RESIKO
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“ Manajemen Resiko“
Dosen pengampu
Adib Khusnul Rois S.Pd.I.,M.E.
Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-NYA dan karunianya
kammi dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema pada makalah
ini adalah “KONSEP DIVERSIFIKASI DAN REASURANSI ASURANSI DALAM
MANAJEMEN RESIKO “
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah manajemen resiko. Bapak Adib Khusnul Rois S.Pd.I.,M.E.
yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnyaa. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna dan
membantu menambah wawasan terhadap pembacanya
ii
DAFTAR ISI
Halaman judul................................................................................................ i
Kata pengantar............................................................................................... ii
Daftar isi.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian diversifikasi dan reasuraansi asuransi.......................... 2
B. Strategi diversifikasi dan reasuransi asuransi................................. 3
C. Tujuan diversifikasi dan reasuransi asuransi.................................. 6
D. Kelemahan diversifikasi dan reasuransi asuransi………………... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manajemen risiko adalah suatu proses yang sistematis untuk mengidentifikasi,
menilai, dan mengelola risiko yang dihadapi oleh suatu organisasi, usaha atau
individu. Risiko dapat didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya suatu peristiwa
yang dapat berdampak negatif terhadap suatu organisasi, usaha atau individu.
Salah satu cara untuk mengelola risiko adalah dengan menggunakan diversifikasi dan
reasuransi. Diversifikasi strategi untuk menyebarkan investasi atau aset ke berbagai
jenis instrumen atau portofolio dalam suatu usaha. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi risiko kerugian yang mungkin terjadi jika hanya berinvestasi pada satu
jenis instrumen atau portofolio saja.
Reasuransi perjanjian antara dua perusahaan asuransi, di mana satu perusahaan
asuransi (penanggung reasuransi) setuju untuk menanggung sebagian risiko yang
diasuransikan oleh perusahaan asuransi lainnya (penanggung utama). Reasuransi
dapat digunakan untuk mengurangi risiko kerugian yang dihadapi oleh perusahaan
asuransi. Jadi penggunaan diversifikasi dan reasuransi asuransi pada suatu usaha
dapat meminimalisir atau memanajemen terjadinya suatu resiko yang terjadi. Dalam
makalah ini pembahasan yang akan dibahas seperti pengertian dari diversifikasi dan
reasuransi bagaimana pengklafikasianya.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam manajemen
resiko ?
2. Bagaimana strategi dari diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam manajemen
resiko ?
3. Bagaimana tujuan diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam manajemen resiko ?
4. Apa saja kelemahan diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam manajemen resiko
?
C. Tujuan
1. Mampu mengindetifikasikan diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam
manajemen resiko
2. Mengetahui strategi diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam manajemen resiko
3. Mampu mengerti tujuan dari diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam
manajemen resiko
4. Mengetahui apa saja kelemahan diversifikasi dan reasuransi asuransi dalam
manajemen resiko
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Syaiful P,. Manajemen Strategi. ( Gorontalo : CV cahaya arsh publisher & printing, 2023) hlm 42-43
2
KAMAH, M. Z. S. Aspek Hukum Pengalihan Tanggung Jawab Hukum Pada Perjanjian Asuransi (Doctoral
dissertation, Tadulako University). hlm 45-46
2
B. Strategi diversifikasi dan reasuransi asuransi
a. Strategi diversifikasi
Ada dua jenis strategi diversifikasi, yaitu strategi diversifikasi berdasarkan target
pasar dan jenis strategi diversifikasi product sharing.
1. Jenis Strategi Diversifikasi Berdasarkan Target Pasar
Diversifikasi Vertikal
Diversifikasi vertikal merupakan strategi untuk menghasilkan produk
dengan pola penggunaan yang berbeda, yang dapat saling
melengkapi/menggantikan. Di bawah ini adalah beberapa contoh
diversifikasi produk vertikal:
Diversifikasi Horizontal
adalah strategi untuk menciptakan berbagai macam produk dari jenis
yang sama tetapi berbeda dalam merek, ukuran, atau target pasar.
Strategi mendiversifikasi perusahaan individu ini adalah yang paling
tersebar luas di Indonesia. Diversifikasi horizontal dilakukan melalui
pengenalan produk atau jasa baru untuk memperluas segmentasi pasar.
Usaha bisnis baru yang diciptakan melalui diversifikasi horizontal
dirancang untuk menarik pelanggan setia dan baru. Di bawah ini
adalah contoh Diversifikasi produk horizontal.
3
dengan produk yang telah ada melalui fasilitas produksi, teknologi,
atau industri. Jenis diversifikasi konsentris ini bertujuan
agar menghasilkan tambahan pendapatan dari pelanggan yang telah
ada dan menarik pelanggan baru yang tertarik dengan produk baru. Di
bawah ini adalah contoh diversifikasi produk konsentris:
Diversifikasi Konglomerat
Strategi konglomerat adalah menambah produk baru yang berbeda dari
produk yang sudah ada. Produk baru yang dikembangkan dalam
strategi multi fungsi tidak memiliki keterkaitan dengan produk yang
sudah ada, sehingga strategi pengelompokan ini sangat berisiko dan
sulit diterapkan. Namun jika berhasil diterapkan strategi diversifikasi
ini akan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi lagi. Di bawah ini
adalah contoh diversifikasi produk konglomerasi:
3
Supriyati dkk,. Ekonomi manajerial & strategi bisnis ( Banten : Penerbit Pt Sada Kurnia Pustaka,
2023 ) hlm 114-117
4
Penempatan reasuransi secara "Treaty" dilakukan melalui suatu perjanjian tertulis
antara Ceding Company (Perusahaan Asuransi) dan Reasuradur berdasarkan
syarat dan kondisi yang telah disetujui bersama. Dalam perjanjian ini Ceding
Company wajib mereasuransikan dan Reasuradur wajib menerima seluruh risiko
yang termasuk dalam perjanjian tersebut. Dalam treaty ada proporsional
( berdasarkan perbandingan yang tetap antara perusahaan asuransi dan
reasuradur ) dan non proporsional (tidak berdasarkan perbandingan yang tetap
antara perusahaan asuransi dan reasuradur)
a. Proporsional
Quota Share, Adalah suatu perjanjian yang mengatur pembagian risiko
Ceding Company dan Reasuradur dalam suatu presentase tertentu
Surplus Treaty,Adalah perjanjian reasuransi yang berisikian
persetujuan Reasuradur untuk menerima kelebihan suatu risiko di atas
jumlah retensi Ceding Company, sesuai dengan syarat dan kondisi
yang telah disetujui bersama.
b. Non proporsional
Excess of Loss,
Dalam jenis treaty ini Reasuradur hanya akan terlibat terhadap
kerugian yang telah melebihi jumlah tertentu yang ditahan
oleh Ceding Company
Stop Loss Ratio (Excess of Loss Ratio),
Jenis Treaty ini mempunyai cara kerja yang sama dengan Excess of
Loss, dengan perbedaan tanggung jawab Ceding Company dan
Reasuradur dinyatakan dalam suatu akumulasi Loss Ratio, yaitu
perbandingan antara klaim yang terjadi dengan premi yang
diterima dalam suatu jangka waktu tertentu
Agregate Excess Of Loss,
Treaty ini mempunyai cara kerja yang sama dengan Stop Loss
Treaty di atas, tanggung jawab Reasuradur dinyatakan dalam suatu
jumlah tertentu
Fakultatif Obligatory,
Ceding Company tidak mempunyai keharusan mereasuransikan,
tetapi apabila Ceding Company mau mereasuransikan, maka
Perusahaan Reasuransi harus menerima. Dengan demikian,
Fakultatif Obligatory merupakan tambahan kapasitas otomatis yang
diberikan Reasuradur kepada Ceding Company
(Perusahaan Asuransi).
Pool
suatu bentuk perjanjian diantara beberapa perusahaan asuransi
untuk menempatkan jenis asuransi tertentu dalam satu sentral yang
kemudian akan dikembalikan kepada masing masing anggota.
Pembentukan Pool antara lain disebabkan oleh adanya persetujuan
untuk mengaksep risiko risiko besar. Sebagai contoh misalnya Pool
5
untuk asuransi penerbangan, asuransi terhadap risiko pasar
dan sebagainya. 4
6
sampai divisi bawah, ketika semua memiliki keinginan yang sama, maka
kemungkinan dalam melakukan strategi diversifikasi akan semakin besar.5
b. Tujuan reasuransi asuransi
perjanjian antara perusahaan asuransi (penanggung) dengan perusahaan reasuransi
(reasuradur), di mana penanggung menyerahkan sebagian atau seluruh risiko atas
suatu pertanggungan yang ditanggungnya kepada reasuradur. Tujuan reasuransi
asuransi adalah:
Menyebarkan risiko yang ditanggungnya. Reasuransi dapat membantu
perusahaan asuransi untuk menyebarkan risiko yang ditanggungnya ke
beberapa reasuradur. Hal ini dapat mengurangi risiko kerugian yang
mungkin dialami perusahaan asuransi jika terjadi peristiwa yang tidak
terduga.
Stabilisasi keuntungan perusahaan. Reasuransi dapat membantu
perusahaan asuransi untuk menstabilkan keuntungannya. Jika terjadi
kerugian yang besar, perusahaan asuransi dapat mengandalkan reasuradur
untuk membayar sebagian atau seluruh kerugian tersebut.
Meminimkan cadangan teknis yang dibutuhkan. Reasuransi dapat
membantu perusahaan asuransi untuk meminimalkan cadangan teknis
yang dibutuhkan. Cadangan teknis adalah dana yang harus disiapkan
perusahaan asuransi untuk membayar klaim yang mungkin terjadi di masa
depan. Dengan reasuransi, perusahaan asuransi dapat mengurangi jumlah
cadangan teknis yang harus disiapkannya.
Mengembangkan kegiatan perusahaan serta peningkatan asas
Profesionalisme dan daya saing Perusahaan. Reasuransi dapat membantu
perusahaan asuransi untuk mengembangkan kegiatan perusahaannya.
Selain itu, reasuransi juga dapat meningkatkan profesionalisme dan daya
saing perusahaan asuransi.6
D. Kelemahan diversfikasi dan reasuransi asuransi
a. Kelemahan diversifikasi,dalam mengimplementasikan sebuah konsep diversifikasi
dalam meminimalisir terjadinya resiko dalam usaha, perlu diketahui bahwa
diversifikasi juga masih memiliki beberapa kelemahan, diantara kelemahan
tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
Berbagai biaya juga mungkin ditimbulkan dari penerapan diversifikasi.
Bahwa bisnis yang tidak menguntungkan dari suatu perusahaan dapat
menciptakan kerugian yang lebih besar daripada apabila perusahaan
tersebut berdiri sebagai suatu perusahaan tunggal.
Penerapan Diversifikasi menunjukkan adanya kemungkinan kegagalan
kekuatan internal dalam mengalokasikan sumber daya antar divisi dalam
diversifikasi perusahaan. Pada divisi yang mempunyai tingkat sumber
daya dan keunggulan yang sama, Ketika dana akan ditransfer dari divisi
yang memiliki banyak keunggulan (good opportunities) ke divisi yang
memiliki kurang keunggulan (poor opportunities) terjadinya perbedaan
5
Nur ika dkk,. Strategi pemasaran ( Padang : PT Global Eksekutif Teknologi, 2022) hlm 81-82
6
Farid & suhrawardi,. Hukum ekonomi islam ( Jakarta : Sinar Grafika, 2020 ) hlm 139
7
keunggulan yang di khawatirkan nanti mungkin tidak memperoleh
keuntungan maksimal
Persaingan yang ketat, dalam diversifikasi usaha untuk memperluas usaha
bisnis para pengusaha menggunakan konsep diversifikasi dalam
penambahan produk baru at7au menginvestasikan dana nya, untuk saat ini
persaingan cukup ketat dalam melakukan diversifikasi karena banyak
perusahaan yang melakukan konsep ini, dan dengan penambahan sebuah
produk baru yang inovatif, dan juga harga yang lebih terjangkau, itu yang
menjadi faktor kelemahan 8
b. Kelemahan reasuransi asuransi
Reasuransi salah satu cara yang dapat digunakan oleh perusahaan asuransi untuk
mengurangi risiko yang dihadapinya. Namun, reasuransi juga memiliki beberapa
kelemahan yang perlu dipertimbangkan, diantaranya adalah sebagai berikut :
Biaya reasuransi dapat menjadi beban bagi perusahaan asuransi,
Perusahaan asuransi harus membayar premi reasuransi kepada perusahaan
reasuransi, yang dapat mengurangi keuntungan perusahaan asuransi. Biaya
reasuransi biasanya dihitung berdasarkan risiko yang ditanggung oleh
perusahaan asuransi. Semakin besar risiko yang ditanggung, maka semakin
besar pula biaya reasuransi yang harus dibayarkan. Biaya reasuransi dapat
mengurangi keuntungan perusahaan asuransi, bahkan dapat menyebabkan
perusahaan asuransi mengalami kerugian. Hal ini terutama terjadi jika
perusahaan asuransi menggunakan reasuransi untuk menanggung risiko
yang besar.
Untuk mengatasi kelemahan ini, perusahaan asuransi perlu melakukan
perencanaan yang matang dalam menggunakan reasuransi. Perusahaan
asuransi perlu mempertimbangkan biaya reasuransi dalam menentukan
kebijakan reasuransi. Perusahaan asuransi perlu memastikan bahwa
manfaat reasuransi lebih besar daripada biaya reasuransi
Reasuransi dapat mengurangi fleksibilitas perusahaan asuransi. Perusahaan
asuransi harus mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan
reasuransi, yang dapat membatasi kebebasan perusahaan asuransi.
Ketentuan ini dapat membatasi kebebasan perusahaan asuransi dalam
menentukan kebijakannya, seperti penetapan premi, persyaratan polis, dan
proses klaim.
Misalnya, jika perusahaan reasuransi menetapkan bahwa perusahaan
asuransi harus membayar premi reasuransi sebesar 50% dari setiap klaim
yang dibayarkan, maka perusahaan asuransi tidak dapat menetapkan premi
yang lebih rendah dari itu.
7
Benny D,. Pengantar Bisnis Ilmu Manajemen. ( Indramayu :Mcv. Adanu Abimata, 2023 ) hlm 1821-
189
8
Warti, R., Azizi, A., & Audina, D. D. (2022). Analisis Diversifikasi, Merger, dan Akuisis Perusahaan
Multinasional. Economic Reviews Journal, 1(1), 1-13.
8
Atau, jika perusahaan reasuransi menetapkan bahwa perusahaan asuransi
harus membayar klaim dalam waktu 30 hari, maka perusahaan asuransi
tidak dapat memperpanjang waktu pembayaran klaim.
Untuk mengatasi kelemahan ini, perusahaan asuransi perlu memilih
perusahaan reasuransi yang memiliki ketentuan yang sesuai dengan
kebutuhannya. Perusahaan asuransi juga perlu melakukan negosiasi
dengan perusahaan reasuransi untuk mendapatkan ketentuan yang lebih
fleksibel.
BAB III
9
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Diversifikasi sama dengan investasi, jadi melakukan investasi yang sifatnya
tidak terpusat pada satu bidang saja tapi lebih pada satu bidang serta dilakukan
juga bukan searah, atau membuka bisnis yang bersifat tidak searah. Pada
prinsipnya keputusan diversifikasi pada bisnis sudah masuk ke konsep
corporate level strategy. Bila didefinisikan, adalah tindakan yang diambil
untuk mendapatkan keunggulan bersaing melalui pemilihan dan
pengelolaan sejumlah bisnis/usaha yang bersaing dalam beberapa industri atau
pasar. Keputusan pebisnis dan juga investor dalam mengambil keputusan
sangat dipengaruhi oleh perilaku pasar yang terjadi serta karakterisik
psikologis yang dimiliki investor maupun pebisnis. Strategi diversifikasi bisnis
mengharuskan perusahaan melakukan deteksi detail terhadap kondisi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan secara kompleks agar
nantinya bisa meminimalisir terjadinya resiko dalam usaha
Reasuransi adalah istilah yang digunakan saat satu perusahaan asuransi
melindungi dirinya terhadap risiko asuransi dengan memanfaatkan jasa dari
perusahaan asuransi lain. Terdapat banyak alasan yang menyebabkan
perusahaan asuransi melakukan reasuransi. Pembagian resiko adalah salah
satu alasan reasuransi. Jika perusahaan asuransi berpendapat bahwa nilai
asuransi suatu premi lebih besar daripada nilai yang dapat ditanggungnya,
maka ia dapat membagi resiko yang dihadapinya dengan mengasuransikan
kembali sebagian nilai itu pada perusahaan reasuransi
Dengan dilakukannya reasuransi, pada dasarnya melakukan perlindungan
terhadap kestabilan tingkat pendapatannya karena reasuransi telah
melindunginya dari potensi kerugian yang besar
Beberapa startegi dalam diversifikasi dan reasuransi asuransi, yang semuanya
sama-sama memiliki konsep dalam suatu usaha untuk terus berkembang dan
bisa meminimalisir terjadinya suatu resiko yang terjadi
Tujuan dari diversifikasi dan reasuransi sama-sama ingin mendapatkan
keuntungan, tetap meminimalisir resiko yang akan terjadi
Kelemahan dalam diversifikasi dan reasuransi aasuransi, yang bisa
dipertimbangkan lagi dalam pengimplementasianya dalam bisnis
DAFTAR PUSTAKA
10
Syaiful P,. Manajemen Strategi. ( Gorontalo : CV cahaya arsh publisher & printing, 2023)
hlm 42-43
Warti, R., Azizi, A., & Audina, D. D. (2022). Analisis Diversifikasi, Merger, dan Akuisis
Perusahaan Multinasional. Economic Reviews Journal, 1(1), 1-13.
Khoiril A,. Asuransi syariah halal& maslahat. ( Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,
2007) hlm 74-75
11