MAKASSAR
DI SUSUN OLEH
4123015
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
MAKASSAR
2023
BAB l
PENDAHULUAN
1. Konsep Medis
A. Pendahuluan
lembap, dingin atau cuaca terlalu panas. Infeksi Saluran Pernapasan Akut
13 juta anak balita setiap tahun. Berdasarkan prevalensi ISPA tahun 2016
di atas angka nasional. Survei mortalitas yang dilakukan oleh Subdit ISPA
kasus ISPA di Sumatera Utara relative rendah dari tahun 2014 dimana
pada tahun 2016 jumlah kasus ISPA sebesar 280.650 kasus. (Kemenkes
RI, 2016).
B. Pengertian ISPA
oleh virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh dan berkembang biak
Infeksi primer atau infeksi saluran atas terjadi di atas laring, sebaliknya
C. Klasifikasi ISPA
a). Pneumonia yaitu proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-
paru (alveoli).
(otomatis media).
kali permenit untuk usia 2-11 bulan dan kurang dari 40 kali
permenit untuk usia 12-59 bulan, serta tidak ada tarikan pada
dinding dada.
D. Etiolog ISPA
bakteri, virus, jamur dan aspirasi. Bakteri penyebab ISPA antara lain
disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur juga disebabkan oleh aspirasi
amnion pada saat lahir, benda asing (biji-bijian) mainan plastic kecil, dan
lain-lain.
Terjadinya ISPA tentu dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu kondisi
lingkungan (polutan udara seperti asap rokok dan asap bahan bakar
E. Patofisiologi ISPA
rangkapan refleks spasmus oleh laring. Jika refleks tersebut gagal maka
(Kending, 2014).
menimbulkan gejala batuk. Sehingga pada tahap awal gejala ISPA yang
napas dan juga dapat menyebabkan batuk yang produktif. Infeksi bakteri
infeksi virus pada saluran napas dapat menimbulkan gangguan gisi akut
Terjadinya infeksi antara bakteri dan flora normal di saluran nafas. Infeksi
oleh bakteri, virus dan jamur dapat merubah pola kolonisasi bakteri.
dan konjungtivitis. Suhu badan meningkat antara 4-7 hari disertai malaise,
gejala-gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-
5. Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.
G. Komplikasi ISPA
1. Otitis media
2. Croup
3. Gagal nafas
(Wuandari.D).
5. Komplikasi Sistemik
6. Hipoksemia
7. Pneumonia Kronik
8. Bronkietasis.
H. Pemeriksaan Penunjang
I. Penatalaksanaan
1. Keperawatan
meliputi:
a. Istrirahat Total
2. Medis
a. Sistomatik
b. Obat kumur
c. Antihistamin
d. Vitamin C
e. Espektoran
penelitian menunjukkan bahwa anak pada usia muda akan lebih sering
b. Jenis kelamin
Angka kesakitan ISPA sering terjadi pada usia kurang dari 2 tahun,
dimana angka kesakitan ISPA anak perempuan lebih tinggi daripada laki-
c. Alamat
Kepadatan hunian luar ruang per orang, jumlah anggota keluarga, dan
rendahnya kualitas udara didalam rumah ataupun diluar rumah baik secara
sempurna dan asap tungku di dalam rumah seperti yang terjadi di Negara
d. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat penyakit sekarang
lemah, nyeri otot dan sendi, nafsu makan menurun, batuk, pilek dan
sakit tenggorokan.
4) Riwayat sosial
e. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
2) Tanda Vital
3) Kepala
4) Wajah
5) Mata
Bagaimana bentuk mata, keadaan konjungtiva anemis/tidak, sclera
ikterik/ tidak, keadaan pupil, palpebra dan apakah ada gangguan dalam
penglihatan.
5) Hidung
serta cairan yang keluar, ada sinus/ tidak dan apakah ada gangguan
dalam penciuman.
6) Mulut
tidak, apakah ada kemerahan/ tidak pada lidah, apakah ada gangguan
7) Leher
8) Thoraks
a. Inspeksi
leher
4. Tidak tampak penggunaan otot-otot pernafasan tambahan,
b. Palpasi
1. Adanya demam
c. Perkusi
d. Auskultasi
1. Suara nafas
2) Abdomen
3) Integumen
Kaji warna kulit, integritas kulit utuh/tidak, turgor kulit kering/
tidak, apakah ada nyeri tekan pada kulit, apakah kulit teraba
panas.
4) Ekstremitas atas
Adakah terjadi tremor atau tidak, kelemahan fisik, nyeri otot serta
f. Diagnosa Keperawatan
hal 172)
g. Intervensi Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas (I.01011)
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 Observasi
proses inflamasi saluran jam pasien menunjukkan
a. Monitor pola nafas (frekuensi,
pernafasan (D.0005, hal menunjukkan Pola Nafas
kedalaman, usaha nafas)
26) (SDKI, 2020) (L.01004).
b. Monitor bunyi nafas tambahan
Adekuat dibuktikan dengan
(misalnya gurgling, mengi,
kriteria hasil :
wheezing, ronki)
a. Dispnea
c. Monitor sputum (jumlah, warna,
Penggunaan otot
aroma)
bantu nafas
b. Ortopnea Terapeutik
Pernafasan cuping
d. Posisikan semi-fowler atau fowler
hidung
e. Berikan minum hangat
c. Frekuensi nafas
f. Lakukan fisioterapi dada, jika
Kedalaman nafas
perlu
g. Lakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
h. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
kolaborasi
a. pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik. jika perlu
oksigen
2. Bersihan jalan nafastidak Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas (I.01011)
efektif berhubungan keperawatan selama ..x24 Observasi
dengan obstruksi jam pasien menunjukkan a. Monitor pola nafas (frekuensi,
mekanis, inflamasi, Kriteria Hasil : Bersihan kedalaman, usaha nafas)
peningkatan jalan napas (L.01001) b. Monitor bunyi nafas tambahan
sekresi,nyeri (D.0001, a. Batuk efektif (misalnya gurgling, mengi,
hal 18)(SDKI, 2020) meningkat wheezing, ronki).
b. Produksi sputum c. Monitor sputum (jumlah, warna,
menurun aroma)
c. Mengi menurun
Terapeutik
d. wheezing menurun
e. Dispnea menurun a. Posisikan semi-fowler atau fowler
b. Berikan minum hangat
c. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
a. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
kolaborasi
a. pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik. jika perlu
oksigen
b. Monitor hasil AGD.
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan Management Nyeri (hal 201, I.08238)
3. dengan agen pencidera intervensi selama..x24 jam, Observasi
fisiologis (D.0077, hal pasien menunjukkan
a. Identifikasi lokasi, karakteristik,
172) (SDKI, 2017) Kriteria Hasil : Tingkat Nyeri
durasi, frekuensi, kualitas,
menurun
intensitas nyeri
a. Keluhan nyeri menurun
b. Identifikasi skala nyeri
b. Gelisah menurun
c. Kesulitan tidur menurun Terapeutik
d. Frekuensi nadi dalam
a. Berikan teknik nonfarmakologis
batas normal (80-
untuk mengurangi, rasa nyeri
100x/menit)
b. Kontrol lingkungan yang
e. Tekanan darah normal
memperberat nyeri
(120/80 mmHg
Edukasi
Kolaborasi
MAKASSAR
4123015
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
MAKASSAR
2023
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : TN “A”
Umur : 57 Thn
Jenis Kelamin : laki -laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Alamat : Jl.btn jenetallasa blok d2 a no 15
No. RM : 453868
Tanggal Masuk RS : 10 Desember 2023
Tanggal Pengkajian : 11 desember 2023
Diagnosa : ISPA
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny “I”
Umur : 25 Thn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : S1
Pekerjaan : pegawai swasta
Hub. Dengan Pasien : anak kandung
Agama : Islam
Alamat : Jl.btn jenetallasa blok d2 a no 15
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
Keluhan Utama :
Susah tidur,tidak BAB 4xsehari nafsu makan berkurang
Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 11 desember pasien
batuk
TD :120/80 S : 36,8 ºc P : 20x/I N: 100x/i
a. Pengaruh penyakit saat ini :
TN“A” mengatakan sangat cemas dengan penyakitnya sekarang
b. Bagaimana berat ringannya keluhan : Sedang
c. Lamanya keluhan berlangsung :
Tidak BAB selam 4 hari saat masuk RS
d. Upaya apa saja yang sudah dilakukan :
tidak ada upaya yang dilakukan di rumah selain dibawah ke RS
e. Apa yang diharapkan pasien dari pelayanan kesehatan : harapan pasien
semoga cepat sembuh dan bisa beraktivitas kembali
Riwayat Penyakit Masa Lalu
1) pasien mengatakan tidak ada alergi makanan dan sebagainya
2) Pengalaman sakit/dirawat sebelumnya
Pasien mengatakan pernah di rawat di Rs Bhayangkara 1 tahun yang
lalu dengan diagnosis ISPA
Pengobatan Terakhir : tidak di ketahui
: perempuan
: pasien
Mandi
Berpakaian/berdandan
Mobilisasi di tempat
Tidur
Pindah
Ambulasi
Keterangan:
Skore 0 : Mandiri
Skore 1 : Dibantu sebagian
Skore 2 : Perlu dibantu orang lain
Skore 3 : Perlu dibantu orang lain dan alat
Skore 4 : Tergantung atau tidak mampu
Pola Istrahat dan Tidur
a) Pola istrahat dan tidur?
Pasien mengatakan sulit tidur karna batuk
b) Waktu tidur, lama tidur, kualitas?
Pasien mengatakan hanya bisa tidur 3-4 jam itupun kalau tidak batuk
c) Insomnia, somnambulisme?
Pasien mengatakan tidak bisa tidur, pasien mengatakan tidak ada
somnabulisem
Pola nutrisi metabolik
Pasien mengatakan sebelum sakit selera makan baik, makan 3x sehari dengan
menu nasi dan lauk pauk, minum air putih kurang lebih 1500 ml/hari, ketika sakit
pasien mengatakan selera makan menurun makan 3x/hari dengan menu nasi dan
lauk pauk, minum air putih kurang lebih 500 ml/hari,
Pola Eliminasi
a) Kebiasaan BAB
Pasien menatakan kebiasaan BAB di rumah 1x sehari warna kuning dan
khas bau feses, selala sakit pasien mengatakan sudah 4 hari di RS pasien
belum BAB
b) Kebiasaan BAK (frekuensi, bau, warna, kesulitan BAK:
Pasien mengatakan kebiasaan BAK di rumah kurang lebih 4-5 x/hari warna
kuning jernih, selama di RS pasien mengatakan BAK kurang lebih 2x/hari
dan berwarna kuning pekat
Pola kognitif dan perseptual
a) Fungsi panca indra (penglihatan, pendengaran, pengecapan, penghidu,
perasa) menggunakan alat bantu?
Penglihatan : Baik
Pendengaran : pasien dapat mendengar dengan jelas
Pengecapan : pasien mampu membedakan rasa asam,manis,dan pahit
Penghirupan : pasien mampu mencium aroma terapi
b) Menggunakan alat bantu : pasien tidak menggunakan alat bantu
c) Kemampuan bicara : pasien dapat berbicara dengan jelas
d) kemampuan membaca : pasien mampu membaca dengan jelas
Pola koping
a) Masalah utama saat masuk RS (keuangan,dll
Kakak pasien mengatakan tidak ada masalah keuangan saat masuk RS
karna pasien menggunakan BPJS
b) Kehilangan/perubahan yang terjadi sebelumnya
pasien mengatakan tidak ada kehilangan dan perubahan yang terjadi
sebelumnya
c) Takut terhadap kekerasan
Pasien mengatakan takut terhadap kekerasan
d) Pandangan terhadap masa depan
Pasien mengatakan sangat mengharapkan masa depan yang baik dan
sangat ingin membahagiakan kedua orang tua
Pola peran berhubungan
a) Peran pasien dalam keluarga dan masyarakat
pasien mengatakan berperan sebagai masyarakat biasa
b) Apakah pasien punya teman dekat
pasien mengatakan mempunyai teman dekat
c) Siapa yang dipercaya untuk membantu pasien jika ada kesulitan : pasien
mengatakan yang siap membantu pasien jika ada kesulitan adalah ayah
dan ibu
d) Apakah pasien takut dalam kagiatan masyarakat? Bagaimana keterlibatan
pasien : pasien mengatakan tidak takut dalam menjalani kegiatan yang
diadakan di masyarakat
Pola nilai dan kepercayaan
a) Apakah pasien penganut suatu agama? Pasien menganut agama islam
b) Menurut agama pasien bagaimana hubungan manusia dengan
penciptanya? Pasien mengatakan apa yang terjadi sekarang mungkin ini
adalah cobaan yang tuhan berikan untuknya
c) Dalam keadaan sakit apakah pasien mengalami hambatan dalam
beribadah? Pasien mengatakan walaupun sedang sakit selalu beriktiar lahir
batin untuk kesembuhannya, pasien mengatakan selama sakit jarang
melakukan ibadah
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
a) Kesadaran : Komposmentis
b) Kondisi pasien secara umum : lemah
c) Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmhg
Nadi : 100x/i
Suhu : 36,8 C
Pernapasan : 20 x/i
d) Pertumbuhan fisik
BB : 40 kg
TB :150 cm
Postur tubuh : tegak
e) Keadaan kulit
Warna : putih
Tekstur kulit : Lembab
Kelainan kulit : Tidak ada
2. Pemeriksaan cepalo kaudal
a) Kepala
Bentuk : bentuk kepala simetris,
Keadaan kulit : baik, dan bersih
Pertumbuhan rambut : baik, dan tida ada kerontokan
b) Mata
kebersihan : Baik
penglihatan : kurang baik
pupil : Pupil pasien tidak mengikuti kesegala
arah
reflek : reflek pupil terhadap cahaya kurang baik
sklera : tidak ada
konjungtiva :
c) Telinga
Bentuk : Simetris kiri dan kanan
Kebersihan : Baik
Sekret : Tidak ada
Fungsi : Baik
Nyeri telinga : Tidak ada
d) Hidung : baik
Fungsi : Baik
Polip : Tidak ada
Sekret : Tidak ada,
Nyeri : Tidak ada
e) Mulut
Kemampua bicara : baik
Keadaan bibir : kering
Selaput mukosa : normal
Warna lidah : merah muda
Gigi : letak rapi kondisi baik,
Oropharing :-
f) Leher
Bentuk : normal
Gerakan :-
Pembesaran tiroid : tidak ada
Kelenjar getah bening : tidak ada
Tonsil : normal
JVP ( jagular venos pressure ) :-
Nyeri telan : tidak ada
g) Dada
Inspeksi
Bentuk dada : simetris
Kelainan bentuk : tidak ada
Retraksi otot dada : normal
Pergerakan selama pernafasan :kontraksi otot selama pernapsan baik
Auskultasi
Suara pernapasan :vesikuler basah disertai ronchi
Bunyi jantung : Lub dan Dub
Suara abnormal : Ronchi di paru kanan
Perkusi
Paru kiri dan kanan normal
Palapsi
Bentuk : simetris
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Massa : tidak ada massa
Pernapasan : 20 x/i
h) Abdomen
Inspeksi
Bentuk : Simetris
Massa : Tidak ada massa
Auskultasi : Bising usus normal
Perkusi
Udara :-
Cairan : Tidak ada penumpukan cairan
Massa/tumor :Ttidak ada massa
Palpasi
Ukuran organ : Tidak ada pembesaran hepar dan
lien, terdapat nyeri tekan pada perut
bagian bawah
Massa : Tidak ada massa
i) Genitalia, anus, dan rektum
Inspeksi
Warna :-
Terpasang alat bantu :Pada saat pengkajian tidak terdapat
pemasangan alat bantu
Kelainan genital : Tidak ada kelainan
j) Ekstremitas
Atas
Kelengkapan : Lengkap
Kelainan jari : Tidak ada
Tonus otot : Normal
Kesimetrisan gerak : Normal
Kekuatan otot : Normal
Bawah
Kelengkapan : lengkap
Edema perifer : tidak ada
Bentuk kaki : normal
Varices : tidak ada
Gerakan otot : normal
D. PEMERISAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan Ro. Thorax PA :
Corakan bronchovaskuler kedua paru prominent
Cor dan aortae dalam batas normal
Kedua sinus dan diafragma baik
Tulang-tulang intake
EKG
Normal sinus Rhythm
Normal axis
Laboratorium :
Imunoserologi
-antigen SARS –CoV-2 negatif
Kimia darah
Ureum 19 Mg/dl 10-50
Creatinin 0,8 Mg/dl L.0,6-2,0/P.0,5-1,2
SGOT 38 U/L L.5-40/P.5-40
SGPT 44 U/L L.5-41/P.5-41
Gula darah 100-140
Gula darah 91 Mg/dl
sewaktu
ANALISA DATA
Hiperventilasi
paru
atektasis
hipoksemia
kompensasi
frekuensi
bersihan jalan
nafas tidak
efektif
DS Akumulasi Resiko deficit
Pasien mengatakan selama di rumah sakit mukus nutrisi (hal 56)
tidak BAB selama 4 hari
DO Timbul reaksi
balik
Pengeluaran
energi berlebih
kelelahan
anoreksia
defisit nutrisi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KEPERAWATA TUJUAN DAN KRITERIA
N INTERVENSI RASIONAL
HASIL
1 2 3 4 5
1. Anjurkan asupan
cairan
2000nml/hari
2. Ajarkan tehnik
batuk efektif
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
bronkodilator
ekspetoran,
mukolitik (jika perlu)
1. Kolaborasi
pemberian
medikasi sebelm
makan mis :
pereda nyeri,
antiemetic (jika
perlu)
2. Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori dan
jumlah nutrient
yang dibutuhkan
1 2 3 4 5
Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
usaha napas)
H : RR 20x/i
1. Memonitor bunyi napas tambahan ( gurgling,
mengi, weezing, ronkhi kering)
H : terdapat suara ronkhi d paru-paru kanan
2. Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)
H : pasien mengatakan batuk berlendir
berwarna putih campur kuning
I Senin
4. Memposisikan pasien semi-fowler
H : pasien mengatana nyaman dengan posisi
11:30 yang diberikan
5. Memberikan minum hangat
H: pasien tampak minum air hangat
O: RR 20x/i
P: lanjutkan intervensi
O:-
P : lanjutkan intervensi
1 2 3 4 5
Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
usaha napas)
H : RR 20x/i
3. Memonitor bunyi napas tambahan ( gurgling,
mengi, weezing, ronkhi kering)
H : terdapat suara ronkhi d paru-paru kanan
4. Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)
H : pasien mengatakan batuk berlendir
berwarna putih campur kuning
I rabu
7. Memposisikan pasien semi-fowler
H : pasien mengatana nyaman dengan posisi
07:11 yang diberikan
8. Memberikan minum hangat
H: pasien tampak minum air hangat
O: RR 26x/i
O2: 3 lt/menit
P: lanjutkan intervensi
13/12/23 II 07.30 S :Pasien mengatakan sudah mampu tidur
kurang lebih 4-5 jam semalam
meskipun masih terbangun karna batuk
O:-
P : lanjutkan intervensi
A : Masalah teratasi
P : hentikan intervensi