Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH SENI BUDAYA

“ TARI WALEDAN dari JAWA BARAT “


XII IPS 2

Nama Kelompok :
1. Alya Rahma Naila Rizki (03)
2. Dinda Aprilia (05)
3. Joanita Nasywa Vientri (11)
4. Nastiti Julika Prahasti (14)
5. Tutik Wulandari (16)

SMAN 1 PLAOSAN
Tahun Pelajaran 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Tari Waledan dari Jawa Barat".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.

2
DAFTAR ISI

COVER ..............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................2
DAFTAR ISI .......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN
Sinopsis ........................................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ..................................................................................................................... 6

3
BAB 1
PENDAHULUAN

TARI WALEDAN ( JAWA BARAT )

• Latar Belakang :
Perempuan Sunda di Kota Bandung pada jaman dahulu hingga jaman sekarang sangatlah berbeda. Perempuan
sekarang banyak dipengaruhi oleh gaya hidup. masyarakat industri. Hal ini tentu akan mempengaruhi cara pandang
dalam kehidupan berkesenian. Oleh karena itu, merujuk pada kebudayaan yang berlangsung sesuai dengan
perkembangan budi daya atau akal pikiran manusia pada jamannya, maka cara pandang melalui Tari Waledan perlu
diulas tuntas. Perempuan bisa berperan dalam peran publik sebagai pemimpin dalam kehidupan bermasyarakat
dibalik sosok perempuan yang lemah dan lembut.
Terkait dengan pernyataan tersebut, bahwa kehidupan seni tari yang dahulu mempunyai fungsi ganda selain sebagai
hiburan, juga masih berpegang dengan tatanan seni yang semestinya. Kini, tari lebih menitikberatkan pada segi
hiburannya. (Rosilawati, Mulyati, 2018). Seni adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan karya kreatif yang
diciptakan oleh unsur rasa. Seni dapat dilihat dalam esensi ekspresi kreativitas manusia. Seni dibagi menjadi berbagai
jenis diantaranya, musik, seni visual, teater, dan tari. Seni Tari merupakan salah satu budaya yang memiliki ciri khas
daerah di Indonesia
Tari Waledan diciptakan oleh Wawan Hendrawan pertama kali pada tahun 1984. Tari Waledan artinya berasal dari
nama kota di Jawa Barat yaitu Cirebon, yang dimana kota Cirebon memiliki desa yang bernama Waledan. Kata
Waledan ini diadptasi menjadi Judul tari Jaipong Waledan. Wawan Hendrawan menciptakan Tari Waledan ini khusus
untuk perempuan karena beliau menciptakan gerak-gerak yang menggambarkan sosok perempuan. Tari Jaipong
Waledan menceritakan sosok perempuan yang ingin membela Negara, sosok perempuan pada tarian ini terlihat dari
gerak-gerak perempuan yang dimunculkan sedangkan kata membela Negara diambil dari lirik lagu yang mengatakan
bahwa "ojo melang ojo risi kanggo ngebela Negara" yang artinya jangan takut jangan terganggu untuk membela
Negara. Maka dari itu karakteristik perempuan pada tari Jaipong Waledan ini dapat dipersepsikan sebagai perempuan
yang berkarakter tandang atau berani, sehingga tari Waedan tersebut memiliki ciri khas tersendiri yang mengusung
perempuan sebagai objek ekspresi geraknya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

• Sinopsis:

Tari Waledan adalah salah satu tarian pengembangan tari sunda Jaipongan yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat.
Tarian ini adalah tari garapan yang menggabungkan beberapa unsur-unsur seni tradisi seperti pencak silat, wayang
golek, topeng Ceribonan dan ketuk pilu.

Gerak dalam tarian ini, karena merupakan tarian tunggal yang tidak mempunyai pakem atau aturan baku maka
menjadi lebih dinamis dan variatif. Geraknya walaupun tradisional seperti gerak gibas, tangkis, giwar, meupeuh tapi
cenderung kekinian dan energik yang ingin menunjukkan bahwa perempuan Jawa Barat ini penuh semangat, kuat,
lincah serta penuh perjuangan. Keindahan dan keindahan penarinya disini sangat ditonjolkan. Walaupun geraknya
penuh semangat tapi juga ingin menonjolkan sisi kelembutan sebagai ungkapan karakter kecantikan perempuan Jawa
Barat sebagai daya tarik tersendiri.

5
BAB III
PENUTUP

• Kesimpulan:
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan mengenai karakteristik perempuan yang terdapat pada Tari
Waledan ini, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa Tari Waledan ini merupakan nama Desa yang berada di
Cirebon Jawa Barat yang di adaptasi dan dijadikan sumber ide penciptaan tarian jaipongan. Dalam proses membuat
gerak Tari Waledan ini mencoba membuat gerak-gerak yang kontras dengan iringan musik. Melalui kreativitas yang
dimiliki pencipta, beliau menyisipkan beberapa gerak khas yang menggambarkan sosok perempuan yang tandang dan
beberapa gerak yang bersumber dari gerak Tari Topeng Cirebon, hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan minat
para apresiator. Kreativitas tersebut tercipta karena pengalaman dalam berkesenian.

Beliau menciptakan Tari Waledan dikhususkan untuk perempuan sehingga Karakteristik Perempuan yang terdapat
pada Tari Waledan ini dapat dilihat dari struktur gerak, rias dan busana. Oleh karena itu, beberapa gerak
memperlihatkan sosok perilaku perempuan seperti gerak ngageulis, mincid ngageulis, dan beberapa gerak lainnya.
Gerak-gerak tersebut disisipkan untuk menyampaikan cerita yang terdapat pada Tari Waledan, diantarainya yaitu
menceritakan sosok perempuan yang ingin berjuang dan berkorban untuk membela Negara. Selain itu adapula pesan
yang disampaikan melalui lirik lagu yang menunjukkan tentang gambaran untuk berani membela Negara tanpa ada
keraguan dan ketakutan. Rias pada Tari Waledan ini jelas menggambarkan sosok perempuan sehingga memperkuat
karakteristik perempuan pada Tari Waledan, selain itu Rias pada tarian ini tentunya sesuai dengan kebutuhan tarian
yang bertujuan untuk memperjelas dan mempertajam geris-garis pada wajah penari.
Tata Rias yang digunakan pada Tari Waledan ini merupakan Tata Rias pertunjukan khususnya Tata Rias Tari, maksud
dari Tata Rias ini ialah untuk mencapai kesempurnaan pertunjukan. Sosok perempuan pada Rias Tari Waledan ini pun
terlihat dari pemilihan warna yang digunakan yaitu Warna kuning dan merah yang mencerminkan sifat kewanitaan
dan keberanian.
Busana pada Tari Waledan ini memiliki ciri khas busana yaitu menggunakan sinjang motif mega mendung, untuk
memunculkan motif mega mendung ini karena Tari Waledan ini berasal dari desa yang berada dari kota Cirebon.
Jenis busana yang digunakan pada Tari Waledan ini adalah Busana Tari yang digunakan untuk mempertegas tarian,
membantu penari untuk memperkuat karakter atau cerita yang ingin disampaikan. Pemilihan warna pada tarian ini
memakai warna hitam dibaluti mute-mute emas. Pemilihan warna hitam ini memiliki arti kuat atau kegagahan
disesuaikan dengan cerita yang disampaikan pada tari Waledan ini yaitu sosok perempuan yang ingin membela
Negara. Tata Busana yang digunakan pada Tari Waledan ini meliputi, apok, celana, sinjang, kebaya, sampur, sabuk,
sampur untun dan beberapa aksesoris kepala.

Anda mungkin juga menyukai