Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MENUMBUHKAN MENTAL

KEWIRAUSAHAAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan

Dosen pengampu : Muhammad Naim.,S.AB.,MM

Disusun Oleh :

1. RIZKA JA’FARAYANA
2. NURMA AYUNDA NERISA
3. WINARTI TUTI MAYANI
4. SUCI RAMADHANI
5. RENI HERAWATI
6. RIZKA DWI
7. SANDI ANUGRAH

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA


BARAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI
MATARAM PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
JENJANG S1 MATARAM 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT


karena hanya dengan rahmat-Nyalah sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas ini tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
dosen pembimbing Muhammad Naim.,S,AB,MM yang telah membimbing
dam memberikan kesempatan kepada Saya sehingga laporan ini dapat
diselesaikan dengan baik

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Kewirausahaan dan pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang
“Menumbuhkan mental kewirausahaan” khususnya untuk kami. Kami
selaku penyusun berharap semoga laporan yang telah kami susun ini bisa
memberikan banyak manfaat.

Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan
memiliki banyak kekurangan sehingga kami sangat mengharapkan masukan
baik itu kritik, maupun saran dari para pembaca. Semoga dengan adanya
laporan ini Allah SWT senantiasa meridhai dan akhirnya membawa hikmah
untuk semua
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB I..............................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................5
1.3 Tujuan..............................................................................................5
BAB II............................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................6
2.1 Mental Berwirausaha......................................................................6
2.2 Konsep membangun mental berwirausaha......................................8
2.3 Sikap mental kewirausahaan............................................................8
BAB III.........................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................13
3.1 Kesimpulan....................................................................................13
3.2 Saran..............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan (enterprenuership) adalah kemampuan kreatif dan inopatif


yang di jadikan dasar,kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa
yang menjadi sumber keunggulan untuk di jadikan peluang. Jadi,
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam mencipttakan nilai
tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara
baru dan berbeda.

Di Indonesia, kewirausahawan di pelajari baru terbatas pada


beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahawan mulai di kembangkan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat. Dengan
tumbuhnya kewirausaan baik pada level makro ataupun masyarakat. Dengan
tumbuhnya ekonomi masyarakat dapat terwujud.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan di sibut


wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
( tenturprenure ) mempunyai cara berfikir yang berbeda dari pada orang lain
pada umumnya. Mereka mempunyai motifasi, panggilan jiwa ,persefsi dan
emosi yang terkait dengan nilai-nilai , sikap dan prilaku manusia unggul.
Oleh karna itu, dalam makalh ini akan di bahas lebih jauh tentang
bagaimana jiwa kewirausahaan dapat tumbuh pada seseorang dan
kompetensi apa saja di perlukan untuk menjadi seseorang wirausahawan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara untuk memiliki mental dan mindset seorang
pengusaha dapat terbentuk?
2. Bagaimana cara menumbuhkan mental dalam kewirausahaan
3.

1.3 Tujuan.
1. Untuk mengetahui sikap apa saja yang menumbuhkan mental
kewirausahaan
2. untuk menumbuhkan pemahaman tentang pentingnya memiliki
mental kewirausahaan (entrepreneur)
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Mental Berwirausaha
"mental" artinya sesuatu yang berhubungan atau tentang pikiran,
atau melibatkan proses berpikir (of or about the mind, or involving
the process of thinking). Jadi ketika berbicara tentang mental yang
dimaksud dalam hal ini adalah kecenderungan pada pola pikiran
tertentu atau proses berpikir yang memunculkan perilaku dan
karakter individu karena siapa diri kita sepenuhnya ditentukan oleh
kecenderungan kualitas pikiran kita. mental lebih cenderung kepada
jiwa atau apa yang ada di dalam diri seseorang yang akhirnya akan
berpengaruh pada aksi atau tingkah laku manusia.
Mental terbagi dalam dua hal, mental yang sehat dan mental yang
tidak sehat. Mental yang sehat menunjukan sikap positif, optimis,
antusias dan berintegritas. Dari dua pengertian mental di atas, dapat
disimpulkan bahwa mental berarti kecenderungan pada pola pikiran
tertentu atau proses berpikir yang mempengaruhi sikap dan perilaku.
Maka jika dikaitkan dalam mental entrepreneur merujuk pada suatu
pola pikir yang memberikan pengaruh dalam proses tingkah laku
seseorang dalam menciptakan sesuatu yang positif, yang sangat
bernilai dan berguna, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang
lain.

Membangun mental entrepreneur adalah proses membentuk


kebiasaan atau pola pikir yang dapat membawa perubahan, ide-ide
dan inovasi-inovasi baru, yang mampu memberikan nilai tambah
yang lebih besar. Karakter inilah yang menjadi fondasi bagi
kecerdasan dan pengetahuan (brains and learning) seorang
wirausaha.
T. Harv Eker (2014) dalam bukunya “Secrets of the Millionaire
Mind” memformulasikan kiat-kiat dalam membentuk mentalitas
sukses layaknya para entrepreneur adalah membentuk pola pikir atau
mindset yang memberdayakan kearah tujuan yang hendak dicapai.
Jadi, pada intinya menekannya ada pada mindset, cara pandang yang
benar, konsep keakinan yang membantu pikiran dan tindakan kearah
tujuan yang hendak dicapai. Sebab ada kalanya seseorang tidak
mampu mandiri, terjabak dalam pola lama, tidak mampu
memberdayakan diri disebabkan oleh cara pandang yang keliru
terhadap sesuatu. Prasangka yang keliru mengakibatkan, seseorang
enggan untuk mengambil langkah dalam memulai menciptakan
peluang. Konsep berpikir yang keliru ini nyatanya banyak menjamur
pada cara pandang mahasiswa. Utamanya bagi mereka yang
beranggapan bahwa menjadi PNS lebih baik dari pada menjadi
seorang entrepreneur, atau pola pikir keliru lainnya, jika
berwirausaha itu sulit, melelahkan, keuntungannya tidak tentu dan
masih banyak lagi.
Pakar psycology, Adi W. Gunawan (2012) juga menambahkan,
Integritas adalah cara berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak
dengan baik dan benar serta memegang teguh kode etik dan prinsip-
prinsip moral juga adalah komponen yang penting dalam
membentuk mentalitas entrepreneur. Jadi, dapat disimpulkan bahwa,
dalam upaya membentuk konsep mental entrepreneur dengan
mendasar pada konsep para ahli tersebut adalah,
(1) menentukan keinginan atau tujuan,
(2) memiliki kepercayaan,
(3) memiliki spesialisasi,
(4) imaginatif,
(5) pikiran bawah sadar dan berintegritas.
Bercermin pada hasil kajian yang dilakukan oleh Napoleon Hill, dan
sejumlah pakar di bidang entrepreneur maka konsep dalam
membentuk mentalitas entrepreneur yang akan dikaji berfokus pada
hasil dari teori tersebut.
2.2 Konsep membangun mental berwirausaha
Konsep pertama yaitu keinginan menjadi fokus utama
pemaparan Napoleon Hill dalam kajiannya tentang rumus
membentuk mentalitas entrepreneur. Berbicara tentang keinginan,
maka keinginan yang dimaksud dalam hal ini adalah sasaran atau
tujuan dari pada apa yang ingin dicapai. Sehingga dengan
memasang target atau tujuan yang jelas
Dalam membentuk mental entrepreneur maka, point (2) belief atau
kepercayaan menjadi tonggak yang juga sangat penting. Berbicara
tentang keyakinan atau kepercayaan pada dasarnya mengacu pada
semua hal yang dianggap benar. Belief atau kepercayaan bersifat
sangat personal dan selalu benar menurut pemikiran pribadi. Suatu
keyakinan dinilai berdasarkan pengaruh yang ditimbulkannya
terhadap diri dalam hubungannya dalam pencapaian tujuan. Dalam
hal ini, sangat penting menumbuhkan keyakinan keyakinan yang
memberdayakan terhadap pencapaian tujuan. Orang yang percaya
bahwa mereka berhak untuk berhasil akan bekerja keras mengejar
tujuan tersebut. Dan tidak heran, akhirnya mereka sukses.
Sebaliknya, apabila kepercayaan yang dominan adalah merasa diri
lemah, tidak mampu, tidak berharga tidak layak sukses maka tidak
menutup kemungkinan keyakainan tersebutlah yang akan terjadi.
You will see it when you believe it

2.3 Sikap mental kewirausahaan


memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang didapatkan
umum, pengertian sikap (attitude) merupakan apa yang diamanati,
dirasakan, dipikirkan terhadap sesuatu yang didapat dari
lingkungan. Dengan memahami atau mengetahui sikap individu,
dapat diperkirakan respons ataupun perilaku yang akan diambil oleh
individu yang bersangkutan. Secara umum, terdapat tiga ranah
perilaku yang dimiliki seseorang, yaitu: Kognitif, Afektif, dan
Psikomotorik. Sebagai pelaku wirausaha, harus mempunyai sikap
mental yang berani mengambil berbagai resiko dengan berbagai
pertimbangan yang baik
Charles Schriciber dalam (Alma, 2014) menyatakan bahwa
keberhasilan individu dipengaruhi oleh pengetahuan sebesar 15%
dan karakter 85%. Sikap kewirausahaan di pengaruhi oleh:
(Suryana, 2013):
1. Faktor individu: Pengendalian diri, penerimaan dalam segala
hal, pengambilan resiko, kepribadian, pendidikan, pengalaman,
umur, komitmen dan rasa tidak puas.
2. Faktor lingkungan: kesempatan, model peran, kegiatan,
kompetitor, inkubator, sumber daya dan kebijakan pemerintah.
3. Faktor lingkungan sosial: keluarga, orang tua dan kelompok.
Sikap mental kewirausahaan merupakan perilaku individu yang
mempunyai rasa tanggung jawab, mengikuti perkembangan zaman,
pantang menyerah, serta tangguh.
Pelaku wirausaha diharapkan mempunyai sikap mental siap dikritik
dan menerima saran dari berbagai pihak serta mampu
melaksanakannya untuk mencapai tujuan dan keberhasilan usaha.
Menciptakan perilaku merupakan proses menghasilkan
kultur atau kedewasaan individu dalam membentuk karakter yang
berbeda, istimewa, mengagumkan, dan memiliki ciri khas terendiri
sehingga mudah dibedakan dengan yang lain. Begitu berartinya
karakater dalam kewirausahaan adalah perilaku sebagai tumpuan
bagi kecerdasan dan pengetahuan pelaku wirausaha. Sikap adalah
organisasi yang relatif kekal dari sebuah kepercayaan, rasa, perilaku
sebagai makhluk sosial secara objek, komunitas, kejadian, dan
lambang. Perilaku didukung oleh tiga komponen, yaitu: komponen
pengetahuan merupakan penyampaian kembali yang didapatkan
seseorang. Komponen sikap merupakan rasa yang berkaitan dengan
aspek emosional. Komponen konatif merupakan aspek
kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang
dimiliki oleh seseorang (Maulida et al., 2016).
Terdapat enam kekuatan untuk membangun kepribadian yang
kuat, yaitu:
1. Kemauan yang keras
2. Keyakinan kuat atas kekuatan sendiri
3. Kejujuran dan
4. tanggung Jawab,
5. Ketahanan fisik dan mental,
6. Ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras, dan Pemikiran
yang konstruktif dan kreatif (Sunarso, 2010).
Wirausaha sukses dengan N Ach (Need for Achievement)
kebutuhan untuk berprestasi tinggi mampu menganalisis diri
sendiri dengan berbagai kelebihan dan kekurangan

Seorang wirausahawan haruslah serorang yang mampu


melihat ke depan. Melihat dan berfikir dengan penuh perhitungan,
mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan
pemecahannya. Dari berbagai penelitian di Amerika Serikat, untuk
menjadi wirausahawan, seseorang harus memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.

1. Percaya Diri (self confidence)

Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam


menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat
relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya
untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu
pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa,
inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja,
kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah
untuk memahami diri sendiri.
Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang
mandiri dan percaya diri

2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil


Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah
orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif
berprestasi, berorientasi pada laba,

ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya


diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh
melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan
pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir
kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.

3. Keberanian Mengambil Risiko


Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai hal yang lebih
menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan dari
pada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari
situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan
menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada

situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang
mengandung risiko dan alternatif yang konservatif. Pilihan terhadap
risiko tergantung pada :
• Daya tarik setiap alternatif

• Kesediaan untuk rugi

• Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal

Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :

• Keyakinan pada diri sendiri

• Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam


mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh
keuntungan

• Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realitis

4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan
jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam
proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan
perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.

5. Berorientasi ke masa depan

Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa


depan, kuncinya dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda

dari yang ada sekarang.

6. Keorisinilan
Sifat orisinil disini ialah ia tidak hanya mengekor pada orang
lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada
kemampuan untuk melaksanakan sesuatu

7. Kreativitas dan Inovasi

Modal utama wirausaha adalah kreatifitas, keuletan,


semangat pantang menyerah. Wirausaha sejati bukan spekulan,
tetapi seorang yang memiliki perhitungan cermat,
mempertimbangkan segala fakta, informasi, dan data, ia

mampu memadukan apa yang ada dalam hati, pikiran dan kalkulasi
bisnis.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sikap positif pola pikir berwirausaha antara lain dapat bekerja tanpa
supervisi, dapat memotivasi diri sendiri, dapat membuat keputusan yang
cepat, mampu menghandel stres , open minded dan flacsibel , berpokus
pada bidang usahanya , gigih dan sabar.
Pada umumnya, seorang pengusaha memiliki jiwa dan kompetensi
sebagai berikut.
a. Percaya Diri (self confidence)

b. Berorientasi pada Tugas dan Hasil

c. Keberanian Mengambil Risiko


d. Kepemimpinan
e. Berorientasi ke masa depan

f. Keorisinilan

g. Kreativitas dan Inovasi

3.2 Saran

Berwirausaha selain sebagai suatu bidang yang berhubungan dengan


ekonomi namun juga memiliki fungsi sebagai wadah untuk melatih sikap
dan kompetensi seseorang. Sehingga, hendaknya jadikan kesempatan
berwirausaha sebagai aktualisasi diri.
DAFTAR PUSTAKA

Sari, A. I. C., Karlina, E., & Rasam, F. (2021). Peran Pendidikan


kewirausahaan dan motivasi berwirausaha dalam menumbuhkan
sikap mental kewirausahaan peserta didik. Research and
Development Journal of Education, 7(2), 403-412.

Rahayuni, I. A. (2019, August). Menumbuhkan Mental Entrepreneur Pada


Mahasiswa Pgsd Dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.
In Prosiding Seminar Nasional Dharma Acarya (Vol. 1, No. 1).

Anda mungkin juga menyukai