A. LATAR BELAKANG
Kajian teknologi kesehatan (Health Technology Assessment) merupakan kajian yang
komprehensif mencakup efikasi (efficacy), efektivitas (effectiveness), keamanan (safety),
analisis biaya (economic analysis) hingga budget impact analysis serta nilai (values) sosial-
budaya dan agama bila diperlukan. Salah satu tantangan Penilaian Teknologi Kesehatan
(PTK) di era JKN adalah untuk melakukan evaluasi terhadap biaya kesehatan (economic
evaluation) dan paket manfaat yang ada saat ini, guna memastikan teknologi kesehatan yang
dipakai berbasis bukti (evidence based medicine) Health Technology Assessment (HTA)
merupakan suatu pendekatan sistematis untuk mengevaluasi dampak, manfaat, dan nilai suatu
teknologi kesehatan dalam konteks kesehatan masyarakat. Dalam hal alat medis seperti dental
unit, HTA memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan dari sudut pandang
regulasi, akademis, dan rumah sakit sebagai pengguna alat medis tersebut. Di dalam dunia
kedokteran gigi, dikenal suatu teknologi yang dinamakan dental unit. Dental unit digunakan
sebagai tempat periksa untuk pasien dokter gigi yang telah dilengkapi beberapa peralatan
medis. Dental unit sendiri terdiri dari Dental unit, dental light, assistant’s unit, dan
instrument delivery system (Hani & Soewondo, 2022).
Dental unit memiliki beberapa kegunaan penting dalam rumah sakit. Berikut adalah
beberapa kegunaan Dental unit dalam konteks rumah sakit, yaiu (1) Pelayanan Kesehatan
Gigi: Dental unit digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi kepada pasien.
Dental unit menyediakan tempat yang nyaman dan ergonomis bagi pasien untuk menjalani
perawatan gigi, seperti pembersihan gigi, pengeboran, penambalan, pencabutan gigi, dan
prosedur lainnya. (2) Diagnostik dan Pemantauan: Dental unit dilengkapi dengan peralatan
diagnostik seperti lampu operasi, kamera intraoral, dan monitor untuk pemantauan kondisi
gigi dan mulut pasien. Ini memungkinkan dokter gigi untuk melakukan diagnosis yang akurat
dan memantau perkembangan perawatan. (3) Keamanan dan Sterilisasi: Dental unit
dirancang dengan fitur keamanan dan sterilisasi yang memenuhi standar kebersihan dan
keamanan. Ini termasuk penggunaan bahan yang tahan terhadap infeksi, sistem penyaringan
udara, dan prosedur sterilisasi yang ketat untuk menjaga kebersihan dan keamanan pasien. (4)
Kenyamanan Pasien: Dental unit dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi
pasien selama perawatan gigi. Fitur-fitur seperti sandaran kepala yang dapat disesuaikan,
penyangga lengan, dan bantalan yang empuk membantu mengurangi ketidaknyamanan dan
kecemasan pasien selama prosedur. (5) Efisiensi dan Produktivitas: Dental unit yang modern
dilengkapi dengan fitur-fitur yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas dokter gigi.
Misalnya, fitur pengaturan posisi yang mudah memungkinkan dokter gigi untuk bekerja
dengan nyaman dan efisien, sementara sistem penyimpanan dan aksesori yang terintegrasi
memudahkan akses terhadap peralatan dan instrumen yang diperlukan (Pratamawawi et al.,
2019).
Dental unit merupakan salah satu komponen penting dalam penyediaan pelayanan
kesehatan gigi di rumah sakit. Dengan menggunakan Dental unit yang modern dan canggih,
dokter gigi dapat memberikan perawatan yang berkualitas, aman, dan nyaman bagi pasien.
Dental unit memiliki peran tersendiri dalam dunia medis, terutama dalam perkembangan
peralatan diagnostik. Alat ini mempermudah dokter gigi dalam menyelesaikan tugasnya.
Dental unit merupakan alat kesehatan, pada Undang Undang kesehatan 17 Tahun 2023,
menjelaskan bahwa alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Prinsip Kerja Dental Unit, dengan
system konvensional dapat menggunakan micromotor dengan kecepatan putaran 20.000-
40.000 Rpm dengan system air jet, putaran bor mengunakan sistem tekanan udara dari
compressor, kecepatan sampai 40.000 Rpm. Air akan keluar dari hand piecer dengan control
dari tool switch, saliva enjektor berfungsi untuk menyedot cairan (Lestari & Handriani,
2019).
Dengan menggunakan dental unit yang dirancang dengan baik dan dilengkapi dengan
fitur-fitur yang memadai, dokter gigi dapat meningkatkan efisiensi dalam memberikan
perawatan gigi yang berkualitas kepada pasien. Dental unit membantu dokter gigi bekerja
dengan lebih efisien melalui beberapa cara, yaitu (1) Posisi yang Disesuaikan: Dental unit
dilengkapi dengan fitur pengaturan posisi yang memungkinkan dokter gigi untuk
menyesuaikan ketinggian, kemiringan, dan posisi pasien dengan mudah. Ini memungkinkan
dokter gigi untuk bekerja dengan nyaman dan ergonomis, mengurangi kelelahan dan stres
pada tubuh mereka selama prosedur. (2) Akses Mudah ke Peralatan: Dental unit dilengkapi
dengan meja instrumen yang terintegrasi dan penyimpanan yang mudah dijangkau. Ini
memungkinkan dokter gigi untuk dengan cepat mengambil dan menyimpan peralatan dan
instrumen yang diperlukan selama prosedur. Dengan akses yang mudah, dokter gigi dapat
menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi dalam memberikan perawatan. (3) Fitur
Terintegrasi: Dental unit modern sering dilengkapi dengan fitur terintegrasi seperti lampu
operasi, sistem penyiraman air, dan sistem hisap. Fitur-fitur ini memungkinkan dokter gigi
untuk bekerja dengan lebih efisien dan efektif dalam menjalankan prosedur gigi. Misalnya,
lampu operasi yang terang dan fokus membantu dokter gigi melihat dengan jelas area yang
sedang dikerjakan. (4) Kenyamanan Pasien: Dental unit yang nyaman membantu pasien
merasa lebih rileks selama perawatan gigi. Pasien yang nyaman cenderung lebih kooperatif
dan tenang, yang pada gilirannya memudahkan dokter gigi dalam melakukan prosedur
dengan lebih efisien. (5) Kebersihan dan Sterilisasi: Dental unit modern dirancang dengan
fitur kebersihan dan sterilisasi yang memenuhi standar keamanan dan kebersihan. Ini
termasuk bahan yang tahan terhadap infeksi, sistem penyaringan udara, dan prosedur
sterilisasi yang ketat. Kebersihan yang baik pada Dental unit membantu mencegah
penyebaran infeksi dan memastikan lingkungan yang aman bagi dokter gigi dan pasien
(Pratamawawi et al., 2019).
Penggunaan Dental unit umumnya aman dan tidak menimbulkan risiko yang signifikan.
Namun, ada beberapa risiko yang terkait dengan penggunaan Dental unit, meskipun risiko ini
umumnya jarang terjadi. Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin terkait dengan
penggunaan Dental unit, diantaranya, Cedera Fisik: Pasien atau dokter gigi dapat mengalami
cedera fisik jika tidak menggunakan Dental unit dengan hati-hati. Misalnya, jatuh dari kursi
yang tidak stabil atau terjepit oleh bagian mekanis Dental unit. Namun, risiko ini dapat
diminimalkan dengan menggunakan Dental unit yang dirawat dengan baik dan mengikuti
prosedur keselamatan yang tepat. Infeksi Silang: Jika Dental unit tidak dibersihkan dan
disterilkan dengan benar, ada risiko infeksi silang antara pasien. Bakteri, virus, atau patogen
lainnya dapat menyebar melalui permukaan Dental unit jika tidak dijaga kebersihannya. Oleh
karena itu, penting untuk menjaga kebersihan dan sterilisasi Dental unit sesuai dengan
pedoman yang ditetapkan. Reaksi Alergi: Beberapa pasien mungkin mengalami reaksi alergi
terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam Dental unit, seperti bahan pelapis atau bahan
yang digunakan dalam konstruksi kursi. Namun, risiko ini sangat jarang terjadi dan biasanya
dapat diatasi dengan menggunakan bahan yang aman dan mengidentifikasi alergi pasien
sebelumnya. Ketidaknyamanan Pasien: Beberapa pasien mungkin mengalami
ketidaknyamanan selama penggunaan Dental unit, terutama jika mereka memiliki masalah
kesehatan tertentu atau kecemasan terhadap perawatan gigi. Dokter gigi harus
memperhatikan kenyamanan pasien dan berkomunikasi dengan mereka untuk memastikan
pengalaman yang lebih baik. Penting untuk diingat bahwa risiko-risiko ini dapat
diminimalkan dengan menggunakan Dental unit yang berkualitas, menjaga kebersihan dan
sterilisasi yang baik, serta mengikuti prosedur keselamatan yang tepat. Dokter gigi dan staf
medis juga harus dilatih dalam penggunaan yang benar dan aman dari Dental unit (Lestari &
Handriani, 2019)..
Terdapat regulasi khusus yang mengatur penggunaan Dental unit di Indonesia.
Namun, informasi terperinci tentang regulasi ini tidak ditemukan dalam hasil pencarian yang
tersedia. Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan terkini mengenai regulasi
penggunaan Dental unit, disarankan untuk menghubungi otoritas kesehatan terkait, seperti
Kementerian Kesehatan atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Mereka akan
dapat memberikan informasi yang lebih lengkap mengenai regulasi dan persyaratan yang
berlaku dalam penggunaan Dental unit di rumah sakit atau praktek gigi (Pratamawawi et al.,
2019)..
Dengan berpedoman pada ketentuan Kementerian Kesehatan, organisasi profesi dan BPJS
Kesehatan, telah direncanakan pengadaan dental unit
sehingga RSUD Kanjuruhan dirasakan cukup memenuhi untuk menyediakan alat dental unit
B. EFIKASI (EFFICACY)
Dental unit memiliki efikasi yang tinggi dalam membantu dokter gigi bekerja dengan
lebih efisien. Berikut adalah beberapa cara di mana Dental unit dapat meningkatkan efisiensi
dalam praktek gigi yaitu:
1. Posisi yang Nyaman:
Dental unit dirancang untuk memberikan posisi yang nyaman bagi pasien selama
perawatan gigi. Posisi yang tepat memungkinkan dokter gigi untuk mengakses area mulut
dengan mudah dan melakukan perawatan dengan presisi yang lebih baik. Beberapa aspek
yang dapat mendukung kondidi tersebut adalah, Posisi Pasien yang Nyaman: Dental unit
dirancang untuk memberikan posisi yang nyaman bagi pasien selama perawatan. Posisi yang
baik dapat meningkatkan kerjasama pasien dan memberikan dokter gigi akses yang optimal
ke area mulut yang memerlukan perawatan. Akses yang Mudah untuk Dokter Gigi: Desain
Dental unit dirancang untuk memastikan bahwa dokter gigi dapat dengan mudah mengakses
area mulut pasien. Ini membantu dalam melakukan pemeriksaan dan perawatan dengan lebih
efisien dan akurat. Kontrol Posisi Elektronik: Beberapa Dental unit modern dilengkapi
dengan fitur elektronik yang memungkinkan pengaturan posisi yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan spesifik setiap prosedur. Ini dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan selama
proses perawatan. Integrasi Teknologi: Beberapa Dental unit memiliki integrasi dengan
teknologi lain seperti lampu operasi, kamera intraoral, atau sistem pencitraan lainnya. Hal ini
dapat membantu dokter gigi dalam melihat dengan lebih jelas dan melakukan perawatan
dengan lebih tepat (Wardhani, 2017).
2. Fleksibilitas dan Penyesuaian:
Dental unit dilengkapi dengan fitur penyesuaian yang memungkinkan dokter gigi untuk
mengatur ketinggian, kemiringan, dan posisi kepala pasien sesuai kebutuhan. Hal ini
memungkinkan dokter gigi untuk bekerja dengan nyaman dan memastikan akses yang
optimal ke area gigi yang akan dirawat. Konsep bahwa dental unit dilengkapi dengan fitur
penyesuaian untuk mengatur ketinggian, kemiringan, dan posisi kepala pasien agar sesuai
dengan kebutuhan mendukung prinsip dasar desain dental unit modern. Meskipun saya tidak
dapat memberikan referensi langsung ke penelitian tertentu, fitur-fitur ini telah menjadi
standar dalam peralatan gigi untuk memberikan kenyamanan optimal bagi dokter gigi dan
memastikan akses yang optimal ke area yang akan dirawat. Beberapa temuan dan konsep
umum yang mendukung pernyataan tersebut termasuk: Ergonomi dalam Praktik Gigi:
Banyak penelitian dan ulasan dalam literatur kedokteran gigi menekankan pentingnya
ergonomi dalam praktek gigi. Fitur penyesuaian pada dental unit dirancang untuk
memberikan posisi kerja yang nyaman bagi dokter gigi, mencegah kelelahan, dan
mengurangi risiko cedera akibat posisi kerja yang tidak tepat. Optimalisasi Akses ke Area
Gigi: Penelitian mengenai desain dental unit sering menyoroti pentingnya memberikan dokter
gigi akses yang optimal ke area gigi yang akan dirawat. Dengan fitur penyesuaian yang
memungkinkan pengaturan ketinggian, kemiringan, dan posisi kepala pasien, dokter gigi
dapat lebih mudah mengakses area yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Kenyamanan
Pasien: Desain yang memungkinkan penyesuaian posisi pasien juga dapat meningkatkan
kenyamanan pasien. Pasien yang merasa nyaman cenderung lebih kooperatif selama
perawatan, yang pada gilirannya dapat memudahkan dokter gigi dalam melakukan prosedur
(Amtha et al., 2020).
G. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa hasil health technology assesment
tindakan dental unit di Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kabupaten Malang tahun
2024 adalah sebagai berikut:
1. Efikasi (efficacy): Dental unit membuktikan efikasi tinggi dalam meningkatkan efisiensi
praktik gigi. Dengan desain yang memberikan posisi nyaman bagi pasien, dokter gigi
dapat mengakses area mulut dengan mudah, memungkinkan perawatan yang lebih presisi.
2. Efektivitas (effectiveness): Penggunaan dental unit dapat memberikan kontribusi
signifikan terhadap peningkatan kualitas pelayanan gigi.
3. Keamanan (safety): Aspek keselamatan yang harus diperhatikan dalam penggunaan dental
unit adalah desain dan konstruksi dental unit harus mematuhi standar keamanan, menjaga
kebersihan dan sterilisasi, memastikan kemananan sistem listrik, pelatihan tenaga medis
dalam penggunaan yang aman, dan perawatan rutin termasuk dalam langkah-langkah
krusial untuk mencegah kecelakaan.
4. Analisis biaya (economic analysis): Dalam menganalisis biaya penggunaan dental unit di
rumah sakit, langkah-langkah yang melibatkan identifikasi komponen biaya, pengumpulan
data, perhitungan biaya, analisis efisiensi, penyesuaian tarif, serta monitoring dan evaluasi
menjadi kunci untuk keberhasilan manajemen finansial
5. Budget impact analysis: Budget impact menggunakan metode Cost Effectiveness Analysis
(CEA), dengan memperhatikan komponen biaya prosedur, pemeriksaan diagnostik,
perawatan pasca-tindakan, waktu perawatan dan produktivitas yang hilang, menunjukkan
penggunaan dental unit cukup memberikan keuntungan bagi rumah sakit.
REFERENSI