Anda di halaman 1dari 5

DEWAN PENGURUS PUSAT

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA


TAHUN 2020
Graha DPP PPNI: Jl. Lenteng Agung Raya No 64 RT 006/RW 008 Kec. Jagakarsa
Jakarta Selatan 12610;
Telp: +6221 2271 0272 www.inna-ppni.or. id;dppppni@gmail.com; Badan Hukum: AHU-
93.AH.01.07 Tahun 2012 AHU-133.AH.01.08 Tahun 2015 tentang Perubahan Pengawas dan
Pengurus

KEPERAWATAN JIWA
Kegiatan Belajar 2

ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL

DESKRIPSI

Modul ini berisi materi asuhan keperawatan isolasi sosial. isolasi sosial adalah kondisi dimana
seseorang mengalami gangguan hubungan interpersonal yang menganggu fungsi individu tersebut
dalam meningkatkan keterlibatan atau hubungan (sosialisasi) dengan orang lain.
Modul ini akan membahas asuhan keperawatan jiwa dengan isolasi sosial meliputi pengkajian,
masalah keperawatan, rencana tindakan, tindakan keperawatan dan evaluasi

Kompetensi/ Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini para peserta diharapkan dapat melakukan asuhan

keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial.

Secara khusus, Anda diharapkan dapat:

1. Menentukan data pengkajian pada pasien dengan dengan isolasi sosial

2. Menentukan masalah keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial

3. Menentukan rencana tindakan pada pasien dengan isolasi sosial

4. Menentu tindakan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial

5. Menentukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial


URAIAN MATERI

A. Pengertian :
Isolasi sosial adalah kondisi dimana seseorang mengalami gangguan hubungan interpersonal yang
menganggu fungsi individu tersebut dalam meningkatkan keterlibatan atau hubungan (sosialisasi)
dengan orang lain.

B. Proses Terjadinya Isolasi Sosial


Penyebab terjadinya isolasi sosial bisa dilihat dari faktor predisposisi (pendukung) dan faktor
presipitasi (pencetus). Faktor presipitasi adalah kejadian dimasa lampau (lebih dari enam bulan
yang lalu) yang berkontribusi terhadap terjadinya masalah saat ini. Faktor presipitasi adalah
kejadian yang merupakan pencetus atau pemicu yang secara langsung menyebabkan terjadinya
masalah saat ini (kurang dari enam bulan).
a. Faktor Predisposisi
Faktor Predisposisi meliputi :
1) Faktor Perkembangan
Pencapaian tugas perkembangan dari masa bayi sampai dewasa tua yang tidak sesuai
2) Faktor Biologi

Faktor genetik
3) Faktor Sosiokultural
Tidak dihargai oleh anggota masyarakat yang tidak produktif. Harapan yang tidak realistik
terhadap hubungan merupakan factor lain yang berkaitan dengan gangguan ini

b. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi isolasi sosial antara lain:
Faktor-faktor stressor yang dapat menyebabkan isolasi social :
a) Stresor Sosiokultural
Stresor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam membina hubungan
dengan orang lain, misalnya menurunnya stabilitas unit keluarga, berpisah dari orang
berarti dalam kehidupannya, isalnya karena di rawat di rumah sakit.

b) Stresor Psikologi
Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan kemampuan untuk mengatasinya
c) Stresor Intelektual
➢ Kurang pemahaman diri dalam ketidakmampuan untuk berbagai pikiran dan perasaan
yang menganggu pengembangan hubungan dengan orang lain.
➢ Klien dengan kegagalan
➢ Ketidakmampuan seseorang membangun kepercayaan dengan orang lain akan persepsi
yang menyimpang dan akan berakibat pada gangguan berhubungan dengan orang lain.
d) Stresor Fisik
➢ Penyakit kronis dapat menyebabkan seseorang minder atau malu sehingga menarik diri
dari orang lain
C. Tanda dan Gejala
a. Subjektif
1) Ingin sendirian
2) Merasa tidak mau ditempat umum
3) Merasa berbeda dengan orang lain
4) Merasa asyik dengan pikiran sendiri
5) Merasa tidak mempunyai tujuan yang jelas
a. Objektif
1) Menarik diri
2) Tidak berminat atau menolak melakukan kegiatan/interaksi
3) Afek datar
4) Afek sedih
5) Afek tumpul
6) Tidak ada kontak mata

D. Masalah Keperawatan
Isolasi Sosial
Dalam menegakkan masalah keperawatan utama, hal harus diperhatikan adalah data mayor yang
ditemukan berdasarkan hasil pengkajin (data here and now). Dalam soal, masalah keperawatan
utama terlihat dari hasil pengkajian, khususnya data subjektif yang diungkapkan pasien.

E. Rencana Tindakan Keperawatan


Tujuan Asuhan Keperawatan pasien mampu:
1) Pasien mampu menidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain
2) Pasien mampu mengidentifikasikan kerugian tidak berinteraski dengan orang lain
3) Pasien berfikir diterima oleh orang lain
4) Pasien berani berinteraksi
5) Pasien mampu berinisiatif
6) Pasien memiliki motivasi
7) Pasien mampu berfikir bahwa lingkungannya nyaman
8) Pasien mampu berinterkasi dengan orang lain
9) Pasien terlibat dalam kegiatan
10) Pasien berperilaku aktif
11) Pasien merasa nyaman dan senang berinteraksi dengan orang lain

F. Tindakan Keperawatan:
1) Bina Hubungan saling percaya
2) Diskusikan keuntungan berinteraksi dengan orang lain
3) Diskusikan keuntungan melakukan kegiatan Bersama orang lain
4) Latih klien berkenalan
5) Latih klien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sehari-hari
6) Latih klien kegiatan social: berbelanja, kerumah ibadah, ke arisan dan lain-lain

G. Evaluasi

Menurunnya tanda dan gejala isolasi sosial dan meningkatnya kemampuan bersosialisasi

DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B. A., Hamid, A. Y., Putri, Y. S. E., Daulima, N. H. C., Wardani, I. Y., Hargiana, G., &
Panjaitan, R. U. (2019). Asuhan keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.

Stuart, G.W., Keliat, B.A. & Pasaribu (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart. Singapore: Elsevier

Anda mungkin juga menyukai