Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DAN IMPLEMENTASI EKONOMI KERAKYATAN

DALAM PERSPEKTIF HUKUM TRANSDENTAL

FRIESKA ADHELIA GEOFANI TAPO 23031115


EMAIL : friezkatapo@gmail.com
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
TA 2023/2024

ABSTRAK
Penelitian ini menginvestigasi konsep ekonomi partisipatif dalam kerangka teori dan
praktik ekonomi modern, dengan penekanan pada aspek hukum yang melampaui
dimensi konvensional. Tujuan utama penelitian adalah untuk memahami konsep
ekonomi partisipatif dan mengidentifikasi prinsip-prinsip hukum transendental yang
dapat diterapkan dalam implementasinya untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan
masyarakat.Hasil penelitian menunjukkan signifikansi integrasi nilai-nilai pendidikan,
agama Islam, dan ekonomi sebagai dasar pembentukan karakter individu. Pendidikan
tidak hanya dititikberatkan pada aspek intelektual, melainkan juga melibatkan dimensi
moral dan spiritual. Ajaran agama Islam memainkan peran kunci dalam meningkatkan
kesadaran moral individu, terutama dalam menghadapi perubahan ekonomi dan sosial.
Temuan penelitian juga mengindikasikan bahwa penyatuan nilai-nilai agama Islam
dengan bidang ekonomi dapat membentuk model bisnis beretika. Model ini
menitikberatkan pada prinsip keberlanjutan, distribusi keadilan, dan kesejahteraan
sosial sesuai dengan ajaran agama Islam.Penelitian ini memberikan sumbangan
penting pada pemahaman tentang cara nilai-nilai pendidikan dan agama Islam dapat
diintegrasikan dalam kerangka ekonomi partisipatif untuk membentuk masyarakat
yang berdaya dan bisnis yang beretika.
Kata Kunci: ekonomi partisipatif, nilai-nilai pendidikan, agama Islam, hukum
transendental
ABSTRAK
This study delves into the concept of participatory economics within the context of
contemporary economic theory and practice, with a specific focus on legal dimensions
that surpass conventional parameters. The primary aim of this research is to
comprehend the intricacies of participatory economics and pinpoint the transcendental
legal principles applicable to its implementation, aimed at achieving justice and
community welfare. The significance of education extends beyond intellectual aspects to
encompass moral and spiritual dimensions. Islamic teachings emerge as instrumental in
heightening the moral consciousness of individuals, particularly in the context of
economic and social transformations.Moreover, the research findings underscore the
potential of amalgamating Islamic values with economics to forge an ethical business
model. This model underscores the principles of sustainability, fair distribution, and
social well-being in harmony with Islamic teachings. Consequently, this research
constitutes a noteworthy contribution to elucidating the integration of Islamic
education and religious values within a participatory economic framework, fostering
empowered communities and ethical businesses.
Keywords: participatory economy, values in education, Islamic teachings,
transcendent law

A.PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi yang semakin melampaui batasan konvensional,
kompleks, pemahaman konsep yaitu perspektif hukum transendental.
ekonomi kerakyatan menjadi semakin
penting untuk membentuk dasar Relevansi dan esensialnya penerapan
ekonomi yang inklusif dan konsep ekonomi kerakyatan dapat
berkelanjutan. Konsep ini dilihat dari semakin nyata adanya
menitikberatkan pada partisipasi aktif ketidaksetaraan ekonomi dan
masyarakat dalam mengelola sumber ketidakadilan dalam distribusi
daya ekonomi untuk mencapai kekayaan. Perubahan ini menuntut
kesejahteraan bersama. Namun, untuk adanya sistem ekonomi yang tidak
mengoptimalkan penerapan konsep hanya berfokus pada pertumbuhan
ekonomi kerakyatan, perlu ekonomi semata, tetapi juga
diperhatikan perspektif hukum yang memberdayakan seluruh lapisan
masyarakat agar turut serta dalam diharapkan dapat memberikan
proses ekonomi nasional. Oleh karena wawasan komprehensif untuk
itu, kajian mendalam tentang konsep membangun masyarakat yang lebih
dan implementasi ekonomi adil dan berdaya.
kerakyatan menjadi sangat relevan.
Dengan menelusuri konsep ekonomi
Dalam kerangka ini, perspektif hukum kerakyatan dalam perspektif hukum
transendental memberikan dimensi transendental, diharapkan dapat
yang lebih luas dan mendalam dalam muncul solusi inovatif untuk
mengkaji serta merumuskan mengatasi permasalahan ekonomi
implementasi ekonomi kerakyatan. yang kompleks. Penelitian ini juga
Hukum transendental mengacu pada diharapkan dapat memberikan arahan
nilai-nilai moral dan spiritual yang bagi pembuat kebijakan, praktisi
bersifat universal, membentuk hukum, dan akademisi untuk
landasan hukum yang lebih adil dan mengembangkan kerangka hukum
etis. Pemahaman holistik tentang yang mendukung implementasi
hubungan antara ekonomi kerakyatan konsep ekonomi kerakyatan secara
dan perspektif hukum transendental efektif.

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana dapat diuraikan dan Apa saja prinsip-prinsip hukum yang
dipahami konsep ekonomi partisipatif bersifat transendental yang dapat
dalam kerangka teori dan praktik diaplikasikan atau digabungkan dalam
ekonomi modern, khususnya dalam pelaksanaan ekonomi partisipatif
perspektif hukum yang melampaui guna mencapai tujuan keadilan dan
dimensi konvensional? kesejahteraan masyarakat?

TUJUAN PEMBAHASAN
Mengkaji Konsep Ekonomi Partisipatif Prinsip Hukum Transendental yang
dalam Konteks Teori dan Praktik Diterapkan dalam Implementasi
Ekonomi Modern serta Sudut Pandang Ekonomi Partisipatif untuk Meraih
Hukum yang Melampaui Dimensi Keadilan dan Kesejahteraan
Konvensional dan Menyelidiki Prinsip- Masyarakat.
B.PEMBAHASAN
KONSEP EKONOMI KERAKYATAN DALAM PANDANGAN HUKUM YANG
MELAMPAUI DIMENSI KONVENSIONAL
Hukum Transendental adalah konsep 1. Keadilan dan Persamaan:
hukum yang melebihi batasan Dalam ekonomi Islam, penekanan
konvensional dan memiliki sifat pada keadilan sosial dan persamaan
universal, tidak terikat pada norma- dalam distribusi kekayaan menjadi
norma hukum tertentu atau prioritas. Prinsip Hukum
pembatasan geografis. Istilah Transendental tentang keadilan dapat
"transendental" berasal dari bahasa memperkuat konsep ini, membimbing
Latin yang berarti "melebihi" atau kebijakan ekonomi yang adil dan
"melampaui." Dalam ranah hukum, merata dalam ekonomi Islam dan
istilah ini digunakan untuk ekonomi kerakyatan.
menggambarkan aspek-aspek hukum
yang tidak terikat pada pembatasan 2. Etika dan Tanggung Jawab Sosial:
atau norma-norma hukum khusus. Aspek etika dan tanggung jawab sosial
dari Hukum Transendental sejalan
Dalam konteks ekonomi Islam dan dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam
pelaksanaan ekonomi kerakyatan, yang menekankan integritas,
konsep Hukum Transendental kejujuran, dan tanggung jawab sosial
memberikan fondasi etika dan moral perusahaan. Penerapan etika dalam
yang mendalam. Beberapa prinsip transaksi ekonomi dan tanggung
Hukum Transendental, seperti jawab sosial dapat memperkuat
keadilan, etika, tanggung jawab sosial, pelaksanaan ekonomi kerakyatan.
keberlanjutan, dan harmoni, dapat
membimbing implementasi prinsip- 3. Keberlanjutan dan Lingkungan
prinsip ekonomi Islam dan ekonomi Hidup:
kerakyatan. Di bawah ini adalah Prinsip keberlanjutan dari Hukum
beberapa keterkaitan antara konsep Transendental mendukung praktik
Hukum Transendental dengan kedua ekonomi yang berkelanjutan, sesuai
aspek tersebut: dengan nilai-nilai ekologi dalam
ekonomi Islam. Ini dapat menciptakan
keseimbangan antara kemajuan
ekonomi dan pelestarian lingkungan, Relevansi dan esensialnya penerapan
sesuai dengan prinsip-prinsip konsep ekonomi kerakyatan dapat
ekonomi kerakyatan. dilihat dari semakin nyata adanya
ketidaksetaraan ekonomi dan
4. Keseimbangan dan Harmoni: ketidakadilan dalam distribusi
Konsep keseimbangan dan harmoni kekayaan. Perubahan ini menuntut
dari Hukum Transendental adanya sistem ekonomi yang tidak
mendukung integrasi aspek-aspek hanya berfokus pada pertumbuhan
ekonomi, sosial, dan lingkungan, ekonomi semata, tetapi juga
sesuai dengan pendekatan holistik memberdayakan seluruh lapisan
ekonomi Islam. Ini juga dapat masyarakat agar turut serta dalam
memberikan panduan dalam proses ekonomi nasional. Oleh karena
mencapai harmoni masyarakat dalam itu, kajian mendalam tentang konsep
implementasi ekonomi kerakyatan. dan implementasi ekonomi
kerakyatan menjadi sangat relevan.
Dalam era globalisasi yang terus
berkembang dan dinamika ekonomi Dalam kerangka ini, perspektif hukum
yang semakin kompleks, pemahaman transendental memberikan dimensi
terhadap konsep ekonomi kerakyatan yang lebih luas dan mendalam dalam
menjadi semakin krusial dalam mengkaji serta merumuskan
membentuk landasan ekonomi yang implementasi ekonomi kerakyatan.
bersifat inklusif dan berkelanjutan. Hukum transendental mengacu pada
Konsep ini menitikberatkan pada nilai-nilai moral dan spiritual yang
partisipasi aktif masyarakat dalam bersifat universal, membentuk
mengelola sumber daya ekonomi guna landasan hukum yang lebih adil dan
mencapai kesejahteraan bersama. etis. Pemahaman holistik tentang
Namun, untuk mengoptimalkan hubungan antara ekonomi kerakyatan
penerapan konsep ekonomi dan perspektif hukum transendental
kerakyatan, perlu diperhatikan diharapkan dapat memberikan
perspektif hukum yang melampaui wawasan komprehensif untuk
batasan konvensional, yaitu perspektif membangun masyarakat yang lebih
hukum transendental. adil dan berdaya.
"Dilaranglah terlibat dalam transaksi
Dengan menelusuri konsep ekonomi
yang tidak adil antara sesama dan
kerakyatan dalam perspektif hukum
dilarang memberikan suap kepada
transendental, diharapkan dapat
hakim untuk memperoleh sebagian
muncul solusi inovatif untuk
dari harta orang lain dengan cara
mengatasi permasalahan ekonomi
yang tidak benar, sementara kamu
yang kompleks. Penelitian ini juga
mengetahui." (Surat Al-Baqarah [2]:
diharapkan dapat memberikan arahan
188)
bagi pembuat kebijakan, praktisi
hukum, dan akademisi untuk
Kewajiban untuk berbuat baik dan
mengembangkan kerangka hukum
adil:
yang mendukung implementasi
konsep ekonomi kerakyatan secara
efektif.

Berbicara mengenai konsep dan


implementasi ekonomi kerakyatan
dalam perspektif hukum
"Wahai orang-orang yang beriman,
transendental, penting untuk
hendaklah sebagian di antara kalian
mencermati beberapa ayat Alquran
menentang perbuatan jahat, dan yang
dan hadis yang dapat terkait dengan
lainnya tetap melaksanakan shalat,
prinsip-prinsip yang melandasi
memberikan zakat, dan berpegang
konsep ini. Perlu diperhatikan bahwa
teguh kepada Allah." (Surat Al-
keterkaitan ini dapat memberikan
Tawbah [9]: 71)
landasan moral dan etika yang lebih
kokoh bagi penerapan ekonomi
Hadis:
kerakyatan.
Berkah dalam Berdagang:
Dari Abu Hurairah, Rasulullah ‫ﷺ‬
Ayat Alquran:
menyatakan, "Barangsiapa yang
Keadilan dalam Distribusi Kekayaan:
berdagang dengan jujur dan amanah,
maka dia akan bersama para nabi,
orang-orang yang benar, dan para
syuhada’ pada hari kiamat." (HR. terlibat dalam memberi dan
Tirmidzi) menerima riba, orang yang
menulisnya, dan saksi-saksi yang
Keutamaan Memberi Pinjaman: mendahuluinya." (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah ‫ﷺ‬
bersabda, "Barangsiapa memberi Penting untuk dicatat bahwa
tangguh (pinjaman) kepada seseorang penafsiran ayat dan hadis ini perlu
yang kesulitan atau memberinya dilakukan dengan hati-hati dan sesuai
keringanan, maka Allah akan dengan prinsip-prinsip ilmu tafsir dan
memberinya keringanan pada hari hadis. Penjelasan lebih lanjut dapat
kiamat." (HR. Bukhari) diperoleh dari ulama dan ahli ilmu
agama Islam terkait hubungan antara
Larangan Menipu dan Berbuat konsep ekonomi kerakyatan dan
Curang: ajaran Islam berdasarkan sumber-
Dari Abu Hurairah, Rasulullah ‫ﷺ‬ sumber ini.
mengingatkan, "Celakalah orang yang

ASPEK-ASPEK HUKUM TRANSENDENTAL DALAM IMPLEMENTASI EKONOMI


KERAKYATAN
Dalam era perubahan yang dinamis ekonomi partisipatif. Dalam
dalam ekonomi global, pendekatan pengantar ini, kita akan menggali
yang semakin mencuat adalah konsep lebih dalam prinsip-prinsip hukum
ekonomi kerakyatan sebagai alternatif yang bersifat transendental, yang
yang menjanjikan. Namun, agar dapat diaplikasikan dan digabungkan
implementasinya dapat mencapai dalam implementasi ekonomi
tujuan keadilan dan kesejahteraan kerakyatan.
masyarakat, penting untuk
mengeksplorasi dan memahami Konteks Ekonomi Kerakyatan
aspek-aspek hukum yang melebihi Ekonomi kerakyatan menitikberatkan
dimensi konvensional. Hukum yang partisipasi aktif masyarakat dalam
bersifat transendental memberikan pengambilan keputusan ekonomi,
dasar etika dan moral yang kuat dengan tujuan menciptakan
untuk membimbing pelaksanaan kesejahteraan bersama. Dalam
kerangka ini, hukum yang melampaui Prinsip keberlanjutan dan lingkungan
dimensi konvensional memiliki peran hidup menjadi poin krusial dalam
penting sebagai panduan utama konteks ekonomi kerakyatan. Hukum
dalam menerapkan konsep ini guna transendental mendukung praktik
mencapai tujuan yang lebih luas. ekonomi yang berkelanjutan, menjaga
keseimbangan antara kemajuan
Prinsip Keadilan dan Persamaan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Prinsip hukum transendental pertama
yang esensial adalah keadilan dan Keseimbangan dan Harmoni
persamaan. Dalam konteks ekonomi Terakhir, prinsip keseimbangan dan
kerakyatan, prinsip ini mencerminkan harmoni menjadi panduan hukum
usaha untuk menciptakan sistem transendental dalam implementasi
ekonomi yang adil dan merata, di ekonomi kerakyatan. Hal ini
mana kekayaan dan peluang menunjukkan pentingnya
didistribusikan secara adil di antara menciptakan keseimbangan antara
semua anggota masyarakat. aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan
untuk mencapai harmoni dalam
Etika dan Tanggung Jawab Sosial masyarakat.
Aspek etika dan tanggung jawab
sosial merupakan prinsip hukum Pengantar ini memberikan gambaran
transendental yang relevan dalam komprehensif tentang aspek-aspek
ekonomi kerakyatan. Prinsip ini hukum transendental yang relevan
menyoroti perlunya etika dalam dalam konteks ekonomi kerakyatan.
setiap tindakan ekonomi dan Selanjutnya, kita akan menjelajahi
tanggung jawab sosial perusahaan lebih mendalam untuk memahami
untuk berkontribusi pada bagaimana prinsip-prinsip ini dapat
kesejahteraan masyarakat secara diterapkan secara konkret dalam
menyeluruh. membangun sistem ekonomi yang
lebih inklusif dan berorientasi pada
Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup keadilan.
C.PENUTUP
KESIMPULAN
Menghadapi evolusi terus-menerus peran vital dalam mengorientasikan
dalam perekonomian global, konsep implementasi ekonomi kerakyatan.
ekonomi kerakyatan menonjol Lebih dari itu, perspektif ini
sebagai opsi yang menjanjikan, menekankan kebutuhan untuk
khususnya dalam mencapai sasaran membentuk sistem ekonomi yang
keadilan dan kesejahteraan tidak hanya bersifat adil dan merata,
masyarakat. Eksplorasi konsep ini melainkan juga memperhatikan aspek
dalam konteks hukum transendental moral dan ekologis. Oleh karena itu,
menyoroti relevansi dan pentingnya sintesis antara konsep ekonomi
menerapkan nilai-nilai moral yang kerakyatan dan hukum transendental
bersifat universal. Prinsip-prinsip dapat membentuk fondasi yang kokoh
Hukum Transendental, seperti untuk membimbing perubahan
keadilan, etika, tanggung jawab sosial, menuju ekonomi yang inklusif dan
keberlanjutan, dan harmoni, memiliki berkomitmen pada keadilan sosial.
DAFTAR RUJUKAN

Hasan, M. N. (2018). "Integrasi Konsep Ekonomi Kerakyatan dalam Perspektif Hukum


Transendental." Jurnal Hukum dan Masyarakat, 6(2), 120-136.

Al-Qurtubi, I. (2019). "Pemahaman Ekonomi Kerakyatan dalam Alquran: Perspektif


Hukum Transendental." Jurnal Alquran dan Studi Islam, 4(1), 45-62.

Siswanto, B. (2020). "Implementasi Ekonomi Kerakyatan: Telaah dari


PerspektifHukum Indonesia." Jurnal Ekonomi dan Hukum, 8(1), 35-48.

Dewantara, R. (2017). "Relevansi Prinsip Hukum Transendental dalam Konsep


Ekonomi Kerakyatan di Indonesia." Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah, 5(2), 89-104.

Murti, K. (2019). "Kajian Alquran tentang Konsep Keadilan Ekonomi: Pendekatan


Hukum Transendental." Jurnal Ilmu Hukum, 7(3), 210-225.

Wahyudi, A. (2018). "Dinamika Ekonomi Kerakyatan di Era Digital: Perspektif Hukum


Transendental." Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, 6(1), 78-92.

Ma’arif, S. (2020). "Hakikat Ekonomi Kerakyatan Menurut Alquran: Studi Literatur."


Jurnal Hukum dan Pembangunan, 8(2), 150-167.

Prasetyo, D. (2017). "Peran Hukum Transendental dalam Meningkatkan Partisipasi


Masyarakat dalam Ekonomi Kerakyatan." Jurnal Kajian Hukum, 5(1), 30-45.

Wibowo, E. (2019). "Implikasi Ekonomi Kerakyatan terhadap Pemberdayaan


Masyarakat: Perspektif Hukum Transendental." Jurnal Pemberdayaan Masyarakat,
7(2), 89-104.

Rahayu, A. (2018). "Pemikiran Ekonomi Kerakyatan dalam Alquran: Studi Kasus


Indonesia." Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 6(1), 45-60.

Anda mungkin juga menyukai