Anda di halaman 1dari 4

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan

Media Virtual Lab PhEt Untuk Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik


Terhadap Konsep Fisika Khususnya Untuk Materi Energi Dan
Transfomasi Energi Pada Kelas X SMA YAS SINDANGKERTA

A. Pendahuluan
Pelajaran fisika memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman dan wawasan
peserta didik tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam semesta ini.. Namun,
berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran yang sudah dilakukan kepada
peserta didik di kelas X SMA YAS SINDANGKETA ditemukan masih rendahnya
kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam memahami konsep –konsep fisika
terutama pada materi yang akan diajarkan yaitu energi dan transformasi energi.
Penyebab munculnya masalah tersebut menurut studi literatur dan hasil wawancara
belum terbiasanya peserta didik untuk memecahkan masalah, LKPD yang sulit dipahami
oleh peserta didik, pemutaran media video pembelajaran yang terlalu lama bagi peserta
didik sehingga merasa jenuh, model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang
baru diterapkan.
Solusi untuk mengatasi masalah tersebut menurut yakni penggunaan proses
pembelajaran yang harus secara jelas melatihkan kemampuan tersebut, dengan selalu
melibatkan peserta didik selama proses pembelajaran artinya pembelajaran tidak hanya
dilakukan secara teacher center, tidak hanya model pembelajaran saja tetapi media yang
digunakan selama proses pembelajaran pun harus melatihkan kemampuan tersebut.
Dengan penerapan Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
dengan berbantuan media Phet serta media video pembelajaran diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsep fisika.
Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mengusulkan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media virtual lab Phet sebagai
solusi meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep
fisika. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat lebih aktif terlibat dalam proses
pembelajaran, mampu memecahkan masalah, dan memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam semesta ini khususnya pada
materi energi dan transfomasi energi.
Tantangan dalam penerapan nya penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) berbantuan media virtual lab Phet yakni belum terbiasanya penggunaan
model pembelajaran ini sangat berpengaruh terhadap waktu yang digunakan selama
proses pembelajaran, serta belum terbiasanya menggunakan virtual lab PhEt membuat
guru harus mengenalkan dan melatihkan beberapa fitur yang terdapat dalam virtual lab
sebelum pembelajaran berlangsung, penggunaan Phet berbasis online membuat beberapa
peserta didik sulit mengaksesnya karena kendala jaringan internet ataupun kuota yang
dimiliki, tentu saja hal ini dapat disiasati dengan mempersiapkan dari awal dan secara
tidak langsung melatihkan gotong royong antar peserta didik untuk saling membantu
temannya yang mempunyai kendala seperti itu, misalnya memberikan bantuan hotspot.
B. Pembahasan
Guru menyusun perangkat pembelajaran berupa modul ajar yang berfokus pada
kebutuhan peserta didik, LKPD bergambar, penanyangan video youtube sebagai
rangsangan pada peserta didik agar dapat memunculkan permasalahan yang akan
diselesaikan dalam pembelajaran, bahan bacaan yang dapat diakses di grup wa kelas,
media virtual lab PhET membantu dalam mendapat informasi data hasil ekperimen secara
akurat. penggunaan internet sebagai sumber informasi serta asessmen yang dibuat pada
aplikasi google form sebagai pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran serta
memudahkan guru dalam proses penilaian.
Dalam mengimplementasikan perangkat pembelajaran guru melakukan tes awal,
menyampaiakn motivasi dan memberikan apesepsi, dengan menayangkan video dan
menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan teknik penilaian yang digunakan,
pada kegiatan ini guru melatihkan kemapuan literasi dan sikap bernalar kritis pada fase
orientasi masalah, pada saat peserta didik berdiskusi dan mengolah hasil simulasi
eksperimen guru sedang melatihkan kemampuan memecahkan masalah.
Kegiatan yang dilakukan untuk menilai proses dan hasil pembelajaran adalah dengan
menggunakan penilaian pretes di awal pembelajaran dan postest di akhir pembelajaran
dengan bentuk soal pilihan ganda sebanyak 5 soal melalui googleform; melaksanakan
penilaian kinerja dan sikap disaat kegiatan pembelajaran berlansung dengan kegiatan
berdiskusi kelompok, mengerjakan lkpd, penggunaan aplikasi phet, mempresentasikan
hasil lkpd nya; Memberikan apersepi dan motivasi di awal pembelajaran; Menyajikan
masalah terkait energi melalui media video/gambar tentang submateri energi, bentuk-
bentuk energi, transformasi energi (video kincir air didesa dan informasi nilai gizi dalam
kemasan makanan/minuman) sehingga peserta didik mengamati, mengidentifkasi
permasalahan yang muncul serta menyusun rumusan masalahnya.
Langkah dalam merefleksikan proses dan hasil pembelajaran yaitu menuliskan
beberapa pertanyaan dan atau pernyataan kunci yang membantu merefleksikan kegiatan
pembelajaran, yakni Kemudian pertanyaan dan atau pernyataan tersebut diisi oleh saya
dan peserta didik setelah proses pembelajaran selesai. Dampak yang saya rasakan saat
inovasi pembelajaran dilaksanakan saya dapat mengajarkan materi energi dan
transformasi energi dengan pembelajaran yang lebih bervariasi. Dampak yang dirasakan
oleh peserta didik yaitu peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran, memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk menggali materi, mengidentifikasi masalah, dan
belajar mencari solusi untuk masalah, belajar berkolaborasi dengan teman kelompoknya,
berbagi ide, belajar menghargai pendapat teman lainnya, serta belajar
mengkomunikasikan hasil temuan dengan lebih percaya diri; serta materi pembelajaran
jauh lebih mudah dipahami: Peserta didik merasa pembelajaran tersebut memberikan
pengetahuan baru bagi peserta didik.
Hasil pretes dan postert terdapat kenaikan sebesar 100%. dari 34 orang di kelas X-E
fase E dengan rata-rata nilai pretes 37,06 sedangkan rata-rata nilai postest 74,12.
diperoleh. Dalam penilaian pengetahuan pretest yang di peroleh peserta didik sebanyak
29,4 % peserta didik di atas KKTP, dan sebanyak 70,6 % peserta didik belum mencapai
KKTP. Dalam penilaian pengetahuan postest yang di peroleh peserta didik, sebanyak 88,2
% peserta didik di atas KKTP, dan sebanyak 11,8 % peserta didik belum mencapai
KKTP. Sedangkan nata-rata Nilai N-Gain peserta didik yaitu sebesar 0,61 dengan
kategori Sedang
100

Ansyafik…

Raydiano…
ADRIAN…

Rian Akbar…
MUHAMMAD…

RISKI FAUZAN…
nilai pretest

Melani sintiawati

Wildan
Sania sri rahayu
Perdiansyah
MUTIA HANIF
karlina indriani

Siti Rohmat
FAZAR RIZKI
Hilda Aulia
Deffi Setiawan
Anisa fujiyanti
nilai postest

Respon peserta didik ketika melakukan kegiatan refleksi yang mereka isi yaitu
senang, hal ini terlihat dari jawaban pernyataan peserta didik sekitar 72,94 % merespon
dengan baik..
Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah strategi pembelajran yang tepat. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh
Mudrikah dkk (2022), yang menyatakan bahwa dengan menggunakan strategi
pembelajaran yang tepat dan sesuai, maka kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan
lancer, guru dapat menyampaikan materi pelajaran dengan baik, dan peserta didik dapat
mengerti serta memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh gurunya, sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
C. Simpulan
Penerapan model pembelaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media
virtual lab PhEt mampu meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsep fisika
khususnya untuk materi energi dan transfomasi energi ditunjukkan dengan adanya
Ditunjukkan dengan adanya peningkatan pemahaman konsep peserta didik mencapai
selisih nilai rata-rata 37,05. pada materi energi dan transfomasi energi sebelum
diterapkan model pembelajaran PBL mencapai 37,05 dan setelah diterapkan model
pembelajaran PBL mencapai 74,1

Daftar Pustaka
Hudha, M. N., Aji, S., & Rismawati, A. (2017). Pengembangan modul pembelajaran fisika
berbasis problem based learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah fisika. SEJ (Science Education Journal), 1(1), 36-51.
Waluyo, E & Nuraini. (2021). Pengembangan model pembelajaran creative problem solving
terintegrasi TPACK untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Jurnal
Riset Pendidikan Matematika 8 (2), 191-205.
Prabowo, T. A. (2023). Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Physich
Education Technologi (PhET) Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Siswa
MTs (Doctoral dissertation, IAIN KUDUS).
Ramadani, E. M., & Nana, N. (2020). Penerapan problem based learning berbantuan virtual
lab phet pada pembelajaran fisika guna meningkatkan pemahaman konsep siswa sma:
Literature review. JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online), 8(1).
Ibrahim M & Muhamad, N. dalam Rusman. (2012). Pembelajaran Berdasar Masalah.
UNESA University Press, 7, (1), 243.
Mudrikah, S., Ahyar, D. B., Lisdayanti, S., Parera, M. M. A. E., Ndorang, T. A., Wardani, K.
D. K. A., ... & Widyaningrum, R. (2022). Inovasi Pembelajaran di Abad 21. Pradina
Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai