Anda di halaman 1dari 10

Bab PELAKSANAAN RIP

5 POLINEMA
5.1 TEMA PENELITIAN UNGGULAN
Untuk mendukung visi Politeknik Negeri Malang menjadi perguruan tinggi
vokasi yang unggul dalam persaingan global, perlu pengembangan budaya riset
dengan melakukan sejumlah riset yang dikategorikan sebagai Penelitian
Unggulan Polinema (PU‐Polinema). Kategori dari riset ini adalah riset dasar dan
terapan yang berkualitas nasional maupun internasional dan berbasiskan pada
bidang ilmu yang dimiliki pusat kajian/riset di tingkat Jurusan/Program Studi.
Sebagaimana disebutkan di Bab 4, yang dimaksud dengan tema Penelitian
Unggulan ialah topik besar yang memberikan dampak luas yang positif dalam
upaya melaksanakan visi misi Politeknik Negeri Malang. hla ini sejalan dengan
payung penelitian dan pengembangan IPTEKSB Polinema yaitu: “Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan IPTEKSB untuk Kesejahteraan Berkelanjutan
Berbasis Kearifan Lokal”. Penelitian Unggulan Politeknik Negeri Malang (PU-
Polinema) direncanakan untuk dilaksanakan atas dasar penugasan.
Berdasarkan hal tersebut, tema PU-Polinema 2012 – 2016 adalah:
(i) pengembangan teknologi pengurangan kehilangan hasil, (ii) pengembangan
teknologi budidaya tanaman, ternak, dan ikan, (iii) pengembangan teknologi
sistem konversi energi angin, (iv) pengembangan teknologi sistem dan pusat
pembangkit listrik tenaga surya, (v) rancang bangun dan rekayasa sistem
pembangkit listrik tenaga mikro hidro, (vi) pengembangan iptek produksi bahan
bakar nabati (bbn, biofuel), (vii) rancang bangun dan rekayasa pemanfaatan
biomassa dan biogas sebagai sumber energi, dan (viii) ekonomi dan finansial
dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan kebijakan bisnis.

1. Peningkatan Teknologi Pengurangan Kehilangan Hasil (Losses) pada


Rantai Produksi Pangan.
Kehilangan hasil pada kegiatan pertanian masih terjadi pada seluruh rantai
produksi, mulai dari budidaya, panen, pasca panen, pengolahan serta distribusi
dan transportasi. Kehilangan hasil tanaman pangan akibat teknologi penanganan
panen dan pascapanen yang belum baik untuk padi diperkirakan mencapai
20,4%, terutama pada saat panen dan perontokan gabah, yang diperkirakan
mencapai 14%. Apabila kehilangan hasil ini dapat diatasi, maka upaya
peningkatan produksi untuk mencapai ketahanan pangan dapat dipertahankan
tanpa harus membuka lahan baru. Untuk itu perlu dilaksanakan tema riset
unggulan penyebarluasan teknologi pengurangan angka kehilangan hasil dalam
satu paket penerapan.

2. Pengembangan Teknologi Budidaya Tanaman, Ternak, dan Ikan.


Penelitian dan pengembangan teknologi budidaya tanaman, ternak dan
ikan memiliki sasaran untuk peningkatan kapasitas produksi pangan melalui
intensifikasi dan ekstensifikasi termasuk di lahan marjinal yang berpotensi

91 | upt. p2m: RIP Polinema 2012-2016


Rencana Induk Penelitian Polinema
RIP POLINEMA 2012 - 2016

menjadi lumbung pangan baru di masa depan serta teknologi budidaya soil less
culture.
Program penelitian dan pengembangan teknologi budidaya tanaman,
ternak dan ikan mencakup kegiatan: (1) pengembangan teknologi produksi
pakan ternak dan ikan; (2) pengembangan pupuk hayati dan pupuk kimia
berimbang; (3) pengembangan teknologi pengelolaan lahan dan air; (4) pengem-
bangan teknologi produksi tanaman, ternak dan ikan secara terintegrasi;
(5) pengembangan teknologi soil-less culture untuk tanaman dalam rumah kaca;
dan (6) pemetaan kesesuaian komoditas tanaman pangan, ternak, dan ikan pada
lahan-lahan marjinal Indonesia; dan (7) pengembangan teknologi budidaya
pertanian yang sesuai dengan kemampuan masyarakat dan kebutuhan pasar
global.

3. Pengembangan Teknologi Sistem Konversi Energi Angin.


Penelitian dan pengembangan teknologi Sistem Konversi Energi Angin
(SKEA) mencakup kegiatan: (1) Survei potensi energi angin dan studi kelayakan
pemanfaatan Sistem Konversi Energi Angin (SKEA); inventarisasi, pengolahan
dan evaluasi data potensi energi angin di lokasi potensial; pembuatan peta
potensi energi angin wilayah berdasarkan data pengukuran dan hasil dari model
matematika untuk mendiagnosa/ menganalisis dan memperkirakan kecepatan
angin,serta data pendukung lainya; studi dan kajian kelayakan pemanfaatan
SKEA di berbagai lokasi; (2) Pengembangan teknologi SKEA, termasuk kegiatan:
pengembangan dan penyempurnaan SKEA skala kecil s/d kapasitas 5 kW
dengan litbang aerodinamika rotor, angin, dan material; pengembangan dan
penyempurnaan SKEA 5 kW, dengan litbang aerodinamika rotor, angin, dan
material; rancang bangun teknologi SKEA skala kecil s/d 5 kW, untuk
interkoneksi dengan jaringan; dan litbang aerodinamika rotor (advanced airfoil),
sistem angin, dan interkoneksi serta material ringan dan tahan karat; (3) Kegiatan
difusi dan pemanfaatan Iptek untuk energi angin termasuk: diseminasi dan
pemanfaatan Teknologi SKEA; pemanfaatan SKEA pembangkit listrik di
pedesaan, lokasi terpencil dan pulau serta untuk nelayan; dan pemanfaatan
SKEA interkoneksi dengan grid/jaringan PLN.

4. Pengembangan Teknologi Sistem dan Pusat Pembangkit Listrik Tenaga


Surya.
Kegiatan penelitian dan pengembangan energi surya adalah: (1) Pengua-
saan ilmu material elektronik, semi konduktor, untuk mendukung kegiatan riset
pembuatan sel dan modul surya silikon monokristal, silikon polikristal, silikon
amorf, copper indium diselenide, serta sel surya organik; mencakup juga
pengembangan teknologi silikon monokristal, silikon polikristal, dan teknologi
metalorganic gases; (2) pengkajian dan penerapan berbagai sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS), termasuk mengkaji kelayakan tekno-ekonomi
sistem PLTS untuk berbagai jenis aplikasi, dan mendukung kompetisi
92
upt. p2m polinema
Rencana Induk Penelitian Polinema
RIP Polinema 2012 – 2016

diversifikasi sistem PLTS sebagai pilihan konsumen, dengan membuat SNI


sistem dan komponen PLTS. Kegiatan difusi iptek mencakup pengembangan
prototipe sistem PLTS skala kecil dan diversifikasi sistem PLTS, untuk daerah-
daerah terpencil dan terisolir.

5. Rancang Bangun dan Rekayasa Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikro


Hidro (PLTMH).
PLTMH adalah salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) low head
dengan kapasitas kurang dari 500 Kilo Watt (kW). Potensi total PLTMH di
Indonesia tahun 2002 adalah sebesar 500 Mega Watt (MW), yang sudah
dimanfaatkan baru 21 MW. Potensi tersebut sebenarnya masih akan meningkat
sejalan dengan intensitas studi potensi yang dilakukan untuk menemukan lokasi-
lokasi baru. Jika potensi PLTMH dapat di kembangkan maka paling tidak 12.000
MWh (Mega Watt hour) atau sebesar 14% dari kebutuhan energi total Indonesia
tahun 2005 dapat disumbang dari PLTMH. Jika studi potensi PLTMH dapat
diintensifkan, maka prosentase sumbangan PLTMH terhadap kebutuhan energi
nasional meningkat juga.
Berdasarkan kemanfaatan pembangunan PLTMH maka diharapkan
Politeknik Negeri Malang mulai mengembangkan PLTMH sebagai sumber energi
alternatif dan sekaligus bisa membangun sebuah kawasan Desa Mandiri Energi
(DME), karena dengan pembangunan PLTMH setidak-tidaknya akan dapat
menambah pendapatan masyarakat dan dapat mengurangi pengangguran.

6. Pengembangan Iptek Produksi Bahan Bakar Nabati (BBN, Biofuel).


Kegiatan penelitian dan pengembangan bahan bakar nabati (biofuel) yang
diprioritaskan adalah: (1) intensifikasi pencarian bahan baku biofuel, termasuk
pemetaan kebutuhan dan potensi bahan baku biofuel; dan survei potensi bahan
baku dan produk biofuel untuk bahan bakar boiler di industri; (2) pengembangan
teknologi produksi biofuel, termasuk: optimalisasi proses pembuatan biodiesel
dari berbagai bahan baku; pengembangan teknologi fermentasi dengan bahan
baku pati dan gula; pengembangan teknologi pra pengolahan bermacam bahan
baku untuk proses pirolisa cepat; pengembangan teknologi proses pengolahan
gliserin standar komersial sebagai produk samping dari biofuel; pengembangan
teknologi fermentasi menggunakan bahan baku lignoselulosa (produk samping
pertanian); pengembangan teknologi pirolisa cepat dengan berbagai macam
bahan baku; teknologi proses ekstraksi minyak jarak pagar; rekayasa genetika
bibit jarak pagar yang unggul; pengembangan teknologi distilasi dan dehidrasi
etanol; dan teknologi pirolisa cepat menggunakan berbagai macam reaktor
pirolisa.
Difusi Iptek dan upaya peningkatan pemanfaatan teknologi biofuel atau
hasilnya dilakukan melalui: (1) sosialisasi biofuel sebagai bahan bakar alternatif
minyak diesel, melalui media cetak, elektronika, forum dialog, seminar dan
93
RIP Polinema 2012-2016
Rencana Induk Penelitian Polinema
RIP POLINEMA 2012 - 2016

pameran, serta demo penggunaan bahan bakar biodiesel pada kendaraan


umum; (2) pengembangan paket teknologi produksi biofuel secara tepat guna,
mencakup kegiatan identifikasi kebutuhan daerah untuk memproduksi biofuel
secara terdesentralisasi, pengembangan sistem produksi biofuel skala kecil-
menengah terintegrasi dengan budidaya bahan baku yang tersedia di daerah
masing-masing; dan (3) pengembangan sistem difusi teknologi budidaya bahan
baku dan produksi biofuel, mencakup kegiatan pengembangan sistem diseminasi
teknologi budidaya bahan baku dan produksi biofuel serta publikasi produk-
produk pengembangan teknologi tepat guna budidaya bahan baku dan produksi
biofuel.

7. Rancang Bangun dan Rekayasa Pemanfaatan Biomassa dan Biogas


sebagai Sumber Energi.
Riset pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi mencakup: (1) pe-
manfaatan sampah perkotaan untuk pembuatan alkohol skala laboratorium; studi
kelayakan pembangkit listrik berbahan bakar campuran sampah kota dan
batubara; (2) pengembangan biogas dari kotoran sapi, termasuk riset
pengembangan digester dengan volume 5000 liter untuk skala rumah tangga.
Kegiatan difusi dan pemanfaatan teknologi untuk energi biomassa dan biogas
meliputi sosialisasi pemanfaatan biogas dari kotoran sapi sebagai sumber energi
sektor rumah tangga melalui media cetak, elektronika, forum dialog, seminar dan
pameran, serta demo penggunaan bahan bakar biogas pada rumah tangga.
8. Ekonomi dan Finansial dalam Upaya Penanggulangan Kemiskinan dan
Kebijakan Bisnis.
Bahwa beberapa permasalahan yang timbul di masyarakat yang
disebabkan oleh beberapa keadaan yang telah terjadi ataupun yang diperkirakan
terjadi di masa yang akan datang yang bisa menimbulkan kemiskinan harus
dicarikan alternatif pemecahannya berdasarkan kajian ilmiah yang dapat
diandalkan. Dalam rangka meningkatkan kemampuan Ipteksb nasional,
tantangan yang dihadapi adalah meningkatkan kontribusi IPTEK untuk
meningkatkan kemampuan dalam memenuhi hajat hidup bangsa dengan
memperkuat sinergi kebijakan bisnis dengan kebijakan sektor lain.
Kemampuan bangsa untuk berdaya saing tinggi adalah kunci bagi
tercapainya kemajuan dan kemakmuran bangsa. Daya saing yang tinggi, akan
menjadikan Indonesia siap menghadapi tantangan-tantangan globalisasi dan
mampu memanfaatkan peluang yang ada. Untuk memperkuat daya saing
bangsa, pembangunan nasional dalam jangka panjang diarahkan untuk (a)
mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya
saing; (b) memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan di setiap
wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem
produksi, distribusi, dan pelayanan di dalam negeri; (c) meningkatkan

94
upt. p2m polinema
Rencana Induk Penelitian Polinema
RIP Polinema 2012 – 2016

penguasaan, pemanfaatan, dan penciptaan pengetahuan; serta (d) membangun


infrastruktur yang maju.
Tema penelitian yang bisa dilakukan adalah: (1) kajian aspek: ekonomi,
Pendidikan, kelembagaan, peraturan perundangan untuk mendukung kebijakan
makro pemerintah dalam pengentasan kemiskinan, (2) Kajian sosio-kultural
kemiskinan yang kontekstual dengan lokalitas, setting cultural, (3)
Pengembangan model program yang tepat (pendekatan, cara, media, dsb), (4)
Kajian system pendampingan program penanggulangan kemiskinan yang sesuai
dengan aspek lokalitas masyarakat pemanfaat program, serta (4) Kajian skema
permodalan yang tepat, (5) Dampak program permberdayaan yang ada selama
ini pada kesejahteraan.

5.2 RANCANGAN ANGGARAN BIAYA PENELITIAN


Pelaksanaan RIP Polinema 2012-2016 pada dasarnya sangat tergantung
pada sumber dana institusi (cq. UPT. P2M Polinema) yang dapat diperoleh
antara lain dari hibah riset dari swasta dan pemerintah maupun kerjasama luar
negeri. Dengan tersedianya dana penelitian secara berkesinambungan, maka
diharapkan program penelitian yang dilakukan di Polinema dapat menghasilkan
produk yang benar-benar bermutu dan bermanfaat.
Rancangan anggaran biaya penelitian yang dimaksudkan dalam Bab 5 ini
adalah kegiatan penyelenggaraan program dan administrasi hibah berbagai
program yang biayanya bersumber dari Dit. Litabmas, Ditjen Dikti, Kemdiknas
dan Dana DIPA Polinema dan dicairkan melalui UPT. P2M Polinema. Rancangan
anggaran biaya ini dibuat selama 5 tahun (2012-2016) dan akan dievaluasi (lihat
tabel 5.1) Namun demikian mengingat terbatasnya anggaran biaya, kegiatan
penelitian yang akan dibiayai minimal mencakup beberapa aspek seperti: (a)
kelayakan teknis dan ekonomis, (b) sumber dana pendamping, (c) struktur
kepemilikan dan pengoperasian hasil penelitian.

95
RIP Polinema 2012-2016
Rencana Induk Penelitian Institusi
RIP POLINEMA 2012 - 2016

Tabel 5.1 Rancangan Anggaran Dana Penelitian 5 Tahun (2012-2016)

Dana Penelitian Desentralisasi dari DIPA DIKTI Dana DIPA Polinema


No. Uraian
PHB PF PEKERTI RAPID PU-RIP PT PR PR PR
S-3 / Lektor min. S-2 min. S-2
1 Ketua Penelilti min. S-2 min. S-2 min. S-2 min. S-2 min. S-1
Kepala
2 Peneliti Anggota min. S-1 min. S-1 min. S-1 min. S-1 min. S-1 min. S-1 min. S-1 min. S-1
Pembantu
3 min. SMA min. SMA min. SMA min. SMA min. SMA
Peneliti
4 Lama Penelitian 10 bulan 10 bulan 10 bulan 10 bulan 10 bulan 10 bulan 10 bulan 10 bulan
Dana Riset
5 50.000.000 40.000 75.000 300.000.000 100.000.000 2.000.000 4.000.000 6.000.000
Maksimum
PROGRAM PENELITIAN TA 2012
Jumlah Proposal
6a 6 3 1 0 5 30 50 10
yang Disetujui
Dana Riset yang
7a 300.000.000 120.000.000 75.000.000 0 500.000.000 60.000.000 200.000.000 60.000.000
Dibutuhkan
TOTAL DANA PENELITIAN YANG DIBUTUHKAN PADA TA 2012 995.000.000 320.000.000

PROGRAM PENELITIAN TA 2013


Jumlah Proposal
6b 7 5 2 0 7 30 50 10
yang Disetujui
Dana Riset yang
7b 350.000.000 200.000.000 150.000.000 0 700.000.000 60.000.000 200.000.000 60.000.000
Dibutuhkan
TOTAL DANA PENELITIAN YANG DIBUTUHKAN PADA TA 2013 1.400.000.000 320.000.000

96
upt. p2m polinema
Rencana Induk Penelitian Polinema
RIP Polinema 2012 – 2016

Tabel 5.1 (Lanjutan)

Dana Penelitian Desentralisasi dari DIPA DIKTI Dana DIPA Polinema


No. Uraian
PHB PF PEKERTI RAPID PU-RIP PT PR PR PR
Dana Riset
5 50.000.000 40.000 75.000 300.000.000 100.000.000 2.000.000 4.000.000 6.000.000
Maksimum
PROGRAM PENELITIAN TA 2014
Jumlah Proposal
6c 7 5 2 1 10 30 50 10
yang Disetujui
Dana Riset yang
7c 350.000.000 200.000.000 150.000.000 300.000.000 1.000.000.000 60.000.000 200.000.000 60.000.000
Dibutuhkan
TOTAL DANA PENELITIAN YANG DIBUTUHKAN PADA TA 2014 2.000.000.000 320.000.000
PROGRAM PENELITIAN TA 2015
Jumlah Proposal
6d 10 6 2 1 12 30 50 10
yang Disetujui
Dana Riset yang
7d 500.000.000 240.000.000 150.000.000 300.000.000 1.200.000.000 60.000.000 200.000.000 60.000.000
Dibutuhkan
TOTAL DANA PENELITIAN YANG DIBUTUHKAN PADA TA 2015 2.390.000.000 320.000.000
PROGRAM PENELITIAN TA 2016
Jumlah Proposal
6e 10 6 2 2 15 30 50 10
yang Disetujui
Dana Riset yang
7e 500.000.000 240.000.000 150.000.000 600.000.000 1.000.000.000 60.000.000 200.000.000 60.000.000
Dibutuhkan
TOTAL DANA PENELITIAN YANG DIBUTUHKAN PADA TA 2016 2.990.000.000 320.000.000

97
RIP Polinema 2012-2016
Rencana Induk Penelitian Institusi
RIP POLINEMA 2012 - 2016

5.3 PENUTUP
Realisasi dari berbagai program yang dirumuskan dalam RIP Polinema
2012–2016 ini diharapkan memberikan sumbangan yang berarti dalam payung
Penelitian dan Pengembangan IPTEKSB Polinema yaitu:
“Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEKSB untuk Kesejahteraan
Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal”.
Dokumen RIP Polinema 2012–2016 ini menyediakan 5 (lima) Fokus Riset,
yaitu: (1) Penanggulangan Kemiskinan dan Kebijakan Bisnis, (2) Teknologi dan
Ketahanan Energi, (3) Teknologi Informasi, Komunikasi dan Manajemen
Transportasi, (4) Teknologi Ketahanan Pangan dan Kesehatan, dan (5) Pengem-
bangan Infrastruktur Riset dan PBM. Kelima fokus riset diimplementasikan ke
dalam beberapa Tema Riset beserta target, indikator keberhasilan, dan capaian
yang diinginkan pada akhir periode RIP yaitu 2016.
Strategi yang dilakukan agar RIP Polinema ini berhasil dalam mendukung
payung Penelitian dan Pengembangan IPTEKSB Polinema mencakup:
1. Pengembangan Ipteksb, melalui kegiatan riset dasar yang berlanjut ke riset
terapan. Hal ini dilaksanakan melalui skim penelitian “Penelitian Dosen Muda
– Politeknik Negeri Malang (PDM-Polinema).
2. Peningkatan kualitas riset terapan Ipteksb, melalui kegiatan “Penelitian
Fundamental Politeknik Negeri Malang (PF-Polinema). Modal ilmiah dari
kegiatan penelitian PDM-Polinema diharapkan dapat dikembangkan dalam
skim PF-Polinema yang bersifat terapan sehingga berdampak ekonomi dalam
upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3. Difusi dan pemanfaatan Ipteksb, dilaksanakan melalui kegiatan “Penelitian
Hibah Bersaing Politeknik Negeri Malang (PHB-Polinema). Skim penelitian
PHB-Polinema diarahkan untuk menciptakan inovasi dan pengembangan
Ipteksb sehingga berhasilguna dalam upaya pengentasan kemiskinan.
4. Penguatan kelembagaan Ipteksb, dilaksanakan melalui kegiatan (a) pe-
nguatan sarana dan prasarana riset Jurusan/Program Studi di Politeknik
Negeri Malang melalui skim penelitian “Penelitian Berbasis Pengembangan
Infrastruktur Riset Politeknik Negeri Malang (PBPIR-Polinema)” dan (b)
pengembangan jejaring antar kelembagaan riset melalui skim penelitian
“Penelitian Kerjasama antar Perguruan Tinggi (Pekerti-Polinema).”
5. Percepatan difusi dan pemanfaatan Ipteksb, dilaksanakan dalam mengem-
bangkan teknologi pengolahan pangan dan ketahanan energi. Hal ini
dilakukan dengan tujuan peningkatan kapasitas lab produksi di Polinema
sehingga mendukung berbagai sistem produksi nasional. Jenis kegiatan riset
ini diwadahi dalam skim penelitian “Penelitian Unggulan Politeknik Negeri
Malang (PU-Polinema).”

98
upt. p2m polinema
Rencana Induk Penelitian Institusi
RIP Polinema 2012 – 2016

Aktualisasi berbagai Fokus Riset dalam RIP POLINENA 2012-2016 ini diharap-
kan juga memberikan kontribusi jangka panjang yang signifikan di sektor
ekonomi dan di sektor-sektor pembangunan yang lainnya.
Sebagai pedoman penelitian di Politeknik Negeri Malang, RIP Polinema
2012-2016 berperan penting di dalam melakukan koordinasi dan sinergi di antara
beberapa Jurusan/Program Studi yang ada di Polinema dalam upaya
pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan berkelanjutan.
Mempertimbangkan tingginya dinamika masyarakat, maka dokumen RIP
Polinema 2012-2016 ini perlu dipandang sebagai panduan yang bersifat dinamis
dan responsif, yang terbuka terhadap penyempurnaan.
Aktualisasi RIP Polinema 2012-2016 ini akan mencapai hasil yang
signifikan hanya bila disertai dengan dukungan dari berbagai sivitas akademika
yang mencakup sistem perencanaan, sistem pembiayaan, serta sistem difusi dan
adopsi Ipteksb. Hasil capaian ini akan memiliki dampak nyata yang meluas bila
seluruh unsur kelembagaan dan pemangku kepentingan Ipteksb Polinema
memiliki komitmen yang kuat untuk menjadikan dokumen ini pedoman dalam
melakuakn penelitian, dalam kerangka upaya meningkatkan kesejahteraan yang
berkeadilan, dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi
penerus cita-cita bangsa.

Ucapan Terima Kasih


Penulisan dokumen RIP Polinema 2012-2016 ini dapat terwujud setelah melalui
kajian dan diskusi baik di UPT. P2M Polinema, Tim Penyusun Rencana Induk
Penelitian, Evaluasi Diri, dan Sistem Penjaminan Mutu Penelitian Polinema.
Ucapan terima kasih layak disematkan kepada tim penyusun RIP Polinema, yang
terdiri dari:
Pelindung : Direktur Politeknik Negeri Malang
Ir. Tundung Subali Patma, M.T.
Penanggung-Jawab : Pembantu Direktur I
Drs. Ludfi Djajanto, MBA
Ketua Pelaksana : Drs. Sumiadji, MSA., Ak.
Koordinator Penyusun RIP : Ach. Muhib Zainuri, ST., M.T.
Anggota Penyusun RIP : Dr. Eng. Anggit Murdani, ST. M.Eng.
Anang Takwanto, ST., M.T.

Semoga RIP Polinema 2012-2016 ini dapat bermanfaat sebagai acuan para
pengusul, reviewer dan pihak terkait, serta meningkatkan efisiensi dan kualitas
kegiatan riset di Politeknik Negeri Malang.

99
upt. p2m
Rencana Induk Penelitian Institusi
RIP POLINEMA 2012 - 2016

REFERENSI
Dewan Penelitian Nasional (2006), “ Agenda Riset Nasional (ARN) 2006 – 2009”,
Jakarta: Dewan Penelitian Nasional.
Dewan Penelitian Nasional (2010), “ Agenda Riset Nasional (ARN) 2010 – 2014”,
Jakarta: Dewan Penelitian Nasional.
Departemen Perindustrian (2005), “Kebijakan Pembangunan Industri Nasional”,
Jakarta: Depperin.
Departemen Perindustrian (2007), “Peta Jalan Pengembangan Kompetensi Inti
Industri Daerah, Jakarta: Depperin.
Depdiknas, Dirjen Dikti (2006), “Pedoman Penelitian DP2M Edisi VII”, Jakarta:
Depdiknas, Dirjen Dikti.
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (2011), “Buku
Panduan Hibah Riset Universitas Indonesia”, Jakarta: DRPM UI.
Kuncoro, Mudrajad (2008), ”Menunggu Aksi kebijakan Industrii Prioritas”, Bisnis
Indonesia, http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/1id37217.html. 2
Januari 2008.
Kuncoro, Mudrajad (2006), “Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif”,
Jakarta: Erlangga.
Meneg Ristek (Menteri Negara Penelitian dan Teknologi) (2009), “Buku Putih 6
Bidang Fokus”, http://www.ristek.go.id/index.php?module=File&frame=
Referensi/program/enam_fokus.html. Diakses 09 November 2009.
Republik Indonesia (2008), “Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28
tahun 2008 Tentang Kebijakan Industri Nasional, Jakarta.
Scimagojr (2010), http://www.scimagojr.com/countryrank.php, diakses tanggal 28
Agustus 2010.

100
upt. p2m polinema

Anda mungkin juga menyukai