BERDIFERENSIASI
A. Capaian Pembelajaran
Dengan mempelajari IPA secara terpadu, peserta didik ngembangkan dirinya
sesuai dengan profil pelajar Pancasila dan dapat:
1. mengembangkan ketertarikan dan rasa ingin tahu sehingga peserta didik
terpacu untuk mengkaji fenomena yang ada di sekitar manusia, memahami
bagaimana alam semesta bekerja dan memberikan dampak timbal-balik bagi
kehidupan manusia;
2. berperan aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam,
mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan bijak;
3. mengembangkan keterampilan proses inkuiri untuk mengidentifikasi,
merumuskan hingga menyelesaikan masalah melalui aksi nyata;
4. memahami persyaratan-persyaratan yang diperlukan peserta didik untuk
menjadi anggota suatu kelompok masyarakat dan bangsa serta memahami
arti menjadi anggota masyarakat bangsa dan dunia, sehingga dia dapat
berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
dirinya dan lingkungan di sekitarnya; dan
5. mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep di dalam
serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari.
Pada materi pengenalan sel, peserta didik mampu melakukan Identifikasi materi
serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi system
organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan
sistem organ berdasarkan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul
pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem
pernafasan dan system reproduksi).
B. Konsep Awal
1. Profil Pelajar Pancasila
a) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b) Berkebinekaan Global.
c) Mandiri
d) Bergotong royong
e) Bernalar Kritis
f) Kreatif
2. Sarana dan Prasarana
a) Media : PPT, Gambar, Torso, Video
b) Alat : LCD, Leptop, HP
c) Lingkungan Belajar :Ruang Kelas, Laboratorium
d) Bahan Bacaan : Lingkungan sekitar , Buku IPA siswa kelas VIII, artikel
maupun video pembelajaran
3. Target Peserta Didik
a) Peserta Didik Reguler
b) Peserta Didik dengan Kesulitan Belajar
c) Peserta Didik dengan pencapaian tinggi
4. Model Pembelajaran
a) Model Pembelajaran Tatap Muka
C. Kompetensi Inti
1. Tujuan Pembelajaran :
a) Mendeskripsikan sel
b) Mendiskripsikan steuktur dan fungsi bagian sel
c) Membandingkan perbesaran dan resolusi gambar pada mikroskop
d) Membuat purwarupa mikroskop sederhana
e) Membuat model sel
2. Pemahaman Bermakna
Manfaat yang diperoleh setelah mengikuti Pembelajaran ialah peserta didik
terampil dalam menggunakan mikroskop dan mampu mengidentifikasi struktur
dan fungsi bagian-bagian sel.
3. Pertanyaan Pemantik
“Apakah penyusun terkecil pada makhluk hidup?”
“ Bagaimana kita dapat melihat struktur terkecil pada makhluk hidup?”
4. Persiapan Pembelajaran
a) Menyiapkan Modul Ajar
b) Menyiapkan Materi Pembelajaran.
c) Menyiapkan LKPD
d) Menyiapkan Media dan alat
5. Alur Tujuan Pembelajaran
a) Memahami sistem organisasi kehidupan, dimulai dari atom, molekul, dan
sel sebagai unit terkecil penyusun materi/makhluk hidup
b) Mengaplikasikan penggunaan mikroskop dalam kehidupan sehari-hari.
A. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1.
Kegiatan Diskripsi Keguiatan
Pertemua 2
Kegiatan Diskripsi Keguiatan
D. Penilaian
1. Sikap
Teknik Penilaian : Observasi
Instrumen : Lembar Observasi
2. Pengertahuan
Teknik Penilaian : Tes dan Penugasan
Instrumen : Tes Esay dan pilihan ganda
3. Keterampilan
Teknik Penilaian : Observasi
Instrumen : Lembar Observasi Keterampilan
………………………………… …………………………..
NIP……………………………… NIP. ………………………..
Lampiran 1.
Tujuan Diagnosis :
Memastikan kebutuhan belajar terkait dengan minat dan profil pelajar
Nama :
Kelas :
Jawablah dengan jujur pertanyaan berikut :
1. Tulislkan harapanmu Ketika kita akan belajar materi sel dan Mikroskop?
2. Apabila diberikan tugas membuat sebuah produk untuk menilai seberapa jauh
pemahamanmu tentang materi Sel dan Mikroskop. Produk apa yang kiranya ingin
kamu buat? (jawaban hanya satu)
● Gambar/infografis/poster
● Video
● Artikel/makalah
● Mendengarkan (audio)
Lampiran 2.
a) Penilaian Pembelajaran
a).Sikap
Teknik Penilaian : Observasi
Instrumen : Lembar Observasi
Petunjuk :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadangkadang
tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1 = tidak pernah,apabila tidak pernah melakukan
Skor
No Aspek Pengamatan SB B C K
4 3 2 1
3 Ketepatan waktu
mengumpulkan tugas
b) Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Pilihan ganda (20 soal)
c) Keterampilan
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen :
Penilaian
4 3 2 1
2 Penguasaan materi
diskusi dan presentasi
3 Kemampuan menjawab
pertanyaan
4 Membuat simpulan
Jumlah
Fungsi Sel
Setelah mengetahui tentang banyak teori sel di atas,
penjelasan yang tidak kalah penting untuk di ketahui adalah
fungsi sel itu sendiri pada makhluk hidup, seperti berikut ini:
1. Metabolisme
Semua yang terjadi pada reaksi kimia
menciptakan makhluk hidup dalam melakukan aktivitas
adalah bentuk metabolism. Setiap reaksi kimia tersebut
kemudian terjadi di dalam sel. Metabolisme yang terjadi
di dalam sel bisa berbentuk reaksi katabolic yang
merupakan perombakan senyawa kimia untuk
berproduksi energi dan kemudian dibuat sebagai bahan
pembentukan senyawa lainnya.
Selain itu juga bisa berbentuk reaksi anabolic yang
merupakan reaksi penyusunan komponen sel. Salah
satu proses katabolik yang merubah molekul makanan
untuk berproduksi menjadi energi di dalam sel adalah
respirasi seluler. Proses tersebut kemudian berlanjut di
dalam mitokondria eukariot atau disebut
sitosol prokariota dan berproduksi menjadi ATP.
Sedangkan contoh proses anabolik adalah bentuk
sintesis protein yang kemudian berlanjut menjadi
ribosom dan membutuhkan ATP.
2. Komunikasi Sel
Kemampuan sel untuk membuat komunikasi adalah
proses menerima dan mengirimkan ‘sinyal’ dari dan
kepada bentuk sel lain. Hal ini menunjukkan adanya
interaksi antar organisme uniseluler untuk
mengatur fungsi dan perkembangan pada
tubuh organisme multiseluler tersebut.
Contohnya pada bakteri yang mengadakan komunikasi
antara satu sama lain dalam proses quorum sensing
atau pengindraan kuorum. Hal tersebut bertujuan untuk
menentukan apakah jumlah mereka sudah cukup
sebelum akhirnya membentuk biofilm. Sementara sel-
sel dalam embrio binatang akan mengadakan
komunikasi untuk koordinasi pada
proses diferensiasi menjadi berbagai jenis sel lainnya.
3. Siklus Sel
Perlu di ketahui bahwa setiap sel itu bersumber dari
pembelahan sel- sel sebelumnya. Sedangkan proses
kehidupan sel untuk mengalami pembelahan sel ke
pembelahan sel berikutnya disebut dengan siklus sel.
Biasanya siklus sel ini terdiri dari empat proses atau fase
yang terkoordinasi, yakni pertumbuhan sel, replikasi
DNA, pemisahan DNA yang sudah membelah kedua
yang kemudian akan menjadi sel anakan, serta terjadi
pembelahan sel berikutnya.
4. Diferensiasi Sel
Diferensiasi sel ini membentuk beragam jenis sel yang
kemudian muncul selama
perkembangan suatu organisme multiseluler terjadi dari
suatu sel telur yang sudah dibuahi. Contohnya pada
mamalia yang bersumber dari suatu sel yang
berkembang menjadi suatu organisme dengan ratusan
jenis sel berbeda, yakni otot, saraf, dan kulit. Sel- sel
dalam embrio yang masih ada kemudian
melakukan pensinyalan sel untuk
mempengaruhi ekspresi gen sel lainnya dan
menyebabkan proses diferensiasi tersebut.
5. Kematian Sel Terprogram
Sel dalam organisme multiseluler bisa mengalami
kematian karena pengendalian populasi sel dengan
metode mengimbangi perbanyakan sel tidak terjadi
dengan baik. Contohnya untuk mencegah
munculnya tumor, yakni mematikan sel untuk
menghilangkan bidang tubuh yang tidak diperlukan.
Contoh lain pada saat pembentukan embrio yaitu jari-jari
pada tangan atau kaki manusia akan saling menyatu,
nah hal tersebut terjadi karena adanya kesadahan pada
kematian sel- sel antar jari. Pengen Jadi, waktu dan
tempat terjadinya kematian sel, sama seperti
pertumbuhan dan pembelahan sel, yakni proses yang
sangat terkendali.
Nah, itulah penjelasan tentang teori sel dalam kajian ilmu
biologi. Apakah sudah bisa memahaminya? Meskipun
terlihat mudah, kajian ilmu tentang sel ini juga lumayan
rumit dan banyak. Jadi jika masih membutuhkan
referensi untuk belajar tentang teori sel bisa belajar lebih
giat lagi.
2. Penemuan Mikroskop
Bentuk sel sangat kecil dan juga tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang. Alat pembesar yang menunjang agar bisa
melihat sel, seperti mikroskop. Alat tersebut mampu melihat
hal-hal yang bentuknya kecil, layaknya melihat bakteri, virus,
atau jamur untuk diamati bentuk dan perkembangannya.
Gambar : Mikroskop beserta sayatan gabus temuan Robert Hooke (Noe, 2007)
Sumber: Getty Images.com/SSPL; commons.wikimedia.org/Jeroen Rouwkema
(a) (b)