Anda di halaman 1dari 3

Nama : - Faridatul Khairunnisa (10)

- Marisa Rahayu Putri (16)

Kelas : XII IPS 3

Menimbang Alvaska

Judul Buku : Alvaska

Penulis : Matcharay_

Penerbit : Coconut Books

Kota : Depok, Jawa Barat

Tahun : 2021

Jumlah halaman : 396 halaman

Sukses menjadi penulis cerita di aplikasi Wattpad, kini Matcharay_ menerbitkan buku
pertamanya "Alvaska" dengan genre fiksi yang diakses oleh 22 juta pembaca pada aplikasi
novel digital tersebut. Sebuah novel yang berhasil menarik pembaca terutama di kalangan
remaja, membuat karya ini berhasil diterbitkan oleh penerbit Coconut Books yang dicetak
pertama kali pada tahun 2021.

Novel ini mengisahkan perjalanan cinta antara Alvaska dan Kana. Alvaska seorang laki-laki
yang memiliki kelainan penyakit jantung sejak lahir berkeinginan untuk menyerah menjalani
hidupnya karena sering menjadi perbandingan dengan sang adik. Alvaska juga sering kali
menjadi sasaran dari kemarahan sang ayah tanpa alasan yang jelas. Namun ketika ia bertemu
dengan seorang perempuan di tengah gelap dan derasnya hujan, keinginan tersebut seakan
memudar dan digantikan dengan perasaan saling kasih antara dua remaja yang memiliki
kesamaan, yaitu luka batin mendalam terhadap peran keluarga.

Lewat tokoh Alvaska dan Kana, pelan-pelan kita diajak untuk tidak menyerah dalam
menghadapi lika-liku kehidupan meskipun tanpa adanya dukungan dari keluarga. Melalui
tokoh Kenzo dan Barta yang merupakan ayah dari tokoh utama dalam cerita novel Alvaska,
dapat diambil pelajaran bahwa setiap manusia pasti memiliki kesalahan terhadap anak namun
jangan sampai melampiaskannya melalui kekerasan fisik maupun mental karena semua itu
akan menimbulkan penyesalan yang datang di akhir.

Pada novel ini, terdapat beberapa hal yang janggal di dalam cerita "Alvaska" yakni
penggunaan alur cerita yang digunakan penulis. Dalam cerita "Alvaska" alur yang digunakan
yaitu alur campuran untuk menggambarkan masa lalu dari tokoh utama dan kejadian masa
kini. Hal tersebut terjadi karena setiap peristiwa atau kejadian yang dialami oleh tokoh tidak
berhubungan satu sama lain, atau bisa di bilang runtutan kejadian pada cerita terjadi secara
abstrak, sehingga para pembaca merasakan sedikit rasa kebingungan pada isi cerita
"Alvaska". Selain itu, penulis tidak menceritakan bagaimana awal kedekatan tokoh Alvaska
dan tokoh Kana yang membuat para pembaca novel “Alvaska” kebingungan karena alur
cerita yang mengalir begitu saja tanpa narasi yang lengkap.

Karakter tokoh utama dalam novel ini, yaitu Alvaska yang digambarkan secara berlebihan
tentang apa yang dialami oleh tokoh tersebut. Maksud penulis disini, mungkin ia ingin
menggambarkan sosok manusia yang terlihat sempurna dengan ketercukupan materi namun
dibalik itu terdapat rasa putus asa dan rapuh yang dialami oleh sang tokoh utama. Begitu pula
yang dialami oleh tokoh peremuan, yaitu Kana yang digambarkan dengan sikap pemarah dan
ketus dalam novel tersebut. Hal ini dibuktikan dengan kalimat “Mau mati bareng?” pada
sinopsis novel “Alvaska”. Dalam tokoh Kana juga terdapat kejanggalan lain, yaitu Kana siswi
kelas sepuluh yang diceritakan sering merundung kakak kelas. Kejadian ini justru membuat
cerita sedikit kurang masuk akal.

Kekurangan lain yang terdapat dalam novel ini yaitu sering dijumpai penggunaan kata tidak
baku pada narasi. Penulis banyak menggunakan kata ‘cewek’ dan ‘cowok’ sebagai kata ganti
tokoh. Memang dalam novel bergenre fiksi banyak yang menggunakan bahasa informal,
namun diutamakan untuk memakai bahasa baku agar para pembaca tidak salah mengartikan
maksud dari isi cerita tersebut. Sebaiknya kata ‘cowok’ diganti menjadi ‘laku-laki’ dan kata
‘cewek’ diganti menjadi kata ‘perempuan’. Penggunaan kata tidak baku pada narasi tersebut
mengakibatkan pembaca merasa kurang nyaman dan kurang memahami makna yang
disampaikan penulis.

Di sisi lain novel ‘Alvaska’ memiliki beberapa keunggulan, yakni penulis banyak
menyertakan kata-kata yang dapat memotivasi pembaca. Kata-kata motivasi tersebut dapat
dijumpai di awal setiap bab, sehingga para pembaca tidak merasa bosan untuk melanjutkan
membaca pada bab-bab selanjutnya. Selain terdapat di awal setiap bab, kata-kata motivasi
tersebut juga dapat dijumpai di percakapan antar tokoh.
Selain menggunakan kata-kata motivasi, penulis juga pandai mengambil topik mengenai
permasalahan keluarga (broken home) dengan diselingi topik seputar geng motor yang saat
ini sedang digandrungi oleh para remaja, sehingga novel tersebut banyak menarik minat
pembaca dan laku keras di pasaran.

Anda mungkin juga menyukai