1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan
proposal Pendidikan Berbasis Budaya di SMA Negeri 1 Banguntapan.
Proposal ini disusun untuk mengembangkan program pendidikan nilai luhur dan Budaya
di SMA Negeri 1 Banguntapan sebagai salah satu upaya mengantisipasi pesatnya perkembangan
globalisasi yang diyakini akan berakibat pada melunturnya nilai-nilai budaya bangsa. Kekaburan
nilai, konflik nilai yang sedang berproses saat ini akan berdampak pada bergesernya nilai budaya
bangsa menjadi tantangan bagi semua pihak termasuk dunia pendidikan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada DIKPORA DIY dan juga kepada Dikmen
Kabupaten Bantul yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengajukan proposal
Pengembangan Pendidikan Berbasis Budaya.
Penyusunan proposal ini tentunya masih banyak kekurangan dan salah cetak disana sini.
Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga upaya kita dalam membangun
dan memperkuat eksistensi budaya bangsa Indonesia dapat terwujud.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah provinsi tertua kedua di Indonesia setelah Jawa
Timur, yang dibentuk oleh pemerintah negara bagian Indonesia. Provinsi ini juga memiliki status
istimewa atau otonomi khusus. Status ini merupakan sebuah warisan dari zaman sebelum
kemerdekaan. Kesultanan Yogyakarta dan juga Kadipaten Paku Alaman sebagai cikal bakal atau
asal usul DIY. Pengaturan keistimewaan DIY dan pemerintahannya selanjutnya diatur dengan
UU No 1/1957 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah. UU ini diterbitkan untuk
melaksanakan ketentuan dalam pasal 131-133 UUDS 1950. Pengaturan Daerah Istimewa terdapat
baik dalam diktum maupun penjelasannya.
Substansi Istimewa bagi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dilihat dalam kontrak politik
antara Nagari Kasultanan Yogyakarta & Kadipaten Puro Pakualaman dengan Pemimpin Besar
Revolusi Soekarno. Subtansi Istimewa bagi Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari tiga hal :
1. Istimewa dalam hal Sejarah;
2. Istimewa dalam hal Bentuk;
3. Istimewa dalam hal Kepala Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta yang dijabat
oleh Sultan & Adipati yang bertahta.
Adapun cara menjaga keistimewaan Yogyakarta salah satunya dengan mengasah dan
mengembangakan nilai-nilai budaya luhur melalui berbagai strategi dan bentuk. Sudah menjadi
pengetahuan umum bahwa dalam budaya jawa terkandung tata nilai kehidupan Jawa, seperti
norma, keyakinan, kebiasaan, konsepsi, dan simbol-simbol yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat Jawa, toleransi, kasih sayang, gotong royong, andhap asor, kemanusiaan, nilai
hormat, tahu berterima kasih, dan lainnya. Pendidikan karakter yang digali dari substansi budaya
jawa dapat menjadi pilar pendidikan budi pekerti bangsa.
Oleh karena itu, sasaran pendidikan bukan hanya kepintaran dan kecerdasan (pemikiran),
tetapi juga moral dan budi pekerti, watak, nilai, dan kepribadian yang tangguh, unggul dan mulia
(karakter). Dengan kata lain, antara pemikiran dan karakter harus menjadi kesatuan yang utuh.
Pengembangkan kultur sekolah dapat dilakukan dengan cara memberi keteladanan secara
langsung sesuai dengan nilai-nilai kultural budaya.
Pada kenyataannya menanamkan nilai-nilai luhur budaya pada diri peserta didik bukan
merupakan hal yang mudah karena memerlukan keteladanan dan pemantauan secara
berkelanjutan. Terbukti program pendidikan karakter hingga saat ini belum membuahkan hasil.
Etika unggah-ungah terhadap guru, suka mencontek, aksi vandalisme semakin marak dikalangan
siswa bahkan siswa cenderung anarkis, bangga terhadap budaya asing, lebih menyukai makan-
makanan cepat saji dari barat, menyukai jenis tarian asing, bahkan lebih memilih produk-produk
asing. Maka SMA Negeri 1 Banguntapan sebagai bagian dari Yogyakarta berkewajiban menjaga
budaya tersebut.
3
B. Landasan Pelaksanaan Pendidikan Berbasis Budaya
1. UUSPN, TUJUAN (Pendidikan Nasional)
2. UU NO. 13 TAHUN 2012 (Keistimewaan DIY)
3. PERMENDIKBUD 54/2013 (SKL)
4. PERMENDIKBUD 69TAHUN 2013
5. PERDA DIY NO. 5/2011 (Pengelolaan & Peny.Pendidikan Berbasis Budaya)
6. PERGUB NO. 68/2012 (Pedoman Penerapan Nilai-nilai Luhur Budaya Dalam
Pengelolaan dan Penyelengaraan Pendidikan)
7. VISI SEKOLAH
Perda DIY Nomor 5 Tahun 2011 berisi tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan Berbasis Budaya. Peraturan ini dibuat antara lain didasari pertimbangan bahwa
pemerintah Provinsi DIY telah menetapkan visi pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta pada
Tahun 2025 sebagai pusat pendidikan, budaya dan tujuan pariwisata terkemuka di Asia Tenggara
dalam lingkungan masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera.
Adapun nilai-nilai luhur budaya yang dapat dibanggakan meliputi 18 macam nilai, yakni :
kejujuran, kerendahan hati, ketertiban/kedisiplinan, kesusilaan, kesopanan/kesantunan,
kesabaran, kerjasama, toleransi, tanggung jawab, keadilan, kepedulian, percaya diri,
pengendalian diri, integritas, kerja keras, keuletan/ketekunan, ketelitian, kepemimpinan, dan/atau
ketangguhan.
4
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
5
BAB III
PROGRAM YANG TELAH DILAKSANAKAN
Aspek penting dalam rangka mendorong terwujudnya sekolah yang peduli dan berbudaya
adalah adanya upaya pengembangan kurikulum pendidikan yang berbasis budaya luhur.
Pengembangan kurikulum yang berbasis budaya dapat memberikan kesempatan bagi guru untuk
meningkatkan materi budaya. Pengembangan kurikulum berbasis budaya dapat dilakukan dengan
cara terintegrasi maupun dengan kegiatan ekstrakurikuler.
Pelaksanaan sekolah budaya luhur pada berbagai aspek untuk memberikan kebebasan pada
guru untuk berkreasi sehingga dapat memberikan kesempatan bagi siswa dan guru untuk
mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Program-
program yang telah dilakukan dalam rangka pengembangan kurikulum berbasis budaya dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Pengembangan kurikulum berbasis budaya dilaksanakan secara terintegrasi pada mata
pelajaran dan pengembangan diri. Kegiatan pembelajaran menerapkan model lintas mata
pelajaran yang berbasis budaya luhur.
2. Pengembangan materi berbasis budaya berdasarkan isu lokal yang menjadi ciri khas di
sekolah, masyarakat dan tempat tinggal siswa, antara lain :
a. Penggunaan bahasa Jawa krama di lingkungan keluarga dan sekolah
b. Penggunaan pakaian adat Daerah Istimewa Yogyakarta
c. Pementasan tari di sekolah dan di luar sekolah
d. Pementasan karawitan di sekolah
e. Pemanfaatan pot tanaman sebagai wadah kreasi melukis di sekolah
f. Pemanfaatan dinding bangunan sekolah sebagai wadah kreasi melukis di sekolah
g. Pembuatan produk produk batik dan kewirausahaan
7
Program yang sudah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Banguntapan terdiri dari berbagai
aspek dengan uraian sebagai berikut :
No Jenis kegiatan Pelaksana Sasaran Waktu Tempat Alat Kerjasama
A. Penanaman Nilai- nilai budaya luhur melalui Kebijakan sekolah
1 SK/SE Kepala Kepala Siswa, Awal SMA - Dewan
Sekolah untuk Sekolah guru, tahun Negeri 1 sekolah
menerapkan karyawan Bangunta
nilai luhur pan
budaya pada
pengelolaan
2 Sosialisasi Kepala Siswa, Awal SMA - Dewan
Sekolah guru, tahun, Negeri 1 sekolah
karyawan awal Bangunta
semester pan
,
musyaw
arah
orang
tua
3 Briefing Kepala Siswa, SMA - Dewan
Sekolah guru, Negeri 1 sekolah
karyawan Bangunta
pan
4 Pembiasaan Guru Siswa, Setiap SMA - -
10 S ( senyum, guru, hari Negeri 1
salam, sapa, karyawan Bangunta
semanak pan
semudulur,
seiya, sekata,
semangat,
selalu
No Jenis kegiatan Pelaksana Sasaran Waktu Tempat Alat Kerjasama
B. Penanaman Nilai- nilai budaya luhur melalui integrasi kedalam mata pelajaran
1 Pengenalan Guru Siswa Sesuai SMA Lab, BLH,
nilai budaya jadwal Negeri 1 video. Dikpora,
luhur melalui mapel Bangunta Wayang, balai
matapelajaran pan dll bahasa, dll
dengan
mengangkat
isu lokal ( seni
budaya, mulok
bahasa Jawa
2 Studi lapangan Guru Siswa Sesuai SMA Candi, BLH,
jadwal Negeri 1 keratin, Dikpora,
mapel, Bangunta museum dll
liburan pan wayang.dl
semester l
3 Menari dan Guru Siswa Mata SMA Lab -
karawitan Pelajara Negeri 1 Budaya
an Seni Bangunta
Budaya pan
dan
Bahasa
Jawa
4 Membatik, Guru siswa Sesuai SMA Mori, -
membuat, mulok, jadwl Negeri 1 canting.
8
No Jenis kegiatan Pelaksana Sasaran Waktu Tempat Alat Kerjasama
gerabah,dll pendidikan mapel, Bangunta Malam,
seni liburan pan Kardus,
semester gunting,
pewarna
5 Pidato bahasa Guru siswa SMA Pakaian -
jawa, mulok, Negeri 1 jawa,
pranatacara bahasa Bangunta gamelan
Jawa pan
6 Pembuatan Guru Siswa Pada Balai Alat tulis, Balai
geguritan/ waktu bahasa laptop bahasa
cerkak lomba
No Jenis kegiatan Pelaksana Sasaran Waktu Tempat Alat Kerjasama
C. Penanaman Nilai- nilai budaya luhur melalui kegiatan kesiswaan
1 Karawitan Guru Siswa Jumat, Lab Gamelan Guru
13.00- Budaya extrakurikul
14.00 SMA er
Negeri 1
Bangunta
pan
2 Tari Guru Siswa Kamis, R. Aula VCD / Guru
15.30- SMA kaset extrakurikul
16.30 Negeri 1 er
Bangunta
pan
3 Teater Guru Siswa Rabu,
15.30-
16.30
4 Pementasan OSIS siswa Pentas R. Aula VCD / Dewan
tari dan seni SMA kaset sekolah
karawitan pada unjuk Negeri 1
event sekolah karya, Bangunta
wisuda pan
purna
siswa
5 KIR Kesiswaan siswa Setiap SMA - Berbagai
(penelitian jumat Negeri 1 pihak
sejarah Bangunta
budaya) pan
D. Melengkapi fasilitas dan sarana prasarana pendukung pengembangan nilai budaya luhur
1 Membuat Guru siswa Guru Awal SMA Dewan
slogan 5 S, siswa tahun Negeri 1 sekolah
Bangunta
pan
2 Menempel Waka Guru Awal Dewan wayang Dewan
gambar sarana siswa tahun sekolah sekolah
wayang di
tempat
strategis
3 Menempel Waka Guru Awal Dewan Batik Dewan
hiasan aneka sarana siswa tahun sekolah berbagai sekolah
corak batik corak
4 Membangun Waka Guru Awal Dewan - Dewan
bengkel sarana siswa tahun sekolah sekolah
keterampilan
membatik dan
seni rupa
5 Menyediakan Waka Guru Awal Dewan - Dewan
studio sarana siswa tahun sekolah sekolah
9
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI
Hasil yang dicapai dari penerepan Pendidikan berbasis budaya luhur di SMA N 1
Banguntapan adalah :
1. Pendidikan Nilai Luhur Budaya menjadi wawasan pengelolaan di SMA N 1 Banguntapan
2. Terbiasa melakukan 5S yang sudah diaplikasikan dengan baik oleh warga sekolah sehingga
menumbuhkan rasa saling peduli, menghargai dan menghormati di dalam lingkungan
sekolah
3. Siswa bisa menempatkan unggah-ungguh dengan baik dalam berperilaku baik terhadap
sesama teman dan juga terhadap guru serta karyawan di sekolah
4. Siswa sudah dapat menggunakan bahasa jawa krama dengan unggah ungguh yang tepat
terhadap guru dan karyawan
5. Siswa sudah dapat menggunakan pakaian adat DIY dengan baik sesuai pakemnya
6. Siswa menjadi semakin mengenal dan merasa bangga terhadap kebudayaan luhur khas
Yogyakarta
7. Siswa dengan bangga mempersembahkan pagelaran karawitan maupun tari tradhisional
khas Yogyakarta
8. Siswa lebih mengenal tentang wayang dan dapat mengetahui nilai-nilai luhur dan
keteladanan yang dapat diambil dari watak-watak tokoh wayang
9. Siswa mengetahui lebih banyak adat budaya khas Yogyakarta dengan melakukan study
lapangan
10. Siswa dapat mengenal dan membuat batik sendiri
11. Siswa dengan bangga mempersembahkan pagelaran karawitan pada setiap event yang
diadakan di sekolah
12. Siswa lebih mencintai dan bangga terhadap budaya-budaya luhur khas Yogyakarta
10
BAB V
RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN BERIKUTNYA
11
BAB VI
PENUTUP
Demikian program yang telah disusun dan dapat dijadikan pedoman untuk melaksanakan
pendidikan berbasis budaya luhur di SMA N 1 Banguntapan dan di kota DIY pada umumnya.
Berdasarkan hasil program yang telah dilaksanakan pada tahun pelajaran sebelumnya,
diharapkan dengan melanjutkan program yang sudah berjalan, siswa dan warga sekolah dapat
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya dan menjadikan siswa lebih berkarakter.Dengan
pengenalan budaya lokal yang berkesinambungan maka siswa menjadi terpantau untuk terus
menerus melakukan kebiasaan yang menciptakan karakter positif.
12
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA
BALAI PENDIDIKAN MENENGAH KAB. BANTUL
SMAN 1 BANGUNTAPAN
Alamat : Ngentak, Baturetno, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Kode POS : 55197 Telp : ( 0274 ) 373824
Website : www.sman1-btp.sch.id Email : info@sman1-btp.sch.id
Yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala SMA Negeri 1 Banguntapan memberi tugas kepada
yang
namanya tersebut untuk menguatkan Tim Sekolah Bebasis Budaya. Adapun yang bertugas adalah
sebagai berikut :
Demikian surat tugas ini dibuat, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
13