(support pressure) lebih kecil daripada Pcr. Rumus Pcr dan hasilnya adalah sebagai berikut :

Hasil dari perhitungan Pcr untuk terowongan dengan variasi insitu stress 7, 10, 15, 20
adalah sebagai berikut :
Po Pcr
7 2.887195
10 4.716463
15 7.765244
20 10.81402
2. Selanjutnya melakukan perhitungan Uie (displacement elastis), yang mana displacement
elastis terjadi apabila Pi > Pcr. Rumus dan hasil perhitungan adalah sebagai berikut:

Penentuan Pi elastis berdasarkan nilai yang berada diatas batas kritis (Pcr), untuk
besarannya disesuaikan untuk mendapatkan kurva dengan trend yang baik.
pi e
3 10 17
4 11 18
5 12 19
6 13 20
7 14
8 15
9 16

1
Dan tabel dibawahnya menunjukkan hasil dari displacement elastis. Puncak dari batas
elastis ialah detara dengan Po (insitu stress), artinya jika support pressure dipasang sesuai
dengan besaran Po. Maka tidak terjadi perpindahan/displacement.
Uie7 Uie 10 Uie 15 Uie 20
0.014444444 0.018055556 0.025278 0.0325
0.010833333 0.014444444 0.021667 0.028889
0.007222222 0.010833333 0.018056 0.025278
0.003611111 0.007222222 0.014444 0.021667
0 0.003611111 0.010833 0.018056
0 0.007222 0.014444
0.003611 0.010833
0 0.007222
0.003611
0
3. Selanjutnya melakukan perhitungan radius plastis (rp), yang mana radius plastis ini
terjadi apabila Pi<Pcr. Rumus dan hasil perhitungan adalah sebagai berikut:

Nilai Pip (plastis) yang digunakan adalah nilai yang berada dibawah Pcr. Untuk besaran
nilai tersebut disesuaikan untuk mendapatkan kurva dengan trend yang baik.
Po 7
2(Po(k-1)+σcm) (1+k)((k-1)Pi+σcm) rp pip
19.0568 6.560433 1
23.2552 5.615361 2
26.98
14.8584 7.968349 0
26.98 5 2.887195
Po 10
2(Po(k-1)+σcm) (1+k)((k-1)Pi+σcm) rp pip
19.0568 7.978514 1
23.2552 6.829159 2
27.4536 5.998675 3
34.66
31.652 5.367508 4
14.8584 9.690761 0
34.66 5 4.716463

2
Po 15
2(Po(k- (1+k)((k-
rp pip
1)+σcm) 1)Pi+σcm)
19.0568 10.1991 1
23.2552 8.729859 2
27.4536 7.668234 3
31.652 6.861398 4
47.46 35.8504 6.22519 5
40.0488 5.709236 6
44.2472 5.281445 7
14.8584 12.38791 0
47.46 5 7.765244
Po 20
2(Po(k- (1+k)((k-
rp pip
1)+σcm) 1)Pi+σcm)
19.0568 12.29076 1
23.2552 10.5202 2
27.4536 9.240853 3
31.652 8.26855 4
35.8504 7.501866 5
40.0488 6.880099 6
60.26
44.2472 6.364576 7
48.4456 5.929428 8
52.644 5.556662 9
56.8424 5.233352 10
14.8584 14.92845 0
60.26 5 10.81402
4. Selanjutnya melakukan perhitungan Uip (displacement plastis) dengan rumus dan hasil
sebagai berikut :

3
Po 7 dan Pcr 2,88
(1-2v)(Po-
ro(1+v)/E 2(1-v)(Po-Pcr)(rp/ro)^ Uip
Pi)
9.91268016 2.4 0.027129
7.262423287 2 0.019003
0.003611
14.62388825 2.8 0.042697
5.757926829 1.645121951 0.014852
Po 10 dan Pcr 4.716463
(1-2v)(Po-
ro(1+v)/E 2(1-v)(Po-Pcr)(rp/ro)^ Uip
Pi)
18.83461683 3.6 0.055014
13.79898854 3.2 0.038274
10.64690719 2.8 0.028336
0.003611
8.524287116 2.4 0.022115
27.78616151 4 0.085894
7.39695122 2.113414634 0.019079
Po 15 dan Pcr 7.765244
ro(1+v)/E 2(1-v)(Po-Pcr)(rp/ro)^ (1-2v)(Po-Pi) Uip
42.14401683 5.6 0.131965
30.87638099 5.2 0.09272
23.82333762 4.8 0.068695
19.07379921 4.4 0.052989
0.003611 15.70063186 4 0.042252
13.20589709 3.6 0.034688
11.30101528 3.2 0.029254
62.17384024 6 0.20285
10.12865854 2.893902439 0.026126
Po 20 dan Pcr 10.81402
ro(1+v)/E 2(1-v)(Po-Pcr)(rp/ro)^ (1-2v)(Po-Pi) Uip
77.7088975 7.6 0.253171
56.93262546 7.2 0.17959
43.92759495 6.8 0.134072
0.003611
35.16997238 6.4 0.103892
28.95022552 6 0.082876
24.35021103 5.6 0.067709

4
20.83782003 5.2 0.05647
18.08585024 4.8 0.047977
15.88331721 4.4 0.041468
14.08877392 4 0.036432
114.6416726 8 0.385095
12.86036585 3.674390244 0.033172
5. Setelah data Pcr, Uie, Rp, dan Uip didapat maka selanjutnya kita plot ke kurva
karakteristik untuk terowongan, dimana untuk Sumbu Y primer adalah Support pressure (Pi),
Secondary axis sumbu Y adalah Radius plastis (Rp), dan sumbu X adalah gabungan dari Uie
dan Uip yang nilainya diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar. Hasilnya adalah sebagai
berikut:

5
Dari keempat kurva karakteristik diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan bertambahnya
tegangan insitu, maka perpindahan massa batuan pada dinding terowongan makin besar. Selain
itu juga batas elastis dari massa batuan dalam terowongan tersebut makin kecil, sehingga titik
kritis untuk support pressure makin besar, sebagai contoh untuk tegangan insitu (Po=7) titik
kritis support pressure berada pada nilai 2.88 Mpa, sehingga dengan pemasangan support
pressure diatas titik kritis untuk menekan laju displacement bisa pada angka 3 atau 4 Mpa dan
seterusnya. Sebaliknya jika tegangan insitu (Po=10), titik kritis support pressure berada pada
nilai 4.71 Mpa, artinya untuk menekan laju perpindahan, harus dipasang support pressure
diatas 4,71 Mpa seperti 5 atau 6 Mpa dan seterusnya. Artinya support pressure yang diterapkan
pada tegangan insitu (Po=7) belum tentu berlaku untuk tegangan insitu (Po=10).

6. Selanjutnya kita menghitung longitudinal displacement profile untuk menentukan


seberapa besar perpindahan yang terjadi pada muka terowongan. Yang hasilnya akan

6
digunakan untuk menentukan grafik hubungan penyangga dan massa batuan. Rumus dan hasil
perhitungan adalah sebagai berikut:

Po Equation rpm/ro
7 26.98 14.8584 0.78125 1.59367
10 34.66 14.8584 0.78125 1.938152
15 47.46 14.8584 0.78125 2.477581
20 60.26 14.8584 0.78125 2.985689

Untuk mekanisme nya, pertama plot garis dari nilai rpm/ro pada grafik dibawah ini :

Lalu dibuat garis menyerupai garis tersebut sesuai dengan nilai rpm/ro dari masing –
masing tegangan insitu. Selanjutnya mencari sumbu x dan y dari grafik yaitu x/ro dan ui/uim,
dan hasilnya sebagai berikut:

7
Dengan Grafik (Po 7)
x/ro x baru uim ui/uim ui
-4 -20 0.0427 0.01 0.000427
-3 -15 0.0427 0.02 0.000854
-2 -10 0.0427 0.05 0.002135
-1 -5 0.0427 0.1 0.00427
0 0 0.0427 0.25 0.010675
1 5 0.0427 0.75 0.032025
2 10 0.0427 0.9 0.03843
3 15 0.0427 0.95 0.040565
4 20 0.0427 1 0.0427
5 25 0.0427 1 0.0427
6 30 0.0427 1 0.0427
7 35 0.0427 1 0.0427
8 40 0.0427 1 0.0427
9 45 0.0427 1 0.0427
10 50 0.0427 1 0.0427
Penentuan nilai x/ro dilakukan melalui grafik, dimana nilai x/ro dimulai dari -5 sampai
dengan grafik mengalami nilai asimptotik. Dari x/ro dapatkan nilai x untuk dimasukkan
kedalam kurva longitudinal displacement untuk Po=7. Begitupun dengan nilai ui/uim yang
didapat melalui grafik longitudinal displacement, kita dapatkan nilai ui/uim, kemudian dengan
nilai uim yang diketahui melalui kurva karakteristik, maka didapatkan nilai ui untuk
dimasukkan kedalam kurva longitudinal displacement Po=7.

8
Dari grafik diatas bisa didapatkan nilai Uio dan Uif. Uio didapatkan dari radius
terowongan (5m) pada sumbu Y Secondary axis, kemudian ditarik garis sampai bertemu kurva
perpindahan longitudinal, kemudian tarik garis lurus kebawah sumbu x dan ditemukan Uio
nya. Sedangkakn Uif didapatkan dengan cara yang sama, hanya saja penarikan garis dimulai
dari face terowongan paling depan yaitu pada jarak 0 meter. Hasil Uif dan Uio akan digunakan
untuk perhitungan serta pembuatan kurva akhir antara massa batuan dan penyangga. Uio
merupakan perpindahan yang terjadi pada saat pemasangan penyangga sesuai dengan radius
terowongan, sedangkan Uif adalah perpindahan yang terjadi pada muka terowongan. Untuk
hasil perhitungan pada tegangan insitu 10,15 dan 20 adalah sebagai berikut:
Dengan Grafik (Po 10)
x/ro x baru uim ui/uim ui
-4 -20 0.085894 0.01 0.000859
-3 -15 0.085894 0.02 0.001718
-2 -10 0.085894 0.05 0.004295
-1 -5 0.085894 0.1 0.008589
0 0 0.085894 0.25 0.021474
1 5 0.085894 0.65 0.055831
2 10 0.085894 0.85 0.07301
3 15 0.085894 0.92 0.079023
4 20 0.085894 0.95 0.0816
5 25 0.085894 0.98 0.084177
6 30 0.085894 0.99 0.085036
7 35 0.085894 1 0.085894
8 40 0.085894 1 0.085894
9 45 0.085894 1 0.085894
10 50 0.085894 1 0.085894

9
Dengan Grafik (Po 15)
x/ro x baru uim ui/uim ui
-4 -20 0.20285 0.01 0.002028
-3 -15 0.20285 0.02 0.004057
-2 -10 0.20285 0.05 0.010142
-1 -5 0.20285 0.1 0.020285
0 0 0.20285 0.25 0.050712
1 5 0.20285 0.6 0.12171
2 10 0.20285 0.78 0.158223
3 15 0.20285 0.85 0.172422
4 20 0.20285 0.93 0.18865
5 25 0.20285 0.95 0.192707
6 30 0.20285 0.97 0.196764
7 35 0.20285 0.99 0.200821
8 40 0.20285 1 0.20285
9 45 0.20285 1 0.20285
10 50 0.20285 1 0.20285

10
Dengan Grafik (Po 20)
x/ro x baru uim ui/uim ui
-4 -20 0.20285 0.01 0.002028
-3 -15 0.20285 0.02 0.004057
-2 -10 0.20285 0.05 0.010142
-1 -5 0.20285 0.1 0.020285
0 0 0.20285 0.25 0.050712
1 5 0.20285 0.54 0.109539
2 10 0.20285 0.72 0.146052
3 15 0.20285 0.83 0.168365
4 20 0.20285 0.9 0.182565
5 25 0.20285 0.93 0.18865
6 30 0.20285 0.95 0.192707
7 35 0.20285 0.98 0.198793
8 40 0.20285 0.99 0.200821
9 45 0.20285 1 0.20285
10 50 0.20285 1 0.20285

11
7. Langkah terkahir yaitu mencari interaksi antara massa batuan dan penyangga yang akan
dipasang, jenis penyangga yang direkomendasikan dari paper ada 3, yaitu Shotcrete/concrete,
Rockbolt, Stell set.
Rumus dari faktor keamanan adalah :

Sedangkan rumus jumlah perpindahan massa batuan pada terowongan ketika diberikan
penyangga adalah:

12
a. Shotcrete/Concrete

13
Rumus dari Psmax dan Ksc adalah sebagai berikut:

Dan hasil perhitungan adalah sebagai berikut:

sig.cc/2 ((ro-tc)^2)/ro^2 psmax


Psmax
17.5 0.8836 2.037

2*(1-v^2)(ro-
Ec*(ro^2-(ro-
tc)ro^2 ksc
Ksc tc)^2)

749977.91 225.6 3324.37

Uiy 0.032613
Dari hasil yang didapatkan, kemudian dijadikan data masukan untuk membuat grafik
interaksi massa batuan dengan penyangga (Shotcrete). Dan hasilnya sebagai berikut:

14
Dari graifk diatas, bisa didapatkan nilai Psmax dan Pse, yang kemudian digunakan untuk
perhitungan Faktor keamanan yang hasilnya adalah :
Fs 3.395
Sedangkan untuk hasil perhitungan dengan tegangan insitu 10, 15 dan 20 adalah sebagai
berikut:

Fs 2.263333

Fs 1.851818

15
Fs 0.636562

Tabel Rangkuman FK Schotcrete/Concrete dengan perbedaan tegangan insitu


Shorcrete Uio Uiy Psmax Pse FS
Po 7 0.032 0.032613 2.037 0.6 3.395
Po 10 0.058 0.058613 2.037 0.9 2.263333
Po 15 0.125 0.125613 2.037 1.1 1.851818
Po 20 0.12 0.120613 2.037 3.2 0.636562
b. Rockbolt

16
Rumus Psmax serta Ks adalah sebagai berikut:

Hasil perhitungan adalah sebagai berikut:

Psmax 0.354
Ksb 62.61474
Uiy 0.037654
Uio 0.032
Hasil tersebut menjadi parameter masukan untuk kurva interaksi massa batuan dan
penyangga (Rockbolt) yang nantinya dari grafik tersebut bisa dihitung faktor keamanannya,
dan hasilnya adalah sebagai berikut:

FS 1.011429

17
Perhitungan untuk tegangan insitu 10,15 dan 20 adalah sebagai berikut:

FS 0.708

FS 0.393333

FS 0.160909

18
Tabel Rangkuman FK Rockbolt dengan perbedaan tegangan insitu
Rockbolt Uio Uiy Psmax Pse FS
Po 7 0.032 0.037654 0.354 0.35 1.011429
Po 10 0.058 0.063654 0.354 0.5 0.708
Po 15 0.125 0.130654 0.354 0.9 0.393333
Po 20 0.12 0.125654 0.354 2.2 0.160909
c. Stell set

19
Rumus Psmax serta Ks adalah sebagai berikut:

Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:


Psmax 0.62484

Kss 101.844
Uiy 0.038135
Uio 0.032
Hasil tersebut menjadi parameter masukan untuk kurva interaksi massa batuan dan
penyangga (stell set) yang nantinya dari grafik tersebut bisa dihitung faktor keamanannya, dan
hasilnya adalah sebagai berikut:

FS 1.275184

20
Perhitungan untuk tegangan insitu 10,15 dan 20 adalah sebagai berikut:

FS 1.201615

FS 0.62484

FS 0.568036

21
Tabel Rangkuman FK Steel set dengan perbedaan tegangan insitu
Steel
Set Uio Uiy Psmax Pse FS
Po 7 0.032 0.038135 0.62484 0.49 1.275184
Po 10 0.058 0.064135 0.62484 0.52 1.201615
Po 15 0.125 0.131135 0.62484 1 0.62484
Po 20 0.12 0.126135 0.62484 1.1 0.568036

Kesimpulan
Semakin tinggi tegangan insitu pada massa batuan, maka semakin berat pula beban yang
diterima oleh masing-masing penyangga batuan, hal ini terbukti dengan menurunnya faktor
keamanan yang dihasilkan dari tiap-tiap penyangga, baik itu Shotcrete/concrete, Rockbolt dan
Stell set. Lebih lanjut bisa dilihat pada grafik dibawah ini :

22
Dari grafik diatas terlihat penurunan kekuatan dari penyangga berbanding lurus dengan
bertambahnya tegangan insitu yang bekerja pada massa batuan, solusi yang dapat diterapkan
adalah menambah kekuatan dari masing – masing jenis penyangga. Untuk Shotcrete/concrete
bisa dengan menambah ketebalan lapisannya, Rockbolt bisa dengan menambah panjang atau
memprekecil spasinya, dan Stell set bisa dengan mengganti spresifikasi stell yang lebih baik.
Serta alternatif lain yaitu, menggabungkan ketiga jenis penyangga tersebut untuk diterapkan
secara bersamaan pada massa batuan.

23

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai