Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS SEMIOTIK TERHADAP LUKISAN SALVATOR MUNDI

SEBAGAI LUKISAN TERMAHAL DI DUNIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dengan Dosen Pengampu Damanhuri,SS., MPd.

Oleh

Muhamad Mukhtar Zauhari

23430017

1G1

PROGRAM STUDI PRODUKSI GARMEN

POLITEKNIK STTT BANDUNG

2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknik pembuatan lukisan "Salvator Mundi" mirip dengan teknik lukisan

minyak pada umumnya. Leonardo da Vinci, sang maestro, menggunakan

lapisan tipis cat minyak untuk menciptakan detail yang halus dan membangun

dimensi.

Dia juga dikenal dengan teknik sfumato, yang menciptakan transisi halus

antara warna dan bayangan, memberikan kesan realisme dan kelembutan.

Proses ini melibatkan penggunaan warna-warna halus dan lapisan-lapisan

tipis untuk mencapai kejernihan dan keanggunan gambar.

Lukisan "Salvator Mundi" menjadi sangat mahal karena kombinasi faktor

seperti sejarah, keunikan, dan keberadaannya yang langka. Pertama, karya ini

dikaitkan dengan Leonardo da Vinci, salah satu seniman paling dihormati

dalam sejarah seni. Kedua, "Salvator Mundi" dianggap sebagai satu-satunya

lukisan Yesus Kristus oleh da Vinci yang masih ada, menambahkan elemen

keunikan dan keberhargaan artistik.

Selain itu, keberadaan dan kepemilikan yang misterius sebelumnya, serta

drama lelang yang intens pada tahun 2017, juga menambah daya tarik dan

nilai seni lukisan ini.

Faktor-faktor ini bersama-sama menciptakan permintaan tinggi dan

kompetisi di pasar seni, yang akhirnya mendorong harga "Salvator Mundi"

menjadi sangat tinggi.


Lukisan "Salvator Mundi" menggambarkan Yesus Kristus sebagai

Juruselamat Dunia ("Salvator Mundi" dalam bahasa Latin). Seni ini mencoba

mengekspresikan esensi spiritual dan keilahian Yesus sebagai Juruselamat

yang datang untuk menyelamatkan dunia. Dengan fokus pada wajah Yesus

yang tenang dan penuh kebijaksanaan, lukisan ini merayakan spiritualitas dan

memicu kontemplasi mengenai makna kehadiran-Nya dalam kehidupan dan

iman.

Lukisan "Salvator Mundi" dianggap unik karena atribusinya kepada

Leonardo da Vinci dan tema religiusnya yang jarang ditemui dalam karya seni

klasik. Keberadaan satu-satunya gambar Yesus Kristus oleh da Vinci yang

masih ada menambahkan elemen langka dan eksklusivitas. Detail halus,

teknik sfumato, dan ekspresi yang menakjubkan dalam lukisan ini juga

memberikan keunikan artistik yang mencolok, membuatnya menjadi karya

seni yang sangat dicari dan dihargai.

Namun lukisan "Salvator Mundi" menghadapi keraguan dan kontroversi

karena sejumlah alasan. Pertama, keberadaan lukisan ini menjadi misterius

selama beberapa abad sebelum kemunculannya pada tahun 2005.

Selain itu, ada pertanyaan seputar atribusi lukisan kepada Leonardo da

Vinci, dan beberapa ahli seni telah mengajukan keraguan mengenai keaslian

dan kontribusi da Vinci terhadap karya tersebut.

Selain itu, perdebatan juga muncul seputar restorasi yang dilakukan pada

lukisan tersebut, yang dapat memengaruhi persepsi mengenai integritas

artistiknya. Semua elemen ini menciptakan keraguan dan ketidakpastian

dalam dunia seni, meskipun harga lelang yang tinggi.


1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana efektifitas penggunaan elemen visual dalam lukisan?

1.2.2 Bagaimana unsur spasial yang terdapat dalam lukisan?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Menjelaskan efektifitas penggunaan elemen-elemen visual.

1.3.2 Menjelaskan unsur-unsur spasial dalam lukisan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai lukisan, melatih

kemampuan analisis terhadap lukisan untuk mengidentifikasi tujuan,

kelebihan dan kekurangannya, meningkatkan keterampilan menulis

dengan menuangkan hasil analisis ke dalam bentuk tulisan yang

sistematis.

1.4.2 Bagi pembaca

Memberikan informasi dan pandangan baru mengenai lukisan, bahan

bacaan yang menarik yang memberi tambahan wawasan bagi para

pembaca.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Memberikan edukasi kepada masyarakat terkait seni dari sebuah

lukisan dan cara menganalisis lukisan secara kritis, menunjukan,

meningkatkan kecerdasan konsumen masyarakat dalam menanggapi

sebuah lukisan.

Anda mungkin juga menyukai