Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SOSIOLOGI

“ KONFLIK ANTAR DUA SUKU DI NABIRE, PAPUA TENGAH ”

Anggota Kelompok : 8 / XI C-2

Almarino Migdad

Fitri Awaliyah

Gabrielle Anak Anugrah

M. Reisya Ibrany

Vista Olivia

SMAN 6 TANGERANG SELATAN

2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah sosiologi dengan judul “Konflik Antar Dua Suku di Nabire, Papua
Tengah” dapat tersusun sampai selesai. Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas
sosiologi pada semester 2 ini. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengalaman bagi pembaca. Serta, kami berharap agar makalah ini dapat
dipraktikkan pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Novia Indah Lestari, s.Pd selaku guru
mata pelajaran sosiologi karena berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan
penulis berikaitan dengan topik yang diberikan. terhadap bantuan dari pihak yang turut
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi. Tak lupa kami
turut mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Tangerang Selatan, 2024

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB 1...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................................... 5
BAB 2...................................................................................................................................................... 6
ISI PEMBAHASAN............................................................................................................................... 6
2.1 Kronologi Konflik Suku di Nabire, Papua Tengah....................................................................6
2.2 Faktor Penyebab Konflik Suku di Nabire, Papua Tengah......................................................... 6
2.3 Solusi dari Konflik Suku di Nabire, Papua Tengah....................................................................7
BAB 3...................................................................................................................................................... 8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................8
3.2 Saran............................................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................9
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan keanekaragaman suku bangsa. Suku
bangsa atau yang sering kali dikenal dengan sebutan etnik dapat diartikan sebagai
pengelompokkan atau penggolongan orang-orang yang memiliki satu keturunan. Dimana,
saat ini Indonesia tercatat memiliki lebih dari 300 kelompok suku, tepatnya terdapat 1.340
suku bangsa.

Pada umumnya setiap suku memiliki batas wilayah kepemilikannya sendiri. Namun
nyatanya, hal ini dapat memicu permasalahan konflik. Sering kali kelompok-kelompok
etnis yang tersebar di berbagai daerah memberi klaim terhadap wilayah yang dianggap
sebagai tanah leluhur atau sejarah mereka. Menurut Winardi (1994:1) konflik terjadi
karena adanya oposisi atau pertentangan pendapat antara orang-orang,
kelompok-kelompok,dll. Hal ini dapat disebut sebagai “Konflik Antar Suku”.

Konflik antar suku merupakan fenomena sosial yang selalu menjadi sumber
ketegangan, sehingga memungkinkan terjadinya perpecahan di tengah kebhineka-an ini.
Bergerak ke bagian Timur Indonesia, yaitu Papua. Provinsi yang memiliki luas wilayah
317.062km. Jika dibandingkan wilayah Republik Indonesia, maka Papua merupakaan
19,33% dari luas Indonesia, sehingga dapat dikatakan sebagai Provinsi terluas yang ada di
Indonesia. Walaupun demikian, suku yang berasal dari Provinsi Papua masih mengalami
permasalahan mengenai tapal batas wilayah yang menjadikan sebuah tantangan serius
dimana telah mempengaruhi stabilitas dan harmoni di daerah tersebut. Melalui beberapa
dekade, masalah ini terus berkembang menjadi pertikaian yang memanas sehingga
menciptakan ketegangan antar suku dan merugikan masyarakat setempat.

Berdasarkan paparan yang telah kami sampaikan di atas, mengundang ketertarikan


kami penulis untuk menyampaikan beberapa informasi maupun solusi dari konflik yang
terjadi di Kota Nabire, Papua Tengah. Dimana, tak dapat dipungkiri konflik batas wilayah
perlu diselesaikan agar dapat terciptanya stabilitas keamanan, perdamaian dan
pembangunan yang berkelanjutan di wilayah yang terlibat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kronologi konflik suku di Nabire, Papua Tengah?


2. Apa faktor penyebab terjadinya konflik suku di Nabire, Papua Tengah?
3. Apa solusi dari konflik suku di Nabire, Papua Tengah?

1.3 Tujuan

1. Mendeskripsikan kronologi suku di Nabire, Papua Tengah.


2. Mendeskrisipkan faktor penyebab terjadinya konflik suku di Nabire, Papua
Tengah.
3. Menjelaskan solusi dari konflik suku di Nabire, Papua Tengah.
BAB 2

ISI PEMBAHASAN

2.1 Kronologi Konflik Suku di Nabire, Papua Tengah

Pada Senin 5 Juni 2023 pada pukul 12.00 WIT terjadinya konflik suku di
Nabire, Papua Tengah. Dimana terdapat dua suku yaitu Suku Dani dengan Suku Mee
yang memperebutkan tapal batas tanah tepatnya di kampung Urumus, Distrik Uwapa,
Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Pertikaian pertama yang terjadi menewaskan dua warga yang berasal dari suku
Mee, akibat luka panah dan bacokan senjata tajam. Adapun dinyatakan terdapat 8
korban luka-luka namun, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady
Prabowo mengatakan bahwa korban yang terluka telah mendapat perawatan di rumah
sakit dan pasca konflik kondisi lokasi kejadian sudah relatif kondusif. Tetapi, Suku
Mee yang menjadi korban kemudian melakukan pemalangan jalan Trans Nabire yang
mengakibatkan jalan tersebut tidak bisa dilalui oleh kendaraan.

Awalnya ketegangan dua kelompok tersebut sempat mereda namun, bentrokan


kembali pecah di kilometer 80 dan kilometer 64 pada Rabu 7 Juni 2023 sekitar pukul
22.45 WIT. Terdapat 7 rumah yang dibakar pada malam itu. Lantaran kelompok Suku
Mee yang berasal dari luar Nabire tersulut emosi atas bentrokan yang terjadi dan
diduga kelompok tersebut yang melakukan pembakaran rumah. Hingga Kamis 8 Juni
2023 terdapat total sekitar 21 rumah yang terbakar karena aksi tersebut.

2.2 Faktor Penyebab Konflik Suku di Nabire, Papua Tengah

Ketidakjelasan atau interpretasi yang berbeda terkait batas wilayah. Pertikaian


dipicu kelompok masyarakat Suku Dani yang diduga mengambil area batas wilayah
tanah adat milik warga Suku Mee atau pencabutan patok tapal batas lokasi tanah di
Kampung Urumusu, Distrik Uwapa, Nabire. Adapun salah satu penyebab dari konflik
ini yaitu isu yang belum pasti akan kebenarannya.
Persaingan Sumber Daya Alam: Kota Nabire dikenal dengan kekayaan
alamnya, termasuk hutan, tambang, dan tanah subur. Persaingan untuk menguasai dan
mengakses sumber daya ini menjadi pemicu utama konflik antarsuku. Pemerintah
yang gagal mengelola sumber daya alam secara adil dan transparan dapat
memperparah ketidaksetaraan dan konflik di wilayah ini.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat faktor perbedaan


kepentingan. Suku Dani yang melakukan pencabutan tapal batas tanah membuat Suku
Mee tersulut emosi dan melakukan penyerangan terhadap lawan.

2.3 Solusi dari Konflik Suku di Nabire, Papua Tengah

Perdebatan pembagian batas wilayah ini pun sempat rumit diselesaikan dan
memberikan dampak yang merugikan masyarakat setempat itu sendiri. Tak hanya
merugikan dari segi kepemilikan tempat tinggal, adanya konflik ini juga
menghasilkan korban jiwa. Dimana hal tersebut tentu membawa keresahan bagi
masyarakat yang tinggal di dekat perbatasan tersebut. Maka dari itu, perlunya upaya
penyelesaian agar terciptanya kestabilan, keamanan dan juga harmonisasi setiap suku.

Tak hanya pemerintah daerah dan aparat keamanan, terdapat solusi jangka
pendek yang bisa dilakukan oleh masyarakat, yaitu dengan berpartisipasi melakukan
pendekatan yang cermat dan holistik kepada masing-masing suku agar dapat menahan
diri demi menghindari korban baru.

Solusi jangka menengah dapat dilakukan dengan cara dialog konstruktif dan
mediasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik guna mencari solusi terbaik
untuk mengakhiri konflik.

Adapun solusi jangka panjang yang dapat dilakukan pemerintah daerah dan
DPRD Kabupaten Nabire dengan melibatkan ahli-ahli geografi dan hukum ,yaitu
membuat peraturan daerah mengenai status tapal batas tanah di Nabire dengan
pembagian yang adil dan transparan sehingga semua pihak dapat menerima dan
menyepakati.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan fakta dan data yang telah kami paparkan dalam makalah ini , maka kami
dapat menyimpulkan bahwa konflik antar dua suku di Nabire, Papua Tengah terjadi
akibat ketidakjealasan batas wilayah dan persaingan sumber daya alam. Dimana konflik
ini sempat membawa keresahan bagi masyarakat yang tinggal di dekat perbatasan
tersebut. Maka dari itu, perlunya upaya penyelesaian agar terciptanya kestabilan,
keamanan dan juga harmonisasi setiap suku

3.2 Saran

Adapun saran dalam dalam makalah ini, penulis mengharapkan saran dapat
bermanfaat dan mampu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah saran
yang penulis kemukakan :

1. Bagi Pemerintah dan ahli-ahli geografi membuat peraturan daerah mengenai status
tapal batas tanah di Nabire dengan pembagian yang adil dan transparan sehingga
semua pihak dapat menerima dan menyepakati.
2. Bagi ahli hukum diharapkan dapat melakukan dialog konstruktif dan mediasi antara
pihak-pihak yang terlibat dalam konflik guna mencari solusi terbaik untuk mengakhiri
konflik.
3. Bagi masyarakat diharapkan dapat melakukan pendekatan secara holistik serta
melakukan upaya kolaboratif antara berbagai pihak agar terciptanya kedamaian di
wilayah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Wendyeko.2023.Konflik Lahan Suku Mee dan Dani Tewaskan 3 Orang, Massa dari 3
Kabupaten Kepung Nabire.
https://daerah.sindonews.com/newsread/1120514/174/konflik-lahan-suku-mee-dan-dani-tewa
skan-3-orang-massa-dari-3-kabupaten-kepung-nabire-1686157590 . Diakses 12 Januari 2024

Mappiwali, Hermawan.2023.Bentrok 2 Kelompok Warga Kembali Pecah di Nabire, 7 Rumah


Dibakar
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6763237/bentrok-2-kelompok-warga-kembali-pecah-di
-nabire-7-rumah-dibakar . Diakses 12 Januari 2024

Eka, Febri.2023. Buntut Konflik Dua Suku di Nabire: 2 Nyawa Melayang, 8 Luka-luka &
Puluhan Rumah Dibakar
https://papua60detik.id/berita/buntut-konflik-dua-suku-di-nabire-2-nyawa-melayang-8-luka-l
uka-puluhan-rumah-dibakar . Diakses 12 Januari 2024
Antara Berita,2023. Polisi upayakan mediasi konflik suku di Nabire segera berakhir
https://m.antaranews.com/video/3580326/polisi-upayakan-mediasi-konflik-suku-di-nabire-se
gera-berakhir . Diakses 12 Januari 2024
Sekretariat Provinsi Daerah Papua, 2023 https://pemkam.papua.go.id/data_geografis.php .
Diakses 12 Januari 2024

Anda mungkin juga menyukai