Anda di halaman 1dari 2

1.

Pandangan terhadap Allah dalam Perjanjian Lama, yang merupakan salah satu bagian
dari Alkitab Kristen dan juga merupakan bagian dari kitab suci Yahudi, mencakup
berbagai aspek yang kompleks. Dalam Perjanjian Lama, Allah digambarkan sebagai
sosok yang memiliki banyak atribut dan karakteristik yang berbeda. Berikut beberapa
pandangan umum tentang Allah dalam Perjanjian Lama:
 Allah Yang Maha Esa: Salah satu doktrin utama dalam Perjanjian Lama adalah
keyakinan akan keesaan Allah. Teks-teks seperti Ulangan 6:4 menyatakan, "Dengarlah,
hai Israel: TUHAN, Allah kita, TUHAN adalah esa." Ini menegaskan bahwa hanya ada
satu Allah yang harus disembah dan ditaati.
 Allah Yang Mahakuasa: Allah dalam Perjanjian Lama digambarkan sebagai Sang
Pencipta alam semesta dan segala isinya. Dia adalah Allah yang berkuasa atas segala
sesuatu dan dapat melakukan apa saja sesuai dengan kehendak-Nya. Contohnya adalah
penciptaan langit dan bumi dalam Kitab Kejadian.
 Allah Yang Maharahim: Meskipun Allah dalam Perjanjian Lama sering digambarkan
sebagai Allah yang adil dan kuasa, Dia juga digambarkan sebagai Allah yang penuh kasih
dan belas kasihan terhadap umat-Nya. Salah satu contohnya adalah kisah tentang Allah
yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir.
 Allah Yang Suci: Allah dalam Perjanjian Lama dianggap sebagai entitas yang suci dan
maha kudus. Dalam Kitab Yesaya 6, nabi Yesaya mengalami visi tentang kemuliaan
Allah di dalam bait suci dan merasa dirinya berdosa di hadapan-Nya.
 Allah Yang Memberi Hukum: Perjanjian Lama juga mencakup pemberian hukum dan
perintah Allah kepada bangsa Israel melalui Musa. Sepuluh Perintah (Sepuluh Hukum)
adalah contoh terkenal dari pandangan Allah yang memberikan pedoman moral kepada
manusia.
 Allah Yang Mengasihi Keadilan: Allah dalam Perjanjian Lama sering
diidentifikasikan dengan keadilan sosial dan moral. Nabi-nabi sering kali menegur
ketidakadilan, penindasan, dan pelanggaran etika sosial dalam masyarakat.
 Allah Yang Setia: Meskipun umat Israel sering kali berpaling dari Allah, Dia
digambarkan sebagai Allah yang setia yang tetap berpegang pada janji-Nya. Allah
mempertahankan hubungan-Nya dengan umat-Nya meskipun mereka sering kali tidak
setia.

Refleksi sikap yang saya ambil yaitu sikap allah yang setia contoh nya yaitu dari awal saya
lahir hingga saya dewasa saya sudah kristen atau pengikut Kristus
2. Pandangan terhadap Allah dalam Perjanjian Baru mencerminkan perkembangan dan
pengembangan konsep teologis yang dimulai dalam Perjanjian Lama, tetapi juga mencakup
aspek-aspek unik yang muncul dalam ajaran dan pengajaran Yesus Kristus serta pengaruh
ajaran-ajaran tersebut terhadap para penulis Perjanjian Baru. Berikut beberapa pandangan umum
tentang Allah dalam Perjanjian Baru:
 Allah sebagai Bapa: Salah satu konsep yang paling menonjol dalam Perjanjian Baru
adalah penggambaran Allah sebagai Bapa. Yesus sering merujuk kepada Allah sebagai
"Bapa" dan mengajarkan kepada murid-murid-Nya untuk berdoa dengan mengatakan,
"Bapa kami yang ada di surga" (Matius 6:9). Konsep ini menekankan hubungan yang
intim dan penuh kasih antara Allah dan umat-Nya.
 Allah yang Maha Kuasa: Seperti dalam Perjanjian Lama, Allah dalam Perjanjian
Baru tetap digambarkan sebagai Pencipta dan Penguasa alam semesta. Yesus juga
menunjukkan kuasa-Nya melalui mukjizat-mukjizat yang Dia lakukan, seperti
penyembuhan orang sakit dan mengendalikan alam.
 Allah yang Mahakuasa dan Mahasuci: Allah dalam Perjanjian Baru juga digambarkan
sebagai Yang Mahakuasa dan Mahasuci. Penglihatan yang diberikan kepada rasul
Yohanes di dalam Kitab Wahyu menggambarkan kemuliaan dan keagungan Allah yang
Mahasuci.
 Allah yang Kasih: Konsep kasih Allah menjadi tema utama dalam Perjanjian Baru.
Salah satu ayat terkenal yang mengekspresikan konsep ini adalah Yohanes 3:16, "Sebab
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal."
 Allah yang Pengampun: Perjanjian Baru mengajarkan bahwa Allah adalah Allah
yang penuh pengampunan. Yesus mengajar tentang kepentingan mengampuni orang lain
dan mengajar doa Bapa Kami yang menyertakan permohonan pengampunan.
 Allah yang Keadilan: Allah juga digambarkan sebagai Allah yang adil dalam
Perjanjian Baru. Konsep ini terutama terlihat dalam ajaran Yesus tentang keadilan sosial
dan moral, serta dalam pengajaran tentang hari penghakiman yang akan datang.
 Allah yang Roh Kudus: Perjanjian Baru juga memperkenalkan konsep Roh Kudus
sebagai pribadi ilahi yang bekerja dalam kehidupan orang percaya. Roh Kudus dianggap
sebagai Penolong, Pengajar, dan Pembimbing yang memberikan kuasa dan pemahaman
spiritual.

Refleksi jika ada orang yang tidak suka dengan saya, dan saya dicemooh atau pun dianggap
tidak ada atau bahasa gaul nya di asingkan saya akan tetap menegur atau menyapa jika saya
bertemu dengan orang tersebut dan tetap memaafkan sebab ALLAH bapa sendiri mengajarkan
bahwa kalau kita saling mengasihi musuh kita

Anda mungkin juga menyukai