Abstrak: Penelitian ini mengkaji implementasi kalam kekhalifahan manusia pada karyawan dan
sistem di PTPN IV Kec. IX-X Kab. Labura. Dengan menerapkan prinsip kepemimpinan dalam
konteks kekhalifahan manusia, penelitian ini mengungkap praktik upah di bawah standar bagi
pekerja PKWT, alasan di balik kebijakan PTPN memberikan gaji di bawah UMR, dampak
pelanggaran terhadap prinsip keadilan dan hak asasi pekerja, izin masyarakat untuk
mengambil sayur dari lahan perusahaan, serta kontrast antara kebijakan tersebut.
Abstract: This research explores the implementation of human caliphate law on employees
and systems at PTPN IV Kec. IX-X District, Labura. By applying leadership principles within the
context of the human caliphate, the study sheds light on substandard wages for PKWT workers,
the rationale behind PTPN’s policy of offering salaries below the minimum wage, the
repercussions of violating justice and workers’ human rights principles, community permission
to harvest vegetables from company land, and the contrasting nature of these policies.
Latar belakang
kepemimpinan dan tata kelola yang adil. Ayat tersebut menyiratkan bahwa pemberian
amanat kepada mereka yang berhak dan pengambilan keputusan dengan adil
merupakan prinsip fundamental dalam Islam. Dalam konteks penelitian terhadap
karyawan PTPN IV, pelaksanaan prinsip kalam kekhalifahan manusia dapat
menciptakan lingkungan yang adil dan berkelanjutan.
Dari perspektif Islam, praktik memberikan upah di bawah standar kepada pekerja,
terutama pegawai PKWT, bukan hanya merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai
keadilan, tetapi juga melanggar ajaran kemanusiaan dalam Islam. Islam menekankan
bahwa setiap individu memiliki hak-hak ekonomi yang harus dihormati, dan pemberian
upah yang adil merupakan bagian integral dari tanggung jawab sosial perusahaan.
Dalam kerangka kalam kekhalifahan manusia, perusahaan dianggap sebagai wakil atau
khalifah yang harus bertanggung jawab tidak hanya terhadap kepentingan ekonomi
mereka sendiri, tetapi juga terhadap kesejahteraan umum.
Dengan demikian, dari sudut pandang Islam, langkah-langkah konkrit yang diambil
untuk menghormati hak pekerja, menerapkan keadilan, dan memberdayakan
masyarakat dalam konteks PTPN IV merupakan implementasi nyata dari prinsip-prinsip
kalam kekhalifahan manusia. Dalam hal ini, perspektif Islam menyediakan panduan etis
dan moral yang kuat untuk membentuk lingkungan kerja yang tidak hanya berpihak pada
kepentingan perusahaan, tetapi juga memberikan manfaat positif yang luas pada
masyarakat dan lingkungan sekitar.
Dari perspektif sosial dan budaya, kasus PTPN IV mencerminkan dinamika yang
terjadi dalam masyarakat dan budaya tempat perusahaan beroperasi. Praktik
memberikan upah di bawah standar kepada pekerja, terutama pegawai PKWT,
2
menciptakan dampak sosial yang signifikan, seperti kesenjangan ekonomi dan
ketidaksetaraan akses terhadap hak-hak pekerja. Hal ini dapat mengakibatkan
ketidakpuasan di kalangan pekerja, merusak hubungan sosial, dan memperburuk
kondisi ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan.
3
Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kekhalifahan dalam konteks
organisasional melibatkan dinamika internal dan eksternal. Beberapa faktor kunci
meliputi:
2. Partisipasi Karyawan:
Tingkat partisipasi dan keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan
serta pelaksanaan kebijakan organisasi memiliki pengaruh besar terhadap
keberhasilan implementasi kekhalifahan.
8. Kesadaran Lingkungan:
Kesadaran terhadap isu-isu lingkungan dan tanggung jawab sosial juga dapat
menjadi faktor yang memotivasi organisasi untuk menerapkan kekhalifahan dalam
kebijakan dan praktik mereka.
4
faktor ini, organisasi dapat lebih efektif dalam menerapkan prinsip-prinsip kekhalifahan
untuk mencapai tujuan mereka.
Dalam konteks penelitian terhadap karyawan PTPN IV di Daerah Labuan Batu Utara,
khususnya di Kampung Bringin2, PKS menghadapi tantangan serius terkait upah
pekerja yang sering kali berada di bawah standar dan kurang memberikan hak-hak yang
seharusnya, seperti asuransi kesehatan atau cuti. Permasalahan ini terutama terfokus
pada pegawai PKWT, menciptakan pelanggaran terhadap prinsip keadilan dan hak asasi
pekerja.
Dampak dari praktik ini tidak hanya terbatas pada tingkat individu, tetapi juga
merembes ke masyarakat secara lebih luas, menciptakan kesenjangan sosial dan
ekonomi yang merugikan. Perlakuan tidak adil terhadap pekerja dapat mengakibatkan
lingkungan kerja yang tidak sehat, merugikan produktivitas, dan merusak hubungan
sosial di antara anggota masyarakat.
Masyarakat yang menghormati hak-hak pekerja dan memastikan upah yang adil
menjadi kunci untuk membentuk lingkungan ekonomi yang saling menghargai. Meskipun
para pekerja terkadang terpaksa bekerja karena faktor ekonomi dan keterbatasan
mereka, implementasi prinsip kalam kekhalifahan manusia di PTPN IV diharapkan dapat
menjadi fondasi yang lebih adil dan berkelanjutan dalam hubungan antara perusahaan
dan karyawan.
Dampak dari praktik upah di bawah standar tidak hanya terbatas pada tingkat individu,
melainkan merembes ke dalam masyarakat secara lebih luas, menimbulkan
kesenjangan sosial dan ekonomi yang merugikan. Perlakuan tidak adil terhadap pekerja
mengganggu lingkungan kerja yang sehat, merugikan produktivitas, dan merusak
5
hubungan sosial. Situasi ini memerlukan langkah-langkah implementasi prinsip kalam
kekhalifahan manusia di PTPN IV sebagai fondasi yang lebih adil dan berkelanjutan
dalam hubungan antara perusahaan dan karyawan. Perhatian khusus terhadap nilai-nilai
kekhalifahan, seperti keadilan, tanggung jawab sosial, dan penghargaan terhadap hak
asasi pekerja, dapat membentuk lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung
kesejahteraan bersama. Langkah positif, seperti memberikan izin kepada masyarakat
untuk mengambil bahan pangan dari lahan perusahaan, menunjukkan kesadaran
terhadap tanggung jawab sosial dan kemanusiaan, sejalan dengan prinsip kalam
kekhalifahan manusia.
Rumusan Masalah
1. Alasan PTPN mempersilahkan masyarakat mengambil sayur
2. Alasan PTPN memberikan gaji di bawah UMR
METODE
1. Jenis penelitian:
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.ini
melibatkan analisis mendalam terhadap kondisi spesifik karyawan PTPN IV di Kampung
Bringin 2 agar Fokus pada pemahaman konteks dan dampak praktik upah di bawah
standar terhadap individu dan masyarakat dengan Tujuan utama adalah memahami
secara rinci tantangan yang dihadapi para karyawan dan efeknya dalam lingkungan
kerja dan masyarakat bisa diterapkan dengan wawancara dan observasi
2. Tujuan Penelitian:
Tujuan utama penelitian adalah memahami dampak praktik upah di bawah standar
terhadap kesejahteraan karyawan. Melalui analisis mendalam, penelitian ini bertujuan
untuk mengeksplorasi pelanggaran terhadap prinsip keadilan dan hak asasi pekerja,
terutama dalam kerangka kekhalifahan manusia.
3. Sumber Data:
Sumber data utama melibatkan wawancara dengan karyawan PTPN IV, khususnya
mereka yang berstatus pegawai PKWT. Observasi langsung akan dilakukan untuk
mendapatkan pemahaman kontekstual tentang lingkungan kerja dan interaksi sosial di
Kampung Bringin 2. Selain itu, data dari dokumen perusahaan, seperti kebijakan upah
dan informasi kesejahteraan karyawan, juga akan diambil.
6
5. Analisis Data:
Data yang terkumpul akan dianalisis secara kualitatif dengan mencari pola, tema, dan
tren dalam wawancara, observasi, dan data dokumen. Fokus analisis akan diberikan
pada identifikasi dampak praktik upah di bawah standar terhadap kesejahteraan individu
dan masyarakat. Pelanggaran terhadap prinsip keadilan dan hak asasi pekerja juga
akan dievaluasi.
Kata kunci
1. Apakah dengan kehadiran Tuhan di jiwa masing masing pemilik bisnis dan
pekerja membuat aktivitas bisnis menjadi lebih baik? (Ya/tidak)