Anda di halaman 1dari 2

Firdha Anggita Sefiani

2302030068
Sastra Indonesia

Rendahnya Minat Baca di Indonesia

Tujuan membaca secara umum adalah untuk memperoleh informasi yang belum
diketahui alias sesuatu yang baru. Karena itulah kegiatan membaca sangat penting. Dengan
membaca, wawasan dan pengetahuan seseorang menjadi lebih luas. Mirisnya, minat baca
masyarakat Indonesia begitu rendah. Jika berdasarkan data dari hasil riset UNESCO, minat
baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Artinya, hanya ada satu di antara 1000 orang yang
gemar membaca. Bahkan menurut Duta Baca Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, jika
dibandingkan dengan negara lain, minat baca masyarakat Indonesia menempati urutan ke-60
dari 61 negara. Sungguh situasi yang memprihatinkan.

Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh berbagai hal. Salah
satunya adalah penggunaan gawai yang kurang bijak. Di zaman ini, banyak orangtua yang
menggantungkan anaknya pada gawai karena kesibukan lain. Padahal usia dini merupakan
kesempatan terbaik untuk mengajarkan dan menanamkan kebiasaan positif, misalnya
membaca.

Penyebab lainnya adalah lingkungan sekitar. Kebiasaan dalam diri seseorang


terbentuk melalui lingkungan di sekitarnya. Jika tumbuh dalam lingkungan yang tidak
membudayakan kebiasaan membaca, tentu saja minat baca tidak akan terbentuk. Seperti,
“buat apa membaca kalau mereka saja tidak membaca”.

Kemudian generasi yang serba instan. Terdapat perbedaan besar antara generasi dulu
dan sekarang. Semakin ke sini, orang-orang menginginkan proses yang cepat atau jalan
pintas. Banyak yang melewatkan suatu proses karena malas, apalagi dengan adanya gawai
yang serba bisa. Misalnya, hanya membaca sinopsis novel alih-lih membacanya. Terdapat
pula media sosial dan gim yang menjadi pilihan di saat jenuh daripada membaca buku atau
melakukan hal lain yang lebih bermanfaat.

Selain beberapa hal di atas, kurangnya fasilitas dan akses untuk membaca ternyata
juga berpengaruh. Untuk menanamkan budaya membaca pada usia dini, kita perlu membuat
mereka tertarik terhadap suatu bacaan. Tentu saja langkah pertama adalah menyediakan
aksesnya, seperti perpustakaan. Kemudian menyediakan buku yang menarik, seperti buku
dengan ilustrasi agar anak tidak merasa jenuh dan mudah memahami maksud dari buku
tersebut.

Membiasakan diri untuk sering membaca memang bukan hal yang mudah. Adanya
dorongan dan alasan untuk setidaknya membaca memang sangat diperlukan. Misalnya untuk
keperluan tugas merangkum buku, atau memperoleh informasi yang faktual dan aktual.
Tanpa itu, mungkin orang-orang tidak akan membaca. Padahal membaca dapat pula menjadi
kegiatan yang menyenangkan bahkan menenangkan, apalagi jika telah memilih dan
menentukan bahan bacaan yang menarik atau ingin dibaca, prosesnya pun akan kita nikmati
(Rahmah Habibah, 2021).

Untuk mengurangi rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, dapat disediakan


akses yang lebih luas dengan fasilitas menarik agar memudahkan pembaca dan tidak
membuat mereka jenuh. Jangan pula menggantungkan anak-anak pada gawai, dampingilah
dan tanamkan budaya membaca ke diri mereka.

SUMBER REFERENSI

Aprilianti, N. E. (9 Januari 2023). Minat Baca di Indonesia Rendah,Mengapa?.


Kumparan.com.
https://kumparan.com/245-nur-elys-aprilianti/minat-baca-di-indonesia-rendah-kenapa-
1zZVImmJezO/full.

Desfourina, F. (18 Juli 2018). 5 Penyebab Kurangnya Minat Baca di Indonesia.


Gramedia.com.
https://www.gramedia.com/blog/5-penyebab-kurangnya-minat-baca-di-indonesia/.

Habibah, R. (25 September 2021). Mengetahui Pentingnya Budaya Membaca.


kompasiana.com.ohttps://www.kompasiana.com/rahmah20443/614e79c806310e4e8c6
88df2/mengetahui-pentingnya-budaya-membaca.

Putri, D. Minat Baca Masyarakat Indonesia Rendah, Mari Kenali Dahulu Penyebabnya.
manunggal.undip.ac.id.
https://manunggal.undip.ac.id/minat-baca-masyarakat-indonesia-rendah-mari-kenali-da
hulu-penyebabnya/.

Anda mungkin juga menyukai