Anda di halaman 1dari 18

FASE E

SMK
KELAS
X

Modul Ajar
PROJEC IPAS
Daur Ulang Kain Perca
A. INFORMASI UMUM
Identitas Modul
Nama Penyusun MGMP IPAS
Sekolah SMK NEGERI 3 KOTA BEKASI
Tahun Pelajaran 2023 - 2024
Kelas X
Alokasi Waktu 6 JP (6 x 45 Menit)
Materi Pokok Daur Ulang Kain Perca
Sub Materi Pokok Gaya Hidup Berkelanjutan
Fase E
Kompetensi awal Peserta didik memahami pemanfaatan limbah kain
(pengetahuan Pra Syarat)
Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia, Mandiri, Berpikir kritis,Kreatif
Moda Pembelajaran Tatap Muka
Perangkat Ajar ini digunakan Siswa reguler / Tipikal
untuk Siswa dengan kesulitan belajar
Siswa dengan Pencapaian Tinggi
Jumlah siswa 36 orang per kelas
Penilaian Ketercapaian Penilaian kinerja dan tes tertulis
Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran Scientific Learning,TPACK
Model Pembelajaran Discovery learning
Metode Pembelajaran diskusi,tanya jawab, presentasi
Media Pembelajaran Slide PPT, video pembelajaran,
Alat dan bahan 1.Kain perca
2.Gunting
3.Meteran
4.Kawat Kassa
5. Jarum
6. Benang
Lembar Kegiatan Peserta Didik
Elemen 1. Menjelaskan fenomena secara ilmiah.
2. Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah
3. Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah.

Modul ajar Projec IPAS by MGMP IPAS


A. KOMPONEN INTI
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E, peserta didik diharapkan mampu memanfaatkan limbah kain sebagai keset
dan cempal sehingga limbah kain yang tidak bisa digunakan menjadi barang yang siap guna
dan bernilai jual tinggi.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan mengamati gambar yang guru berikan siswa dapat mempraktekkan


pengolahan limbah kain menjadi barang yang bermanfaat.
(C4 (Memilih), TPACK, Critical Thinking, Communication)
2. Dengan mengamati video pembelajaran tentang pembuatan kain perca menjadi
keset dan cempal peserta didik mampu mempraktekkan cara pembuatan
keset dan cempal yang berbahan dari kain perca
(C4 (Menganalisis), TPACK, Critical Thinking , Communication)
3. Dengan kerjasama kelompok,peserta didik dapat membuat keset dan cempal
berbahan kain perca yang mempunyai nilai guna.
(C5 (Menafsirkan) ,TPACK Critical Thinking Collaboration, Communication)
4. Dengan kerjasama kelompok,peserta didik dapat ,membuat kesimpulan
mengenai pemanfaatan limbah kain perca menjadi keset dan cempal yang
memiliki nilai guna dan jual yang tepat.
(C5 (Membuat kesimpulan) ,TPACK Critical Thinking Collaboration,
Communication)

Modul ajar Projec IPAS by MGMP IPAS


Pemahaman Bermakna
1. Peserta didik dapat menerapkan bentuk dan model serta mengembangkan wawasan
dalam proses membuat keset dan cempal dari kain perca.

2. Peserta didik dapat mengambil manfaat dan makna dengan belajar dari pengalaman
membuat keset dan cempal dari kain perca.

3. Peserta didik dapat menjadikan pengalaman pemanfaatan limbah kain perca menjadi
keset dan cempal menjadi salah satu peluang berwirausaha untuk memenuhi
kehidupan sehari-hari.

Pertanyaan Pemantik
1. Menurut anda apa yang akan terjadi jika kain perca tidak di daur ulang?
2. Pernahkan kalian melihat cara membuat keset dan cempal dari kain perca secara
langsung?
3. Pernahkah anda melihat video pembuatan keset dan cempal dari kain perca?

Persiapan Pembelajaran
 Guru mempersiapkan rencana pembelajaran termasuk materi, lembar kerja peserta
didik dan lembar penilaian yang diperlukan.
 Guru mempersiapkan media pembelajaran seperti slide PPT, video, gambar atau
Alat peraga sederhana yang relevan dengan materi pembelajaran.
 Guru membuat assesmen diagnostik non kognitif

Modul ajar Projec IPAS by MGMP IPAS


Urutan Kegiatan Pembelajaran

a) Pendahuluan ( 5 menit)
 Guru memberikan salam,menanyakan kabar peserta didik dan menunjuk satu
orang peserta didik untuk memimpin pembacaan doa agar pembelajaran hari
ini diberi kemudahan dan ilmu yang didapat dapat bermanfaat dan
memperoleh keberkahan dari Allah SWT. (communication,religius),( 2
menit)
 Guru melakukan presensi kehadiran siswa (disiplin),(1 menit)
 Guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan pemantik
“Pernahkah kalian melihat barang- barang yangn terbuat dari imbah kain?”
(apersepsi, communication),(1 menit)
 Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan subtema yang dipelajari
yaitu gaya hidup berkelanjutan yang akan di capai. (motivasi) ,(1 menit)

b) Kegiatan Inti (55 menit)

Stimulation Guru meminta peserta didik membentuk kelompok


(Stimulasi/ Pemberian heterogen yang terdiri dari 5-6 peserta didik.
Rangsangan) (collaboration).
(10 menit) Guru memberikan lembar kerja peserta didik
sebagai panduan kegiatan pengamatan
Guru memberikan pertanyaan pemantik yaitu :
“Pernahkah kalian melihat barang- barang yangn
terbuat dari imbah kain?”
(Critical Thinking, Communication)
Guru meminta peserta didik melakukan
pengamatan untuk memilih dan menganalisis
terhadap gambar dan video yang mereka lihat.
(C4 memilih, C4 menganalisis, critical thinking
TPACK,communication)
Problem statement Guru meminta Peserta didik membuat pertanyaan
(Identifikasi masalah) terkait gambar yang ditayangkan dan dituangkan
(5 menit) dalam LKPD (critical thinking,communication)
Guru memberi kesempatan kepada Peserta didik
untuk menuliskan jawaban sementara terkait
dengan gambar di dalam LKPD
Data Collection Guru meminta peserta didik menggali informasi
(Mengumpulkan Data) melalui sumber belajar seperti buku teks/internet
(10 menit) atau melakukan demonstrasi sederhana dan
berdiskusi
((critical thinking,communication,collaboration)

Modul ajar Projec IPAS by MGMP IPAS


Data Processing Guru meminta peserta didik mengolah informasi
(Pengolahan Data) yang telah didapatkan baik melalui pengumpulan
(10 menit) data dan berdiskusi, kemudian menafsirkannya
(C5 menafsirkan,collaboration,communication)
Verification Peserta didik mempresentasikan hasil mengolah
(Pembuktian) informasi dan berdiskusi.
(15 menit) Peserta didik lain diberikan kesempatan untuk
memberikan tanggapan atau pertanyaan.
(communication)
Guru memberikan apresiasi dan penguatan
terhadap hasil presentasi semua kelompok
Generalitation Guru menuntun peserta didik untuk menarik
(Menarik kesimpulan) kesimpulan dari temuan, tafsiran, dan pembuktian
(5 menit) yang telah dipresentasikan.
(C5 (membuat kesimpulan),communication)

c) Penutup (10 menit)


 Guru membagikan soal evaluasi kepada peserta didik kemudian
dikerjakan
Link google form :
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfLHVUX-
R7ls6r9A5JA3bXD1WUbNSIN0A8YcesTcDiBXP1zQA/viewform?usp=
sf_link (5 menit)
 Guru dan peserta didik melakukan refleksi atas pembelajaran hari ini (3
menit)
“ apakah masih ada siswa yang belum mengerti tentang materi hari ini?”
‘bagaimana perasaan siswa selama proses pembelajaran hari ini”
 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjtnya dan menutup
pembelajaran hari ini (1 menit)
 Guru mengakhiri pembelajaran hari ini dengan berdoa (religius) (1 menit)

Modul ajar Projec IPAS by MGMP IPAS


KRITERIA UNTUK MENCAPAI KETERCAPAIAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan mengamati gambar yang guru berikan siswa dapat


mempraktekkan pengolahan limbah kain menjadi barang yang
bermanfaat. (C4 (Memilih), TPACK, Critical Thinking, Communication)
2. Dengan mengamati video pembelajaran tentang pembuatan kain perca
menjadi keset dan cempal peserta didik mampu mempraktekkan
cara pembuatan keset dan cempal yang berbahan dari kain perca.
(C4 (Menganalisis), TPACK, Critical Thinking , Communication)
3. Dengan kerjasama kelompok,peserta didik dapat membuat keset dan
cempal berbahan kain perca yang mempunyai nilai guna. (C5
(Menafsirkan) ,TPACK Critical Thinking Collaboration,
Communication)
4. Dengan kerjasama kelompok,peserta didik dapat ,membuat kesimpulan
mengenai pemanfaatan limbah kain perca menjadi keset dan cempal
yang memiliki nilai guna dan jual yang tepat. (C5 (Membuat
kesimpulan) ,TPACK Critical Thinking Collaboration, Communication)

PROSES ASSESMEN
A. Jenis asesmen
1. Asesmen Diagnostik
2. Asesmen Formatif
3. Asesmen Sumatif
B. Bentuk dan proses asesmen
1) Penilaian Kinerja
Guru melakukan penilaian kinerja yaitu pengamatan selama siswa melakukan
pengamatan, diskusi kelompok, mencatat pertanyaan, tanggapan dan gagasan
yang menarik hingga melakukan presentasi dan keterlibatan dalam diskusi kelas.
Guru memeriksa lembar kegiatan peserta didik (LKPD)

Modul ajar Projec IPAS by MGMP IPAS


REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
A. Catatan penting yang terjadi selama proses pembelajaran dan guru mencatatnya di
jurnal mengajar (catatan guru)
B. Bagaimana perasaan siswa selama proses pembelajaran
C. Hal menarik apa yang di pelajari siswa
D. Apakah siswa merasa target belajarnya sudah tercapai
E. Tantangan, kendala dan kesulitan apa yang di alami siswa selama proses
pembelajaran dan apa solusinya
F. Hal yang harus dipertahankan
G. Hal yang harus diperbaiki

Modul ajar Projec IPAS by: MGMP IPAS


H. Tindak lanjut yang akan di lakukan untuk pembelajaran selanjutnya agar lebih
menarik, bermakna dan menyenangkan

LAMPIRAN
A. ASSESMEN DIAGNOSTIK
1) Non Kognitif
Bagaimana perasaan kalian hari ini?
Apakah kalian dalam keadaan sehat ?
2) Kognitif
 Apa saja contoh produk dari kain perca ?
 Apa saja alat yang di gunakan dalam pembuatan keset dan cempal?

Modul ajar Projec IPAS by MGMP IPAS


Penilaian Formatif (Penilaian Kinerja Peserta Didik)

LEMBAR OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK

Nama Siswa Aspek yang Skor/ Jumlah


Dinilai Nilai
1 2 3 4 5 6

Aspek yang dinilai:

1. Kekompakan dan kemampuan bekerja sama dalam kelompok.


2. Tanggung jawab dalam kelompok
3. Kemampuan menyampaikan pendapat dan memberikan argumentasi.
4. Kemampuan menyimak dan mendengarkan penjelasan teman.
5. Kemampuan mengajukan pertanyaan.
6. Kemampuan menggunakan bahasa yang baik dan kelancaran dalam berbicara.

Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok

Nama : …………………………..
Hari/Tanggal : …………………………..
Kelompok : …………………………..

Penilaian Kriteria
3 2 1
1. Kekompakan Sangat baik Baik Kurang
2. Tanggung jawab Sangat baik Baik Kurang
3. Menjawab pertanyaan/ tanggapan Sangat Memuaskan Tidak
Teman memuaskan Memuaskan
4. Suara/ Intonasi Sangat Terdengar Terdengar Tidak terdengar
5. Penyampaian materi Sangat Jelas Jelas Kurang Jelas
6. Menyimak dan mendengarkan teman Sangat baik Baik Kurang

Nilai : Skor yang didapat x 100 = ………..


Skor total (18)

Lembar Penilaian Sikap Peserta Didik

Modul ajar Projec IPAS by MGMP IPAS


Aspek Sikap yang dinilai
Jumlah Skor Kode
No. Nama Peserta Bernalar Skor Sikap Nilai
Kreatif Mandiri
Didik Kritis
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Modul ajar Projec IPAS by MGMP IPAS


27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Rubrik penilaian sikap


ASPEK INDIKATOR NILAI
Peserta didik memiliki rasa ingin tahu 25
Kreatif Peserta didik tertarik dalam mengerjalan tugas 25
Peserta didik berani dalam mengambil resiko 25
Peserta didik tidak mudah putus asa 25
TOTAL 100
Peserta didik dapat memberikan penjelasan sederhana 25
Peserta didik dapat memberikan kesimpulan 25
Bernalar Peserta didik mampu memberikan penjelasan lebih lanjut
kritis 25
Peserta didik mampu mengatur strategi dalam memecahkan 25
masalah
TOTAL 100
Peserta didik mampu memecahkan masalah 25
Mandiri Peserta didik tidak lari atau menghindari masalah 25
Peserta didik mampu mengambil keputusan 25
Peserta didik bertanggung jawab 25
TOTAL 100

Modul ajar Projec IPAS by MGMP IPAS


SKOR TOTAL 300

CATATAN :
Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
𝐍𝐢 𝐒𝐤 𝐢𝐚
25,01 – 50,00 = Cukup (C) 𝐍𝐢𝐢 1
00,00 – 25,00 = Kurang (K

C. Assesman Sumatif ( Tes tertulis )

Latihan Soal

No Soal Essay
1 Jelaskan Langkah- langkah/ prosedur pembuatan keset dan cempal dari bahan kain
perca ?

KISI-KISI ASSESMESNT SUMATIF

No Tujuan Materi Kelas/Semester Indikator Soal Level Bentuk No


Pembelajaran Kognitif soal Soal
1 Mengetahui cara Gaya hidup X/ Ganjil Disajikan soal C4 Essay 1
pemanfaatan berkelanjutan tentang Langkah-
limbah kain langkah atau
perca
prosedur
pembuatan keset
dan cempal dari
kain perca

Rubrik Assesmen
 Peserta didik dapat menjawab dengan benar dari pertanyaan, skor nilai 2
 Peserta didik dapat menjawab dengan kurang tepat, skor nilai 1
 Peserta didik tidak dapat menjawab pertanyaan dengan tepat, skor nilai 0
Nilai : Skor yang didapat x 100 = ………..
Skor total ( 8 )

D. Bahan Bacaan Guru dan peserta didik

Referensi yang digunakan oleh guru dan peserta didik adalah bahan ajar
berbentuk pdf, buku referensi lainnya dan berbagai sumber dari internet.
Bahan Ajar

Pemanfaatan Kain Perca

Produksi pakaian yang dilakukan oleh para penjahit atau konveksi sebagai perusahaan pakaian
jadi, menghasilkan banyak limbah kain yang biasa disebut kain perca. Kain perca yang dihasilkan
banyak jenis bahannya dan bervariasi corak dan warnanya. Limbah kain perca dapat dibuat sebagai
bahan dasar kerajinan yang cukup unik dan menarik. Bahkan busana itu sendiri dapat dihasilkan dari
kain-kain perca yang dijahit bersambung-sambungan. Bagi sebagian orang ada juga yang berminat
pada busana jenis ini karena unik. Sekarang sudah semakin banyak orang melirik produk kerajinan
berbahan kain perca, karena selain murah juga desainnya selalu berkembang dari waktu ke waktu.
Alat dan Bahan Buat Kerajinan dari Kain Perca Kain perca tidak perlu diberi pewarnaan lagi, karena
sudah nampak corak dan warnanya. Sebagai perancang produk, perlu mengetahui paduan warna-
warna, agar produk kerajinan yang dibuat dapat terlihat artistik. Sementara, berikut ini adalah alat
dan bahan untuk membuat kerajinan dari limbah kain perca, seperti dikutip dari modul Prakarya
Kelas VIII (2017). Alat pembuatan kerajinan limbah kain perca yang digunakan adalah mesin jahit,
gunting, meteran, lem tembak, dan alat pendukung lainnya. Bahan yang digunakan untuk membuat
produk kerajinan diantaranya kain perca, lem, dan benang.
Dalam pembuatan kerajinan dari limbah kain perca dapat dilakukan dengan beberapa teknik
yaitu dengan ditempel saja, dijahit dengan tangan, dianyam, dan dijahit dengan mesin. Selain bahan
dasar kain perca, ada pula yang memanfaatkan kancing, manik-manik, aluminium, atau tali temali
untuk memberi aksen pada produk kerajinan yang dibuat agar tampak lebih menarik. Produk
Kerajinan dari Kain Perca Produk kerajinan limbah kain perca sudah banyak dibuat orang, dan masih
disukai oleh setiap kalangan. Bentuk dan paduan warnanya yang menarik membuat kerajinan limbah
kain perca ini menjadi incaran pada konsumen dalam setiap event pameran. Banyak produk yang bisa
dibuat dari kain perca, baik untuk kebutuhan sekolah maupun untuk rumah tangga. Untuk kebutuhan
sekolah misalnya tas, tempat pensil, dan dompet. Untuk kebutuhan rumah tangga, selimut, sarung
bantal, tempat tisu, atas, lukisan dari tempelan kain perca, dan lain sebagainya. Cara Menjahit
Kerajinan dari Kain Perca Menjahit adalah pekerjaan menyambungkan kain, bulu, kulit binatang,
pepagan, dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan
tangan memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit.
Menjahit perca bukan sekedar menyambungkan potongan kain menjadi sebuah produk. Menjahit
perca merupakan seni, dan berikut ini adalah cara-cara menjahit kain perca dari cara pembuatannya,
seperti dikutip dari modul Kreasi Kain Perca (2016): a. Cara acak (tak beraturan) adalah teknik jahit
dengan menggabungkan guntingan guntingan kain dengan bentuk dan ukuran potongannya tidak
sama. b. Cara jiplakan pola (template) adalah teknik jahit dengan menggabungkan guntingan
guntingan kain yang dipola terlebih dahulu dan selanjutnya dijahit sesuai rencana. c. Cara tumpang
tindih (overlapping) adalah teknik jahit menggabungkan guntingan guntingan kain yang dipola
terlebih dahulu dengan cara meletakkan pola pada bagian tengah di atas kain telah disiapkan dan
selanjutnya dijahit bagian tepinya. Kemudian tindihlah dengan pola berikutnya dengan cara dijahit
deng selesai secara keseluruhan. d. Cara jelujur adalah teknik yang biasanya digunakan untuk
memberi kesan keindahan, untuk menggabungkan tetap dikerjakan dengan teknik mesin, sifatnya
hanya penghias. e.
Cara pola geometris adalah teknik jahit dengan menggabungkan guntingan guntingan kain
dengan bentuk pola-pola geometris (segitiga, segiempat) yang terukur dan dijahit sesuai dengan
desain.
Kain perca adalah kain sisa-sisa guntingan yang berasal dari pembuatan pakaian, kerajinan atau
berasal dari produk tekstil lainnya. Biasanya kain perca ini digunakan untuk berbagai macam
kerajinan tangan, nah jika anda menemukan atau mempunyai sisa-sia kain atau kain perca
jangan dibuang ya, karna kain perca ini dapat di manfaatkan menjadi berbagai macam kerajinan
seperti dimanfaatkan sebagai taplak meja, sarung bantal, keset, bros, dan lain-lainnya.
Pengen Punya Bisnis Konveksi? Intip: Konveksi Surabaya . Lalu, apa tujuan atau maksud dari
memanfaatkan barang bekas tersebut? Tujuannya agar generasi anak muda di jaman sekarang
lebih terampil agar mereka pada nantinya menjadi anak yang kreatifitas dan produktivitas.
Bagaimana cara memanfaatkan kain perca? Mungkin sebagian dari anda masih bingung
bagaimana cara memanfaatkan kain perca ini. Dan apakah anda tau dengan memanfaatkan kain
perca sebagai bahan baku pembuatan kerajinan tangan ternyata bisa menjadi salah satu peluang
bisnis yang sangat menguntungkan. Mungkin dari segi penampilan yang dari sisa-sisa kain
jahitan yag terlihat tidak ternilai, ketika kita bisa mengkreasikan akan menjadi berbagai macam
produk kerajinan tangan yang memiliki fungsi dan memiliki harga jual yang tinggi. Contoh,
anda bisa memanfaatkannya sebagai bahan kebutuhan rumah seperti keset, taplak meja, sarung
bantal, korden, dan lain sebagainya. Untuk memanfaatkannya pun juga tidak membutuhkan
bahan dan alat yang sulit. Anda hanya menyediakan beberapa alat dan bahan kurang lebih
seperti :
 Gunting
 Benang
 Jarum jahit
 Peniti
 Lem tembak
 Kain perca
 Kassa

Darimana kita bisa mendapatkan kain perca? Kita bisa mendapatkan kain perca ini dari
sisa-sisa kain jahit yang sudah tidak terpakai, kita bisa mendapatkannya dari jenis-jenis kain
sebagai berikut :.
 Kain Wool merupakan salah satu jenis kain yang berserat tebal dan sangat lembut dan biasa
digunakan sebagai bahan dasar pakaian hangat atau sweater.
 Kain Lycra merupakan jenis kain yang bertekstur lembut dan elastic.
 Kain Akrilit merupakan salah satu jenis bahan terbuat dari bahan sejenis plastik dan biasa
digunakan untuk membuat kemeja.
 Kain Chiffon merupakan jenis kain yang sangat ringan. Bahan dasar kain chiffon adalah
katun, sutera, atau fiber sintetis.
 Kain Ceruti merupakan salah satu jenis kain yang mirip dengan chiffon dengan ciri khas
keduanya yang sama-sama tipis.
 Kain Katun merupakan salah satu jenis kain hasil rajutan yang berbahan dasar serat kapas.
 Kain Flanel merupakan salah satu jenis kain yang dibuat dari bahan dasar serat wol, tanpa
ditenun. Kain ini memiliki tekstur yang agak tebal, namun sangat lembut dan lentur sehingga
mudah dibentuk apa saja.
 Kain Satin merupakan jenis kain yang memiliki permukaan mengkilap serta licin, namun
bagian belakangnya suram.
 Kain Denin merupakan kain yang biasanya digunakan untuk membuat berbagai macam
jeans seperti celana jeans, jaket jeans, dan lain-lainnya.
 Kain Rayon merupakan jenis kain yang biasanya tampak berkilau dan tidak mudah kusut.
 Kain Sutra merupakan jenis bahan yang sangat ringan dan memiliki tekstur yang sangat
lembut sehingga harus berhati-hati dalam penjahitan maupun perawatan lain, misalnya
pencucian dan penyetrikaan.
 Kain Polyester merupakan kain yang memiliki kesamaan dengan kain katun. Namun, dari
segi kualitas, jenis kain ini masih satu tingkat dibawah kain katun. Bahan dasar kain PE
adalah benang polyester.
 Kain Blacu adalah jenis kain yang terbuat dari bahan dasar kapas. Kain ini sangat fleksibel
sehingga sangat mudah dibentuk menjadi aneka bentuk kreasi serta ditambahkan hiasan
apapun. Kain satu ini juga merupakan jenis kain ramah lingkungan karena bahan dasarnya
yang alami. Kain blacu dapat ditemukan dengan mudah, salah satunya digunakan sebagai
pembungkus tepung terigu.

Kain perca merupakan salah satu limbah yang bisa didaur ulang menjadi suatu produk
baru yang bermanfaat. Bagi kamu yang masih bertanya-tanya apa itu kain perca? Kain perca
adalah sisa-sisa kain dari bekas pembuatan kain. Biasanya kain perca ini sangat mudah kamu
temukan pada pabrik-pabrik garmen atau penjahit pakaian. Pinhome – Pins akan menemukan
banyak sekali potongan kain kecil-kecil sisa dari pembuatan pakaian atau produk dengan bahan kain
lainnya, nah potongan-potongan kain inilah yang dinamakan dengan kain perca. Mungkin banyak
yang menganggap kain perca tidaklah berharga karena hanya sisa-sisa potongan kain saja. Padahal
potongan-potongan kain ini bisa dibuat menjadi suatu barang yang bermanfaat lho! Banyak sekali
barang yang bisa dibuat dari potongan-potongan kain ini. Nah bagi kamu yang memiliki banyak kain
perca di rumah, yuk simak 10 ide memanfaatkan kain perca untuk dijadikan barang berguna lewat
ulasan di bawah ini!

Tatakan Gelas
Benda pertama yang bisa dibuat dari kain perca adalah taplak meja. Ya, jika Pins memiliki kain perca
dengan jumlah yang tidak terlalu banyak, taplak meja bisa menjadi salah satu ide yang tepat untuk
kamu! Pertama-tama Pins perlu membentuk pola kain meja yang ingin dibuat. Lalu kumpulkan kain
perca dan jahit satu potongan kain dengan potongan lainnya sehingga membentuk pola taplak meja
yang Pins inginkan. Jika sudah dipastikan terjahit semua, Pins bisa merapikan setiap sisi taplak meja
dengan melipatkan ke dalam (jahit tepi). Jika sudah, untuk mempercantik tampilan Pins bisa
menambahkan rumbai-rumbai yang terbuat dari benang wol di sisi-sisi taplak meja sesuai keinginan
kamu.

Keset
Daftar Pustaka

 https://www.pinhome.id/blog/kain-perca-adalah/
 https://konbos.weebly.com/artikel/apa-itu-kain-perca-pengertian-jenis-fungsi-lengkapnya
 https://tirto.id/mengenal-kerajinan-dari-kain-perca-alat-bahan-dan-contoh-produk-gmcy

Modul ajar Projec IPAS by: MGMP IPAS

Anda mungkin juga menyukai