Adab Muqarran Kel 7
Adab Muqarran Kel 7
Al-Muqarran”
Dosen Pengampu:
SEMESTER 5
JURUSAN ADAB
OKTOBER 2022
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena telah memberikan
kelancaran dan kemurahan-Nya terhadap kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah “Balaghah (Ilmu Bayan)” dalam bentuk makalah. Serta, tak lupa sholawat
dan salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah
ini, maka penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
yang telah memberikan dukungan kepada kami dan mengizinkan kami memakai
semua fasilitas yang ada di UIN Tulungagung untuk menunjang kelancaran dalam
proses perkuliahan kami.
2. Dr. Akhmad Rizqon Khamami, Lc.,M.A. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin Adab
dan Dakwah yang telah bekerja keras mengurus dan mengatur fakultas kami.
3. Mochammad Faizun, S.S. M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah “Al-
Adab Al-Muqaram” yang sangat tulus dan ikhlas memberikan bimbingan dan
pembelajaran kepada kami.
4. Teman-teman kelas 5B program studi Bahasa dan Sastra Arab yang berbahagia.
Penyusun
DAFTAR ISI
II
COVER .....................................................................................................................................
I
KATA PENGANTAR.............................................................................................................II
DAFTAR ISI...........................................................................................................................III
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Puisi Gerilya.....................................................................................................................2
C. Perbandingan...................................................................................................................8
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
A. Kesimpulan.....................................................................................................................12
B. Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sastra bandingan atau yang biasa dikenal al-Adab al-Muqarran adalah suatu kajian
yang mengkaji tentang nilai dari sebuah teks sastra berupa puisi maupun prosa. Kajian ini
dapat terealisasi dengan membandingakan atau menyandingan suatu karya sastra dengan
karya sastera lainnya. Dengan membandingkan karya sastra diharapkan sebuah kritisasi
terdahap satra akan muncul pada soearang pembanding/ penganalisis, oleh sebabnya
kepekaan dan juga intusi seorang penganalisis akan lebih tajam. Dengan kajian bandingan
ini akan didapatkan atau dirasakan nilai nilai yang menjadi ciri khas suatu karya sastra.
Oleh sebab itu penganalisis sastra perlu/ butuh akan adanya kajian sastra
bandingan ini. Dengan kajian sastra bandingan ini penulis ingin membandingkan dua
buah karya sastra berupa puisi dengan penulis yang berbeda. Puisi pertama ditulis oleh
W.S. rendra yang berjudulkan “Gerilya”, dan puisi kedua ditulis oleh Nizar Qabbani
dengan judul "درس في
"الرسمatau jika diterjemahkan “ Pelajaran Menggambar”. Dengan analisis ini diharapkan
pembaca dan penulis khususnya akan dapat menumbuhkan kepekaan atau intuisi mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teks puisi “Gerilya” karangan W.S. Rendra?
2. Bagaimana teks bahasa puisi “ ”درس في الرسمkarangan Nizar Qabbani?
3. Bagaimana perbandingan antara puisi Garilya dan ?درس في الرسم
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui teks puisi dari Gerilya dan درس في الرسم.
2. Mengetahui perbandingan dari puisi Garilya dan درس في الرسم.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Puisi Gerilya
Puisi karya W.S. Rendra yang berjudulkan “Gerilya” dengan nuansa kesedihan yang
tergambar dalam sebuah peristiwa perjuangan.
Gerilya
Tubuh biru
Angin tergantung
Melepas kesumatnya
Melihatnya pertama.
2
Tubuh biru
Tubuh biru
ngubur ibunya.
Tidak jauh berbeda dengan puisi "Gerilya" dari W.S Rendra, Puisi dengan judul درس" " في
مOO الرسkarya Nizar Qabbani juga mengisahkan sebuah perjuangan di sebuah masa yang
mungkin terjadi bersamaan dengan melawan pemerintahan yang otoriter pada masanya. Puisi
ini disusun menjadi lima bab.
درس في ال رسم
3
.. ويطلب مني أن أرسم له عصفور ا
:يقول لي إبني
4
أال تعرف أن ترسم بحرا ؟
. يا ولدي:أقول له
..وقارب الصيد
Lantas apakah engkau tidak tau bahwa warna laut itu biru?
Mencari buruan…
5
أمسك القلم..
الورده..
رجال الميليشيات
والعصافير المسلحه
والديانة المسلحه..
6
lalu memintaku menggambar tangkai gandum.
Kugenggam pena.
7
:أقول له
.. وأسقط باكي ا
8
Kuas di tanganku seketika gemetar...
C. Perbandingan
Sebagai bentuk permulaan penulis untuk belajar membandingkan karya sastra, penulis
mencoba hal mendasar yang mungkin mudah untuk ditemukan dalam membandingkan
karya sastra, yaitu dengan membandingkan unsur intrinsik setiap sastra yang menjadi
objek kajian bandingan.
1. Tema
Puisi berjudul Gerilya karya W.S.Rendra dan puisi درس في الرسمkarya nizzar qobbani
memiliki persamaan tema, yakni pada masing masing puisi bertemakan perjuangan
dan kesedihan. Puisi Gerilya karya Rendra mengkisahkan tentang seorang pemuda
yang terbunuh dengan tubuh penuh lebam akibat 7 peluru senapanyang bersarang
pada tubuhnya, kemudian tokoh pemuda ditemukan atau dilihat pertama kali oleh
seorang gadis yang membawa sayur gadis tersebut manangisi kematian pemuda
tersebut, masyarakat setempat mengenal identitas pemuda tersebut, pemuda tersebut
merupakan anak dari janda berambut bergelombang. Pemuda tadi mati setelah
ditembak belanda karena pada suatu malam dia berjalan melewati gardu pasukan
belanda, pemuda tersebut hanya berlindung dibalik gelapnya malam seraya berharap
agar langkahnya tidak ketahuan, dia ingin kekota untuk menghormati jasad ibunyya
yang baru saja mati.
Sedangkan pada puisi Darsun fil Rasmi karya nizzar qobbani berisi tentang
perjuangan Nizar melawan penguasa dinegerinya, ia menuangkannya dalam deskriptif
teks puisi. Puisi ini menceritakan keaadaan di daerah penyair yang berdampak pada
kesedihan dan kesengsaraan masyarakat. Tokoh dari puisi ini adalah ayah dan anak,
sang anak menyuruh ayanya untuk menggambar burung tetapi sang ayah malah
menggambar pintu penjara, sang anak kemudian menyuruh ayahnya menggambar
tangkai gandum tetapi sang ayah malah menggambar tangkai senapan, ayah sudah
tidak tahu bentuk keindahan burung dan tangkai gandum tutur sang ayah. Bahkan
9
pohon dan mawar sekarang memegang senjata, secara umum isi puisi ini
menceritakan keressahan dan kekhawatiran masyarakat, seolah semua tingkah lau
selalu dalam bahaya, hal ini ditandai dengan kalimat “Kau tak bisa membeli roti
tanpa menemukan peluru di dalamnya kau tak bisa memetik mawar tanpa duri
memercik di wajahmu kau tak bisa membeli sebuah buku yang tak meledak di sela
jemarimu.”
2. Nada
Pada puisi Gerilya karaya W.S. Rendra dan Darsun fil Rasmi karya Nizar
Qobbani meililiki persaaan nada, yakni nada kesedihan, penyair sama menceritakabn
penderitaan pada zaman nya masing masing.
3. Amanat
Amanat tersirat dibalik kata-kata yang disusun, dan juga dibalik tema yang
diungkapkan. Pada puisi berjudul Gerilya dan Darsun fil Rasmi, keduanya memiliki
persamaan amanat sebagai berikut: harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang
mundur meskipun rintangan menghadang, harus berani mempunyai semangat untuk
maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selamalamanya.
4. Kata konkret
Untuk membangkitkan imaji (daya bayang) pembaca, maka kata-kata harus
diperkonkret. Kata yang diperkonkret erat hubungannya dengan penggunaan kiasan
dan lambang. Jika penyair mahir memperkonkret kata-kata, maka pembaca seolah-
olah melihat, mendengar, atau merasa apa yang dilukiskan oleh penyair. Kedua puisi
yang masing masing berjudul Gerilya W.S. Rendra dan Darsun fil Rasmi karya Nizar
Qabbani sama sama menggunakan kata konkret.
Dalam hal ini Rendra menggunakan kata Tubuh biru, Lelaki terguling di jalan.
Dengan tujuh lobang pelor. Sedangkan Nizar qobbani menggunakan kata “Kau tak
bisa membeli roti tanpa menemukan peluru di dalamnya kau tak bisa memetik mawar
tanpa duri memercik di wajahmu kau tak bisa membeli sebuah buku yang tak meledak
di sela jemarimu. hal tersebut untuk membangkitkabn kesedihan perjuangan.”
10
Bahasa figuratif ialah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan
sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak langsung mengungkapkan
makna. Kata atau bahasanya bermakna kias atau makna lambing.
Kedua puisi tersebut masing masing menggunakan Bahasa majas, pada puisi
Gerilya Karya W.S Rendra sebagai berikut:
b) Majas Metafora -
Angin tergantung
c) Majas Sintesia - Ia
beri jeritan manis
Dan duka daun wortel
- Anak janda berambut ombak
Ditimba air bergantang-gantang
Disiram atas tubuhnya
Sedangkan pada puis Darsun fil Rasmi gaya Bahasa (majas) ditemukan sebagai
beriku:
)a يضع إبني ألوانه أمام ي = majaz mursal i'tibar ma yakuunu fi al-mustaqbali
11
)b أغط الفرشاة باللون الرمادي = majaz mursal i'tibar ma yakuunu fi al-mustaqbali
)c ويطلب مني أن أرسم له بحرا = majaz mursal kulliyyah
)d وأرسم له دائرة سوداء = majaz isti'arah makniyyah
)e ومنعوني من الحوار مع اللون األزرق = majaz mursal haliyah
f) ومنعوني من الحوار مع اللون األزرق = majaz isti'arah tashrihiyah
W.S. Rendra selaku penulis puisi Gerilya lahir 7 november 1935. Rendra
pernah hidup dalam masa penjajahan, oleh karena itu puisi puisinya banyak yang
berisi tentang perjuangan, tidak terkecuaili dengan puisi berjudul Gerilya, Rendra
ingin menggambarkan suasana pada zaman penjajahan, suasana kesedihan perjuangan
pemuda yang mati ditembak belanda.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buah dari kajian perbandingan pastinya akan ditemukan persamaan dan
perbedaan anatara hal (puisi) yang dibandingkan dengan hal yang digunakan sebagai
pembanding. Dengan membadingkan kedua puisi (Gerilya dan )درس في الرسمpenulis
menemukan beberapa persamaan dan perbedaan khususnya yang digunakan penulis
dalam membandingkannya, yaitu dalam konteks susunan intrinsiknya. Dapat terlihat
letak kesamaan kedua puisi tersebut pada tema, nada, amanat, penggunaan kata
kongkret dan bahasa figur.
Dan sudah biasa meskipun memiliki beberapa kesamaan dalam unsur unsur
intrinsik sebuah karya sastra (puisi) akan memiliki sebuah perbedaan yang mencolok
pada serajarah dan budaya yang melatar belakangi penulisan. dengan kedua puisi yang
bertemakan perjuangan diatas, pastinya pengarang (W.S. Rendra maupun Nizar
Qabbani) ingin menuliskan dan menggambarkan puisinya berdasarkan suasana yang
meliputinya.
B. Saran
Setiap materi dari literatur yang penulis sajikan mungkin tidak lebih luas
daripada yang pembaca peroleh. Dan pastinya tidak akan luputnya materi kami
dengan kesalahan, jika pembaca atau teman teman BSA 5B UIN Sayyid Ali
Rahamatullah Tulungagung khususnya menemukan kesalahan berupa diksi atau
redaksi yang kami sajikan mohon keluangannya untuk memberi saran maupun
tanggapan.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://agusab.weebly.com/bahasa-indonesia-11.html, diakses pada 03 Nopember 2022
pukul 15.00.
2. http://musaitir.blogspot.com/2012/11/analisis-struktural-dan-interpretasi.html?m=1,
diakses pada 03 Nopember 2022 pukul 15.00.
3. https://youtu.be/NAnVH8SE7MQ, diakses pada 03 Nopember 2022 pukul 15.00.
13
.4 Yasir, Muhammad Dihlyz (2019) :اتيرOOتحلي ل شعر "درس في الرسم" لنزار قباني في ضوء نظرية ميكئل ريف
دراسةسيمييائية. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. لنزا ر قباني في
دراسة سيمييائية: ضوءنظرية ميكئل ريفاتيرEtheses of Maulana Malik Ibrahim State Islamic University
(uinmalang.ac.id), diakses pada 03 Nopember 2022 pukul 15.30.
5. Mus, Irawan&Aiyub Berdan. 2021 KAJIAN INTERTEKSTUAK PUISI NAZIK AL-
MALAIKAH “ANA” DAN CHAIRIL ANAWAR “AKU”. An-Nahda al-‘Arabiyah Jurnal
Bahasa dan Sastra Arab. Vol.01 No.02
14