Disusun Oleh :
Tsamara Badilla
P07131219035
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
2. Tujuan Khusus
a. Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ini, pengetahuan peserta dapat
meningkatkan dalam penerapan standar porsi bahan makanan yang sesuai
di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen
b. Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ini, dapat meningkatkan sikap,
perilaku, dan keterampilan peserta dalam penerapan kesesuaian standar
porsi pada persiapan dan penyajian standar porsi dengan benar di Instalasi
Gizi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen.
BAB II
PESERTA/SASARAN DIKLAT
1. Waktu :
Hari pelaksanaan : Selasa
Tanggal pelaksanaan : 18 Oktober 2022
Lama pelaksanaan : 14.00 s/d 14.35
2. Tempat :
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen
BAB IV
PELAKSANAAN
A. Metode
Bentuk metode yang digunakan adalah : Ceramah Tanya jawab
B. Persiapan
1. Mempersiapkan materi atau pesan-pesan
2. Melihat dan memantau bagaimana cara pemorsian makanan di instalasi gizi
3. Tidak menyampaikan terlalu banyak aspek, lebih baik menyampaikan satu atau
dua aspek, tetapi mendalam
4. Mempersiapkan tempat dan fasilitas lain, misalnya tempat duduk dan konsumsi
5. Mempersiapkan undangan atau pemberitahuan kepada sasaran
C. Pelaksanaan
a. Mulai mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
b. Jelaskan maksud dan tujuan serta harapan yang ingin dicapai
c. Suara cukup keras dengan intonasi yang baik sehingga tidak membosankan
d. Harus dipelihara kontak mata dan jarak fisik
e. Bahasa yang digunakan harus jelas dan mudah dimengerti
f. Pelihara suasana yang menyenangkan
g. Ketika akan mengakhiri buat ringkasan atau kesimpulan
h. Ucapkan terimakasih dan salam penutup
D. Penilaian
a. Aspek yang akan di nilai meliputi :
1. Nilai observasi mengenai prosedur pemorsian makanan oleh tenaga Di
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen.
2. Waktu evaluasi
Proses penilaian dilakukan pada saat pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan (MSPM).
3. Hasil Evaluasi
Pengetahun, perilaku/sikap dan keterampilan tenaga pemorsian makanan di
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuem melalui
observasi dan kuesioner.
BAB V
B. Panitia Pelaksana
C. Biaya Pelaksanaan
EVALUASI DIKLAT
A. Hasil
Dari hasil pre-test dan post test yang diberikan pada saat pendidikan dan
pelatihan yang berlangsung diruang instalasi Gizi RSUD dr. Fauziah Bireuen
pada tanggal 18 Oktober 2022, diperoleh hasil sebagai berikut :
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada perbedaan hasil sebelum dan
sesudah pendidikan dan pelatihan mengenai kesesuaian standar porsi dengan standar
yang disajikan di instalasi, hal ini dapat peningkatkan pengetahuan peserta diklat
sebesar 18,9 % yakni dari 41,65 % menjadi 60,55 % (kategori baik).
BAB VIII
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Perlu dilakukan sosialisasi terkait kesesuaian porsi bahan makanan di
RSUD dr. Fauziah Bireuen
2. Perlu penambahan pengetahuan petugas pemorsian makanan untuk
pelaksanaan yang lebih baik.
3. Perlunya pengawasan terhadap tenaga pemorsian makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2013. Pedoman PGRS Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI
1. Bagaimana cara untuk melakukan pemorsian nasi biasa agar sesuai dengan
standar ?
a. Dihitung kebutuhan pasiennya
b. Dihitung berat jenis makanannya selama pemorsian
c. Dengan memperkirakan berat saja
d. Tidak perlu dihitung lagi karena berat bahan baku sudah sesuai standar
2. Alat apa yang dapat digunakan untuk memorsikan nasi agar sesuai dengan standar
porsi?
a. Centong nasi
b. Sendok
c. Piring
d. Mangkuk
3. Berapa standar porsi nasi biasa makan siang di RSUD dr. Fauziah Bireuen adalah ?
a. 80 gr
b. 155 gr
c. 100 gr
d. Semua salah
4. Apa yang dimaksud dengan standar porsi ?
a. Jumlah bahan makanan sebelum diolah
b. Jumlah bahan makanan dalam jumlah bersih
c. Berat makanan
d. Jumlah masakan
5. Salah satu akibat dari tidak sesuai nya porsi makanan adalah ?
a. Meningkatkan kepuasan pasien
b. Membuat pasien betah
c. Meningkatkan nafsu makan pasien
d. Memperpanjang masa rawat inap pasien
6. Standar porsi nasi lunak makan siang di RSUD dr. Fauziah Bireuen adalah ?
a. 100 gr
b. 70 gr
c. 80 gr
d. 75 gr
7. Apa penyebab berat ikan tidak sesuai dengan standar porsi rumah sakit?
a. karena pemotong ikan tidak tau standar porsi rumah sakit
b. Karena jenis ikan berbeda
c. Karena waktu terbatas
d. Benar semua
8. Berapa standar porsi dari lauk hewani (ikan) yang sudah ditetapkan di rumah
sakit ?
a. 50 gr
b. 80 gr
c. 75 gr
d. 40 gr
9. Berapa standar porsi dari lauk hewani yang harus diberikan ?
a. Ayam (70 gr), ikan (75 gr), dan telur ( 50 gr)
b. Ayam (25 gr), ikan (35 gr), dan telur ( 75 gr)
c. Ayam (75 gr), ikan (70 gr), dan telur ( 60 gr)
d. Ayam ( 80 gr), ikan ( 85 gr), dan telur ( 45 gr)
10. Mengapa makanan yang diberikan harus sesuai standar porsi ?
a. Untuk memenuhi kebutuhan energi
b. Untuk mempercepat proses penyembuhan pasien
c. Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
d. Semua benar
11. Apa dampak dari tidak terpenuhinya porsi makanan pasien, kecuali ?
a. Memperpanjang masa rawat inap pasien
b. Meningkatkan angka sisa makanan pasien
c. Mengalami kelebihan atau kekurangan energi dan zat gizi
d. Mempercepat proses penyembuhan pada pasien
12. Berapa standar porsi dari lauk nabati yang harus diberikan?
a. Tempe (35 gr) dan Tahu (25 gr)
b. Tempe (50 gr) dan Tahu (100 gr)
c. Tempe (30 gr) dan Tahu (35 gr)
d. Semua salah
SOAL POST-TEST KESESUAIAN STANDAR PORSI NASI BIASA, NASI
LUNAK, LAUK HEWANI DAN NABATI DENGAN PORSI YANG
DISAJIKAN DIRSUD dr. FAUZIAH BIREUEN