Anda di halaman 1dari 4

 Taksonomi Tanaman Mentimun

sebagai berikut:
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Subdivisio: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Ordo: Cucurbitales
Famili: Cucurbitaceae
Genus: Cucumis

Spesies: Cucumis sativus L.

Jenis Mentimun

Pada dasarnya jenis mentimun dikelompokkan menjadi 2 golongan, yaitu

Mentimun yang pada buahnya terdapat bintil-bintil di bagian pangkalnya, dan

Mentimun yang buahnya halus (Rukmana, 1994).

Golongan mentimun yang buahnya berbintil-bintil dibedakan menjadi 3

Macam, yaitu mentimun biasa, watang, dan wuku. Mentimun biasa ditandai

Dengan penampilan kulit buah yang tipis, lunak, dan pada saat buah muda

Berwarna hijau keputih-putihan, tetapi setelah tua menjadi berwarna coklat.

Mentimun watang memiliki ciri-ciri: kulit buah tebal, agak keras, buah muda
Berwarna hijau keputih-putihan dan setelah tua berwarna kuning tua

Golongan mentimun yang buahnya tidak berbintil-bintil atau disebut krai


dibedakan menjadi 2 macam, yaitu mentimun krai dan suri. Mentimun krai

buahnya besar, dan cita rasanya seperti mentimun biasa. Sedangkan mentimun

suri atau mentimun puan memiliki ciri-ciri: ukuran buahnya besar hampir 10 kali

besar mentimun biasa, bentuknya lonjong, rasanya manis renyah, dan umumnya

dipanen buah tua (masak) untuk bahan pencampur minuman (Rukmana, 1994).

a) Suhu

Tanaman mentimun untuk tumbuh dengan baik memerlukan suhu tanah

antara 18―30° C. Dengan suhu di bawah atau di atas kisaran tersebut,

pertumbuhan tanaman mentimun kurang optimal. Namun, untuk

perkecambahan biji, suhu optimal yang dibutuhkan antara 25―35° C

(Sumpena, 2008).

b) Cahaya

Cahaya merupakan faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman

mentimun. Penyerapan unsur hara akan berlangsung dengan optimal jika

pencahayaan berlangsung antara 8―12 jam/hari (Sumpena, 2008).

c) Kelembapan dan curah hujan

Kelembapan relatif udara yang dikehendaki oleh tanaman mentimun untuk

pertumbuhannya antara 50―85%. Sementara curah hujan optimal yang

diinginkan tanaman sayur ini antara 200―400 mm/bulan. Curah hujan yang

terlalu tinggi tidak baik untuk pertumbuhan tanaman ini, terlebih pada saat

Mentimun (Cucumis sativus L), merupakan tumbuhan setengah merambat yang lemah, dan
termasuk dalam golongan tanaman semusim.

Ciri mentimun ini adalah memiliki kulit buah berwarna hijau bergaris putih, buahnya besar
dengan panjang hingga 25 cm. Mentimun termasuk jenis tanaman yang memiliki daya
adaptasi yang cukup luas terhadap lingkungan tumbuhnya serta tidak memerlukan
perawatan yang khusus.
Apa manfaat tanaman mentimun?

Buah timun rendah sodium, tetapi mengandung serat, antioksidan, dan tinggi akan
kandungan kalium. Nutrisi-nutrisi tersebut baik untuk mengontrol kadar kolesterol dan
tekanan darah, serta menjaga kesehatan jantung anak.

Syarat Tumbuh

Iklim

Tanaman mentimun mempunyai daya adaptasi cukup luas terhadap

lingkungan tumbuhnya. Di Indonesia mentimun dapat ditanam di dataran rendah

maupun tinggi yaitu lebih kurang 1.000 m dpl. Tanaman mentimun tumbuh dan

berproduksi tinggi pada suhu udara berkisar antara 20°C-32°C, dengan suhu udara

optimal 27°C. Di daerah tropis seperti di Indonesia, keadaan suhu udara ditentukan

oleh tinggi permukaan laut. Cahaya merupakan faktor yang sangat penting dalam

pertumbuhan tanaman mentimun, karena penyerapan unsur hara akan berlangsung

dengan optimal jika pencahayaan berlangsung antara 8-12 jam/hari. Kelembaban

relatif udara (RH) yang dikehendaki oleh tanaman mentimun untuk

pertumbuhannya antara 50-85%.Sementara curah hujan optimal yang diinginkan

tanaman sayuran ini antara 200-400 mm/ bulan. Curah hujan yang terlalu tinggi

tidak baik untuk pertumbuhan tanaman mentimun, terlebih pada saat mulai

berbunga karena curah hujan yang tinggi akan banyak menggugurkan bunga

(Sasmito, 2013).

Tanah

Tanaman mentimun dapat tumbuh baik di ketinggian 0-1000 m diatas

permukaan laut, diketinggian lebih dari 1.000 meter dpl tanaman mentimun harus

menggunakan mulsa plastik perak hitam karena diketinggian tersebut suhu tanah
menggunakan mulsa plastik perak hitam karena diketinggian tersebut suhu tanah

kurang dari 18°C dan suhu udara kurang dari 25°C (Sumpena, 2008).

Pada dasarnya mentimun dapat tumbuh dan beradaptasi di hampir semua

jenis tanah. Tanah mineral yang bertekstur ringan sampai pada tanah yang

bertekstur liat berat dan juga pada tanah organik seperti lahan gambut. Kemasaman

tanah yang optimal adalah antara 5,5-6,5. Tanah yang banyak mengandung air,

terutama pada frekuensi berbunga merupakan jenis tanah yang baik untuk

penanaman mentimun diantaranya aluvial, latosol dan andosol (Sunarjono, 2009).

Mikroorganisme Lokal (MOL)

Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang terbuat dari

bahan-bahan alami sebagai medium berkembangnya mikroorganisme yang berguna

untuk mempercepat penghancuran bahan organik (proses dekomposisi menjadi

kompos/ pupuk organik). Di samping itu juga dapat berfungsi sebagai tambahan

nutrisi bagi tanaman, yang dikembangkan dari mikroorganisme yang berada di

tempat tersebut (Panudju, 2011).

MOL merupakan sekumpulan mikroorganisme yang bisa

dikembangbiakkan dengan menyediakan makanan sebagai sumber energi yang

berfungsi sebagai starter dalam pembuatan pupuk. Dengan MOL ini, pengomposan

dapat selesai dalam waktu singkat (Davies, 2009).

Penggunaan MOL dalam budidaya selain berfungsi sebagai pupuk, juga

sebagai agen pengendali organisme pengganggu tanaman (OPT). Selain itu, larutan

MOL memiliki peran ganda dalam budidaya pertanian organik, yakni sebagai

pupuk organik maupun sebagai pestisida organik, khususnya sebagai fungisida.

Pembuatan larutan MOL harus melalui proses fermentasi dengan menggunakan air

kelapa atau gula. Lama proses fermentasi bahan-bahan MOL kurang lebih 10-15

hari (Santosa, 2008).

Anda mungkin juga menyukai