Anda di halaman 1dari 14

KAJIAN HEALTH TECHNOLOGY ASSESMENT

DENTAL UNIT PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KANJURUHAN KABUPATEN MALANG
TAHUN 2024

A. LATAR BELAKANG
Kajian teknologi kesehatan (Health Technology Assessment) merupakan kajian yang
komprehensif mencakup efikasi (efficacy), efektivitas (effectiveness), keamanan (safety),
analisis biaya (economic analysis) hingga budget impact analysis serta nilai (values) sosial-
budaya dan agama bila diperlukan. Salah satu tantangan Penilaian Teknologi Kesehatan
(PTK) di era JKN adalah untuk melakukan evaluasi terhadap biaya kesehatan (economic
evaluation) dan paket manfaat yang ada saat ini, guna memastikan teknologi kesehatan yang
dipakai berbasis bukti (evidence based medicine) Health Technology Assessment (HTA)
merupakan suatu pendekatan sistematis untuk mengevaluasi dampak, manfaat, dan nilai suatu
teknologi kesehatan dalam konteks kesehatan masyarakat. Dalam hal alat medis seperti dental
unit, HTA memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan dari sudut pandang
regulasi, akademis, dan rumah sakit sebagai pengguna alat medis tersebut. Di dalam dunia
kedokteran gigi, dikenal suatu teknologi yang dinamakan dental unit. Dental unit digunakan
sebagai tempat periksa untuk pasien dokter gigi yang telah dilengkapi beberapa peralatan
medis. Dental unit sendiri terdiri dari Dental unit, dental light, assistant’s unit, dan
instrument delivery system (Hani & Soewondo, 2022).
Dental unit memiliki beberapa kegunaan penting dalam rumah sakit. Berikut adalah
beberapa kegunaan Dental unit dalam konteks rumah sakit, yaiu (1) Pelayanan Kesehatan
Gigi: Dental unit digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi kepada pasien.
Dental unit menyediakan tempat yang nyaman dan ergonomis bagi pasien untuk menjalani
perawatan gigi, seperti pembersihan gigi, pengeboran, penambalan, pencabutan gigi, dan
prosedur lainnya. (2) Diagnostik dan Pemantauan: Dental unit dilengkapi dengan peralatan
diagnostik seperti lampu operasi, kamera intraoral, dan monitor untuk pemantauan kondisi
gigi dan mulut pasien. Ini memungkinkan dokter gigi untuk melakukan diagnosis yang akurat
dan memantau perkembangan perawatan. (3) Keamanan dan Sterilisasi: Dental unit
dirancang dengan fitur keamanan dan sterilisasi yang memenuhi standar kebersihan dan
keamanan. Ini termasuk penggunaan bahan yang tahan terhadap infeksi, sistem penyaringan
udara, dan prosedur sterilisasi yang ketat untuk menjaga kebersihan dan keamanan pasien. (4)
Kenyamanan Pasien: Dental unit dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi
pasien selama perawatan gigi. Fitur-fitur seperti sandaran kepala yang dapat disesuaikan,
penyangga lengan, dan bantalan yang empuk membantu mengurangi ketidaknyamanan dan
kecemasan pasien selama prosedur. (5) Efisiensi dan Produktivitas: Dental unit yang modern
dilengkapi dengan fitur-fitur yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas dokter gigi.
Misalnya, fitur pengaturan posisi yang mudah memungkinkan dokter gigi untuk bekerja
dengan nyaman dan efisien, sementara sistem penyimpanan dan aksesori yang terintegrasi
memudahkan akses terhadap peralatan dan instrumen yang diperlukan (Pratamawawi et al.,
2019).
Dental unit merupakan salah satu komponen penting dalam penyediaan pelayanan
kesehatan gigi di rumah sakit. Dengan menggunakan Dental unit yang modern dan canggih,
dokter gigi dapat memberikan perawatan yang berkualitas, aman, dan nyaman bagi pasien.
Dental unit memiliki peran tersendiri dalam dunia medis, terutama dalam perkembangan
peralatan diagnostik. Alat ini mempermudah dokter gigi dalam menyelesaikan tugasnya.
Dental unit merupakan alat kesehatan, pada Undang Undang kesehatan 17 Tahun 2023,
menjelaskan bahwa alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Prinsip Kerja Dental Unit, dengan
system konvensional dapat menggunakan micromotor dengan kecepatan putaran 20.000-
40.000 Rpm dengan system air jet, putaran bor mengunakan sistem tekanan udara dari
compressor, kecepatan sampai 40.000 Rpm. Air akan keluar dari hand piecer dengan control
dari tool switch, saliva enjektor berfungsi untuk menyedot cairan (Lestari & Handriani,
2019).
Dengan menggunakan dental unit yang dirancang dengan baik dan dilengkapi dengan
fitur-fitur yang memadai, dokter gigi dapat meningkatkan efisiensi dalam memberikan
perawatan gigi yang berkualitas kepada pasien. Dental unit membantu dokter gigi bekerja
dengan lebih efisien melalui beberapa cara, yaitu (1) Posisi yang Disesuaikan: Dental unit
dilengkapi dengan fitur pengaturan posisi yang memungkinkan dokter gigi untuk
menyesuaikan ketinggian, kemiringan, dan posisi pasien dengan mudah. Ini memungkinkan
dokter gigi untuk bekerja dengan nyaman dan ergonomis, mengurangi kelelahan dan stres
pada tubuh mereka selama prosedur. (2) Akses Mudah ke Peralatan: Dental unit dilengkapi
dengan meja instrumen yang terintegrasi dan penyimpanan yang mudah dijangkau. Ini
memungkinkan dokter gigi untuk dengan cepat mengambil dan menyimpan peralatan dan
instrumen yang diperlukan selama prosedur. Dengan akses yang mudah, dokter gigi dapat
menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi dalam memberikan perawatan. (3) Fitur
Terintegrasi: Dental unit modern sering dilengkapi dengan fitur terintegrasi seperti lampu
operasi, sistem penyiraman air, dan sistem hisap. Fitur-fitur ini memungkinkan dokter gigi
untuk bekerja dengan lebih efisien dan efektif dalam menjalankan prosedur gigi. Misalnya,
lampu operasi yang terang dan fokus membantu dokter gigi melihat dengan jelas area yang
sedang dikerjakan. (4) Kenyamanan Pasien: Dental unit yang nyaman membantu pasien
merasa lebih rileks selama perawatan gigi. Pasien yang nyaman cenderung lebih kooperatif
dan tenang, yang pada gilirannya memudahkan dokter gigi dalam melakukan prosedur
dengan lebih efisien. (5) Kebersihan dan Sterilisasi: Dental unit modern dirancang dengan
fitur kebersihan dan sterilisasi yang memenuhi standar keamanan dan kebersihan. Ini
termasuk bahan yang tahan terhadap infeksi, sistem penyaringan udara, dan prosedur
sterilisasi yang ketat. Kebersihan yang baik pada Dental unit membantu mencegah
penyebaran infeksi dan memastikan lingkungan yang aman bagi dokter gigi dan pasien
(Pratamawawi et al., 2019).
Penggunaan Dental unit umumnya aman dan tidak menimbulkan risiko yang signifikan.
Namun, ada beberapa risiko yang terkait dengan penggunaan Dental unit, meskipun risiko ini
umumnya jarang terjadi. Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin terkait dengan
penggunaan Dental unit, diantaranya, Cedera Fisik: Pasien atau dokter gigi dapat mengalami
cedera fisik jika tidak menggunakan Dental unit dengan hati-hati. Misalnya, jatuh dari kursi
yang tidak stabil atau terjepit oleh bagian mekanis Dental unit. Namun, risiko ini dapat
diminimalkan dengan menggunakan Dental unit yang dirawat dengan baik dan mengikuti
prosedur keselamatan yang tepat. Infeksi Silang: Jika Dental unit tidak dibersihkan dan
disterilkan dengan benar, ada risiko infeksi silang antara pasien. Bakteri, virus, atau patogen
lainnya dapat menyebar melalui permukaan Dental unit jika tidak dijaga kebersihannya. Oleh
karena itu, penting untuk menjaga kebersihan dan sterilisasi Dental unit sesuai dengan
pedoman yang ditetapkan. Reaksi Alergi: Beberapa pasien mungkin mengalami reaksi alergi
terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam Dental unit, seperti bahan pelapis atau bahan
yang digunakan dalam konstruksi kursi. Namun, risiko ini sangat jarang terjadi dan biasanya
dapat diatasi dengan menggunakan bahan yang aman dan mengidentifikasi alergi pasien
sebelumnya. Ketidaknyamanan Pasien: Beberapa pasien mungkin mengalami
ketidaknyamanan selama penggunaan Dental unit, terutama jika mereka memiliki masalah
kesehatan tertentu atau kecemasan terhadap perawatan gigi. Dokter gigi harus
memperhatikan kenyamanan pasien dan berkomunikasi dengan mereka untuk memastikan
pengalaman yang lebih baik. Penting untuk diingat bahwa risiko-risiko ini dapat
diminimalkan dengan menggunakan Dental unit yang berkualitas, menjaga kebersihan dan
sterilisasi yang baik, serta mengikuti prosedur keselamatan yang tepat. Dokter gigi dan staf
medis juga harus dilatih dalam penggunaan yang benar dan aman dari Dental unit (Lestari &
Handriani, 2019)..
Terdapat regulasi khusus yang mengatur penggunaan Dental unit di Indonesia.
Namun, informasi terperinci tentang regulasi ini tidak ditemukan dalam hasil pencarian yang
tersedia. Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan terkini mengenai regulasi
penggunaan Dental unit, disarankan untuk menghubungi otoritas kesehatan terkait, seperti
Kementerian Kesehatan atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Mereka akan
dapat memberikan informasi yang lebih lengkap mengenai regulasi dan persyaratan yang
berlaku dalam penggunaan Dental unit di rumah sakit atau praktek gigi (Pratamawawi et al.,
2019)..

Data penggunaan dental unit di RSUD Kanjuruhan


Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan telah memiliki SDM Dokter gigi sejumlah …. orang
dan memiliki tenaga pendukung yang telah dipersiapkan dan direncanakan untuk
pengembangan kompetensi penatalaksanaan tindakan pembedahan…….

Dengan berpedoman pada ketentuan Kementerian Kesehatan, organisasi profesi dan BPJS
Kesehatan, telah direncanakan pengadaan dental unit

sehingga RSUD Kanjuruhan dirasakan cukup memenuhi untuk menyediakan alat dental unit
B. EFIKASI (EFFICACY)
Dental unit memiliki efikasi yang tinggi dalam membantu dokter gigi bekerja dengan
lebih efisien. Berikut adalah beberapa cara di mana Dental unit dapat meningkatkan efisiensi
dalam praktek gigi yaitu:
1. Posisi yang Nyaman:
Dental unit dirancang untuk memberikan posisi yang nyaman bagi pasien selama
perawatan gigi. Posisi yang tepat memungkinkan dokter gigi untuk mengakses area mulut
dengan mudah dan melakukan perawatan dengan presisi yang lebih baik. Beberapa aspek
yang dapat mendukung kondidi tersebut adalah, Posisi Pasien yang Nyaman: Dental unit
dirancang untuk memberikan posisi yang nyaman bagi pasien selama perawatan. Posisi yang
baik dapat meningkatkan kerjasama pasien dan memberikan dokter gigi akses yang optimal
ke area mulut yang memerlukan perawatan. Akses yang Mudah untuk Dokter Gigi: Desain
Dental unit dirancang untuk memastikan bahwa dokter gigi dapat dengan mudah mengakses
area mulut pasien. Ini membantu dalam melakukan pemeriksaan dan perawatan dengan lebih
efisien dan akurat. Kontrol Posisi Elektronik: Beberapa Dental unit modern dilengkapi
dengan fitur elektronik yang memungkinkan pengaturan posisi yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan spesifik setiap prosedur. Ini dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan selama
proses perawatan. Integrasi Teknologi: Beberapa Dental unit memiliki integrasi dengan
teknologi lain seperti lampu operasi, kamera intraoral, atau sistem pencitraan lainnya. Hal ini
dapat membantu dokter gigi dalam melihat dengan lebih jelas dan melakukan perawatan
dengan lebih tepat (Wardhani, 2017).
2. Fleksibilitas dan Penyesuaian:
Dental unit dilengkapi dengan fitur penyesuaian yang memungkinkan dokter gigi untuk
mengatur ketinggian, kemiringan, dan posisi kepala pasien sesuai kebutuhan. Hal ini
memungkinkan dokter gigi untuk bekerja dengan nyaman dan memastikan akses yang
optimal ke area gigi yang akan dirawat. Konsep bahwa dental unit dilengkapi dengan fitur
penyesuaian untuk mengatur ketinggian, kemiringan, dan posisi kepala pasien agar sesuai
dengan kebutuhan mendukung prinsip dasar desain dental unit modern. Meskipun saya tidak
dapat memberikan referensi langsung ke penelitian tertentu, fitur-fitur ini telah menjadi
standar dalam peralatan gigi untuk memberikan kenyamanan optimal bagi dokter gigi dan
memastikan akses yang optimal ke area yang akan dirawat. Beberapa temuan dan konsep
umum yang mendukung pernyataan tersebut termasuk: Ergonomi dalam Praktik Gigi:
Banyak penelitian dan ulasan dalam literatur kedokteran gigi menekankan pentingnya
ergonomi dalam praktek gigi. Fitur penyesuaian pada dental unit dirancang untuk
memberikan posisi kerja yang nyaman bagi dokter gigi, mencegah kelelahan, dan
mengurangi risiko cedera akibat posisi kerja yang tidak tepat. Optimalisasi Akses ke Area
Gigi: Penelitian mengenai desain dental unit sering menyoroti pentingnya memberikan dokter
gigi akses yang optimal ke area gigi yang akan dirawat. Dengan fitur penyesuaian yang
memungkinkan pengaturan ketinggian, kemiringan, dan posisi kepala pasien, dokter gigi
dapat lebih mudah mengakses area yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Kenyamanan
Pasien: Desain yang memungkinkan penyesuaian posisi pasien juga dapat meningkatkan
kenyamanan pasien. Pasien yang merasa nyaman cenderung lebih kooperatif selama
perawatan, yang pada gilirannya dapat memudahkan dokter gigi dalam melakukan prosedur
(Amtha et al., 2020).

3. Integrasi dengan Peralatan Lain:


Dental unit sering kali terintegrasi dengan peralatan lain seperti lampu curing, alat
hisap, dan unit x-ray. Hal ini memungkinkan dokter gigi untuk mengakses peralatan tersebut
dengan mudah tanpa harus berpindah tempat, sehingga meningkatkan efisiensi dalam proses
perawatan. Beberapa penelitian menyoroti keuntungan dari integrasi Dental unit dengan
peralatan seperti lampu curing, alat hisap, dan unit x-ray. Ini dapat mencakup aspek-aspek
berikut: Kemudahan Akses: Integrasi peralatan pada Dental unit dapat memberikan
kemudahan akses bagi dokter gigi. Misalnya, lampu curing yang terintegrasi memungkinkan
pemberian cahaya yang tepat pada saat yang diperlukan tanpa harus mengambil peralatan
tambahan. Penghematan Waktu: Tanpa harus berpindah tempat untuk mengambil peralatan
tambahan, dokter gigi dapat menghemat waktu selama prosedur perawatan. Ini dapat
meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan waktu yang dihabiskan untuk setiap pasien.
Koordinasi Perawatan yang Lebih Baik: Integrasi peralatan dapat membantu dalam
koordinasi yang lebih baik antara langkah-langkah perawatan. Misalnya, dapat lebih mudah
untuk beralih antara penggunaan lampu curing dan penggunaan alat hisap tanpa gangguan
yang berlebihan (Farahanny et al., 2020).
4. Kebersihan dan Sterilisasi:
Beberapa Dental unit dilengkapi dengan fitur yang memudahkan pembersihan dan
sterilisasi setelah setiap pasien. Ini membantu mengurangi risiko infeksi silang dan menjaga
kebersihan yang optimal di lingkungan praktek gigi. Konsep bahwa beberapa dental unit
dilengkapi dengan fitur yang memudahkan pembersihan dan sterilisasi untuk mengurangi
risiko infeksi silang dan menjaga kebersihan optimal di lingkungan praktek gigi didukung
oleh prinsip-prinsip kontrol infeksi dalam praktek medis. Beberapa prinsip dan temuan yang
mendukung pernyataan tersebut meliputi: Desain Mudah Dibersihkan: Beberapa penelitian
dan pedoman infeksi kontrol di bidang kesehatan menekankan pentingnya desain yang
memudahkan pembersihan. Fitur-fitur seperti permukaan yang halus, sudut-sudut yang
minim, dan bahan yang tahan terhadap disinfektan dapat membuat dental unit lebih mudah
dibersihkan dan disterilkan. Sterilisasi Otomatis: Beberapa dental unit modern dilengkapi
dengan sistem sterilisasi otomatis, yang dapat memastikan bahwa instrumen-instrumen yang
digunakan selama perawatan dapat disterilkan dengan efisien setelah setiap pasien. Hal ini
membantu mengurangi risiko infeksi silang antara pasien. Pemisahan Air dan Udara:
Beberapa penelitian telah menyoroti pentingnya pemisahan sumber air dan udara pada dental
unit untuk menghindari kontaminasi saluran air. Fitur ini membantu mencegah pertumbuhan
bakteri pada saluran air dental unit. Panduan Desinfeksi dan Sterilisasi: Jurnal kedokteran
gigi dan literatur infeksi kontrol menyediakan panduan dan rekomendasi untuk desinfeksi dan
sterilisasi peralatan di praktek gigi. Temuan-temuan ini mendukung praktik-praktik yang
dirancang untuk meminimalkan risiko infeksi (Pratamawawi et al., 2019).
5. Kenyamanan Pasien:
Dental unit yang nyaman dapat membantu mengurangi kecemasan dan
ketidaknyamanan pasien selama perawatan gigi. Hal ini dapat meningkatkan kerjasama
pasien dan memungkinkan dokter gigi untuk menyelesaikan perawatan dengan lebih efisien.
Dental unit yang nyaman dapat membantu mengurangi kecemasan dan ketidaknyamanan
pasien selama perawatan gigi umumnya didukung oleh prinsip-prinsip kesejahteraan pasien
dan ergonomi dalam praktik klinis. Beberapa temuan dan prinsip umum yang berkaitan
dengan kondisi tersebut adalah, Pengaruh Faktor Lingkungan pada Kesejahteraan Pasien:
Beberapa penelitian telah menyoroti bagaimana faktor-faktor lingkungan di ruang perawatan
gigi, termasuk kenyamanan dental unit, dapat memengaruhi tingkat kecemasan dan
kenyamanan pasien. Sebuah lingkungan yang nyaman dapat memberikan dampak positif
pada pengalaman pasien. Efek Positif pada Kerjasama Pasien: Penelitian dalam literatur
kedokteran gigi sering kali menekankan bahwa kenyamanan pasien dapat meningkatkan
kerjasama selama prosedur perawatan. Pasien yang merasa nyaman cenderung lebih
kooperatif, yang pada gilirannya dapat membantu dokter gigi menyelesaikan perawatan
dengan lebih efisien. Ergonomi untuk Dokter Gigi: Selain itu, desain yang memberikan
kenyamanan bagi pasien juga dapat mencakup faktor-faktor ergonomi yang memastikan
kenyamanan dan efisiensi bagi dokter gigi. Ini termasuk desain kursi yang mendukung postur
tubuh dokter gigi selama pemeriksaan atau prosedur. Studi tentang Pengalaman Pasien:
Beberapa penelitian mungkin mengevaluasi langsung pengalaman pasien terkait dengan
kenyamanan dental unit dan bagaimana hal tersebut memengaruhi persepsi pasien terhadap
perawatan gigi mereka (Mulyo, 2017).
Dental unit membuktikan efikasi tinggi dalam meningkatkan efisiensi praktik gigi.
Dengan desain yang memberikan posisi nyaman bagi pasien, dokter gigi dapat mengakses
area mulut dengan mudah, memungkinkan perawatan yang lebih presisi. Fitur penyesuaian,
seperti pengaturan ketinggian dan posisi kepala, mendukung kenyamanan dokter gigi dan
optimalitas akses ke area yang memerlukan perawatan. Integrasi dengan peralatan lain,
seperti lampu curing dan unit x-ray, meningkatkan efisiensi dengan kemudahan akses dan
penghematan waktu. Kebersihan dan sterilisasi yang terintegrasi membantu mencegah risiko
infeksi silang, dengan fitur-fitur seperti desain mudah dibersihkan dan sterilisasi otomatis.
Selain itu, kenyamanan pasien yang diperhatikan dalam desain dental unit dapat mengurangi
kecemasan, meningkatkan kerjasama pasien, dan memfasilitasi penyelesaian perawatan
dengan lebih efisien. Prinsip-prinsip ergonomi dan kesejahteraan pasien juga terbukti
mendukung efektivitas dental unit dalam konteks praktik gigi.
C. EFEKTIVITAS (EFFECTIVENESS)
Efektifitas umumnya dipandang sebagai tingkat pencapaian tujuan operatif dan
operasional. HTA tidak terlepas dari penilaian dengan kriteria efektivitas yang tidak hanya
untuk obat maupun prosedur medis, namun juga termasuk untuk alat kesehatan. Efektivitas
menilai apakah penggunaan dari teknologi lebih bermanfaat atau malah merugikan. Untuk
menilai kriteria efektivitas alat kesehatan dengan keperluan diagnostik, dapat dilakukan
dengan memberikan bukti akurasi atau prosedur diagnosis dengan cara membandingkan
dengan goldstandard dari alat tersebut (Muhimmah & Kurniawan, 2022).
Penggunaan dental unit di rumah sakit dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas
pelayanan. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut yaitu: (1)
Kenyamanan Pasien: Penggunaan dental unit yang nyaman dapat meningkatkan kepuasan
pasien selama perawatan gigi. Posisi duduk yang ergonomis, dukungan kepala yang baik, dan
aksesibilitas yang mudah dapat memberikan kenyamanan kepada pasien. (2) Efisiensi
Perawatan: Dental unit yang efisien dapat mempercepat proses perawatan gigi. Fitur-fitur
seperti penyesuaian posisi duduk, sistem penghisap yang efektif, dan integrasi dengan
perangkat lain dapat meningkatkan efisiensi perawatan. (3) Keamanan: Penggunaan dental
unit yang aman dan steril dapat memberikan perlindungan kepada pasien dari risiko infeksi
dan cedera selama perawatan. Keamanan pasien merupakan faktor penting dalam
meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit. (4) Teknologi dan Inovasi: Penggunaan
teknologi dan inovasi dalam dental unit, seperti sistem pengendalian infeksi yang canggih,
pemindaian digital, dan integrasi dengan sistem rekam medis elektronik, dapat meningkatkan
kualitas pelayanan dan efektivitas perawatan gigi. (5) Pelatihan dan Keahlian: Pelatihan yang
memadai bagi tenaga medis yang menggunakan dental unit, seperti dokter gigi dan asisten
gigi, dapat meningkatkan kualitas pelayanan. Pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam
penggunaan dental unit dapat memastikan perawatan yang optimal dan aman (Afrizal, 2018)
Dental unit tidak secara langsung membantu mengurangi waktu tunggu pasien di rumah
sakit. Waktu tunggu pasien dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jumlah pasien
yang datang, kecepatan pendaftaran, ketersediaan tenaga medis, dan efisiensi sistem antrian
yang diterapkan di rumah sakit. Namun, penggunaan dental unit yang efisien dan nyaman
dapat berkontribusi pada peningkatan efisiensi pelayanan dan pengurangan waktu tunggu
pasien selama perawatan gigi. Dental unit yang dilengkapi dengan fitur-fitur seperti
penyesuaian posisi duduk, sistem penghisap yang efektif, dan integrasi dengan perangkat lain
dapat membantu dokter gigi dalam memberikan perawatan secara efisien. Selain itu,
penggunaan teknologi dan inovasi dalam dental unit, seperti sistem pengendalian infeksi yang
canggih dan pemindaian digital, juga dapat mempercepat proses perawatan dan mengurangi
waktu tunggu pasien (Alhamdani & Sari, 2021).
Dental unit memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan kursi biasa ketika
digunakan dalam konteks perawatan gigi di rumah sakit. Beberapa keuntungan tersebut
antara lain: Desain yang disesuaikan: Dental unit dirancang khusus untuk memberikan
kenyamanan dan dukungan yang optimal selama perawatan gigi. Mereka dilengkapi dengan
fitur-fitur seperti penyesuaian posisi duduk, sandaran kepala yang dapat disesuaikan, dan
penyangga kaki yang dapat diatur. Hal ini memungkinkan dokter gigi untuk bekerja dengan
lebih efisien dan pasien merasa lebih nyaman selama perawatan. Fungsionalitas: Dental unit
dilengkapi dengan instrumen gigi yang dapat digunakan oleh dokter gigi sesuai dengan
kebutuhan. Mereka juga dilengkapi dengan sistem penghisap yang efektif untuk
menghilangkan air liur dan debris selama perawatan. Selain itu, dental unit juga dapat
terintegrasi dengan perangkat lain seperti lampu operasi dan pemindaian digital, yang
memungkinkan dokter gigi untuk melakukan perawatan dengan lebih akurat dan efisien.
Kebersihan dan sterilisasi: Dental unit dirancang untuk memudahkan proses pembersihan dan
sterilisasi. Permukaan yang mudah dibersihkan dan bahan yang tahan terhadap cairan
disinfektan memastikan kebersihan yang optimal antara pasien yang berbeda. Kenyamanan
pasien: Dental unit yang nyaman dapat membantu mengurangi kecemasan dan
ketidaknyamanan pasien selama perawatan gigi. Dengan posisi duduk yang dapat disesuaikan
dan dukungan yang baik, pasien dapat merasa lebih rileks dan tenang selama perawatan
(Pratamawawi et al., 2019).
Penggunaan dental unit di rumah sakit dapat memberikan kontribusi signifikan
terhadap peningkatan kualitas pelayanan gigi. Faktor-faktor seperti kenyamanan pasien,
efisiensi perawatan, keamanan, penggunaan teknologi dan inovasi, serta pelatihan tenaga
medis memiliki peran penting dalam mencapai tujuan ini. Meskipun dental unit tidak secara
langsung mempengaruhi waktu tunggu pasien di rumah sakit, efisiensi dan kenyamanan yang
diberikan oleh peralatan tersebut dapat membantu mengurangi waktu tunggu selama
perawatan gigi. Keuntungan yang dimiliki oleh dental unit, seperti desain yang disesuaikan,
fungsionalitas, kebersihan, dan kenyamanan pasien, menegaskan bahwa penggunaan
peralatan ini dapat memberikan pengalaman perawatan yang lebih baik dan optimal bagi
pasien serta memastikan bahwa praktik gigi di rumah sakit beroperasi dengan efisien.
D. KEAMANAN (SAFETY)
Rumah sakit adalah lingkungan yang kompleks dengan berbagai macam prosedur
medis, pengobatan, dan perawatan yang diberikan kepada pasien. Hal ini menyebabkan
rumah sakit harus memastikan bahwa peralatan medis dan teknologi yang digunakan telah
teruji, aman, dan sesuai dengan standar keamanan. Perawatan rutin dan pemeliharaan teratur
juga dilakukan untuk memastikan peralatan berfungsi dengan baik dan tidak menimbulkan
risiko tambahan.
Mempertimbangkan aspek keamanan penggunaan dental unit sangat penting untuk
memastikan keselamatan pasien dan tenaga medis yang menggunakan peralatan tersebut.
Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai aspek keamanan penggunaan dental unit: (1)
Desain dan Konstruksi: Dental unit harus dirancang dan dikonstruksi dengan memperhatikan
standar keamanan yang ditetapkan. Ini termasuk penggunaan bahan yang tahan terhadap
korosi, kekuatan struktural yang memadai, dan mekanisme penguncian yang aman untuk
mencegah jatuh atau kecelakaan lainnya. (2) Kebersihan dan Sterilisasi: Dental unit harus
mudah dibersihkan dan disterilkan untuk mencegah penyebaran infeksi. Permukaan yang
mudah dibersihkan dan bahan yang tahan terhadap desinfektan harus digunakan. Selain itu,
prosedur sterilisasi yang tepat harus diikuti untuk semua komponen yang dapat
terkontaminasi. (3) Sistem Keamanan Listrik: Dental unit harus dilengkapi dengan sistem
keamanan listrik yang memadai, seperti pengaman arus bocor dan pemutus sirkuit yang dapat
memutus pasokan listrik jika terjadi kegagalan atau kejadian darurat. (4) Penggunaan yang
Aman: Tenaga medis yang menggunakan dental unit harus dilatih dengan baik dalam
penggunaan yang aman. Mereka harus memahami fungsi dan pengoperasian dental unit serta
tindakan darurat yang harus diambil dalam situasi yang tidak terduga. (5) Perawatan dan
Pemeliharaan: Dental unit harus menjalani perawatan dan pemeliharaan rutin untuk
memastikan kinerjanya tetap optimal dan aman digunakan. Periksa secara berkala semua
komponen, termasuk sistem hidraulis, sistem listrik, dan sistem pengendali (Pratamawawi et
al., 2019).
Untuk menjaga kebersihan dental unit agar aman digunakan, berikut adalah beberapa
langkah yang dapat diikuti: (1) Pembersihan Rutin: Lakukan pembersihan rutin pada dental
unit setelah setiap penggunaan. Bersihkan permukaan kursi dengan menggunakan desinfektan
yang sesuai untuk membunuh bakteri dan virus yang mungkin ada. (2) Pelapis Pelindung:
Jika dental unit memiliki bahan dasar kain, pertimbangkan untuk menggunakan pelapis
pelindung yang dapat diganti setelah setiap pasien. Ini akan membantu mencegah noda dan
kontaminasi langsung pada kain kursi (3) Sterilisasi: Pastikan semua komponen yang dapat
terkontaminasi, seperti headrest, spittoon bowl, dan handpiece holder, menjalani proses
sterilisasi yang tepat setelah digunakan. Ikuti prosedur sterilisasi yang direkomendasikan oleh
produsen dental unit. (4) Penggunaan Sarung Tangan: Selalu gunakan sarung tangan saat
melakukan perawatan pada pasien. Ini akan membantu mencegah penyebaran infeksi dan
menjaga kebersihan dental unit. (5) Perawatan dan Pemeliharaan: Lakukan perawatan dan
pemeliharaan rutin pada dental unit sesuai dengan petunjuk produsen. Periksa secara berkala
semua komponen, termasuk sistem hidraulis, sistem listrik, dan sistem pengendali. (6)
Penggunaan Alat Bantu: Gunakan alat bantu seperti pelindung kepala dan pelindung mulut
saat melakukan perawatan pada pasien. Ini akan membantu mencegah kontaminasi langsung
pada dental unit. (7) Pengelolaan Limbah: Buang semua limbah medis dengan benar sesuai
dengan pedoman pengelolaan limbah medis yang berlaku. Pastikan limbah medis yang
dihasilkan selama penggunaan dental unit dibuang dengan aman dan sesuai dengan peraturan
(Pratamawawi et al., 2019).
Keselamatan penggunaan dental unit adalah aspek kritis yang harus diperhatikan untuk
melindungi pasien dan tenaga medis. Pertama, desain dan konstruksi dental unit harus
mematuhi standar keamanan dengan menggunakan bahan tahan korosi, kekuatan struktural
yang memadai, dan mekanisme penguncian yang aman. Kebersihan dan sterilisasi juga kunci,
dengan permukaan yang mudah dibersihkan dan bahan tahan desinfektan, serta prosedur
sterilisasi yang tepat untuk komponen terkontaminasi. Sistem keamanan listrik, pelatihan
tenaga medis dalam penggunaan yang aman, dan perawatan rutin termasuk dalam langkah-
langkah krusial untuk mencegah kecelakaan. Langkah-langkah praktis, seperti pembersihan
rutin, penggunaan pelapis pelindung, sterilisasi komponen, penggunaan sarung tangan, dan
perawatan berkala, dapat diambil untuk menjaga kebersihan dental unit dan memastikan
penggunaan yang aman. Pengelolaan limbah medis yang benar juga penting untuk keamanan
lingkungan. Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, kita dapat memastikan bahwa
penggunaan dental unit tetap aman dan efektif dalam praktek gigi.
E. ANALISIS BIAYA (ECONOMIC ANALYSIS)
Analisis biaya mempunyai peranan penting dalam menanggulangi berbagai masalah
manajemen. Penekanannya terletak pada penentuan bagaimana penyediaan pelayanan
kesehatan yang terbaik, bukan penentuan prioritas dalam investasi. Evaluasi ekonomi
berutujuan untuk membantu mengidentifikasi apakah intervensi yang lebih efektif adalah
intervensi yang cost effective atau tidak, serta membantu dalam analisis keuntungan marginal
dari sebuah intervensi baru. Evaluasi ekonomi tidak hanya menyangkut masalah uang atau
biaya melainkan focus pada analisis tindakan yang akan memaksimalkan social welfare
(kesejahteraan social) (Tasya & Andriany, 2016).
Analisis biaya penggunaan dental unit di rumah sakit melibatkan perhitungan biaya
yang terkait dengan penggunaan dan pemeliharaan dental unit. Adapun langkah-langkah yang
dapat dilakukan untuk menganalisis biaya penggunaan dental unit di rumah sakit:
1. Mengidentifikasi Komponen Biaya:
Untuk mengidentifikasi seluruh komponen biaya yang terkait dengan penggunaan
dental unit di rumah sakit, perlu mempertimbangkan beberapa aspek utama. Hal ini
mencakup biaya awal pembelian dental unit, biaya perawatan dan pemeliharaan secara
berkala, biaya sterilisasi untuk memastikan keamanan dan kebersihan, serta biaya pelatihan
staf dalam penggunaan efektif dental unit. Pemahaman menyeluruh terhadap semua elemen
biaya ini penting untuk pengelolaan anggaran dan pemastian bahwa penggunaan dental unit
di rumah sakit berjalan secara efisien, aman, dan sesuai dengan standar kebersihan medis
(Mahardika, 2018).
2. Pengumpulan Data:
Pengumpulan data yang diperlukan untuk menghitung biaya penggunaan dental unit.
Ini meliputi biaya pembelian dental unit, biaya perawatan dan pemeliharaan, biaya bahan dan
desinfektan, serta biaya pelatihan staf. Proses pengumpulan data yang diperlukan untuk
menghitung biaya penggunaan dental unit mencakup beberapa aspek utama. Pertama, perlu
mencatat biaya pembelian dental unit sebagai biaya awal. Selanjutnya, biaya perawatan dan
pemeliharaan secara berkala perlu diidentifikasi, termasuk biaya bahan dan desinfektan yang
digunakan untuk memastikan standar kebersihan yang tinggi. Terakhir, biaya pelatihan staf
juga harus dimasukkan dalam perhitungan, karena pelatihan yang efektif dapat meningkatkan
keterampilan dan keamanan penggunaan dental unit. Dengan menghimpun informasi dari
komponen-komponen ini, dapat dihasilkan perhitungan biaya yang akurat dan komprehensif
terkait dengan penggunaan dental unit (Suhendar & Soleha, 2015).
3. Perhitungan Biaya:
Perhitungan total biaya penggunaan dental unit dengan menjumlahkan semua
komponen biaya yang telah diidentifikasi. Gunakan metode yang sesuai untuk menghitung
biaya per unit atau biaya total. Perhitungan total biaya penggunaan dental unit melibatkan
penjumlahan seluruh komponen biaya yang telah diidentifikasi sebelumnya. Langkah
pertama adalah menjumlahkan biaya pembelian dental unit, termasuk biaya perawatan dan
pemeliharaan berkala. Selanjutnya, biaya bahan dan desinfektan juga ditambahkan untuk
mendapatkan gambaran lengkap. Terakhir, biaya pelatihan staf yang terlibat dalam
penggunaan dental unit dimasukkan ke dalam perhitungan total. Metode perhitungan yang
sesuai, baik itu biaya per unit atau biaya total, dapat dipilih tergantung pada kebutuhan
analisis yang diinginkan. Dengan melakukan perhitungan ini, dapat diperoleh gambaran
finansial yang akurat dan menyeluruh terkait dengan biaya penggunaan dental unit di suatu
institusi kesehatan (Tasya & Andriany, 2016)..
4. Analisis Efisiensi:
Analisis efisiensi dilakukan untuk mengevaluasi apakah penggunaan dental unit di
rumah sakit telah optimal atau masih terdapat potensi penghematan biaya. Dalam proses ini,
dilakukan identifikasi terhadap area-area spesifik di mana biaya dapat dikurangi atau efisiensi
dapat ditingkatkan tanpa mengorbankan kualitas pelayanan. Fokus pada elemen-elemen
seperti perawatan dan pemeliharaan, pengadaan bahan dan desinfektan, serta pelatihan staf
menjadi kunci untuk mengidentifikasi peluang penghematan. Analisis efisiensi ini bertujuan
untuk memberikan gambaran yang komprehensif terkait dengan pengelolaan biaya
penggunaan dental unit, sehingga rumah sakit dapat melakukan perbaikan strategis untuk
meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan operasional (Mahardika, 2018).
5. Penyesuaian Tarif:
Penyesuaian tarif pelayanan dental unit dilakukan berdasarkan hasil analisis biaya
untuk memastikan bahwa tarif yang ditetapkan mencakup seluruh biaya penggunaan dental
unit. Melalui analisis biaya yang cermat, termasuk biaya pembelian, perawatan,
pemeliharaan, serta pelatihan staf, rumah sakit dapat menentukan tarif pelayanan yang
mencerminkan seluruh investasi dan operasional yang terlibat. Dengan memastikan tarif
mencakup biaya secara menyeluruh, institusi kesehatan dapat mempertahankan keberlanjutan
layanan dental unit tanpa mengorbankan kualitas pelayanan atau mengalami defisit keuangan.
Penyesuaian ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan keuangan dan
memberikan layanan yang efektif dan berkualitas kepada pasien (Tasya & Andriany, 2016)..
6. Monitoring dan Evaluasi:
Monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap biaya penggunaan dental unit di rumah
sakit menjadi langkah penting untuk memastikan keberlanjutan efisiensi dan penghematan
biaya. Dengan melakukan pemantauan secara rutin, rumah sakit dapat meninjau kembali
analisis biaya yang telah dilakukan dan memperbarui strategi untuk tetap relevan dengan
perubahan kebutuhan dan kondisi. Proses ini memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi
area-area di mana peningkatan efisiensi dapat dicapai atau penyesuaian biaya diperlukan.
Dengan demikian, monitoring dan evaluasi berperan sebagai instrumen pengelolaan yang
dinamis, memungkinkan rumah sakit untuk terus mengoptimalkan penggunaan dental unit
dengan mempertahankan standar kualitas pelayanan yang tinggi sambil tetap menjaga
keberlanjutan finansial (Tasya & Andriany, 2016).
Dalam menganalisis biaya penggunaan dental unit di rumah sakit, langkah-langkah
yang melibatkan identifikasi komponen biaya, pengumpulan data, perhitungan biaya, analisis
efisiensi, penyesuaian tarif, serta monitoring dan evaluasi menjadi kunci untuk keberhasilan
manajemen finansial. Mengidentifikasi komponen biaya, seperti biaya pembelian, perawatan,
pemeliharaan, dan pelatihan staf, memberikan dasar yang solid untuk pengumpulan data yang
mendalam. Dengan melakukan perhitungan biaya secara teliti, rumah sakit dapat
menghasilkan gambaran finansial yang akurat dan komprehensif terkait dengan penggunaan
dental unit. Analisis efisiensi menjadi langkah berikutnya untuk mengevaluasi dan
meningkatkan pengelolaan biaya, sementara penyesuaian tarif pelayanan memastikan bahwa
tarif mencakup seluruh biaya yang terlibat. Monitoring dan evaluasi berkala menjadi
instrumen dinamis untuk mengoptimalkan penggunaan dental unit sesuai dengan perubahan
kebutuhan dan kondisi. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, rumah sakit dapat mencapai
keberlanjutan operasional sambil menjaga standar kualitas pelayanan yang tinggi dalam
penggunaan dental unit.
F. BUDGET IMPACT ANALYSIS
Budget impact analysis dalam hal ini menggunakan metode Cost Effectiveness Analysis
(CEA). Dengan melakukan CEA untuk penggunaan di rumah sakit, institusi kesehatan dapat
mendapatkan pemahaman yang holistik tentang nilai tambah dari investasi ini. Analisis ini
dapat membantu rumah sakit membuat keputusan informasional yang mencakup aspek biaya
dan efektivitas klinis untuk mencapai keseimbangan optimal antara pelayanan yang
berkualitas dan efisiensi pengelolaan biaya. Efektivitas Biaya (Cost Effectiveness
Analysis/CEA) untuk penggunaan dental unit di rumah sakit melibatkan evaluasi biaya dan
hasil klinis untuk memahami sejauh mana pemanfaatan dental unit memberikan nilai tambah.
Faktor biaya yang perlu dipertimbangkan meliputi biaya pembelian dental unit, biaya
perawatan dan pemeliharaan berkala, biaya sterilisasi untuk menjaga keamanan dan
kebersihan, serta biaya pelatihan staf dalam penggunaan efektif dental unit. Pertama, biaya
pembelian dental unit harus diperhitungkan sebagai biaya awal yang mencakup investasi
peralatan. Selanjutnya, biaya perawatan berkala dan pemeliharaan perlu diidentifikasi untuk
memastikan kinerja optimal dan umur panjang peralatan. Biaya sterilisasi juga menjadi
bagian penting untuk mencegah risiko infeksi. Terakhir, biaya pelatihan staf dalam
penggunaan dental unit memastikan keamanan dan efisiensi selama penggunaan. Selain
faktor biaya, evaluasi hasil klinis penting untuk mengukur efektivitas penggunaan dental unit.
Ini melibatkan parameter seperti tingkat keberhasilan perawatan gigi, tingkat kekambuhan,
dan kualitas hidup pasien setelah perawatan. Dengan melakukan CEA untuk penggunaan
dental unit di rumah sakit, institusi kesehatan dapat mendapatkan pemahaman yang holistik
tentang nilai tambah dari investasi ini. Analisis ini dapat membantu rumah sakit membuat
keputusan informasional yang mencakup aspek biaya dan efektivitas klinis untuk mencapai
keseimbangan optimal antara pelayanan yang berkualitas dan efisiensi pengelolaan biaya
(Murray et al., 2000).
Dalam hal ini Cost Effectiveness Analysis (CEA) mempertimbangkan biaya langsung,
seperti biaya prosedur, pemeriksaan diagnostik, dan perawatan pasca tindakan, serta biaya
tidak langsung, seperti waktu rawat inap dan produktivitas yang hilang. Selain itu, hasil
klinis, seperti tingkat keberhasilan pengobatan, tingkat kekambuhan, dan kualitas hidup
pasien, juga dimasukkan dalam analisis untuk mengukur efektivitas. Hasil Cost Effectiveness
Analysis (CEA) digambarkan dalam Tabel berikut:
Tabel 1. Cost Effectiveness Analysis (CEA) Penggunaan Dental Unit
di RSUD Kanjuruhan Tahun 2024
Variabel Biaya
Biaya prosedur Rp
Pemeriksaan diagnostik Rp
Perawatan pasca tindakan Rp
Waktu perawatan Rp
Produktivitas yang hilang Rp

G. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa hasil health technology assesment
tindakan dental unit di Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kabupaten Malang tahun
2024 adalah sebagai berikut:
1. Efikasi (efficacy): Dental unit membuktikan efikasi tinggi dalam meningkatkan efisiensi
praktik gigi. Dengan desain yang memberikan posisi nyaman bagi pasien, dokter gigi
dapat mengakses area mulut dengan mudah, memungkinkan perawatan yang lebih presisi.
2. Efektivitas (effectiveness): Penggunaan dental unit dapat memberikan kontribusi
signifikan terhadap peningkatan kualitas pelayanan gigi.
3. Keamanan (safety): Aspek keselamatan yang harus diperhatikan dalam penggunaan dental
unit adalah desain dan konstruksi dental unit harus mematuhi standar keamanan, menjaga
kebersihan dan sterilisasi, memastikan kemananan sistem listrik, pelatihan tenaga medis
dalam penggunaan yang aman, dan perawatan rutin termasuk dalam langkah-langkah
krusial untuk mencegah kecelakaan.
4. Analisis biaya (economic analysis): Dalam menganalisis biaya penggunaan dental unit di
rumah sakit, langkah-langkah yang melibatkan identifikasi komponen biaya, pengumpulan
data, perhitungan biaya, analisis efisiensi, penyesuaian tarif, serta monitoring dan evaluasi
menjadi kunci untuk keberhasilan manajemen finansial
5. Budget impact analysis: Budget impact menggunakan metode Cost Effectiveness Analysis
(CEA), dengan memperhatikan komponen biaya prosedur, pemeriksaan diagnostik,
perawatan pasca-tindakan, waktu perawatan dan produktivitas yang hilang, menunjukkan
penggunaan dental unit cukup memberikan keuntungan bagi rumah sakit.

REFERENSI

Afrizal, A. (2018). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Rumah Sakit Dankepercayaan


Terhadap Kepuasan Pasien Dan Implikasinya Pada Loyalitas Pasien.
Alhamdani, M. R., & Sari, D. P. (2021). Pendekatan Desain dan Aplikasi Ruang Praktek
Dokter Gigi di Masa Pandemi. Proceedings of International on Healthcare Facilities,
1(1), 95–107.
Amtha, R., Gunardi, I., Dewanto, I., Widyarman, A. S., & Theodorea, C. F. (2020). Panduan
dokter gigi dalam era new normal. Monograph Press, 1(1).
Farahanny, W., Andryas, I., & Hanafiah, O. A. (2020). Mobile dental clinic revitalization to
improve oral health services in the covid-19 pandemic era at Sambirejo District
Community Health Center, Kabupaten Langkat. ABDIMAS TALENTA: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2), 350–360.
Hani, U., & Soewondo, P. (2022). Penerapan Penilaian Teknologi Kesehatan Berbasis
Rumah Sakit: Literature Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia
(MPPKI), 5(11), 1313–1318.
Lestari, D., & Handriani, I. (2019). Analisa Dan Perancangan Aplikasi Sistem Pelayanan
Klinik Gigi (Studi Kasus: Dental Echo Clinic). JSAI (Journal Scientific and Applied
Informatics), 2(1), 127–134.
Mahardika, R. (2018). Ekonomi Kesehatan. Samudra Biru.
Muhimmah, I., & Kurniawan, R. (2022). Health Technology Assessment untuk Alat
Kesehatan: Scoping Review. Jurnal Kesehatan Komunitas, 8(3), 576–585.
Mulyo, K. A. W. (2017). Perancangan Interior Dental Clinic di Kota Blitar. INSTITUT
SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA.
Murray, C. J. L., Evans, D. B., Acharya, A., & Baltussen, R. M. P. M. (2000). Development
of WHO guidelines on generalized cost‐effectiveness analysis. Health Economics, 9(3),
235–251.
Pratamawawi, D. N. P., Hidayat, L. H., Hartami, E., Septina, F., & Swastirani, A. (2019).
Dasar-Dasar Keselamatan Pasien pada Praktik Dokter Gigi. Universitas Brawijaya
Press.
Suhendar, E., & Soleha, M. (2015). Analisis Availability Dan Reliability Komponen Kritis
Mesin Dental CX-9000 Pada Dental Clinic X. Faktor Exacta, 4(4), 350–366.
Tasya, N., & Andriany, P. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut (RSGM)
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Journal Caninus Dentistry, 1(4), 54–62.
Wardhani, V. (2017). Manajemen Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Universitas
Brawijaya Press.

Kepanjen, …Januari 2024


Menyetujui Ketua Tim HTA
Plt. Direktur RSUD Kanjuruhan

dr. BOBI PRABOWO,Sp.EM YUDIONO, S.Kp., M.Kes


NIP. 197605282014101001 NIP. 196810181992031006

Anda mungkin juga menyukai