Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN KASUS

PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS HOLISTIK PRA


KONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT

NAMA MAHASISWA : HENIATI


NIM : 231143023
TEMPAT PRAKTIK : PUSKESMAS SUNGAI KUNYIT
TANGGAL PRAKTIK : 6 NOVEMBER s/d 18 NOVEMBER 2023
PEMBIMBING : AFFI ZAKIYYA , S.ST, MPH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kasus ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan Praktik
Kebidanan Fisiologis Holistik Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat Di
Puskesmas Sungai Kunyit Tahun 2023 dalam kegiatan praktik klinik Program
Profesi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Pontianak”.
Dalam penyusunan Laporan Kasus ini, penulis menemukan berbagai
hambatan dan kesulitan. Namun penulis banyak mendapatkan bimbingan dari Ibu
Affi Zakiyya, S.ST, MPH selaku pembimbing yang telah memberikan arahan,
perhatian serta masukan kepada penulis.
Dengan terselesaikannya laporan kasus ini, perkenankan pula penulis
untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Kelana Kusuma Dharma, S.Kp., M.Kes selaku Direktur Poltekkes
Kemenkes Pontianak.
2. Ibu Dini Fitri Damayanti, S.Si.T, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Pontianak.
3. Ibu Dianna, S.SiT., M.Keb, selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan
Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Pontianak.
4. Ibu Siti Huzaimah, S.Tr.Keb, Bdn selaku Pembimbing Lapangan di
Puskesmas Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah.
5. Ny.L sebagai responden
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
kasus ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna perbaikan laporan kasus ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan kasus ini berguna bagi pembaca
dan tenaga kesehatan umumnya serta penulis dan tenaga bidan khususnya.

Sungai Kunyit, November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 3
C. Tujuan............................................................................................ 3
D. Manfaat.......................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 5
A. Landasan Teori.............................................................................. 5
1. Pra Konsepsi.......................................................................... 5
2. Perencanaan Kehamilan Sehat.............................................. 6
3. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan................................ 7
4. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan................................ 10
B. Penatalaksanaan Kasus Berdasarkan EBM.................................... 11
BAB III TINJAUAN KASUS.......................................................................... 14
A. DATA SUBYEKTIF..................................................................... 14
B. DATA OBJEKTIF......................................................................... 16
C. ANALISIS..................................................................................... 16
D. PENATALAKSANAAN............................................................... 17
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................. 18
A. Analisis Kasus dengan Kajian Teori Jurnal/EBM......................... 18
BAB V PENUTUP............................................................................................. 23
A. Kesimpulan.................................................................................... 23
B. Saran.............................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Standar Profesi Bidan, menerangkan bahwa kompetensi bidan sebelum
hamil yaitu skrining masalah dan gangguan kesehatan sebelum hamil,
persiapan kehamilan sehat, konseling pranikah, konseling masa sebelum
hamil, perencanaan kehamilan dan persiapan menjadi orangtua
(Kemenkes RI, 2020)
. Perencanaan kehamilan yang sehat tentunya merupakan cara
yang efektif untuk mencegah dampak buruk yang ditimbulkan dari adanya
kehamilan yang belum direncanakan. Pada pasangan yang baru menikah,
persiapan kehamilan biasanya dilakukan oleh istri secara individual, karena
sang istri yang merasakan langsung pengalama dari proses hadirnya anak
melalui kehamilan dan persalinan, jika kehamilan yang tidak direncanakan
atau waktunya tidak tepat dapat menjadi prediktor yang lebih kuat untuk
terjadinya penyakit kejiwaan maternal, tekanan psikologis.
Perencanaan kehamilan yang sehat harus dilakukan sebelum masa
kehamilan. Proses kehamilan yang direncanakan dengan baik, maka akan
berdampak positif pada kondisi janin dan adaptasi fisik dan psikologis dari
ibu menjadi lebih baik (Oktalia, 2016) . Secara umum kegiatan upaya
pemberdayaan ibu dalam perencanaan kehamilan yang sehat bertujuan
untuk pemberdayakan ibu-ibu terkait peningkatan pengetahuan dalam
upaya merencanakan kehamilan yang sehat sehingga bayi yang dilahirkan
juga menjadi berkualitas. Ibu juga dapat menjalani proses kehamilan,
persalinan dan perawatan pada bayi secara optimal.
Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan fisik dan mental, oleh
karena itu perencanaan kehamilan harus dilakukan sebelum masa -
kehamilan. Proses kehamilan yang direncanakan dengan baik akan
berdampak positif pada kondisi janin dan adaptasi fisik dan psikologis ibu
pada kehamilan menjadi lebih baik. Hal-hal yang perlu dipersiapkan pada
kehamilan misalnya pengaturan nutrisi ibu hamil. Nutrisi yang baik juga
berperan dalam proses pembentukan sperma dan sel telur yang sehat,
mencegah anemia saat kehamilan, perdarahan, pencegahan infeksi, dan

1
2

pencegahan komplikasi kehamilan seperti kelainan bawaan dan lain-lain.


Dalam persiapan kehamilan juga sebaiknya dilakukan skrining penyakit-
penyakit seperti penyakit infeksi yang berisiko menular pada janinnya
misalnya Hepatitis, HIV, Toksoplasma dan Rubella), penyakit yang dapat
diperberat dengan kondisi kehamilan misalnya diabetes mellitus, epilepsi,
penyakit jantung, penyakit paru, hipertensi kronis (Oktalia, 2016). Skrining
dalam mempersiapkan kehamilan juga sangat berguna untuk menekan angka
kematian ibu.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan, sebanyak 7.389 kematian ibu terjadi di Indonesia
pada tahun 2021. Jumlah tersebut meningkat 56,69% dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan Sistem Registrasi Sampling (SRS) pada tahun 2018, sekitar 76%
kematian ibu terjadi saat persalinan dan masa nifas, dimana 24% terjadi saat
hamil, 36% saat persalinan dan 40% setelah persalinan, hal ini
mengakibatkan lebih dari 62% kematian ibu dan bayi terjadi di rumah sakit.
Angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 207 per 100.000
KH melebihi target rencana strategi atau renstra sebesar 190 per 100.000 KH.
Tiga penyebab utama kematian ibu diantaranya yaitu perdarahan (30%),
hipertensi dalam kehamilan atau Preeklampsia (25%), dan infeksi (12%)..
Penyebab kematian ibu dapat diminimalisir apabila kualitas antenatal care
dilaksanakan dengan baik (Oktalia, 2016).
Penyebab kematian ibu di Provinsi Kalimantan Barat Sebagian besar
disebabkan oleh perdarahan 31 %, gangguan hipertensi sebesar 23 %,
kelainan jantung dan pembuluh darah sebesar 13 %, infeksi sebesar 5 %,
covid 19 sebesar 3 %, serta lain-lain 25 % (Profi Kesehatan Kalbar 2022).
Kabupaten Mempawah jumlah AKI yang disebabkan oleh perdarahan
sebanyak 3 orang, hipertensi 2 orang, lain-lain sebanyak 3 orang. Dari data
diatas, masih terdapat AKI di Kabupaten Mempawah, Oleh sebab itu
persiapan kehamilan sehat harus dilakukan sejak dini, agar kasus kematian
ibu dapat ditekan.
Ada beberapa cara dalam mempersiapkan kehamilan sehat diantarara
penyuluhan tentang pendidikan kesehatan terutama mengenai kesehatan
3

reproduksi dan edukasi kepada wus. Materi ini biasanya masih disampaikan
dengan metode penyuluhan konvensional, sehingga diperlukan adanya
inovasi dalam pendidikan kesehatan. Salah satu inovasi yang dilakukan
adalah dengan menggunakan leaflet. Leaflet umumnya digunakan dengan
tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, karena leaflet dapat memberikan
informasi dengan spesifik dan banyak digunakan sebagai alternatif media
untuk dipelajari setiap saat. Leaflet secara efektif mampu mengubah perilaku
khalayak sasaran. Semakin tinggi kemampuan leaflet untuk merangsang
terjadinya belajar pada sasaran melalui panca indera dan mengubah perilaku,
maka semakin efektif leaflet tersebut (Heryanto et al., 2023)
Pemanfaatan media leaflet digunakan dalam pemberian edukasi, dalam
pembuatan leaflet harus menjadi sesuatu yang menarik, lucu dan memikat
perhatian klien, jadi fungsi leaflet yaitu digunakan untuk membina daya tarik
dalam memudahkan orang mempersepsi pesan yang disampaikan, oleh
karena itu untuk menarik perhatian calon pengantin kami menggunakan
media leaflet sebagai media untuk memberikan edukasi persiapan kehamilan
dan deteksi risiko tinggi kehamilan pada pasangan calon pengantin.
(Heryanto et al., 2023)
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Puskesmas Jalaksana
terutama pada bagian pemeriksaan Calon Pengantin (catin) dari 5 orang catin
yang observasi mengenai pertanyaan soal bagaimana gambaran umum
persiapan kehamilan, didapatkan 4 orang mengatakan bahwa mereka belum
ada gambaran mengenai persiapan kehamilan. Maka dari itu penerapan
leaflet yang dibuat secara efisien dan singkat dibutuhkan untuk proses
konseling pada catin sebagai persiapan kehamilan (Heryanto et al., 2023)
Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Sungai Kunyit pada bulan
November 2023 terdapat Ny.L yang akan melakukan suntikan imunisasi
kedua, dan setelah dilakukan observasi mengenai pertanyaan bagaimana
gambaran umum persiapan kehamilan, Ny.L mengatakan bahwa belum ada
gambaran mengenai persiapan kehamilan, sehingga penulis tertarik untuk
memberikan asuhan kepada Ny.L tersebut berupa KIE tentang persiapan
kehamilan melalui media leaflet agar Ny.Lmemiliki pengetahuan yang baik
4

tentang persiapan kehamilan sehat, Asuhan ini bertujuan meningkatkan


derajat kesehatan ibu hamil dan menurunkan angka kematian ibu.
Pendampingan pada calon pengantin dengan memberikan edukasi baik itu
mengenai skrining pra nikah dan pra konsepsi, kesehatan reproduksi dan
lainnya yang dapat membantu menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu
dan anak (M.L.Herianto et al., 2022)
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk
membuat laporan kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik
Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat dengan Memberikan KIE
Melalui Media Leaflet untuk Perencanaan Kehamilan Sehat pada Ny. L di
Puskesmas Sungai Kunyit Tahun 2023”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah pada laporan
Pendahuluan “Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik
Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat dengan Memberikan KIE
Melalui Media Leaflet untuk Perencanaan Kehamilan Sehat pada Ny. L di
Puskesmas Sungai Kunyit Tahun 2023?”

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan dan menganalisis Asuhan Kebidanan Fisiologis
Holistik Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat dengan
Memberikan KIE Melalui Media Leaflet untuk Perencanaan Kehamilan
Sehat pada Ny. L di Puskesmas Sungai Kunyit.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan sesuai evidence based
midwifery pada masa prakonsepsi dan perencanaan kehamilan sehat
pada Ny. L secara holistik, komprehensif, dan berkesinambungan
yang didukung kemampuan berpikir kritis, rasionalisasi klinis, dan
reflektif terhadap wanita usia subur di Puskesmas Sungai Kunyit
b. Mampu melakukan KIE, promosi kesehatan, dan konseling tentang
prakonsepsi, perencanaan kehamilan sehat, kehidupan berkeluarga
5

sehat, persiapan menjadi orang tua pada Ny. L di Puskesmas Sungai


Kunyit.
c. Mampu menganalisis asuhan kebidanan menggunakan metode Varney
dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP yang diberikan sesuai
evidence based midwifery dengan melakukan KIE persiapan
kehamilan sehat melalui media leaflet pada Ny. L
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Guna menambah pengalaman dan mengasah kemampuan
penulis dalam menerapkan secara nyata ilmu yang sudah didapat
mengenai Asuhan Kebidanan Pada Wanita Usia Subur dalam
mempersiapkan kehamilan sehat.
2. Bagi Puskesmas Sungai Kunyit
Dapat menjadi bahan masukan bagi Puskesmas dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanan Asuhan Kebidanan
Pada Wanita Usia Subur yang melakukan kunjungan ulang TT catin
kedua dan tidak akan menunda kehamilan dengan memberikan leaflet
dalam mempersiapkan kehamilan sehat.
3. Bagi Institusi Pendidikan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Sebagai sumber referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran
terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan Asuhan Kebidanan
pada Wanita Usia Subur mempersiapkan kehamilan sehat.
4. Bagi Responden
Menambah pengetahuan, wawasan, dan informasi responden
mengenai perencanaan kehamilan sehat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Pra Konsepsi
Wanita Usia Subur (WUS) merupakan sasaran yang strategis
dalam peningkatan kesehatan pada masa prakonsepsi. Kondisi
kesehatan pada masa prakonsepsi awal kehamilan akan mempengaruhi
kesehatan kehamilan serta kondisi calon janin yang masih di dalam
rahim, sehingga selama masa prakonsepsi disarankan agar calon ibu
dapat menjaga pola hidup sehat .
Kesehatan prakonsepsi merupakan bagian dari kesehatan secara
keseluruhan antara perempuan dan laki-laki selama masa reproduksinya.
Perawatan kesehatan prakonsepsi berguna untuk mengurangi resiko dan
mempromosikan gaya hidup sehat untuk mempersiapkan kehamilan sehat
(Yulivantina et al., 2021).
Kesehatan prakonsepsi adalah kesehatan dalam bidang reproduksi
selama masa reproduksi yang berguna dalam menyiapkan kehamilan
yang sehat sehingga mampu meningkatkan peluang memiliki bayi yang
sehat dan terhindar dari faktor resiko. Kondisi kesehatan calon ibu pada
masa awal kehamilan akan mempengaruhi kesehatan kehamilan serta
kondisi status kesehatan calon bayi yang masih didalam rahim, sehingga
selama masa prakonsepsi disarankan agar calon ibu dapat menjaga pola
hidup sehat (Dewi & Teja, 2022).
Perawatan kesehatan prakonsepsi merupakan perawatan yang
mengacu pada intervensi biomedis, perilaku, dan pencegahan sosial yang
dapat meningkatkan kemungkinan memiliki bayi yang sehat. Untuk dapat
menciptakan kesehatan prakonsepsi dapat dilakukan melalui skrining
prakonsepsi. Skrining prakonsepsi sangat berguna dan memiliki efek
positif terhadap kesehatan ibu dan anak. Penerapan kegiatan promotif,
intervensi Kesehatan preventif dan kuratif sangat efektif dalam
meningkatkan kesehatan ibu dan anak sehingga membawa manfaat

6
7

kesehatan untuk remaja, baik perempuan dan laki-laki selama masa


reproduksinya baik sehat secara fisik, psikologis dan sosial, terlepas
dari rencana mereka untuk menjadi orang tua (Yulivantina et al., 2021).
2. Perencanaan Kehamilan Sehat
a. Upaya dalam Perencanaan Kehamilan Sehat
1) Pemeriksaan kesehatan secara teratur termasuk pengobatan
penyakit yang diderita sebelum hamil sampai dinyatakan sembuh
atau diperbolehkan hamil oleh dokter dan dalam pengawasan
2) Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh dengan olahraga teratur.
Berusaha untuk menurunkan berat badan bila obesitas
(kegemukan) dan menambah berat badan bila terlalu kurus. Anda
bisa berkonsultasi dengan bidan dan dokter untuk dilakukan
penilaian BMI atau indeks massa tubuh.
3) Menghentikan kebiasaan buruk misalnya perokok berat, morfinis,
pecandu narkotika dan obat terlarang lainnya, kecanduan alkohol,
gaya hidup dengan perilaku seks bebas.
4) Meningkatkan asupan makanan bergizi dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat vitamin yang diperlukan tubuh
dalam persiapan kehamilan, misalnya protein,vitamin E, vitamin
C, asam folat, dan sebagainya.
5) Persiapan secara psikologis dan mental agar kehamilan yang akan
dijalani tidak menimbulkan ketegangan. Hindari hal – hal yang
akan memberi pengaruh buruk dalam keseimbangan hormonal.
Misalnya tekanan psikis dalam rumah tangga, kehamilan yang
menjadi beban misalnya tuntutan keluarga untuk mendapat jenis
kelamin tertentu pada anak pertama, masalah ekonomi keluarga,
kekerasaan dalam rumah tangga dan sebagainya.
6) Bagi yang pernah mengalami keguguran sebelumnya dan berniat
ingin hamil lagi, berusahalah untuk mengurangi kecemasan akibat
pengalaman traumatis kehamilan yang lalu. Tetap berpikir positif
dalam segala hal agar kehamilan yang akan dijalani dapat
berlangsung baik.
8

7) Perencanaan financial/keuangan yang matang untuk persiapan


pemeliharaan kesehatan dan persiapan menghadapi kehamilan dan
persalinan. Masalah ini menjadi salah satu faktor penting karena
timbulnya ketegangan psikis serta tidak terpenuhinya kebutuhan
gizi yang baik pada saat kehamilan tak jarang timbul akibat
ketidaksiapan pasangan dalam hal financial/keuangan.
8) Jangan malu bertanya dan berkonsultasi dengan dokter atau bidan
dan tenaga kesehatan lainnya bila menemukan masalah atau
kesulitan dalam upaya persiapan kehamilan, misalnya kesulitan
untuk melepaskan kecanduan obat, atau perilaku buruk yang
berkaitan dengan gangguan psikologis. Manfaat konseling ini agar
dokter atau bidan akan melakukan rujukan pada ahli psikologi
atau psikiatri bila diperlukan (BkkbN, 2014).
3. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
a. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh
bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara
sistematis, mulai dari pengkajian, analisis data diagnosa kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Nurmila, 2017). Proses
manajemen ini terdiri dari 7 langkah berurutan dimana disetiap
langkah disempurnakan secara periodik, proses ini dimulai dari
pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Dengan adanya
proses manajemen asuhan kebidanan ini maka mudah kita dapat
mengenali dan mengidentifikasi masalah selanjutnya, merencanakan
dan melaksanakan suatu asuhan yang aman dan efektif.
b. Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang
berurutan yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir
dengan evaluasi. Langkah-langkah tersebut membentuk kerangka yang
lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi,
setiap langkah tersebut bisa dipecah-pecah ke dalam tugas-tugas
tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien. Berikut
9

langkah-langkah dalam proses penatalaksanaaan menurut varney.


Adapun tahapan manajemen asuhan kebidanan menurut langkah
varney adalah sebagai berikut:
1) Langkah I Pengumpulan Data Dasar
Adapun pengumpulan data dasar yang lengkap untuk menilai
keadaan klien, data ini termasuk riwayat kesehatan klien,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium serta laporan
keterangan tambahan lain berhubungan dengan kondisi klien yang
didapat melalui wawancara pada klien ataupun keluarga. Pertama,
yaitu anamnesa dimana akan didapatkan bahwa klien tidak
merasakan tanda kehamilan. Kedua, yaitu akan didapatkan data
objektif Pada pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya, pada
pemeriksaan fisik akan dilakukan dengan inspeksi dan palpasi yang
akan didapatkan semua hasil dalam keadaan normal. Ketiga,
pemeriksaan tanda-tanda vital, dan antropometri.
2) Langkah II Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau
masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan
diinterpretasikan, sehingga dapat merumuskan diagnosa dan
masalah yang spesifik.
3) Langkah III Mengidentifikasi Diagnosa/Masalah Potensial.
Pada langkah ini kita Mengidentifikasi adanya diagnosa atau
masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya. Pada
langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa
potensial yang berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang
sudah diidentifikasikan. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien,
bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa/masalah
potensial ini benar-benar terjadi. Langkah ini sangat penting dalam
melakukan asuhan yang aman. Masalah yang mungkin terjadi
berdasarkan diagnosis atau masalah yang sudah didentitifikasi
10

kurangnya persiapan kehamilan oleh seorang Wanita usia subur


dapat mengakkibatkan masalah pada ibu maupun janin,yang
dikandungnya, bayi lahir dari seorang ibu yang tidak siap fisik dan
mental saat haml akan mengakibatkan bayi lahir dengan stunting
(Rahmanindar et al., 2021).
4) Langkah IV Melakukan Tindakan Segera Atau Kolaborasi
Pada langkah ini dilakukan oleh bidan dengan melakukan
identifikasi dan menetapkan beberapa kebutuhan setelah diagnosis
dan masalah ditegakan. Bidan menetapkan kebutuhan terhadap
tindakan segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi dengan
tenaga kesehatan yang lain berdasarkan kondisi klien. Pada langkah
ini bidan juga harus merumuskan tindakan emergensi untuk
menyelamatkan ibu, yang mampu dilakukan secara mandiri dan
bersifat rujukan. Pada kasus ini melalukan kolaborasi untuk asuhan
kesehatan prakonsepsi dengan dokter atau tenaga kesehatan
profesional lainya. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter dan atau ada hal yang perlu dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai
kondisi ibu. Persiapan kehamilan yang sehat bagi Wanita usia subur
melalui pemberian KIE sebaiknya dilakukan sedini mungkin
sebelum wus mengalami tanda kehamilan agar saat tanda dan gejala
kehamilan muncul wus tersebut sudah siap baik fisik maupun psikis
nya (Rahmanindar et al., 2021).
5) Langkah V Perencanaan Tindakan/Intervensi
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh
ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya dan merupakan
lanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah
diidentifikasikan atau diadaptasi. Setiap rencana asuhan harus
disertai oleh klien dan bidan agar dapat melaksanakan dengan
efektif. Rencana asuhan kesehatan prakonsepsi asuhan yang di
lakukan yaitu:
11

a) Melakukan kunjungan ke tempat pelayanan kesehatan secara


teratur
b) Pemberian edukasi terkait kesehatan prakonsepsi dan kehamilan
seperti skrining berat badan, vaksinasi, status zat besi dan asam
folat, pengkajian kosumsi alkohol, dan riwayat penyakit.
c) Pemberian konseling terkait modifikasi kebiasaan individu.
Skrining kesehatan prakonsepsi dapat dilakukan dengan
menggunakan formulir tersebut antara lain riwayat diet,
aktivitas fisik, pola hidup, riwayat kesehatan individu dan
keluarga, obatobatan yang dikonsumsi, riwayat kesehatan
seperti pola menstruasi, faktor genetik, dan lingkungan.
Adapun penyuluhan ataupun konseling kepada wus dengan
menjelaskan kepada ibu kandungan zat gizi pada setiap jenis
makanan berbeda-beda, maka untuk memenuhi kebutuhan
sebagian besar zat gizi diperlukan konsumsi makanan yang
beragam dengan porsi yang benar untuk setiap harinya, selain
itu, pemberian tablet tambah darah, suplemen vitamin juga
sangat penting dalam persiapan pra konsepsi
(yulivantina et al., 2021)
.
6) Langkah VI Pelaksanaaan Tindakan
Pada langkah keenam ini dilakukan rencana asuhan
menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah V dan
dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa
dilakukan oleh bidan secara mandiri maupun berkolaborasi dengan
tim kesehatan lainya.
7) Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ketuju ini merupakan tahap akhir dalam
manajemen kebidanan, yakni dengan melakukan evaluasi dari
perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan bidan. Adapun
yang perlu dievaluasi yaitu: pemahaman ibu setelah diberikan KIE
untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat.
4. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
12

Metode 4 langkah pendokumentasian yang disebut SOAP


(subjektif, Objektif, Assesment, Planing) ini dijadikan proses pemikiran
penatalaksanaan kebidanan, dipakai untuk mendokumentasikan asuhan
pemeriksaan klien dalam rekaman medis sebagai catatan perkembangan
kemajuan yaitu
a. Subjektif (S) Adalah segala bentuk pernyataan atau keluhan dari
pasien sebagai Langkah varney
b. Objektif (O) Adalah data yang diobservasi dari hasil pemeriksaan oleh
bidan/tenaga kesehatan lain sebagai langkah I varney
c. Assesment (A) Merupakan kesimpulan dari objektif dan subjektif
sebagai langkah II, III dan IV varney
d. Planning (P) Adalah rencana tindakan yang dilakukan berdasarkan
analisis sebagai langkah V, VI, dan VII varney SOAP ini dilakukan
asuhan terhadap wanita usia subur dalam mempersiapkan kehamilan
yang sehat yatu dengan memberikan buku saku atau booklet sebagai
media edukasi. Dalam memberikan konseling dibutuhkan suatu media
konseling yang dapat meningkatkan pemahaman konseling, media
tersebut tidak hanya memudahkan dalam memahami materi tetapi juga
praktis dan menarik (Irawati et al., 2019).

B. Penatalaksanaan Kasus Berdasarkan Evidence Based Midwifery (EBM)


Mempersiapkan kehamilan penting dilakukan sedini mungkin yaitu
segera setelah berniat untuk memiliki anak. Sebagian besar penyebab
kematian ibu ini dapat dicegah dengan persiapan kesehatan dan mental yang
baik, sehingga kematian ibu dapat dihindari. Persiapan ini meliputi kesehatan
dan mental calon ibu. Calon ibu perlu mempersiapkan kehamilan sehat atau
dikenal dengan masa prakonsepsi (Azizah, 2021) . Pencegahan stunting
dilakukan melalui pendekatan gizi maupun non gizi, sasaran pentingnya
perbaikan gizi dan kesehatan adalah remaja, calon pengantin, ibu hamil.
Selama ini banyak orang yang kurang memahami pentingnya kondisi-kondisi
pada masa sebelum terjadinya proses konsepsi (preconception phase),
Sehingga para calon bapak dan ibu hanya berkonsetrasi pada persiapan
13

proses kehamilan dan persalinan saja. Kehamilan yang sehat membutuhkan


persiapan fisik dan mental dari setiap ibu, Perencanaan kehamilan yang sehat
harus dilakukan sebelum masa kehamilan. Proses kehamilan yang
direncanakan dengan baik maka akan berdampak positif pada kondisi calon
ibu dan janin. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan peningkatan
pengetahuan tentang persiapan pranikah sebagai upaya kehamilan sehat
untuk mencegah stunting (Rahmanindar et al.,2021). Kehamilan yang sehat
membutuhkan persiapan fisik dan mental, oleh karena itu perencanaan
kehamilan harus dilakukan sebelum masa kehamilan. Proses kehamilan yang
direncanakan dengan baik akan berdampak positif pada kondisi janin dan
adaptasi fisik dan psikologis ibu pada kehamilan menjadi lebih baik
(Oktalia, 2016)
. Ada beberapa faktor yang mendukung dalam mempersiapkan
kehamilan sehat, diantara yakni adalah gizi seimbang, untuk mempersiapkan
kehamilan yang sehat, maka sebaiknya pasangan usia subur mengkonsumsi
makan-makan dengan gizi yang seimbang karena saat terjadinya pembuahan
jadi sudah mengekspos makanan yang dimakan ibu sejak 2 minggu
sebelumnya. Satu diantara suplemen yang dapat dikonsumsi ibu yang sedang
mempersiapkan kehamilan adalah asam folat. Mengonsumsi asam folat
dapat mencegah terjadinya kecacatan pada bayi. Wanita yang
merencanakan kehamilan harus mengonsumsi asam folat setidaknya 400
mcg atau 0,4 mg setiap hari yang dapat didapatkan dari vitamin atau
makanan yang tinggi akan asam folat (CDC, 2022). Selain itu kurangnya zat
besi (Fe) dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah
yang dikenal dengan anemia gizi besi karena terganggunya pembentukan
sel-sel darah merah sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah
berkurang (Juslina et al., 2020). Kekurangan zat besi dapat menyebabkan
anemia dengan gejala sering lelah, sulit konsentrasi dan gampang infeksi
(Malik, 2018). Asupan zat besi menurut AKG (2014) adalah 26 mg/hari.
Vitamin E berperan dalam stabilisasi membran sel darah merah,
meningkatkan fungsi dan daya tahan sel darah merah. Vitamin E yang tidak
adekuat mengakibatkan dampak yang buruk pada sel darah merah. Ketika
PUFA dalam membran lipid darah dari sel darah merah terkena radikal
14

bebas, maka membran akan pecah, isi sel menghilang, dan sel menjadi
rusak. Kehilangan sel darah
merah secara terus menerus dapat
mengakibatkan anemia hemolitik (Patimah, 2017).
Selain tiga nutrisi yang yang dijelaskan diatas, beberapa asupan yang
dapat dikonsumsi diantaranya yaitu yodium dan multivitamin termasuk
mineral untuk kesiapan prakonsepsi (Hillstrom, 2022).
Gaya hidup pada masa prakonsepsi awal kehamilan akan
mempengaruhi kesehatan kehamilan serta kondisi calon janin yang masih di
dalam rahim, sehingga selama masa prakonsepsi disarankan agar calon ibu
dapat menjaga pola hidup sehat. Gaya hidup merupakan faktor-faktor
tertentu yang dapat mempengaruhi kesehatan seorang individu ini tertuang
di jurnal penelitian (Apriliana & Maretta, 2022) . Gaya hidup yang umum
dilakukan wanita pada umumnya mengonsumsi kopi atau minuman kafein
lainnya. Untuk perempuan yang ingin hamil, dianjurkan untuk mengonsumsi
kafein sebanyak 200 mg perhari. Merokok dan menggunakan alat
kontrasepsi menjadi faktor penghambat terjadinya pembuahan, maka dari
itu baik wanita maupun pria mengurangi gaya hidup merokok atau tidak
menggunakan alat kontrasepsi karena dapat menyebabkan terjadinya
ketidaksuburan (Hillstrom, 2022).
Faktor-faktor yang medukung persiapan kehamilan sehat akan lebih
menarik jika dikemas dalam suatu media yang mudah dipahami oleh klien.
Materi ini biasanya masih disampaikan dengan metode penyuluhan
konvensional, sehingga diperlukan adanya inovasi dalam pendidikan
kesehatan. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan
media leaflet. Leaflet umumnya digunakan dengan tujuan untuk
meningkatkan pengetahuan persiapan kehamilan dan deteksi risiko tinggi
kehamilan pada pasangan calon pengantin. karena leaflet dapat memberikan
informasi dengan spesifik dan banyak digunakan sebagai alternatif media
untuk dipelajari setiap saat. Leaflet secara efektif mampu mengubah perilaku
khalayak sasaran. Semakin tinggi kemampuan leaflet untuk merangsang
terjadinya belajar pada sasaran melalui panca indera dan mengubah perilaku,
maka semakin efektif leaflet tersebut, (Heryanto et al., 2023).
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. L DENGAN PERSIAPAN


KEHAMILAN SEHAT PADA NY. L DI PUSKESMAS SUNGAI KUNYIT
KABUPATEN MEMPAWAH

Tanggal/ Jam Masuk : 15 November 20233 / 08.00 WIB


Tanggal/ Jam Pengkajian : 15 November 2023 / 09.00 WIB
Tempat Pengkajian : Puskesmas Sungai Kunyit

A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. L Nama Suami : Tn. J
Umur : 25 Tahun Umur : 26 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Melayu/WNI Suku/Bangsa : Melayu/WNI
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Nelayan
Alamat : Jl. Sungai Bundung, Sungai Kunyit
2. Tujuan datang ke Puskesmas :
Ibu mengatakan ingin mendapatkan TT ulangan yang kedua
3. Riwayat menstruasi :
Menarche : 13 tahun
Siklus : ± 28 hari
Lama : 5-7 hari
Nyeri haid : Tidak ada
Banyaknya : 2 kali sehari ganti pembalut
Sifat darah : Kental agak encer, warna kemerahan
HPHT : 27 Oktober 2023
4. Riwayat keluarga berencana : Ibu mengatakan belum pernah
menggunakan kontrasepsi

15
16

5. Riwayat obstetri:
- Ibu mengatakan belum pernah hamil dan melahirkan.
6. Riwayat kesehatan: Ibu mengaku tidak memiliki riwayat penyakit
jantung, hipertensi, DM, TBC dan tidak pernah mengalami pengobatan
jangka panjang.
7. Riwayat penyakit ginekologi: Ibu mengaku tidak pernah
mengalami penyakit kista, mioma, dan penyakit ginekologi lainnya. Ibu
tidak pernah mengalami keputihan yang mengganggu seperti gatal,
berbau dan berwarna putih gading sampai kuning.
8. Riwayat kesehatan keluarga: Tidak ada riwayat penyakit genetik yang
dialami orang tua pasien.
9. Pola kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi: frekuensi makan dalam sehari 3 kali dengan komposisi nasi,
sayur dan lauk pauk kadang ada buah dalam satu piring penuh dan
frekuensi minum air putih ± 8 gelas, ibu kadang mengemil makanan
ringan. Jarang mengonsumsi junkfood atau fastfood.
b) Pola eliminasi: BAK tidak ada keluhan, 5-7 kali dalam sehari
dengan warna kuning jernih, BAB tidak ada keluhan 1-2 kali dalam
sehari.
c) Pola tidur dan istirahat: ibu mengaku tidur siang kadang-kadang saat
ada waktu lenggang. Tidur malam 6-8 jam perhari, kadang malam
terbangun tapi tidak sering.
d) Aktivitas: mengurus anak dan suami, masak, mencuci, menyapu dan
mengepel.
e) Pola hygiene: mandi 2 kali sehari, mengganti pakaian dalam sehari 2
sampai 3 kali, khususnya celana dalam.
f) Pola seksualitas: ibu mengaku dalam satu minggu 3-4 kali
berhubungan dengan suami.
10. Riwayat Psikologis
Ibu mengatakan selama menikah merasa tugasnya bertambah yaitu
mengurus suami dan merasa cemas dengan statusnya karena tinggal
bersama mertua.
17

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
TD : 120/70 mmHg
P : 20 x/menit
N : 82 x/menit
Suhu : 36,3 °C
BB : 58 kg
TB : 155 cm
IMT : 23,01
Kategori : Normal
Lila : 24 cm
2. Pemeriksaan fisik
- Rambut : tidak rontok, tidak ada ketombe
- Muka : tidak pucat, tidak berjerawat
- Mata : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
- Mulut : bibir tidak pucat, lembab, ibu tidak ada karies pada
gigi
- Leher : tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid dan
kelenjar getah bening
- Payudara : simetris, terdapat hiperpigmentasi, tidak ada teraba
benjolan / massa.
- Abdomen : tidak terdapat massa, tidak ada nyeri, tidak ada
bekas operasi, tidak ada kelainan
- Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan
- Ekstremitas atas dan bawah : tidak ada udem, tidak tampak pucat.

C. ANALISIS
Ny. L 25 tahun dengan pemberian suntikan TT ulang kedua
18

D. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
2. Memberikan Imunisai TT kedua
3. Melakukan prosedur KIE tentang persiapan kehamilan
4. Memberikan pretest sebelum diberikan penyuluhan
5. Memberikan leaflet sebagai media penyuluhan
6. Menjelaskan tentang persiapan prakonsepsi dan kehamilan sehat
7. Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
8. Memberikan postest setelah diberikan penyuluhan
9. Memberikan terapi tablet Fe dan Asam folat
BAB IV
PEMBAHASAN
Hasil pengkajian pada Ny. L. diketahui ibu yang belum pernah hamil dan
melahirkan. Alasan kunjungan saat ini yaitu ibu mendapatkan imunisasi TT
yang kedua. Haid terakhir tanggal 27 Oktober 2023.. Hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital pada ibu didapatkan dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
pada ibu didapatkan keadaan umum ibu baik, dan tidak dijumpai adanya
kelainan.
Ny. L juga mengatakan menstruasinya bersiklus 28 hari, ini merupakan
siklus yang normal, sesuai dengan pernyataan yang ada di jurnal ilmiah
Atika, dkk (2017) yang berjudul “Aplikasi Penghitung Masa Subur Wanita
Berbasis Android”. Setelah dihitung dengan menggunakan metode kalender
didapatkan bahwa masa subur Ny. L berada diantara hari ke 12, 13, dan 14
haid. Masa subur pada Ny. L tidak mengalami perubahan karena haid
teratur
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ibu dalam persiapan
kehamilan sehat yakni diantaranya umur, merupakan faktor yang sangat
penting dalam mempersiapkan kehamilan sehat, seperti yang dijelaskan oleh
Niki, et al (2020) bahwa usia ibu ketika mengalami kehamilan akan
mempengaruhi status kesehatan ibu hamil dan janinnya karena berkaitan
dengan kematangan organ reproduksi dan kondisi psikologis ibu hamil yaitu
kesiapan dan kemampuan menjalani kehamilan dan umur Ny. L saat ini
masih dalam batas normal untuk hamil yakni 27 tahun.
Selain umur, rendahnya tingkat pendidikan seseorang atau masyarakat
sangat berpengaruh juga terhadap peningkatan derajat kesehatan apalagi
salam mempersiapkan kehamilan, hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sitanggang, Berliana dan Siti Saidah Nasution (2013) yang
berjudul “Faktor-Faktor Status Kesehatan Ibu Hamil” yang mengatakan
bahwa Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam
tumbuh kembang anak karena pendidikan yang baik, maka orang tua dapat
menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak
yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya, pendidikan dan

19
20

sebagainya. Seseorang yang berpendidikan akan berbeda tingkah lakunya


dengan orang yang hanya berpendidikan dasar.
Selanjutnya psikologis, kehamilan yang disertai dengan kecemasan
akan menurunkan imunitas ibu hamil, seperti halnya yang disampaikan oleh
Arisanti (2021) dalam jurnal review yang berjudul “Dampak Psikologis Ibu
Hamil Pada Masa Pandemi Covid-19” bahwa terjadinya perubahan fisiologis
semasa kehamilan mengakibatkan kekebalan parsial menurun sehingga
data berdampak serius pada ibu hamil, hal inilah penyebab ibu hamil
dijadikan kelompok rentan risiko terinfeksi COVID-19.
Selain umur dan Pendidikan pengetahuan juga menjadi faktor
pendukung untuk mendapatkan kehamilan sehat. Menurut Hartini (2022)
dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan E-Modul
Prakonsepsi terhadap Perilaku Persiapan Kehamilan Sehat pada Wanita
Usia Subur”, menuliskan bahwa usia dan paritas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku persiapan kehamilan
sehat, karena meskipun usia dan pengalaman melahirkannya sudah banyak,
tetapi jika wanita tersebut tidak pernah atau jarang mendapatkan informasi
tentang prakonsepsi, maka wanita tersebut juga tidak akan mempunyai
pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik terhadap persiapan kehamilan
sehat. Untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat, maka sebaiknya
pasangan usia subur mengkonsumsi makan-makan dengan gizi yang
seimbang karena saat terjadinya pembuahan jading sudah mengekspos
makanan yang dimakan ibu sejak 2 minggu sebelumnya. Seperti yang ditulis
oleh Pratiwi, Intan Gumilang dan Baiq (2020) dalam jurnal yang berjudul
“Edukasi Tentang Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil Dalam Pencegahan Dini
Stunting” yakni pemenuhan gizi ibu hamil adalah yang terpenting pada masa
kehamilan. Dengan mendapatkan gizi yang seimbang dan baik, ibu hamil
dapat mengurangi resiko ksehatan pada janin dan sang ibu. Oleh karena itu,
memperhatikan asupan makanan dan juga nutrisi sangat penting dilakukan
oleh ibu hamil maupun keluarganya. Menjaga keseimbangan gizi pada ibu
hamil sangat di perlukan agar kondisi ibu dan janin tetap sehat dengan
memberikan makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak
21

sebagai sumber zat tenaga. Dan sebagai sumber zat pembangun protein
mendapatkan tambahan minimal zat besi, kalsium, vitamin, asam folat dan
energi.
Kondisi kesehatan pada masa prakonsepsi awal kehamilan akan
mempengaruhi kesehatan kehamilan serta kondisi calon janin yang masih di
dalam rahim, sehingga selama masa prakonsepsi disarankan agar calon ibu
dapat menjaga pola hidup sehat. Gaya hidup merupakan faktor-faktor tertentu
yang dapat mempengaruhi kesehatan seorang individu ini tertuang di jurnal
penelitian Apriliana (2022) yang berjudul “Pengaruh Edukasi Gaya Hidup
Sehat Terhadap Sikap Dan Perilaku Wanita Usia Subur Dalam
Mempersiapkan Kehamilan” dari anamnesa yang dilakukan diperoleh bahwa
Ny. L memiliki gaya hidup yang wajar.
Kebutuhan ibu saat ini dalam persiapan kehamilan sehat melalui KIE yang
diberikan menurut (Yulivantina et al, 2021) adalah :
1. Masa subur
Siklus haid pada Ny. L adalah 28 hari, dan biasanya haid maju 2 hari
pada bulan berikutnya. Lama nya 5-6 hari. mengakibatkan siklus haid Ny.
L mengalami perubahan. Masa subur Ny. L berada diantara hari ke 12,
13, dan 14 haid.
2. Persiapan Mental dan Finansial
Persiapan mental yang dimaksud adalah persiapan mental dalam hal
menjadi orang tua dengan memiliki 2 orang anak serta persiapan cara
mendidik anak. Persiapan nutrisi ibu dan bayinya serta persiapan
mengatur waktu. Persiapan finansial yang dimaksud adalah persiapan
biaya untuk persiapan kehamilan seperti biaya untuk control USG ke
dokter kandungan, persiapan biaya pakaian bayi serta biaya persalinan,
persiapan nutrisi, dan biaya tak terduga lainnya (Argaheni et al, 2022).
Persiapan kehamilan sehat bertujuan agar bayi dapat dilahirkan
dengan selamat, sehat dan tidak kekurangan satu apapun. Hal-hal yang
perlu dipersiapkan pada kehamilan seperti mengatur nutrisi ibu hamil
yang berperan untuk proses pembentukan sperma dan sel telur yang sehat.
Nutrisi yang baik juga berperan dalam mencegah anemia saat kehamilan,
22

perdarahan, pencegahan infeksi, dan pencegahan komplikasi kehamilan


seperti kelainan bawaan. Dalam persiapan kehamilan juga dilakukan
skrining penyakit-penyakit seperti penyakit infeksi yang berisiko
menular,pada janinnya seperti Hepatitis, HIV, Toksoplasma, dan Rubella
(Argaheni et al., 2022).
3. Hindari Depresi
Depresi dapat mempengaruhi kesuburan dan lebih banyak dialami
oleh perempuan dan ditandai dengan tidak bergairah atau murung,
perubahan nafsu makan, insomnia, lemas dan putus asa (Argaheni et
al.,2022).
4. Mengkonsusmsi makanan gizi seimbang
Menurut Adrian dalam Argaheni et al., (2022) makanan dan
minuman yang masuk ke dalam tubuh harus diperhatikan. Asupan
makanan yang masuk harus mendukung pembentukan janin yang sehat
seperti: protein, konsumsi berbagai vitamin, zat seng tercukupi, zat besi
tercukupi, fosfor, selenium, kurangi kandungan makanan yang berminyak
dan makanan yang berkalori ekstra.
5. Konsumsi Asam Folat
WHO dalam Argaheni et al., (2022) menyatakan asam folat
berperan dalam perkembangan sistem syaraf pusat dan darah janin.
Wanita yang sedang merencanakan kehamilan dianjurkan mengonsumsi
400 mcg asam folat per hari, setidaknya satu bulan sebelum hamil sampai
akhir semester pertama. Asam folat mampu mengurangi resiko
kecacatan pada bayi hingga 50%-70%.
6. Menghindari rokok, kafein, alkohol, dan obat terlarang.
Kafein dalam teh dan kopi dapat memperburuk kesehatan menjelang
persiapan kehamilan, Pakar kesehatan merekomendasikan untuk
mengurangi kafein pada awal kehamilan dengan batas konsumsi kafein
sebanyak 200 mg. Rokok dapat menyebabkan keguguran, premature, dan
berat badan lahir rendah. Tembakau dapat mempengaruhi kesuburan dan
menurunkan jumlah sperma laki-laki.(D.Permatasari et al.,2022)
7. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
23

Demi melindungi kesehatan disarankan untuk melakukan imunisasi


dan vaksinasi sebulan sebelum program hamil seperti cacar (varisella),
dan campak jerman atau rubella karena bisa berbahaya (Argaheni et al.,
2022). Lingkungan yang bersih membuat pikiran lebih fresh dan tenang
sehingga kesehatan untuk diri dan pasangan juga terlindungi.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Asuhan kebidanan sesuai evidence based midwifery pada masa prakonsepsi
dan perencanaan kehamilan sehat pada Ny. A dilakukan secara holistik,
komprehensif, dan berkesinambungan yang didukung kemampuan berpikir
kritis, rasionalisasi klinis, dan reflektif terhadap wanita usia subur di
Puskesmas Sungai Kunyit
2. Melakukan KIE, promosi kesehatan, dan konseling tentang prakonsepsi,
perencanaan kehamilan sehat, kehidupan berkeluarga sehat, persiapan
menjadi orang tua pada Ny. L di Puskesmas Sungai Kunyit.
3. Penatalaksanaan asuhan kebidanan menggunakan metode Varney dan
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yang diberikan sesuai evidence
based midwifery dengan memberikan KIE persiapan kehamilan sehat
melalui media leaflet pada Ny. L
B. Saran
1. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menerapkan ilmu yang sudah didapat mengenai
asuhan kebidanan pada wanita usia subur sesuai standar pelayanan dan
berdasarkan evidence Based.
2. Bagi Puskesmas Sungai Kunyit
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi lahan praktik dalam
rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanan asuhan
kebidanan Pada wanita usia subur dengan persiapan perencanaan
kehamilan sehat sesuai standar pelayanan dan dapat menerapkan asuhan
kebidanan holistik berdasarkan evidence Based.
3. Bagi Institusi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Diharapkan dapat menambah referensi, sumber bacaan dan bahan
pengajaran terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan asuhan
kebidanan pada wanita usia subur dengan persiapan perencanaan
kehamilan sehat sesuai standar pelayanan dan berdasarkan evidence based.

24
25

4. Bagi Responden
Diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan informasi
responden tentang persiapan perencanaan kehamilan sehat
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, M. L., Amir, A. N., Syedza, S., & Padang, S. (2021). The Effect Of
Prannic Education On Preparation Readiness In Prospective Bridal
Prospectives In Kua Central Pariaman Districs. Jurnal Kesehatan Medika
Saintika Juni 2021 |Vol, 12(1). https://doi.org/10.30633/jkms.v12i1.1092
Apriliana, T., & Maretta, M. (2022). Pengaruh Edukasi Gaya Hidup Sehat
Terhadap Sikap dan Perilaku Wanita Usia Subur dalam Mempersiapkan
Kehamilan Sehat.
Azizah, A. N. (2021). Analisis Pelayanan Prakonsepsi pada Calon Pengantin di
Era Adaptasi Kebiasaan Baru Covid-19. Jurnal Kebidanan Indonesia.
BkkbN. (2014). Modul Pengajaran Mempersiapkan Kehamilan yang Sehat.
CDC. (2022). Folic Acid: Frequntly Asked Question & Answers.
Dewi, & Teja, R. (2022). Edukasi Skrining Prakonsepsi Dengan Video Animasi
Pada Wanita Usia Subur. Jurnal Kreativitas Pengabdian Masyarakat.
Hillstrom, K. (2022). Nutrition Nees During Preconception.
Irawati, H., Kartini, A., & Nugraheni, S. (2019). Pengaruh Booklet Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin Terkait
Pencegahan Risiko Kehamilan di Kabupaten Pemalang.
Kemenkes RI. (2020). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
320 Tentang Standar Profesi Bidan.
Malik, A. (2018). Pengaruh Konseling Gizi Prakonsepsi Terhadap Pengetahuan
Dan Sikap Wanita Pranikah.
Oktalia, J. (2016). Kesiapan Ibu Menghadapi Kehamilan dan Faktor-Faktor yang
Memengaruhinya. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan.
Patimah, S. (2017). Gizi Remaja Putri Plus 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Rahmanindar, N., Izah, N., Astuti, P. T., Hidayah, S. N., & Zulfiana, E. (2021).
The Peningkatan Pengetahuan Tentang Persiapan Pranikah Sebagai Upaya
Kehamilan Sehat Untuk Mencegah Stunting. Journal of Social
Responsibility Projects by Higher Education Forum, 2(2), 83–86.
https://doi.org/10.47065/jrespro.v2i2.973
Yulivantina, E., Mufdillah, M., & Kurniawati, H. (2021). Pelaksanaan Skrining
Prakonsepsi pada Calon Pengantin Perempuan. Jurnal Kesehatan
Reproduksi. Jurnal Kesehatan Reproduksi.
Apriliana, T., & Maretta, M. (2022). Pengaruh Edukasi Gaya Hidup Sehat Terhadap Sikap dan Perilaku
Wanita Usia Subur dalam Mempersiapkan Kehamilan Sehat.
Azizah, A. N. (2021). Analisis Pelayanan Prakonsepsi pada Calon Pengantin di Era Adaptasi Kebiasaan
Baru Covid-19. Jurnal Kebidanan Indonesia.
BkkbN. (2014). Modul Pengajaran Mempersiapkan Kehamilan yang Sehat.
CDC. (2022). Folic Acid: Frequntly Asked Question & Answers.
Dewi, & Teja, R. (2022). Edukasi Skrining Prakonsepsi Dengan Video Animasi Pada Wanita Usia
Subur. Jurnal Kreativitas Pengabdian Masyarakat.
Heryanto, M. L., Amelia, P. B., Khasanah, A. T., & Oktaviani, E. (2023). PENERAPAN MEDIA
LEAFLET SEBAGAI PERSIAPAN PERENCANAAN KEHAMILAN. Jurnal Pemberdayaan
Dan Pendidikan Kesehatan (JPPK), 2(02), 88–97. https://doi.org/10.34305/jppk.v2i02.759
Hillstrom, K. (2022). Nutrition Nees During Preconception.
Irawati, H., Kartini, A., & Nugraheni, S. (2019). Pengaruh Booklet Terhadap Pengetahuan dan Sikap
Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin Terkait Pencegahan Risiko Kehamilan di Kabupaten
Pemalang.
Kemenkes RI. (2020). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 320 Tentang Standar
Profesi Bidan.
Malik, A. (2018). Pengaruh Konseling Gizi Prakonsepsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita
Pranikah.
Oktalia, J. (2016). Kesiapan Ibu Menghadapi Kehamilan dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya.
Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan.
Patimah, S. (2017). Gizi Remaja Putri Plus 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Rahmanindar, N., Izah, N., Astuti, P. T., Hidayah, S. N., & Zulfiana, E. (2021). The Peningkatan
Pengetahuan Tentang Persiapan Pranikah Sebagai Upaya Kehamilan Sehat Untuk Mencegah
Stunting. Journal of Social Responsibility Projects by Higher Education Forum, 2(2), 83–86.
https://doi.org/10.47065/jrespro.v2i2.973
Yulivantina, E., Mufdillah, M., & Kurniawati, H. (2021). Pelaksanaan Skrining Prakonsepsi pada Calon
Pengantin Perempuan. Jurnal Kesehatan Reproduksi. Jurnal Kesehatan Reproduksi.

CRITICAL APPRAISAL JURNAL


ASUHAN KEBIDANAN ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS
HOLISTIK PRA KONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN
SEHAT

Nama Mahasiswa : Heniati


Tempat Praktek : Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit
Periode : Praktik Kebidanan Fisiologis Holistik Prakonsepsi dan
Perencanaan Kehamilan Sehat
Pembimbing : Affi Zakiyya, S.ST., MPH

A. Kritis pada Pembelajaran melalui Literatur dengan menggunakan


Lembar Kerja EBM (Evidence Based Medicine)
1. Apakah hasil penelitian valid?
Apakah responden pada TIDAK. Responden dalam penelitian ini tidak
penelitian dirandomisasi? dirandomisasi karena penelitian ini
menggunakan teknik accidental samplimg
yang memenuhi kriteria inklusi.
BUKTI:
Pada kolom metode penelitian menyebutkan
bahwa Teknik yang digunakan accidental
sampling.
Apakah cara melakukan Penelitian tidak dilakukan randomisasi.
randomisasi dirahasiakan?
Apakah follow-up kepada TIDAK. Penelitian dilakukan selama 2 jam
responden cukup Panjang BUKTI:
dan lengkap? Penelitian ini dilakukan 1 hari dari pukul
09.00 sd pukul11.00.
Apakah responden TIDAK. Penelitian ini menggunakan desain
dianalisis di dalam grup one group pretest-posttest design.
dimana mereka BUKTI:
dirandomisasi?
Abstrak: penelitian ini menggunakan desain
quasy experiment dengan Teknik one group
pre and post test design.
Apakah responden, klinisi, TIDAK. Karena responden telah ditetapkan,
dan peneliti blind terhadap klinisi dan peneliti tidak blind.
terapi? BUKTI:

Populasi dalam penelitian adalah semua calon


pengantin yang periksa di Puskesmas
Jalaksana Kuningan
Apakah grup responden YA. Pada penelitian tidak disebutkan apakah
diperlakukan sama, selain ada perlakukan khusus pada responden
dari terapi yang diberikan? tertentu sehingga disimpulkan bahwa semua
responden mendapat perlakukan yang sama.
Apakah karakteristis grup YA. Responden dari penelitian ini adalah calon
responden sama pada awal pengantin yang periksa di Puskesmas Jalaksana,
penelitian, selain dari terapi Kuningan
yang diberikan? BUKTI:
calon pengantin yang periksa di Puskesmas
jalaksana yang berjumlah 24 orang.
2. Apakah hasil penelitian penting?
Seberapa penting hasil Penelitian ini sangat penting untuk mengetahui
penelitian ini? intervensi yang bisa diberikan untuk
meningkatkan pengetahuan responden tentang
konseling pranikah
Seberapa tepat estimasi Dalam penelitian ini rumus estimasi dari efek
dari efek terapi? terapi tidak bisa dihitung karena penelitian
menggunakan 1 kelompok intervensi tanpa
kelompok kontrol. Sehingga nilai a,b,c dan d
tidak dapat ditentukan.
3. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicated (dapat
diterapkan) dalam praktik sehari-hari?
Apakah hasilnya dapat YA. Hasil penelitian ini dapat diterapkan
diterapkan kepada pasien kepada klien kita. Diharapkan KIE melalui
kita? media leaflet dapat meningkatkan pengetahuan
dalam persiapan kehamilan
Apakah karakteristik TIDAK. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas.
pasien kita sangat berbeda Sehingga karakteristik pasien kita tidak jauh
dibandingkan pasien pada berbeda dengan responden pada penelitian ini
penelitian sehingga
hasilnya tidak dapat
diterapkan?
Apakah hasilnya mungkin YA. Leaflet bisa digunakan sebagai media
dikerjakan di tempat kerja dalam persiapan kehamilan
kita?
Apa kemungkinan benefit BENEFIT : Dapat membantu dalam
dan harm dari terapi meningkatkan pemahaman konseling
tersebut? tentang persiapan kehamilan

HARM : peserta tidak bisa membaca leaflet


yang diberikan
Apakah value dan YA. Value dan preferensi pasien
preferensi pasien dipenuhi terpenuhi dengan media ini. Hal ini
dengan terapi ini? dikarenakan klien/pasien mudah
memahami materi persiapan
kehamilan
Apakah kita dan pasien kita YA. Baik Bidan maupun pasien
mempunyai penilaian yang mempunyai penilaian yang jelas dan
jelas dan tepat akan value tepat akan value dan preferensi pasien
dan preferensi pasien kita?
Apakah value dan YA. Melalui media ini value dan
preferensi pasien kita preferensi klien/pasien dapat dipenuhi.
dipenuhi dengan terapi Hal ini dikarenakan Bidan sebagai
yang akan kita berikan? penyedia pelayanan, dapat memberikan
KIE tentang persiapan kehamilan yang
sehat
JURNAL PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN Ciptaan disebarluaskan di bawah
KESEHATAN VOL. 2 NO. 2, JUNI 2023 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/jppk.v2i02.759 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.

PENERAPAN MEDIA LEAFLET SEBAGAI PERSIAPAN


PERENCANAAN KEHAMILAN

Merissa Laora Heryanto, Putri Bunga Amelia, Anggun Tismatul Khasanah, Evi
Oktaviani Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan merissalaora@gmail.com

Abstrak

Angka Kematian Ibu (AKI masih di kisaran 305 per 100.000 Kelahiran
Hidup, belum mencapai target yang ditentukan yaitu 183 per 100.000 KH di
tahun 2024). Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah atau hamil khususnya
pada wanita akan mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan anak.
Tujuan dari pengabdian masyarakat ini yaitu untuk menerapkan media leaflet
sebagai persiapan perencanaan kehamilan. Jumlah peserta sebanyak
32 orang. Metode pengabdian masyarakat ini menggunakan penyuluhan/metode
ceramah, sebelum peserta mendapatkan penyuluhan, peserta terlebih dahulu
diberikan pretest kemudian diberikan posttest. Analisa data menggunakan uji T
Dependen untuk mengetahui kenaikan pretest dan posttest nya. hasil pretest
sebagian besar pengetahuan peserta kurang yaitu sebesar
65,6%, sedangkan pada hasil postest Sebagian besar peserta pengetahuannya
Baik 59,4%. Hasil uji statistik didapatkan nilai 0,000 maka dapat disimpulkan
ada perbedaan yang signifikan antara hasil Pretest dan hasil Posttest.
Kesimpulannya yaitu adanya peningkatan pengetahuan memakai media leaflet
sebagai persiapan perencanaan kehamilan.

Kata Kunci: Media Leaflet, Perencanaan Kehamilan

PENDAHULUAN
Pembangunan Kesehatan di Indonesia masih menghadapi berbagai
tantangan dimana adalah tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). Secara umum
AKI menunjukan angka indicator untuk menilai angka derajat Kesehatan
masyarakat di suatu tempat. Indonesia masih dikategorikan buruk dalam
meningkatkan derajat kesehatannya jika melihat dari derajat kesehatannya yang
semakin tingginya AKI. Hingga saat ini, Angka Kematian Ibu (AKI masih di

E-ISSN 2809-4646 | 32
JURNAL PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN Ciptaan disebarluaskan di bawah
KESEHATAN VOL. 2 NO. 2, JUNI 2023 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/jppk.v2i02.759 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
kisaran 305 per 100.000 Kelahiran Hidup, belum mencapai target yang
ditentukan yaitu 183 per 100.000 KH di tahun 2024), menurut Kementerian
Kesehatan (2023), kita harus melakukan cara untuk menyelamatkan bayi dan
balita dari kematian. Maka dari itu salah satu upaya untuk mencegah angka
kesakitan dan kematian ibu dan anak adalah dengan pemeriksaan kesehatan
sebelum menikah atau hamil.
Perdarahan, infeksi, dan pre eklampsia merupakan penyebab kematian
ibu secara langsung, sedangkan penyebab kematian ibu secara tidak langsung
dapat disebabkan karena penyakit yang diderita ibu dan status gizi ibu yang
buruk (Hasanah, 2016; Milah, 2019; Suntari
& Harun, 2020). Akses pelayanan Kesehatan yang berkualitas juga menjadi
penyebab kematian ibu, karena bisa menyebabkan keterlambatan mengenali
tanda bahaya dan deteksi dini lainnya yang mengharuskan seorang pasien atau
klien mendapatkan pelayanan kegawatdaruratan secara cepat. Memiliki
pengetahuan yang cukup bagi seorang ibu yang akan hamil atau yang sedang
mengadakan program hamil akan bermanfaat untuk mengenali tanda bahaya
lebih awal dan tertangani lebih dini untuk bisa mencegah terjadinya komplikasi
atau penyulit. Intervensi program kesehatan ibu tidak bisa dilakukan di bagian
hilir saja yaitu pada ibu hamil, namun juga harus ditarik ke bagian hulu
yaitu pada kelompok remaja dan dewasa muda untuk memastikan individu
dapat tumbuh dan berkembang secara sehat (Afrianti & Nasution, 2019;
Kementerian Agama RI, 2017; Husna & Saputri, 2022). Informasi dan edukasi
tentang Kesehatan reproduksi khususnya tentang perencanaan kehamilan yang
tepat agar kelak mempunyai keturunan yang sehat dan ibu melahirkan dengan
selamat merupakan hal penting yang harus diketahui oleh calon pengantin
sebagai orang yang akan menjadi pasangan usia subur yang mencetak generasi-
generasi bangsa selanjutnya (W. K. Hasanah et al., 2022; Laili et al., 2022;
Mayasari et al., 2020; Puspitaningrum et al., 2017; Yuliana et al., 2021).
Banyaknya anggapan yang salah tentang kesehatan reproduksi merupakan
sesuatu yang harus diedukasi dan diberikan informasi yang tepat untuk
merubah pola pikir yang mengacu pada mitos agar tidak melakukan kesalahan
dalam merawat dan memperhatikan Kesehatan reproduksinya. upaya

E-ISSN 2809-4646 | 33
JURNAL PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN Ciptaan disebarluaskan di bawah
KESEHATAN VOL. 2 NO. 2, JUNI 2023 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/jppk.v2i02.759 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
pemenuhan hak-hak reproduksi bagi Wanita adalah Pendidikan Kesehatan yang
diberikan kepada calon pengantin yang akan memeriksakan kesehatannya. Hal
ini merupakan perlindungan bagi setiap individu, serta pra kondisi untuk
memperoleh hak-hak lainnnya tanpa diskriminatif (Agustasari et al., 2022;
Nahar et al., 2022; Oktarina et al., 2017; Susanti et al.,2022).
Menurut BKKBN (2023), salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu
dengan melakukan pendampingan calon pengantin sebagai langkah preventif,
promotif dan tindakan dalam membantu mengatasi permasalahan ibu hamil.
Tindakan promotif dan preventif yang dapat dilakukan yaitu dengan
memberikan edukasi terkait persiapan kehamilan dan deteksi risiko kehamilan.
Pemanfaatan media leaflet digunakan dalam pemberian edukasi karena dalam
pembuatan leaflet harus menjadi sesuatu yang menarik, lucu dan memikat
perhatian klien, jadi fungsi leaflet yaitu digunakan untuk membina daya tarik
dalam memudahkan orang mempersepsi pesan yang disampaikan, oleh karena
itu untuk menarik perhatian calon pengantin kami menggunakan media leaflet
sebagai media untuk memberikan edukasi persiapan kehamilan dan deteksi
risiko tinggi kehamilan pada pasangan calon pengantin. Berdasarkan uraian
diatas maka penulis ingin memberikan pengabdian masyarakat tentang
penerapan media leaflet sebagai persiapan perencanaan kehamilan.

MASALAH
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Puskesmas Jalaksana
terutama pada bagian pemeriksaan Calon Pengantin (catin) dari 5 orang catin
yang observasi mengenai pertanyaan soal bagaimana gambaran umum
persiapan kehamilan, didapatkan 4 orang mengatakan bahwa mereka belum ada
gambaran mengenai persiapan kehamilan. Maka dari itu penerapan leaflet yang
dibuat secara efisien dan singkat dibutuhkan untuk proses konseling pada catin
sebagai persiapan kehamilan.

METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah
Pendidikan masyarakat yang berupa penyuluhan. Sebelum peserta diberikan

E-ISSN 2809-4646 | 34
JURNAL PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN Ciptaan disebarluaskan di bawah
KESEHATAN VOL. 2 NO. 2, JUNI 2023 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/jppk.v2i02.759 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
penyuluhan, peserta diberikan pretest terlebih dahulu untuk mengetahui
pengetahuan peserta tentang persiapan kehamilan sebelum menikah. Kemudian
barulah diberikan penyuluhan melalui media leaflet. Setelah penyuluhan selesai
barulah diberikan postest Kembali untuk menilai apakah ada perubahan
pengetahuan pada peserta. Untuk mengetahui hasil kenaikan dari nilai pretest
dan posttest dilakukannya maka analisa data menggunakan Uji Beda Mean
Dependent (Paired Test). Tahap awal yang dilakukan adalah menganalisis data
dengan menggunakan analisis univariat yang bertujuan untuk menghasilkan
distribusi frekuensi dan persentase, dan analisis bivariate menggunakan uji
paired t-test dengan uji prasyarat yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas
dengan menggunakan uji wilcoxon dan diperoleh signifikansi 0,000 (p<0,05).
Analisis ini dilakukan untuk melihat adakah peningkatan pengetahuan pada
peserta terhadap penerapan media leaflet sebagai persiapan perencanaan
kehamilan. Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal 18 April 2023
dengan peserta sebanyak 32 orang. Pengabdian masyarakat ini bertempatkan di
Puskesmas Jalaksana. Instrumen yang digunakan dalam survei pengetahuan
peserta ini adalah kuesioner yang berisi 10 pertanyaan mengenai persiapan
perencanaan kehamilan secara umum. Kegiatan pengabdian masyarakat ini
dilakukan hanya 1 hari dengan lama 2 jam dari jam 09.00 WIB sampai dengan
pukul 11.00 WIB.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil analisis univariat atau distribusi frekuensi pada peserta
pengabdian masyarakat Penerapan Inovasi Media Leaflet Sebagai Persiapan
Perencanaan Kehamilan Di Puskesmas Jalaksana berupa pretest dan posttest
sebagai berikut:
Tabel 1. Distribusi Frekuensi

Pretest Posttest
Pengetahuan
N (%) N (%)
Baik 3 9,4 19 59,4
Cukup 8 25 10 32,3
Kurang 21 65,6 3 9,4
Total 32 100.0 32 100.0

E-ISSN 2809-4646 | 35
JURNAL PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN Ciptaan disebarluaskan di bawah
KESEHATAN VOL. 2 NO. 2, JUNI 2023 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/jppk.v2i02.759 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.

Hasil dari table 1 dapat dilihat bahwa pada hasil pretest sebagian
besar pengetahuan peserta kurang yaitu sebesar 65,6%, sedangkan pada
hasil posttest Sebagian besar peserta
pengetahuannya Baik 59,4%.
Tabel 2. Skor Pretest dan Posttest
Variabel Mean SD SE P value N
Pretest 2,56 0. 0,11
66 0,000 32
Posttest 1,50 0.67 0,11

Berdasarkan table 2, rata-rata hasil pretest 2,56 dengan standar deviasi


0,66. Pada hasil postest didapatkan rata-rata 1,50 dengan standar deviasi 0,67
terlihat nilai mean perbedaan antara hasil pretest dan posttest adalah 1,063
dengan standar deviasi 0,759. Hasil uji statistik didapatkan nilai 0,000 maka
dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara hasil Pretest dan
hasil Posttest.

Gambar 1. Kegiatan penyuluhan

E-ISSN 2809-4646 | 36
JURNAL PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN Ciptaan disebarluaskan di bawah
KESEHATAN VOL. 2 NO. 2, JUNI 2023 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/jppk.v2i02.759 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.

Gambar 2. Leaflet Penyuluhan


Masa pra nikah adalah masa dimana perempuan melakukan persiapan
untuk masa konsepsi atau kehamilan, dimana pasangan calon pengantin baik
laki-laki maupun perempuan sudah siap baik itu secara fisik, psikologis,
ekonomi dan lainnya. Pemeriksaan pra nikah ini bertujuan untuk mendeteksi
kondisi kesehatan calon pengantin apakah mengalami kondisi kesehatan yang
berisiko atau tidak. Selain kondisi kesehatan pengetahuan pasangan calon
pengantin sangat penting. Melihat sekarang Angka Kematian Ibu (AKI) masih
cukup tinggi. Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena
setelah menikah wanita akan segera menjalani proses konsepsi. Pemeriksaan
kesehatan sebelum menikah atau hamil khususnya pada wanita akan
mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan anak. Asuhan kebidanan
pada pranikah dan prakonsepsi memiliki keuntungan dan bervariasi, antara lain:
memungkinkan identifikasi penyakit medis; pengkajian kesiapan psikologis,
keuangan dan pencapaian tujuan hidup.
Tindakan promotif dan preventif pada calon pengantin akan membantu
untuk mengurangi kehamilan dengan resiko tinggi yang akan menyebabkan
kematian ibu dan anak. Kegiatan promotif dan preventif ini dilakukan untuk
memberikan pengetahuan kepada calon pengantin baik itu pengetahuan tentang
persiapan sebelum menikah, pemeriksaan apa saja yang harus dijalani untuk
mendeteksi dini risiko yang akan terjadi, materi tentang kesehatan reproduksi
serta pengetahuan dan persiapan dalam menghadapi kehamilan, apakah calon
pengantin pria dan wanita terutama wanita yang akan menghadapi konsepsi
memiliki risiko tinggi kehamilan. Pendidikan Kesehatan kepada Wanita

E-ISSN 2809-4646 | 37
JURNAL PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN Ciptaan disebarluaskan di bawah
KESEHATAN VOL. 2 NO. 2, JUNI 2023 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/jppk.v2i02.759 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan calon pengantin
yang nantinya akan menjadi calon ibu. Mengubah perilaku yang tidak sehat
merupakan salah satu tujuan dari Pendidikan Kesehatan. Pendidikan kesehatan
ini terbukti efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku catin.
Materi tentang pendidikan kesehatan terutama mengenai kesehatan
reproduksi dalam edukasi calon pengantin biasanya masih disampaikan dengan
metode penyuluhan konvensional, sehingga diperlukan adanya inovasi dalam
pendidikan kesehatan. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan
menggunakan leaflet. Leaflet umumnya digunakan dengan tujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, karena leaflet dapat memberikan informasi dengan
spesifik dan banyak digunakan sebagai alternatif media untuk dipelajari setiap
saat. Leaflet secara efektif mampu mengubah perilaku khalayak sasaran.
Semakin tinggi kemampuan leaflet untuk merangsang terjadinya belajar pada
sasaran melalui panca indera dan mengubah perilaku, maka semakin efektif
leaflet tersebut.
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada Ny.A selama satu kali
dengan pemberian edukasi melalui media leaflet persiapan perencanaan
kehamilan hasilnya yaitu adanya peningkatan pengetahuan ibu mengenai
skrining prakonsepsi dan persiapan kehamilan, artinya terdapat efektivitas
pemberian edukasi persiapan perencanaan kehamilan pada calon pengantin
dengan menggunakan media leaflet. Metode yang digunakan pada pengkajian
ini yaitu dengan menggunakan pretest dan posttest dengan alat ukur
menggunakan kuesioner dan pertanyaan yang sama sesuai dengan materi yang
ada di dalam leaflet. Sebelum diberikan edukasi calon pengantin wanita
dilakukan pretest dengan diberikan lembar kuesioner dari penelitian Wardani
(2021), yang berisi 20 pertanyaan tentang persiapan perencanaan kehamilan.
Setelah calon pengantin selesai mengisi pretest selanjutnya yaitu menghitung
hasil tingkat pengetahuan dari jawaban yang telah diisi. Hasilnya yaitu dari
jumlah 20 pertanyaan calon pengantin hanya dapat menjawab pertanyaan 14
pertanyaan benar artinya pengetahuan calon pengantin tentang persiapan
kehamilan hanya sekitar 70%. Selanjutnya calon pengantin diberikan leaflet
dan diberikan penjelasan lebih rinci mengenai materi yang ada di dalam leaflet.

E-ISSN 2809-4646 | 38
JURNAL PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN Ciptaan disebarluaskan di bawah
KESEHATAN VOL. 2 NO. 2, JUNI 2023 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/jppk.v2i02.759 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
Tahap selanjutnya calon pengantin mengisi posttest dengan diberikan kuesioner
yang isi pertanyaannya sama seperti saat pretest. Hasil jawaban postest
kemudian dihitung untuk mengukur pengetahuan calon pengantin setelah
diberikan edukasi. Berdasarkan hasil posttest calon pengantin dapat menjawab
semua pertanyaan dengan benar dari jumlah 20 pertanyaan, artinya ada
peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukas. Hal ini dapat
kita simpulkan adanya pengaruh pemberian edukasi kepada calon pengantin
dengan menggunakan media leaflet.
Pemberian edukasi kepada calon pengantin dapat membantu untuk
mengurangi angka kesakitan bahkan angka kematian. Dimana edukasi yang
diberikan ini dapat memberikan pengetahuan kepada calon pengantin untuk
melakukan skrining dengan tujuan untuk mendeteksi dini penyakit atau
kehamilan dengan risiko tinggi dan persiapan kehamilan yang sehat, sehingga
dengan adanya skrining calon pengantin akan mendapatkan penanganan
sesegera mungkin. Hasil pengkajian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Putri, dkk 2020 dengan judul penelitian “Edukasi Dengan Media
Booklet Terhadap Pengetahuan Gizi Prakonsepsi, Sikap dan Asupan Zat Gizi
Makro Wanita Pranikah”. Hasil penelitian yang telah dilakukan tentang
pengaruh edukasi dengan media booklet terhadap pengetahuan gizi prakonsepsi,
sikap dan asupan zat gizi makro wanita pranikah di Kecamatan Diwek
Kabupaten Jombang, diperoleh terdapat pengaruh edukasi dengan media
booklet terhadap pengetahuan wanita pranikah.
Keberhasilan edukasi atau pendidikan kesehatan dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah media yang diberikan. Pada penelitian ini
media yang digunakan adalah leaflet. Selain faktor media sebagai faktor yang
dapat meningkatkan pengetahuan, motivasi yang dimiliki seseorang juga
merupakan salah satu faktor lain yang dapat meningkatkan pengetahuan.
Motivasi adalah suatu faktor penggerak ataupun dorongan yang dapat memicu
timbulnya rasa semangat dalam diri dan juga dapat mengubah tingkah laku
seseorang (Bigdely-Shamlo et al., 2015). Jika pada diri seseorang memiliki
keinginan untuk belajar akan menumbuhkan partisipasi aktif yang
menunjukkan keinginannya untuk memperoleh pengetahuan (Hosnan, 2014).

E-ISSN 2809-4646 | 39
JURNAL PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN Ciptaan disebarluaskan di bawah
KESEHATAN VOL. 2 NO. 2, JUNI 2023 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/jppk.v2i02.759 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
Responden pada kelompok intervensi pada penelitian ini tampak memiliki
motivasi dan antusias yang baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya respon
positif dan pertanyaan yang disampaikan setelah pemberian edukasi
dilaksanakan. Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap
seseorang antara lain: pengetahuan, pengalaman, pribadi, emosional,
pendidikan, orang lain yang dianggap penting. Leaflet yang diberikan
dilengkapi dengan gambar-gambar sebagai media informasi mampu
memberikan dampak terhadap emosional responden, sehingga akan lebih baik
untuk mengubah sikap menjadi lebih baik. Dampak dari pemberian edukasi ini
sangat positif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama di
Indonesia. Sebagai tenaga kesehatan kita mampu melakukan pendampingan
pada calon pengantin dengan memberikan edukasi baik itu mengenai skrining
pra nikah dan pra konsepsi, kesehatan reproduksi dan lainnya yang dapat
membantu menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil survei pada pengabdian masyarakat ini didapatkan
hasil terdapat perubahan tingkat pengetahuan tentang persiapan dan
perencanaan kehamilan setelah diberikan edukasi menggunakan leaflet dengan
menggunakan kuesioner pretest dan posttest. Artinya terdapat efektivitas
pemberian edukasi dengan menggunakan media leaflet terhadap persiapan dan
perencanaan kehamilan terhadap calon pengantin.
Saran dari hasil pengabdian masyarakat ini yaitu diharapkan kepada
calon pengantin untuk meningkatkan pengetahuan calon pengantin terkait
pengetahuan tentang skrining pranikah dan prakonsepsi dengan sering mencari
tahu informasi baik itu melalui tenaga kesehatan maupun media sosial.

UCAPAN TERIMA KASIH


Kami ucapkan terima kasih untuk Puskesmas Jalaksana yang sudah
memberikan kesempatan pada kami untuk berbagi ilmu kepada masyarakat
setempat sebagai bentuk pengabdian masyarakat kami. Kami juga sampaikan
kepada Yayasan Bhakti Husada Kuningan yang sudah mendukung segala

E-ISSN 2809-4646 | 40
JURNAL PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN Ciptaan disebarluaskan di bawah
KESEHATAN VOL. 2 NO. 2, JUNI 2023 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/jppk.v2i02.759 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
kegiatan akademik kami sebagai bentuk kewajiban Tridharma perguruan tinggi
kami.

E-ISSN 2809-4646 | 41
JURNAL PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN Ciptaan disebarluaskan di bawah
KESEHATAN VOL. 2 NO. 2, JUNI 2023 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/jppk.v2i02.759 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianti, I., & Nasution, D. N. R. (2019). Grak Limo (Grak Lima Meja, ASI
Eksklusif, MPASI dan Rolling Massage). CV Pena Persada.

Agustasari, K. I., Kusumaningtyas, D., & Hanifarizani, R. D. (2022). Pengaruh


Media Audio Visual Terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Calon
Pengantin. Jurnal Kebidanan, 11(2), 18–24. https://doi.org/10.47560/
keb.v11i2.392

Bigdely-Shamlo, N., Mullen, T., Kothe, C., Su, K.-M., & Robbins, K. A. (2015).
The PREP pipeline: standardized preprocessing for large-scale EEG
analysis. Frontiers in Neuroinformatics, 9, 16.

BKKBN. (2023). Pendampingan Calon Pengantin.

Hasanah, H. (2016). Pemahaman kesehatan reproduksi bagi perempuan: Sebuah


strategi mencegah berbagai resiko masalah reproduksi remaja. Sawwa:
Jurnal Studi Gender, 11(2), 229–252.

Hasanah, W. K., Pratomo, H., Latipatul Ashor, F., Mulyana, E., Jumhati, S., &
Maya Lova, S. (2022). Analisis Pelaksanaan Edukasi Pranikah Terkait
Kesehatan Reproduksi Pada Pasangan Calon Pengantin Muslim (Literature
Review). Hearty, 10(2), 53. https://doi.org/10.32832/hearty.v10i2.6284

Hosnan, H. (2014). Pemikiran Cendekiawan Muslim Terhadap Pemikiran


Islam Modern. Kariman: Jurnal Pendidikan Dan Keislaman, 2(1), 43–56.

Husna & Saputri, N. (2022). Penyuluhan Mengenai Tanda Bahaya Anemia pada
Remaja Putri. 2 No.1.

Kementerian Agama RI. (2017). Dirjen Bina Gizi dan KIA. JUKLAK BIMWIN
881 TAHU. Kementerian Kesehatan, R. (2023). Angka Kematian Ibu di
Indonesia Tahun 2023.

Laili, A. N., Esyuananik, & Khasanah, U. (2022). Menyiapkan Kesehatan


Reproduksi dan Seksual bagi Calon Pengantin. NEM.

Mayasari, A. T., Hakimi, M., Hani EN, U., & Setyonugroho, W. (2020).
Efektivitas Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berbasis Seluler pada Calon
Pengantin terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan. Jurnal Kesehatan
Reproduksi, 7(1), 1. https://doi.org/10.22146/jkr.47128

Milah, A. S. (2019). Nutrisi Ibu dan Anak (I. Rosidawati (ed.); Pertama). Edu
Publisher. Nahar, S. L., Nurhudhariani, R., & Syaifudin, A. (2022).
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Calon Pengantin
Terhadap Kesiapan Dalam Pernikahan Di Puskesmas Tanggungharjo
JURNAL PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN Ciptaan disebarluaskan di bawah
KESEHATAN VOL. 2 NO. 2, JUNI 2023 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/jppk.v2i02.759 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
Kabupaten Grobogan Tahun 2022. National & International Scientific
Proceeding of UNKAHA, 1(1), 23–24.

Oktarina, J., Margono, H. M., & Purnomo, W. (2017). The Effect of Reproductive
Health Education by Peer Educators on Knowledge and Attitude to
Prevention of Premarital Sex at SMAN 1 Sukamara, Sukamara District,
Central Kalimantan. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 20(1), 26–33.

Puspitaningrum, W., Agusyahbana, F., Mawarni, A., & Nugroho, D. (2017).


Pengaruh media booklet terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri
terkait kebersihan dalam menstruasi di Pondok Pesantren Al-Ishlah Demak
Triwulan II Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 5(4), 274–
281.

Suntari, Y., & Harun, H. (2020). Intervensi masalah nutrisi pada masa kehamilan:
studi literatur. Riset Informasi Kesehatan, 9(1), 22–36. https://doi.org/
10.30644/rik.v8i2.254

Susanti, S., Octamelia, M., & Prastyo, Y. (2022). Advokasi Dan Bimbingan
Pranikah Tentang Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin. Borneo
Community Health Service Journal, 2(1), 5–9. https://doi.org/10.35334/
neotyce.v2i1.2426

Wardani, D. (2021). Pengaruh Edukasi Dengan Media Booklet Kepada


Calon Pengantin Terhadap Pengetahuan Tentang Perencanaan
Kehamilan Di Kua Kecamatan Tampan 2021. Poltekkes Kemenkes Riau.

Yuliana, I. T., Sulistiawati, Y., Sanjaya, R., Kurniasih, N., Universitas, F. K., &
Pringsewu, A. (2021). Pengaruh Pemberian Kursus Calon Pengantin
(Suscatin) Terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Catin the
Influence of Giving Future Bridegroom Course Toward the Knowledge of
Reproductive Healthin. 10(1), 13–22.

Anggraini, M. L., Amir, A. N., Syedza, S., & Padang, S. (2021). THE EFFECT
OF PRANNIC EDUCATION ON PREPARATION READINESS IN
PROSPECTIVE BRIDAL PROSPECTIVES IN KUA CENTRAL
PARIAMAN DISTRICS. Jurnal Kesehatan Medika Saintika Juni 2021 |
Vol, 12(1). https://doi.org/10.30633/jkms.v12i1.1092

Apriliana, T., & Maretta, M. (2022). Pengaruh Edukasi Gaya Hidup Sehat
Terhadap Sikap dan Perilaku Wanita Usia Subur dalam Mempersiapkan
Kehamilan Sehat.

Azizah, A. N. (2021). Analisis Pelayanan Prakonsepsi pada Calon Pengantin di


Era Adaptasi Kebiasaan Baru Covid-19. Jurnal Kebidanan Indonesia.

BkkbN. (2014). Modul Pengajaran Mempersiapkan Kehamilan yang Sehat. CDC.


(2022). Folic Acid: Frequntly Asked Question & Answers.
JURNAL PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN Ciptaan disebarluaskan di bawah
KESEHATAN VOL. 2 NO. 2, JUNI 2023 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/jppk.v2i02.759 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
Dewi, & Teja, R. (2022). Edukasi Skrining Prakonsepsi Dengan Video Animasi
Pada Wanita Usia Subur. Jurnal Kreativitas Pengabdian Masyarakat.

Hillstrom, K. (2022). Nutrition Nees During Preconception.

Irawati, H., Kartini, A., & Nugraheni, S. (2019). Pengaruh Booklet Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin Terkait
Pencegahan Risiko Kehamilan di Kabupaten Pemalang.

Kemenkes RI. (2020). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


320 Tentang Standar Profesi Bidan.

Malik, A. (2018). Pengaruh Konseling Gizi Prakonsepsi Terhadap Pengetahuan


Dan Sikap Wanita Pranikah.

Oktalia, J. (2016). Kesiapan Ibu Menghadapi Kehamilan dan Faktor-Faktor yang


Memengaruhinya. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan.

Patimah, S. (2017). Gizi Remaja Putri Plus 1000 Hari Pertama Kehidupan.

Rahmanindar, N., Izah, N., Astuti, P. T., Hidayah, S. N., & Zulfiana, E. (2021).
The Peningkatan Pengetahuan Tentang Persiapan Pranikah Sebagai Upaya
Kehamilan Sehat Untuk Mencegah Stunting. Journal of Social
Responsibility Projects by Higher Education Forum, 2(2), 83–86.
https://doi.org/10.47065/jrespro.v2i2.973

Yulivantina, E., Mufdillah, M., & Kurniawati, H. (2021). Pelaksanaan Skrining


Prakonsepsi pada Calon Pengantin Perempuan. Jurnal Kesehatan
Reproduksi. Jurnal Kesehatan Reproduksi.
JURNAL PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN Ciptaan disebarluaskan di bawah
KESEHATAN VOL. 2 NO. 2, JUNI 2023 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/jppk.v2i02.759 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
DOKUMENTASI KEGIATAN

MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK

KIE DENGAN MEDIA LEAFLET

PENGISIAN POSTTEST
JURNAL PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN Ciptaan disebarluaskan di bawah
KESEHATAN VOL. 2 NO. 2, JUNI 2023 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/jppk.v2i02.759 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.

Anda mungkin juga menyukai