Anda di halaman 1dari 16

1.

Sizing PV
Langkah-langkah:
a. Hitung kebutuhan energy harian pada malam hari (17.00-07.00) dan siang hari (07.00-
17.00), kemudian tambahkan perkiraan kenaikan beban sebesar 30%
b. Cari dari berbagai sumber (NASA, Renewable Ninja, Global Solar Atlas, BMKG) data iradiasi
matahari (kWh/m2/day) di lokasi PV
c. Tentukan rata-rata iradiasi harian terendah dalam satu tahun
d. Tentukan rugi-rugi pada AC Coupling: modul PV (akibat kenaikan temperature, shading),
inverter jaringan, inverter baterai, kabel, baterai
e. Hitung rugi total:
Rugi pada siang hari (%) = rugi modul PV + rugi inverter jaringan + rugi inverter baterai + rugi
kabel
Rugi pada malam hari (%) = Rugi siang + rugi baterai
f. Hitung kebutuhan total energy dari modul PV untuk siang dan malam hari dengan
memperhitungkan rugi-rugi, sebesar:
energi siang energi malam
Total energi modul ( kWh )= +
100 %−rugi siang 100 %−rugi malam
g. Hitung kapasitas modul berdasarkan total energy modul dan minimum rata-rata iradiasi:
Total energi modul
Kapasitas modul (kW )= x GSTC , GSTC=1000W/m2
Minimum rata−ratairadiasi

h. Tentukan jumlah modul PV yang dibutuhkan berdasarkan kapasitas modul dan daya nominal
PV:
Kapasitas modul
Jumlah modul=
Daya nominal PV
32.150Wp/200Wp=160,75x200Wp=162x200Wp panel surya
Contoh sizing PV
Daily Load Curve
2.50

Active Power (kW)


2.00
1.50
1.00
0.50
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324
Time (Hour)

Ma
Month Jan Feb Mar Apr y Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
1.7 2.8 4.0 3.8 3.1 2.0
Solar irradiation (kWh/m2/day) 2.2 3 7 3 3.37 3.2 3.6 3 7 7 2.3 7

Solar irradiation (kWh/m2/day)


Lokasi Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Tanjung 2.2 1.73 2.87 3 3.37 3.2 3.6 4.03 3.87 3.17 2.3 2.07
Priuk
Bekasi 4.46 4.44 4.65 4.64 4.13 4.44 4.69 5.19 5.22 4.68 4.59 4.08
Bandung 6.37 6.49 6.79 4.69 4.67 3.85
Bogor 3.79 4.07 1.15

Rugi siang = rugi PV + rugi inverter jaringan+rugi inverter baterai+ rugi kabel = 22%
Rugi malam = Rugi siang+ rugi baterai
= rugi PV + rugi inverter jaringan+rugi inverter baterai+ rugi kabel+rugi baterai = 37.5%
energi malam energi siang
Total energi modul= + = 60.15 kWh
100−rugi malam 100−rugi siang
Total energi modul
Kapasitas modul= x G STC = 52.3 kW untuk daerah Bogor
Minimum rata−rata iradiasi
Panel surya yang digunakan 340 Wp, maka jumlah modul yang dibutuhkan sebanyak:
Kapasitas modul
Jumlah modul= =154 modul PV
Daya nominal PV
Bogor Tanjung Priok Bekasi
Energi siang (130%) 13.38 13.38 13.38
energi malam (130%) 26.81 26.81 26.81
Iradiasi minimum (kWh/m2/day) 1.15 1.73 4.08
rugi PV (%) 11.5 11.5 11.5
rugi inverter jaringan (%) 3.0 3.0 3.0
rugi inverter baterai (%) 6.0 6.0 6.0
rugi kabel (%) 2.0 2.0 2.0
rugi baterai (%) 15.0 15.0 15.0
total energi modul (kWh) 60.15 60.15 60.15
kapasitas modul (kW) 52.30 34.77 14.74
Jumlah modul @340Wp 153.83 102.26 43.36

2. Sizing Protection

a. Catat arus hubung singkat dan tegangan open circuit berdasarkan spesifikasi modul PV
b. Hitung Minimum tegangan operasi perangkat proteksi berdasarkan jumlah modul yang
dihubungkan seri (dalam satu string) dengan formula berikut:
Min. tegangan operasi = 1,2 x Uoc x jumlah PV seri
c. Hitung arus nominal perangkat poteksi arus lebih dengan formula berikut:
Min. arus operasi = 1,25 x Isc

Contoh hitung protection

Tabel 1. Spesifikasi PV
a. Arus hubung singkat (Isc) = 10.7A
b. Tegangan open circuit (Voc) = 40.40 V
c. Minimum tegangan operasi perangkat proteksi berdasarkan jumlah modul yang
dihubungkan seri (dalam satu string) dengan formula berikut:
Min. tegangan operasi = 1,2 x Uoc x jumlah PV seri = 48 V
d. Arus nominal perangkat poteksi arus lebih dengan formula berikut:
Min. arus operasi = 1,25 x Isc = 1,25 x 10,7 = 13A

3. Sizing Battery
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kapasitas baterai
• Kebutuhan energi di malam hari dan profil beban. Energi akan menentukan kapasitas, sedangkan daya
puncak menentukan pengeluaran arus maksimum yang harus dijaga pada tingkat yang disarankan.
• Perkiraan jumlah hari yang mampu menyediakan energi tanpa pasokan tenaga listrik dari modul
fotovoltaik atau selama cuaca berawan. Perkiraan umumnya dua atau tiga hari.
• Efisiensi bolak-balik (round-trip efficiency) baterai harus dipertimbangkan ketika menetapkan kapasitas
baterai, karena menimbulkan rugi-rugi di baterai secara signifikan.
• Depth of discharge yang diizinkan harus diketahui untuk mencegah pemakaian energi baterai yang
terlalu banyak (deeply discharged). Depth of discharge juga mempengaruhi siklus umur pakai baterai
secara signifikan.
• Jumlah siklus yang diperlukan untuk mencegah seringnya melakukan penggantian baterai.
▪ Temperatur berpengaruh terhadap umur pakai dan kapasitas baterai.

Langkah-langkah:
a. Tentukan energy (kWh) yang dibutuhkan pada siang hari, malam hari dan beban puncak (kW)
b. Tentukan jumlah hari otonom (hari tanpa matahari)
c. Hitung energy yang dibutuhkan pada hari otonom (kWh):
Energi yg dibutuhkan di hari otonom (kWh) = Jumlah hari otonom x Perkiran energi
d. Ukur suhu ruang baterai, bila lebih dari 20 oC, maka usia pakai baterai turun 50% pada setiap
kenaikan 10oC
e. Berdasarkan usia pakai dihitung siklus pemakaian:
Siklus pakai = Jumlah hari dalam setahun x perkiraan usia pakai baterai
f. Hitung siklus yang dipersyaratkan sesuai dengan koreksi suhu = Siklus pakai : Koreksi suhu
g. Tentukan DoD baterai berdasarkan grafik usia pakai suatu jenis baterai
h. Hitung kapasitas baterai yg dibutuhkan berdasarkan energi yang dibutuhkan pada hari otonom,
DoD baterai dan efisiensi baterai:
Energi yang dibutuhkan pada hariotonom
Kapasitas baterai =
DoD baterai x Efisiensi baterai
i. Hitung tingkat pemakaian C10 berdasarkan kapasitas baterai yang dibutuhkan selama 10 hours:
Kapasitas baterai
Tingkat pemakaian C10 =
10 hours
j. Periksa kembali apakah beban puncak memenuhi syarat berikut ini:
Beban puncak< tingkat C10
No Nilai Satuan
1 Perkiraan energi 30.91 kWh
Perkiran beban puncak 17.2 kW
2 Hari-hari otonom 2 hari
Energi yg dibutuhkan di hari otonom 61.82 kWh
3 Perkiraan suhu ruang 30 oC
Koreksi suhu 50 %
Perkiraan usia pakai 5 tahun
Siklus pakai 1825 siklus
Siklus dg koreksi suhu 3650 siklus
4 DoD min yg dipersyaratkan 45 baterai OPzV (%)
5 Efisiensi baterai 85 %
kapasitas baterai yg dibutuhkan 161.614 Ah
6 Tingkat C10 16.6 kWh/jam
beban puncak< tingkat C10 17.2 >
16.6
Perbandingan beban puncak dengan C10 1.06 Tidak memenuhi syarat

4. Sizing Battery Cable

Langkah-langkah
a. Catat arus DC maksimum dari SCC dan inverter baterai
b. Catat daya maksimum inverter baterai, daya maksimum SCC
c. Catat tegangan baterai dan jumlah bank baterai
d. Hitung arus pengisian baterai berdasarkan daya maksimum SCC, tegangan baterai dan jumlah
bank baterai:
Daya maksimum SCC
Arus pengisian baterai (A) =
(Tegangan baterai x Jumlah bank baterai)
e. Hitung arus pemakaian baterai berdasarkan daya maksimum inverter baterai, tegangan baterai
dan jumlah bank baterai:
Daya maksimum inverter baterai
Arus pemakaian baterai (A) =
(Tegangan baterai x Jumlah bank baterai)
f. Catat koreksi suhu ruang
g. Hitung arus koreksi berdasarkan arus pemakaian dan faktor koreksi suhu
Arus pemakaian
Arus koreksi suhu ruang (A) =
Faktor koreksi suhu
h. Catat koreksi jumlah kelompok kabel
i. Hitung arus berdasarkan arus pemakaian dan faktor koreksi jumlah kelompok kabel:
Arus pemakaian
Arus koreksi jumlah kelompok kabel (A) =
Faktor koreksijumlah kelompok kabel
j. Periksa apakah arus beban ≤ nilai arus proteksi ≤ Nilai arus kabel
k. Catat nilai tahanan berdasarkan luas penampang kabel
l. Catat panjang kabel
m. Hitung tegangan jatuh berdasarkan arus pemakaian, tahanan dan panjang kabel:
2 x arus pemakaianx tahanan x panjang
Tegangan jatuh (V) =
1000
n. Hitung % tegangan jatuh berdasarkan tegangan jatuh dan tegangan nominal baterai:
Tegangan jatuh
Tegangan jatuh (%) = x 100 %
Teganganbaterai
NO URAIAN NILAI SATUAN
1 Perkiraan pengisian dan pemakaian arus dari dan ke bank baterai
Daya maksimum inverter baterai 3,000 W
Daya DC maks. SCC 3,000 W
Tegangan baterai 48.00 V
Jumlah bank baterai 2.00
Arus pengisian 31.25 A
Arus pemakaian 31.25 A
2 Perkiraan kondisi pemasangan untuk pengaturan suhu dan kabel
Metode pemasangan B1 (kabel tunggal berinsulasi dlm conduit di dinding)
Suhu ruang 35.00 oC
Jumlah pengelompokkan kabel 3.00 lihat tabel
o
3 Koreksi untuk suhu 35 C 0.94 lihat tabel
Arus koreksi suhu ruang 33.24 A
Koreksi jumlah kelompok kabel 0.70 lihat tabel
Faktor koreksi jumlah kelompok kabel 47.49 A
Syarat arus < nilai arus kabel metode B1
4 Arus beban < = arus proteksi (1.25) <=nilai arus kabel
a Penampang kabel yang dipilih (48<57) 10.00 mm2
5 Tahanan 1.91 lihat tabel
Panjang 5.00 m
Tegangan jatuh 0.60 V
Tegangan jatuh < 1% 1.24% Tidak memenuhi syarat
panjang kabel agar teg jatuh = 1% 4.02
b Penampang kabel yang dipilih (48<57) 10.00 mm2
5 Tahanan 1.91 lihat tabel
Panjang agar Vdrop < 1% 3.50 m
Tegangan jatuh 0.44 V
Tegangan jatuh < 1% 0.93% memenuhi syarat

5. Jatuh Tegangan pada Jaringan Distribusi

Langkah-langkah
a. Perkirakan beban puncak berdasarkan daya nominal inverter baterai
b. Catat reaktansi kabel dari data sheet sesuai jenis dan ukuran kabel
c. Perkirakan faktor daya beban berdasarkan jenis beban (resistif, induktif)
d. Hitung arus beban nominal berdasarkan arus beban puncak:
Perkiraan beban puncak
Arus beban (A) =
Tegangannominal
e. Ukur panjang kabel berdasarkan jarak antara rumah pembangkit dan sambungan beban
f. Hitung tegangan jatuh pada jalur distribusi arus beban, resistansi, reaktansi dan panjang
kabel:
Arus beban x ( R cosα + X sinα ) x panjang
Tegangan jatuh pada jalur distribusi (V) =
1000
g. Hitung prosentasi tegangan jatuh terhadap tegangan nominal:
Tegangan jatuh
Tegangan jatuh pada jalur distribusi (%) =
Tegangannominal
N
O URAIAN NILAI SATUAN
Perkiran beban puncak = daya nominal inverter
1 baterai 3,000 W
2 resistansi kabel sesuai luas penampang 0.87 ohm/km lihat tabel
reaktansi kabel sesuai luas penampang 0.098 ohm/km lihat tabel
3 Faktor daya beban (cos p) 0.90
Sin p 0.43
4 Teganagan AC nominal 220.00 V
Arus beban 13.64 A
5 Jarak rumah pembangkit dengan beban 50.00 m
6 Tegangan jatuh pada jalur distribusi 0.56 V
7 Tegangan jatuh pada jalur distribusi 0.26% %
6. Jumlah Sambungan Baru

NO URAIAN NILAI SATUAN


1 Kapasitas PLTS komunal 3,000 W
2 Jumlah sambungan saat ini 1.00
3 Kuota energi per hari 200 Wh
4 Irradiasi matahari 4.50 Wh/m2/hari
5 efisiensi termasuk losses 0.60
Jumlah maks sambungan RT 0.04
6 Sisa sambungan - 0.96
7 kapasits inverter baterai 3,000 W
8 Jumlah sambungan saat ini 1.00
9 MCB terpasang di RT 1.00 A
10 jumlah sambungan maks 13.64
Jumlah sambungan tersisa 12.64
11 PLTS dapat memasok sambungan baru 12.64

Jumlah sambungan maksimum berdasarkan kapasitas PV =


Kapasitas PV x Irradiasi matahari x Efisiensi
2
1000 W /m x kuota energi per hari
Jumlah sambungan tersisa berdasarkan kapasitas PV = Jumlah sambungan maks (kap. PV)–
jumlah sambungan saat ini
Jumlah sambungan maksimum berdasarkan kapasitas inverter baterai =
Kapasitasinverter baterai
Rating MCB x Tegangan jaringan
Jumlah sambungan tersisa = Jumlah sambungan maks (kap. Inverter baterai) – jumlah
sambungan saat ini
Jadi jumlah sambungan baru = Jumlah sambungan tersisa berdasarkan kapasitas inverter baterai

Contoh sistem monitoring dan data logger

Figure 3. Pemrograman data logger kinerja PV


Gambar 4. Data logger kinerja PV berbasis LabVIEW

Figure 5. Pemasangan sensor arus, tegangan, temperatur, kuat cahaya pada PV


Figure 5. Instalasi data logger PV

Yang perlu dianalisis pada PV off grid:


Kinerja modul PV: efisiensi, faktor produksi, pembatasan energi
Kinerja keseluruhan:
Performance rasio, faktor kapasitas, efisiensi SCC, efisiensi inverter baterai
Kinerja baterai: efisiensi baterai, SOC baterai,
Perilaku beban: Profil beban, tren konsumsi
Parameter yang diukur pada AC Coupling
Panel surya: Tpv, Vpv, Ipv, iradiasi
Inverter jaringan: Vgrid inv, I grid inv
Inverter baterai: Vbatt inv, Ibatt inv,
Baterai: Tbatt, Troom batt, Vbatt, Ibatt, SOC

Anda mungkin juga menyukai