Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM URINALISA DAN CAIRAN TUBUH

Pemriksaan Urin Dengan Metode Reagen Strip

Disusun Oleh:

Nana: Syava Hemas Kasitho

NIM: P07134221040

Kelas: ST TLM Semester II Reguler

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

JURUSAN TEKNOLOGII LABORATORIUM MEDIS

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA


2022
I. Hari, Tanggal : Selasa, 13 September 2022
II. Praktikum Ke : 9 (Sembilan)
III. Jenis Pemeriksaan : Reagen Strip
IV. Metode : Strip Tarik Celup
V. Dasar Teori :
Urine atau air seni adalah sisa yang disekresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinalisis.
Ekskresi urine diperlukan untuk membuang molekulmolekul sisa dalam
darah yang disaring oleh ginjal untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
Dalam mempertahankan homeostasis tubuh, peran urine sangat penting
karena sebagai pembuang cairan oleh tubuh adalah melalui proses sekresi
urine (Wahyundari, 2016). Sehingga komposisi urine dapat mencerminkan
kemampuan ginjal untuk menahan dan menyerap bahan-bahan yang
penting untuk metabolisme dasar dan mempertahankan homeostasis tubuh.
Normalnya jumlah bahan yang terdapat dalam urine selama 24 jam adalah
35 gram bahan organik dan 25 gram bahan anorganik (Ma’arufah, 2004).
Urinalisis adalah pemeriksaan spesimen urine secara fisik, kimia
dan mikroskopik (Hardjoeno, dan Fitriyani, 2007). Urinalisis tidak hanya
menggambarkan gangguan keadaan intrinsik ginjal, tetapi juga memberi
11 bukti yang penting tidak hanya pada kondisi kerusakan primer dari
ginjal dan taktus urinearius. Perubahan pada urine mungkin menjadi
pertanda yang pertama kali muncul pada penyakit vaskuler yang serius
(Bishop dkk, 1996). Pemeriksaan urinalisis merupakan pemeriksaan yang
sering dikerjakan pada praktik dokter sehari-hari, apalagi kasus urologi.
Tes kimia dengan metode strip reagen saat ini begitu sederhana,
cepat, dan hemat biaya (dalam hal reagen, personel) dengan sensitivitas
dan spesifitas yang tinggi dan tidak memerlukan urine dalam jumlah yang
besar untuk pengujian. Reaksi yang terlibat dalam uji strip sebagian besar
berdasarkan pada prinsipprinsip yang sama seperti pada pemeriksaan
kimia basah (Brunzel, 2013).
Reaksi diinterpretasikan dengan membandingkan warna yang
dihasilkan pada strip reagen dengan bagan warna yang disediakan oleh
produsen. Kuat/lemahnya warna yang dihasilkan berhubungan dengan
konsentrasi zat dalam urine. Tergantung pada tes yang dilakukan, hasilnya
dilaporkan sebagai 1) konsentrasi (miligram per desiliter); 2)
kecil/sedikit/trace, sedang, atau besar; 3) menggunakan sistem plus (1+,
2+, 3+, 4+); atau 4) positif, negatif, atau normal.
Berat jenis dan pH adalah pengecualian, hasilnya dilaporkan
dalam satuan masing-masing (Strasinger dan Lorenzo, 2008). Menurut
panduan dari CLSI, pemeriksaan kimia rutin untuk urine mencakup
pemeriksaan glukosa, protein (albumin), bilirubin, urobilinogen, pH, berat
jenis, darah/ hemoglobin, benda keton (asam asetoasetat dan/atau aseton),
nitrit, dan leukosit esterase.
VI. Alat & Bahan
VI.1 Urin
VI.2 Tabung reaksi
VI.3 Reagen strip
VII. Cara Kerja
VII.1 Menyiapkan alat dan bahan
VII.2 Memasukkan urin kedalam tabng reaksi
VII.3 Memasukkan reagen strip kedalam tabung reaksi
VII.4 Membaca reagen strip sebelum kering
VIII. Hasil
VIII.1 Leukosit :-
VIII.2 Nitrit :-
VIII.3 Urobilinogen : 0,2
VIII.4 PH :6
VIII.5 Blood (Darah) :-
VIII.6 Spesific Gravity : 1,005 – 1,010
VIII.7 Keton :-
VIII.8 Bilirubin :-
VIII.9 Glukosa :-
IX. Kesimpulan
Dari hasil praktikum di atas dapat disimpulkan bahwa hasil yang
di dapat adalah urin normal.

Anda mungkin juga menyukai