Membuat Amprahan
Mengecek stok
2) Buah
Proses persiapan buah dilakukan dengan cara bahan makanan dipersiapkan berdasarkan
menu yang berlaku pada saat itu. Pemotongan buah dilakukan sesuai dengan standar porsi,
setelah itu buah dibungkus plastik kemudian disimpan ditempat wadah plastik yang
dibungkus plastik wrap dan disimpan pada refrigerator dengan suhu 5-15 0C. Persiapan buah
dilakukan setiap hari. Buah disiapkan untuk pasien VIP, kelas I, II, dan III, pegawai lembur
(dokter, dll). Buah yang dipersiapkan antara lain papaya, pisang, melon, jeruk semage,
semangka, dan apel.
Tabel 2.5
Standar porsi buah
No Nama buah Berat kotor per porsi Berat bersih per porsi
(gram) (gram)
1. Melon 125 100
2. Pepaya 120 100
3. Pisang 135 100
4. Semangka 135 100
5. Apel - -
6. Anggur - -
7. Pear - -
3) Sayur
Proses persiapan sayur dilakukan dengan cara bahan makanan dipersiapkan dengan menu
pada saat itu, pemotongan sayur dilakukan sesuai dengan standar porsi, setelah itu sayur
didistribusikan ke bagian pengolahan. Persiapan sayur dilakukan setiap hari untuk pasien
WI, VIP, kelas I, II, dan III, dan pegawai. Sayur yang biasa dipersiapkan antara lain sawi
hijau, sawi putih, kacang panjang, labu siam, wortel, buncis, bayam, timun, kembang kol,
kangkung, dll. Untuk sayur sore dan subuh disimpan di refrigerator dengan suhu 5-150C.
Tabel 2.6
Standar porsi sayur
No Standar porsi Berat bersih (gram)
1. Pagi 50
2. Siang 75
3. Malam 75
4) Bumbu
Persiapan bumbu diterima diunit penerimaan kemudian dibawa langsung ke persiapan
bumbu sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan masing-masing bumbu, dibersihkan dan
dipotong-potong. Diporsikan dan diolah sesuai dengan standar bumbu yang ada, setiap
standar bumbu untuk 500 porsi, yaitu :
Tabel 2.7
Standar bumbu
No Komposisi bahan Nama masakan
1. Bumbu A (bumbu merah) Ayam balado
Bawang merah, bawang putih,
tomat, kemiri, cabe besar
2. Bumbu B (bumbu kare) Opor ayam
Bawang merah, bawang putih,
kemiri, ketumbar
3. Bumbu C (bumbu soup) Sup macaroni
Bawang putih, merica, pala
4. Bumbu D (bumbu tumis) Tumis sayuran
Bawang merah, bawang putih,
laos, cabe besar
5. Bumbu E (bumbu Rajang)
b) Pengolahan
Pengolahan bahan makanan dimulai dari jam 08.00 sd 10.00 WITA. Tempat pengolahan
makanan dimasing-masing ruangan berbeda yang terdiri dari tempat pengolahan VIP, WI,
DMB (Dapur Makanan Biasa), DMK (Dapur Makanan Khusus), dapur susu atau makanan
cair dan permintaan khusus, sedangkan untuk pengolahan nasi dan nasi tim menggunakan
rice cooker dan untuk pengolahan bubur menggunakan boiler dengan uap. Adapun dapur
masing-masing pengolahan ada lima dapur, yaitu :
1) Pengolahan Makanan Khusus
Pengolahan makanan khusus adalah unit kerja yang melayani pasien dengan makanan
biasa maupun makanan diit khusus seperti diit jantung, rendah protein, rendah serat,
DM, dll. Dapur ini mengolah makanan pasien kelas I, II, dan III, pengolahannya sesuai
siklus menu tersebut.
2) Pengolahan makanan VIP
Pengolahan makanan VIP adalah pasien-pasien yang dirawat di Mahottama, Presiden,
Sanjiwani, Wijaya Kusuma, VIP, Ratna, RTI, Anggrek, dan lain-lain diberikan
makanan sesuai siklus menu. Untuk pasien asing dapat diberikan makanan sesuai meal
order, tenaga yang mengolah untuk subuh 3 orang, sore 2 orang yang diminta. Untuk
pasien dengan alergi maupun pantangan bias memilih jenis makanan selain dari alergi
atau pantangannya melalui permintaan khusus. Tenaga yang mengolah untuk shift pagi
2 orang dan sore 2 orang.
3) Pengolahan Makanan Permintaan Khusus
Di dapur ini melayani pengolahan tenaga tim sama untuk pasien kelas I, II, dan III
yang membuat 1 orang untuk bubur ayam, rendah lemak, diit jantung, cincang, dan
lain-lain.
4) Pengolahan Makanan WI
Pengolahan makanan pasien WI melayani semua pasien yang dirawat di WI makanan
yang diberikan selain dari menu rumah sakit, rumah sakit juga menerima meal order
sesuai dengan menu pilihan atau permintaan khusus orang asing. Dibandingkan di
menu paviliun, menu WI lebih mahal dan bervariasi. Sikulus menu yang digunakan
adalah siklus menu 10 hari, dengan contoh menu yang disajikan dalam 1x makan
diberikan 2 macam lauk hewani dan 2 mcam sayuran. Untuk snack diberikan mix
juice. Bila beberapa pasien yang memiliki alergi ataupun pantangan melalui
permintaan makanan khusus cara penyajian makanan maupun jenis makanan untuk
pasien hamper sama dengan pengolahan makanan paviliun. Selain itu jenis makanan
WI juga berbeda, di WI bahan makanan yang digunakan relative lebih mahal dari kelas
perawatan lainnya seperti beras, buah yang digunakan di WI adalah anggur, jeruk
local, pisang hijau, pisang Cavendish, Sunkist, apel fuji, anggur merah. Untuk
minuman di WI selain aqua botol juga disediakan welcome drink seperti teh, kopi, dan
lemon tea, sedangkan di paviliun hanya diberikan aqua botol.
5) Pengolahan Makanan Biasa
Pengolahan makanan biasa melayani makanan pegawai, dokter jaga, pegawai lembur,
OK IBS, dan OK WI. Siklus menu yang digunakan adalah siklus menu 10 hari dengan
standar porsi sesuai dengan kebutuhan makanan orang sehat.
c) Distribusi makanan
Distribusi makanan adalah serangkaian proses kegiatan penyampaian makanan sesuai
dengan jenis makanan dan jumlah porsi makanan dan jumlah porsi konsumen/pasien yang
dilayani. Tujuan distribusi makanan yaitu pasien mendapatkan makanan sesuai diet dan
ketentuan yang berlaku.
Sistem distribusi yang digunakan sangat mempengaruhi makanan yang disajikan,
tergantung pada jenis dan jumlah tenaga, peralatan dan perlengkapan yang ada. Terdapat 3
(tiga) sistem distribusi makanan di rumah sakit, yaitu sistem yang dipusatkan (sentralisasi),
sistem yang tidak dipusatkan (desentralisasi), dan kombinasi antara sentralisasi dengan
sentralisasi.
a. Distribusi makanan yang dipusatkan.
Umumnya disebut dengan cara distribusi “sentralisasi, yaitu makanan dibagi dan
disajikan dalam alat makan diruang produksi makanan.
b. Distribusi makanan yang tidak dipusatkan.
Cara ini umumnya disebut dengan sistem distribusi “Desentralisasi”. Makanan pasien
dibawa ke ruang perawatan pasien dalam jumlah banyak/besar, kemudian dipersiapan
ulang, dan disajikan dalam alat makan pasien sesuai dietnya
c. Distribusi makanan kombinasi
Distribusi makanan kombinasi dilakukan dengan cara sebagian makanan ditempatkan
langsung kedalam alat makanan pasien sejak dari tempat produksi, dan sebagian lagi
dimasukkan ke dalam wadah besar yang distribusinya dilaksanakan setelah sampai di
ruang perawatan.
Sistem distribusi pelayanan makanan di Instalasi Gizi RSUP Sanglah menggunakan dua
sistem yaitu Sentralisasi dan Desentralisasi. Untuk ruangan VIP dan kelas menggunakan
sistem sentralisasi dimana pembagian makanan pasien di bagi didapur pengolahan kemudian
dibagikan ke ruangan masing-masing kelas perawatan, sedangkan untuk ruangan WING
Amerta yaitu menggunakan sistem desentralisasi yaitu pembagian makanan langsung di dapur
ruangan. Pada kegiatan pendistribusian mahasiswa mengamati sistem sentralisasi dimana
sistem pendistribusian makanan langsung dari dapur pengolahan didistribusikan ke masing-
masing plato pasien pendistribusian makanan.