Anda di halaman 1dari 50

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA

MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 5 MAKASSAR

YENY MAHARANI YUDDIN

200201502006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpa hka n

rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi penelitian yang berjudul “Analis is

Pengaruh Minat Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Konstruksi Banguna n

SMKN 5 Makassar” dapat diselesaikan. Salam dan shalawat, senantiasa penulis curahkan kepada

Rasullulah SAW, beserta sahabat dan sahabiyyah.

Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan

keterbatasan, oleh karena itu penulis dengan senang hati akan menerima kritik yang bersifat

membangun. Penulis juga berharap ini dapat membantu sebagai tambahan referensi pada

penelitian yang dilakukan dikemudian hari. Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT.

membalas segala kebaikan pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan penelitian ini.

Semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, Desember 2023

Penulis

YENY MAHARANI YUDDIN

NIM: 200201502006

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .............................................................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 8
A. Kajian Teori ........................................................................................................................ 8
B. Penelitian Yang Relevan .................................................................................................. 27
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................................... 32
A. Jenis Penelitian ................................................................................................................. 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................................... 32
C. Desain Penelitian............................................................................................................... 32
D. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................................................ 34
E. Variabel Penelitian ............................................................................................................ 36
F. Definisi Operasional Variabel ........................................................................................... 36
G. Teknik Pengumpulan Data................................................................................................ 37
H. Instrument Penelitian ........................................................................................................ 38
I. Validitas dan Reliabilitas Instrument ................................................................................. 39
H. Teknik Analisis Data ....................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 53

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Kerangka Berpikir ................................................................................. 31

Gambar 3.1 Desain Penelitian.................................................................................................. 33

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Krejcie dan Morgan ................................................................................................. 34

Tabel 3.2 Skala Likers ............................................................................................................. 38

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Minat Belajar ................................................................................ 39

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar ........................................................................... 39

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar anak didik

memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan pendidikan harus

diselenggarakan sesuai dengan sistem pendidikan nasional. Dalam hal ini penentu

kualitas pendidikan adalah ketika bagaimana pendidikan itu disampaikan di tingkat

sekolah dasar. Karena itulah pada saat pendidikan dasar pengembangan akan potensi

siswa harus lebih diperhatikan dan diarahkan dengan baik. (Amin, 2017).

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangka n

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Melalui proses kegiatan belajar dan mengajar yang baik, akan diperoleh hasil

belajar yang baik. Hasil belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang diberikan guru

kepada siswa. Setiap kegiatan pembelajaran diharapkan dapat menghasilka n

pembelajaran yang maksimal. Proses pencapaian hasil belajar sangat dipengaruhi oleh

faktor eksternal dan internal. “Faktor internal terdiri dari keadaan atau kondisi jasmani

1
2

(fisiologis) dan psikologi yang terdiri dari tingkat kecerdasan/inteligensia, sikap,

bakat, minat, dan motivasi” (Helmawati 2014: 202).

Setiap peseta didik atau siswa memiliki konteks minat dan motivasi belajar dan

tidak semua peseta didik atau siswa memiliki minat belajar yang tinggi dan tidak

semua siswa atau peseta didik memiliki motivasi belajar yang baik. untuk melakuka n

dan mendapatkan hasil yang baik di salah satu mata pelajaran yaitu Konstruksi

Bangunan di SMK Negeri 5 Makassar.

Minat dan motivasi belajar siswa akan menimbulkan keingintahuan dan

kesenangan untuk terus belajar. Keingintahuan dan kesenangan belajar itu bisa

diperoleh dari ilmu pengetahuan yang diajarkan dan cara guru menya mpaikannya. Jika

bahan pelajaran dan cara guru menyampaikan pelajaran tidak sesuai dengan minat

siswa, maka siswa yang bersangkutan tidak akan belajar dengan baik, karena tidak ada

daya tarik baginya. Begitu pula sebaliknya, jika bahan pelajaran dan metode yang

digunakan guru dapat menjadi daya tarik bagi siswa, maka siswa akan memiliki minat

untuk belajar. Dengan demikian, minat dan motivasi sangat besar perannya dalam

pembelajaran di sekolah. Siswa yang berminat dan memiliki motivasi belajar akan

terdorong untuk tekun belajar. Berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima

pelajaran begitu saja, mereka hanya tergerak untuk mau belajar, tetapi sulit untuk bisa

terus tekun.

Tercapai tidaknya tujuan pengajaran salah satunya adalah terlihat dari prestasi

belajar yang diraih siswa. Dengan prestasi yang tinggi, para siswa mempunyai indikas i
3

berpengetahuan yang baik,salah satu factor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah

Motivasi belajar dan Minat belajar. Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar lebih

keras, ulet, tekun dan memiliki dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar

pembelajaran.dan dengan adanya minat yang tinggi,siswa memiliki kebiasaan belajar

yang terstruktur,memiliki pemahaman yang baik terhadap setia materi yang di jelaskan

oleh guru,memiliki efikasi diri yang tinggi, serta memiliki kinerja yang tinggi.adap un

siswa memiliki minat yang rendah biasanya memliki kecendrungan untuk menarik

diri,bolos sekolah,tidak mengerjakan tugas yang di berikan oleh para guru,memilik i

rasa cemas yang relative tinggi,serta memiliki nilai akademik yang rendah.(Amin,

2017).

Motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat

berperan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran

tertentu.(Nashar, 2004:11).Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar

memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi

motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi

prestasi belajar yang diperolehnya. Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang

disadari untuk menggerakkan, menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar

ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan

tertentu.(Hamdu & Agustina, 2011).

Minat merupakan sebuah awal penggerakan untuk siswa dalam belajar yang

dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diingkinkan. Dalam proses pembelajara n,
4

minat merupakan sebuah awal penggerakan untuk siswa dalam belajar yang dapat

digunakan untuk mencapai tujuan yang diingkinkan. Tujuan dalam kaitan ini adalah

tujuan pembelajaran. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang yang memiliki minat

belajar dalam dirinya maka dia akan mencapai keinginan atau cita-citanya, tetapi jika

seorang siswa tidak memiliki minat dalam belajar maka siswa tersebut tidak akan bisa

mencapai keinginan atau cita-citanya. Minat belajar siswa sangat dibutuhkan dalam

pemebelajaran, agar siswa tersebut mempunyai ketertarikan terhadap materi yang

diajarkan. Selain minat siswa juga membutuhkan dorongan atau gerakan untuk

mencapai tujuannya atau cita-citanya.(Pebruanti & Munadi, 2015).

Hasil belajar saat ini ada berbagai model pembelajaran yang dapat

diselenggarakan oleh setiap sekolah yaitu pembelajaran tradisional tatap muka,

pembelajaran daring, dan pembelajaran blanded learning yaitu pembelajara n

kombinasi antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring. Sehingga dengan

sendirinya, setiap sekolah kejuruan memiliki pilihan model pembelajaran yang akan

diterapkan sebagai model pembelajaran di smk kejuruan masing- masing. (Amin,

2017).

Proses pembelajaran yang ada di Smk Negeri 5 Makassar yaitu mata siswa di

berikan website mengenai materi yang akan diberikan oleh para guru,setelah itu siswa

juga diberikan arahan untuk menyalin atau menulis poin-point atau bagian-bagian yang

penting,dampak dari proses pembelajaran nya yaitu siswa lebih jelas untuk mengetahui

materi-materi tersebut ,siswa juga lebih aktif bertanya apabila siswa tidak mengetahui
5

materi yang diberikan dan juga siswa dominan membaca apa yang di berikan pada

materi tersebut dan siswa juga bisa mendiskusikan di dalam kelas apa yang siswa

tanyakan.

Penelitian ini di lakukan di Jurusan Teknik Konstruksi Bangunan Gedung

(KBG) di Smk Negeri 5 Makassar. Penulis memilih tempat ini, karena peneliti ingin

mengetahui Minat belajar dan Motivasi Belajar peserta didik setelah di berlakukan

pembelajaran secara langsung atau offline. Dari hasil observasi, peneliti menemuka n

permasalahan dimana hasil belajar peserta didik sebagian besar hasil belajarnya kurang

atau dibawah KKM. Namun, setelah diadakan remedial atau ulangan ulang hasil belajar

peserta didik sudah diatas KKM. Maka dari itu peneliti ingin menganalisis Minat

belajar peserta didik dan Motivasi belajar peserta agar bisa diketahui apa yang

menyebabkan hasil belajar sebelumnya kurang atau dibawah KKM.

Dari Latar belakang tersebut,penelitian mengangkat judul “Analisis Minat dan

Motivasi Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di Smkn

5 Makassar.
6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diangkat pada

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana minat dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi

bangunan di SMK Negeri 5 Makassar ?

2. Bagaimana Hasil belajar siswa mata pelajaran konstruksi bangunan di SMK

Negeri 5 Makassar?

3. Apakah Minat berpengaruh terhadap Hasil belajar siswa pada mata peajaran

konstruksi bangunan di SMK Negeri 5 Makassar?

4. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap Hasil belajar siswa pada mata pelajaran

konstruksi bangunan di SMK Negeri 5 Makassar?

5. Apakah Minat dan Motivasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap Hasil

belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi bangunan di SMK Negeri 5

Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini dilakukan

adalah untuk:

1. Mengetahui minat dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi

bangunan di SMK Negeri 5 Makassar


7

2. Mengetahui Hasil belajar siswa mata pelajaran konstruksi bangunan di SMK

Negeri 5 Makassar

3. Mengetahui Minat berpengaruh terhadap Hasil belajar siswa pada mata peajaran

konstruksi bangunan di SMK Negeri 5 Makassar

4. Mengetahui Motivasi berpengaruh terhadap Hasil belajar siswa pada mata

pelajaran konstruksi bangunan di SMK Negeri 5 Makassar

5. Mengetahui Minat dan Motivasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap Hasil

belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi bangunan di SMK Negeri 5 Makassar

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak yang bersangkutan, antara

lain:

a. Manfaat Praktis

1) Menambah Minat siswa untuk belajar.

2) Sebagai acuan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar, Minat, Motivasi dan

Sikap siswa untuk belajar lebih baik.

b. Manfaat Teoritis

1) Hadirnya Penelitian ini menambah khasanah dan teknologi khususnya dalam

aspek pendidikan teknik

2) Sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya.


BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Minat Belajar

a. Pengertian Minat

Secara Bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.

Minat adalah gejala psikologis yang menunjukkan bahwa adanya pengertian subyek

terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut menarik perhatian dan

menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung kepada obyek tersebut. Slameto

(2013:180)

menyatakan “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu

hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.” Minat pada dasarnya adalah penerimaa n

akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau

dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat tidak dibawa sejak lahir, namun

perlu diusahakan oleh seseorang. “Minat seseorang dipengaruhi oleh faktor interna l

seperti pemusatan perhatian, keinginan, motivasi, dan kebutuhan. Sampai saat ini,

dalam proses pembelajaran minat dapat memengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar

anak atau peserta didik dalam bidang studi tertentu” (Helmawati 2014:201).

Untuk memudahkan pemahaman tentang minat belajar, maka dalam

pembahasan ini terlebih dahulu akan diuraikan menjadi minat dan belajar. Secara

bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. (Depdikbud,

8
9

1990). Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar

sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan

melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungk in

melakukan sesuatu. Sedangkan pengertian minat secara istilah telah banyak

dikemukakan oleh para ahli, di antaranya yang dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip

oleh Slameto (1991), menyatakan “Interest is persisting tendency to pay attention to

end enjoy some activity and content.

Jika anak memiliki minat dalam pelajaran tertentu, maka ia akan lebih mudah

mengembangkan kemampuannya secara optimal dalam pelajaran tersebut. Minat besar

dalam bidang yang disukainya itulah akhirnya akan membuat anak lebih memusatka n

perhatian dan waktu untuk lebih giat mencapai prestasi yang terbaik. Namun, jika ia

dipaksa untuk mempelajari bidang yang tidak diminati, anak akan menghadapi banyak

kendala, sehingga hasil pembelajaran tidak optimal bahkan mungkin anak akan

mengalami kegagalan dalam ilmu hitung.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dikutip di

atas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek

atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya

perhatian, dan keaktifan berbuat.

Ahli lain mengatakan bahwa minat belajar adalah .kecenderungan dan

kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. (Muhibbin Syah,

2001). Sedangkan menurut Ahmad D. Marimba (1980), “Minat belajar adalah

.kecenderungan jiwa kepada sesuatu, karena kita merasa ada kepentingan dengan
10

sesuatu itu, pada umumnya disertai dengan perasaan senang akan sesuatu itu

Menegaskan pendapat tersebut. Mahfudh Shalahuddin (1990) mengemukakan bahwa

minat belajar adalah .perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan. Dengan

begitu minat belajar, sangat menentukan sikap yang menyebabkan seseorang aktif

dalam suatu pekerjaan, atau dengan kata lain, minat belajar dapat menjadi sebab dari

suatu kegiatan. Sedangkan menurut Crow dan Crow (1998) bahwa .minat belajar atau

interest bias berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cendrung

atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang

efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

b. Indikator Minat Belajar

Armansyah (2015) menyatakan bahwa terdapat empat indikator minat belajar

dalam diri siswa yaitu perasaan senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa, dan

keterlibatan siswa. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1) Perasaan Senang

Siswa akan mempelajari ilmu yang dia senangi tanpa ada perasaan terpaksa.

Kesenangan yang dimiliki siswa tampak dari kegairahan dan inisiatifnya dalam

mengikuti pelajaran tersebut. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai usaha

yang dilakukan untuk menguasai ilmu pengetahuan yang terdapat dalam mata

pelajaran tersebut dan tidak merasa lelah dan putus asa dalam mengembangka n

pengetahuan dan selalu bersemangat, serta bergembira dalam mengerjakan tugas

ataupun soal yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di sekolah.
11

2) Ketertarikan Siswa

Kertertarikan yang dimiliki siswa berhubungan dengan daya gerak yang

mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada suatu hal seperti orang, benda,

kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu

sendiri. Seringkali dijumpai beberapa siswa yang merespon dan memberikan reaksi

terhadap apa yang disampaikan guru pada saat

proses belajar mengajar di kelas.

3) Perhatian Siswa

Perhatian merupakan aktivitas jiwa atau konsentrasi terhadap pengamatan dan

pengertian, dengan mengesampingkan hal lain. Siswa dengan sendirinya akan

memperhatikan objek yang diminati. Siswa yang mempunyai minat terhadap

pelajaran tertentu akan cenderung memberikan perhatian besar terhadap pelajaran

itu. Melalui perhatiannya besar ini, seorang siswa akan mudah memahami inti dari

pelajaran tersebut.

4) Keterlibatan Siswa

Ketertarikan siswa akan suatu objek mengakibatkan siswa tersebut senang dan

tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan objek tersebut. Keterlibatan,

keuletan, dan kerja keras yang tampak melalui diri siswa menunjukkan bahwa siswa

tersebut ada keterlibatannya dalam belajar dimana siswa selalu belajar lebih giat,

berusaha menemukan hal-hal yang baru berkaitan dengan pelajaran yang diberikan

guru di sekolah. Siswa akan memiliki keinginan untuk memperluas pengetahua n,

mengembangkan diri, memperoleh kepercayaan diri, dan memiliki rasa ingin tahu.
12

Untuk mengetahui minat yang dimiliki oleh siswa dalam belajar, dapat diliha t

dari beberapa indikator mengenai minat belajar. Indikator disusunberdasarkan aspek

minat siswa. Aspek mengenai minat siswa yang dimaksud adalah perasaan senang,

ketertarikan siswa, perhatian siswa, dan keterlibatan siswa.

c. Cara Meningkatkan Minat Belajar

Pada proses pembelajaran, guru memegang peranan yang besar untuk menarik

minat peserta didik terhadap pelajaran yang disampaikannya. Guru dengan metode dan

model pembelajarannya dapat mendorong peserta didik memberikan perhatian penuh

sehingga mereka dapat menguasai pembelajaran dengan baik. Ada berbagai cara

meningkatkan minat belajar yang bisa dilakukan oleh guru dan peserta didik sebagai

berikut:

1) Bagi siswa bisa berkumpul dengan teman yang suka belajar

2) Siswa yang kesulitan belajar, berdiskusi dengan teman yang mampu.

3) Bagi guru dan orang tua kenali hal – hal yang disukai, dan upayakan dijadikan media

pembelajaran.

4) Guru perlu melibatkan anak dalam proses pembelajaran, sehingga anak adalah

subyek pembelajaran bukan objek yang pasif.

5) Tata ruang kelas yang diciptakan guru turut memengaruhi belajar siswa

6) Penghargaan yang wajar terhadap hasil kerja siswa dapat memengaruhi minat anak.

7) Merencanakan aktivitas belajar dan mengikuti rencana itu

8) Dapatkan kepuasan setelah menyelesaikan tujuan belajar

9) Bersikap positif didalam menghadapi kegiatan belajar


13

10) Melatih kebebasan emosi selama belajar.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa minat

merupakan sebuah rasa ketertarikan terhadap suatu kegiatan yang sebelumnya telah

dilakukan, sehingga menimbulkan perhatian serta rasa ingin tahu lebih tanpa adanya

paksaan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu objek, cenderung memberika n

perhatian atau merasa senang yang lebih besar terhadap objek tersebut.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari Bahasa latin, yakni “movere” yang berarti

“menggerakkan”. Motif sering diartikan dengan dorongan. Dorongan tersebut

merupakan gerak jiwa dan jasmani yang timbul dari diri seseorang untuk melaksanaka n

pekerjaan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi juga dapat diartikan

dengan memberikan daya dorong sehingga sesuatu yang dimotivasi tersebut dapat

bergerak. Motivasi adalah pendorongan suatu usaha yang disadari untuk

mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak

melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Secara umum dapat

dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau mengguga h

seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga

dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.

Motivasi sebagai pendorong bagi seseorang atau motif seseorang melakuka n

sesuatu. Motivasi mengandung beberapa hal, pertama motivasi sebagai pengarah


14

tindakan atau dapat didefininisikan adalah sesuatu yang menggerak dan mengarah

tujuan seseorang dalam tindakan – tindakannya sama ada secara negatif atau positif.

Kedua, motivasi sebagai pendorong adalah motivasi sebagai suatu bentuk dorongan

hati yang menjadi penggerak utama seseorang, untuk mencapa apa yang diinginka n.

Ketiga, motivasi sebagai darjah kesungguhan adalah motivasi sebagi darjah atau tahap

kesungguhan dan tempoh keterusan seseorang, berusaha untuk mencapai tujuan.

Motivasi sangat besar pengaruhnya terhadap belajar, bila guru tidak mampu

meningkatkan motivasi, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik – baiknya, karena

tidak ada daya tarik tersendiri baginya. Motivasi belajar merupakan salah satu aspek

psikis yang membantu dan mendorong seseorang untuk mencapai tujuannya. Maka

motivasi harus ada dalam diri seseorang, sebab motivasi merupakan modal dasar untuk

mencapai tujuan.Jadi motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak yang

merupakan aspek psikis yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuannya dalam

hal ini tujuan dalam pembelajaran. Sehingga sangat penting bagi seorang guru untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa agar siswa belajar dengan maksimal dan sungguh

– sungguh. Adanya motivasi belajar yang besar dapat menambah semangat belajar

siswa karena adanya kepuasan dalam mempelajari suatu pelajaran.

Menurut Djamarah (2008) motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi

seseorang disebut motivasi intrinsik, yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Motivasi dan belajar merupakan dua hal

yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrins ik,

berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan
15

cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkunga n

belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik (Uno, 2006)

Sedangkan sebagai a situation-specific state, motivasi belajar muncul karena

keterlibatan individu dalam suatu kegiatan tertentu diarahkan oleh tujuan memperole h

pengetahuan atau menguasai keterampilan yang diajarkan.

Menurut Winkel (2004) Definisi motivasi belajar adalah segala usaha di dalam

diri sendiri yang menimbulkan kegiatan belajar, dan menjamin kelangsungan dari

kegiatan belajar serta memberi arah pada kegiatan kegiatan belajar sehingga tujuan

yang dikehendaki tercapai. Menurut Clayton Alderfer (2011) Arti motivasi belajar

adalah kecenderungan siswa dalam melakukan segala kegiatan belajar yang didorong

oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.

Dari paparan di atas menurut parah ahli yang di atas saya simpulkan motiva s i

belajar adalah segala usaha di dalam diri sendiri yang menimbulkan kegiatan belajr,

dan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar serta memberi arah pada

kegiatankegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai.

b. Faktor – faktor Motivasi Belajar

Dengan demikian, maka secara umum terdapat dua faktor yang mempengar uhi

motivasi belajar yakni faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas:

a) Persepsi individu mengenai diri sendiri, seseorang termotivasi atau tidak

melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi.


16

b) Harga diri dan prestasi, faktor ini mendorong atau mengarahkan individ u

(memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang kuat, mandiri dan

memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkunga n

masyarakat serta mendorong individu untuk berprestasi.

c) Harapan, adanya harapan – harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan

informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan

subjektif seseorang.

d) Kebutuhan, manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri

yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total.

e) Kepuasan kerja, lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri

individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.

f) Minat, adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal tanpa ada

yang menyuruh,

2) Faktor Eksternal yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas:

a) Jenis dan sifat pekerjaan, dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan

tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia.

b) Kelompok kerja dimana individu bergabung, kelompok kerja atau organisas i

tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku

individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu.

c) Situasi lingkungan pada umumnya, setiap individu terdorong untuk berhubunga n

dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan

lingkungannya.
17

d) Sistem imbalan yang diterima, imbalan merupakan karakteristik atau kualitas

dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengar uhi

motivasi.

e) Dorongan keluarga, dorongan mengenai kebutuhan keluarga akan menjadika n

seseorang dengan senang hati melakukan sesuatu.

c. Indikator Motivasi Belajar

Makmun dalam Rahman dkk, juga mengemukakan beberapa indikator motivasi belajar

antara lain:

a) Disiplin; disiplin ialah melatih dan mendidik (termasuk pelajaran mental dan

moral) orang – orang terhadap peraturan agar ada kepatuhan dan kemudian supaya

dapat berjalan dengan tertib dan teratur dalam organisasi. Disiplin merupakan

suatu pelatihan dan Pendidikan kepada sisiwa agar dengan senang hati

melaksanakan tugas – tugasnya sesuai dengan perintah guru di sekolah.

b) Kepuasan; kepuasan belajar adalah cara seorang siswa merasakan apa yang

dipelajari dapat bermanfaat bagi dirinya. Kepuasan merupakan generalisasi sikap

– sikap terhadap tugasnya yang didasarkan atasaspek –aspek tugasnya. Seorang

siswa yang memperoleh kepuasan dari belajar akan mempertahankan prestasi

belajarnya.

c) Keamanan; rasa aman sangat berpengaruh terhadap semangat belajar siswa karena

rasa aman akan menimbulkan ketenangan kepada siswa di dalam melasanakan

tugasnya sebagai pelajar. Rasa aman ditempat belajar adalah suasana perasaan

tenang pada saat siswa melaksanakan tugas –tugasnya di ruang belajar. Suasana
18

tersebut dapat dilihat dari perilaku siswa pada saat melakukan tugas – tugasnya.

Mereka tidak merasa terancam dan tertekan baik dari atas, dari rekan siswa, dan

pihak luar.

d. Macam – macam Motivasi Belajar

Motivasi terbagi menjadi dua ideal jenis yakni motivasi instrinsik yang

dorongannya berasal dari diri individu tanpa rangsangan dari luar dan motivas i

ekstrinsik yang ada karena rangsangan dari luar. Sujanto dalam Daulany menjelaska n

dua macam motivasi yakni:

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik, adalah motivasi yang berasal dari diri seseorang itu sendiri

tanpa dirangsang dari luar. Misalnya: orang yang gemar membaca, tidak usah ada yang

mendorong, ia akan mencari sendiri buku-bukunya untuk dibaca. Motif intrinsik juga

diartikan sebagai motivasi yang pendorongnya ada kaitan langsung dengan nllai-nila i

yang terkandung di dalam tujuan pekerjaan sendiri. Misalnya seorang mahasiswa tekun

mempelajari mata kuliah psikologi karena ia ingin sekali menguasai mata kuliah itu.

Contoh motivasi instrinsik yang dapat membantu siswa belajar yaitu:

Perasaan senang, Kebutuhan belajar

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datang karena adanya perangsang dari

luar, seperti: seorang mahasiswa rajin belajar karena akan ujian. Motivasi ekstrins ik

inijuga dapat diartikan sebagai motivasi yang pendorongnya tidak ada hubungannya
19

dengan nilai yang terkandung dalam tujuan pekerjaannya. Seperti seorang mahasis wa

mau mengerjakan tugas karena takut pada dosen. Contoh konkret motivasi ekstrins ik

yang dapat membantu siswa belajar yaitu:

Pujian dan hadiah, Peraturan/tata tertib sekolah, Suri tauladan orangtua dan guru

3. Siswa dan Sekolah Kejuruan ( SMK )

a. Pengertian Siswa

Pengertian siswa/murid/peserta didik. Di dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, pengertian murid berarti anak (orang yang sedang

berguru/belajar,bersekolah). Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang

terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah

setiap siswa yang belajar di sekolah. Sinolungan (dalam Riska, dkk., 2013).

Pengertian siswa adalah orang yang datang ke sekolah untuk memperoleh atau

mempelajari beberapa tipe pendidikan. Pada masa ini siswa mengalami berbagai

perubahan, baik fisik maupun psikis. Selain itu juga berubah secara kognitif dan mula i

mampu berpikir abstrak seperti orang dewasa Sudirman (2003),

Menurut Hamalik (2001), siswa atau murid adalah salah satu komponen dalam

pengajaran, disamping faktor guru, tujuan dan metode pengajaran.Sebagai salah satu

komponen maka dapat dikatakan bahwa murid adalah komponen yang terpenting

diantara komponen lainnya.

Menurutu djamarah (2011), murid atau anak didik adalah subjek utama dalam

pendidikan setiap saat. Sedangkan menurut Daradjat (dalam Djamarah, 2011) murid
20

atau anak adalah pribadi yang “unik” yang mempunyai potensi dan mengala mi

berkembang. Dalam proses berkembang itu anak atau murid membutuhkan bantuan

yang sifat dan coraknya tidak ditentukan oleh guru tetapi oleh anak itu sendiri, dalam

suatu kehidupan bersama dengan individu- individu yang lain.

Menurut Nata (dalam Aly, 2008) kata murid diartikan sebagai orang yang

menghendaki untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman dan

kepribadian yang baik sebagai bekal hidupnya agar bahagia dunia dan akhirat dengan

jalan belajar sungguh-sungguh. Disamping kata murid dijumpai istilah lain yang sering

digunakan dalam bahasa arab, yaitu tilmidz yang berarti murid ataup elajar, jamaknya

talamidz. Kata ini merujuk pada murid yang belajar di madrasah. Kata lain yang

berkenaan dengan murid adalah thalib, yang artinya pencari ilmu, pelajar, mahasiswa.

Menurut Arifin (2000), menyebut “murid”, maka yang dimaksud adalah

manusia didik sebagai makhluk yang sedang berada dalam proses perkembangan atau

pertumbuhan menurut fitrah masing- masing yang memerlukan bimbingan dan

pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal yakni kemampuan fitrahnya.

Akan tetapi dalam literatur lain ditegaskan, bahwa anak didik (murid) bukanlah hanya

anak-anak yang sedang dalam pengasuhan dan pengasihan orang tua, bukan pula anak

yang dalam usia sekolah saja.

Menurut Sarwono (2007), siswa adalah setiap orang yang secara resmi

terdaftar untuk mengikuti pelajaran di duniapendidikan. Dari pendapat tersebut bisa

dijelaskan bahwa siswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena
21

hubungannya dengan dunia pendidikan yang diharapkan menjadi calon-calon

intelektual untuk menjadi generasi penerus bangsa.

Dari paparan di atas mengenai para ahli saya simpulkan,menurut saya peserta

didik ataupun siswa orang yang berpendidikan dan orang yang ingin berproses lebih

baik lagi untuk mendapatkan suatu potensi di berbagai ilmu pengetahuan,keterampila n

dan kepribadian yang baik, dan juga memerlukan suatu bimbingan dan pengarahan

yang konsisten agar menuju ke titik yang optimal.

b. Pengertian SMK atau sekolah kejuruan

Menurut adhikary Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang dirancang

untuk mengembangkan keterampilan, kemampuan/kecakapan, pemahaman, sikap,

kebiasaan-kebiasaan kerja, dan apresiasi yang diperlukan oleh pekerja dalam

mamasuki pekerjaan dan membuat kemajuan-kemajuan dalam pekerjaan penuh makna

dan produktif. (Adhikary, P.K.,2005).

Menurut Pavlova (2009), tradisi dari pendidikan kejuruan adalah menyiapka n

siswa untuk bekerja. Pendidikan dan pelatihan kejuruan/vokasi adalah pendidikan yang

menyiapkan terbentuknya keterampilan, kecakapan, pengertian, perilaku, sikap,

kebiasaan kerja, dan apresiasi terhadap pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan oleh

masyarakat dunia usaha/industri, diawasi oleh masyarakat dan pemerintah atau dalam

kontrak dengan lembaga serta berbasis produktif. Apresiasi terhadap pekerjaan sebagai

akibat dari adanya kesadaran bahwa orang hidup butuh bekerja merupakan bagian

pokok dari pendidikan kejuruan/vokasi. Pendidikan kejuruan/vokasi menjadi tanpa


22

makna jika masyarakat dan peserta didik kurang memiliki apresiasi terhadap

pekerjaan-pekerjaan dan kurang memiliki perhatian terhadap cara bekerja yang benar

dan produktif sebagai kebiasaan.

Menurut Atchoarena D (2009), Dalam kaitan dengan dunia pendidikan

kejuruan, kaum pragmatisme menghendaki pembagian yang tetap terhadap persoalan

yang bersifat teoritis Pendidikan kejuruan/vokasi dikembangkan tidak semata-mata

menggunakan instrument kebijakan pendidikan tetapi juga menggunakan instrume nt

kebijakan sosial, ekononomi, politik, dan ketenaga kerjaan.

Menurut Rojewski (2009), di Amerika Serikat pada awal tahun 1900-an telah

terjadi perdebatan tentang pelatihan vokasi dalam pendidikan umum.. Ada dua tokoh

sejarah yang bersilang pendapat satu sama lain yaitu Charles Prosser dan John Dewey.

Proses memandang pendidikan vokasi dari sudut efisiensi sosial yang menempatka n

posisi sekolah kejuruan sebagai wahana pemenuhan kebutuhan ketenagakerjaan suatu

Negara bukan untuk pemenuhan kebutuhan individu. Kubu efisiensi sosial

menyiapkan pelatihan yang baik yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.

Pendidikan kejuruan diorganisir dengan urutan yang rigit dengan pemasrahan hand-on

instruction oleh orang yang berpengalaman luas.

Dalam pandangan yang berbeda John Dewey meyakini bahwa tujuan dasar

pendidikan adalah untuk mempertemukan kebutuhan individu untuk pemenuha n

pribadinya dan persiapan menjalani hidup. Siswa pendidikan kejuruan diajari

bagaimana memecahkan masalah secara berbeda-beda sesuai kondisi individu masing-


23

masing. Dewey menolak gambaran siswa sebagai individu yang pasif, dikendalika n

oleh tekanan ekonomi pasar dan eksistensinya dibatasi dalam mengembangka n

kapasitas intelektualnya. Dewey memandang siswa adalah aktif memburu dan

mengkonstruksi pengetahuan.

Dari paparan di atas menurut parah ahli tentang pengertian smk kejuruan atau

sekolah kejuruan,menurut saya bahwa sekolah kejuruan memberikan potensi untuk

bekerja di dalam bidang yang di kuasai dan memiliki kreatif siswa karena siswa di ajari

bagaimana membuat suatu bahan agar siswa dilatih untuk bekerja mandiri dan

memecahkan masalah-masalah secara berbeda-beda dan juga memberikan pengertia n

bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan khusus yang program-programnya

dipilih untuk siapapun yang tertarik untuk mempersiapkan diri bekerja sendiri / bekerja

sebagai bagian dari kelompok.

4. Hasil belajar

Matlin berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang

relatifpermanen sebagai hasil dari pengalaman. Selanjutnya dalam konteks sekolah,

belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu

perubahantingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya. (Akbar & Hawadi, 2004).

secara umum dapat didefenisikan bahwa hasil belajar merupakan penilaian diri

siswa Proits mengungkapkan bahwa hasil belajar dapat menggambarkan kemampua n

siswa setelah apa yang mereka ketahui dan pelajari (Molstad & Karseth, 2016).
24

Selanjutnya Robert Gagne berpendapat bahwa hasil belajar siswa terbagi menjadi lima

kategori yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, keterampilan motorik, sikap

dan strategi kognitif. (Djiwandono, 2002).

Menurut Rusmono (2017), menyatakan bahwa Hasil belajar adalah perubahan

perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan pisikomotorik. Perubahan

perilaku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya

melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar.

Dimyati dan Mujiono (2013), Hasil belajar merupakan proses untuk

menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil

belajar. Berdasarkan pengertian di atas hasil belajar dapat menerangai tujuan utamanya

adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah

mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut

kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau symbol.

Menurut Dimyati (2006 : 20), pengertian hasil belajar merupakan suatu puncak

proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil

belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran

adalah hasil belajar peserta didik yang dapat diukur dengan segera atau secara

langsung. Dampak pengiring adalah hasil belajar peserta didik yang tampak secara

tidak langsung atau merupakan transfer hasil belajar. Kedua dampak tersebut

bermanfaat bagi guru dan peserta didik.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan factor

eksternal siswa. Faktor internal siswa diantaranya meliputi gangguan kesehatan, cacat
25

tubuh, faktor psikologis (intelegensi, minat belajar, perhatian, bakat, motivas i,

kematangandan kesiapan peserta didik), dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor

eksternal yangmempengaruhi proses dan hasil belajar siswa meliputi faktor keluarga,

sekolah dan masyarakat. (Majid, 2008).

Dari paparan di atas menurut parah ahli saya simpulkan bahwa hasil belajar

adalah proses untuk melakukan sebuah nilai utntuk menentukan suatu nilai siswa dari

apa yang di lakukan oleh siswa maupun dari segi factor dari perhatian,factor bakat dan

factor dari nilai ujian.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa

Membahas tentang Faktor-faktor yang diperoleh dari proses belajar siswa

terutama ketika berada di sekolah memang bukanlah hal yang sederhana. Maksudnya

dalam hal ini adalah terdapat beberapa faktor yang sangat berpengaruh pada prestasi

belajar siswa itu sendiri. Faktor-faktor yang dimaksud antara lain yaitu sebagai berikut

1). Faktor Internal

Faktor pertama yang mempengaruhi bagaimana prestasi belajar siswa adalah

faktor internal. Faktor yang sudah ada pada diri siswa itu sendiri merupakan faktor

internal. Jenis faktor internal yang bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut

terdiri dari :

Kondisi fisiologis atau fisik pada siswa. Misalnya mata minus sehingga membuatnya

sulit untuk membaca dari jarak jauh Minat untuk belajar. Siswa yang minat belajarnya

tinggi pastinya bisa meraih prestasi belajar yang lebih baik.Tingkat intelegensi atau
26

kecerdasan. Siswa dengan tingkat kecerdasan tinggi lebih mudah mengikuti pelajaran

di sekolah.

Motivasi untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih

mudah mudah meraih prestasi karena dia akan lebih bersemangat untuk mempelajar i

semua materi yang diberikan guru. Bakat dan minat siswa. Seorang siswa akan lebih

bersemangat untuk mempelajari materi yang disukainya. Misalnya siswa yang suka

berhitung maka dia akan bersemangat mengikuti pelajaran matematika sehingga

kemungkinan besar nilainya lebih bagus dibandingkan mata pelajaran lainnya yang

kurang diminati.

2). Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang

berasal dari luar diri siswa tersebut. Beberapa faktor eksternal yang dimaksud antara

lain yaitu :

Faktor yang terkait pengaturan pembelajaran di sekolah:

a) Kurikulum yang digunakan oleh sekolah

b) Metode pengajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah.

c) Kedisiplinan yang diterapkan di sekolah.

d) Fasilitas dan sarana belajar mengajar

e) Sistem pengelompokan siswa.

Faktor yang terkait masalah sosial di sekolah:

a) Sistem sosial yang berlaku di lingkungan sekolah.

b) Interaksi yang terjalin antara guru, staf dan siswa


27

Faktor yang sifatnya situasional::

a) Kondisi politik dan perekonomian dalam negeri.

b) Keadaan dan kondisi iklim maupun tempat

Baik faktor internal maupun eksternal sifatnya saling melengkapi dalam

mendukung prestasi belajar dari siswa. Supaya pengaruh negatif berbagai faktor

tersebut bisa dikendalikan dan diminimalisir maka guru melakukan evaluasi belajar

secara berkala bentuknya bisa berupa pemberian tugas, mengadakan ulangan dan juga

ujian.

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan juga bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah kondisi lingkungan, sarana dan fasilita s

pembelajaran di sekolah. Untuk mendapatkan lingkungan sekolah serta sarana dan

fasilitas belajar yaang baik

B. Kajian Yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sekar Anggayuh Laras, Achmad Rifai (2019) dalam

penelitian ini yang berujudul Pengaruh minat dan motivasi belajar terhadap Hasil

belajar peserta didik di BBPLK semarang yang bertujuan menganalisis pengaruh

minat dan motivasi terhadap hasil belajar peseta didik dalam mengikuti pelatihan di

BBPLK semarang metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode

pendekatan kuantitatif.Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik kuisione r,

dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan meliputi uji asumsi klasik dan uji
28

hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis deskriptif pada variable

minat diperoleh rata-rata sebesar 77,38% berada dalam kategori tinggi dan variable

motivasi sebesar 75,86% berada dalam kategori tinggi.Terdapat pengaruh yang

signifikan minat belajar terhadap hasil belajarpeserta didik dengan nilai simulta n

Motivasi belajar terhadap hasil belajar diperoleh rata-rata 75,86% berada dalam

kateori tinggi. Analisis deskriptif pada variabel dari minat dan motivasi belajar

terhadap hasil belajar diperoleh rata-rata 82,83%, terdapat pengaruh yang signifika n

minat belajar terhadap hasil belajar peserta didik.

2. Penelitian ini dilakukan oleh heriyati (2017) penelitian ini berjudul Pengaruh minat

dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk. Mengetahui pengaruh minat dan motivasi belajar terhadap prestasi

belajar matematika siswa SMP Negeri di kecamatan Karawaci Tangerang. Sampel

yang digunakan 63 siswa yang di peroleh dengan teknik random sampling.

Pengumpulan data dengan kuesioner (angket) untuk mengukur minat dan motivas i

belajar, sedangkan prestasi belajar matematika diambil dari nilai UAS. Hasil uji

hipotesisnya, yaitu 1) Mengetahui pengaruh minat dan motivasi belajar secara

bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika siswa SMP Negeri di

kecamatan Karawaci Tangerang. 2) Mengetahui pengaruh minat belajar terhadap

prestasi belajar matematika siswa SMP Negeri di kecamatan Karawaci Tangerang.

3) Mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika

siswa SMP Negeri di kecamatan Karawaci Tangerang.


29

3. Penelitian ini dilakukan oleh A Taufiq ,Gigih Siantoro2 , Amrozi Khamidi (2021(

Penelitian ini berjudul analisis minat belajar dan motivasi belajar siswa terhadap

pembelajaran daring pjok selama pandemic coronavirus disease (covid 19) di man

1 lamongan Tujuan penelitian ini adalah untung mengetahui minat dan motivas i

belajar siswa dalam pembelajaran dimasa pandemi secara daring dalam

pembelajaran PJOK di MAN 1 Lamongan. Metode pendekatan kualitatif deskriptif

dengan analisis deskriptif dan analisis inferensial uji model penelitian dengan

menggunakan analisis regresi berganda untuk menarik kesimpulan kesimpulan pada

penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukan ada pengaruh positif dan signifika n

minat belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap pembelajaran

daring pada mata pelajaran PJOK. Artinya, keterarikan dan dorongan dalam diri

siswa mampu meningkatkan proses pembelajaran daring. Minat maupun motivas i

yang ada pada siswa ditunjukkan dengan mendapatkan nilai yang tinggi, sehingga

hal ini menjadi sebuah temuan bahwa nilai sebagai hasil belajar adalah minat dan

motivasi terbesar pada siswa kelas X MAN 1 Lamongan. Siswa diharapkan mampu

menumbuhkan minat dan motivasi dengan aspek yang lain, seperti rasa suka

terhadap pelajaran dan dorongan yang berasal dari dalam diri tanpa adanya alasan

seperti nilai atau hadiah.

4. Penelitian ini dilakukan oleh Yemima Intan Sari, Novi Trisnawati (2021) yang

berjudul Analisis Pengaruh E-Learning dan Kesiapan Belajar Terhadap Minat

Belajar Melalui Motivasi Belajar Sebagai Variabel Intervening Mahasiswa Program

Beasiswa FLATS di Surabaya pada Masa Pandemi Covid-19 Penelitian ini


30

bertujuan untuk menganalisis pengaruh e-learning dan kesiapan belajar terhadap

minat belajar melalui motivasi belajar sebagai variable intervening mahasis wa

program Beasiswa FLATS di Surabaya pada masa pandemi Covid-19. Metode yang

digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif dan jenis penelitiannya yaitu

asosiatif. Populasi penelitian ini yaitu mahasiswa program Beasiswa FLATS di

Surabaya dengan sampel sebesar 70 orang. Instrumen penelitian ini menggunaka n

kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur atau path analysis

melalui program SmartPLS 3.0.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) ada

pengaruh yang signifikan antara e-learning terhadap motivasi belajar mahasiswa; 2)

ada pengaruh yang tidak signifikan antara e-learning terhadap minat belajar

mahasiswa; 3) ada pengaruh yang signifikan antara kesiapan belajar terhadap

motivasi belajar mahasiswa; 4)ada pengaruh yang signifikan antara kesiapan belajar

terhadap minat belajar mahasiswa; 5) ada pengaruh yang signifikan antara motivas i

belajar terhadap minat belajar mahasiswa; 6) ada pengaruh yang tidak signifika n

antara e-learning terhadap minat belajar melalui motivasi belajar mahasiswa; dan 7)

ada pengaruh yang signifikan antara kesiapan belajar terhadap minat belajar melalui

motivasi belajar mahasiswa.


31

C. Kerangka Berfikir

“Analisis Minat dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 5 Makassar”

SMK NEGERI 5
MAKASSR

MINAT
 Sangat berminat belajar
 Berminat belajar
 Kurang berminat belajar HASIL
BELAJAR
SISWA

NILAI RAPORT
MOTIVASI

 Motivasi Intrinsik
 Motivasi Ekstrnsik

Gambar 2.1. Diagram Kerangka Berpikir


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan

korelasional.yaitu untuk melihat apakah ada pengaruh antara variable bebas dengan

variable terikat. variable (X1) dalam penelitian ini berupa minat belajar peserta didik,

dan variable (X2) yaitu motivasi belajar peserta didik,dan variable (y) berupa hasil

belajar peseta didik. Menurut sugiono (2018), Penelitian kuantitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme digunakan untuk meneliti

populasi atau sampel tertentu.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Konstruksi Gedung dan Sanitasi

Perawatan SMK Negeri 5 Makassar. lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan

pengamatan di SMK Negeri 5 Makassar. Untuk mengetahui Minat dan Motivasi

Beajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK

Negeri 5 Makassar.

C. Desain Penelitian

Desain penelitan ini adalah desain korelasional untuk melihat pengaruh X1

terhadap Y, X2 terhadap Y, dan X1 dan X2 , secara bersama-sama terhadap Y. Dilakuka n

32
33

penyebaran angket yang di berikan kepada siswa konstruksi gedung dan sanitasi

perawatan. Adapun desain penelitiannya adalah

X1 MINAT
Y

HASIL BELAJAR
X2 MOTIVASI

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Keterangan :

X1 = Minat belajar peserta didik pada mata pelajaran konstruksi bangunan (variable

bebas)

X2 = Motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran konstruksi bangunan

(variable bebas)

Y = Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran konstruksi bangunan (variable

terikat) (sughiati,2016).
34

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut ismiyanto Populasi adalah keseluruhan objek atau totalitas subjek

penelitian yang dapat berupa orang, benda, atau suatu hal yang didalamnya dapat

diperoleh dan atau dapat memberikan informasi (data) penelitian. Maka penelitian

yang akan penulis lakukan, populasinya adalah peserta didik Kelas XI konstruksi

gedung sanitasi dan perawatan (KGSP) SMKN 5 Makassar yang berjumlah 30

peserta didik.

TABEL 3.1. KREJCIE DAN MORGAN


Tabel untuk menentukan kebutuhan jumlah sampel (S) dari
sejumlah populasi (N) dengan tingkat kepercayaan 95%

N S N S N S N S

10 10 150 108 460 210 2000 322


15 14 160 113 480 214 2200 327
20 19 170 118 500 217 2400 331
25 24 180 123 550 226 2600 335
30 28 190 127 600 234 2800 338
35 32 200 132 650 242 3000 341
40 36 210 136 700 248 3500 346
45 40 220 140 750 254 4000 351
50 44 230 144 800 260 4500 354
55 48 240 148 850 265 5000 357
60 52 250 152 900 269 6000 361
65 56 260 155 950 274 7000 364
70 59 270 159 1000 278 8000 367
75 63 280 162 1100 285 9000 368
35

80 66 290 165 1200 291 10000 370


85 70 300 169 1300 297 15000 375
90 73 320 175 1400 302 20000 377
95 76 340 181 1500 306 30000 379
100 80 360 186 1600 310 40000 380
110 86 380 191 1700 313 50000 381
120 92 400 196 1800 317 75000 382
130 97 420 201 1900 320 100000 384
140 103 440 205
Sumber: Sugiyono, 2006

2. sampel
Sugiyono (2016), menyebut sampel sebagai bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Pengukuran sampel dilakukan melalui

statistik atau berdasar pada estimasi penelitian guna menentukan besarnya sampel yang

diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Menurut Krejcie dan Morgan,

ukuran sampel dapat ditentukan dari ukuran populasi yang diketahui dengan

menggunakan tabel penentuan jumlah sampel Krejcie dan Morgan (tabel terlampir ).

Berdasarkan jumlah populasinya

sebanyak 30 mahasiswa, menurut tabel penentuan jumlah sampel menurut

Krejcie dan Morgan sampel yang digunakan Jika tingkat kesalahan 5%, ukuran

sampel adalah 28 responden.


36

E. Variabel Penelitian

Variabel dari penelitian ini memiliki 3 variabel. 2 variabel X dan 1 variabel Y

1. Minat belajar siswa SMK Negeri 5 Makassar (X1)

2. Motivasi belajar siswa SMK Negeri 5 Makassar (X2)

3. Hasil Belajar belajar siswa SMK Negeri 5 Makassar (Y)

F. Definisi Operasional Variabel

1. Minat, belajar berpengaruh positif dan signifikasn terhadap hasil belajar. Dengan

demikian adanya peningkatan minat belajar maka akan diikuti oleh peningkatan hasil

belajar. Artinya semakin baik minat belajar siswa, maka berdampak kepada hasil

belajar siswa yang semakin baik.

2. Motivasi, belajar peserta didik adalah keseluruhan daya penggerak yang

terdapat dalam diri peserta didik yang mendorong,memantapkan,dan mengarahka n

untuk melakukan aktifitas pada kegiatan belajar peserta didik

sebagai hasil pengalamannya sendiri guna mencapai suatu tujuan dan memperole h

suatu perubahan tingkah laku.

3. Hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu yang dicapai oleh siswa

setelah mengikuti proses belajar mengajar dan meliputi keterampilan


37

G. Teknik pengumpulan data


Teknik pengumpulan data ini digunakan karena penelitian ini: merupakan

penelitian kuantitatif. Diantara berbagai metode penelitian dalam bidang pendidikan,

dibawah ini merupakan beberapa metode yang digunakan:

1. Dokumentasi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dilakukan dengan dokumentasi hasil lapor siswa dalam mata

pelajaran KONSTRUKSI BANGUNAN. lapor hasil belajar kepada siswa jurusan

Konstruksi Gedung Sanitasi dan Perawatan di SMK Negeri 5 Makassar, dimana

dokumentasi lapor siswa dilakukan untuk mengetahui nilai hasil belajar dari mata

pelajaran konstrusi bangunan di Smk Negeri 5 Makassar.

2. Angket Minat Belajar Dan Motivasi Belajar

Teknik pengumpulan data angket menggunakan likert scale atau skala likert

merupakan skala penelitian yan dipakai untuk mengukur minat dan motivasi. Skala ini

digunakan untuk melengkapi kuesioner (angket) yang mengharuskan responde

menunjukkan tingkat persetujuan terhadap serangkai pertanyaan. Instrument pnelitia n

berupa angket ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai variabel penelitia n

analisis minat dan motivasi terhadap hasi belajar pada mata pelajaran konstruksi

bangunan di SMKN 5 Makassar.

Teknik pengumpulan data untuk mengetahui efektifitas minat dan motivas i

dengan kuesioner 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju,setuju,tdak setuju dan sangat

tidak setuju. Angket atau kuesioner deangan 4 jawaban alternaatif dtujukan kepada
38

siswa yang dijadikan objek penelitian. Angket dengan 4 alternatif jawaban, responde

dapat memberikan jawaban seperti berikut

Tabel 3.2. Skala Likert


Alternatif Jawaban Skor Untuk Pertanyaan
Sangat setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Tidak setuju (TS) 3
Sangat tidak setuju (STS) 2

H. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian sebagai alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam atau sosial yang diamati. Alat yang digunakan adalah angket

tertutup dilengkapi dengan alternatif jawaban, responden tinggal memilih, daftar

pernyataan yang telah disiapkan. Instrumen penelitian berupa angket yang

digunakan untuk memperoleh informasi mengenai penelitian Analisis minat dan

motivasi belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran konstruksi bangunan di

SMK Negeri 5 Makassar Tahap-tahap pembuatan instrumen adalah sebagai

berikut:

1. Membuat instrumen penelitian berdasarkan kajian teori

2. Menjabarkan indikator- indikator tersebut ke dalam butir-butir instrume n

penelitian.
39

3. Instrumen yang telah disusun dikonsultasikan kepada ahli untuk disempurnaka n.

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket Minat Belajar


No. Variable Indikator
1. Perasaan senang

1. Minat Belajar 2. Perhatian siswa

3. Ketertarikan

Tabel 3.4. Kisi – Kisi Angket Motivasi Belajar


No. Variabel Indikator
1. Motivasi Instrinstik
1 Motivasi Belajar
2. Motivasi Ekstrinstik

Berdasarkan kisi-kisi tersebut maka akan disusun angket minat belajar peserta

didik dengan menggunakan rumus slovin dengan 4 kemungkinan jawaban karena

rumus slovin adalah sebuah rumus atau formula untuk menghitung jumlah sampel

minimal apabila perilaku dari sebuah populasi tidak diketahui secara tidak pasti.angket

ini terdiri dari 24 pertanyaan.

I. Teknik Analisis Data

1. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan

rehabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
40

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

untuk mengungkapkan susuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut ( Arikunto

2014).

a. Validitas

Validitas diperoleh dari hasil uji coba instrument. Uji validitas menunjukkan tingkat

keavalitan suatu instrument/angket. Jikaa valid maka butiran tersebut dapat

digunakan.Untu mengetahui validitas item, data yang diperoeh diolah dengan

menggunakan pengujian rumus korelasi Pearson Product Moment sebagai berikut :

𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)

(Siregar, 2019)

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N : Jumlah responden

∑XY : Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y

∑X : Jumlah skor butir soal

∑Y : Jumlah skor total

∑ 𝑋2 : Jumlah kuadrat dari skor butir soal

∑ 𝑌2 : Jumlah kuadrat dari skor total


41

Kriteria pengujian jika nilai r hitung> r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan

sampel yang diteliti, maka alat ukur tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika nila i r

hitung ≤ r tabel maka alat ukur tersebut tidak valid.

b. Reliabilitas

Sedangkan Uji reliabilitas menunjukan suatu isnstrumen/angket yang cukup

dapat di percaya untuk Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur,

apakah alat pengukur dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut

diulang. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan teknik belah dua ganjil-genap dari

Spearman Brown (Arikunto, 2014).

(Siregar, 2019).

Keterangan:

r11 : Koefisien reliabilitas instrumen

𝑘 : Jumlah butir pertanyaan

∑ 𝜎𝑏2 : Jumlah varian butir

𝑎𝑡2 : Varian total


42

Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel dengan α = 0,05

maka alat pengukuran atau angket tersebut adalah reliabel dan sebaliknya apabila r hitung

< rtabel. Pengujian reliablitas dalam penelitian ini Alpha Coanbach Dengan ketentuan

jika dikatakan baik jika memiliki nilai Alpha Croonbach (rhitung) > 0.60 berarti

instrument tersebut reliabel. Nilai Alpha Cronbach yang digunakan sebagai batas

minimal reliabilitas instrumen penelitian adalah 0,60. Nilai ini berdasarkan

kesepakatan para ahli penelitian. Nilai 0,60 dianggap cukup memadai untuk mengukur

konsistensi internal instrumen penelitian. Nilai Alpha Cronbach 0,60 dapat disesuaika n

dengan kebutuhan penelitian. Jika instrumen penelitian mengukur variabel yang

kompleks, maka nilai Alpha Cronbach yang lebih tinggi dapat digunakan.

Nilai Alpha Cronbach yang lebih tinggi dari 0,60 akan menunjukkan bahwa

instrumen penelitian memiliki konsistensi internal yang lebih baik. Namun, nilai Alpha

Cronbach yang lebih tinggi juga akan membutuhkan lebih banyak data untuk

dianalisis. Oleh karena itu, nilai Alpha Cronbach 0,60 dianggap sebagai nilai yang

cukup realistis untuk digunakan dalam penelitian.


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2008. Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar


Kompetensi Guru. Jakarta: PT. Rosda Karya.
A. Crow, dan Crow, L. (1998). Psikologi Belajar. Surabaya: Bima Ilmu
Adhikary, P.K. (2005). Reformasi Pendidikan Untuk Menghubungkan Pengembangan
Keterampilan Dengan Pekerjaan di Nepal. Dalam M. SINGH (Eds.),
Memenuhi Kebutuhan Belajar Dasar di Sektor Informal Mengintegrasikan
Pendidikan dan Pelatihan untuk Pekerjaan yang Layak, Pemberdayaan dan
Kewarganegaraan. Hamburg, Germany: UNESCO Institute for Education.
Agustina, L., & Hamdu, G. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar Penelitian Pendidikan. Jurnal, 2.
Ahmad D. Marimba. 1980. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT. Al
Ma’arif.
Akbar, R., & Hawadi, R. (2004). Akselerasi A-Z Informasi Program Percepatan
Belajar dan Anak Berbakat Intelektual. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana.
Aly, Nata. 2008. Peserta Didik. Bandung: Kompas Gramedia.
Amin, R. (2017) ‘Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru pada
SMK Budhi Warman 1 Jakarta’, Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Komputer, 2(2), pp. 113–121.
A. M, Sudirman. 2003. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Apriani, Riska 2013. Peningkatan Pembelajaran Perubahan Lingkungan melalui
Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri
Randugunting 3 Kota Tegal. Semarang: Skripsi S1 PGSD FKIP Unnes.
Arifin, M, (2000). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia
FMIPA UPI
Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Rineka
Cipta.
Armansyah, F. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Opini Auditor
Terhadap Audit delay. Jurnal Ilmu &Riset Akuntansi. STIESIA Surabaya,
Vol.4, No.10.
Atchoarena D. (2009). Permasalahan Dan Pilihan Dalam Pembiayaan Pendidikan
Dan Pelatihan Teknik Dan Kejuruan. Dordrecht, Netherlands : Springer

43
B Uno, Hamzah.2006.Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran.Jakarta: PT Bumi
Aksara
Clayton P., Alderfer. 2011. Praktek Diagnosis Organisasi. New York:Oxford
University Press.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah. 2008. Guru dan Anak Didik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Djiwandono. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Helmawati. (2014). Pendidikan Keluarga. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Laras, Sekar Anggrayuh & Achmad Rifai. 2019. Pengaruh minat dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar peserta didik Di BBPLK Semarang. Jurnal Pendidikan
Nonformal FIP. Vol.4(2): 121-130.
Molstad, C. E., & Karseth, B. (2016). Kurikulum Nasional di Norwegia dan Finlandia:
Peran Hasil Pembelajaran. European Educational Research Journal , 15 (3),
329-344.
Muhibbin Syah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Jakarta: Delia Press.
Pebruanti, L., & Munadi, S. (2015, November). Peningkatan Motivasi dan Hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran Pemrograman Dasar Menggunakan Modul di
SMKN 2 Sumbawa. Jurnal Pendidikan Vokasi, 5, 365-367.
Pavlova, M. (2009). Teknologi dan pendidikan kejuruan untuk pembangunan
berkelanjutan: Memberdayakan Individu untuk Masa Depan. Queensland :
Springer.
Rojewski. J.W (2009). Kerangka konseptual untuk pendidikan dan pelatihan teknis dan
kejuruan. Dalam R. Maclean, D. Wilson, & C. Chinien (Eds.), Buku Panduan
Internasional Pendidikan untuk Dunia Kerja yang Berubah, Menjembatani
Pembelajaran Akademik dan Kejuruan (hlm. 19-40). Bonn: Springer.

44
Rusmono. (2017). Strategi Pembelajaran Problem Based Learning. Jakarta : Ghalia
Indonesia
Sarwono. 2007. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Shalahuddin, Mahfudh. (1990) Drs., Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: Bina
Ilmu.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Winkel, W. S. 2004. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

45

Anda mungkin juga menyukai