Diajukan Untuk Memenuhi salah satu syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Terapan kebidanan pada Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Disusun Oleh:
ADE MARTINI
07170200119
Pembimbing
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
ADE MARTINI
07170200119
Skripsi Ini Telah Disajikan Dan Disahkan Di Depan Tim Penguji Skripsi
Program Studi Program Sarjana Terapan Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Maju
Jakarta, Februari 2019
Mengesahkan,
Pembimbing Penguji
(Hidayani,AMKeb,SKM,MKM)
i
LEMBAR
NPM 07170200119
Adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan tidak melakukan plagiat
hasil karya orang lain. Apabila suatu saat saya terbukti melakukan plagiat, maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan undang - undang yang
berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan tanpa paksaan dari pihal
manapun.
ADE MARTINI
i
PROGRAM SARJANA TERAPAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
Ade Martini
07170200119
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, BEBAN KERJA DAN DISIPLIN
KERJA TERHADAP KOMPETENSI BIDAN DALAM PELAKSANAAN
ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI PUSKESMAS KABUPATEN
SUKABUMI TAHUN 2018
VIII Bab + 125 Halaman + 17 Tabel + 16 Gambar + 10 Lampiran
ABSTRAK
Perbaikan sistem pelayanan kesehatan maternal dan neonatal tidak cukup dengan
hanya melakukan standarisasi pelayanan dan peningkatan motivasi kerja sumber
daya manusia tetapi juga perbaikan sistem rujukan maternal dan neonatal yang
akan menjadi bagian dari tulang punggung sistem pelayanan secara keseluruhan.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung
serta besarannya antara lingkungan kerja, beban kerja dan disiplin kerja terhadap
kompetensi bidan dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal di Puskesmas
Kabupaten Sukabumi Tahun 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif yang menggunakan desain cross-setional. Sampel
yang digunakan sebanyak 80 bidan sebagai responden. Metode analisis yang
digunakan adalah Structural Equation Model (SEM) mengunakan SmartPLS 2.0
dan SPSS 20. Hasil pengujian hipotesis dengan Structural Equation Model (SEM)
dengan metode smartPLS didapat temuan bahwa kompetensi bidan dalam
pelaksanaan asuhan persalinan normal di Puskesmas Kabupaten Sukabumi
dipengaruhi oleh lingkungan kerja (20,04%), beban kerja (34,35%) dan disiplin
kerja (8,4%). Pengaruh langsung dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal di
Puskesmas Kabupaten Sukabumi sebesar 68.9% dan pengaruh tidak langsung
sebesar 0.33%. Saran penelitian yaitu perlunya pemberian motivasi kerja bagi
bidan pemula dibidang sistem rujukan SIJARIEMAS, agar dapat mengurangi
angka kematian ibu dan bayi. Sebaiknya kepala puskesmas perlu monitoring dan
evaluasi secara rutin kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh bidan agar bidan
senantiasa meningkatan kemampuannya dalam pelayanan kebidanan di
Puskesmas Kabupaten Sukabumi. Perlunya pemberian motivasi kerja bagi bidan
pemula dibidang asuhan persalinan normal, agar dapat mengurangi angka
kematian ibu dan bayi
v
PROGRAM STRATA MIDWIFERY
INDONESIA MAJU HEALTH SCIENCE OF COLLEGE
Ade Martini
07170200119
ABSTRACT
Improving the system of maternal and neonatal health services is not enough by
only standardizing services and increasing work motivation of human resources
but also improving the maternal and neonatal referral system which will be part
of the backbone of the overall service system. The purpose of this study was to
determine the direct and indirect effects and magnitude between the work
environment, workload and work discipline on the competence of midwives in the
implementation of normal delivery care in Sukabumi District Health Center in
2018. The method used in this study was a quantitative approach using cross-
design standard. The sample used was 80 midwives as respondents. The
analytical method used is the Structural Equation Model (SEM) using SmartPLS
2.0 and SPSS 20. The results of hypothesis testing with the Structural Equation
Model (SEM) using the smartPLS method found that the competence of midwives
in implementing normal delivery care in the Sukabumi District Health Center was
influenced by the work environment ( 20.04%), workload (34.35%) and work
discipline (8.4%). The direct effect in the implementation of normal delivery care
in the Sukabumi District Health Center was 68.9% and indirect effects were
0.33%. Suggestions for research are the need to provide work motivation for
beginner midwives in the SIJARIEMAS referral system, in order to reduce
maternal and infant mortality. It is better if the head of the puskesmas needs
regular monitoring and evaluation of service activities carried out by midwives so
that midwives always improve their abilities in midwifery services at the
Sukabumi District Health Center. The need to provide work motivation for
beginner midwives in the field of normal childbirth care, in order to reduce
maternal and infant mortality
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program DIV
wanita hamil. Kehamilan dan kelahiran dianggap sebagai suatu kejadian fisiologis
yang pada sebagian besar wanita berakhir dengan normal dan tanpa komplikasi.
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri), yang
dapat hidup ke dunia dan diluar rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lahir.
mendapatkan beberapa masalah baik intra maupun pasca persalinan yang dapat
Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Skripsi ini, sangatlah sulit bagi
saya untuk menyelesaikan Skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada:
v
1. H. Yaqub Chatib sebagai ketua yayasan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
2. Bapak Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrachman, MPH, Selaku Ketua Sekolah Tinggi
3. Bapak Dr. Sobar Darmadja, S.Psi, MKM, selaku Wakil Ketua Sekolah Tinggi
dipertahankan untuk penulisan Skripsi pada akhir studi yang penulis tempuh di
STIKIM Jakarta ini, dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.
bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat diharapkan guna perbaikannya. Semoga segala amal baik dan
bantuan yang diberikan kepada penulis mendapatkan balasan pahala dari Allah
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN-----------------------------------------------------ii
LEMBAR PENGESAHAN---------------------------------------------------------iii
LEMBAR PERNYATAAN---------------------------------------------------------iv
ABSTRAK-----------------------------------------------------------------------------v
ABSTRACT vi
KATA PENGANTAR---------------------------------------------------------------vii
DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------------ix
DAFTAR TABEL--------------------------------------------------------------------xiv
DAFTAR GAMBAR-----------------------------------------------------------------xvi
DAFTAR LAMPIRAN--------------------------------------------------------------xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 9
1.3 Pertanyaan Penelitian 10
1.4 Tujuan Penelitian 11
1.4.1 Tujuan Umum 11
1.4.2 Tujuan Khusus 11
1.5 Manfaat Penelitian 12
1.5.1 Manfaat Metodologis 12
1.5.2 Manfaat Praktis 12
1.6 Ruang Lingkup Penelitian 12
i
2.1.4 Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan
Normal 22
2.1.5 Model Teori Kompetensi-------------------------------------------24
2.1.6 Indikator Kompetensi Bidan---------------------------------------24
2.1.7 Pengukuran Kompetensi Bidan------------------------------------25
2.1.8 Sintesis Kompetensi Bidan-----------------------------------------26
2.2 Lingkungan Kerja 27
2.2.1 Definisi Lingkungan Kerja. -------------------------------------- 27
2.2.2 Jenis Lingkungan Kerja------------------------------------------- 28
2.2.3 Indikator Kerja Internal ------------------------------------------- 30
2.2.4 Lingkungan Kerja Internal --------------------------------------- 32
2.2.5 Tujuan Analisis Lingkungan Kerja------------------------------ 33
2.2.6 Peranan Analisis Lingkungan Kerja Rumah sakit ------------ 33
2.2.7 Lingkungan Kerja Sosial ----------------------------------------- 34
2.2.8 Lingkungan Kerja Fisik------------------------------------------- 35
2.2.9 Lingkungan Kerja Non Fisik------------------------------------- 35
2.2.10 Sintesa Lingkungan Kerja ---------------------------------------- 36
2.3 Beban Kerja 37
2.3.1 Definisi Beban Kerja 37
2.3.2 Faktor - faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja ------------ 37
2.3.3 Jenis Beban Kerja 38
2.3.4 Dampak Beban Kerja 39
2.3.5 Mekanisme Stres Kerja akibat Beban Kerja ------------------- 39
2.3.6 Sumber Beban Kerja 39
2.3.7 Kapasitas Beban Kerja 40
2.3.8 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja ---------- 42
2.3.9 Gangguan Akibat Beban Kerja ---------------------------------- 42
2.3.10 Cara Pengukuran Beban Kerja------------------------------------ 45
2.3.11 Sintesa Beban Kerja Bidan --------------------------------------- 46
2.4 Disiplin Bidan 46
2.4.1 Definisi Disiplin 46
x
2.4.2 Fungsi Disiplin Kerja 48
2.4.3 Tujuan Disiplin Kerja 50
2.4.4 Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja--------------------------------------51
2.4.5 Tujuan Pembinaan Disiplin Kerja---------------------------------52
2.4.6 Prinsip-Prinsip Pendisiplinan---------------------------------------53
2.4.7 Indikator Disiplin Kerja---------------------------------------------54
2.4.8 Sintesis Disiplin Bidan 56
2.5 Landasan Teori Menuju Konsep--------------------------------------------56
x
4.8.2 Analisis Multivariat 74
4.9 Teknik Pengolahan Data 75
4.9.1 Menyunting data (editing)---------------------------------------------75
4.9.2 Mengkode data (coding) 76
4.9.3 Processing perintah 76
4.9.4 Membersihkan data (cleaning data)---------------------------------76
4.9.5 Transforming 76
4.10 Penyajian Data 80
x
BAB VII PEMBAHASAN
7.1 Keterbatasan Penelitian
112
7.2 Analisis Terhadap Hasil Pengujian-----------------------------------------113
7.2.1 Pengaruh Langsung Lingkungan kerja Terhadap
Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan persalinan
normal di Puskesmas Kabupaten Sukabumi Tahun 2018--------113
7.2.2 Pengaruh Langsung Beban Kerja Terhadap Kompetensi
Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal di
Puskesmas Kabupaten Sukabumi Tahun 2018---------------------117
7.2.3 Pengaruh Langsung Disiplin Kerja Terhadap Kompetensi
Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal di
Puskesmas Kabupaten Sukabumi Tahun 2018---------------------120
xi
DAFTAR TABEL
xi
Tabel 6.13 Evaluasi Refleksi Nilai T Statistik Terhadap Indikator
Dari Masing-masing Variabel............................................ 107
Tabel 6.14 Hasil Pengukuran Path Coefficients dan T Statistiknya
Hubungan antar variabel pada Structural Model ............... 108
Tabel 6.15 Persentase Pengaruh Antar Variabel Terhadap Variabel
Kompetensi bidan .............................................................. 108
x
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 10 Plagiat
xv
BAB I
PENDAHULUAN
fisiologis yang pada sebagian besar wanita berakhir dengan normal dan
(janin dan uri), yang dapat hidup ke dunia dan diluar rahim melalui jalan
lahir atau dengan jalan lahir.1 Ibu yang menjalani persalinan normal juga
(8%), dan infeksi (12%) (MDGs, 2007). Resiko kematian meningkat, bila
1
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), 2012.
2
Tim Survei Kesehatan Nasional. 2012. Studi Morbiditas dan Diasabilitas, Laporan Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2012. JAKARTA : Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia
1
2
angka mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil, bersalin dan nifas
Tahun 2012 AKI memiliki angka sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Pada Tahun 2008 memiliki angka 235 per 100.000 kelahiran hidup. Pada
Tahun 2008 memiliki angka 235/100.000 kelahiran hidup. Pada Tahun 2009
kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) menjadi 23 per 100.000
kelahiran hidup.4
abortus diperkirakan 46 juta kasus atau seperempat dari sekitar 180 juta
3
Departemen Kesehatan. 2004. Laporan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2003. Studi
Morbiditas dan Disabilitas. Jakarta: Depkes.
4
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). (2012).
3
Jawa Tengah, NTT, Banten, dan Jawa Timur dengan total 5.767 kematian
atau 50% dari 11.767 kematian ibu di Indonesia tahun 2010. Angka
kematian yang cukup tinggi tersebut terlebih yang disebabkan oleh oleh
dan sehat bagi ibu hamil dan ditangani oleh Bidan yang professional dan
satu satunya penyebab kematian ibu waktu bersalin. Ada penyebab lain
yaitu penyebab tidak langsung adalah "3 Terlambat" dan "4 Terlalu". Tiga
muda saat melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu banyak anak, dan
5
Pinem, Saroha.2009.Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi .Jakarta:KDT
6
Kemenkes RI. 2012. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI
4
persalinan, sehingga salah satu upaya penurunan angka kematian ibu dapat
dilakukan melalui upaya kesehatan ibu. Salah satu upaya kesehatan ibu
yaitu pertolongan persalinan oleh Bidan. Hal ini sejalan dengan salah satu
Dari hasil data yang ada, pada tahun 2016 cakupan pertolongan
target Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan tahun 2018 yaitu
sebesar 90%.8
alami oleh dukun bayi. Selain itu, perilaku kesehatan masyarakat Indonesia
untuk memanfaatkan rumah sakit atau pelayanan kesehatan lain juga masih
dipengaruhi oleh nilai budaya, norma, etik dan ras tertentu, keluarga,
7
Kemenkes RI. 2012. Loc.cit
8
Ibid
9
Sari, Rury, N. 2012.Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Graha Ilmu
5
kesehatan, yaitu hanya sebesar 38,4%, antara lain disebabkan oleh perilaku
atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang
dan disiplin kerja. Lingkungan kerja dapat menjadi faktor penting dalam
terciptanya hubungan yang baik antara sesama bidan, hubungan yang baik
antara atasan dan bawahan, terdapatnya lingkungan kerja fisik yang meliputi
lingkungan kerja tidak kondusif akan mengakibat kanstres bagi bidan yang
dalam berfikir dan bertindak dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal
10
Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta :
Penerbit Rineka Cipta
11
Ibid
6
ini berarti Lingkungan kerja yang tumbuh dan terpelihara dengan baik akan
dipenuhi.12
dari lingkungan kerja fisik sebesar 0,390 dan motivasi kerja sebesar 0,290.
lain.
Beberapa aspek yang berhubungan dengan beban kerja tersebut antara lain,
jumlah pasien yang harus dirawat, kapasitas kerja sesuai dengan pendidikan
dilakukan oleh bidan cukup berat. Bidan merupakan ujung tombak pemberi
13
lahir.
kegiatan guna mendapatkan hasil yang baik. Oleh karena bidan yang
sumber daya manusia karena dengan kondisi yang penuh dengan disiplin,
pegawai dapat diharapkan menjadi tonggak dasar yang tangguh pada suatu
bahwa faktor disipilin kerja telah memberi semangat kerja bidan baik dari
dalam maupun dari luar bidan sehingga disipilin kerja bidan dapat
bidan yang berdisiplin kerja, dimana mereka mematuhi segala aturan dalam
manusia dengan aneka ragam disiplin ilmu, beban kerja dan tanggung
jawab.
meneliti lebih jauh mengenai pengaruh langsung dan tidak langsung serta
14
Hasibuan, Malayu 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan kesembilan, Jakarta : PT
Bumi Aksara
9
rentan terhadap kesehatan dan kematian Hasil data dan informasi diketahui
Sukabumi , dari 10 petugas kesehatan (dokter anak, dokter obgin, bidan dan
kematian bayi masih tinggi, sedangkan target yang ditetapkan oleh SDGs
shif kerja malam yang harus di jalani bidan. Beban kerja bidan yang
1
pasien meningkat.
3. Sedangkan disiplin bidan datang tepat waktu masih kurang baik, hanya
bidan yang rajin dan tekun dalam bekerja sehingga sangat produktif dan
Sebaliknya ada juga bidan yang malas dan kurang memiliki etos kerja
langsung serta besarannya antara lingkungan kerja, beban kerja dan disiplin
antara lingkungan kerja, beban kerja dan disiplin kerja terhadap kompetensi
persalinan normal.
kerja, beban kerja dan disiplin kerja terhadap kompetensi bidan dalam
1
Tahun 2018. Ruang lingkup penelitian ini ditujukan kepada bidan yang ada
TINJAUAN PUSTAKA
suatu efektivitas kompetensi dan suatu tindakan yang cerdas, tanggung jawab
orang tersebut mampu dan memiliki hubungan kausal atau sebab akibat
dan pegetahuan yang dimiliki serta sikap kerja seorang bidan sebagai hal
berdasarkan standar yang berlaku sebagai syrarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat sekitar.16
15
Simamora, 2014, Menejemen Sumber Daya Manusia,Jakarta, Bina Aksara
16
Ibid
14
1
kerja, hak milik dan kemampuan, refleksi diri atau gambaran dari peranan
yang relevan, dimana hal ini sebagai syarat dalam pencapaian kompetensi
masyarakat, ilmu sosial dan kode etik yang dapat membentuk dasar dari
pola asuhan yang maksimal berdasarkan budaya untuk wanita, jabang bayi
berlaku, bersih dan aman serta menangani situasi yang sifatnya gawat
5. Bidan secara optimal memberikan suatu asuhan pada ibu yang sedang
terhadap bayi sehat yang baru lahir sampai dengan usia 1 bulan.
daya manusia yang wajib memiliki kompetensi sesuai dengan standar yang
setiap individu miliki yang berguna agar mereka mampu dalam setiap
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Bidan Negeri Sipil (PNS), menjelaskan konsep
pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang baik yang sangat dibutuhkan
dalam menjalankan setiap pekerjaannya dan sikap perilaku yang baik yang
19
Samba S. 2000. Pengantar Peran bidan koordinator & Manajemen Kebidanan untuk Bidan
Klinis, Jakarta,.Buku Kedokteran, EGC
1
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. 20 Menurut Saifuddin, persalinan
dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun
pada janin. Definisi persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang
dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian
1. Dukun
ini turun temurun dalam keluarga atau karena iamerasa mendapat panggilan
tugas ini. Menurut Syafrudin, jenis dukun terbagi menjadi dua, yaitu:23
20
Wiknjosastro, H. 2012. Dalam Ilmu Kebidanan Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
21
Suparyanto. (2010). Konsep Pengetahuan. Diunduh pada tanggal 13 Oktober 2018 dari http://dr-
suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep kepatuhan.html.
22
Syafrudin dkk. 2011. Kebidanan komunitas. Jakarta : EGC
23
Ibid
1
b. Dukun tidak terlatih: Dukun yang belum pernah dilatih oleh Bidan atau
kasus sering menimpa seorang ibu atau bayi sampai pada kematian ibu dan
anak.24
bagi ibu hamil sampai dengan nifas secara sabar. Apabila pelayanan selesai
mereka lakukan, sangat diakui oleh masyarakat bahwa mereka memiliki tarif
masyarakat merasa nyaman dan tenang bila persalinannya ditolong oleh dukun
atau lebih dikenal dengan bidan kampung, akan tetapi ilmu kebidanan yang
dimiliki dukun tersebut sangat terbatas karena didapatkan secara turun temurun
(tidak berkembang).25
maka Bidan seperti bidan mengajak dukun untuk melakukan pelatihan dengan
24
Wiknjosastro, H. 2012. Loc.cit
25
Meilani, Niken dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta :
2
itu dapat juga mengenal tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan,
selain itu dapat juga mengenal tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan
persalinan dan segera inta pertolongan pada bidan. Dukun yang ada harus
(10 menit).
c. Dukun tidak melakukan tindakan yang dilarang seperti memijat perut serta
senggama.
d. Melakukan perawatan pada bayi baru lahir yang meliputi perawatan mata,
mulut dan hidung bayi baru lahir, perawatan tali pusat dan memandikan
bayi.
26
Depkes RI, 2006. Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta
20
2
bidan/memanggil bidan.
kain bersih.
setempat.
2. Bidan
adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui
untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk
melakukan praktik bidan. Bidan adalah seorang Bidan yang mempunyai tugas
penting dalam bimbingan dan penyuluhan kepada ibu hamil, persalinan nifas
21
2
kedaruratan dimana tidak ada tenaga bantuan medik. Dia mempunyai tugas
penting dalam pendidikan dan konseling, tidak hanya untuk klien tetapi juga
keterampilan yang cakap dalam melakukan pekerjaan sebagai bidan, dan perilaku
yang baik dan tepat dalam setiap menjalankan praktik profesi kebidanan secara
pola dasar asuhan berdasarkan dengan budaya, bagi wanita, bayi yang baru
29
Wiknjosastro, H. 2012. Loc.cit
30
Notoatmodjo, 2012.
2
5. Bidan memberikan pola asuhan pada ibu selama nifas dan melakukan
pemberian susu ASI yang baik dan tanggap terhadap keberadaan budaya
pada sang bayi yang baru dilahirkan sehat sampai dengan usia satu bulan.
pada sang bayi yang baru dilahirkan serta balita sehat (usia 1 bulan - 5
tahun).
Kompetensi individu, terdapat model kompetensi iceberg yang dapat dilihat pada
gambar 2.1.
Knowledge Skill
yaitu :31
1. Keahlian
setiap intervensi yang diwujudkan suatu organisasi. Sudah tentu faktor seperti
31
Sumijatun. (2011). Membudayakan Etika dalam Praktik Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
2
2. Motivasi kerja
metode, pengetahuan dan teori dan mampu melaksanakan secara praktis adalah
3. Penilaian
Keyakinan orang tentang dirinya maupun terhadap orang lain akan sangat
dan inovatif mereka tidak akan berusaha berfikir tentang cara baru atau
secara aman dan bertanggung jawab dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan.
sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan
yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan
keluarganya.
kerja yang buruk dipandang oleh banyak ahli sebagai hal yang tidak
hal lainnya yang berakibat hasil kerja (output) yang dihasilkan pegawai
kamar yang pengap, kursi yang kurang enak diduduki, hal ini secara
kerja dalam suatu rumah sakit atau tempat kerja yang lain adalah
32
Wirawan (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Jakarta: Salemba
Empat
2
menjadi 2 yakni (a). lingkungan kerja fisik, dan (b). lingkungan kerja non
mekanis, bau tidak sedap, tata warna, dekorasi, musik dan keamanan di
hubungan sosial di tempat kerja baik antara atasan dengan bawahan atau
kerja yang baik antara sesama pegawai maupun dengan atasan karena
34
Hafizurrachman (2009).
Loc.Cit
2
Ruang kerja yang bersih, rapi, sehat dan aman akan menimbulkan
rasa nyaman dalam bekerja. Hal ini akan meningkatkan gairah dan
atasan.
a. Rasa bosan
Keletihan kerja terdiri atas dua macam yaitu keletihan kerja psikis
36
Hafizurrachman (2009). Loc.Cit
3
temperatur luar tubuh tidak lebih dari 20% untuk kondisi panas dan
tersebut telah berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-
manusia. Dengan terciptanya rasa sejuk dan segar selama bekerja akan
kerja dalam suatu rumah sakit atau tempat kerja yang lain adalah
37
Mas’ud, J. Fuad (2004). Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta.Raja Grafindo
Persada
3
rumah sakit.39
lingkungan tipe ini adalah meperbaiki prestasi kerja rumah sakit yang
manajemen strategi.
efektifitas dari prestasi kerja fungsi rumah sakit yang spesifik. Tipe
tingkat fungsi.
rumah sakit. Seorang pegawai bekerja di dalam rumah sakit tidak sendiri.
psikologis pegawai. Hubungan kerja adalah isu strategis kunci bagi rumah
sakit karena sifat hubungan antara pemberi kerja dan dapat memiliki
dapat dilihat, didengar atau diraba dengan pancaindera manusia. Selain itu,
lingkungan kerja non fisik menjadi tanggung jawab pimpinan yang dapat
pegawai sehingga pegawai merasa aman dan nyaman di dalam rumah sakit
41
Gibson (2007). Loc.Cit
42
Ibid
3
non fisik disebut juga lingkungan kerja psikis, yaitu keadaan di sekitar
tempat kerja yang bersifat non fisik. Lingkungan kerja semacam ini tidak
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang
Lingkungan non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang
43
Gibson (2007). Loc.Cit
3
Beban kerja adalah tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan. Dari sudut
pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sesuai dan
beban kerja tersebut. Beban kerja dapat berupa beban kerja fisik dan beban
kerja psikologis. Beban kerja fisik dapat berupa beratnya pekerjaan seperti
dapat berupa sejauh mana tingkat keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki
Beban kerja dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor
1. Faktor eksternal, yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja, seperti;
a. Tugas-tugas yang bersifat fisik, seperti ruang kerja, tata ruang, tempat
kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja, dan tugas-tugas
44
Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja, edisi ketiga, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada
45
Ibid
3
2. Faktor internal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh
itu sendiri akibat dari reaksi beban kerja eksternal. Faktor internal meliputi
faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, dan kondisi
dan kepuasan).
secara ketat selama jam kerja. (2) Banyaknya pekerjaan dan beragamnya
pekerjaan yang harus dikerjakan. (3) Kontak langsung bidan pasien secara
terus menerus selama jam kerja. (4) Rasio bidan dan pasien.
pasien kr itis. (3) Harapan pimpinan rumah sakit terhadap pelayanan yang
Setiap saat dihadapkan pada pengambilan keputusan yang tepat. (6) Tugas
46
Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja, edisi ketiga, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada
3
Beban kerja yang terlalu berlebihan akan mengakibatkan stres kerja baik
gangguan pencernaan dan mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang
terlalu sedikit dimana pekerjaan yang dilakukan karena pengulangan gerak yang
Timbulnya stres kerja pada seorang tenaga kerja dapat melalui tiga tahap,
yaitu tahap pertama: yaitu reaksi awal yang merupakan fase inisial dengan
pertahanan diri. Tahap kedua: reaksi pertahanan yang merupakan adaptasi. Kerja
Bila stres ini terus berlanjut maka akan sampai ke tahap ketiga: yaitu kelelahan
optimal maupun jatuh sakit, tidak hanya datang dari satu macam pembangkit
tetapi juga dari beberapa pembangkit stres. Sebagian dari waktu adalah
47
Suwatno. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Erlangga. Jakarta
48
Ibid
4
produktivitas.
keselamatan.
Penampakan rasa senang bisa dalam bentuk tertawa, ceria, dan girang.
Penampilan rasa tidak senang bisa dalam bentuk diam, murung, marah, dan lain-
lain atau dapat juga dikatakan indikasi atau tanda-tanda dalam berbagai bentuk
Ada 3 (tiga) tingkatan yang berbeda atau gejala dalam stress yaitu alarm
49
Suwatno. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Erlangga.
4
peringatan dini (alarm) ini merupakan awal reaksi tubuh terhadap adanya suatu
tekanan atau stress. Reaksi awal pada umumnya terjadi dalam bentuk suatu pesan
biokimia yang ditandai dengan gejala seperti otot menegang, tekanan darah
kegelisahan, kelesuan, dan lain sebagainya yang menandakan individu itu sedang
(exhaustion) ini ditandai dengan runtuhnya tingkat perlawanan. Pada tahap ini
akan muncul berbagai macam penyakit seperti: tekanan darah tinggi, penyakit
jantung koroner, penyakit gula darah, dan sebagainya. Menurut Anoraga gejala
a. Gejala fisik :
Sakit kepala, sakit perut, mudah terkejut, gangguan pola tidur lesu, kaku
b. Gejala mental :
50
Soehartono. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga.
4
dibedakan menjadi 2 (dua) kategori yaitu faktor yang bersumber dari dalam
maupun dari luar individu itu. Penyebab stress yang bersumber dari dalam
individu itu sendiri seperti kepribadiannya, nilai, kebutuhan, tujuan, umur dan
dibedakan lagi menjadi stress yang bersumber dari dalam organisasi dan dari
luar organisasi. Sumber stress yang berasal dari luar organisasi itu seperti
Gangguan akibat beban kerja biasanya timbul secara lambat, tidak jelas
kapan mulainya dan seringkali kita tidak menyadarinya. Situasi beban kerja yang
sedang dan berat dapat menimbulkan resiko penyakit medis atau memburuknya
berikut:52
1. Stres ringan
Adalah stressor yang dihadapi setiap orang secara teratur, seperti terlalu
51
Soehartono. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga. BPFE.Yogyakarta
52
4
2. Stres sedang
3. Stres berat
sering dan makin lama situasi stres, makin tinggi resiko kesehatan yang
ditimbulkan
maupun merugikan bagi perusahaan. Namun pada taraf tertentu pengaruh yang
merupakan reaksi bersifat psikis maupun fisik. Biasanya pekerja atau Bidan yang
stres akan menunjukkan perubahan perilaku. Perubahan perilaku terjadi pada diri
manusia sebagai usaha mengatasi stres. Stres kerja dapat mengakibatkan hal hal
sebagai berikut ;
b. Stres kerja psikologis, meliputi gangguan psikis yang ringan sampai berat.
stress tidak mampu diatasi maka akan menimbulkan dampak yang merugikan
karyawan. Kerugian finansial yang akan diterima perusahaan akibat stress kerja
karyawan antara lain: absen karena sakit, waktu manajemen berkurang karena
lainnya yang terbebani pekerjaan karyawan yang absen, pengunduran diri dan
kesalahan di tempat kerja, dan tuntutan hukum. Perilaku negatif karyawan yang
antara lain dengan pengukuran Skala Semantic Defferensial. Beban kerja diukur
terhadap reaksi/persepsi dengan menggali rentang respon dari yang positif sampai
negatif dan bentuk pengukurannya bukan dengan pilihan ganda atau checklist
tetapi tersusun dalam satu garis kontinue. Dimana jawaban yang sangat positif
terletak dibagian kanan garis, dan jawaban negatif disebelah kiri garis, atau
differensial adalah data interval dengan skoring jawaban 15-75. Skala ini di
gunakan untuk mengukur pengaruh beban kerja terhadap komitmen bidan dalam
melakukan Informed Consent. Adapun skala yang dipakai untuk menilai peran
Contoh:
53
Simamora, 2014, Menejemen Sumber Daya Manusia,Jakarta, Bina Aksara
4
sampai negatif. Hal ini tergantung pada persepsi responden yang di nilai.
perilaku positif, sedangkan bila memberi jawaban diangka 3, berarti netral, dan
negatif
Sintesis beban kerja bidan adalah respon dari bidan terhadap stimulus di
sekitarnya karena ketegangan psikologis atau fisik yang diakibatkan oleh keadaan
fisik, emosi, sosial, ekonomi, atau pekerjaan yang melebihi kapasitas, kejadian
Berasal dari bahasa Latin istilah disiplin “discipline” artinya “suatu bentuk latihan
tabiat”. Hal ini merupakan suatu hal yang mendasar sebagai bentuk bantuan
kepada para pegawai perihal pengembangan sikap yang baik serta layak terhadap
pada tubuh seorang pekerja itu sendiri yang pada akhirnya mewujudkan sikap
4
peraturan yang berlaku, dan bentuk nilai-nilai dari pekerjaan dan tingkah laku
merupakan bahasa latin dari istilah disiplin yang artinya ialah suatu bentuk latihan
tabiat. Jadi sifat disiplin merupakan suatu hal yang berikaitan dengan dengan
perbuatan atau tingkah laku ini dapat berupa suatu bentuk kepatuhan atau ketaatan
terhadap segala peraturan yang ada berdasarkan ketetapan dari Pemerintah atau
bersedia dengan senang hati dan sukarela untuk mentaati segala peraturan
sekitar. Kedisiplinan bisa juga disamakan dengan suatu kondisi seorang karyawan
selalu tepat waktu pada saat datang dan pulang dari tempat bekerjanya,
menyelesaikan pekerjaannya secara tepat dan hasil yang baik, mentaati segala
54
Suwatno. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Erlangga. Jakarta
4
didalam suatu organisasi perusahaan, karena tanpa adanya dukungan disiplin dari
membentuk dan memperbaiki segala pengetahuan yang ada, sikap dan perilaku
pegawai yang baik sehingga para pegawai dengan sukarela berusaha bekerja
secara kooperatif dengan pegawai lainnya serta dapat ditingkatkan prestasi kerja. 55
kerja seorang pegawai adalah sebagai bentuk sikap atau tingkah laku yang
segala peraturan berdasarkan ketetapan suatu instansi atau organisasi baik secara
tertulis maupun tidak tertulis sehingga efektif dan efisien dalam bekerja dapat
tercapai.
Karena secara luar biasa dampak positif yang mucul yang mana bisa
dengan langsung dirasakan dalam lingkungan kerja. Terutama bagi seorang atasan
seseorang kepada Tuhan, suatu organisasi, diri pribadi, orang lain dan kerja adalah
55
Suwatno. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Erlangga. Jakarta
56
Ibid
4
komitmen seseorang dapat dilihat dari integritas diri yang maksimal dan tangguh.
kualitas karakter, sikap, dan kerja. Di sinilah letak tingkat kualitas sikap
suatu yang nyata. Kinerja secara konsisten mencerminkan suatu komitmen dan
integritas seseorang.57
seseorang yang ditandai oleh adanya suatu karakter yang kuat dari masing-masing
orang, termasuk didalamnya adalah atasan dan bawahan. Apabila seorang atasan
terbukti memiliki disiplin yang tinggi dalam bersikap untuk kehidupan pribadinya
bagaikan mercu suar bagi seorang nahkoda agar selalu tetap siaga dalam situasi
dan kondisi yang dihadapi dan selalu tetap waspada dalam menghadapi segala
rintangan kenyataan hidup dan kerja. Dua, disiplin bisa juga dideskripsikan
sebagai air sungai yang mengalir secara terus menerus dari atas gunung turun ke
lembah dan terus membawa kesejukan serta kesegaran dan ikut ambil bagian
49 Wibowo, 2017, Manajemen Kinerja, edisi ketiga, Jakarta, PT. Raja Grafindo
5
menghidupkan mesin dimana menciptakan suatu daya dorong yang sangat kuat
perusahaan terkait baik hari ini ataupun hari esok. Secara khusus tujuan disiplin
berdasarkan ketetapan yang ada, baik secara tertulis maupun tidak tertulis,
50 Wibowo, 2017, Manajemen Kinerja, edisi ketiga, Jakarta, PT. Raja Grafindo
5
1. Disiplin Preventif
patuh dan taat kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku dan mematuhi standar-
standar yang telah ditetapkan. Artinya, melalui penjelasan pola sikap, tindakan
2. Disiplin Korektif
gagal memenuhi standar yang telah ditetapkan maka kepadanya diberikan sanksi
disipliner. Berat atau ringannya suatu sanksi dilihat dari pelanggaran apa yang
dilakukannya.
3. Disiplin Preventif
4. Disiplin Korektif
5. Disiplin Progresif
yang makin berat, dengan maksud agar pihak pelanggar bisa memperbaiki diri
3. Mampu memakai dan menjaga sarana dan prasarana serta barang dan jasa
yang berlaku.
Teguran sebaiknya tidak dilakukan di depan orang banyak. Hal tersebut bisa
melupakannya.
Menjalankan pendisiplinan harus secara adil dan tidak tebang pilih. Siapapun
absen
Tujuan yang hendak dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta
2. Teladan pimpinan
Pimpinan menjadi panutan dan teladan bagi bawahannya, hal tersebut yang
3. Balas jasa
Gaji dan kesejahteraan termasuk dalam balas jasa yang turut mempengaruhi
4. Keadilan
5. Pengawasan melekat
6. Sanksi hukuman
jika sanksi hukuman diberi semakin berat, pegawai menjadi lebih takut
7. Ketegasan
yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi pegawai yang tidak
8. Hubungan kemanusiaan
pada peratutan yang ada, baik yang tertulis maupun tidak tertulis dan
motivasi kerja, disiplin kerja dan komunikasi serta beberapa faktor lain yang
banyak ahli sebagai hal yang tidak ekonomis, karena merupakan penyebab
utama pemborosan waktu dan hal-hal lainnya yang berakibat hasil kerja
(output) yang dihasilkan pegawai akan menurun. Setiap orang, baik secara
cahaya lampu yang kurang terang, kamar yang pengap, kursi yang kurang
enak diduduki, hal ini secara drastis dapat meruntuhkan moral kerja atau
Kondisi lingkungan kerja yang berbeda pada setiap rumah sakit dapat
suatu rumah sakit atau tempat kerja yang lain adalah menjamin agar para
63
Robin, 2012,. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi Edisi Kelima. Penerjemah : Halida
dan Dewi Sartika. Jakarta : Erlangga
5
mengalami hambatan.64
dan disiplin kerja. Lingkungan kerja dapat menjadi faktor penting dalam
terciptanya hubungan yang baik antara sesama bidan, hubungan yang baik
antara atasan dan bawahan, terdapatnya lingkungan kerja fisik yang meliputi
lingkungan kerja tidak kondusif akan mengakibat kanstres bagi bidan yang
dalam berfikir dan bertindak dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal
ini berarti Lingkungan kerja yang tumbuh dan terpelihara dengan baik akan
dipenuhi.66
dari lingkungan kerja fisik sebesar 0,390 dan motivasi kerja sebesar 0,290.
lain.
Beberapa aspek yang berhubungan dengan beban kerja tersebut antara lain,
jumlah pasien yang harus dirawat, kapasitas kerja sesuai dengan pendidikan
dilakukan oleh bidan cukup berat. Bidan merupakan ujung tombak pemberi
67
lahir.
kegiatan guna mendapatkan hasil yang baik. Oleh karena bidan yang
sumber daya manusia karena dengan kondisi yang penuh dengan disiplin,
pegawai dapat diharapkan menjadi tonggak dasar yang tangguh pada suatu
Dalam penelitian ini perhatian lebih utama untuk menjawab apakah ada
bidan. Selain itu juga konsep yang akan dikembangkan maka dalam
penelitian ini akan fokus pada pengaruh lingkungan kerja, beban kerja dan
68
Hasibuan, Malayu 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan kesembilan, Jakarta : PT
Bumi Aksara
BAB III
PENELITIAN
Struktur:
Ketrampilan
Nilai-nilai Profesional:
Nilai intelektual
Komitmen moral,
Otonomi Motivasi kerja
Kendali
Tanggung gugat
Lingkungan Kerja
Gambar 3.1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kompetensi
Sumber : Uno (2011) dan Sitorus (2006)
62
6
Subbordinates
Bawahan
Characteristic Locus of control
Experience
Pengalaman
Ability
Ketrampilan
Leader styles
Peran Pimpinan
Directive Follower
Direktif Pengikut
Outcom
Work Discipline Disiplin Kerja
Supportive es Hasil
Suportif Motivation
Motivasi /
Participative Harapan
Partisipasi
Achievement oriented Productivity
Orientasi Hasil Produktivitas
Satisfaction
Environmental factor
Faktor Lingkungan
Task structure
Tugas
Formal authority system
Sistem Otoritas
Work load
Beban Kerja
Gambar 3.2
Pengaruh Peran Pimpinan terhadap Motivasi Melalui Lingkungan dan Ketrampilan
Dalam buku berjudul Path Goal Leadership. p 129
Sumber : Gibson (2008)
6
Kompetensi
Gambar 3.3.
Kompetensi dari Spencer dalam buku Pengukuran Kompetensi Berbasis
Kompetensi
oleh Irwady (2007) dan Moeheriono (2010), Hal 128
Karakteristik Individu
Beban Kerja
Stress Kerja
Kompensasi
Iklim Kerja Motivasi kerja Peran Pimpinan
Lingkungan Kerja
Gambar 3.4.
Konflik
Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi
Peran
Kerja Sumber : Uno (2008) dan Siagian (2007)
6
LK1
LK3
Beban Kerja
Lingkungan kerja
LK1 = Hubungan Rekan Kerja
LK2 = Suasana kerja
LK3 = Fasilitas kerja
6
Keterangan :
(terhadap indikator-indikatornya
No Variabel Definisi Konsep Definisi Operasional Alat Ukur Cara Hasil Skala
Ukur Ukur Ukur
5. Disiplin Kerja Ketaatan Ketaatan bidan yang Kuesioner Responden Skoring Interval
seseorang yang tunduk pada peratutan mengisi kuesioner
tunduk pada yang ada, baik yang daftar 15 - 75
peratutan yang tertulis maupun tidak pertanyaan
ada, baik yang tertulis dan mendapatkan
tertulis maupun sanksi apabila bidan
tidak tertulis melanggar tugas dan
wewenang yang
diberikan kepadanya
terkait dengan
pelaksanaan asuhan
persalinan normal.
6
beban kerja dan disiplin kerja terhadap kompetensi bidan dalam pelaksanaan
METODE PENELITIAN
beban kerja dan disiplin kerja terhadap kompetensi bidan dalam pelaksanaan
2018.
4.3.1 Populasi
sifat-sifat yang sama.69 Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh bidan
69
Sugiyono. 2009. dalam Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Jakarta
69
7
4.3.2 Sampel
keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel yang diambil dalam penelitian,
70
Nursalam. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi 2. Jakarta :
Penerbit Salemba Medika; 2015
7
penelitian. Dan mereka yang telah setuju akan diberikan lembar persetujuan
responden yang telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam hal ini
Data primer di dalam penelitian ini adalah data tentang lingkungan kerja,
Data sekunder adalah data tentang gambaran umum area penelitian yang
instrumen yang dilakukan betul-betul mengukur apa yang perlu diukur dan
sejauh mana instrumen yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Uji
(PLS).
sehingga maksud dari instrument menjadi jelas dan mudah dipahamin oleh
7
yang dinyatakan tidak valid tidak boleh dituangkan dalam instrumen dari
masing-masing variabel.
semantik (semantic deferensial) dan skala Likert yang diberi nilai 1 sampai
dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak
semantic adalah :
Buruk/ Baik
Negatif 1 2 3 4 5 Positif
7
b. Skala Likert
positif dimulai dari 1 untuk sangat tidak setuju (STS), 2 untuk tidak
setuju (TS), 3 untuk ragu-ragu (R), 4 untuk setuju (S), dan 5 untuk sangat
setuju (SS). Skor pernyataan negative dimulai dari 1 untuk sangat setuju
(SS), 2 untuk setuju (S), 3 untuk ragu-ragu (R), 4 untuk tidak setuju (TS),
responden isikan.
langsung antara variabel yang diteliti secara bersamaan. Tehnik analisa ini
metode analisis Partial Least Square (PLS) dipakai dalam penelitian ini
dengan lainnya.
71
Latan, H. Structural Equation Modeling Konsep dan Aplikasi Menggunakan Program LISREL
8.80, Bandung: Alfabeta; 2012
7
masing kelas sesuai dengan tujuan pengumpulan data. Kode angka untuk
setiap jawaban adalah 1-5 dalam rangka mempercepat proses input data.
Setelah isian kuesioner telah diisi penuh dan benar telah di processing,
separated value).
4.9.5 Transforming
Setelah dipastikan tidak ada kesalahan dalam entri data, maka dilakukan
transforming yaitu perubahan dari excel csv ke program smart PLS. Analisis
(PLS) dengan menggunakan software smart PLS.. Seluruh data yang sudah
program statistik berbasis komputer yaitu PLS (partial least square). PLS
7
indikator refleksif dan indikator formatif dan hal ini tidak mungkin
penggambaranya, yaitu:
72
Latan, H. Structural Equation Modeling Konsep dan Aplikasi Menggunakan Program LISREL
8.80, Bandung: Alfabeta; 2012
7
hanya ada sedikit indikator tetapi validitas konstruk tidak akan berubah
konsep atau makna empiris dari kontruk laten. Oleh karena diasumsikan
dari konstruk laten dan merubah makna dari konstruk (Tobas, 2010).
Penyajian data dalam bentuk tabel adalah suatu penyajian sistematik data
numerik yang tersusun dari kolom dan baris. Selain itu, disajikan pula dalam
AREA PENELITIAN
tanggal 18 Juli 2012 tentang Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Kesehata
kabupaten Sukabumi.
issue utama yang mendapat perhatian terutama yang terkait dengan jumlah, jenis
dan distribusi, selain itu juga terkait dengan pembagian kewenangan dalam
pengaturan SDM Kesehatan (PP No. 38 tahun 2000dan PP No. 41 tahun 2000).
81
8
Oleh karena itu diperlukan penanganan lebih seksama yang didukung dengan
pengembangan karier.
unit dan puskesmas non perawatan sebanyak 51 unit. Salah satu indikator yang
100.000 penduduk tahun 2011 s.d 2015 adalah 1 : 2,37 artinya setiap 100.000
pembantu di Kabupaten Sukabumi sampai dengan tahun 2018 adalah 158 unit.
pembantu.
Salah satu jenis UKBM yang telah lama dikembangkan dimasyarakat adalah
program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan
gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Dalam rangka menilai kinerja dan
posyandu di Kabupaten Sukabumi tahun 2015 ada 3.389 buah, dimana bila dirinci
secara klasifikasi maka 1.021 madya, 1703 purnama dan 655 mandiri, dan sebesar
buah, rasio poskesdes terhadap desa sebesar 0,75 dan jumlah polindes ada 135
buah dengan rasio apabila dibandingkan dengan desa sebesar 0,36. Sedangkan
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
Sehat”.
pihak swasta, yang diawali dengan suatu rencana kerja satuan kerja perangkat
tempuh 96 km dari Ibukota Propinsi Jawa Barat (Bandung) dan 119 km dari Ibu
diantara 6º 57’ – 7º 25’ Lintang Selatan dan 106º 49’ – 107º 00’ Bujur Timur dan
mempunyai Luas daerah 4.162 km² atau 11,21 persen dari luas Jawa Barat atau
Timur.
utara dan tengah. Dengan ketinggian berkisar antara 0 – 2.960 m. Dengan adanya
daerah pantai dan gunung-gunung antra lain Gunung Salak dan Gunung Gede
menyebabkan keadaan lereng sangat miring (lebih besar dari 35º) meliputi 29
antara (2º – 13º) meliputi 21 persen dari luas kabupaten. Sisanya daerah datar
Bila di amati dari sumber air, ternyata sumber daya air cukup banyak, hal ini
di tunjukan dengan banyaknya aliran sungai seperti Sungai Cimandiri dan anak-
anak sungainya, Cipelang, Citatih, Citarik, Cibodas dan Cidadap. Selain itu
terdapat juga sungai Ciletuh, Cikarang, Cikaso dan Cibuni yang nerupakan batas
kedalaman tanah sangat dalam (lebih dari 90 cm) dan kedalaman tanah kurang
dalam (kurang dari 90 cm). Kedalaman tanah sangat dalam tersebar dibagian
utara, sedangkan kedalaman tanah kurang dalan terbesar dibagian tengah dan
selatan. Hal ini mengakibatkan wilayah bagian utaran lebih subur dibanding
yang beriklim tropis. Curah hujan yang terjadi dari stasiun pengamatan
8
Perkebunan Goalpara, selama tahun 2012 sejumlah 2.697mm, pada tahun 20113
sebanyak 3.783 mm dan pada tahun 2014 sebanyak 3.835 mm dengan curah hujan
terendah sebanyak 0 mm pada bulan september dan curah hujan tertinggi tterjadi
antara lain sumber panas bumi di daerah Gunung Salak dan Cisolok, bahan
tambang dan bahan galian emas, perak, batu bara, pasir kwarsa, marmer, pasir
Jenis tanah dibagian utara wilayah Sukabumi pda umumnya terdiri dari
tanah latosol, andosol dan regosol. Dibagian tengah pada umumnya terdiri dari
tanah latosol dan podsolik, sedangkan dibagian selatan bagian besar terdiri dari
2.444.616 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sebesar 1.239.279 jiwa dan
2,540,000
2,520,000
2,500,000
2,480,000
2,460,000
2,440,000
2,420,000
2,400,000
Gambar 5.1
Perkembangan Penduduk di Kabupaten Sukabumi Tahun 2014 - 2017
Kabupaten Sukabumi.
mudah dan mencakup segi-segi yang luas dan multi dimensi, karena hasil
Perempuan
Laki-laki
ada 102 hingga 103 orang laki-laki diantara 100 orang perempuan. Angka ini
hampir sama dengan angka Provinsi jawa Barat pada tahun 2015.
9
Besar kecilnya rasio jenis kelamin antara lain dipengaruhi oleh pola
migrasi penduduk di suatu daerah. Jika rasio jenis kelamin diatas 100 berarti
Sekolah (BOS) untuk tingkat SD dan SMP. Pada Saatnya diharapkan untuk
HASIL PENELITIAN
kelamin, usia, pendidikan dan masa kerja). Kemudian diakhir penelitian ini
untuk menjelaskan hubungan yang komplek dari beberapa variable yang diuji
91
92
K = (1 + 3,3 logN)
64 44
7 2,8 3
48 – 50 12 15.00%
51 – 53 12 15.00%
54 – 56 28 35.00%
57 – 59 18 22.50%
60 – 62 2 2.50%
63 – 65 4 5.00%
Beban kerja 44 – 46 7 8.75%
47 – 49 9 11.25%
50 – 52 16 20.00%
53 – 55 28 35.00%
56 – 58 9 11.25%
59 – 61 7 8.75%
62 – 64 4 5.00%
Disiplin Kerja 45 – 47 4 5.00%
48 – 50 12 15.00%
51 – 53 12 15.00%
54 – 56 28 35.00%
57 – 59 18 22.50%
60 – 62 2 2.50%
63 – 65 4 5.00%
Sumber: Data SPSS diolah, 2018
Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk
lapangan. Data yang disajikan berupa data mentah yang diolah menggunakan
dengan perhitungan nilai range (kisaran), mean (rata-rata) dan standar deviasi
Rata- Rata-
Variabel Rentang Rentang Standar
rata rata Range
Penelitian Teoritis Aktual Deviasi
Teoritis Aktual
Kompetensi 15-75 45 44-64 51.50 20 6,229
Lingkungan
15-75 45 45-65 55.19 20 6,488
kerja
Beban kerja 15-75 45 44-64 51.78 20 5,617
Disiplin kerja 15-75 45 45-65 55.19 20 6,488
Sumber: Data SPSS diolah, 2018
teoritisnya (15-75) dengan nilai rata-rata 51,50 dan standar deviasi 6,229
dengan dengan nilai rata-rata 55,19 dan standar deviasi 6,488. Hal ini
lingkungan kerja.
dengan nilai rata-rata 55,19 dan standar deviasi 6,488. Hal ini
9
disiplin bidan.
yang terbanyak adalah 52. Untuk variabel lingkungan kerja nilai jawaban
55,19, median 60 dan nilai jawaban yang terbanyak adalah 60. Untuk
data mirip dengan kurva normal. Berikutnya, untuk melihat variasi total
Uji Chi Square Test dilakukan untuk melihat variasi total jawaban
responden per variabel terhadap karakteristik penelitian. Hasil dari uji Chi
Square Test variabel tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
tidak dipengaruhi oleh karakteristik responden karena hasil uji Chi Square
karakteristik responden.
Kerja
kerja tidak dipengaruhi oleh karakteristik responden karena hasil uji Chi
9
Square dengan taraf signifikansi 5% semuanya lebih besar dari 0,05. Ini
karakteristik responden
kerja
tidak dipengaruhi oleh karakteristik responden karena hasil uji Chi Square
karakteristik responden.
Kerja
kerja tidak dipengaruhi oleh karakteristik responden karena hasil uji Chi
10
Square dengan taraf signifikansi 5% semuanya lebih besar dari 0,05. Ini
karakteristik responden
dibawah ini:
1. Faktor Loading
2. Cross Loading
berikut:
Tabel 6.8.
Uji Validitas Indikator Ukur Dari Variabel Lingkungan kerja, Beban Kerja,
Disiplin kerja Dan Kompetensi bidan Dengan Mengevaluasi Nilai Cross
Loading (Discriminant Validity)
Kriteri
Varabel Laten
a
Indikator >0,50
Beban Disiplin Kompete Lingkunga
Validitas dan Kerja Kerja nsi Bidan n Kerja
Reliabilitas Beban Kerja 1.000 -0.735 -0.795 -0.694 Valid
Disiplin Kerja -0.735 1.000 0.718 0.754 Valid
Kompetensi -0.795 0.718 1.000 0.687 Valid
LK1 -0.755 0.622 0.554 0.753 Valid
LK2 -0.520 0.667 0.607 0.932 Valid
LK3 -0.535 0.687 0.640 0.940 Valid
Sumber: output SmartPLS 2.0, 2018
konstruk lain. Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai loading factor untuk
faktor loading LK1 sampai LK3 lebih tinggi dari variabel lainnya.
10
3. Convergent Validity
Hasil evaluasi validitas outer model diatur dalam tabel dibawah ini
Tabel 6.9.
Uji Validitas Indikator Ukur Dari Variabel Lingkungan kerja,
Beban Kerja, dan Kompetensi bidan Dengan Mengevaluasi
Nilai Outer Loading (Convergent Validity)
Validitas Pengaruh Hasil uji Kriteria Uji
> 0,5
Beban Kerja 1.000 Valid
Disiplin Kerja 1.000 Valid
Convergent Kompetensi 1.000 Valid
Validity LK1 0.753 Valid
LK2 0.932 Valid
LK3 0.940 Valid
Sumber: output SmartPLS 2.0, 2018
atas batas signifikansi yaitu 0,5. Dari hasil pengolahan data di atas, juga
menunjukkan hasil yang baik, yaitu dengan nilai loading factor yang
tinggi di mana masing-masing indikator lebih besar dari 0,5. Dengan hasil
di atas 0,50. Berikut di bawah ini tabel AVE dan hasil akarnya :
baik atau valid. Metode lain untuk menilai diskriminan validity adalah
5. Composite Reliablity
memuaskan jika di atas 0,70. hasil evaluasi reliabilitas outer model dapat
baik.
1. Nilai R-Square
dipengaruhi faktor lain. Begitu juga nilai r square pada variabel Beban
2. Nilai T-Statistic
merefleksikan variabelnya.
10
3. Uji Hipotesis
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa semua variabel memiliki nilai t-statistik
lebih besar dari 1,96% yaitu pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap kompetensi
sebesar 1.986, sehingga H0 ditolak karena nilai T-Statistic tersebut berada jauh diatas
Beban Kerja (BK) -0.794958 -0.306286 (1.7322) (2.0385) 34.35% 0.018% 24.366%
secara langsung dan tidak langsung terhadap kompetensi bidan. Lingkungan kerja
kerja terhadap kompetensi bidan sebesar 0,075%. Hasil uji koefisien parameter
langsung sebesar 34.35%, sedangkan untuk pengaruh tidak langsung antara beban
kompetensi bidan. Hasil uji koefisien parameter antara disiplin kerja terhadap
untuk pengaruh tidak langsung antara disiplin kerja terhadap kompetensi bidan
sebesar 0,00%.
kompetensi bidan adalah dengan cara mengalikan koefisien jalur (path) dari
lingkungan kerja terhadap kompetensi bidan dengan laten variabelnya, hal yang
juga berlaku untuk perhitungan koefisien jalur variabel lainnya. Hasil pengaruh
langsungnya adalah :
atau dengan kata lain hal ini menyatakan bahwa variabel kepemimpinan,
lingkungan kerja, beban kerja, motivasi kerja, disiplin kerja terhadap kompetensi
data penelitian terhadap fenomena yang sedang dikaji dan hasilnya sebagai
berikut:
= 1-0.000243
keragaman data dan mampu mengkaji fenomena yang dipakai dalam penelitian,
sedangkan 0.1% dijelaskan komponen lain yang tidak ada dalam penelitian ini.
BAB VII
PEMBAHASAN
kriteria penelitian.
112
11
responden.
pada α=5%. Nilai T-Statistic tersebut berada jauh diatas nilai kritis (1,96).
pengaruh tidak langsung dan signifikan ada pengaruh yang positif dari
kerja dalam suatu organisasi atau tempat kerja yang lain adalah menjamin
agar para bidan dapat bekerja dan melaksanakan tugasnya dalam keadaan
yang dinilai kurang baik karena kondisi suhu udara yang ada dibeberapa
73
Hafizurracchman (2009). Loc.cit
74
Baron (2004). Loc.cit
11
Hal ini disebabkan sistem pendingin ruangan yang sering tidak berfungsi
dikatakan kurang baik, karena ventilasi udara yang kurang baik. Kondisi
ini menimbulkan rasa kurang nyaman bagi para bidan . Selain itu
letaknya disekitar meja kerja, kondisi ini membuat bidan bekerja kurang
nyaman.
juga dipengaruhi oleh faktor (1) Kondisi bangunan dan ruang, (2) Kondisi
halaman dan kebun, (3) Lokasi atau letak tempat kerja (Puskesmas), (4)
75
Aam Zakaria (2013).Loc.cit
11
kerja dan suasana kerja yang baik, dimana satu sama lain merasa dihargai
karena semua bidan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih tinggi.
makin baik.77
kerja yang berbeda pula bagi bidan, sehingga prestasi kerja dalam
tempat kerja yang lain adalah menjamin agar para bidan dapat bekerja dan
76
Alimuddin (2012).Loc.cit
77
Agung (2012).Loc.cit
11
α=5%. Nilai T-Statistic tersebut berada jauh diatas nilai kritis (1,96).
tidak langsung dan signifikan ada pengaruh yang positif dari kedua
bagian dari variabel yang diukur, artinya bidan yang bekerja di Puskesmas
Kabupaten Sukabumi sebagian besar memiliki beban kerja yang baik. Hal
khususnya bidan, dimana analisa beban kerjanya dapat dilihat dari aspek-
jam kerja yang berlangsung setiap hari, serta kelengkapan fasilitas yang
di rumah sakit Pasar Rebo Jakarta dengan nilai Pvalue =0,002 ,CI (8,25-
tercapainya hasil kerja pada tingkat yang diharapkan, berarti telah terjadi
78
Irwady (2007).Loc.cit
79
Norma Sulastri Manik (2013).Pengaruh beban kerja terhadap kompetensi bidan di rumah sakit
Pasar Rebo Jakarta. Skripsi
11
tidak akan dapat berjalan dengan baik. Apabila beban kerja bidan tinggi,
yang memiliki beban kerja rendah akan bekerja dengan baik, mempunyai
rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dan selalu berusaha
dengan banyaknya pekerjaan dan hal yang harus dilakukan, namun setiap
80
Imsaruddin (2002). Analisis factor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan di wilayah VI
kabupaten Deli Serdang. Skripsi
12
pengaruh positif 0,00, dan nilai T-Statistik signifikan sebesar 2.082 pada
α=5%. Nilai T-Statistic tersebut berada jauh diatas nilai kritis (1,96).
tidak langsung dan signifikan ada pengaruh yang positif dari kedua
Medan dengan nilai Pvalue =0,000 ; t hitung 22.25 > t tabel 3.825 ; 95%
CI (16,46-20,14).82
yang mendorong para pegawai untuk taat dan patuh terhadap berbagai
81
Asmiarsih (2006).Loc.cit
82
Norma (2013).Loc.cit
12
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
tidak langsung 0.075% dan nilai T Statistik 1.986 dan signifikan pada
alpha 5%.
tidak langsung 0.018% dan nilai T Statistik 5.161 dan signifikan pada
alpha 5%.
123
12
tidak langsung 0.000% dan nilai T Statistik 2.082 dan signifikan pada
alpha 5%.
tidak langsung 1,13% dan nilai T Statistik 5.245 dan signifikan pada
alpha 5%.
tidak langsung 2,1% dan nilai T Statistik 12.100 dan signifikan pada
alpha 5%.
kerjanya sesuai dengan pendidikan yang bidan peroleh, waktu kerja yang
8.2 Saran-saran
persalinan normal yang lebih spesifik bagi pasien dan bidan, demikian
2. Bidan mempunyai persaingan kerja yang sehat antara sesama rekan kerja
sehingga tidak ada perselisihan
5. Bidan mampu mempererat hubungan atau interaksi antara bidan dengan rekan
sejawat secara profesional dalam menghadapi pasien dengan komplikasi
pesalinan sehingga timbul sifat saling membantu
B. Suasana Kerja
6. Saya tenang dalam melakukan pekerjaan
saya
Selalu
Tidak …... ……. ……. …… …… Tenang
Tenang 1 2 3 4 5
7. Saya mampu melakukan pekerjaan dengan situasi yang jauh dari tekanan kerja
10. Saya mampu mengkondisikan kegiatan saya dengan kegiatan teman dalam
satu ruangan
Kompetensi * Pendidikan
Chi-Square Tests
Asymp.
Value df Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 16.495a 17 .233
Likelihood Ratio 19.650 17 .293
Linear-by-Linear
1.593 1 .207
Association
N of Valid Cases 80
a. 35 cells (97.2%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .31.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for
a
Kompetensi (48.00 /
49.00)
a. Risk Estimate statistics cannot
be computed. They are only
computed for a 2*2 table without
empty cells.
Chi-Square Tests
Asymp.
Value df Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 18.492a 17 .833
Likelihood Ratio 22.225 17 .176
Linear-by-Linear
.758 1 .384
Association
N of Valid Cases 80
a. 34 cells (94.4%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .40.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for
a
Kompetensi (48.00 /
49.00)
a. Risk Estimate statistics cannot
be computed. They are only
computed for a 2*2 table without
empty cells.
Kompetensi * Umur
Chi-Square Tests
Asymp.
Value df Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 41.641a 34 .966
Likelihood Ratio 46.559 34 .074
Linear-by-Linear
.025 1 .876
Association
N of Valid Cases 80
Chi-Square Tests
Asymp.
Value df Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 41.641a 34 .966
Likelihood Ratio 46.559 34 .074
Linear-by-Linear
.025 1 .876
Association
a. 53 cells (98.1%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .24.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for
a
Kompetensi (48.00 /
49.00)
a. Risk Estimate statistics cannot
be computed. They are only
computed for a 2*2 table without
empty cells.
Chi-Square Tests
Asymp.
Value df Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 9.092a 12 .729
Likelihood Ratio 10.802 12 .546
Linear-by-Linear
.180 1 .680
Association
N of Valid Cases 80
a. 24 cells (92.3%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .63.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for
Lingkungan kerja (48.00 / a
50.00)
a. Risk Estimate statistics cannot
be computed. They are only
computed for a 2*2 table without
empty cells.
Lingkungan kerja * Masa
Chi-Square Tests
Asymp.
Value df Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 9.365a 12 .732
Likelihood Ratio 11.344 12 .500
Linear-by-Linear
.518 1 .472
Association
N of Valid Cases 80
a. 23 cells (88.5%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .80.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for
Lingkungan kerja (48.00 / a
50.00)
a. Risk Estimate statistics cannot
be computed. They are only
computed for a 2*2 table without
empty cells.
Chi-Square Tests
Asymp.
Value df Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 20.381a 24 .926
Likelihood Ratio 24.414 24 .438
Linear-by-Linear
.669 1 .413
Association
N of Valid Cases 80
a. 38 cells (97.4%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .49.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for
Lingkungan kerja (48.00 / a
50.00)
a. Risk Estimate statistics cannot
be computed. They are only
computed for a 2*2 table without
empty cells.
Beban Kerja *
Chi-Square Tests
Asymp.
Value df Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 18.417a 18 .745
Likelihood Ratio 21.293 18 .265
Linear-by-Linear
1.095 1 .295
Association
N of Valid Cases 80
a. 37 cells (97.4%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .31.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for Beban a
Kerja (46.00 / 48.00)
a. Risk Estimate statistics cannot
be computed. They are only
computed for a 2*2 table without
empty cells.
Chi-Square Tests
Asymp.
Value df Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 18.056a 18 .289
Likelihood Ratio 21.803 18 .241
Linear-by-Linear
2.633 1 .105
Association
N of Valid Cases 80
a. 36 cells (94.7%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .40.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for Beban a
Kerja (46.00 / 48.00)
a. Risk Estimate statistics cannot
be computed. They are only
computed for a 2*2 table without
empty cells.
Beban Kerja *
Chi-Square Tests
Asymp.
Value df Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 28.332a 36 .578
Likelihood Ratio 34.963 36 .518
Linear-by-Linear
.088 1 .767
Association
N of Valid Cases 80
a. 56 cells (98.2%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .24.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for Beban a
Kerja (46.00 / 48.00)
a. Risk Estimate statistics cannot
be computed. They are only
computed for a 2*2 table without
empty cells.
Chi-Square Tests
Asymp.
Value df Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 14.620a 14 .925
Likelihood Ratio 17.721 14 .220
Linear-by-Linear
.766 1 .381
Association
N of Valid Cases 80
a. 27 cells (90.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .31.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for Disiplin a
Kerja (23.00 / 24.00)
a. Risk Estimate statistics cannot
be computed. They are only
computed for a 2*2 table without
empty cells.
Disiplin Kerja * Masa Kerja
Chi-Square Tests
Asymp.
Value df Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 17.520a 14 .310
Likelihood Ratio 21.066 14 .100
Linear-by-Linear
.535 1 .465
Association
N of Valid Cases 80
a. 27 cells (90.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .40.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for Disiplin a
Kerja (23.00 / 24.00)
a. Risk Estimate statistics cannot
be computed. They are only
computed for a 2*2 table without
empty cells.
Chi-Square Tests
Asymp.
Value df Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 21.061a 28 .554
Likelihood Ratio 24.096 28 .676
Linear-by-Linear
.157 1 .692
Association
N of Valid Cases 80
a. 44 cells (97.8%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .24.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for Disiplin a
Kerja (23.00 / 24.00)
a. Risk Estimate statistics cannot
be computed. They are only
computed for a 2*2 table without
empty cells.
LAMPIRAN OUTPUT SPSS – UNIVARIAT
Frequencies
Notes
Output Created
Comments
Input Data
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
80
Data File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid
data.
Syntax
Resources Processor Time 00:00:00.000
Elapsed Time 00:00:00.000
Path Coefficients
BEBAN DISIPLIN KOMPETENSI LINGKUNGAN
KERJA KERJA BIDAN KERJA
BEBAN KERJA -0,408 -0,531
DISIPLIN KERJA 0,203
KOMPETENSI BIDAN
LINGKUNGAN KERJA -0,694 0,471 0,166
Indirect Effects
Total Effects
BEBAN DISIPLIN KOMPETENSI LINGKUNGAN
KERJA KERJA BIDAN KERJA
BEBAN KERJA -0,408 -0,614
DISIPLIN KERJA 0,203
KOMPETENSI BIDAN
LINGKUNGAN KERJA -0,694 0,754 0,687
Outer Loadings
BEBAN DISIPLIN KOMPETENSI LINGKUNGAN
KERJA KERJA BIDAN KERJA
BEBAN KERJA 1,000
DISIPLIN 1,000
KOMPETENSI 1,000
LK1 0,753
LK2 0,932
LK3 0,940
Outer Weights
BEBAN DISIPLIN KOMPETENSI LINGKUNGAN
KERJA KERJA BIDAN KERJA
BEBAN KERJA 1,000
DISIPLIN 1,000
KOMPETENSI 1,000
LK1 0,395
LK2 0,368
LK3 0,382
Latent Variable
Latent Variable
BEBAN DISIPLIN KOMPETENSI LINGKUNGAN
Case ID
KERJA KERJA BIDAN KERJA
1 -1,545 0,411 0,656 -0,280
2 -1,545 0,411 0,478 -0,280
3 -1,361 1,238 1,189 1,377
4 0,484 -0,746 -0,056 -1,196
5 0,115 -0,581 -0,411 -0,628
6 0,115 1,403 -0,411 1,377
7 1,222 -1,408 -1,834 -1,340
8 0,853 -0,250 -0,945 0,509
9 0,484 -0,415 -0,589 0,004
10 -1,176 0,081 -0,056 1,377
11 1,038 -0,746 0,478 -1,370
12 -1,729 -0,912 1,012 -0,801
13 -1,914 1,899 1,723 1,377
14 1,407 -0,912 -1,301 -1,370
15 -0,254 1,569 -0,056 0,509
16 1,222 -0,415 -0,767 -0,517
17 0,300 0,081 0,656 0,509
18 0,484 -0,415 0,478 0,509
19 0,853 -0,415 -0,945 -1,196
20 -2,098 1,734 1,723 1,267
21 0,484 -0,746 -0,589 -0,848
22 0,115 -0,415 0,300 0,051
23 -1,361 1,899 1,367 0,856
24 1,591 -0,912 -1,656 -1,717
25 0,484 -0,250 -0,945 0,509
26 1,222 -0,415 -1,478 -0,517
27 -0,069 0,081 0,122 0,856
28 -0,069 -0,581 0,122 -0,848
29 -0,992 -0,912 1,189 1,093
30 -1,361 1,899 0,656 1,377
31 1,038 -0,912 -0,945 -1,196
32 0,484 -0,415 0,834 0,509
33 0,669 -1,077 -1,301 -1,370
34 0,300 0,081 1,189 0,509
35 0,669 -1,077 -1,301 -0,848
36 -0,992 -0,912 0,656 1,093
37 -0,807 1,899 0,834 0,856
38 1,038 -0,912 -0,945 -1,196
39 0,484 -0,250 0,478 0,509
40 0,484 -0,415 -0,589 -0,848
41 0,484 0,081 0,478 0,509
42 -0,807 1,899 0,834 0,856
43 0,300 -0,912 -0,589 -1,717
44 0,484 -0,250 0,478 0,509
45 1,222 -0,415 -1,478 -0,517
46 -1,914 1,238 1,723 1,030
47 -0,623 0,411 0,300 0,004
48 -0,992 1,238 0,834 1,377
49 0,484 -0,746 -0,589 -1,196
50 0,115 -0,581 0,122 -0,628
51 -1,914 1,403 0,656 1,377
52 1,222 -1,408 -0,767 -1,196
53 0,853 -0,250 -1,123 0,509
54 0,484 -0,415 -0,589 0,004
55 -0,069 0,081 -0,589 1,377
56 1,038 -0,746 -0,945 -1,370
57 -0,069 -0,912 0,300 -0,801
58 -1,914 1,899 1,012 1,377
59 1,407 -0,912 -1,301 -1,370
60 -1,176 1,569 2,256 0,956
61 -1,361 1,899 1,901 1,377
62 1,038 -0,912 -1,301 -1,196
63 0,484 -0,415 0,122 0,509
64 0,669 -1,077 -1,123 -1,370
65 0,300 0,081 1,012 0,509
66 0,669 -1,077 -1,123 -0,848
67 -0,992 -0,912 -0,056 1,093
68 -0,807 1,899 1,901 0,856
69 1,038 -0,912 -0,945 -1,196
70 0,484 -0,250 0,656 0,509
71 0,484 -0,415 -0,589 -0,848
72 0,484 0,081 -0,945 0,509
73 -0,807 1,899 2,079 0,856
74 0,669 -0,912 -1,123 -1,717
75 0,484 -0,250 -0,589 0,509
76 1,222 -0,415 -0,945 -0,517
77 -1,914 1,238 1,012 1,030
78 -0,623 0,411 0,300 0,004
79 -0,992 1,238 0,300 1,377
80 0,484 -0,746 -0,589 -1,196
Latent Variable
Correlations
BEBAN DISIPLIN KOMPETENSI LINGKUNGAN
KERJA KERJA BIDAN KERJA
BEBAN KERJA 1,000 -0,735 -0,795 -0,694
DISIPLIN KERJA -0,735 1,000 0,718 0,754
KOMPETENSI BIDAN -0,795 0,718 1,000 0,687
LINGKUNGAN KERJA -0,694 0,754 0,687 1,000
Latent Variable
Covariances
BEBAN DISIPLIN KOMPETENSI LINGKUNGAN
KERJA KERJA BIDAN KERJA
BEBAN KERJA 1,000 -0,735 -0,795 -0,694
DISIPLIN KERJA -0,735 1,000 0,718 0,754
KOMPETENSI BIDAN -0,795 0,718 1,000 0,687
LINGKUNGAN KERJA -0,694 0,754 0,687 1,000
Residuals
Quality Criteria
R Square
R Square
R Square
Adjusted
BEBAN KERJA 0,482 0,475
DISIPLIN KERJA 0,655 0,646
KOMPETENSI BIDAN 0,682 0,669
f Square
BEBAN DISIPLIN KOMPETENSI LINGKUNGAN
KERJA KERJA BIDAN KERJA
BEBAN KERJA 0,250 0,367
DISIPLIN KERJA 0,045
KOMPETENSI BIDAN
LINGKUNGAN KERJA 0,930 0,334 0,034
Discriminant Validity
Fornell-Larcker Criterion
BEBAN DISIPLIN KOMPETENSI LINGKUNGAN
KERJA KERJA BIDAN KERJA
BEBAN KERJA 1,000
DISIPLIN KERJA -0,735 1,000
KOMPETENSI BIDAN -0,795 0,718 1,000
LINGKUNGAN KERJA -0,694 0,754 0,687 0,879
Cross Loadings
BEBAN DISIPLIN KOMPETENSI LINGKUNGAN
KERJA KERJA BIDAN KERJA
BEBAN KERJA 1,000 -0,735 -0,795 -0,694
DISIPLIN -0,735 1,000 0,718 0,754
KOMPETENSI -0,795 0,718 1,000 0,687
LK1 -0,755 0,622 0,554 0,753
LK2 -0,520 0,667 0,607 0,932
LK3 -0,535 0,687 0,640 0,940
VIF
BEBAN KERJA 1,000
DISIPLIN 1,000
KOMPETENSI 1,000
LK1 1,335
LK2 57,961
LK3 59,402
Inner VIF Values
BEBAN DISIPLIN KOMPETENSI LINGKUNGAN
KERJA KERJA BIDAN KERJA
BEBAN KERJA 1,930 2,412
DISIPLIN KERJA 2,900
KOMPETENSI BIDAN
LINGKUNGAN KERJA 1,000 1,930 2,573
Model_Fit
Fit Summary
Saturated Estimated
Model Model
SRMR 0,099 0,099
d_ULS 0,208 0,208
d_G 0,895 0,895
Chi-Square 221,505 221,505
NFI 0,636 0,636
rms Theta
Interim Results
Base Data
Setting
Data file Settings
ADE SKBM
Data file [80 records]
Missing value marker none
Data Setup Settings
Algorithm to handle
None
missing data
Weighting Vector -
PLS Algorithm
Settings
Mean 0, Var
Data metric 1
Initial Weights 1.0
Max. number of
1500
iterations
Stop criterion 7
Use Lohmoeller
No
settings?
Weighting scheme Path
Construct Outer
Weighting Mode
Settings
BEBAN KERJA Automatic
DISIPLIN KERJA Automatic
KOMPETENSI BIDAN Automatic
LINGKUNGAN KERJA Automatic
Inner Model
BEBAN DISIPLIN KOMPETENSI LINGKUNGAN
KERJA KERJA BIDAN KERJA
BEBAN KERJA 1,000 1,000
DISIPLIN KERJA 1,000
KOMPETENSI BIDAN
LINGKUNGAN KERJA 1,000 1,000 1,000
Outer Model
BEBAN DISIPLIN KOMPETENSI LINGKUNGAN
KERJA KERJA BIDAN KERJA
BEBAN KERJA -1,000
DISIPLIN -1,000
KOMPETENSI -1,000
LK1 -1,000
LK2 -1,000
LK3 -1,000
Empirical Covariance
Matrix
BEBAN
DISIPLIN KOMPETENSI LK1 LK2 LK3
KERJA
BEBAN KERJA 29,384 -24,092 -24,230 -9,298 -7,397 -7,719
DISIPLIN -24,092 36,575 24,415 8,553 10,595 11,057
KOMPETENSI -24,230 24,415 31,615 7,080 8,967 9,572
LK1 -9,298 8,553 7,080 5,169 2,788 2,944
LK2 -7,397 10,595 8,967 2,788 6,894 6,921
LK3 -7,719 11,057 9,572 2,944 6,921 7,073
LAMPIRAN OUPUT PLS
Path Coefficients
BEBAN DISIPLIN KOMPETENSI LINGKUNGAN
KERJA KERJA BIDAN KERJA
BEBAN KERJA -0.268 -0.497
DISIPLIN
0.144
KERJA
KOMPETENSI
BIDAN
LINGKUNGAN
-0.699 0.619 0.254
KERJA
Outer Loadings
Average
Cronbach's Composite
rho_A Variance
Alpha Reliability
Extracted (AVE)
BEBAN KERJA 1.000 1.000 1.000 1.000
DISIPLIN KERJA 1.000 1.000 1.000 1.000
KOMPETENSI
1.000 1.000 1.000 1.000
BIDAN
LINGKUNGAN
0.847 0.845 0.910 0.773
KERJA