Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

MENSYUKURI NIKMAT ALLAH


Hadirin Rahimakumullah
Berbicara tentang bersyukur, pastinya tidak lepas dari kata nikmat. Bersyukur itu seperti halnya kita
mengucapkan terimakasih atas anugerah yang diberikan allah kepada kita. Sedangkan nikmat itu
sendiri adalah seluruh manfaat yang diyakini datangnya dari Allah SWT. Bersyukur atas apa yang
kita dapatkan dari Allah SWT itu, hukumnya wajib. Maka dari itu, selalulah bersyukur hanya kepada
Allah
Allah berfirman dalam QS Ibrahim ayat 7:

Artinya:
Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan: sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatku) maka sesungguhnya
azab ku sangatlah pedih.
Dalam ayat ini, ada 2 hal yang digaransikan oleh Allah kepada kita, yaitu:
Yang pertama, apabila kita bersyukur, maka Alllah akan menambah nikmatnya kepada kita
Yang kedua, apabila kita kufur terhadap nikmat Allah, maka azablah yang akan datang kepada kita.
Naudzubillahi mindzalik. Summa na’u dzubillah
Hadirin rahimakumullah
Di dunia ini, banyak kita lihat manusia yang ingkar terhadap nikmat Allah, walaupun sudah diberi
beribu-ribu kenikmatan. Motornya made in Amerika Serikat, mobilnya mewah mengkilat, rumah
bertingkat, emasnya 24 karat, digiginya ada jemuran berkawat, mau apapun tinggal nyuruh
bodigat. Namun sayang hadirin, dia tidak pernah mengingat akhirat.
Kenapa hal ini bisa terjadi?
Karena dalam suatu hadist riwayat bukhari, Ibnu Abbas mendengar Rasullulah SAW berkata:
“Seandainya, manusia diberi 2 lembah yang isinya harta, maka ia tidak akan pernah puas, karena
yang mebuat perut manusia kenyang hanyalah harta”
Maksudnya, manusia tidak pernah puas, walaupun punya tanah yang luas, tanah masyarakat masih
disikat. Walaupun uangnya berlipat-lipat, uang masyarakat masih diembat.
Hadirin rahimakumulah
Lalu, bagaimana cara kita untuk mensyukuri nikmat Allah tersebut:
Yang pertama, mengakui nikmat dalam hati. Artinya, kita meyakini bahwa apa saja yang telah kita
rasakan, baik yang berbentuk jasmani maupun rohani itu adalah dari Allah SWT.
Yang kedua, membicarakannya secara lahir atau lisan. Artinya, kita senantiasa mengingat dan
menyebut kemurahan dan kenikmatan yang telah diberikan Allah kepada kita.
Yang ketiga, menjadikan nikmat tersebut sebagai sarana taat kepada Allah SWT
Faktor pertama dan kedua, belum mencapai nilai haqiqi jika faktor yang ketiga ini belum dapat
diamalkan. Dan hanya orang-orang yang berimanlah yang bisa bersyukur dengan sebaik-baiknya.
Hadirin Rahimakumullah
Untuk itu hadirin, sebagai generasi muda penerus bangsa, marilah kita bersyukur terhadap nikmat
yang diberikan Allah kepada kita selama ini. Seberapa kecil pun nikmat yang diberikan Allah
tersebut, kita wajib mensyukurinya. Kita berharap, semoga Allah SWT akan menambah nikmat-Nya
dan memberikan ampunan-Nya kepada kita. Amiin Ya Rabbal ‘Alamiin.
Sebuah syair mengingatkan kita:
Bersujud kepada Allah. Bersyukur sepanjang waktu. Setiap nafasmu, seluruh hidupmu. Semoga
diberkahi Allah. Alhamdulillah. Wasyukurillah. Bersyukur padamu Ya Allah. Kau jadikan, kami
saudara. Indah dalam kebersamaan.
Wabillahi taufiik wal hidaayah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai