Anda di halaman 1dari 19

STRATEGI PEMBELAJARAN DAN IMPLIKASINYA PADA

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN


Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Pembelajaran
Dosen Pengampu: Drs. i, M. Pd

Disusun oleh:
Kelompok 7 – 5B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan tuntunan-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Kelas dengan baik dan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak hambatan yang kami
hadapi. Tanpa bimbingan dari berbagai pihak, maka kami tidak dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan tepat waktu. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Chumdari, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Teknologi Pembelajaran dan semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan kami, maka dari itu kami menerima segala kritik dan saran yang
sifatnya membangun.

Akhir kata, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
terkhusus mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sebelas
Maret.

Surakarta, 9 November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................ ii
Daftar Isi .................................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Pembelajaran ................................................................................................ 3
B. Pengertian Strategi Pembelajaran ................................................................................... 4
C. Komponen Strategi Pembelajaran .................................................................................. 4
D. Kriteria Strategi Pembelajaran........................................................................................ 7
E. Peningkatan Efektivitas Pembelajaran ......................................................................... 10
F. Implikasi Strategi Pembelajaran Terhadap Peningkatan Efektivitas .............................. 12
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................................. 15
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan siswa dan mutu pendidikan tentu penting, dalam artian


pendidikan bertugas untuk menyiapkan peserta didik agar dapat mencapai peradaban
yang maju melalui perwujudan suasana yang kondusif, aktivitas pembelajaran yang
menarik dan mencerahkan, serta proses pendidikan yang kreatif. Pendidikan juga
menciptakan kemandirian baik pada individu maupun bangsa. Pendidikan yang
menumbuhkan jiwa kemandirian sangat penting untuk dapat bertahan dalam
menghadap irealitas. Oleh karena itu pendidikan harus menjadi bagian dari proses
perubahan bangsa menuju masyarakat madani, yakni masyarakat demokratis, taat,
hormat, dan tunduk pada hukum dan perundang-undangan, melestarikan
keseimbangan lingkungan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sasaran umum
pendidikan yaitu pengembangan potensi peserta didik untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan
keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Dewasa ini kegiatan pembelajaran di setiap jenjang pendidikan harus
dikembangkan sesuai dengan abad ini, sehingga setiap guru dituntut untuk memiliki
pemahaman yang tinggi terhadap pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan
metode pembelajaran. Hal ini sangat penting, dikarenakan guru merupakan perencana
utama dalam suatu kegiatan pembelajaran.

Proses kegiatan pembelajaran direncanakan dan didesain oleh guru sedemikian


rupa, guna tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Idealnya pembelajaran yang sesuai dengan abad ini yaitu pembelajaran yang berpusat
pada siswa, agar pembelajaran yang dialami siswa menjadi lebih bermakna. Selain itu,
model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran haruslah bervariasi,
sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan ketika proses pembelajaran berlangsung.
Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap pendekatan, model, strategi,
metode dan teknik pembelajaran tidak bisa diabaikan.

Sebagai contoh Implikasi strategi pembelajaran pada peningkatan efektifitas


pembelajaran dapat dilihat pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013 yaitu
1
pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar matapelajaran), dan
tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan
peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun
kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). (Lampiran
Permendikbud No 22 Tahun 2016).

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam makalah ini akan membahas tentang
strategi pembelajaran, jenis-jenis strategi pembelajaran, istilah yang terkait dengan
strategi pembelajaran, dan unsur-unsur strategi pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran?


2. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
3. Bagaimana komponen strategi pembelajaran?
4. Bagaimana kriteria pemilihan strategi pembelajaran?
5. Apa pengertian dari prinsip-prinsip efektivitas pembelajaran?
6. Bagaimana ciri-ciri pembelajaran yang efektif?

C. Tujuan

Tujuan dasar dari penulisan makalah ini secara umum adalah untuk
menambah wawasan bagi mahasiswa, sedangkan secara khusus:

1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran


2. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran
3. Untuk mengetahui komponen strategi pembelajaran
4. Untuk mengetahui kriteria pemilihan strategi pembelajaran
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip efektivitas pembelajaran
6. Untuk mengetahui ciri-ciri pembelajaran yang efektif

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran

Akhir-akhir ini muncul istilah baru yaitu pembelajaran. Terdapat perbedaan


pengertian antara pengajaran dan pembelajaran. Pengajaran berpusat pada guru,
sedangkan pembelajaran berpusat pada siswa. Beberapa ahli merumuskan pengertian
pembelajaran:

a. Menurut Syaiful Sagala, pembelajaran ialah membelajarkan siswa


menggunakan asas pendidikan meupun teori belajar yang merupakan penentu
utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi
dua arah. Mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan
belajar dilakukan oleh peserta didik.
b. Menurut Corey pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan
seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam
tingkah laku dalam kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi
tertentu.
c. Menurut Oemar Hamalik pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material pasilitas, perlengkapan dan prosedur
yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia yang
terlibat dalam proses pembelajaran terdiri atas siswa, guru dan tenaga lainnya,
misalnya tenaga labolatorium. Materil meliputi buku-buku, papan tulis,
fotografi, slide dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan
kelas, perlengkapan audio visual juga komputer. Prosedur meliputi jadwal, dan
metose penyampaian informasi, praktek, balajar, ujian dan sebagainya.

Dari teori-teori yang dikemukakan banyak ahli tentang pembelajaran Oemar


Hamalik mengemukakan tiga rumusan yang dianggap lebih maju dibandingkan
dengan rumusan terdahulu yaitu;

1. Pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi


belajar bagi peserta didik.

3
2. Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga
masyarakat yang baik.
3. Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa mengahadapi kehidupan
masyarakat sehari-hari.

B. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha
untuk mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan awalnya digunakan dalam
lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang
memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran
yang dikenal dalam istilah strategi pembelajaran.

Menurut J.R David (1976) strategi pembelajaran adalah perencanaan yang


berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Sementara itu dick and Carey (1985) berpendapat bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan
bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar siswa/peserta latih. Pendapat dari
moedjiono (1993) strategi pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan
mengupayakan terjadinya konsisiten antara aspek-aspek dari komponen pembentuk
sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru menggunakan siasat tertentu

Merujuk dari beberapa pendapat diatas strategi pembelajaran dapat dimaknai


secara sempit dan luas. Secara sempit strategi mempuanyai kesamaan dengan metoda
yang berarti cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Secara luas
strategi dapat diartikan sebagai suatu cara penetakapan keseluruhan aspek yang
berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, teramasuk perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian.

C. Komponen Strategi Pembelajaran

Selain urutan kegiatan pembelajaran di atas, guru perlu menentukan metode


pembelajaran dan alat atau media pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan
materi pelajaran. Dengan demikian, metode pembelajaran berfungsi sebagai cara
dalam menyajikan (menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan) isi pelajaran
kepada peserta didik untuk mencapai tujuan / kompetensi tertentu. Namun, perlu

4
diingat bahwa tidak setiap metode sesuai untuk mencapai tujuan / kompetensi tertentu.
Oleh karena itu, beberapa metode yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran,
adalah metode ceramah (lecture), metode demonstrasi, metode penampilan atau
praktik, metode diskusi, metode pemberian tugas/latihan, simulasi, dan sebagainya.

Selain metode pembelajaran, langkah selanjutnya yang harus dilakukan ádalah


menentukan alat atau media pembelajaran. Media adalah alat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Media
dapat berupa alat-alat elektronik, gambar, buku, model dan sebagainya. Ada beberapa
pengelompokan media pembelajaran yang dilakukan, seperti pengelompokan kedalam:
(a) media cetak dan non-cetak, (b) media elektronik dan non-elektronik, (c) media
projected dan non-projected, dan (d) media tradisional dan modern.

Media pembelajaran dapat juga dibedakan dari yang sudah jarang


dipergunakan sampai dengan jenis media yang paling banyak digunakan secara luas,
yaitu: (1) foto/gambar, (2) sketsa, (3) diagram, (4) bagan (chart), (5) grafik (graphs),
(6) kartun, (7) poster, (8) peta dan globe, (9) papan planel (flannel board), (10) papan
buletin (bulletin board), (11) transparansi (OHP), (12) slide (film bingkai), (13) film,
(14) audio atau radio, (15) video (VCD) atau TV, (16) komputer, dan (17) internet
(Sadiman, dkk., 1986).

Media dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena berbagai


kemampuannya sebagai berikut:

1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak dampak oleh mata, seperti
penggunaan gambar, film perkembangan kuman atau sel
2. Menyajikan benda atau peristiwa yang terlalu jauh dari peserta didik, misalnya
penggunaan gambar atau video tentang air terjun Niagara, bulan, perut bumi, dan
sebagainya.
3. Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit, berlangsung dengan sangat cepat
atau sangat lambar menjadi lebih sistematis dan sederhana. Misalnya video
bekerjanya suatu mesin
4. Menyajikan benda atau peristiwa berbahaya ke hadapan peserta didik, seperti
video tentang harimau yang menerkam mangsanya

5
5. Meningkatkan daya tarik pelajaran dan perhatian peserta didik, seperti
penggunaan program audio untuk membelajarkan keterampilan berbicara
(speaking) yaitu cara pelafalan kosakata, kalimat, atau dialog dan sebagainya.
6. Meningkatkan sistematika pembelajaran, seperti penggunaan transparansi / OHP,
power point, kaset audio, dan grafik dalam pembelajaran.

Mengingat media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran itu


beraneka ragam, maka guru harus melakukan pemilihan berdasarkan pertimbangan
tertentu, seperti: tujuan/ kompetensi yang harus dikuasai, tinggi rendahnya
kemampuan media dalam mencapai tujuan, atau dukungan terhadap isi pelajaran,
kemudahan memperoleh media, keterampilan guru dalam menggunakannya,
ketersediaan waktu menggunakannya, dan sesuai dengan taraf berpikir peserta didik.
Pemilihan media pembelajaran dapat juga didasarkan atas pertimbanganpertimbangan
sebagai berikut:

1. Biaya yang lebih murah baik pada saat pembelian maupun pemeliharaan.
2. Kesesuaian dengan metode pembelajaran.
3. Kesesuaian dengan karakteristik siswa.
4. Pertimbangan praktis, seperti kemudahan untuk dipindahkan, kesesuaian dengan
fasilitas yang ada di kelas, kemampuan penggunaannya, daya tahannya, dan
kemudahan baik dalam perbaikan maupun perawatan.
5. Ketersediaan media tersebut berikut suku cadangnya di pasaran dan
ketersediaannya bagi peserta didik.

Oleh karena itu, keefektifan suatu media pembelajaran sangat ditentukan oleh
sedikitnya tiga faktor, yaitu ketepatan dalam memilih media yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, kesesuaian media dengan karakteristik sasaran atau
peserta didik, dan ketepatan cara menggunakannya. Dengan memperhatikan ketiga
faktor tersebut, diharapkan suatu media pembelajaran akan mampu membelajarkan
peserta didik secara efektif. Misalnya, modul yang dirancang khusus untuk kegiatan
belajar mandiri. Meskipun tanpa kehadiran guru, tentu peserta didik dapat belajar
sendiri dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif.

Kemudian yang perlu dipertimbangkan adalah pola-pola pembelajaran, baik


dalam bentuk kelompok besar (klasikal), kelompok kecil, atau pembelajaran

6
individual (belajar mandiri). Pola-pola pembelajaran ini akan dapat menentukan
metode dan alat atau media pengajaran yang digunakan. Misalnya bila pembelajaran
yang dilaksanakan bersifat klasikal atau kelompok besar, maka metode yang tepat
adalah ceramah; sedangkan media yang digunakan dapat berupa papan tulis, gambar,
audio kaset atau radio, program video pembelajaran. Kemudian bila pembelajaran
yang akan dilaksanakan dalam bentuk kelompok kecil, maka metode yang tepat adalah
diskusi kelompok, penugasan kelompok, kerja kelompok, simulasi, dialog dan
sebagainya. Apa bila pembelajaran yang akan dilaksanakan bersifat individual, maka
metode yang tepat adalah tutorial, bimbingan individual, tugas mandiri dan lain-lain.

Dasar pertimbangan utama dalam memilih metode dan media pembelajaran


adalah kompetensi/ tujuan pembelajaran. Apabila kompetensi dasarnya adalah peserta
didik dapat mengucapkan nama makanan dan minuman dengan lafal yang benar, maka
metodenya adalah pemberian tugas atau latihan. Kegiatan pembelajarannya dapat
menggunakan gambar realita untuk memperkenalkan nama makanan dan minuman.
Kemudiaan, peserta didik dilatih untuk mengucapkan kosa kata baru dan berlatih
mengeja kosa kata baru yang dikenalkan.

Selain urutan kegiatan pembelajaran seperti diuraikan di atas, yang perlu


diperhatikan adalah urutan belajar, yaitu pemahapan materi pembelajaran yang akan
diberikan kepada peserta didik agar lebih mudah dipahami. Kemungkinan urutannya
adalah: (1) dari yang mudah ke yang sukar, (2) dari yang sudah diketahui ke hal yang
baru, (3) dari yang kongkret ke yang abstrak, (4) dari yang sederhana ke yang rumit
(kompleks), (5) dari keseluruhan ke rincian atau bagian, (6) dari permulaan sampai
akhir, (g) dari yang lampau ke yang akan datang (kronologis), (7) dari dalil ke contoh
atau sebaliknya, (8) dari pengindraan ke pemikiran, dll. (Miarso, 2004).

D. Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran

Kriteria strategi pembelajaran adalah aturan tentang menentukan peringkat -


peringkat kondisi sesuatu atau rentangan - rentangan nilai agar data yang diperoleh
dari lapangan dapat dipahami oleh orang lain dan bermakna bagi pengambil keputusan
dalam rangka memilih strategi pembelajaran yang terbaik, tepat, dan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi peserta didik.

7
Pemilihan strategi pembelajaran pada dasarnya membandingkan antara satu
jenis strategi pembelajaran dengan jenis strategi pembelajaran yang lain berdasarkan
kriteria tertentu. Kriteria, tolok ukur atau standar adalah sesuatu ukuran yang
digunakan sebagai patokan atau batas minimal untuk memilih sesuatu. Oleh karena
itu, setiap pemilihan strategi pembelajaran diperlukan kriteria sebagai acuan atau
patokan. Karena kegunaan kriteria adalah untuk mengambil keputusan.

Pemilihan strategi pembelajaran dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan


atau kriteria: (a) tujuan belajar, yaitu jenis dan jenjangnya; (b) materi atau isi
pelajaran, yaitu sifat, kedalaman dan banyaknya; (c) peserta didik, yaitu latar
belakang, motivasi, gaya belajar serta kondisi fisik dan mentalnya; (d) tenaga
kependidikan yaitu jumlah, kualifikasi, dan kompetensinya; (e) waktu, yaitu lama dan
jadwalnya; (f) sarana yang dapat dimanfaatkan, dan (g) biaya (Miarso, 2004).

Pemilihan strategi pembelajaran hendaknya ditentukan berdasarkan kriteria


berikut: a) orientasi strategi pada tugas pembelajaran; b) relevan dengan isi atau materi
pembelajaran; metode dan teknik yang digunakan difokuskan pada tujuan yang ingin
dicapai; d) media pembelajaran yang digunakan dapat merangsang indra peserta didik
secara simultan (Hamzah B. Uno, 2007: 9)

Menurut Mayer, beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam memilih


strategi pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

1. Berorientasi pada tujuan pembelajaran. Tipe perilaku apa yang diharapkan dapat
dicapai oleh peserta didik. Misalnya peserta didik mampu menyusun bagan
analisis instruksional. Maka strategi pembelajaran yang paling efektif adalah
metode pemberian tugas dan latihan praktik langsung.
2. Pilih metode dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan keterampilan yang
diharapkan dapat dimiliki peserta didik saat bekerja nanti (berorientasi pada dunia
kerja). Misalnya kompetensi dasarnya, peserta didik mampu memprogram data
komputer (programmer). Dengan demikian metode yang paling tepat adalah
praktikum, analisis kasus atau pemecahan masalah (problem solving).
3. Gunakan media pembelajaran yang sebanyak dan sevariasi mungkin untuk
memberikan rangsangan pada semua indra peserta didik. Misalnya salah satu cara
yang khusus digunakan untuk mengetahui kebutuhan jenis media dan bahan

8
belajar dalam suatu kurikulum yaitu melalui identifikasi kurikulum. Dari kegiatan
identifikasi ini akan diketahui materi mana yang membutuhkan media video dan
materi mana yang membutuhkan media dan bahan belajar lain untuk mencapai
kompetensinya. Dengan demikian tidak lagi terjadi kesalahan dalam pemilihan
media dan bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhan materi pembelajaran
tertentu. Misalnya ada sub-pokok bahasan yang efektif dicapai dengan media
audio, sedangkan sub-pokok bahasan lain-nya menggunakan media televisi atau
video, atau menggunakan jenis media lainnya.
Pemilihan strategi pembelajaran yang efektif merupakan keterampilan
yang harus dimiliki oleh seorang guru. Oleh karena itu, pemilihan strategi
pembelajaran harus memperhatikan kriteria, yaitu:

1. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan tujuan atau kompetensi, maksudnya


setiap tujuan apakah masuk dalam kawasan koknitif, afektif, psikomotor pada
hakekatnya dapat menggunakan strategi pembelajaran tertentu untuk
mencapainya. Oleh karena itu dalam menentukan strategi pembelajaran harus
mengacu pada kata kerja yang digunakan sebagai indikatornya.
2. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan, maksudnya secara
konseptual materi pelajaran dibagi dalam beberapa jenis pengetahuan, misalnya
verbal, visual, konsep, prinsip, proses, prosedural dan sikap. Selain itu dimensi
meliputi enam jenjang mulai mengingat sampai mencipta. Oleh karena itu setiap
jenis pengetahuan membutuhkan strategi pembelajaran tertentu untuk
mencapainya. Misalnya pengetahuan yang bersifat verbal akan efektif bila
menggunakan strategi ekspositori (penjelasan), dan sebagainya. Namun, yang
perlu diperhatikan tidak ada satupun strategi pembelajaran cocok untuk semua
jenis pengetahuan.
3. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran, misalnya siapakah peserta didik
yang akan menggunakan strategi pembelajaran, bagaimana karakteristiknya,
berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang pendidikan, sosial ekonominya,
bagaimana motivasi, minat dan gaya belajarnya. Adapun karakteristik peserta
didik yang perlu diperhatikan yaitu: 1) karakteristik atau keadaan yang berkenaan
dengan kemampuan awal atau “prerequisite skill” seperti : kemampuan
intelektual, kemampuan berpikir, dan kemampuan gerak atau psychomotor skills;
2) karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial
9
kebudayaan (sosiocultural); 3) karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan-
perbedaan kepribadian, seperti: sikap, perasaan, perhatian, minat, motivasi dan
sebagainya.
4. Biaya, penggunaan strategi pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Apa artinya bila menimbulkan
pemborosan. Oleh karena itu berapa beaya yang diperlukan untuk membuat,
membeli atau menyewa media tersebut terlalu mahal atau terlalu murah untuk
disesuaikan dengan tujuan yang diharapkan.
5. Kemampuan strategi pembelajaran, untuk belajar individual (belajar mandiri),
kelompok kecil (kooperatif, kolaboratif, dll), kelompok besar atau klasikal
(konvensional).
6. Karakteristik strategi pembelajaran yang bersangkutan, apa kelebihan dan
kekurangannya, bagaimana karakteristiknya, bagaimana kemampuan strategi
pembelajaran dalam menyajikan informasi, dan sebagainya. Artinya tergantung
pada masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran dan gabungan di antaranya.
Misalnya dapat menggunakan pendekatan pembelajaran tematik, pembelajaran
pemecaan masalah, pembelajaran inkuiri, belajar menemukan, dan sebagainya.
7. Waktu, berapa lama waktu yang diperlukan untuk melaksanaan strategi
pembelajaran yang dipilih, berapa lama waktu yang tersedia untuk menyajikan
materi tersebut, dan sebagainya.

E. Efektivitas Pembelajaran

1. Pengertian dan Prinsip-prinsip Pembelajaran

Sesuatu kegiatan dikatakan efektif bila kegiatan itu dapat diselesaikan pada
waktu yang tepat dan mencapai tujuan yang diinginkan. Efektivitas menekankan
pada perbandingan antara rencana dengan tujuan yang dicapai. Oleh karena itu
efektivitas pembelajaran sering kali diukur dengan tercapainya tujuan
pembelajaran, atau dapat pula diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu
situasi.

Sedangkan pembelajaran yang efektif adalah yang menghasilkan belajar yang


bermanfaat dan bertujuan bagi peserta didik, melalui pemakaian prosedur yang
tepat (Miarso, 2004). Pengertian ini mengandung dua indikator, yaitu terjadinya

10
belajar pada peserta didik dan apa yang dilakukan guru. Oleh karena itu prosedur
pembelajaran yang dipakai oleh guru dan terbukti peserta didik belajar akan
dijadikan fokus dalam usaha untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta


didik untuk belajar keterampilan spesifik, ilmu pengetahuan, dan sikap serta yang
membuat peserta didik senang (Dick & Reiser, 1989). Pembelajaran yang efektif
memudahkan peserta didik untuk belajar sesuatu yang bermanfaat, seperti: fakta,
keterampilan, nilai, konsep, cara hidup serasi dengan sesama, atau sesuatu hasil
belajar yang diinginkan. Dengan demikian, pembelajaran yang efektif adalah
suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan
mudah, menyenangkan, dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan
harapan (Sutikno, 2007).

2. Ciri-ciri dan Indikator Pembelajaran yang Efektif

Ada beberapa ciri pembelajaran yang efektif, yaitu :

a. peserta didik menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui


mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan
perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan
kesamaan-kesamaan yang ditemukan,
b. Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam
pelajaran,
c. Aktivitas-aktivitas peserta didik sepenuhnya didasarkan pada pengkajian,
d. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada peserta
didik dalam menganalisis informasi,
e. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan
keterampilan berpikir, serta
f. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan
gaya mengajar guru (Eggen & Kauchak,1998).
Menurut Wottuba and Wright (1975) menyimpulkan ada tujuh indikator yang
menunjukkan pembelajaran efektif, yaitu:

a. Pengorganisasian pembelajaran dengan baik;


b. Komunikasi secara efektif;
11
c. Penguasaan dan antusiasme dalam mata pelajaran;
d. Sikap positif terhadap peserta didik;
e. Pemberian ujian dan nilai yang adil;
f. Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran; dan
g. Hasil belajar peserta didik yang baik (Miarso, 2004).

F. Implikasi Strategi Pembelajaran Terhadap Peningkatan Efektivitas

Pembelajaran Konsepsi pembelajaran modern menuntut peserta didik aktif,


responsif, dan aktif dalam mencari, memilih, menemukan, menganalisis,
menyimpulkan, dan melaporkan hasil belajarnya. Model pembelajaran semacam ini
hanya dapat terlaksana dengan baik apabila guru mampu mengembangkan strategi
pembelajaran yang efektif. Mengingat terdapat berbagai strategi pembelajaran yang
dapat digunakan oleh guru, namun tidak semua sama efektifnya dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Untuk itu dibutuhkan kreativitas guru dalam mengembangkan
dan memilih strategi pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu perlu diciptakan
proses pembelajaran yang menantang dan merangsang otak (kognitif), menyentuh dan
menggerakkan perasaan (afektif), dan mendorong peserta didik untuk melakukan
kegiatan (motorik) serta bila memungkinkan peserta didik mempraktekkan
pengetahuan dan keterampilan dalam suasana konkrit (Soedijarto, 2000).

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai sumber


belajar dan memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk tidak saja menerima
(reseptif) dan mengungkapkan (ekspresif), tetapi juga menerapkan apa-apa yang
dipelajarinya (aplikatif). Dengan demikian, kreativitas guru dalam memilih strategi
pembelajaran yang tepat akan berimplikasi pada peningkatan efektivitas kegiatan
pembelajaran.

Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan supaya diselenggarakan


secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik (Pasal 19, PP No.19 th 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan). Dengan demikian, proses belajar peserta didik lebih menarik, menantang,
menyenangkan dan hasilnya bertahan lama dan bermanfaat bagi proses belajar lebih
12
lanjut. Berbagai strategi belajar dan pembelajaran yang inovatif, sebagai bentuk
aplikasi konsep teknologi pendidikan, yaitu: belajar berbasis masalah, belajar berbasis
aneka sumber (BEBAS), pembelajaran elaboratif, pembelajaran yang aktif, interaktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM), pembelajaran berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) atau ICT, seperti e-dukasi net, ASEAN SchoolNet,
serial televisi ACI (Aku Cinta Indonesia =Amir Cici dan Ito), siaran Televisi Edukasi
(TVE), dan lain lain.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lengkungan belajar. Dengan kata lain merupakan upaya
menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar.
2. Strategi pembelajaran adalah perpaduan dari uraian kegiatan, cara
pengorganisasian materi pelajaran dan peserta didik, peralatan dan media, serta
waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan/kompetensi yang telah ditetapkan.
3. Strategi pembelajaran terdiri dari empat komponen utama, yaitu: urutan kegiatan
pembelajaran, metode, media, dan waktu. Sedangkan menurut Dick and Carey ada
5 komponen umum strategi pembelajaran yaitu: (1) kegiatan pembelajaran
pendahuluan, (2) penyampaian informasi, (3) partisipasi peserta didik (4) tes, dan
(5) kegiatan tindak lanjut.
4. Pembelajara efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
untuk belajar keterampilan spesifik, ilmu pengetahuan, dan sikap serta yang
membuat peserta didik senang. Dengan kata lain pembelajaran yang efektif adalah
suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan
mudah, menyenangkan, dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai degan
harapan.
5. Indikator pembelajaran efektif, yaitu: (1) pengorganisasian pembelajaran dengan
baik; (2) komunikasi secara efektif; (3) penguasaan dan antusiasme dalam mata
pelajaran; (4) sikap positif terhadap peserta didik; (5) pemberian ujian dan nilai
yang adil; (6) keluwesan dalam pendekatan pembelajaran; dan (7) hasil belajar
peserta didik yang baik.
6. Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan oleh setiap guru karena terdapat
kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan serta tersusun untuk
mencapai tujuan. Tiap proses belajar memiliki strategi pembelajran tertentu.
Gunanya adalah agar peserta belajar dapat mengikuti proses belajar demikian pula
sehingga mampu mencapai manfaat belajar yang maksimum. Seorang guru bisa
menggunakan berbagai bentuk strategi yang digunakan agar siswa tidak merasa

14
bosan pada saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga kelas akan terasa
lebih hidup dan menyenangkan.

B. Saran-Saran

1. Pendidik perlu lebih memperhatikan di dalam pemilihan strategi pembelajaran


alangkah lebih baik jika berdasarkan pada kriteria: (1) tujuan belajar, yaitu jenis
dan jenjangnya; (2) materi atau isi pelajaran, yaitu sifat, kedalaman dan
banyaknya; (3) peserta didik, yaitu latar belakang, motivasi, gaya belajar serta
kondisi fisik dan mentalnya; (4) tenaga kependidikan yaitu jumlah, kualifikasi,
dan kompetensinya; (5) waktu, yaitu lama dan jadwalnya; (6) sarana yang dapat
dimanfaatkan, dan (7) biaya.
2. Pendidik perlu menjaga dan mengupayakan proses pembelajaran pada setiap
satuan pendidikan dapat diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Masitoh & Laksmi Dewi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: DEPAG RI

Wahab, Rohmalina. 2016. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

16

Anda mungkin juga menyukai