Disusun oleh:
Februari, 2023
A. Gap and Closing Gap dalam Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit
1. Definisi Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah salah satu unsur penting dalam organisasi jasa. Hal ini
disebabkan oleh kualitas pelayanan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
mengukur kinerja organisasi jasa. Oleh karena itu, kualitas pelayanan harus mendapat
perhatian yang serius dari manajemen organisasi jasa. Untuk menetapkan kualitas
pelayanan yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi jasa, terlebih dahulu organisasi
tersebut harus mempunyai tujuan yang jelas
Berbagai definisi diberikan para ahli terhadap kualitas pelayanan. Parasuraman et. al
(1988) mengartikan kualitas sebagai suatu bentuk sikap, berhubungan namun tidak sama
dengan kepuasan, yang merupakan hasil dari perbandingan antara harapan dengan kinerja
aktual. Namun kualitas pelayanan dan kepuasan dibentuk dari hal yang berbeda.
Selanjutnya disebutkan bahwa pengertian yang paling umum dari perbedaan kualitas
pelayanan dan kepuasan adalah bahwa kualitas pelayanan merupakan satu bentuk sikap,
penilaian dilakukan dalam waktu lama, sementara kepuasan merupakan ukuran dari
transaksi yang spesifik. Perbedaan antara kualitas pelayanan dan kepuasan mengarah pada
cara diskonfirmasi yang dioperasionalkan. Dalam mengukur kualitas pelayanan yang
dibandingkan adalah apa yang seharusnya didapatkan, sementara dalam mengukur
kepuasan yang diperbandingkan adalah apa yang pelanggan mungkin dapatkan.
Menurut Ovreveit (dalam Ester Saranga, 2000) kualitas dalam jasa kesehatan terdiri
dari kualitas konsumen (yang berkaitan dengan apakah pelayanan yang diberikan sesuai
dengan yang dikehendaki pasien), kualitas professional (yang berkaitan apakah pelayanan
yang diberikan memenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan yng didiagnosa oleh para
professional), dan kualitas manajemen (yang berkaitan dengan apakah jasa yang diberikan
dilakukan tanpa pemborosan dan kesalahan, pada harga yang terjangkau, dan memenuhi
peraturan-peraturan resmi dan peraturan lainnya).
Dari berbagai pendapat tentang kualitas pelayanan di atas, dapat disimpulkan bahwa
definisi kualitas pelayanan secara umum adalah bahwa kualitas harus memenuhi harapan-
harapan pelanggan dan memuaskan kebutuhan mereka. Namun demikian meskipun definisi
ini berorientasi pada konsumen, tidak berarti bahwa dalam menentukan kualitas pelayanan
penyedia jasa harus menuruti semua keinginan konsumen. Dengan kata lain, dalam
menetapkan kualitas pelayanan, perusahaan harus mempertimbangkan selain untuk
memenuhi harapan-harapan pelanggan, juga tersedianya sumberdaya dalam perusahaan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nurcaya pada 4 Rumah Sakit Daerah Tingkat
I di Provinsi Bali, atribut SERVQUAL dijelaskan sebagai berikut.
DIMENSI NO ATRIBUT
Keandalan Kesesuaian pelayanan pada rumah sakit dengan pelayanan
(reliability) yang dijanjikan/diinformasikan adalah penilaian pasien
1
adalah kemampuan terhadap kesesuaian atas pelayanan yang diberikan dengan
staf rumah sakit yang diinformasikan
untuk Kepedulian rumah sakit dalam menangani pasien adalah
melaksanakan janji 2 penilaian pasien terhadap perhatian rumah sakit terhadap
dengan terpercaya pasien
dan akurat 3 Keandalan pelayanan yang diberikan rumah sakit adalah
penilaian pasien terhadap kemampuan rumah sakit dalam
memberikan pelayanan kesehatan
DIMENSI NO ATRIBUT
Kesesuaiam pelayanan rumah sakit dengan waktu yang
4 diinformasikan adalah penilaian pasien terhadap ketepatan
waktu dalam memberikan pelayananan
Kemampuan rumah sakit dalam melakukan administrasi /
5 pencatatan adalah penilaian pasien terhadap ketepatan staf
rumah sakit dalam hal administrasi/pencatatan
Kepastian rumah sakit dalam memberikan informasi waktu
pelayanan adalah penilaian pasien terhadap kemampuan rumah
6
sakit dalam memberikan informasi waktu pelayanan secara
pasti
Daya tanggap Kemampuan staf rumah sakit dalam memberikan pelayanan
(responsiveness) yang tepat dan cepat bagi pasien yang membutuhkan
adalah kemampuan 7 pelayanan adalah penilaian pasien terhadap kemampuan staf
pegawai untuk rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang tepat dan
menanggapi dan cepat
melakukan sesuatu Kesiapan staf rumah sakit untuk membantu pasien yang
yang diinginkan dan membutuhkan bantuannya adalah penilaian pasien terhadap
8
dibutuhkan pasien kesiapan staf rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang
dibutuhkan oleh pasien
Kesediaan staf rumah sakit dalam menanggapi permintaan
9 konsumen adalah penilaian pasien terhadap kesediaan dari staf
rumah sakit dalam menanggapi permintaan dari pasien
Jaminan (assurance) Keandalan staf rumah sakit dalam memberikan pelayanan
adalah pengetahuan 10 adalah penilaian pasien terhadap kemampuan staf rumah sakit
dan keramahan staf dalam memberikan pelayanan
rumah sakit yang Rasa aman yang diberikan pada saat mendapat pelayanan dari
dapat menimbulkan 11 staf rumah sakit adalah penilaian pasien terhadap rasa aman
kepercayaan dari yang diberikan staf rumah sakit dalam memberikan layanan
pasien terhadap 12 Keramahan dan sopan santun staf rumah sakit dalam
memberikan pelayanan adalah penilaian pasien terhadap
DIMENSI NO ATRIBUT
kesabaran dan keramahan staf rumah sakit dalam memberikan
layanan
Dukungan dari lembaga kapada staf rumah sakit dalam
rumah sakit melaksanakan tugasnya adalah penilaian pasien terhadap
13
dukungan yang diberikan rumah sakit terhadap pelaksanaan
tugas dari staf rumah sakit
Perhatian personal oleh staf rumah sakit terhadap pasien
adalah
14
penilaian pasien terhadap perhatian yang diberikan oleh staf
rumah sakit
Kepedulian staf rumah sakit terhadap kebutuhan pasien adalah
15 penilaian pasien terhadap kepedulian yang diberikan oleh staf
Empati (empathy) rumah sakit terhadap kebutuhan pasien
adalah ketersediaan Kepedulian staf rumah sakit terhadap kebutuhan pasien adalah
rumah sakit untuk 16 penilaian pasien terhadap kepedulian yang diberikan oleh staf
peduli, memberikan rumah sakit terhadap kebutuhan pasien
perhatian pribadi Kemampuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan
kepada pasiennya dan kepada
17
kenyamanan pasien adalah penilaian pasien terhadap kesungguhan yang
diberikan oleh rumah sakit terhadap kepentingan pasien
Kesesuaian waktu pelayanan pada rumah sakit untuk semua
pelayanan yang diberikan adalah penilaian pasien terhadap
18 kecocokan waktu pelayanan terhadap pelayanan yang
diberikan
oleh rumah sakit
Bukti langsung 19 Peralatan kedokteran yang dimiliki rumah sakit adalah
(tangibles) adalah penilaian
penampilan fisik pasien terhadap kelengkapan/peralatan yang dimiliki rumah
seperti bangunan sakit dilihat dari teknologi yang digunakan dalam melakukan
fisik, kelengkapan pelayanan
DIMENSI NO ATRIBUT
Penampilan fasilitas fisik (bangunan) rumah sakit adalah
20 penilaian pasien terhadap tempat aktivitas sehari-hari bagi
fasilitas, kebersihan rumah sakit
ruangan, dan Penampilan staf dalam rumah sakit adalah penilaian pasien
21
penampilan pegawai terhadap penampilan staf rumah sakit
di rumah sakit yang Kesesuaian peralatan yang dimiliki rumah dengan pelayanan
dapat dilihat langsung yang diberikan adalah penilaian pasien terhadap kelengkapan /
oleh pasien 22 peralatan yang dimiliki rumah sakit dilihat dari fasilitas
penunjang, alat-alat pendukung dan jasa implisit bagi pasien
untuk mendapatkan pelayanan
Kualitas layanan merupakan fungsi gap antara harapan konsumen terhadap layanan
dan persepsi mereka terhadap layanan aktual yang dihasilkan perusahaan. Harapan
konsumen terhadap kualitas layanan merupakan keinginan atau permintaan ideal konsumen
terhadap layanan yang akan diberikan oleh penyedia layanan. Oleh karena itu, harapan
konsumen seringkali diterjemahkan sebagai permintaan yang diidealkan oleh konsumen.
Harapan konsumen secara umum dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu komunikasi dari mulut ke
mulut atau informasi getok tular (Word of Mouth), kebutuhan individu konsumen (personal
needs), dan pengalaman yang dirasakan konsumen pada masa lalu (past experience).
Harapan konsumen harus menjadi acuan bagi penyedia layanan untuk mendesain,
menghasilkan, dan menyampaikan layanan kepada konsumen. Sedangkan persepsi
konsumen merupakan penilaian konsumen terhadap layanan yang telah dirasakan atau
diperoleh. Kualitas layanan merupakan perbandingan atau selisih antara layanan yang
dirasakan atau dipersepsikan konsumen (persepsi) dengan layanan ideal yang diinginkan
atau diminta konsumen (harapan). Selisih antara persepsi dengan harapan disebut dengan
“gap” atau kesenjangan kualitas layanan, yang dirumuskan sebagai berikut :
Instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan adalah kuesioner atau
daftar pertanyaan/pernyataan tertulis yang disebarkan kepada konsumen, dimana dapat
mengacu pada penelitian Parasuraman, et al, lima dimensi kualitas layanan dijabarkan
kedalam 22 item pertanyaan/pernyataan harapan dan 22 item pertanyaan/pernyataan
persepsi, dengan tolak ukur menggunakan skala Likert. Biasanya skala Likert yang
digunakan ada beberapa macam, yaitu : skala 1-7, 1-5 atau 1- 4.
Berdasarkan tabel diatas bisa dilihat bahwa secara keseluruhan layanan tidak
berkualitas dan tidak memuaskan, dengan rata-rata gap sebesar -0,758. Sedangkan jika
dilihat setiap dimensi , seluruh dimensi juga tidak berkualitas dan tidak memuaskan, karena
memiliki gap negatif, dengan urutan gap emphaty dan reliability sebesar -0,821 dan -0,789,
tangibles sebesar -0,782; responsiveness sebesar -0,7; dan assurances sebesar -0,697.
Implikasi manajerial dari hasil penilaian konsumen tersebut adalah secara keseluruhan
kualitas layanan harus diperbaiki, dengan prioritas perbaikan layanan dimulai dari dimensi
yang kualitasnya paling buruk. Dari contoh diatas, maka urutan perbaikan seharusnya
diawali dari dimensi emphaty dan reliability, tangibles, responsiveness, kemudian
assurances.
Daftar Pustaka
1. Pribadi, F dan Pramita, E.I. 2013. Analisis Kesenjangan untuk mengetahui Tingkat
Kualitas Pelayanan RSU PKU Muhammadiyah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Artikel
Publikasi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Nurcahya, I.N. 2007. Analisis Kualitas Pelayanan Rumah Sakit di Provinsi Bali. Artikel
Publikasi. Universitas Udayana.