Anda di halaman 1dari 11

MEMAHAMI ISI DARI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 23 TAHUN 2022 TENTANG PENDIDIKAN DAN LAYANAN


PSIKOLOGI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psiodiagnostik


Dosen Pengampu: Listya Istiningtyas, M.Psi., Psikolog

Disusun Oleh:

1. Aulia Nabila (2220901164)


2. Cut Aja Mutia Saefa (2230901308)
3. Kwartalena Mauliddina Meilisa (2230901317)
4. Patri Afrianti (2230901327)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2023
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Psikodiagnostik ini dengan baik
serta tepat waktu. Shalawat serta salam senantiasa kami curahkan kepada Rasulullah SAW,
Nabi dan Rasul terakhir yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar dan sekaligus
menyempurnakan akhlak melalui petunjuk wahyu illahi.
Tak lupa saya ucapan terima kasih ke semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Disisi lain juga dalam penulisan makalah ini mungkin banyak
kekurangan dan kelemahan, oleh sebab itu kritik serta saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini.
Demikian pembuatan makalah kami, semoga dapat membantu mahasiswa/i dalam
memahami Undang-Undang tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi. Atas perhatian serta
waktunya, kami ucapkan terima kasih.

Palembang, 13 Maret 2023

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

judul
KATA PENGHANTAR.....................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB 1...........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................................................5
1.4 Manfaat.............................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
2.1 BAB VI Pasal 46 (Organisasi Profesi)..................................................................................................6
2.2 BAB VII Pasal 47 (Pembinaan Dan Pengawasan)................................................................................7
2.4 BAB VIII Pasal 49 (Peran Serta Masyarakat).......................................................................................8
2.5 Pasal 50..............................................................................................................................................8
2.6 BAB IX Pasal 51 (Ketentuan Peralihan)..............................................................................................8
2.7 Pasal 52..............................................................................................................................................9
2.7 Pasal 53..............................................................................................................................................9
2.8 Pasal 54............................................................................................................................................10
2.9 BAB X Pasal 55 (Ketentuan Penutup)...............................................................................................10
2.10 Pasal 56.........................................................................................................................................10
2.11 Pasal 57..........................................................................................................................................10
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................11
3.2 Saran................................................................................................................................................11

3
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Psikolog maupun Ilmuwan Psikologi saat terjun ke masyarakat untuk mengabdikan
ilmu yang dimiliki atau untuk menjalankan profesinya harus memiliki aturan-aturan untuk
berkerja secara normatif. Aturan yang mengikat tersebut berguna untuk mengontrol apa yang
dilakukan oleh seorang psikolog dan ilmuwan psikolog. Oleh karena itu, dalam dunia
psikologi khususnya di Indonesia maka disusunlah Undang-Undang Pendidikan dan Layanan
Psikologi yang mengatur secara keseluruhan bagaimana seorang Psikolog dan Ilmuwan
Psikolog bekerja dan mengejar pendidikan sarjana, membentuk organisasi profesi, cara
pembinaan dan pengawasannya, perannya di masyarakat, dll.
Di tahun 2020, UU yang baru disahkan ini dikenalkan dengan nama RUU Profesi
Psikologi, yang kemudian berganti nama menjadi RUU Praktik Psikologi. Selanjutnya pada
Mei 2022, RUU kembali berganti nama menjadi RUU Pendidikan dan Layanan Psikologi
(RUU PLP). Salah satu hal yang menjadi dasar pembentukan UU ini adalah karena
pengaturan tentang praktik psikologi belum diatur dalam satu undang-undang tersendiri
sehingga hal ini belum memberikan perlindungan dan kepastian hukum.
Presiden Joko Widodo telah resmi meneken UU No. 20 tahun 2022 tentang Pendidikan
dan Layanan Psikologi yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur sejumlah aspek untuk
meningkatkan kualitas pendidikan psikologi, meningkatkan kesejahteraan psikologi
masyarakat, hingga memberikan perlindungan dan kepastian hukum.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan di atas, maka diperoleh rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2022 tentang pendidikan dan pelayanan psikologi?
2. Bagaimana cara memahami isi dari setiap pasal yang ada pada Undang-Undang tersebut?

4
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diperoleh tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui isi dari setiap pasal yang terkandung dalam UUD RI Nomor 23
Tahun
2022 tentang pendidikan dan pelayanan psikologi.
2. Untuk memahami serta mengerti setiap pasal terkait dengan pendidikan dan pelayanan
psikologi.
1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini ialah agar mampu memahami isi dari undang-
undang tentang pendidikan dan layanan psikologi yang sudah di rancang ulang.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 BAB VI Pasal 46 (Organisasi Profesi)


(1) Psikolog dapat membentuk organisasi profesi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Untuk kepastian hukum serta pelindungan bagi Psikolog dan Klien, organisasi profesi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berhimpun dan berinduk dalam induk organisasi profesi
himpunan Psikologi yang berbadan hukum.
(3) Induk organisasi profesi himpunan Psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
terdiri dari perkumpulan berbadan hukum atau tidak berbadan hukum sesuai rumpun bidang
keilmuan atau rumpun layanan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi profesi diatur dalam Peraturan Pemerintah.
 Kesimpulan: Psikolog dapat membentuk organisasi yang sesuai aturan pemerintah, yang
di anjurkan organisasi tersebut berinduk pada himpunan psikologi yang berbadan hukum.
Tujuannya, untuk melindungi klien dan psikolog
2.2 BAB VII Pasal 47 (Pembinaan Dan Pengawasan)
(1) Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan kepada induk organisasi
profesi himpunan Psikologi sesuai dengan kewenangannya.
(2) Pemerintah Pusat dapat melakukan pembinaan dan pengawasan secara langsung kepada
Psikolog berkoordinasi dengan induk organisasi profesi himpunan Psikologi.
(3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk:
a.) peningkatan kualitas Layanan Psikologi kepada Klien, b.) pelindungan Klien dari layanan
Psikolog yang tidak sesuai Standar Layanan, c.) peningkatan dan pengembangan kompetensi
Psikolog, d.) pelindungan bagi Psikolog dalam melakukan tugas sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, dan e.) pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat
berkaitan dengan Layanan Psikologi.
 Kesimpulan: Pemerintahan yang ikut serta dalam pembinaan dan pengawasan psikolog
bertujuan meningkatkan kualitas yang telah ada standarnya tersendiri dan lebih menjamin
klien dapat mendapatkan layanan yang sesuai dengan harapan, dan lebih membantu

6
psikolog menyampaikan edukasi dan informasi kepada kebutuhan klien saat berkonsultasi
atau pun pada masyarakat.
2.3 Pasal 48
(1) Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47,
Pemerintah Pusat dapat membentuk tim independen dalam hal terdapat permasalahan yang
tidak dapat diselesaikan oleh induk organisasi profesi himpunan Psikologi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan dan pengawasan diatur dalam Peraturan
Pemerintah.
 Kesimpulan: Jika induk organisasi profesi himpunan psikolog kurang bisa mengatasi
permasalahan dari salah satu klien yang menimbulkan dampak ke masyarakat maka
pemerintahan akan mengatasinya dengan cara membentuk tim idependen untuk
menyelesaikan melalui hukum.
2.4 BAB VIII Pasal 49 (Peran Serta Masyarakat)
Masyarakat dapat berperan serta dalam penyelenggaraan Pendidikan Psikologi dan
Layanan Psikologi.
 Kesimpulan: Sebagai masyarakat yang memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan
layanan psikologi, tentu saja dapat ikut serta dalam hal terkait untuk membangkitkan
motivasi belajar tentang pemahaman karakteristik jiwa. Dan juga bisa mendapatkan
pelayanan psikologi untuk memberikan pemahaman dan alternatif penyelesaian masalah
yang dihadapi serta dapat memahami potensi diri yang dimiliki.
2.5 Pasal 50
Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 dapat berupa:
a. pendanaan;
b. penyediaan sarana dan prasarana;
c. pemberian beasiswa dan bantuan pendidikan;
d. dukungan dalam upaya pencegahan masalah Psikologi di bawah koordinasi Psikolog;
dan/atau
e. peran serta lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Kesimpulan: masyarakat memiliki kewajiban untuk bersedia memberikan hal yang
berkaitan dengan pendidikan dan layanan psikologi seprti pendanaan, sarana &
prasarana, serta bantuan pendidikan berupa beasiswa untuk meningkatkan dan

7
menciptakan kader/anak bangsa yang memiliki kualitas yang tinggi serta memiliki
kontribusi positif terhadap masyarakat. Hal ini juga harus didukung dengan
memberikan upaya pencegahan masalah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
agar dapat berjalan & terealisasikan sesuai dengan yang di inginkan.
2.6 BAB IX Pasal 51 (Ketentuan Peralihan)
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:
a. Psikolog yang telah memiliki surat tanda registrasi yang diterbitkan sebelum berlakunya
UndangUndang ini dinyatakan berlaku seumur hidup.
b. Psikolog yang telah memiliki surat izin praktik yang diterbitkan sebelum berlakunya
Undang-Undang ini tetap dapat menjalankan Layanan Psikologi sesuai dengan
kewenangannya paling lama 5 (lima) tahun sejak peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini
diundangkan.
c. Psikolog yang telah memiliki surat rzin praktik yang diterbitkan sebelum berlakunya
Undang-Undang ini harus menyesuaikan perpanjangan surat rzin praktik sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang ini paling lama 5 (lima) tahun sejak peraturan pelaksanaan
Undang-Undang ini diundangkan.
 Kesimpulan: Dalam pasal ini menjelaskan bahwa, seorang psikolog yang telah
memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) sebelum Undang-undang ini dimulai maka akan
berlaku seumur hidup dan untuk surat izin praktik masih akan berlaku serta dapat di
perpanjang maksimal 5 tahun setelah peraturan Undang-undang ini diberlakukan.
2.7 Pasal 52
(1) Program magister Psikologi profesi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi sebelum
berlakunya Undang-Undang ini harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam
UndangUndang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.
(2) Perguruan tinggi yang menyelenggarakan program magister Psikologi profesi harus
menyelenggarakan pendidikan profesi Psikologi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini
paling lama 3 (tiga) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.
 Kesimpulan: Program magister yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi sebelum
UUD ini diberlakukan maka masa waktu pelaksanaanya maksimal 2 tahun. Sedangkan
program studi yang diselenggarakan saat/setelah UUD ini berlaku maka waktunya
menjadi 3 tahun untuk mendapatkan gelar magister.

8
2.7 Pasal 53
(1) Psikolog yang telah memberikan Layanan Psikologi sebelum berlakunya Undang-Undang
ini dapat melakukan penyetaraan sebagai Psikolog spesialis melalui rekognisi pembelaj aran
lampau pada program spesialis yang telah diselenggarakan oleh perguruan tinggi sesuai
dengan Undang-Undang ini.
(2) Psikolog yang telah memberikan Layanan Psikologi sebelum berlakunya Undang-Undang
ini yang telah melakukan penyetaraan sebagai Psikolog spesialis sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat melakukan penyetaraan sebagai Psikolog subspesialis melalui rekognisi
pembelajaran lampau pada program subspesialis yang telah diselenggarakan oleh perguruan
tinggi sesuai dengan Undang-Undang ini.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai rekognisi pembelajaran lampau sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendidikan.
 Kesimpulan: Psikolog yang telah memberikan pelayanan psikologi sebelum
berlakunya UUD dapat melanjutkan penyetaraan sebagai psikolog spesialis lalu setelah
itu juga dapat melanjutkan ke tahap psikolog subspesialis pada program yang telah
diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
2.8 Pasal 54
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga induk organisasi profesi himpunan Psikologi dan
organisasi profesi harus disesuaikan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini paling lama
2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.
 Kesimpulan: Semua anggaran yang ada dalam induk organisasi HIMPSI maupun
organisasi profesi harus disesuaikan kembali menurut ketentuan UUD paling lambat 2
tahun sejak diberlakukan.
2.9 BAB X Pasal 55 (Ketentuan Penutup)
Ketentuan dalam Undang-Undang ini berlaku bagi Psikolog yang bekerja di fasilitas
pelayanan kesehatan sepanjang tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan bidang
kesehatan.

9
 Kesimpulan: Selama tidak diatur dalam UUD bidang kesehatan, psikolog dapat
bekerja di fasilitas kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.10 Pasal 56
Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun
terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.
 Kesimpulan: Peraturan yang telah ditetapkan harus dilaksanakan dalam jangka waktu 2
tahun.
2.11 Pasal 57
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
 Kesimpulan: UUD ini mulai berlaku pada tanggal 03 Agustus 2022.

10
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan keterangan diatas, dapat kita simpulkan bahwa psikolog dapat membentuk
organisasi sesuai aturan pemerintah,pemeritahan yang ikut serta dalam dalam pembinaan dan
pengawasaan psikolog bertujuan meingkatkan kualitas yang telah ada standart nya.
jika psikolog menimbulkan dampak ke masyarakatat maka pemerintahan bisa mengatasinya
dengan jalur hukum.semua masyarakat dapat ikut serta dalam hal terkait untuk membangkitkan
motivasi belajar tentang pemahaman karakteristik jiwa dan memiliki kewajiban untuk bersedia
memberikan hal yang berkaitan dengan pendidikan dan layanan psikologi seprti pendanaan,
sarana & prasarana, serta bantuan pendidikan berupa beasiswa untuk meningkatkan dan
menciptakan kader/anak bangsa yang memiliki kualitas yang tinggi serta memiliki kontribusi
positif terhadap masyarakat.seorang psikolog yang memiliki STR dalam undang-undang ini akan
berlaku seumur hidup dan untuk surat izin praktik dapat diperpanjang maksimal 5 tahun.Program
magister yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi sebelum UUD ini diberlakukan maka masa
waktu pelaksanaanya maksimal 2 tahun. psikolog dapat melanjutkan ke bidang psikolog spesialis
sebagai penyetaraan psikolog.dapat bekerja di fasilitas kesehatan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.peraturan peraturan yang sudah ditetapkan dilaksanakan dalam jangka waktu 2 tahun
UUD ini sudah berlaku sejak tanggal 03 Agustus 2022.

3.2 Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan maupun
bahasa yang kami sajikan. Oleh karena itu, mohon di berikan saran agar kami bisa membuat
makalah dengan baik lagi, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta
menjadi wawasan kita dalam memahami isi dari undamg-undangan pendidikan dan layanan
dalam psikologi.

11

Anda mungkin juga menyukai