Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DIVERSIFIKASI DAN REASURANSI ASURANSI DALAM MANAJEMEN

RESIKO
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“ Manajemen Resiko“

Dosen pengampu
Adib Khusnul Rois S.Pd.I.,M.E.

Disusun oleh :

Nama : Yuyun Eka Saputri


NIM : 22170086
Nama : Hari Nopriansyah
NIM :

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-NYA dan karunianya
kammi dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema pada makalah
ini adalah “KONSEP DIVERSIFIKASI DAN REASURANSI ASURANSI DALAM
MANAJEMEN RESIKO “
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah manajemen resiko. Bapak Adib Khusnul Rois S.Pd.I.,M.E.
yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnyaa. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna dan
membantu menambah wawasan terhadap pembacanya

Ponorogo, 30 November 2023

ii
DAFTAR ISI
Halaman judul................................................................................................ i
Kata pengantar............................................................................................... ii
Daftar isi.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian diversifikasi dan reasuraansi asuransi.......................... 2
B. Strategi diversifikasi dan reasuransi asuransi................................. 3
C. Tujuan diversifikasi dan reasuransi asuransi.................................. 6
D. Kelemahan diversifikasi dan reasuransi asuransi………………... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manajemen risiko adalah suatu proses yang sistematis untuk mengidentifikasi,
menilai, dan mengelola risiko yang dihadapi oleh suatu organisasi, usaha atau
individu. Risiko dapat didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya suatu peristiwa
yang dapat berdampak negatif terhadap suatu organisasi, usaha atau individu.
Salah satu cara untuk mengelola risiko adalah dengan menggunakan diversifikasi dan
reasuransi. Diversifikasi strategi untuk menyebarkan investasi atau aset ke berbagai
jenis instrumen atau portofolio dalam suatu usaha. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi risiko kerugian yang mungkin terjadi jika hanya berinvestasi pada satu
jenis instrumen atau portofolio saja.
Reasuransi perjanjian antara dua perusahaan asuransi, di mana satu perusahaan
asuransi (penanggung reasuransi) setuju untuk menanggung sebagian risiko yang
diasuransikan oleh perusahaan asuransi lainnya (penanggung utama). Reasuransi
dapat digunakan untuk mengurangi risiko kerugian yang dihadapi oleh perusahaan
asuransi. Jadi penggunaan diversifikasi dan reasuransi asuransi pada suatu usaha
dapat meminimalisir atau memanajemen terjadinya suatu resiko yang terjadi. Dalam
makalah ini pembahasan yang akan dibahas seperti pengertian dari diversifikasi dan
reasuransi bagaimana pengklafikasianya.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam manajemen
resiko ?
2. Bagaimana strategi dari diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam manajemen
resiko ?
3. Bagaimana tujuan diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam manajemen resiko ?
4. Apa saja kelemahan diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam manajemen resiko
?
C. Tujuan
1. Mampu mengindetifikasikan diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam
manajemen resiko
2. Mengetahui strategi diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam manajemen resiko
3. Mampu mengerti tujuan dari diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam
manajemen resiko
4. Mengetahui apa saja kelemahan diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam
manajemen resiko

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian diversifikasi dan reasuransi asuransi


 Diversifikasi, Konsep diversifikasi ini dalam sejarahnya dikemukakan oleh
Herry Markowitz.Teori yang dikemukakannya adalah "don't put all your eggs
in one basket" (jangan meletakkan telur pada satu keranjang tapi letakkanlah
pada lebih dari satu keranjang). Konsep teori ini dikenal dengan diversifikasi,
diversifikasi sama dengan investasi, jadi melakukan investasi yang sifatnya
tidak terpusat pada satu bidang saja tapi lebih pada satu bidang serta dilakukan
juga bukan searah, atau membuka bisnis yang bersifat tidak searah. Pada
prinsipnya keputusan diversifikasi pada bisnis sudah masuk ke konsep
corporate level strategy. Bila didefinisikan, adalah tindakan yang diambil
untuk mendapatkan keunggulan bersaing melalui pemilihan dan
pengelolaan sejumlah bisnis/usaha yang bersaing dalam beberapa industri atau
pasar. Keputusan pebisnis dan juga investor dalam mengambil keputusan
sangat dipengaruhi oleh perilaku pasar yang terjadi serta karakterisik
psikologis yang dimiliki investor maupun pebisnis Dalam konsep manajemen
risiko adalah semakin tinggi risiko maka semakin besar keuntungan dan
semakin kecil risiko maka semakin kecil keuntungan. Strategi diversifikasi
bisnis mengharuskan perusahaan melakukan deteksi detail terhadap kondisi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan secara kompleks agar
nantinya bisa meminimalisir terjadinya resiko dalam usaha1
 Reasuransi asuransi, Reasuransi adalah istilah yang digunakan saat satu
perusahaan asuransi melindungi dirinya terhadap risiko asuransi dengan
memanfaatkan jasa dari perusahaan asuransi lain. Terdapat banyak alasan yang
menyebabkan perusahaan asuransi melakukan reasuransi. Pembagian resiko
adalah salah satu alasan reasuransi. Jika perusahaan asuransi berpendapat
bahwa nilai asuransi suatu premi lebih besar daripada nilai yang dapat
ditanggungnya, maka ia dapat membagi resiko yang dihadapinya dengan
mengasuransikan kembali sebagian nilai itu pada perusahaan reasuransi
Dengan dilakukannya reasuransi, pada dasarnya melakukan perlindungan
terhadap kestabilan tingkat pendapatannya karena reasuransi telah
melindunginya dari potensi kerugian yang besar. Alasan lain adalah untuk
mendapatkan keuntungan sebagai perantara dengan mengasuransikan kembali
pada perusahaan reasuransi dengan premi yang lebih rendah,hampir semua
reasuransi melibatkan lebih dari satu perusahaan reasuransi, hal ini berkaitan
dengan distribusi resiko.2

1
Syaiful P,. Manajemen Strategi. ( Gorontalo : CV cahaya arsh publisher & printing, 2023) hlm 42-43
2
KAMAH, M. Z. S. Aspek Hukum Pengalihan Tanggung Jawab Hukum Pada Perjanjian Asuransi (Doctoral
dissertation, Tadulako University). hlm 45-46

2
B. Strategi diversifikasi dan reasuransi asuransi
a. Strategi diversifikasi
Ada dua jenis strategi diversifikasi, yaitu strategi diversifikasi berdasarkan target
pasar dan jenis strategi diversifikasi product sharing.
1. Jenis Strategi Diversifikasi Berdasarkan Target Pasar
 Diversifikasi Vertikal
Diversifikasi vertikal merupakan strategi untuk menghasilkan produk
dengan pola penggunaan yang berbeda, yang dapat saling
melengkapi/menggantikan. Di bawah ini adalah beberapa contoh
diversifikasi produk vertikal:

 Diversifikasi Horizontal
adalah strategi untuk menciptakan berbagai macam produk dari jenis
yang sama tetapi berbeda dalam merek, ukuran, atau target pasar.
Strategi mendiversifikasi perusahaan individu ini adalah yang paling
tersebar luas di Indonesia. Diversifikasi horizontal dilakukan melalui
pengenalan produk atau jasa baru untuk memperluas segmentasi pasar.
Usaha bisnis baru yang diciptakan melalui diversifikasi horizontal
dirancang untuk menarik pelanggan setia dan baru. Di bawah ini
adalah contoh Diversifikasi produk horizontal.

2. Jenis Strategi Diversifikasi dalam Distribusi Produk


 Diversifikasi Terkonsentrasi
Jenis strategi diversifikasi konsentris ini mengacu pada penambahan
produk baru yang masih terkait dengan produk bisnis yang ada.
Umumnya, pemilik usaha yang melakukan strategi diversifikasi
konsentris ini mengembangkan produk baru yang masih berkaitan

3
dengan produk yang telah ada melalui fasilitas produksi, teknologi,
atau industri. Jenis diversifikasi konsentris ini bertujuan
agar menghasilkan tambahan pendapatan dari pelanggan yang telah
ada dan menarik pelanggan baru yang tertarik dengan produk baru. Di
bawah ini adalah contoh diversifikasi produk konsentris:

 Diversifikasi Konglomerat
Strategi konglomerat adalah menambah produk baru yang berbeda dari
produk yang sudah ada. Produk baru yang dikembangkan dalam
strategi multi fungsi tidak memiliki keterkaitan dengan produk yang
sudah ada, sehingga strategi pengelompokan ini sangat berisiko dan
sulit diterapkan. Namun jika berhasil diterapkan strategi diversifikasi
ini akan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi lagi. Di bawah ini
adalah contoh diversifikasi produk konglomerasi:

b. Strategi reasuransi asuransi


1. Fakultatif
Ciri pokok penempatan reasuransi secara "fakultatif" adalah adanya kebebasan
baik untuk Ceding Company (Perusahaan Asuransi) maupun Reasuradur.
Ceding Company bebas mereasuransikan dan Perusahaan Reasuransi bebas
pula untuk menerima atau menolak obyek reasuransi tersebut.
2. Treaty

3
Supriyati dkk,. Ekonomi manajerial & strategi bisnis ( Banten : Penerbit Pt Sada Kurnia Pustaka,
2023 ) hlm 114-117

4
Penempatan reasuransi secara "Treaty" dilakukan melalui suatu perjanjian tertulis
antara Ceding Company (Perusahaan Asuransi) dan Reasuradur berdasarkan
syarat dan kondisi yang telah disetujui bersama. Dalam perjanjian ini Ceding
Company wajib mereasuransikan dan Reasuradur wajib menerima seluruh risiko
yang termasuk dalam perjanjian tersebut. Dalam treaty ada proporsional
( berdasarkan perbandingan yang tetap antara perusahaan asuransi dan
reasuradur ) dan non proporsional (tidak berdasarkan perbandingan yang tetap
antara perusahaan asuransi dan reasuradur)
a. Proporsional
 Quota Share, Adalah suatu perjanjian yang mengatur pembagian risiko
Ceding Company dan Reasuradur dalam suatu presentase tertentu
 Surplus Treaty,Adalah perjanjian reasuransi yang berisikian
persetujuan Reasuradur untuk menerima kelebihan suatu risiko di atas
jumlah retensi Ceding Company, sesuai dengan syarat dan kondisi
yang telah disetujui bersama.
b. Non proporsional
 Excess of Loss,
Dalam jenis treaty ini Reasuradur hanya akan terlibat terhadap
kerugian yang telah melebihi jumlah tertentu yang ditahan
oleh Ceding Company
 Stop Loss Ratio (Excess of Loss Ratio),
Jenis Treaty ini mempunyai cara kerja yang sama dengan Excess of
Loss, dengan perbedaan tanggung jawab Ceding Company dan
Reasuradur dinyatakan dalam suatu akumulasi Loss Ratio, yaitu
perbandingan antara klaim yang terjadi dengan premi yang
diterima dalam suatu jangka waktu tertentu
 Agregate Excess Of Loss,
Treaty ini mempunyai cara kerja yang sama dengan Stop Loss
Treaty di atas, tanggung jawab Reasuradur dinyatakan dalam suatu
jumlah tertentu
 Fakultatif Obligatory,
Ceding Company tidak mempunyai keharusan mereasuransikan,
tetapi apabila Ceding Company mau mereasuransikan, maka
Perusahaan Reasuransi harus menerima. Dengan demikian,
Fakultatif Obligatory merupakan tambahan kapasitas otomatis yang
diberikan Reasuradur kepada Ceding Company
(Perusahaan Asuransi).
 Pool
suatu bentuk perjanjian diantara beberapa perusahaan asuransi
untuk menempatkan jenis asuransi tertentu dalam satu sentral yang
kemudian akan dikembalikan kepada masing masing anggota.
Pembentukan Pool antara lain disebabkan oleh adanya persetujuan
untuk mengaksep risiko risiko besar. Sebagai contoh misalnya Pool

5
untuk asuransi penerbangan, asuransi terhadap risiko pasar
dan sebagainya. 4

C. Tujuan diversifikasi dan reasuransi asuransi


a. Tujuan diversifikasi
Ditengah globalisasi yang terjadi, sektor yang mengalami perubahan besar atau
terdisrupsi salah satunya sektor dunia bisnis, semakin tumbuhnya persaingan,
semakin banyak pilihan bagi konsumen atau pelanggan dalam memilih produk
yang sesuai dengan keinginannya. Dengan tingginya persaingan tersebut
pelanggan semakin pintar dan cermat dalam memutuskan pembelian. Ketatnya
persaingan tersebut, membuat perusahaan terus melakukan pengembangan salah
satunya pengembangan market share.
Strategi diversifikasi memiliki maksud dan tujuan yaitu untuk mengurangi adanya
risiko atau kemungkinan-kemungkinan yang akan dihadapi oleh perusahaan, saat
ada bisnis atau produk yang baru dengan inovasi yang baru yang dihasilkan bisa
membuat pelanggan untuk mengkonsumsinya atau membelinya. Ditambah strategi
diversifikasi produk ini, dapat memberikan pilihan produk yang telah diciptakan
perusahaan, gambaran umum strategi diversifikasi memiliki tujuan yaitu:
 Menstabilkan resiko, strategi diversifikasi dilakukan agar perusahaan atau
bisnis tidak hanya terfokus atau bergantung pada suatu bisnis saja. Dengan
melakukan investasi atau inovasi di semua bisnis, maka jika terjadi satu
produk tidak maksimal dalam berkontribusi untuk mendapatkan
keuntungan, masih bisa di bantu dengan produk yang bisa memaksimalkan
keuntungan.
 Nilai tambah dan pertumbuhan, dilakukan dengan menggunakan
diversifikasi produk untuk meningkatkan nilai tambah dan pertumbuhan,
hal ini bisa tercipta saat investasi mampu menghasilkan keuntungan yang
maksimal. Contohnya, disaat berhasil mengakuisisi perusahaan dengan
sumber daya strategis, seperti pemasok bahan baku utama, atau distributor
yang mempunyai saluran distribusi yang tersebar dan luas.
 Meminimalisir adanya pasar monopoli, ialah strategi diversifikasi produk
bisa mencegah pasar monopoli, terutama ketika perusahaan atau bisnis di
suatu industri memiliki sumber daya strategis, yang bisa menambah nilai
tambah perusahaan.
 Memiliki kontrol atas pemasok dan distributor, ialah adanya produk yang
mendorong perusahaan atau bisnis, hal ini mengkontrol kualitas produk
dengan harga
 Berkolaborasi, adalah bersinergi antara berbagai segmen bisnis,
diharapkan mampu mencapai tujuan yang di inginkan perusahaan. Dimana
hal tersebut sulit jika di lakukan secara terpisah atau masing-masing
 Memaksimalkan keinginan, ialah tujuan akhir dari strategi diversifikasi.
Maksudnya adalah memaksimalkan keinginan dari mulai top manajemen
4
Suhawan ,. Pengetahuan asuransi di Indonesia. ( Bandung : CV Cendekia Press, 2021 ) hlm 487-
489

6
sampai divisi bawah, ketika semua memiliki keinginan yang sama, maka
kemungkinan dalam melakukan strategi diversifikasi akan semakin besar.5
b. Tujuan reasuransi asuransi
perjanjian antara perusahaan asuransi (penanggung) dengan perusahaan reasuransi
(reasuradur), di mana penanggung menyerahkan sebagian atau seluruh risiko atas
suatu pertanggungan yang ditanggungnya kepada reasuradur. Tujuan reasuransi
asuransi adalah:
 Menyebarkan risiko yang ditanggungnya. Reasuransi dapat membantu
perusahaan asuransi untuk menyebarkan risiko yang ditanggungnya ke
beberapa reasuradur. Hal ini dapat mengurangi risiko kerugian yang
mungkin dialami perusahaan asuransi jika terjadi peristiwa yang tidak
terduga.
 Stabilisasi keuntungan perusahaan. Reasuransi dapat membantu
perusahaan asuransi untuk menstabilkan keuntungannya. Jika terjadi
kerugian yang besar, perusahaan asuransi dapat mengandalkan reasuradur
untuk membayar sebagian atau seluruh kerugian tersebut.
 Meminimkan cadangan teknis yang dibutuhkan. Reasuransi dapat
membantu perusahaan asuransi untuk meminimalkan cadangan teknis
yang dibutuhkan. Cadangan teknis adalah dana yang harus disiapkan
perusahaan asuransi untuk membayar klaim yang mungkin terjadi di masa
depan. Dengan reasuransi, perusahaan asuransi dapat mengurangi jumlah
cadangan teknis yang harus disiapkannya.
 Mengembangkan kegiatan perusahaan serta peningkatan asas
Profesionalisme dan daya saing Perusahaan. Reasuransi dapat membantu
perusahaan asuransi untuk mengembangkan kegiatan perusahaannya.
Selain itu, reasuransi juga dapat meningkatkan profesionalisme dan daya
saing perusahaan asuransi.6
D. Kelemahan diversfikasi dan reasuransi asuransi
a. Kelemahan diversifikasi,dalam mengimplementasikan sebuah konsep diversifikasi
dalam meminimalisir terjadinya resiko dalam usaha, perlu diketahui bahwa
diversifikasi juga masih memiliki beberapa kelemahan, diantara kelemahan
tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
 Berbagai biaya juga mungkin ditimbulkan dari penerapan diversifikasi.
Bahwa bisnis yang tidak menguntungkan dari suatu perusahaan dapat
menciptakan kerugian yang lebih besar daripada apabila perusahaan
tersebut berdiri sebagai suatu perusahaan tunggal.
 Penerapan Diversifikasi menunjukkan adanya kemungkinan kegagalan
kekuatan internal dalam mengalokasikan sumber daya antar divisi dalam
diversifikasi perusahaan. Pada divisi yang mempunyai tingkat sumber
daya dan keunggulan yang sama, Ketika dana akan ditransfer dari divisi
yang memiliki banyak keunggulan (good opportunities) ke divisi yang
memiliki kurang keunggulan (poor opportunities) terjadinya perbedaan
5
Nur ika dkk,. Strategi pemasaran ( Padang : PT Global Eksekutif Teknologi, 2022) hlm 81-82
6
Farid & suhrawardi,. Hukum ekonomi islam ( Jakarta : Sinar Grafika, 2020 ) hlm 139

7
keunggulan yang di khawatirkan nanti mungkin tidak memperoleh
keuntungan maksimal
 Persaingan yang ketat, dalam diversifikasi usaha untuk memperluas usaha
bisnis para pengusaha menggunakan konsep diversifikasi dalam
penambahan produk baru at7au menginvestasikan dana nya, untuk saat ini
persaingan cukup ketat dalam melakukan diversifikasi karena banyak
perusahaan yang melakukan konsep ini, dan dengan penambahan sebuah
produk baru yang inovatif, dan juga harga yang lebih terjangkau, itu yang
menjadi faktor kelemahan 8
b. Kelemahan reasuransi asuransi
Reasuransi salah satu cara yang dapat digunakan oleh perusahaan asuransi untuk
mengurangi risiko yang dihadapinya. Namun, reasuransi juga memiliki beberapa
kelemahan yang perlu dipertimbangkan, diantaranya adalah sebagai berikut :
 Biaya reasuransi dapat menjadi beban bagi perusahaan asuransi,
Perusahaan asuransi harus membayar premi reasuransi kepada perusahaan
reasuransi, yang dapat mengurangi keuntungan perusahaan asuransi. Biaya
reasuransi biasanya dihitung berdasarkan risiko yang ditanggung oleh
perusahaan asuransi. Semakin besar risiko yang ditanggung, maka semakin
besar pula biaya reasuransi yang harus dibayarkan. Biaya reasuransi dapat
mengurangi keuntungan perusahaan asuransi, bahkan dapat menyebabkan
perusahaan asuransi mengalami kerugian. Hal ini terutama terjadi jika
perusahaan asuransi menggunakan reasuransi untuk menanggung risiko
yang besar.
Untuk mengatasi kelemahan ini, perusahaan asuransi perlu melakukan
perencanaan yang matang dalam menggunakan reasuransi. Perusahaan
asuransi perlu mempertimbangkan biaya reasuransi dalam menentukan
kebijakan reasuransi. Perusahaan asuransi perlu memastikan bahwa
manfaat reasuransi lebih besar daripada biaya reasuransi
 Reasuransi dapat mengurangi fleksibilitas perusahaan asuransi. Perusahaan
asuransi harus mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan
reasuransi, yang dapat membatasi kebebasan perusahaan asuransi.
Ketentuan ini dapat membatasi kebebasan perusahaan asuransi dalam
menentukan kebijakannya, seperti penetapan premi, persyaratan polis, dan
proses klaim.
Misalnya, jika perusahaan reasuransi menetapkan bahwa perusahaan
asuransi harus membayar premi reasuransi sebesar 50% dari setiap klaim
yang dibayarkan, maka perusahaan asuransi tidak dapat menetapkan premi
yang lebih rendah dari itu.

7
Benny D,. Pengantar Bisnis Ilmu Manajemen. ( Indramayu :Mcv. Adanu Abimata, 2023 ) hlm 1821-
189
8
Warti, R., Azizi, A., & Audina, D. D. (2022). Analisis Diversifikasi, Merger, dan Akuisis Perusahaan
Multinasional. Economic Reviews Journal, 1(1), 1-13.

8
Atau, jika perusahaan reasuransi menetapkan bahwa perusahaan asuransi
harus membayar klaim dalam waktu 30 hari, maka perusahaan asuransi
tidak dapat memperpanjang waktu pembayaran klaim.
Untuk mengatasi kelemahan ini, perusahaan asuransi perlu memilih
perusahaan reasuransi yang memiliki ketentuan yang sesuai dengan
kebutuhannya. Perusahaan asuransi juga perlu melakukan negosiasi
dengan perusahaan reasuransi untuk mendapatkan ketentuan yang lebih
fleksibel.

BAB III

9
PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Diversifikasi sama dengan investasi, jadi melakukan investasi yang sifatnya
tidak terpusat pada satu bidang saja tapi lebih pada satu bidang serta dilakukan
juga bukan searah, atau membuka bisnis yang bersifat tidak searah. Pada
prinsipnya keputusan diversifikasi pada bisnis sudah masuk ke konsep
corporate level strategy. Bila didefinisikan, adalah tindakan yang diambil
untuk mendapatkan keunggulan bersaing melalui pemilihan dan
pengelolaan sejumlah bisnis/usaha yang bersaing dalam beberapa industri atau
pasar. Keputusan pebisnis dan juga investor dalam mengambil keputusan
sangat dipengaruhi oleh perilaku pasar yang terjadi serta karakterisik
psikologis yang dimiliki investor maupun pebisnis. Strategi diversifikasi bisnis
mengharuskan perusahaan melakukan deteksi detail terhadap kondisi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan secara kompleks agar
nantinya bisa meminimalisir terjadinya resiko dalam usaha
 Reasuransi adalah istilah yang digunakan saat satu perusahaan asuransi
melindungi dirinya terhadap risiko asuransi dengan memanfaatkan jasa dari
perusahaan asuransi lain. Terdapat banyak alasan yang menyebabkan
perusahaan asuransi melakukan reasuransi. Pembagian resiko adalah salah
satu alasan reasuransi. Jika perusahaan asuransi berpendapat bahwa nilai
asuransi suatu premi lebih besar daripada nilai yang dapat ditanggungnya,
maka ia dapat membagi resiko yang dihadapinya dengan mengasuransikan
kembali sebagian nilai itu pada perusahaan reasuransi
Dengan dilakukannya reasuransi, pada dasarnya melakukan perlindungan
terhadap kestabilan tingkat pendapatannya karena reasuransi telah
melindunginya dari potensi kerugian yang besar
 Beberapa startegi dalam diversifikasi dan reasuransi asuransi, yang semuanya
sama-sama memiliki konsep dalam suatu usaha untuk terus berkembang dan
bisa meminimalisir terjadinya suatu resiko yang terjadi
 Tujuan dari diversifikasi dan reasuransi sama-sama ingin mendapatkan
keuntungan, tetap meminimalisir resiko yang akan terjadi
 Kelemahan dalam diversifikasi dan reasuransi aasuransi, yang bisa
dipertimbangkan lagi dalam pengimplementasianya dalam bisnis

DAFTAR PUSTAKA

10
Syaiful P,. Manajemen Strategi. ( Gorontalo : CV cahaya arsh publisher & printing, 2023)
hlm 42-43

KAMAH, M. Z. S. Aspek Hukum Pengalihan Tanggung Jawab Hukum Pada Perjanjian


Asuransi (Doctoral dissertation, Tadulako University). hlm 45-46
Supriyati dkk,. Ekonomi manajerial & strategi bisnis ( Banten : Penerbit Pt Sada Kurnia
Pustaka, 2023 ) hlm 114-117
Suhawan ,. Pengetahuan asuransi di Indonesia. ( Bandung : CV Cendekia Press, 2021 ) hlm
487-489
Nur ika dkk,. Strategi pemasaran ( Padang : PT Global Eksekutif Teknologi, 2022) hlm 81-
82
Farid & suhrawardi,. Hukum ekonomi islam ( Jakarta : Sinar Grafika, 2020 ) hlm 139
Benny D,. Pengantar Bisnis Ilmu Manajemen. ( Indramayu :Mcv. Adanu Abimata, 2023 )
hlm 1821-189

Warti, R., Azizi, A., & Audina, D. D. (2022). Analisis Diversifikasi, Merger, dan Akuisis
Perusahaan Multinasional. Economic Reviews Journal, 1(1), 1-13.
Khoiril A,. Asuransi syariah halal& maslahat. ( Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,
2007) hlm 74-75

11

Anda mungkin juga menyukai