Anda di halaman 1dari 15

PERAN TEAMWORK DAN TIME PRESSURE TERHADAP KINERJA

DENGAN AFFECTIVE COMMITMENT SEBAGAI VARIABEL


INTERVENING

Candra Auromiqo1), Indarto Indarto2), Djoko Santoso3)


Candra@gmail.com1); indarto@usm.ac.id2) djoko_hw@usm.ac.id

Program Studi Magister Manajemen, Universitas Semarang, Semarang Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh teamwork dan time pressure terhadap
Diterima : Des. 2019 affective commitment yang berdampak pada kinerja auditor BPK Perwakilan Provinsi
Disetujui : Des.2019 Jawa Tengah. Variabel yang digunakan adalah teamwork dan time pressure sebagai
Dipublikasikan :
variabel independen, kinerja sebagai variabel dependen serta affective commitment
Desember 2019
sebagai variabel intervening. Sampel yang digunakan adalah auditor BPK Perwakilan
________________ Provinsi Jawa Tengah yang berjumlah 100 responden, pengambilan sampel
Keywords:
menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
affective commitment;
kuesioner (angket). Pengolahan data menggunakan PLS. Analisis yang digunakan
performance; teamwork;
time pressure. meliputi outer model, uji validitas, uji reliabilitas, inner model, dan uji hipotesis.
____________________ Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa teamwork dan time pressure
berpengaruh terhadap affective commitment, time pressure berpengaruh terhadap
kinerja tetapi teamwork tidak berpengaruh terhadap kinerja, dan affective commitment
bukan sebagai variabel intervening hubungan antara variabel teamwork dan time
pressure terhadap kinerja auditor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah.
THE ROLE OF TEAMWORK AND TIME PRESSURE ON PERFORMANCE
WITH AFFECTIVE COMMITMENT AS AN INTERVENING VARIABLE
Abstract
___________________________________________________________________
The aim of the study was to determine the effect of teamwork and time pressure on affective
commitment which had an impact on the performance of the auditors in BPK Representative
Office of Central Java. Variables used are teamwork and time pressure as independent variables,
performance as dependent variable and affective commitment as intervening variables. The sample
used was the auditor in BPK Representative Office of Central Java, amounting to 100 respondents,
sampling using purposive sampling. Data collection method used is questionnaire. The analysis
used includes outer model, validity test, reliability test, inner model, and hypothesis test. Based on
the results of the analysis it can be seen that teamwork and time pressure have an influence on
affective commitment, time pressure have an influence on performance but teamwork has no effect
on their performance, and affective commitment is not an intervening variable of the relationship
between teamwork and time pressure variable on the performance of the BPK Representative Office
of Central Java Auditors.

Alamat korespondensi : ISSN
Jl Soekarno-Hatta Semarang 1979-4800 (cetak)
E-mail: indarto@usm.ac.id 2580-8451 (online)

191
PENDAHULUAN

Keberadaan sumber daya manusia sangat penting dalam mendukung operasional


dan aktivitas organisasi sesuai dengan tuntutan dinamika perkembangan jaman. Oleh
karenanya sangat beralasan kalau banyak instansi berorientasi mengembangkan
kemampuan sumber daya manusianya secara optimal, karena akan berdampak pada
kinerja karyawannya.
Kinerja pegawai dapat dilihat dari seberapa jauh komitmen pegawai tersebut
terhadap instansinya. Affective commitment merupakan salah satu bentuk komitmen
organisasi yang harus dimiliki oleh seorang pegawai. Oleh karena itu pegawai yang
memiliki komitmen afektif terhadap organisasi menjadi sangat penting, karena dengan
komitmen afektif yang tinggi akan meningkatkan kinerja pegawai berdasarkan rasa
cintanya terhadap instansi dan akan mempengaruhi perkembangan instansi.
Penelitian ini mengambil obyek di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan
Provinsi Jawa Tengah, dimana BPK sebagai lembaga negara yang bebas dan mandiri
dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, senantiasa
berupaya agar pegawai yang bekerja pada instansinya, khususnya auditor memiliki
kinerja yang tinggi.
Berdasarkan pengamatan awal terdapat fenomena permasalahan pada BPK
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah yaitu adanya penurunan kinerja yang terlihat dari
realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah yang
belum mencapai target yang telah ditetapkan dan terdapat kenaikan absensi auditor
tanpa adanya keterangan yang mengindikasikan penurunan affective commitment para
auditor.
Beberapa penelitian tentang pengaruh komitmen afektif terhadap kinerja telah
dilakukan. Penelitian Suswati dan Budianto (2013), Nurbiyati dan Wibisono (2014)
menunjukkan hasil bahwa komitmen afektif berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Penelitian Nurandini dan Lataruva (2014), Tree dan Suryoko (2016) dan
Pathan, Natsir dan Adda (2017), hasilnya komitmen afektif berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Yeh Hong (2012), Arizona, Iriwati dan Harahap (2013) dan Subejo, Troena, Thoyib dan
Aisjah (2013) menunjukkan hasil bahwa komitmen afektif tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Fenomena permasalahaan tersebut diduga juga dilatarbelakangi oleh rendahnya
teamwork (kerjasama tim), dan adanya time pessure (tekanan waktu). Teamwork
merupakan faktor terpenting dalam kelancaran sebuah organisasi. Keberhasilan
teamwork diraih ketika mereka dapat melenyapkan kompetisi dan selalu konsentrasi
pada perbedaan pandangan dan kemampuan serta keahlian dengan tujuan mengatasi
masalah dan tantangan yang muncul secara cepat (Manzooe et.al, 2011).
Selain kurangnya kerjasama tim, time pressure yang dirasakan oleh auditor di
BPK Perwakilan Provinsi Jawa juga berpengaruh terhadap kinerja auditor. Auditor yang
mengalami time pressure dapat merespon dalam dua cara, yaitu dengan bekerja lebih
keras atau semakin efisien dalam menggunakan waktu. Meskipun time pressure
dipandang dapat menurunkan kinerja, namun apabila alokasi waktu dilakukan dengan
tepat justru berfungsi sebagai mekanisme kontrol bagi kinerja auditor (Rustiarini, 2013).
Berdasarkan beberapa penelitian yang terkait dengan pengaruh teamwork dan
time pressure terhadap kinerja terdapat research gap sebagaimana pada tabel berikut.

192
Tabel 1
Research Gap
Research Gap Peneliti
Issue : Terdapat kontradiksi tentang pengaruh
teamwork terhadap kinerja
a Teamwork berpengaruh signifikan terhadap Mohammad Qasim and Shahid
kinerja Rasheed (2017)
b Teamwork tidak berpengaruh terhadap kinerja Dian Rakhmawati dan Susetyo
Darmanto (2014)

Issue : Terdapat kontradiksi tentang pengaruh


time pressure terhadap kinerja
c Time pressure berpengaruh signifikan
terhadap kinerja Moore dan Tenney (2012)
d Time pressure tidak berpengaruh terhadap
kinerja Rustiarini (2013)

Sumber : Disarikan dari berbagai jurnal terdahulu, 2019

Dengan demikian rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya
manajemen meningkatkan kinerja auditor dengan mengatasi research gap yang ada.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mencapai beberapa tujuan yaitu
untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris pengaruh teamwork terhadap
affective commitment; pengaruh time pressure terhadap affective commitment; pengaruh
teamwork terhadap kinerja; pengaruh affective commitment terhadap kinerja; dan
pengaruh time pressure terhadap kinerja.

TELAAH PUSTAKA
Kinerja
Robbins (2003) menyebutkan bahwa kinerja pegawai itu dipengaruhi oleh
kemampuan, motivasi dan kesempatan, baik kemampuan atas dasar kecerdasan atau
ketrampilan, namun tidak membahas faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Kasmir (2016), antara
lain: a. Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja, Loyalitas, Komitmen.
Menurut Bernadin dalam Priyono, 2016 disebutkan bahwa indikator kinerja antara
lain mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang ditentukan oleh
instansi (Quantity of work), kualitas pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan harapan
(Quality of work), memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pekerjaan yang
dihadapi (Job Knowledge), memiliki banyak ide terkait dengan penyelesaian pekerjaan
(Creativeness), dan mampu bekerja sama dengan rekan sekerja (Cooperation).
Berdasarkan hal tersebut, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kinerja seorang pegawai antara lain kemampuan dalam bekerjasama (teamwork),
kemampuan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sebagai bentuk pengelolaan time
pressure dan komitmen kerja pegawai dimana didalamnya terdapat affective
commitment sebagai bentuk ikatan emosional dan tanggungjawab pegawai terhadap
instansi.
Dalam profesi auditor, kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh auditor
dalam melaksanakan tugasnya, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya
dan menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan pekerjaan yang
dilakukan akan baik atau sebaliknya.

193
Affective Commitment
Affective commitment merupakan salah satu komitmen organisasi yang harus
dimiliki oleh seorang pegawai. Affective commitment ini merupakan ikatan secara
emosional yang melekat pada seorang pegawai untuk mengidentifikasikan dan
melibatkan dirinya dengan organisasi (Meyer, Allen & Smith, 2003 dalam Kurnia,
2016). Oleh karena itu pegawai yang memiliki komitmen afektif terhadap organisasi
menjadi sangat penting, karena dengan komitmen afektif yang tinggi akan
meningkatkan kinerja pegawai berdasarkan rasa cintanya terhadap instansi dan akan
mempengaruhi perkembangan instansi (Kusumastuti dan Nurtjahjanti, 2013).
Faktor yang mempengaruhi/mendukung komitmen afektif antara lain adalah
karakteristik personal, dan karakteristik struktural. Faktor karakteristik personal/pribadi
terdiri dari variabel demografis yang mencakup gender, usia, status pernikahan, tingkat
pendidikan dan lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi, dan variabel
disposisional yang mencakup kepribadian dan nilai yang dimiliki anggota organisasi.
Karakteristik struktural/organisasi yaitu struktur organisasi, desain kebijaksanaan
dalam organisasi dan bagaimana kebijaksanaan organisasi tersebut disosialisasikan
diantaranya termasuk pada kebijakan yang berorientasi pada waktu pelaksanaan
pekerjaan.
Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka terdapat beberapa faktor pendukung
affective commitment antara lain kemampuan pegawai dalam bekerjasama (teamwork)
sebagai salah satu faktor karakteristik personal dan orientasi pada waktu pelaksanaan
pekerjaan sebagai faktor karakteristik struktural dalam pengelolaan time pressure.
Dalam hal ini profesi sebagai auditor sangat memerlukan affective commitment
yang baik supaya dapat meningkatkan kinerja melalui pengelolaan teamwork yang baik
dan meminimalisir dampak negatif atas time pressure.

Teamwork
Teamwork adalah proses bekerja dalam sebuah kelompok yang dipimpin oleh
seorang pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan partisipatif, berbagi tanggung
jawab, lurus dalam tujuan, komunikasi yang intensif, fokus ke masa depan, fokus pada
tugas, bakat yang kreatif dan responsif untuk mencapai tujuan organisasi (Safitri, 2012).
Upaya untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi dengan hasil yang lebih,
setiap orang harus bekerja melalui sebuah kelompok yang bekerja secara kooperatif
sehingga teamwork merupakan faktor terpenting dalam kelancaran sebuah organisasi.
Dalam hal ini profesi sebagai auditor sangat memerlukan pengelolaan teamwork yang
baik supaya dapat meningkatkan kinerja.

Time Pressure
Time pressure (tekanan waktu) adalah kendala yang timbul, karena adanya
keterbatasan waktu atau keterbatasan sumberdaya yang dialokasikan untuk
melaksanakan penugasan (DeZoort & Lord, 2007 dalam Rustiarini, 2013). Time
pressure adalah suatu kondisi dimana pegawai mendapatkan tekanan dari tempatnya
bekerja untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan (Maulina, dkk, 2010).
Gundry (2016) berpendapat bahwa penurunan kualitas kerja auditor hanya terjadi
apabila auditor mengalami tekanan waktu yang tinggi, namun penurunan kualitas kerja
tidak akan terjadi apabila auditor mengalami tekanan waktu yang rendah.

194
Auditor yang mengalami time pressure dapat merespon dalam dua cara, yaitu
dengan bekerja lebih keras atau semakin efisien dalam menggunakan waktu. Apabila
diperlukan, maka auditor dapat meminta tambahan waktu pada atasannya (Otley dan
Pierce, 2016) dan menggunakan prosedur audit yang lebih efisien (Coram et al., 2013).
Meskipun time pressure dipandang dapat menurunkan kinerja, nmun apabila alokasi
waktu dilakukan dengan tepat justru berfungsi sebagai mekanisme kontrol bagi kinerja
auditor (Rustiarini, 2013).
Dalam hal ini profesi sebagai auditor sangat membutuhkan pengelolaan time
pressure yang tepat dalam melaksanakan pekerjaan agar tidak mengganggu pencapaian
kinerja yang baik. Berdasarkan latar belakang permasalahan dan telaah pustaka tersebut
maka perumusan hipotesis penelitian dapat diuraikan sebagai berikut;(1) H1: Teamwork
berpengaruh terhadap affective commitment;(2) H2: Time pressure berpengaruh terhadap
affective commitment;(3) H3: Teamwork berpengaruh terhadap kinerja; (4) H4: Affective
commitment berpengaruh terhadap kinerja; (5) H5: Time pressure berpengaruh terhadap
kinerja.

Kerangka Pemikiran Teoritis


Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dihadapi oleh Auditor BPK
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah dan telaah pustaka yang ada, maka kerangka
pemikiran teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1
Kerangka Pemikiran Teoritis

METODE
Jenis Penelitian, Jenis Data dan Sumber Data
Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian explanatory yaitu jenis penelitian yang bermaksud menjelaskan
hubungan kausal antara variabel-variabel yang mempengaruhi hipotesis dan secara
umum data yang disajikan adalah dalam bentuk angka-angka yang dihitung melalui uji
statistik (Sugiyono, 2012).

195
Jenis data yang digunakan adalah data subyek, yaitu jenis data penelitian yang
berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok
orang yang menjadi subyek penelitian (Ferdinand, 2006 dalam Prasetyo, 2016). Sumber
data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran
kuesioner yang telah dibuat dan disusun dalam bentuk rangkaian pernyataan-pernyataan
sesuai dengan data variabel yang akan diteliti, yaitu teamwork, time pressure, affective
commitment dan kinerja pegawai.
Populasi dan Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai BPK Perwakilan Provinsi
Jawa Tengah yang bertugas sebagai auditor sebanyak 138 orang. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan
pendekatan purposive sampling yaitu peneliti memilih sampel purposive secara
subyektif (Ferdinand, 2006 dalam Prasetyo, 2016). Sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Dalam penelitian multivariate penentuan jumlah minimal sampel dihitung
berdasarkan rumus sebagai berikut (Ferdinand, 2006 dalam Prasetyo, 2016):
n = 5 x Σ Indikator

Dimana :
n = Jumlah sampel
Σ = Jumlah total indikator penelitian
Hasil perhitungan: n = 5 x 20
n = 100
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 100 orang.
Variabel Penelitian
Variabel pada penelitian ini dikelompokan menjadi 3 (tiga) yaitu variabel
independen, variabel intervening, dan variabel dependen. Variabel independen yaitu
teamwork (X1) dan time pressure (X2). Variabel intervening yaitu affective commitmet
(Y1), dan variabel dependen yaitu kinerja (Y2).
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner ke responden
berupa daftar pertanyaan yang berhubungan dengan data dan informasi tentang
teamwork, time pressure, affective commitment dan kinerja. Dalam penelitian ini
jawaban yang diberikan oleh responden kemudian diberi skor dengan mengacu pada
skala Likert.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan kuantitatif.
Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan teknik analisis indeks, untuk
menggambarkan persepsi responden atas item-item pertanyaan yang diajukan mengenai
variabel-variabel penelitian yang digunakan dengan teknik skoring dengan skor
maksimal 7 dan minimal 1.
Analisis kuantitatif diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang lebih
akurat tentang respon yang diberikan oleh responden, sehingga data yang berbentuk

196
angka tersebut dapat diolah dengan menggunakan metode statistik. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Dengan
menggunakan PLS dapat dilakukan analisis model struktural (inner model) yang
menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten/konstruk dan analisis evaluasi
model pengukuran (outer model) yang menunjukkan bagaimana variabel manifest
merepresentasi variabel laten untuk diukur.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Profil Responden Penelitian
Jumlah auditor laki-laki pada BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah lebih
banyak daripada jumlah auditor perempuan. Hal ini dikarenakan intensitas pekerjaan di
lapangan dan tuntutan target yang tinggi dengan jam kerja yang padat, sehingga
komposisi jenis kelamin laki-laki lebih banyak.
Mayoritas responden penelitian berusia antara 33 sampai dengan 36,4 tahun,
yaitu sebanyak 35 orang (35%) sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
auditor di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah termasuk dalam kategori usia
produktif, dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerja auditor lebih baik lagi di
masa yang akan datang.
Tingkat pendidikan mayoritas adalah Sarjana (S1) sebanyak 78 orang (78%).
Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan auditor pada BPK Perwakilan
Provinsi Jawa Tengah telah memadai. Tingkat pendidikan tersebut dapat mempengaruhi
kemampuan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan maupun permasalahan yang dapat
berdampak pada kinerja pegawai.
Mayoritas responden penelitian telah memiliki masa kerja antara 9,5 sampai
dengan 11,9 tahun, sebanyak 35 orang (35%) dan antara 12 sampai dengan 14,4 tahun,
sebanyak 34 orang (34%). Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa auditor di BPK
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah memiliki masa kerja yang cukup dan akan
berpengaruh terhadap pengalaman kerja yang dimiliki.
Status pernikahan responden terbesar adalah menikah sebanyak 87 orang (87%).
Hal ini menandakan bahwa mayoritas pegawai BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
telah berkeluarga atau memiliki tanggungan keluarga. Dengan pola kerja yang ada di
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, menuntut auditor yang menikah tetap memiliki
komitmen afektif yang tinggi agar dapat menjaga maupun meningkatkan kinerja.

Analisis Data
Analisis Deskriptif
Tanggapan tentang Teamwork (X1)
Tanggapan responden tentang teamwork merupakan penilaian dari responden
penelitian tentang indikator-indikator dari teamwork yang terjadi di lingkungan auditor
di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah. Skor rata-rata tanggapan responden tentang
teamwork diperoleh nilai sebesar 81,00 yang artinya skor berada pada interpretasi
indeks yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi atas teamwork yang terjalin
pada pegawai BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah termasuk dalam kategori tinggi.

Tanggapan tentang Time Pressure (X2)


Tanggapan dari responden penelitian tentang time pressure auditor BPK
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah merupakan penilaian dari responden tentang
indikator-indikator time pressure. Skor rata-rata tanggapan responden tentang time

197
pressure diperoleh nilai sebesar 79,14 yang artinya skor berada pada interpretasi indeks
yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi auditor BPK Perwakilan Provinsi
Jawa Tengah atas time pressure termasuk dalam kategori tinggi.

Tanggapan tentang Affective Commitment (Y1)


Tanggapan dari responden penelitian tentang affective commitment yang dirasakan
oleh auditor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah merupakan penilaian dari
responden tentang indikator-indikator affective commitment. Skor rata-rata tanggapan
responden tentang affective commitment diperoleh nilai sebesar 83,94 yang artinya skor
berada pada interpretasi indeks yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi
auditor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah atas affective commitment termasuk
dalam kategori tinggi.

Tanggapan tentang Kinerja (Y2)


Tanggapan dari responden penelitian tentang kinerja yang telah dicapai oleh
auditor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah merupakan penilaian dari responden
tentang indikator-indikator kinerja. Skor rata-rata tanggapan responden tentang kinerja
diperoleh nilai sebesar 84,94 yang artinya skor berada pada interpretasi indeks yang
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi auditor BPK Perwakilan Provinsi Jawa
Tengah atas kinerja termasuk dalam kategori tinggi.

Model dan Teknik Analisis Data


Outer Model
Evaluasi Model Pengukuran (outer model) digunakan untuk mengevaluasi
hubungan antara konstrak dengan indikatornya dibagi menjadi dua (2) yaitu convergent
validity dan discriminant validity. Hasil pengukuran outer model adalah sebagai berikut:

Gambar 2
Outer Model

Pengukuran convergent validity dan discriminant validity dapat dijelaskan sebagai


berikut:
Convergent Validity

198
Convergent Validity (uji validitas) adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur sah/valid tidaknya suatu kuesioner. Convergent Validity dari model
pengukuran dapat dilihat dari korelasi antara skor indikator dengan skor variabelnya
(loading factor) dengan kriteria nilai loading factor dari setiap indikator lebih besar dari
0,70 dapat dikatakan valid. Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa seluruh
indikator memiliki loading factor diatas 0,7 atau memiliki keterkaitan yang baik dengan
konstruknya. Sehingga seluruh indikator tersebut dinyatakan valid.
Discriminant Validity
Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai
berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Hasil pengujian discriminant
validity menunjukkan bahwa seluruh indikator pada variabel penelitian memiliki nilai
cross loading terbesar pada variabel yang dibentuknya dibandingkan dengan nilai cross
loading pada variabel lainnya. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, dapat
dinyatakan bahwa indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini telah
memiliki discriminant validity yang baik dalam menyusun variabelnya masing-masing.
Selain mengamati nilai cross loading, discriminant validity juga dapat diketahui melalui
metode lainnya yaitu dengan melihat nilai Average Variant Extracted (AVE) untuk
masing-masing indikator dipersyaratkan nilainya harus > 0,5 untuk model yang baik
(Ghozali, 2014). Hasilnya menunjukkan bahwa nilai AVE seluruh variabel lebih tinggi
dari 0,5. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa setiap variabel telah memiliki
discriminant validity yang baik.
Uji Realibilitas
Uji realibilitas variabel dapat diukur dengan dua kriteria yaitu composite
reliability dan cronbach’s alpha. Suatu variabel dinyatakan reliabel jika nilai composite
reliability >0,70. Composite reliability dari masing-masing variabel yaitu teamwork
0.972, time pressure 0.951, affective commitment 0.934 dan kinerja 0.956. Adapun
untuk hasil dari cronbach’s alpha untuk teamwork 0,964, time pressure 0,936, affective
commitment 0,910 dan kinerja 0,942. Berdasarkan hasil dari composite reliability dan
cronbach’s alpha, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel telah memiliki tingkat
reliabilitas yang tinggi atau handal.

Inner Model
Analisis inner model dilakukan untuk memastikan bahwa model struktural yang
dibangun kokoh dan akurat. Evaluasi struktural (inner model) meliputi uji path
coefficient, uji kebaikan model (goodness of fit) dan uji hipotesis.

199
Hasil pengukuran inner model adalah sebagai berikut:

Gambar 3
Inner Model

Uji Path Coefficient


Uji path coefficient digunakan untuk menunjukkan seberapa kuat efek atau
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan skema inner
model yang ditampilkan pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa nilai path
coefficient sebagai berikut.
Tabel 2
Nilai Path Coefficient
Original Standard
Sample T Statistics P
Pengaruh Model Sample Deviation
Mean (M) (|O/STDEV|) Value
(O) (STDEV)
Teamwork -> Affective Coomitment 0.292 0.284 0.080 3.666 0.000
Time Pressure -> Affective Coomitment 0.650 0.646 0.071 9.104 0.000
Teamwork ->Kinerja 0.276 0.095 0.057 1.689 0.092
Affective Coomitment ->Kinerja 0.617 0.613 0.067 9.164 0.000
Time Pressure ->Kinerja 0.280 0.283 0.063 4.440 0.000
Sumber: data diolah
Keseluruhan variabel dalam model ini memiliki path coefficient dengan
angka yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa jika semakin besar nilai path
coefficient pada satu variabel independen terhadap variabel dependen, maka
semakin kuat pula pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen tersebut. Pengaruh terbesar adalah pengaruh affective commitment
terhadap kinerja sebesar 9,164.

Uji Kebaikan Model (Goodness of Fit)


Uji kebaikan model dilakukan dengan melihat coefficient determination
(R-Square). R-Square digunakan untuk mengukur seberapa banyak variabel
endogen dipengaruhi oleh variabel lainnya. Hasil R-Square sebesar 0,67 ke atas

200
mengindikasikan pengaruh variabel eksogen (yang mempengaruhi) terhadap
variabel endogen (yang dipengaruhi) termasuk dalam kategori baik.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa R-Square untuk variabel affective
commitment adalah 0,708 yaitu bahwa presentase besarnya affective commitment
dapat dijelaskan oleh teamwork dan time pressure sebesar 70,8%. Sedangkan
29,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
Kemudian untuk nilai R-Square yang diperoleh variabel kinerja sebesar 0,850.
Nilai tersebut menjelaskan bahwa kinerja dapat dijelaskan oleh teamwork, time
pressure dan affective commitment sebesar 85%. Adapun sebesar 15% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
Penilaian goodness of fit juga dapat diketahui dari nilai Q-Square.
Adapun hasil perhitungan nilai Q-Square adalah sebagai berikut:
Q-Square = 1 – [(1 – R21) x (1 – R22)]
= 1 – [(1 – 0,708) x (1 – 0,850)]
= 1 – (0,292 x 0,150)
= 1 – 0,044
= 0,956
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh nilai Q-Square sebesar
0,956. Hal ini menunjukkan besarnya keragaman dari data penelitian yang dapat
dijelaskan oleh model penelitian adalah sebesar 95,6%. Sedangkan sisanya
sebesar 4,4% dijelaskan oleh faktor lain yang berada di luar model penelitian ini.
Dengan demikian, dari hasil tersebut maka model penelitian ini dapat dinyatakan
telah memiliki goodness of fit yang baik.

Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran dugaan
penelitian atau hipotesis. Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan
melihat nilai T-Statistics dan nilai P-Values. Hipotesis penelitian dapat
dinyatakan diterima apabila nilai P-Values < 0,05 (Yamin dan Heri, 2011).
Hasil uji hipotesis yang diperoleh dalam penelitian ini melalui inner
model adalah sebagai berikut:
Tabel 3
Nilai T-Statistics dan P-Values
Pengaruh Variabel T-Statistics P-Values Hasil
Teamwork => Affective Commitment 3,666 0,000 H1 diterima
Time Pressure => Affective Commitment 9,104 0,000 H2 diterima
Teamwork => Kinerja 1,689 0,092 H3 ditolak
Affective Commitment => Kinerja 9,164 0,000 H4 diterima
Time Pressure => Kinerja 4,440 0,000 H5 diterima

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari lima hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini, empat hipotesis diterima yaitu H1, H2, H4, dan H5 karena
masing-masing pengaruh yang ditunjukkan memiliki nilai P-Values < 0,05.
Sehingga dapat dinyatakan variabel independen ke dependennya memiliki
pengaruh yang signifikan. Sedang untuk hipotesis H3 ditolak karena memiliki
nilai P-Values > 0,05.

201
Pembahasan
Pengaruh Teamwork terhadap Affective Commitment
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa teamwork dalam pelaksanaan
tugas di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah berpengaruh terhadap affective
commitment. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Greenberg, et
al. (2010) dan Purba (2015), yang menyimpulkan bahwa teamwork berpengaruh
terhadap affective commitment. Hal tersebut dapat diartikan bahwa
membangun/meningkatkan rasa memiliki terhadap BPK Perwakilan Provinsi Jawa
Tengah dapat dilakukan dengan saling memberikan motivasi baik didalam tim maupun
di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah.
Pengaruh Time Pressure terhadap Affective Commitment
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa time pressure dalam pelaksanaan
tugas di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah berpengaruh terhadap affective
commitment. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Suprapta (2016), Iswari
(2015), Maya (2011) yang menyimpulkan bahwa time pressure berpengaruh terhadap
affective commitment.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa komitmen afektif para auditor dipengaruhi
oleh pengelolaan time pressure yang tepat. Time pressure atas pelaksanaan tugas di
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah juga dapat diatasi dengan bekerja secara efektif
dan efisien maupun manajemen waktu yang baik. Dengan pengelolaan time pressure
yang tepat maka hal tersebut dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap BPK
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah.
Pengaruh Teamwork terhadap Kinerja
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa teamwork tidak berpengaruh
terhadap kinerja. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan hipotesis yang telah
dinyatakan sebelumnya, namun sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rakhmawati dan Darmanto (2014) yang berkesimpulan bahwa teamwork tidak
mempengaruhi kinerja.
Hal ini disebabkan karena keberhasilan teamwork diraih ketika mereka secara
internal tim dapat melenyapkan kompetisi dan selalu konsentrasi pada perbedaan
pandangan dan kemampuan serta keahlian untuk mencapai tujuan bersama. Teamwork
di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah juga dapat terjalin dengan baik
melalui sikap toleransi, komunikasi yang baik dan adanya kegiatan-kegiatan
kebersamaan (gathering).
Pengaruh Affective Commitment terhadap Kinerja
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa affective commitment sebagai
pegawai BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah berpengaruh terhadap kinerja. Hasil
penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suswati dan Budianto
(2013), Nurbiyati dan Wibisono (2014), Nurandini dan Lataruva (2014), Tree dan
Suryoko (2016) dan Pathan, Natsir dan Adda (2017) yang menyimpulkan bahwa
affective commitment berpengaruh terhadap kinerja.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa untuk meningkatkan kinerja para auditor BPK
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah dapat dilakukan melalui upaya-upaya untuk
meningkatkan loyalitas, pemenuhan penghasilan yang sesuai, kegiatan kebersamaan
(gathering), dan pola penempatan/mutasi sesuai dengan domisili pegawai.
Pengaruh Time Pressure terhadap Kinerja
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa time pressure dalam setiap
pelaksanaan tugas di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah berpengaruh terhadap

202
kinerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dewi (2011),
Orfus (2008), dan Moore dan Tenney (2012) yang menyimpulkan bahwa time pressure
berpengaruh terhadap kinerja.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa pimpinan BPK Perwakilan Provinsi Jawa
Tengah dapat meningkatkan kinerja auditor BPK melalui pengelolaan time pressure
yang tepat. Dengan pengelolaan time pressure yang tepat maka dapat meningkatkan
kinerja auditor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah.

PENUTUP
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah belum optimalnya kinerja
auditor, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bagian sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa peningkatan kinerja dapat dilakukan melalui peningkatan affective
commitment melalui upaya-upaya dalam bentuk kegiatan yang terkait dengan
peningkatan loyalitas, pemenuhan penghasilan yang sesuai, kegiatan kebersamaan
(gathering), dan pola penempatan/mutasi sesuai dengan domisili pegawai.Penelitian ini
juga menyimpulkan bahwa pengelolaan time pressure yang tepat dengan berorientasi
pada pengelolaan dan alokasi waktu yang tepat dalam setiap penugasan efektif untuk
dapat meningkatkan komitmen dan kinerja.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, penelitian ini sebagai
berikut;Teamwork berpengaruh terhadap affective commitment sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Greenberg, et al. (2010) dan Purba (2015); Time pressure
berpengaruh terhadap affective commitment sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Suprapta (2016), Iswari (2015), dan Maya (2011); Teamwork tidak berpengaruh
terhadap kinerja sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rakhmawati dan
Darmanto (2014); Affective commitment berpengaruh terhadap kinerja sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Suswati dan Budianto (2013), Nurbiyati dan Wibisono
(2014), Nurandini dan Lataruva (2014), Tree dan Suryoko (2016) dan Pathan, Natsir
dan Adda (2017); dan Time pressure berpengaruh terhadap kinerja sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2011), Orfus (2008), dan Moore dan Tenney
(2012).
Implikasi kebijakan yang dapat dilakukan dengan mengacu pada hasil penelitian
ini antara lain; perlunya membangunatau meningkatkan rasa memiliki terhadap BPK
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah dengan saling memberikan motivasi baik didalam tim
maupun di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah; Meningkatkan
komitmen afektif para auditor melalui pengelolaan time pressure yang tepat dengan
berorientasi pada pengelolaan dan alokasi waktu yang tepat dalam setiap penugasan;
Peningkatan kinerja para auditor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah melalui upaya-
upaya dalam meningkatkan loyalitas, pemenuhan penghasilan yang sesuai, kegiatan
kebersamaan (gathering), dan pola penempatan/mutasi sesuai dengan domisili pegawai;
Meningkatkan kinerja para auditor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah melalui
pengelolaan time pressure yang tepat dengan berorientasi pada pengelolaan dan alokasi
waktu yang tepat dalam setiap penugasan.
Adapun keterbatasan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah berdasarkan
nilai path coefficient atas pengaruh teamwork terhadap kinerja adalah sebesar 1,689
menunjukkan bahwa teamwork merupakan variabel dalam penelitian ini yang
memberikan pengaruh terkecil terhadap kinerja. Berdasarkan keterbatasan dalam

203
penelitian ini, maka untuk agenda penelitian mendatang dapat dikembangkan hal-hal
sebagai berikut;Melakukan penelitian kualitatif dan kuantitatif (mixed method) untuk
menghasilkan fakta yang lebih komprehensif dalam meneliti masalah penelitian;
Menambahkan variabel atau faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja antara lain
integritas, independensi atau profesionalisme.

DAFTAR PUSTAKA

Adityasetyaman, 2011. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional, Jakarta: Salemba


Medika
Boakye, E. O., 2015. The Impact of Teamwork on Employee Performance
https://www.researchgate.net/publication/284732729_The_impact_of_teamwork_
on_employee_performance
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Greenberg, E. S., Sikora, P.B., Grunberg, L., & Moore, S., (2008). Work Teams and
Organizational Commitment: Exploring the Influence of the Team Experience on
Employee Attitude, Workplace Change Project Working Paper WP-012.
Handoko, T. H. 2012. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia, Edisi
Ketiga. Penerbit BPFE. Yogyakarta.
Jogianto, 2010. Analisis Sekuritas dan Analisis Investasi, Yogyakarta : BPFE
Manzoor, S. R., Ullah, H., Hussain, M., Ahmad, Z. M., 2011. Effect of Teamwork on
Employee Performance, International Journal of Learning & Development, ISSN
2164-4063, Vol. 1, No. 1.
Mardalis, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kelima, Yogjakarta : BPFE.
Marpaung, Marudut. 2014. Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work Terhadap Kinerja
Karyawan di Koperasi Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta, Jurnal Ilmiah
WIDYA, Volume 2 Nomor 1.
Meyer. J. and Allen, N. (1997), Commitment in the Workplace: Theory, Research, and
Application, Sage Publications.
Moore, D. A., and Tenney, E. R., 2012. Time Pressure, Performance, and Productivity,
Research on Managing Groups and Teams, 15, 305–326.
Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.
Nurandini, Arina dan Eisha Lataruva, 2014. Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pegawai Perum PERUMNAS Jakarta),
Jurnal Studi Manajemen & Organisasi, 11, Juni 78 – 91.
Nurbiyati, Titik dan Kunto Wibisono, 2014. Analisis Pengaruh Komitmen Afektif,
Kontinyu dan Normatif Terhadap Kinerja dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel
Intervening, Jurnal Kajian Bisnis, Vol. 22, No. 1, 21 – 37.
Pathan, Natsir dan Adda, 2017. Analisis Pengaruh Komitmen Afektif, Komitmen
Berkelanjutan dan Komitmen Normatif Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
Radio Nebula Nada di Kota Palu, Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako,
Vol. 3, No.1, 138-152.

204
Prasetyo, Aji, 2016. Effect of Work Characteristic And Job Satisfaction To
Commitment Organization Mediated By Work Life Quality (Studi Case On
Employees PT. SE Semarang, Journal of Management, Vol.2 No.2
Priyono, 2016. Sumber Daya Manusia, Edisi Ketiga, Surabaya : Andi Offset.
Qashim, M. dan Rasheed, S., 2017. The Effect of Team Work on Employees Job
Performance (The Empirical Assessment of Bank Sector, Afghanistan),
International Journal for Innovative Researchin Multidisciplinary Field, Vol. 3,
Issue-1.
Rakhmawati dan Darmanto, 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional,
Kepercayaan, dan Kerjasama Tim Terhadap Komitemen Organisasi Untuk
Meningkatkan Kinerja Karyawan, Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 29 No. 1
Januari 2014.
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12,
Jakarta: Salemba Empat.
Rosally, Catherina dan Yulius Jogi, 2015. Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran,
Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor, Business Accounting Review,
Vol.3 No. 2.
Rustiarini, N. W., 2013. Pengaruh Kompleksitas Tugas, TekananWaktu, dan Sifat
Kepribadian pada Kinerja, Makara Seri Sosial Humaniora, 17(2): 126-138.
Sarwono, 2015. Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Perhitungan Manual &
SPSS. Edisi Pertama, Cetakan ke 1, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Siregar, 2013. Metode Penelitian, Bandung : CV. Alpha
Sholihin, Mahfud dan Ratmono, Dwi. 2013. Analisis SEM-PLS dengan PLS 3.0 untuk
Hubungan Nonlinear dalam Penelitian Sosial dan Bisnis. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung
Sutrisno Hadi, 2012. Metode Penelitian Pendidikan, CV. Alfabeta, Bandung
Tree, Evan & Sri Suryoko, 2016. Pengaruh Komitmen Afektif, Komitmen
Berkelanjutan, Komitmen Normatif Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Variabel
Organization Citizenship Behavior (OCB) Sebagai Variabel Intervening pada PT.
Temprina Media Grafika Semarang, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Vol. 5 No.
3.

205

Anda mungkin juga menyukai