Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada
mata kuliah Kewirausahaan
PURWOKERTO
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penulisan 6
BAB II PEMBAHASAN 7
A. Kewirausahaan-Wirausaha 7
E. Praktek Kewirausahaan 12
A. Kesimpulan 13
B. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Entrepreneur is not only born but also made, kalimat ini sangat
sederhana namun memberikan makna yang mendalam untuk menumbuh-
kembangkan jiwa kewirausahaan. Setiap manusia dilahirkan mempunyai
hak asasi untuk berkreativitas dan menginovasi dalam membangun diri
menjadi orang sukses, termasuk menjadi entrepreneur. Setiap
entrepreneur pastilah seorang wirausaha yang memiliki ide dan usaha
produktif pada bidang usaha yang dikembangkannya. Wirausaha yang
produktif mengelola usaha dalam konteks kewirausahaan dihipotesis
mempunyai peran dan kontribusi dalam pembangunan ekonomi.
4
menanggung risiko dari suatu usaha.
Oleh karena itulah, maka perlu kesadaran dari semua pihak agar
tidak terlalu berharap untuk bekerja di sektor formal. Masih cukup banyak
pekerjaan di sektor yang dapat memberikan pekerjaan tersebut, yaitu
sektor informal. Sektor itulah yang diharapkan dapat mengembangkan
kompetensi kita dalam berwirausaha melalu kreativitas serta inovasi yang
turut serta dalam mencapai tujuan dalam berwirausaha.
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kewirausahaan-Wirausaha
7
seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Membangun
sumber daya manusia salah satu sektornya adalah memperbaiki dan
meningkatkan ekonomi pelaku wirausaha, yang notabene adalah
seseorang individu atau manusia. Membangun ekonomi pasti
membangun sumber daya manusia yang secara langsung memberikan
kesejahteraan kepada manusia. Ada beberapa bidang dapat menjadi
indikator yang diidentifikasi sebagai peran kewirausahaan dalam
pembangunan ekonomi, antara lain: mengatasi kemiskinan, mengurangi
pengangguran dan menciptakan lapangan usaha.
8
wirausaha).
9
Saling berbagi ide ataupun memberikan inspirasi mampu membuat
masyarakat untuk mencoba membuka sebuah usaha.
1. Pendidikan kewirausahaan
2. Self efficacy
3. Focus of control
10
7. Kesiapan instrumentasi
8. Sosio demografi
9. Sikap (attitude)
10. Kontekstual
2. Self Efficacy, meliputi rasa telah bekerja keras dan rajin dalam
mencapai kesuksesan yang diraih, yakin dengan kemampuannya
untuk menghadapi persaingan bisnis dalam berwirausaha, yakin
dengan kemampuannya untuk memasarkan produk dalam
berwirausaha, yakin mampu menghadapi serangkaian aktivitas
bisnis untuk menjalankan usaha, yakin dengan pilihan karier
berwirausaha sebagai pilihan yang tepat, mampu dalam mengontrol
diri dengan baik di berbagai keadaan, selalu memikirkan secara
11
jangka panjang setiap keputusan yang diambil, percaya pada
kemampuan diri sendiri dalam berwirausaha, mampu diterima
dengan baik oleh lingkungan, dan yakin dengan lingkungan yang
dihadapi;
12
kewirausahaan sangat penting untuk menjadi bekal di masa
mendatang;
13
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk
mengembangkan usahanya.
Adapun menurut Ir. Ciputra (Sayu Ketut Sutrisna Dewi, 2017: 9-10)
secara garis besar terdapat 4 kelompok entrepreneur, yaitu:
14
entrepreneur dengan tetap menjaga tujuan mulia pendidikan.
E. Praktek Kewirausahaan
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18