PENDAHULUAN
pilin atau spiral. Bagian yang dimakan dari sayuran ini adalah buahnya. Biasanya
buah mentimun dimakan mentah sebagai lalap dalam hidangan makanan dan juga
merambat yang merupakan salah satu jenis tanaman sayuran dari keluarga
Mentimun berasal dari Cina bagian tengah dan barat. Mentimun juga
ditemukan juga di India timur laut dan Myanmar. Mentimun atau biasa disingkat
dengan sebutan timun itu dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran
tinggi. Oleh karena itu didataran rendah orang masih banyak bertanam timun,
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari
banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Nilai gizi mentimun cukup baik
karena sayuran buah ini merupakan sumber mineral dan vitamin. Kandungan
nutrisi per 100 gram mentimun terdiri dari 15 kalori, 0,8 gram protein, 0,1 gram
pati, 3 gram karbohidrat, 30 miligram fosfor, 0,5 miligram besi, 0,02 miligram
sehari-hari, antara lain sebagai bahan makanan, bahan untuk obat-obatan dan
bahan kosmetik. Nilai gizi mentimun cukup baik karena sayuran buah ini
saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin A, B1, dan C.
Kandungan 100 g mentimun terdiri dari 15 kalori, 0,8 g protein, 0,19 g pati, 3 g
mentimun ini akan meningkat terus sejalan dengan kenaikan jumlah penduduk,
belum optimal. Produksi tanaman mentimun secara nasional masih rendah, yaitu
hanya 10 ton per hektar, sedangkan potensi hasil tanaman mentimun dapat
mencapai 49 ton per hektar. Hal ini karena selama ini sistem usaha tani mentimun
karena penggunaan pupuk bokashi tidak merusak struktur tanah, justru pupuk
pupuk kimia sintesis yang tidak ramah lingkungan dan juga secara ekonomi
Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau
bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa. Bahan untuk pembuatan bokashi
dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput,
tanaman kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk gergajian. Namun bahan
yang paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan bokashi adalah dedak
mentimun?
tanaman mentimun?
Tujuan dari pelaksaan praktikum kali ini yaitu membuat pupuk bokashi
dari komba-komba dan juga untuk menguji pengaruh pemberian pupuk bokashi
2.1.Deskripsi Teori
merambat yang merupakan salah satu jenis tanaman sayuran dari keluarga
mencapai 50-250 cm, dan cabang yang tumbuh disisi tangkai daun (Sobir, 2015).
Mentimun (Cucumis sativus L.) memiliki akar tunggang dan bulu-bulu akar
tetapi daya tembusnya relatif dangkal, sekitar kedalaman 30-60 cm. Oleh karena
itu, tanaman mentimun termasuk peka terhadap kekurangan dan kelebihan air
(Syarif, 2010).
berambut halus, berbuku-buku, dan berwarna hijau segar. Batang utama dapat
7―10 cm dan berdiameter 10―15 mm. Diameter cabang anakan lebih kecil dari
Daun mentimun terdiri atas helaian daun (lamina), tangkai daun, dan ibu
tulang daun. Helaian daun mempunyai bangun dasar bulat atau bangun ginjal,
bagian ujung daun runcing berganda. Pangkal daun berlekuk, tepi daun bergerigi
ganda. Daun mentimun dewasa mempunyai ukuran panjang dan lebar yang dapat
mencapai 20 cm, berwarnahijau tua hingga hijau muda, permukaan daun berbulu
mekar. Mentimun termasuk tanaman berumah satu, artinya bunga jantan dan
betina letaknya terpisah, tetapi masih dalam satu tanaman. Bunga betina
sedangkan pada bunga jantan tidak mempunyai bagian bakal buah yang
Buah mentimun merupakan buah sejati tunggal, terjadi dari satu bunga
yang terdiri satu bakal buah saja. Buah berkedudukan menggantung dan dapat
berbentuk bulat, kotak, lonjong atau memanjang dengan ukuran yang beragam.
Jumlah dan ukuran duri atau kutil yang terserak pada ukuran buah beragam,
biasanya lebih jelas terlihat pada buah muda. Warna kulit buah juga beragam dari
hijau pucat hingga hijau sangat gelap, daging bagian dalam berwarna putih hingga
putih kekuningan. Biji matang berbentuk pipih dan berwarna putih (Julisaniah,
2008).
Biji mentimun, berwarna putih, krem, berbentuk bulat lonjong (oval) dan
pipih. Biji mentimun diselaputi oleh lendir yang saling melekat pada ruang-ruang
tempat biji tersusun dan jumlahnya sangat banyak. Biji-biji itu dapat digunakan
jenis tanah. Tanah mineral yang berstruktur ringan sampai pada tanah yang
berstruktur liat berat dan juga pada tanah organik seperti tanah gambut dapat
optimal untuk mentimun adalah antara 5,5-6,5. Tanah yang banyak mengandung
air, terutama pada waktu berbunga merupakan jenis tanah yang baik untuk
permukaan air laut. Pada ketinggian lebih dari 1.000 m di atas permukaan laut,
penanaman mentimun harus menggunakan mulsa plastik perak hitam karena pada
ketinggian tersebut suhu tanah kurang dari 18° C dan suhu udara kurang dari
25°C. Dengan menggunakan mulsa tersebut dapat meningkatkan suhu tanah dan
untuk tumbuh dengan baik memerlukan suhu tanah antara 18―30° C. Dengan
tanaman mentimun. Penyerapan unsur hara akan berlangsung dengan optimal jika
Sementara curah hujan optimal yang diinginkan tanaman sayur ini antara 200-400
mm/bulan. Curah hujan yang terlalu tinggi tidak baik untuk pertumbuhan tanaman
ini, terlebih pada saat mulai berbunga karena curah hujan yang tinggi akan banyak
Krinyu adalah salah satu jenis pupuk hijau yang memiliki prospek yang
baik. Krinyu termasuk dalam kelas Dicotyledonae dengan famili Asteraceae yang
kandungan karbon, kalsium, magnesium, kalium, dan nitrogen yang lebih tinggi
unsur hara Nitrogen yang tinggi (2,65%) sehingga cukup potensial untuk
(Setyowati, 2008).
odorata sebagai pupuk hijau mampu meningkatkan hasil biji tanaman 29,79%
dengan hasil biji 2 ton/ha, dan pengaruhnya mampu menyamai pupuk kandang
(Johanis, 2016).
Aplikasi pupuk bokashi krinyu yang baik akan meningkatkan total karbon,
total nitrogen dan kapasitas tukar kation tanah dan porositas tanah, namun dapat
menurunkan bulk density tanah, tetapi penggunaan pupuk hijau saja untuk
produktifitas tanaman. Oleh karena itu perlu kombinasi cara penggunaan pupuk
segar dan 3,7 kg/ha dalam bentuk kering. Kandungan N 103,4 kg/ha; P 15,4
kg/ha; K 80,9 kg/ha; dan Ca 63,9 kg/ha. Chromolaena odorata mempunyai P total
yang lebih tinggi (0,53%) dibandingkan gulma Ficus subulata, Albizia lebeck,
anorganik juga diperlukan tambahan pupuk organik. Salah satu alternatif sebagai
sumber bahan organik yang potensial adalah gulma siam (Chromolaena odorata).
Gulma siam cukup potensial untuk dimanfaatkan sebagai sumber bahan organic
menghasilkan biomassa sebesar 11,2 ton/ha, dan setelah umur 3 tahun mampu
kandungan hara yang cukup tinggi (2,65 % N, 0,53 % P dan 1,9 % K) sehingga
biomassa gulma siam merupakan sumber bahan organik yang potensial (Nigrum,
2017).
menerus justru akan semakin mengurangi jumlah produksi hasil pertanian. Hal ini
dapat terjadi karena penggunaan pupuk anorganik secara terus meneruk akan
merusak sifat fisik, kimia dan biologi tanah, serta dapat mencemari lingkungan,
pupuk organik yang berupa pupuk bokashi dalam budidaya tanaman. Pupuk
2.3. Hipotesis
Pertanian, Universitas Halu Oleo mulai dari tanggal 9 Oktober 2018 sampai
tanggal 4 Desember 2018, setiap hari Selasa pukul 16:00 sampai 17:00 WITA.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu EM4, gula pasir, kotoran
Alat yang digunakan yaitu sekop, cangkul, parang, gembor, terpal dan alat
tulis menulis.
3.3.Prosedur kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu terdapat 3 poin utama kegiatan
5. Menyiramkan bahan pupuk yang telah bercampur rata dengan larutan starter,
setiap petakan.
4. Menaburi bedengan dengan pupuk bokashi yang telah dibuat sesuai dengan
3. Melakukan penyiraman pada tanaman setiap hari pada pagi hari dan sore hari
tanaman, jumlah daun, panjang daun dan lebar daun setiap 2 minggu sekali.
Bahri S. 2011. Efek Varietas dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Komponen
Hasil dan Hasil Mentimun (Cucumis sativus L.). Jurnal Inovasi Pertanian.
10(1):89-102.
Budianto AVF, Farida N, Loru KK. 2008. Perbandingan Hasil Tanaman Jagung
pada Kondisi tanpa Pupuk, Dipupuk NPK dan Dipupuk Bokashi
Kirinyu(Chromolaena odorata L). Agroteksos. 17(1):39-45.
Johanis A, Jermias, Vinni DT, Tri AY. 2016. Pemanfaatan Gulma Semak Bunga
Putih (Chromolaena Odorata) sebagai Bahan Pembuat Pupuk Organik
dalam Rangka Mengatasi Penyempitan Padang Pemggembalaan dan
Menciptakan Pertanian Terpadu Berbasis Organik. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Peternakan. 1(1):1-8.
Manalu B. 2013. Jurus Sempurna Sukses Bertanam Mentimun dari Nol Sampai
Panen. Jakarta. Penerbit ARC Media.
Nigrum AA, Jenal M, Kiki Z. 2017. Pengaruh berbagai Dosis Bokashi dan
Konsentrasi Pupuk Organik Cair Kirinyuh(Chromolaena Odorata)
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Kultivar
Pioneer. Jurnal Jagros. 1(2):102-110.
Syamsul SE, Eka NP. 2014. Uji Aktivitas Perasan Buah Mentimun (Cucumis
sativus L.) sebagai Biolarvasida terhadap Larva Nyamuk Aedes Aegypti L.
Jurnal Kimia Mulawarman. 11(2):69-73.