Proposal Penelitia1 (Fix)
Proposal Penelitia1 (Fix)
200201502006
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpa hka n
rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi penelitian yang berjudul “Analis is
Pengaruh Minat Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Konstruksi Banguna n
SMKN 5 Makassar” dapat diselesaikan. Salam dan shalawat, senantiasa penulis curahkan kepada
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan
keterbatasan, oleh karena itu penulis dengan senang hati akan menerima kritik yang bersifat
membangun. Penulis juga berharap ini dapat membantu sebagai tambahan referensi pada
penelitian yang dilakukan dikemudian hari. Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT.
membalas segala kebaikan pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan penelitian ini.
Penulis
NIM: 200201502006
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar anak didik
memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan pendidikan harus
diselenggarakan sesuai dengan sistem pendidikan nasional. Dalam hal ini penentu
sekolah dasar. Karena itulah pada saat pendidikan dasar pengembangan akan potensi
siswa harus lebih diperhatikan dan diarahkan dengan baik. (Amin, 2017).
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangka n
Melalui proses kegiatan belajar dan mengajar yang baik, akan diperoleh hasil
belajar yang baik. Hasil belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang diberikan guru
pembelajaran yang maksimal. Proses pencapaian hasil belajar sangat dipengaruhi oleh
faktor eksternal dan internal. “Faktor internal terdiri dari keadaan atau kondisi jasmani
1
2
Setiap peseta didik atau siswa memiliki konteks minat dan motivasi belajar dan
tidak semua peseta didik atau siswa memiliki minat belajar yang tinggi dan tidak
semua siswa atau peseta didik memiliki motivasi belajar yang baik. untuk melakuka n
dan mendapatkan hasil yang baik di salah satu mata pelajaran yaitu Konstruksi
kesenangan untuk terus belajar. Keingintahuan dan kesenangan belajar itu bisa
diperoleh dari ilmu pengetahuan yang diajarkan dan cara guru menya mpaikannya. Jika
bahan pelajaran dan cara guru menyampaikan pelajaran tidak sesuai dengan minat
siswa, maka siswa yang bersangkutan tidak akan belajar dengan baik, karena tidak ada
daya tarik baginya. Begitu pula sebaliknya, jika bahan pelajaran dan metode yang
digunakan guru dapat menjadi daya tarik bagi siswa, maka siswa akan memiliki minat
untuk belajar. Dengan demikian, minat dan motivasi sangat besar perannya dalam
pembelajaran di sekolah. Siswa yang berminat dan memiliki motivasi belajar akan
terdorong untuk tekun belajar. Berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima
pelajaran begitu saja, mereka hanya tergerak untuk mau belajar, tetapi sulit untuk bisa
terus tekun.
Tercapai tidaknya tujuan pengajaran salah satunya adalah terlihat dari prestasi
belajar yang diraih siswa. Dengan prestasi yang tinggi, para siswa mempunyai indikas i
3
berpengetahuan yang baik,salah satu factor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah
Motivasi belajar dan Minat belajar. Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar lebih
keras, ulet, tekun dan memiliki dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar
yang terstruktur,memiliki pemahaman yang baik terhadap setia materi yang di jelaskan
oleh guru,memiliki efikasi diri yang tinggi, serta memiliki kinerja yang tinggi.adap un
siswa memiliki minat yang rendah biasanya memliki kecendrungan untuk menarik
rasa cemas yang relative tinggi,serta memiliki nilai akademik yang rendah.(Amin,
2017).
Motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat
memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi
motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi
prestasi belajar yang diperolehnya. Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang
disadari untuk menggerakkan, menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar
ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan
Minat merupakan sebuah awal penggerakan untuk siswa dalam belajar yang
dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diingkinkan. Dalam proses pembelajara n,
4
minat merupakan sebuah awal penggerakan untuk siswa dalam belajar yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan yang diingkinkan. Tujuan dalam kaitan ini adalah
tujuan pembelajaran. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang yang memiliki minat
belajar dalam dirinya maka dia akan mencapai keinginan atau cita-citanya, tetapi jika
seorang siswa tidak memiliki minat dalam belajar maka siswa tersebut tidak akan bisa
mencapai keinginan atau cita-citanya. Minat belajar siswa sangat dibutuhkan dalam
diajarkan. Selain minat siswa juga membutuhkan dorongan atau gerakan untuk
Hasil belajar saat ini ada berbagai model pembelajaran yang dapat
kombinasi antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring. Sehingga dengan
sendirinya, setiap sekolah kejuruan memiliki pilihan model pembelajaran yang akan
2017).
Proses pembelajaran yang ada di Smk Negeri 5 Makassar yaitu mata siswa di
berikan website mengenai materi yang akan diberikan oleh para guru,setelah itu siswa
juga diberikan arahan untuk menyalin atau menulis poin-point atau bagian-bagian yang
penting,dampak dari proses pembelajaran nya yaitu siswa lebih jelas untuk mengetahui
materi-materi tersebut ,siswa juga lebih aktif bertanya apabila siswa tidak mengetahui
5
materi yang diberikan dan juga siswa dominan membaca apa yang di berikan pada
materi tersebut dan siswa juga bisa mendiskusikan di dalam kelas apa yang siswa
tanyakan.
(KBG) di Smk Negeri 5 Makassar. Penulis memilih tempat ini, karena peneliti ingin
mengetahui Minat belajar dan Motivasi Belajar peserta didik setelah di berlakukan
pembelajaran secara langsung atau offline. Dari hasil observasi, peneliti menemuka n
permasalahan dimana hasil belajar peserta didik sebagian besar hasil belajarnya kurang
atau dibawah KKM. Namun, setelah diadakan remedial atau ulangan ulang hasil belajar
peserta didik sudah diatas KKM. Maka dari itu peneliti ingin menganalisis Minat
belajar peserta didik dan Motivasi belajar peserta agar bisa diketahui apa yang
Motivasi Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di Smkn
5 Makassar.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diangkat pada
1. Bagaimana minat dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi
Negeri 5 Makassar?
3. Apakah Minat berpengaruh terhadap Hasil belajar siswa pada mata peajaran
4. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap Hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini dilakukan
adalah untuk:
1. Mengetahui minat dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi
Negeri 5 Makassar
3. Mengetahui Minat berpengaruh terhadap Hasil belajar siswa pada mata peajaran
belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi bangunan di SMK Negeri 5 Makassar
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak yang bersangkutan, antara
lain:
a. Manfaat Praktis
2) Sebagai acuan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar, Minat, Motivasi dan
b. Manfaat Teoritis
A. Kajian Teori
1. Minat Belajar
a. Pengertian Minat
Secara Bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Minat adalah gejala psikologis yang menunjukkan bahwa adanya pengertian subyek
terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut menarik perhatian dan
(2013:180)
menyatakan “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.” Minat pada dasarnya adalah penerimaa n
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat tidak dibawa sejak lahir, namun
perlu diusahakan oleh seseorang. “Minat seseorang dipengaruhi oleh faktor interna l
seperti pemusatan perhatian, keinginan, motivasi, dan kebutuhan. Sampai saat ini,
dalam proses pembelajaran minat dapat memengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar
anak atau peserta didik dalam bidang studi tertentu” (Helmawati 2014:201).
pembahasan ini terlebih dahulu akan diuraikan menjadi minat dan belajar. Secara
bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. (Depdikbud,
8
9
1990). Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar
melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungk in
dikemukakan oleh para ahli, di antaranya yang dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip
Jika anak memiliki minat dalam pelajaran tertentu, maka ia akan lebih mudah
dalam bidang yang disukainya itulah akhirnya akan membuat anak lebih memusatka n
perhatian dan waktu untuk lebih giat mencapai prestasi yang terbaik. Namun, jika ia
dipaksa untuk mempelajari bidang yang tidak diminati, anak akan menghadapi banyak
kendala, sehingga hasil pembelajaran tidak optimal bahkan mungkin anak akan
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dikutip di
atas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek
atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. (Muhibbin Syah,
.kecenderungan jiwa kepada sesuatu, karena kita merasa ada kepentingan dengan
10
sesuatu itu, pada umumnya disertai dengan perasaan senang akan sesuatu itu
begitu minat belajar, sangat menentukan sikap yang menyebabkan seseorang aktif
dalam suatu pekerjaan, atau dengan kata lain, minat belajar dapat menjadi sebab dari
suatu kegiatan. Sedangkan menurut Crow dan Crow (1998) bahwa .minat belajar atau
interest bias berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cendrung
atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang
dalam diri siswa yaitu perasaan senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa, dan
1) Perasaan Senang
Siswa akan mempelajari ilmu yang dia senangi tanpa ada perasaan terpaksa.
Kesenangan yang dimiliki siswa tampak dari kegairahan dan inisiatifnya dalam
mengikuti pelajaran tersebut. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai usaha
yang dilakukan untuk menguasai ilmu pengetahuan yang terdapat dalam mata
pelajaran tersebut dan tidak merasa lelah dan putus asa dalam mengembangka n
ataupun soal yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di sekolah.
11
2) Ketertarikan Siswa
mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada suatu hal seperti orang, benda,
kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu
sendiri. Seringkali dijumpai beberapa siswa yang merespon dan memberikan reaksi
3) Perhatian Siswa
itu. Melalui perhatiannya besar ini, seorang siswa akan mudah memahami inti dari
pelajaran tersebut.
4) Keterlibatan Siswa
Ketertarikan siswa akan suatu objek mengakibatkan siswa tersebut senang dan
keuletan, dan kerja keras yang tampak melalui diri siswa menunjukkan bahwa siswa
tersebut ada keterlibatannya dalam belajar dimana siswa selalu belajar lebih giat,
berusaha menemukan hal-hal yang baru berkaitan dengan pelajaran yang diberikan
mengembangkan diri, memperoleh kepercayaan diri, dan memiliki rasa ingin tahu.
12
Untuk mengetahui minat yang dimiliki oleh siswa dalam belajar, dapat diliha t
minat siswa. Aspek mengenai minat siswa yang dimaksud adalah perasaan senang,
Pada proses pembelajaran, guru memegang peranan yang besar untuk menarik
minat peserta didik terhadap pelajaran yang disampaikannya. Guru dengan metode dan
sehingga mereka dapat menguasai pembelajaran dengan baik. Ada berbagai cara
meningkatkan minat belajar yang bisa dilakukan oleh guru dan peserta didik sebagai
berikut:
3) Bagi guru dan orang tua kenali hal – hal yang disukai, dan upayakan dijadikan media
pembelajaran.
4) Guru perlu melibatkan anak dalam proses pembelajaran, sehingga anak adalah
5) Tata ruang kelas yang diciptakan guru turut memengaruhi belajar siswa
6) Penghargaan yang wajar terhadap hasil kerja siswa dapat memengaruhi minat anak.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa minat
merupakan sebuah rasa ketertarikan terhadap suatu kegiatan yang sebelumnya telah
dilakukan, sehingga menimbulkan perhatian serta rasa ingin tahu lebih tanpa adanya
paksaan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu objek, cenderung memberika n
perhatian atau merasa senang yang lebih besar terhadap objek tersebut.
2. Motivasi Belajar
merupakan gerak jiwa dan jasmani yang timbul dari diri seseorang untuk melaksanaka n
pekerjaan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi juga dapat diartikan
dengan memberikan daya dorong sehingga sesuatu yang dimotivasi tersebut dapat
melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Secara umum dapat
seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga
tindakan atau dapat didefininisikan adalah sesuatu yang menggerak dan mengarah
tujuan seseorang dalam tindakan – tindakannya sama ada secara negatif atau positif.
Kedua, motivasi sebagai pendorong adalah motivasi sebagai suatu bentuk dorongan
hati yang menjadi penggerak utama seseorang, untuk mencapa apa yang diinginka n.
Ketiga, motivasi sebagai darjah kesungguhan adalah motivasi sebagi darjah atau tahap
Motivasi sangat besar pengaruhnya terhadap belajar, bila guru tidak mampu
meningkatkan motivasi, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik – baiknya, karena
tidak ada daya tarik tersendiri baginya. Motivasi belajar merupakan salah satu aspek
psikis yang membantu dan mendorong seseorang untuk mencapai tujuannya. Maka
motivasi harus ada dalam diri seseorang, sebab motivasi merupakan modal dasar untuk
merupakan aspek psikis yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuannya dalam
hal ini tujuan dalam pembelajaran. Sehingga sangat penting bagi seorang guru untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa agar siswa belajar dengan maksimal dan sungguh
– sungguh. Adanya motivasi belajar yang besar dapat menambah semangat belajar
Menurut Djamarah (2008) motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi
seseorang disebut motivasi intrinsik, yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Motivasi dan belajar merupakan dua hal
yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrins ik,
berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan
15
belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik (Uno, 2006)
keterlibatan individu dalam suatu kegiatan tertentu diarahkan oleh tujuan memperole h
Menurut Winkel (2004) Definisi motivasi belajar adalah segala usaha di dalam
diri sendiri yang menimbulkan kegiatan belajar, dan menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar serta memberi arah pada kegiatan kegiatan belajar sehingga tujuan
yang dikehendaki tercapai. Menurut Clayton Alderfer (2011) Arti motivasi belajar
adalah kecenderungan siswa dalam melakukan segala kegiatan belajar yang didorong
oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.
Dari paparan di atas menurut parah ahli yang di atas saya simpulkan motiva s i
belajar adalah segala usaha di dalam diri sendiri yang menimbulkan kegiatan belajr,
dan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar serta memberi arah pada
Dengan demikian, maka secara umum terdapat dua faktor yang mempengar uhi
1) Faktor Internal yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas:
b) Harga diri dan prestasi, faktor ini mendorong atau mengarahkan individ u
(memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang kuat, mandiri dan
c) Harapan, adanya harapan – harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan
subjektif seseorang.
yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total.
e) Kepuasan kerja, lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri
individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.
f) Minat, adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal tanpa ada
yang menyuruh,
2) Faktor Eksternal yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas:
a) Jenis dan sifat pekerjaan, dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan
lingkungannya.
17
dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengar uhi
motivasi.
Makmun dalam Rahman dkk, juga mengemukakan beberapa indikator motivasi belajar
antara lain:
a) Disiplin; disiplin ialah melatih dan mendidik (termasuk pelajaran mental dan
moral) orang – orang terhadap peraturan agar ada kepatuhan dan kemudian supaya
dapat berjalan dengan tertib dan teratur dalam organisasi. Disiplin merupakan
suatu pelatihan dan Pendidikan kepada sisiwa agar dengan senang hati
b) Kepuasan; kepuasan belajar adalah cara seorang siswa merasakan apa yang
belajarnya.
c) Keamanan; rasa aman sangat berpengaruh terhadap semangat belajar siswa karena
tugasnya sebagai pelajar. Rasa aman ditempat belajar adalah suasana perasaan
tenang pada saat siswa melaksanakan tugas –tugasnya di ruang belajar. Suasana
18
tersebut dapat dilihat dari perilaku siswa pada saat melakukan tugas – tugasnya.
Mereka tidak merasa terancam dan tertekan baik dari atas, dari rekan siswa, dan
pihak luar.
Motivasi terbagi menjadi dua ideal jenis yakni motivasi instrinsik yang
dorongannya berasal dari diri individu tanpa rangsangan dari luar dan motivas i
ekstrinsik yang ada karena rangsangan dari luar. Sujanto dalam Daulany menjelaska n
1) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik, adalah motivasi yang berasal dari diri seseorang itu sendiri
tanpa dirangsang dari luar. Misalnya: orang yang gemar membaca, tidak usah ada yang
mendorong, ia akan mencari sendiri buku-bukunya untuk dibaca. Motif intrinsik juga
diartikan sebagai motivasi yang pendorongnya ada kaitan langsung dengan nllai-nila i
yang terkandung di dalam tujuan pekerjaan sendiri. Misalnya seorang mahasiswa tekun
mempelajari mata kuliah psikologi karena ia ingin sekali menguasai mata kuliah itu.
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datang karena adanya perangsang dari
luar, seperti: seorang mahasiswa rajin belajar karena akan ujian. Motivasi ekstrins ik
inijuga dapat diartikan sebagai motivasi yang pendorongnya tidak ada hubungannya
19
dengan nilai yang terkandung dalam tujuan pekerjaannya. Seperti seorang mahasis wa
mau mengerjakan tugas karena takut pada dosen. Contoh konkret motivasi ekstrins ik
Pujian dan hadiah, Peraturan/tata tertib sekolah, Suri tauladan orangtua dan guru
a. Pengertian Siswa
berguru/belajar,bersekolah). Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang
terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah
setiap siswa yang belajar di sekolah. Sinolungan (dalam Riska, dkk., 2013).
Pengertian siswa adalah orang yang datang ke sekolah untuk memperoleh atau
mempelajari beberapa tipe pendidikan. Pada masa ini siswa mengalami berbagai
perubahan, baik fisik maupun psikis. Selain itu juga berubah secara kognitif dan mula i
Menurut Hamalik (2001), siswa atau murid adalah salah satu komponen dalam
pengajaran, disamping faktor guru, tujuan dan metode pengajaran.Sebagai salah satu
komponen maka dapat dikatakan bahwa murid adalah komponen yang terpenting
Menurutu djamarah (2011), murid atau anak didik adalah subjek utama dalam
pendidikan setiap saat. Sedangkan menurut Daradjat (dalam Djamarah, 2011) murid
20
atau anak adalah pribadi yang “unik” yang mempunyai potensi dan mengala mi
berkembang. Dalam proses berkembang itu anak atau murid membutuhkan bantuan
yang sifat dan coraknya tidak ditentukan oleh guru tetapi oleh anak itu sendiri, dalam
Menurut Nata (dalam Aly, 2008) kata murid diartikan sebagai orang yang
kepribadian yang baik sebagai bekal hidupnya agar bahagia dunia dan akhirat dengan
jalan belajar sungguh-sungguh. Disamping kata murid dijumpai istilah lain yang sering
digunakan dalam bahasa arab, yaitu tilmidz yang berarti murid ataup elajar, jamaknya
talamidz. Kata ini merujuk pada murid yang belajar di madrasah. Kata lain yang
berkenaan dengan murid adalah thalib, yang artinya pencari ilmu, pelajar, mahasiswa.
manusia didik sebagai makhluk yang sedang berada dalam proses perkembangan atau
pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal yakni kemampuan fitrahnya.
Akan tetapi dalam literatur lain ditegaskan, bahwa anak didik (murid) bukanlah hanya
anak-anak yang sedang dalam pengasuhan dan pengasihan orang tua, bukan pula anak
Menurut Sarwono (2007), siswa adalah setiap orang yang secara resmi
dijelaskan bahwa siswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena
21
Dari paparan di atas mengenai para ahli saya simpulkan,menurut saya peserta
didik ataupun siswa orang yang berpendidikan dan orang yang ingin berproses lebih
dan kepribadian yang baik, dan juga memerlukan suatu bimbingan dan pengarahan
siswa untuk bekerja. Pendidikan dan pelatihan kejuruan/vokasi adalah pendidikan yang
masyarakat dunia usaha/industri, diawasi oleh masyarakat dan pemerintah atau dalam
kontrak dengan lembaga serta berbasis produktif. Apresiasi terhadap pekerjaan sebagai
akibat dari adanya kesadaran bahwa orang hidup butuh bekerja merupakan bagian
makna jika masyarakat dan peserta didik kurang memiliki apresiasi terhadap
pekerjaan-pekerjaan dan kurang memiliki perhatian terhadap cara bekerja yang benar
Menurut Rojewski (2009), di Amerika Serikat pada awal tahun 1900-an telah
terjadi perdebatan tentang pelatihan vokasi dalam pendidikan umum.. Ada dua tokoh
sejarah yang bersilang pendapat satu sama lain yaitu Charles Prosser dan John Dewey.
Proses memandang pendidikan vokasi dari sudut efisiensi sosial yang menempatka n
menyiapkan pelatihan yang baik yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
Pendidikan kejuruan diorganisir dengan urutan yang rigit dengan pemasrahan hand-on
Dalam pandangan yang berbeda John Dewey meyakini bahwa tujuan dasar
masing. Dewey menolak gambaran siswa sebagai individu yang pasif, dikendalika n
mengkonstruksi pengetahuan.
Dari paparan di atas menurut parah ahli tentang pengertian smk kejuruan atau
bekerja di dalam bidang yang di kuasai dan memiliki kreatif siswa karena siswa di ajari
bagaimana membuat suatu bahan agar siswa dilatih untuk bekerja mandiri dan
dipilih untuk siapapun yang tertarik untuk mempersiapkan diri bekerja sendiri / bekerja
4. Hasil belajar
Matlin berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu
secara umum dapat didefenisikan bahwa hasil belajar merupakan penilaian diri
siswa setelah apa yang mereka ketahui dan pelajari (Molstad & Karseth, 2016).
24
Selanjutnya Robert Gagne berpendapat bahwa hasil belajar siswa terbagi menjadi lima
perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan pisikomotorik. Perubahan
menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil
belajar. Berdasarkan pengertian di atas hasil belajar dapat menerangai tujuan utamanya
adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah
kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau symbol.
Menurut Dimyati (2006 : 20), pengertian hasil belajar merupakan suatu puncak
proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil
belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran
adalah hasil belajar peserta didik yang dapat diukur dengan segera atau secara
langsung. Dampak pengiring adalah hasil belajar peserta didik yang tampak secara
tidak langsung atau merupakan transfer hasil belajar. Kedua dampak tersebut
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan factor
eksternal siswa. Faktor internal siswa diantaranya meliputi gangguan kesehatan, cacat
25
eksternal yangmempengaruhi proses dan hasil belajar siswa meliputi faktor keluarga,
Dari paparan di atas menurut parah ahli saya simpulkan bahwa hasil belajar
adalah proses untuk melakukan sebuah nilai utntuk menentukan suatu nilai siswa dari
apa yang di lakukan oleh siswa maupun dari segi factor dari perhatian,factor bakat dan
terutama ketika berada di sekolah memang bukanlah hal yang sederhana. Maksudnya
dalam hal ini adalah terdapat beberapa faktor yang sangat berpengaruh pada prestasi
belajar siswa itu sendiri. Faktor-faktor yang dimaksud antara lain yaitu sebagai berikut
faktor internal. Faktor yang sudah ada pada diri siswa itu sendiri merupakan faktor
internal. Jenis faktor internal yang bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut
terdiri dari :
Kondisi fisiologis atau fisik pada siswa. Misalnya mata minus sehingga membuatnya
sulit untuk membaca dari jarak jauh Minat untuk belajar. Siswa yang minat belajarnya
tinggi pastinya bisa meraih prestasi belajar yang lebih baik.Tingkat intelegensi atau
26
kecerdasan. Siswa dengan tingkat kecerdasan tinggi lebih mudah mengikuti pelajaran
di sekolah.
Motivasi untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih
mudah mudah meraih prestasi karena dia akan lebih bersemangat untuk mempelajar i
semua materi yang diberikan guru. Bakat dan minat siswa. Seorang siswa akan lebih
bersemangat untuk mempelajari materi yang disukainya. Misalnya siswa yang suka
kemungkinan besar nilainya lebih bagus dibandingkan mata pelajaran lainnya yang
kurang diminati.
Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang
berasal dari luar diri siswa tersebut. Beberapa faktor eksternal yang dimaksud antara
lain yaitu :
mendukung prestasi belajar dari siswa. Supaya pengaruh negatif berbagai faktor
tersebut bisa dikendalikan dan diminimalisir maka guru melakukan evaluasi belajar
secara berkala bentuknya bisa berupa pemberian tugas, mengadakan ulangan dan juga
ujian.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan juga bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah kondisi lingkungan, sarana dan fasilita s
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sekar Anggayuh Laras, Achmad Rifai (2019) dalam
penelitian ini yang berujudul Pengaruh minat dan motivasi belajar terhadap Hasil
minat dan motivasi terhadap hasil belajar peseta didik dalam mengikuti pelatihan di
BBPLK semarang metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan meliputi uji asumsi klasik dan uji
28
minat diperoleh rata-rata sebesar 77,38% berada dalam kategori tinggi dan variable
signifikan minat belajar terhadap hasil belajarpeserta didik dengan nilai simulta n
Motivasi belajar terhadap hasil belajar diperoleh rata-rata 75,86% berada dalam
kateori tinggi. Analisis deskriptif pada variabel dari minat dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar diperoleh rata-rata 82,83%, terdapat pengaruh yang signifika n
2. Penelitian ini dilakukan oleh heriyati (2017) penelitian ini berjudul Pengaruh minat
dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk. Mengetahui pengaruh minat dan motivasi belajar terhadap prestasi
Pengumpulan data dengan kuesioner (angket) untuk mengukur minat dan motivas i
belajar, sedangkan prestasi belajar matematika diambil dari nilai UAS. Hasil uji
3. Penelitian ini dilakukan oleh A Taufiq ,Gigih Siantoro2 , Amrozi Khamidi (2021(
Penelitian ini berjudul analisis minat belajar dan motivasi belajar siswa terhadap
pembelajaran daring pjok selama pandemic coronavirus disease (covid 19) di man
1 lamongan Tujuan penelitian ini adalah untung mengetahui minat dan motivas i
dengan analisis deskriptif dan analisis inferensial uji model penelitian dengan
penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukan ada pengaruh positif dan signifika n
daring pada mata pelajaran PJOK. Artinya, keterarikan dan dorongan dalam diri
yang ada pada siswa ditunjukkan dengan mendapatkan nilai yang tinggi, sehingga
hal ini menjadi sebuah temuan bahwa nilai sebagai hasil belajar adalah minat dan
motivasi terbesar pada siswa kelas X MAN 1 Lamongan. Siswa diharapkan mampu
menumbuhkan minat dan motivasi dengan aspek yang lain, seperti rasa suka
terhadap pelajaran dan dorongan yang berasal dari dalam diri tanpa adanya alasan
4. Penelitian ini dilakukan oleh Yemima Intan Sari, Novi Trisnawati (2021) yang
program Beasiswa FLATS di Surabaya pada masa pandemi Covid-19. Metode yang
digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif dan jenis penelitiannya yaitu
kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur atau path analysis
ada pengaruh yang tidak signifikan antara e-learning terhadap minat belajar
motivasi belajar mahasiswa; 4)ada pengaruh yang signifikan antara kesiapan belajar
terhadap minat belajar mahasiswa; 5) ada pengaruh yang signifikan antara motivas i
belajar terhadap minat belajar mahasiswa; 6) ada pengaruh yang tidak signifika n
antara e-learning terhadap minat belajar melalui motivasi belajar mahasiswa; dan 7)
ada pengaruh yang signifikan antara kesiapan belajar terhadap minat belajar melalui
C. Kerangka Berfikir
“Analisis Minat dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
SMK NEGERI 5
MAKASSR
MINAT
Sangat berminat belajar
Berminat belajar
Kurang berminat belajar HASIL
BELAJAR
SISWA
NILAI RAPORT
MOTIVASI
Motivasi Intrinsik
Motivasi Ekstrnsik
A. Jenis Penelitian
korelasional.yaitu untuk melihat apakah ada pengaruh antara variable bebas dengan
variable terikat. variable (X1) dalam penelitian ini berupa minat belajar peserta didik,
dan variable (X2) yaitu motivasi belajar peserta didik,dan variable (y) berupa hasil
belajar peseta didik. Menurut sugiono (2018), Penelitian kuantitatif adalah metode
Beajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK
Negeri 5 Makassar.
C. Desain Penelitian
32
33
penyebaran angket yang di berikan kepada siswa konstruksi gedung dan sanitasi
X1 MINAT
Y
HASIL BELAJAR
X2 MOTIVASI
Keterangan :
X1 = Minat belajar peserta didik pada mata pelajaran konstruksi bangunan (variable
bebas)
(variable bebas)
Y = Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran konstruksi bangunan (variable
terikat) (sughiati,2016).
34
1. Populasi
penelitian yang dapat berupa orang, benda, atau suatu hal yang didalamnya dapat
diperoleh dan atau dapat memberikan informasi (data) penelitian. Maka penelitian
yang akan penulis lakukan, populasinya adalah peserta didik Kelas XI konstruksi
peserta didik.
N S N S N S N S
2. sampel
Sugiyono (2016), menyebut sampel sebagai bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Pengukuran sampel dilakukan melalui
statistik atau berdasar pada estimasi penelitian guna menentukan besarnya sampel yang
diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Menurut Krejcie dan Morgan,
ukuran sampel dapat ditentukan dari ukuran populasi yang diketahui dengan
menggunakan tabel penentuan jumlah sampel Krejcie dan Morgan (tabel terlampir ).
Krejcie dan Morgan sampel yang digunakan Jika tingkat kesalahan 5%, ukuran
E. Variabel Penelitian
1. Minat, belajar berpengaruh positif dan signifikasn terhadap hasil belajar. Dengan
demikian adanya peningkatan minat belajar maka akan diikuti oleh peningkatan hasil
belajar. Artinya semakin baik minat belajar siswa, maka berdampak kepada hasil
sebagai hasil pengalamannya sendiri guna mencapai suatu tujuan dan memperole h
3. Hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu yang dicapai oleh siswa
Hasil belajar yang dilakukan dengan dokumentasi hasil lapor siswa dalam mata
dokumentasi lapor siswa dilakukan untuk mengetahui nilai hasil belajar dari mata
Teknik pengumpulan data angket menggunakan likert scale atau skala likert
merupakan skala penelitian yan dipakai untuk mengukur minat dan motivasi. Skala ini
berupa angket ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai variabel penelitia n
analisis minat dan motivasi terhadap hasi belajar pada mata pelajaran konstruksi
dengan kuesioner 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju,setuju,tdak setuju dan sangat
tidak setuju. Angket atau kuesioner deangan 4 jawaban alternaatif dtujukan kepada
38
siswa yang dijadikan objek penelitian. Angket dengan 4 alternatif jawaban, responde
H. Instrument Penelitian
fenomena alam atau sosial yang diamati. Alat yang digunakan adalah angket
motivasi belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran konstruksi bangunan di
berikut:
penelitian.
39
3. Ketertarikan
Berdasarkan kisi-kisi tersebut maka akan disusun angket minat belajar peserta
rumus slovin adalah sebuah rumus atau formula untuk menghitung jumlah sampel
minimal apabila perilaku dari sebuah populasi tidak diketahui secara tidak pasti.angket
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan
rehabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
40
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan susuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut ( Arikunto
2014).
a. Validitas
Validitas diperoleh dari hasil uji coba instrument. Uji validitas menunjukkan tingkat
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
(Siregar, 2019)
Keterangan:
N : Jumlah responden
Kriteria pengujian jika nilai r hitung> r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan
sampel yang diteliti, maka alat ukur tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika nila i r
b. Reliabilitas
dapat di percaya untuk Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur,
apakah alat pengukur dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut
diulang. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan teknik belah dua ganjil-genap dari
(Siregar, 2019).
Keterangan:
Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel dengan α = 0,05
maka alat pengukuran atau angket tersebut adalah reliabel dan sebaliknya apabila r hitung
< rtabel. Pengujian reliablitas dalam penelitian ini Alpha Coanbach Dengan ketentuan
jika dikatakan baik jika memiliki nilai Alpha Croonbach (rhitung) > 0.60 berarti
instrument tersebut reliabel. Nilai Alpha Cronbach yang digunakan sebagai batas
kesepakatan para ahli penelitian. Nilai 0,60 dianggap cukup memadai untuk mengukur
konsistensi internal instrumen penelitian. Nilai Alpha Cronbach 0,60 dapat disesuaika n
kompleks, maka nilai Alpha Cronbach yang lebih tinggi dapat digunakan.
Nilai Alpha Cronbach yang lebih tinggi dari 0,60 akan menunjukkan bahwa
instrumen penelitian memiliki konsistensi internal yang lebih baik. Namun, nilai Alpha
Cronbach yang lebih tinggi juga akan membutuhkan lebih banyak data untuk
dianalisis. Oleh karena itu, nilai Alpha Cronbach 0,60 dianggap sebagai nilai yang
43
B Uno, Hamzah.2006.Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran.Jakarta: PT Bumi
Aksara
Clayton P., Alderfer. 2011. Praktek Diagnosis Organisasi. New York:Oxford
University Press.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah. 2008. Guru dan Anak Didik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Djiwandono. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Helmawati. (2014). Pendidikan Keluarga. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Laras, Sekar Anggrayuh & Achmad Rifai. 2019. Pengaruh minat dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar peserta didik Di BBPLK Semarang. Jurnal Pendidikan
Nonformal FIP. Vol.4(2): 121-130.
Molstad, C. E., & Karseth, B. (2016). Kurikulum Nasional di Norwegia dan Finlandia:
Peran Hasil Pembelajaran. European Educational Research Journal , 15 (3),
329-344.
Muhibbin Syah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Jakarta: Delia Press.
Pebruanti, L., & Munadi, S. (2015, November). Peningkatan Motivasi dan Hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran Pemrograman Dasar Menggunakan Modul di
SMKN 2 Sumbawa. Jurnal Pendidikan Vokasi, 5, 365-367.
Pavlova, M. (2009). Teknologi dan pendidikan kejuruan untuk pembangunan
berkelanjutan: Memberdayakan Individu untuk Masa Depan. Queensland :
Springer.
Rojewski. J.W (2009). Kerangka konseptual untuk pendidikan dan pelatihan teknis dan
kejuruan. Dalam R. Maclean, D. Wilson, & C. Chinien (Eds.), Buku Panduan
Internasional Pendidikan untuk Dunia Kerja yang Berubah, Menjembatani
Pembelajaran Akademik dan Kejuruan (hlm. 19-40). Bonn: Springer.
44
Rusmono. (2017). Strategi Pembelajaran Problem Based Learning. Jakarta : Ghalia
Indonesia
Sarwono. 2007. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Shalahuddin, Mahfudh. (1990) Drs., Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: Bina
Ilmu.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Winkel, W. S. 2004. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
45