Anda di halaman 1dari 18

MODUL MANAJEMEN KEPERAWATAN

Materi Manajemen Konflik dalam

Keperawatan Dosen Pembimbing :


Eka Mishbahatul MH, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun Oleh :
1. Mega Ovalia Putri 132011123019
2. Siti Maryati Puspita Sari 132011123020
3. Cucu E rnawati 132011123021

4. Halimatus Sa’diyah 132011123022

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Modul Mata Kuliah Manajemen

Keperawatan yang berjudul “Manajemen Konflik dalam Keperawatan” sesuai waktu


yang ditentukan.
Dalam penyusunan Modul Mata Kuliah Manajemen Keperawatanini, kami
mendapat banyak pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami tidak
lupa mengucapkan terima kasih yang terhormat kepada Bapak/Ibu Dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan untuk
terselesaikannya tugas makalah ini.
Kami menyadari Modul Mata Kuliah Manajemen Keperawatanini masih
banyak kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan. Akhirnya kami berharap semoga Modul Mata Kuliah
Manajemen Keperawatanini bermanfaat bagi kami pada khususnya dan bagi semua
pembaca pada umumnya.

Surabaya, 23 Februari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1

B. Tujuan..........................................................................................................................................1

C. Sasaran.........................................................................................................................................2

D. Kegiatan Belajar.........................................................................................................................2

E. Uraian Materi..............................................................................................................................2

1. Konsep Manajemen Keperawatan...................................................................................2

2. Konsep Manajemen Konflik. ..........................................................................................2


3. Teknik Manajemen Konflik Dalam Pengelolaan Ruang Rawat.....................................3
4. Sumber Konflik. ..............................................................................................................3

5. Jenis Konflik. ..................................................................................................................4

6. Proses Konflik. ................................................................................................................5

7. Penyelesaian Konflik. .....................................................................................................6

8. Tindakan Pasca Konflik. ..................................................................................................7

9. Mengelola Konflik di Keperawatan................................................................................8

10. Dokumentasi Manajemen Konflik.................................................................................8

11. Contoh Penyelesaian Kasus...........................................................................................9


F. Ringkasan......................................................................................................................................... 11

G. Evaluasi............................................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

ii
MANAJEMEN KONFLIK DALAM KEPERAWATAN

A. Latar Belakang
Setiap kelompok dalam satu organisasi, dimana didalamnya terjadi
interaksi antara satu dengan lainnya, memiliki kecenderungan timbulnya
konflik. Lingkup konflik dalam keperawatan dapat terjadi di dalam diri perawat
sendiri, diantara perawat dengan perawat, perawat dengan tenaga kesehatan lain,
perawat dengan klien atau keluarga, perawat dengan organisasi keperawatan,
serta organisasi perawat dengan organisasi kesehatan lainnya. Beberapa
konflik
berfokus pada hubungan kerja yang dilakukan, konflik antara tugas yang saling
berhubungan, serta hubungan personal dan sosial (Hariyati, 2014). Konflik
sangat erat kaitannya dengan perasaan manusia, termasuk perasaan diabaikan,
disepelekan, tidak dihargai, ditinggalkan, dan juga perasaan jengkel karena
kelebihan beban kerja. Perasaan-perasaan tersebut sewaktu-waktu dapat memicu
timbulnya kemarahan. Keadaan tersebut akan mempengaruhi seseorang dalam
melaksanakan kegiatannya secara langsung, dan dapat menurunkan produktivitas
kerja organisasi secara tidak langsung dengan melakukan banyak kesalahan yang
disengaja maupun tidak disengaja. Dalam suatu organisasi, kecenderungan
terjadinya konflik, dapat disebabkan oleh suatu perubahan secara tiba-tiba,

antara lain : kemajuan teknologi baru, persaingan ketat, perbedaan kebudayaan


dan sistem nilai, serta berbagai macam kepribadian individu (Asmuji, 2014).

B. Tujuan
Pada akhir kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu memiliki :
Sikap :
1. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral dan etika

1
2. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri
Keterampilan Umum :
Mahasiswa mampu menjelaskan manajemen konflik dengan baik dan benar

Keterampilan Khusus :
1. Memahami konsep manajamen konflik
2. Menyusun penyelesaian konflik
Pengetahuan :
Dapat menjelaskan konsep, sumber, jenis dan langkah-langkah penyelesaian
konflik dalam manajemen konflik

C. Sasaran
1. Mahasiswa mampu menyusun pedoman penyelesaian konflik dalam

keperawatan
2. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan kegiatan
3. Mahasiswa belajar dan latihan mandiri
D. Uraian Materi

1. Konsep Manajemen Keperawatan

Manajemen keperawatan adalah suatu pendekatan yang dinamis dan


proaktif kepada anggota untuk melaksanakan kegiatan dalam mencapai

tujuan bersama (Nursalam, 2014 dalam buku Kamila, Said, & Risky, 2020)

2. Konsep Manajemen Konflik

Manajemen dan konflik dapat diibaratkan sebagai satu koin mata


uang: masing-masing sisi berbeda rupa, tetapi memiliki fungsi dan peean
yang sama pentingnya. Manajemen sebagai alat, sedangkan konflik sebagai
objek. Konsep manajemen sumber daya manusia menurut pendekatan
strategis menitikberatkan pada kinerja team work dalam jaringan kerja
(network) organisasi yang saling bersinergi. Oleh karena itu, organisasi
akan mampu

2
membentuk, mendukung, dan mengarahkan aktivitas anggotanya menuju
aktivitas yang strategis.
Menurut (Wirawan, 2020) mendefinisikan manajemen konflik sebagai
proses pihak yang terlibat konflik atau pihak ketiga yang menyusun strategi

konflik dan menerapkannya untuk mengendalikan konflik agar menghasilkan


resolusi yang diinginkan

3. Teknik Manajemen Konflik Dalam Pengelolaan Ruang Rawat

Penanganan Konflik, Maksud (intensi) yaitu keputusan-keputusan untuk


bertindakan dalm suatu cara tertentu dalam suatu episode konflik. Maksud
dalam proses konflik yaitu yang berkaitan dimensi konflik dengan
penanganan meliputi :
1. Bersaing, yaitu suatu hasrat untuk memuaskan kepentingan seseorang
tidak peduli dampaknya terhadap pihak lain pada konflik itu
2. Berkolaborasi, yaitu suatu situasi dimana pihak-pihak pada suatu
konflik masing-masing sangat berkeinginan untuk memuaskan
sepenuhnya kepentingan dari semua pihak
3. Menghindar, yaitu hasrat untuk menarik diri atau menekan suatu
konflik
4. Mengakomodasi yaitu kesediaan dari suatu pihak dalam suatu konflik
untuk menaruh kepentingan lawannnya diatas kepentingannya

5. Berkompromi, yaitu suatu situasi dalam mana tiap pihak pada suatu
konflik bersedia melepaskan sesuatu (Kamalia., La Ode ., Said,
Asbath., & Risky, Sartini, 2020).

4. Sumber Konflik

Konflik tidak dapat dihindari, namun yang penting adalah cara


penanganannya. Seringkali, penyebab konflik berkaitan dengan apakah
sumber daya dibagikan secara adil, penjelasan ekpetasi yang tidak dapat
dijelaskan yang mengganggu rutinitas dan proses dan dimana anggota tim

3
tidak siap, dan stress akibat perubahan anggota tim tidak mengerti dan
mungkin dianggap mengancam atau tidak efektif (Marquis & Huston, 2017
dalam buku Sihombing, et al., 2021).
Konflik juga sering tejadi antara manajer lini pertama dan manajer

diangkat yang lebih tinggi. Manajer perawat akan mencari solusi jangka
pendek atau masalah langsung, sedangkan administrator perawat akan
mempertimbangkan solusi jangka panjang (Sihombing, et al, 2021)
Sebab-sebab dari konflik sendiri dalam buku Ismainar, 2018:
1. Perbedaan pendapat
2. Salah paham
3. Salah satu atau kedua belah pihak merasa dirugikan
4. Perasaan yang selalu sensitive
5. Konflik yang disebabkan faktor intern

5. Jenis Konflik

Jenis konflik berdasarkan subjek menurut Nursalam (2014) dalam buku


(Sihombing, et al, 2021) :
1. Konflik intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik internal, atau konflik yang
berasal dari dalam diri seseorang. Contoh konflik intrapersonal adalah
seorang
perawat mencoba membuat keputusan untuk kembli ke sekolah untuk

mendapatkan gelar yang lebih tinggi yang mungkin mengalami konflik


antara tujuan pribadi dan professional.
2. Konflik interpersonal
Konflik antar pribadi terjadi ketika ada perselisihan antara dua orang
atau lebih. Contoh konflik interpersonal adalah perbedaan pendapat
antara
perawat dan anggota keluarga tentang keinginan hidup pasien.
3. Konflik antar kelompok
Contoh konflik kelompok adalah staf gawat darurat mungkin

4
mengeluh bahwa pasien tidak dipindahkan ke unit perawatan intensif
tepat

5
waktu, dan sebaliknya, anggota staf di unit perawatan inensif mengeluh
bahwa staf gawat darurat selalu menuntut untuk mengangkut pasien
sebelum pasien pulang, sehingga menunggu ditempat yang tidak tepat.
4. Konflik organisasi

Konflik organisasi dapat terjadi jika ada ketidaksepakatan antara staf


dan kebijakan dan prosedur organisasi, standar, atau perubahan yang
dibuat.
Jenis konflik berdasarkan objek, untuk mengaalisis bagaimana
mengubah konflik destruktif menjadi perselisihan dengan hasil yang
positis, empat jenis utama konflik yang dikategorikan berdasarkan sebab,
yaitu konflik data, konflik hubungan, konflik nilai, dan konflik structural
(Amestoy, 2014 dalam buku Sihombing, et al, 2021)

6. Proses Konflik

Dalam buku Hasibuan & Sinurat (2020), dijelaskan beberapa proses


konflik sebagai berikut :
1. Konflik laten
Konflik yang terjadi terus menerus dalam suatu organisasi. Misalnya,
keterbatasan staf dan perubahan yang cepat.
2. Konflik yang dirasakan
Konflik yang terjadi karena adanya sesuatu yang dirasakan sebagai

ancaman, ketakutan, tidak percaya, dan marah.


3. Konflik yang tampak atau sengaja dimunculkan
Konflik yang sengaja dimunculkan untuk dicari solusinya.
4. Resolusi konflik
Suatu penyelesaian masalah dengan cara memuaskan semua orang yang
terlibat didalamnya dengan prinsip win-win solution.
5. Konflik Aftermath
Konflik yang terjadi akibat dari tidak terselesaikannya konflik yang
pertama. Konflik ini akan menjadi masalah besat dan bisa menjadi

6
penyebab dari konflik yang utama bila tidak segera diatasi atau
dikurangi.

Bagan Proses Konflik


(Sumber : Nursalam, 2002 dalam buku Hidaya, Alfianur, & Handayani, 2021)

7. Penyelesaian Konflik

Penyelesaian konflik merupakan cara yang bertujuan untuk


mengakhiri konflik melalui persetujuan untuk damai (Hidaya, Alfinur, &
Handayani, 2021).
Menurut Hariyati (2014), terdapat 6 cara pemecahan konflik yaitu
menhindar, kompetisi, akomodasi, kompromi, kerjasama, dan negosiasi atau
perundingan.
Menurut Nursalam (2002) dalam buku Erita (2019) menjabarkan
langkah-langkah menyelesaikan suatu konflik meliputi:

7
1. Pengkajian
a. Analisis situasi
Identifikaksi jenis konflik untuk menentukan waktu yang diperlukan, setelah
dilakukan pengumpulan fakta dan memvalidasi semua perkiraan melalui

pengkajian lebih mendalam. Kemudian siapa yang terlibat dan peran masing-
masing, tentukan jika situasinya bisa berubah.
b. Analisis dan mematikan isu yang berkembang
Jelaskan masalah dan prioritas fenomena yang terjadi. Tentukan masalah
utama yang memerlukan suatu penyelesaian yang dimulai dari masalah
tersebut. Hindari penyelesaian semua masalah dalam satu waktu.
c. Menyusun tujuan. Jelaskan tujuan spesifik yang akan dicapai.
2. Identifikasi
Mengelola perasaan dengan cara menghindari respon emosional yang
meliputi: marah, sebab setiap orang mempunyai respon yang berbeda
terhadap kata-kata, ekspresi dan tindakan.
3. Intervensi
a. Masuk pada konflik yang diyakini dapat diselesaikan dengan baik.
Selanjutnya identifikasi hasil yang positif yang akan terjadi.
b. Menyeleksi metode dalam menyelesaikan konflik. Penyelesaian konflik
memerlukan strategi yang berbeda-beda. Seleksi metode yang paling
sesuai untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.

8. Tindakan Pasca Konflik

Tindakan ini merupakan tahapan untuk mengatasi konflik yang


berkelanjutan. Artinya konflik belum terselesaikan. Konflik ini akan menjadi
masalah-masalah yang lebih besar jika tidak segera diatasi penyebabnya
(Hidaya, Alfianur, & Handayani, 2021).

8
9. Mengelola Konflik di Keperawatan

Berikut adalah strategi yang dapat digunakan oleh manajer untuk


menangani konflik dalam unit atau organisasional secara efektif (Marquis &
Huston, 2010):
1) Mendorong terjadinya konfrontasi. Sering kali pegawai secara tidak tepat
mengharapkan manajer untuk mengatasi masalah interpersonal mereka.
Manajer seharusnya mendorong pegawai untuk mengatasi masalah
mereka sendiri.
2) Konsultasi pihak ketiga. Ini digunakan hanya sebagai pihak yang netral
untuk membantu orang lain menyelesaikan konflik secara konstruktif.
3) Perubahan perilaku. Ini digunakan hanya untuk kasus serius yaitu terjadi
konflik disfungsional. Moodel edukasi, perkembangan pelatihan atau

pelatihan sensitifitas dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik


dengan cara mengembangkan kesadaran diri dan perubahan perilaku pada
pihak yang terlibat.
4) Pemetaan tanggung jawab. Ketika ambiguitas timbul akibat peran yang
tidak jelas atau peran baru, sering kali semua pihak perlu berkumpul
untuk memperjelas fungsi dan tanggung kawab peran.
5) Perubahan struktur. Kadang kala sebagai manajer perlu terlibat dengan
konflik.
6) Menunjuk satu pihak. Ini merupakan penyelesaian sementara yang harus
digunakan dalam krisis ketika tidak ada waktu untuk mengatasi konflik
secara efektif.

10. Dokumentasi Manajemen Konflik

Dalam manajemen konflik dibutuhkan pendokumentasian sebagai


catatan/bukti penanganan konflik yang telah diselesaikan ataupun belum
diselesaikan yang membutukan tindak lanjut ke depannya.
Pendokumentasiannya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

9
Tabel 1 Pendokumentasian Manajemen Konflik Di Ruangan
Nama Ruangan:
Kepala Ruangan:
Sumber Penanganan
No Hari/tanggal Data Konflik Tindak lanjut Keterangan Pa
konflik Konflik penanganan konflik

2
Dst
Sebelum mendokumentasikan manajemen konflik di ruangan maka
perlu dilakukan pengisian Lembar Observasi Manajemen Konflik di Ruangan
dengan format sebagai berikut:
Lembar Observasi sebagai Laporan Kepala Ruangan

1. Apakah konflik terjadi di ruangan?


Ya Tidak
2. Sebutkan konflik yang terjadi:

-
3. Bagaimana kepala ruangan menangani konflik tersebut, uraikan...

11. Contoh Penyelesaian Kasus

Di ruang rawat inap Kenanga RSUD dr. Soetomo Surabaya, dirawatlah

pasien bernama Ny. Diyah yang berusia 47 tahun dengan diagnosa medis
Gastritis, Ny. Diyah selama di rumah sakit ditemani oleh anaknya yang
berprofesi sebagai dokter. Kebetulan siang itu yang berjaga adalah perawat
Puspita yang baru bekerja 1 bulan di rumah sakit tersebut karena baru lulus
dari jenjang pendidikanya.
Perawat Puspita hendak melakukan pemasangan infus pada Ny. Diyah
untuk memberikan terapi cairan, tetapi pasien merasa tidak nyaman dengan
infusnya dan akhirnya infus lepas. Setelah sekian lama anak pasien
memanggil perawat dengan memencet bel tapi tidak ada respon, sedangkan

10
kondisi Ny. Diyah sudah lemas karena darah yang tercucur banyak dari infus.
Akhirnya anak pasien menemui langsung perawat Puspita ke Nurse Station.
Pada saat pemasangan infus baru ternyata tidak bisa masuk karena
sudah terjadi macet pada infus sebelumnya sehingga pemasangan susah dan
menyakitkan pasien. Anak pasien pun merasa kecewa dengan pelayanan
perawat Puspita dan ia bergegas menemui dan komplen kepada PJ pada sift
siang itu.

Lembar Observasi sebagai Laporan Kepala Ruangan


1. Apakah konflik terjadi di ruangan?
Ya Tidak
2. Sebutkan konflik yang terjadi:
Konflik antara perawat dan keluarga pasien karena pelayanan perawat
kurang memuaskan (pemasangan infus kurang tepat menyebabkan infus
lepas dan darah banyak keluar akibat tidak segera dipasang kembali)
3. Bagaimana kepala ruangan menangani konflik tersebut, uraikan...
Cara akomodasi : Pj shift membantu dalam tindakan pemasangan infus
dan meminta maaf kepada pasien dan keluarga sehingga dapat
menyelesaikan konflik tersebut.

11
Tabel 1 Pendokumentasian Manajemen Konflik Di Ruangan
Nama Ruangan:
Kenanga Kepala
Ruangan: Mega
Penanganan
No Hari/tanggal Data Konflik Sumber konflik Tindak lanjut Keterangan Pa
Konflik
penanganan konflik

1 Rabu Perawat puspita Ketidakpuasaan Akomodasi Pj shift membantu Konflik teratasi


3/03/2021 kurang tepat pelayanan dalam tindakan
dalam pemasangan infus dan
pemasangan infus meminta maaf kepada
sehingga infus pasien dan keluarga
lepas dan darah sehingga dapat
tercucur banyak. menyelesaikan konflik
Perawat kurang tersebut
cepat dalam
merespon pasien
dan pemasangan
infus yang
dilakukan
menyakitkan
pasien

E. Ringkasan
Setiap kelompok dalam satu organisasi, dimana didalamnya terjadi interaksi
antara satu dengan lainnya, memiliki kecenderungan timbulnya konflik. Lingkup
konflik dalam keperawatan dapat terjadi di dalam diri perawat sendiri, diantara
perawat dengan perawat, perawat dengan tenaga kesehatan lain, perawat dengan
klien atau keluarga, perawat dengan organisasi keperawatan, serta organisasi perawat
dengan organisasi kesehatan lainnya. Beberapa konflik berfokus pada hubungan
kerja yang dilakukan, konflik antara tugas yang saling berhubungan, serta
hubungan
personal dan sosial. Konflik sangat erat kaitannya dengan perasaan
manusia, termasuk perasaan diabaikan, disepelekan, tidak dihargai, ditinggalkan, dan
juga perasaan jengkel karena kelebihan beban kerja.
Konflik yaitu keputusan-keputusan untuk bertindak dalam suatu cara tertentu
12
dalam suatu episode konflik. Konflik yang terjadi terus menerus dalam suatu

13
organisasi. Menurut Nursalam 2014 dalam (Erita, 2020) langkah-langkah
menyelesaikan suatu konflik meliputi Identifikaksi jenis konflik untuk menentukan
waktu yang diperlukan, setelah dilakukan pengumpulan fakta dan memvalidasi
semua
perkiraan melalui pengkajian lebih mendalam. Masuk pada konflik yang diyakini

dapat diselesaikan dengan baik. Menyeleksi metode dalam menyelesaikan konflik.


Penyelesaian konflik memerlukan strategi yang berbeda-beda. Seleksi metode yang
paling sesuai untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.

F. Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen konflik dalam keperawatan?
2. Bagaimana teknik manajemen konflik dalam pengelolaan ruang rawat?
3. Bagaimana proses dalam konflik, tolong sebutkan dan jelaskan!

4. Bagaimana strategi yang dapat digunakan oleh manajer untuk menangani


konflik dalam unit atau organisasional secara efektif?
5. Sebelum mendokumentasikan manajemen konflik di ruangan, maka lembar
apa saja yang perlu dilakukan pengisian?

14
DAFTAR PUSTAKA

Asmuji. (2014). Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Yogjakarta: Ar-


Ruzz Media.

Erita. (2019). Buku Pembelajaran Manajemen Konflik Keperawatan. Jakarta:


Universitas Kristen Indonesia.

Hariyati, & Tutik, S. (2014). Perencanaa Pengembangan dan Utilisasi Tenaga


Keperawatan Edisi I. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Hasibuan, E. K., & Sinurat, L. R. (2020). Manajemen Dan Strategi Masalah Dalam
Pelayanan Keperawatan. Malang: Ahlimedia Press.

Hidaya, N., Alfianur, & Handayani, F. (2021). Manajemen Dan Kepemimpinan


Dalam Keperawatan. Indramayu: CV. Adanu Abimata.

Ismainar, H. (2018). Manajemen Unit Kerja Untuk Perekam Medis Dan Informasi
Kesehatan Ilmu Kesehatan Masyaraka Keperawata Dan Kebidanan.
Yogyakarta: Deepublish.

Kamila, L., Said, A., & Risky, S. (2020). Manajemen Keperawatan. Bandung: CV.
MEDIA SAINS INDONESIA.

Marquis & Hutson. (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Jakarta:


EGC).

Sihombing, R. M., Tahulending, P. S., Agustine, U., Rumerung, C. L., Hutapea, A.


D., Manalu, N. V., et al. (2021). Manajemen Keperawatan. Yayasan Kita
Menulis.

WirawJank.a r(t2a0: 1S0a)l.e mKobna fHliku mdaann ikMaa. najemen Konflik : Teori, Aplikasi, dan
Penelitian.

15

Anda mungkin juga menyukai