191
PENDAHULUAN
192
Tabel 1
Research Gap
Research Gap Peneliti
Issue : Terdapat kontradiksi tentang pengaruh
teamwork terhadap kinerja
a Teamwork berpengaruh signifikan terhadap Mohammad Qasim and Shahid
kinerja Rasheed (2017)
b Teamwork tidak berpengaruh terhadap kinerja Dian Rakhmawati dan Susetyo
Darmanto (2014)
Dengan demikian rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya
manajemen meningkatkan kinerja auditor dengan mengatasi research gap yang ada.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mencapai beberapa tujuan yaitu
untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris pengaruh teamwork terhadap
affective commitment; pengaruh time pressure terhadap affective commitment; pengaruh
teamwork terhadap kinerja; pengaruh affective commitment terhadap kinerja; dan
pengaruh time pressure terhadap kinerja.
TELAAH PUSTAKA
Kinerja
Robbins (2003) menyebutkan bahwa kinerja pegawai itu dipengaruhi oleh
kemampuan, motivasi dan kesempatan, baik kemampuan atas dasar kecerdasan atau
ketrampilan, namun tidak membahas faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Kasmir (2016), antara
lain: a. Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja, Loyalitas, Komitmen.
Menurut Bernadin dalam Priyono, 2016 disebutkan bahwa indikator kinerja antara
lain mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang ditentukan oleh
instansi (Quantity of work), kualitas pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan harapan
(Quality of work), memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pekerjaan yang
dihadapi (Job Knowledge), memiliki banyak ide terkait dengan penyelesaian pekerjaan
(Creativeness), dan mampu bekerja sama dengan rekan sekerja (Cooperation).
Berdasarkan hal tersebut, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kinerja seorang pegawai antara lain kemampuan dalam bekerjasama (teamwork),
kemampuan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sebagai bentuk pengelolaan time
pressure dan komitmen kerja pegawai dimana didalamnya terdapat affective
commitment sebagai bentuk ikatan emosional dan tanggungjawab pegawai terhadap
instansi.
Dalam profesi auditor, kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh auditor
dalam melaksanakan tugasnya, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya
dan menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan pekerjaan yang
dilakukan akan baik atau sebaliknya.
193
Affective Commitment
Affective commitment merupakan salah satu komitmen organisasi yang harus
dimiliki oleh seorang pegawai. Affective commitment ini merupakan ikatan secara
emosional yang melekat pada seorang pegawai untuk mengidentifikasikan dan
melibatkan dirinya dengan organisasi (Meyer, Allen & Smith, 2003 dalam Kurnia,
2016). Oleh karena itu pegawai yang memiliki komitmen afektif terhadap organisasi
menjadi sangat penting, karena dengan komitmen afektif yang tinggi akan
meningkatkan kinerja pegawai berdasarkan rasa cintanya terhadap instansi dan akan
mempengaruhi perkembangan instansi (Kusumastuti dan Nurtjahjanti, 2013).
Faktor yang mempengaruhi/mendukung komitmen afektif antara lain adalah
karakteristik personal, dan karakteristik struktural. Faktor karakteristik personal/pribadi
terdiri dari variabel demografis yang mencakup gender, usia, status pernikahan, tingkat
pendidikan dan lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi, dan variabel
disposisional yang mencakup kepribadian dan nilai yang dimiliki anggota organisasi.
Karakteristik struktural/organisasi yaitu struktur organisasi, desain kebijaksanaan
dalam organisasi dan bagaimana kebijaksanaan organisasi tersebut disosialisasikan
diantaranya termasuk pada kebijakan yang berorientasi pada waktu pelaksanaan
pekerjaan.
Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka terdapat beberapa faktor pendukung
affective commitment antara lain kemampuan pegawai dalam bekerjasama (teamwork)
sebagai salah satu faktor karakteristik personal dan orientasi pada waktu pelaksanaan
pekerjaan sebagai faktor karakteristik struktural dalam pengelolaan time pressure.
Dalam hal ini profesi sebagai auditor sangat memerlukan affective commitment
yang baik supaya dapat meningkatkan kinerja melalui pengelolaan teamwork yang baik
dan meminimalisir dampak negatif atas time pressure.
Teamwork
Teamwork adalah proses bekerja dalam sebuah kelompok yang dipimpin oleh
seorang pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan partisipatif, berbagi tanggung
jawab, lurus dalam tujuan, komunikasi yang intensif, fokus ke masa depan, fokus pada
tugas, bakat yang kreatif dan responsif untuk mencapai tujuan organisasi (Safitri, 2012).
Upaya untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi dengan hasil yang lebih,
setiap orang harus bekerja melalui sebuah kelompok yang bekerja secara kooperatif
sehingga teamwork merupakan faktor terpenting dalam kelancaran sebuah organisasi.
Dalam hal ini profesi sebagai auditor sangat memerlukan pengelolaan teamwork yang
baik supaya dapat meningkatkan kinerja.
Time Pressure
Time pressure (tekanan waktu) adalah kendala yang timbul, karena adanya
keterbatasan waktu atau keterbatasan sumberdaya yang dialokasikan untuk
melaksanakan penugasan (DeZoort & Lord, 2007 dalam Rustiarini, 2013). Time
pressure adalah suatu kondisi dimana pegawai mendapatkan tekanan dari tempatnya
bekerja untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan (Maulina, dkk, 2010).
Gundry (2016) berpendapat bahwa penurunan kualitas kerja auditor hanya terjadi
apabila auditor mengalami tekanan waktu yang tinggi, namun penurunan kualitas kerja
tidak akan terjadi apabila auditor mengalami tekanan waktu yang rendah.
194
Auditor yang mengalami time pressure dapat merespon dalam dua cara, yaitu
dengan bekerja lebih keras atau semakin efisien dalam menggunakan waktu. Apabila
diperlukan, maka auditor dapat meminta tambahan waktu pada atasannya (Otley dan
Pierce, 2016) dan menggunakan prosedur audit yang lebih efisien (Coram et al., 2013).
Meskipun time pressure dipandang dapat menurunkan kinerja, nmun apabila alokasi
waktu dilakukan dengan tepat justru berfungsi sebagai mekanisme kontrol bagi kinerja
auditor (Rustiarini, 2013).
Dalam hal ini profesi sebagai auditor sangat membutuhkan pengelolaan time
pressure yang tepat dalam melaksanakan pekerjaan agar tidak mengganggu pencapaian
kinerja yang baik. Berdasarkan latar belakang permasalahan dan telaah pustaka tersebut
maka perumusan hipotesis penelitian dapat diuraikan sebagai berikut;(1) H1: Teamwork
berpengaruh terhadap affective commitment;(2) H2: Time pressure berpengaruh terhadap
affective commitment;(3) H3: Teamwork berpengaruh terhadap kinerja; (4) H4: Affective
commitment berpengaruh terhadap kinerja; (5) H5: Time pressure berpengaruh terhadap
kinerja.
Gambar 1
Kerangka Pemikiran Teoritis
METODE
Jenis Penelitian, Jenis Data dan Sumber Data
Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian explanatory yaitu jenis penelitian yang bermaksud menjelaskan
hubungan kausal antara variabel-variabel yang mempengaruhi hipotesis dan secara
umum data yang disajikan adalah dalam bentuk angka-angka yang dihitung melalui uji
statistik (Sugiyono, 2012).
195
Jenis data yang digunakan adalah data subyek, yaitu jenis data penelitian yang
berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok
orang yang menjadi subyek penelitian (Ferdinand, 2006 dalam Prasetyo, 2016). Sumber
data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran
kuesioner yang telah dibuat dan disusun dalam bentuk rangkaian pernyataan-pernyataan
sesuai dengan data variabel yang akan diteliti, yaitu teamwork, time pressure, affective
commitment dan kinerja pegawai.
Populasi dan Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai BPK Perwakilan Provinsi
Jawa Tengah yang bertugas sebagai auditor sebanyak 138 orang. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan
pendekatan purposive sampling yaitu peneliti memilih sampel purposive secara
subyektif (Ferdinand, 2006 dalam Prasetyo, 2016). Sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Dalam penelitian multivariate penentuan jumlah minimal sampel dihitung
berdasarkan rumus sebagai berikut (Ferdinand, 2006 dalam Prasetyo, 2016):
n = 5 x Σ Indikator
Dimana :
n = Jumlah sampel
Σ = Jumlah total indikator penelitian
Hasil perhitungan: n = 5 x 20
n = 100
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 100 orang.
Variabel Penelitian
Variabel pada penelitian ini dikelompokan menjadi 3 (tiga) yaitu variabel
independen, variabel intervening, dan variabel dependen. Variabel independen yaitu
teamwork (X1) dan time pressure (X2). Variabel intervening yaitu affective commitmet
(Y1), dan variabel dependen yaitu kinerja (Y2).
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner ke responden
berupa daftar pertanyaan yang berhubungan dengan data dan informasi tentang
teamwork, time pressure, affective commitment dan kinerja. Dalam penelitian ini
jawaban yang diberikan oleh responden kemudian diberi skor dengan mengacu pada
skala Likert.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan kuantitatif.
Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan teknik analisis indeks, untuk
menggambarkan persepsi responden atas item-item pertanyaan yang diajukan mengenai
variabel-variabel penelitian yang digunakan dengan teknik skoring dengan skor
maksimal 7 dan minimal 1.
Analisis kuantitatif diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang lebih
akurat tentang respon yang diberikan oleh responden, sehingga data yang berbentuk
196
angka tersebut dapat diolah dengan menggunakan metode statistik. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Dengan
menggunakan PLS dapat dilakukan analisis model struktural (inner model) yang
menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten/konstruk dan analisis evaluasi
model pengukuran (outer model) yang menunjukkan bagaimana variabel manifest
merepresentasi variabel laten untuk diukur.
Analisis Data
Analisis Deskriptif
Tanggapan tentang Teamwork (X1)
Tanggapan responden tentang teamwork merupakan penilaian dari responden
penelitian tentang indikator-indikator dari teamwork yang terjadi di lingkungan auditor
di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah. Skor rata-rata tanggapan responden tentang
teamwork diperoleh nilai sebesar 81,00 yang artinya skor berada pada interpretasi
indeks yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi atas teamwork yang terjalin
pada pegawai BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah termasuk dalam kategori tinggi.
197
pressure diperoleh nilai sebesar 79,14 yang artinya skor berada pada interpretasi indeks
yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi auditor BPK Perwakilan Provinsi
Jawa Tengah atas time pressure termasuk dalam kategori tinggi.
Gambar 2
Outer Model
198
Convergent Validity (uji validitas) adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur sah/valid tidaknya suatu kuesioner. Convergent Validity dari model
pengukuran dapat dilihat dari korelasi antara skor indikator dengan skor variabelnya
(loading factor) dengan kriteria nilai loading factor dari setiap indikator lebih besar dari
0,70 dapat dikatakan valid. Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa seluruh
indikator memiliki loading factor diatas 0,7 atau memiliki keterkaitan yang baik dengan
konstruknya. Sehingga seluruh indikator tersebut dinyatakan valid.
Discriminant Validity
Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai
berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Hasil pengujian discriminant
validity menunjukkan bahwa seluruh indikator pada variabel penelitian memiliki nilai
cross loading terbesar pada variabel yang dibentuknya dibandingkan dengan nilai cross
loading pada variabel lainnya. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, dapat
dinyatakan bahwa indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini telah
memiliki discriminant validity yang baik dalam menyusun variabelnya masing-masing.
Selain mengamati nilai cross loading, discriminant validity juga dapat diketahui melalui
metode lainnya yaitu dengan melihat nilai Average Variant Extracted (AVE) untuk
masing-masing indikator dipersyaratkan nilainya harus > 0,5 untuk model yang baik
(Ghozali, 2014). Hasilnya menunjukkan bahwa nilai AVE seluruh variabel lebih tinggi
dari 0,5. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa setiap variabel telah memiliki
discriminant validity yang baik.
Uji Realibilitas
Uji realibilitas variabel dapat diukur dengan dua kriteria yaitu composite
reliability dan cronbach’s alpha. Suatu variabel dinyatakan reliabel jika nilai composite
reliability >0,70. Composite reliability dari masing-masing variabel yaitu teamwork
0.972, time pressure 0.951, affective commitment 0.934 dan kinerja 0.956. Adapun
untuk hasil dari cronbach’s alpha untuk teamwork 0,964, time pressure 0,936, affective
commitment 0,910 dan kinerja 0,942. Berdasarkan hasil dari composite reliability dan
cronbach’s alpha, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel telah memiliki tingkat
reliabilitas yang tinggi atau handal.
Inner Model
Analisis inner model dilakukan untuk memastikan bahwa model struktural yang
dibangun kokoh dan akurat. Evaluasi struktural (inner model) meliputi uji path
coefficient, uji kebaikan model (goodness of fit) dan uji hipotesis.
199
Hasil pengukuran inner model adalah sebagai berikut:
Gambar 3
Inner Model
200
mengindikasikan pengaruh variabel eksogen (yang mempengaruhi) terhadap
variabel endogen (yang dipengaruhi) termasuk dalam kategori baik.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa R-Square untuk variabel affective
commitment adalah 0,708 yaitu bahwa presentase besarnya affective commitment
dapat dijelaskan oleh teamwork dan time pressure sebesar 70,8%. Sedangkan
29,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
Kemudian untuk nilai R-Square yang diperoleh variabel kinerja sebesar 0,850.
Nilai tersebut menjelaskan bahwa kinerja dapat dijelaskan oleh teamwork, time
pressure dan affective commitment sebesar 85%. Adapun sebesar 15% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
Penilaian goodness of fit juga dapat diketahui dari nilai Q-Square.
Adapun hasil perhitungan nilai Q-Square adalah sebagai berikut:
Q-Square = 1 – [(1 – R21) x (1 – R22)]
= 1 – [(1 – 0,708) x (1 – 0,850)]
= 1 – (0,292 x 0,150)
= 1 – 0,044
= 0,956
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh nilai Q-Square sebesar
0,956. Hal ini menunjukkan besarnya keragaman dari data penelitian yang dapat
dijelaskan oleh model penelitian adalah sebesar 95,6%. Sedangkan sisanya
sebesar 4,4% dijelaskan oleh faktor lain yang berada di luar model penelitian ini.
Dengan demikian, dari hasil tersebut maka model penelitian ini dapat dinyatakan
telah memiliki goodness of fit yang baik.
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran dugaan
penelitian atau hipotesis. Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan
melihat nilai T-Statistics dan nilai P-Values. Hipotesis penelitian dapat
dinyatakan diterima apabila nilai P-Values < 0,05 (Yamin dan Heri, 2011).
Hasil uji hipotesis yang diperoleh dalam penelitian ini melalui inner
model adalah sebagai berikut:
Tabel 3
Nilai T-Statistics dan P-Values
Pengaruh Variabel T-Statistics P-Values Hasil
Teamwork => Affective Commitment 3,666 0,000 H1 diterima
Time Pressure => Affective Commitment 9,104 0,000 H2 diterima
Teamwork => Kinerja 1,689 0,092 H3 ditolak
Affective Commitment => Kinerja 9,164 0,000 H4 diterima
Time Pressure => Kinerja 4,440 0,000 H5 diterima
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari lima hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini, empat hipotesis diterima yaitu H1, H2, H4, dan H5 karena
masing-masing pengaruh yang ditunjukkan memiliki nilai P-Values < 0,05.
Sehingga dapat dinyatakan variabel independen ke dependennya memiliki
pengaruh yang signifikan. Sedang untuk hipotesis H3 ditolak karena memiliki
nilai P-Values > 0,05.
201
Pembahasan
Pengaruh Teamwork terhadap Affective Commitment
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa teamwork dalam pelaksanaan
tugas di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah berpengaruh terhadap affective
commitment. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Greenberg, et
al. (2010) dan Purba (2015), yang menyimpulkan bahwa teamwork berpengaruh
terhadap affective commitment. Hal tersebut dapat diartikan bahwa
membangun/meningkatkan rasa memiliki terhadap BPK Perwakilan Provinsi Jawa
Tengah dapat dilakukan dengan saling memberikan motivasi baik didalam tim maupun
di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah.
Pengaruh Time Pressure terhadap Affective Commitment
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa time pressure dalam pelaksanaan
tugas di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah berpengaruh terhadap affective
commitment. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Suprapta (2016), Iswari
(2015), Maya (2011) yang menyimpulkan bahwa time pressure berpengaruh terhadap
affective commitment.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa komitmen afektif para auditor dipengaruhi
oleh pengelolaan time pressure yang tepat. Time pressure atas pelaksanaan tugas di
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah juga dapat diatasi dengan bekerja secara efektif
dan efisien maupun manajemen waktu yang baik. Dengan pengelolaan time pressure
yang tepat maka hal tersebut dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap BPK
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah.
Pengaruh Teamwork terhadap Kinerja
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa teamwork tidak berpengaruh
terhadap kinerja. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan hipotesis yang telah
dinyatakan sebelumnya, namun sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rakhmawati dan Darmanto (2014) yang berkesimpulan bahwa teamwork tidak
mempengaruhi kinerja.
Hal ini disebabkan karena keberhasilan teamwork diraih ketika mereka secara
internal tim dapat melenyapkan kompetisi dan selalu konsentrasi pada perbedaan
pandangan dan kemampuan serta keahlian untuk mencapai tujuan bersama. Teamwork
di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah juga dapat terjalin dengan baik
melalui sikap toleransi, komunikasi yang baik dan adanya kegiatan-kegiatan
kebersamaan (gathering).
Pengaruh Affective Commitment terhadap Kinerja
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa affective commitment sebagai
pegawai BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah berpengaruh terhadap kinerja. Hasil
penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suswati dan Budianto
(2013), Nurbiyati dan Wibisono (2014), Nurandini dan Lataruva (2014), Tree dan
Suryoko (2016) dan Pathan, Natsir dan Adda (2017) yang menyimpulkan bahwa
affective commitment berpengaruh terhadap kinerja.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa untuk meningkatkan kinerja para auditor BPK
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah dapat dilakukan melalui upaya-upaya untuk
meningkatkan loyalitas, pemenuhan penghasilan yang sesuai, kegiatan kebersamaan
(gathering), dan pola penempatan/mutasi sesuai dengan domisili pegawai.
Pengaruh Time Pressure terhadap Kinerja
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa time pressure dalam setiap
pelaksanaan tugas di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah berpengaruh terhadap
202
kinerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dewi (2011),
Orfus (2008), dan Moore dan Tenney (2012) yang menyimpulkan bahwa time pressure
berpengaruh terhadap kinerja.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa pimpinan BPK Perwakilan Provinsi Jawa
Tengah dapat meningkatkan kinerja auditor BPK melalui pengelolaan time pressure
yang tepat. Dengan pengelolaan time pressure yang tepat maka dapat meningkatkan
kinerja auditor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah.
PENUTUP
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah belum optimalnya kinerja
auditor, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bagian sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa peningkatan kinerja dapat dilakukan melalui peningkatan affective
commitment melalui upaya-upaya dalam bentuk kegiatan yang terkait dengan
peningkatan loyalitas, pemenuhan penghasilan yang sesuai, kegiatan kebersamaan
(gathering), dan pola penempatan/mutasi sesuai dengan domisili pegawai.Penelitian ini
juga menyimpulkan bahwa pengelolaan time pressure yang tepat dengan berorientasi
pada pengelolaan dan alokasi waktu yang tepat dalam setiap penugasan efektif untuk
dapat meningkatkan komitmen dan kinerja.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, penelitian ini sebagai
berikut;Teamwork berpengaruh terhadap affective commitment sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Greenberg, et al. (2010) dan Purba (2015); Time pressure
berpengaruh terhadap affective commitment sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Suprapta (2016), Iswari (2015), dan Maya (2011); Teamwork tidak berpengaruh
terhadap kinerja sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rakhmawati dan
Darmanto (2014); Affective commitment berpengaruh terhadap kinerja sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Suswati dan Budianto (2013), Nurbiyati dan Wibisono
(2014), Nurandini dan Lataruva (2014), Tree dan Suryoko (2016) dan Pathan, Natsir
dan Adda (2017); dan Time pressure berpengaruh terhadap kinerja sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2011), Orfus (2008), dan Moore dan Tenney
(2012).
Implikasi kebijakan yang dapat dilakukan dengan mengacu pada hasil penelitian
ini antara lain; perlunya membangunatau meningkatkan rasa memiliki terhadap BPK
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah dengan saling memberikan motivasi baik didalam tim
maupun di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah; Meningkatkan
komitmen afektif para auditor melalui pengelolaan time pressure yang tepat dengan
berorientasi pada pengelolaan dan alokasi waktu yang tepat dalam setiap penugasan;
Peningkatan kinerja para auditor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah melalui upaya-
upaya dalam meningkatkan loyalitas, pemenuhan penghasilan yang sesuai, kegiatan
kebersamaan (gathering), dan pola penempatan/mutasi sesuai dengan domisili pegawai;
Meningkatkan kinerja para auditor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah melalui
pengelolaan time pressure yang tepat dengan berorientasi pada pengelolaan dan alokasi
waktu yang tepat dalam setiap penugasan.
Adapun keterbatasan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah berdasarkan
nilai path coefficient atas pengaruh teamwork terhadap kinerja adalah sebesar 1,689
menunjukkan bahwa teamwork merupakan variabel dalam penelitian ini yang
memberikan pengaruh terkecil terhadap kinerja. Berdasarkan keterbatasan dalam
203
penelitian ini, maka untuk agenda penelitian mendatang dapat dikembangkan hal-hal
sebagai berikut;Melakukan penelitian kualitatif dan kuantitatif (mixed method) untuk
menghasilkan fakta yang lebih komprehensif dalam meneliti masalah penelitian;
Menambahkan variabel atau faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja antara lain
integritas, independensi atau profesionalisme.
DAFTAR PUSTAKA
204
Prasetyo, Aji, 2016. Effect of Work Characteristic And Job Satisfaction To
Commitment Organization Mediated By Work Life Quality (Studi Case On
Employees PT. SE Semarang, Journal of Management, Vol.2 No.2
Priyono, 2016. Sumber Daya Manusia, Edisi Ketiga, Surabaya : Andi Offset.
Qashim, M. dan Rasheed, S., 2017. The Effect of Team Work on Employees Job
Performance (The Empirical Assessment of Bank Sector, Afghanistan),
International Journal for Innovative Researchin Multidisciplinary Field, Vol. 3,
Issue-1.
Rakhmawati dan Darmanto, 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional,
Kepercayaan, dan Kerjasama Tim Terhadap Komitemen Organisasi Untuk
Meningkatkan Kinerja Karyawan, Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 29 No. 1
Januari 2014.
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12,
Jakarta: Salemba Empat.
Rosally, Catherina dan Yulius Jogi, 2015. Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran,
Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor, Business Accounting Review,
Vol.3 No. 2.
Rustiarini, N. W., 2013. Pengaruh Kompleksitas Tugas, TekananWaktu, dan Sifat
Kepribadian pada Kinerja, Makara Seri Sosial Humaniora, 17(2): 126-138.
Sarwono, 2015. Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Perhitungan Manual &
SPSS. Edisi Pertama, Cetakan ke 1, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Siregar, 2013. Metode Penelitian, Bandung : CV. Alpha
Sholihin, Mahfud dan Ratmono, Dwi. 2013. Analisis SEM-PLS dengan PLS 3.0 untuk
Hubungan Nonlinear dalam Penelitian Sosial dan Bisnis. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung
Sutrisno Hadi, 2012. Metode Penelitian Pendidikan, CV. Alfabeta, Bandung
Tree, Evan & Sri Suryoko, 2016. Pengaruh Komitmen Afektif, Komitmen
Berkelanjutan, Komitmen Normatif Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Variabel
Organization Citizenship Behavior (OCB) Sebagai Variabel Intervening pada PT.
Temprina Media Grafika Semarang, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Vol. 5 No.
3.
205