Anda di halaman 1dari 3

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 7
Pengantar Akuntansi

JIT (Just In Time) Processing adalah sistem produksi yang menghasilkan


produk yang tepat pada waktu yang tepat. Pada sistem JIT, bahan baku
diterima tepat pada saat akan diproses, dan produk jadi selesai tepat pada saat
barang tersebut terjual. Tujuan dari sistem JIT adalah mengurangi seluruh
persediaan sampai dengan nol.

Prinsip utama dari JIT adalah menghilangkan pemborosan ( eliminating waste)


dan meningkatkan nilai tambah, yang akhirnya meningkatkan laba dan
memperbaiki ROI (Return on Investment). JIT dijalankan berdasarkan prinsip
Do It Right, The First Time (Kerjakanlah Secara Benar, Pada Waktu Awal),
yang maksudnya adalah daripada membuang waktu untuk menyortir barang
yang tidak baik, lebih baik digunakan untuk mencegah terjadinya kesalahan di
awal.

Terdapat empat aspek pokok dalam konsep Just In Time yaitu:


1) Menghilangkan semua aktifitas atau sumber daya yang tidak
memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa yang dihasilkan
perusahaan.
2) Komitmen terhadap kualitas prima. Menekankan pada kualitas produk
yang dihasilkan.
3) Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi.
Staff maintenance akan terus melakukan perbaikan dalam proses
produksi sehingga dapat diaplikasikan oleh staff operator atas sistem
produksi yang terbaik.
4) Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan
visibilitas aktivitas yang memberikan nilai tambah.

Prinsip dasar JIT yang berhubungan dengan perencanaan dan penjadwalan


produksi antara lain (Gaspersz, 2005):
 Perencanaan produksi harian secara merata.
 Meminimumkan inventori (menghilangkan atau meminimumkan stok
pengaman).
 Fleksibilitas dalam penjadwalan produksi dan tenaga kerja.
 Sinkronisasi sistem tarik (pull system).
 Ukuran lot produksi yang kecil.
 Mengizinkan pekerja untuk menentukan aliran produksi.
 Meningkatkan komunikasi dan pengendalian visual.
 Selalu berusaha menghilangkan pemborosan (waste) terus-menerus di
semua lini produksi (production line).

Metode ABC (Activity Based Costing) adalah metode pembebanan biaya


berdasarkan aktivitas yang terjadi. Aktivitas yang terjadi ini pasti menyerap
sumber daya, lalu sumber daya ini dibebankan pada objek produksi atau
output.
Beberapa keunggulan sistem ABC (Activity Based Costing) antara lain:
 Lebih akurat sehingga mampu menjawab tantangan persaingan yang
tinggi.
 Pengendalian terhadap biaya overhead pabrik. Banyak biaya overhead
pabrik yang terjadi karena adanya aktivitas. Manajer akan lebih
menyadari tanggung jawabnya untuk mengendalikan aktivitas yang
menyebabkan terjadinya biaya. Cocok untuk produk yang sangat
heterogen yaitu yang memiliki variasi atau divergensi produk yang
tinggi.
 Memberi informasi yang detail untuk pengambilan keputusan oleh
manajemen.
 Keputusan manajemen yang lebih baik. Penentuan biaya produksi yang
lebih akurat akan memberikan kontribusi terhadap penetapan harga
yang dapat mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan. Data biaya
juga bermanfaat untuk memutuskan apakah akan menghentikan atau
memperluas suatu produk atau akan membuat sendiri atau membeli
suatu komponen.
 Menggunakan asumsi yang lebih sedikit.

Referensi:

Gaspersz, Vincent. 2005. Production Planning and Inventory Control


Berdasarkan
Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufacturing 21.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hani, Tri Muhammad. 2019. Penghitungan Unit Cost (UC) dan Penyusunan
Tarif
Rumah Sakit dengan Metode Double Distribution (DD). Yogyakarta: Penerbit
Deepublish.
Sugiarto. 2020. Pengantar Akuntansi. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai