Anda di halaman 1dari 3

ULKUS MULUT (AFTOSA,HERPES)

No.Dokumen :
Aftosa/ stomatitis aftosa rekurens (SAR) merupakan penyakit mulut tersering.
No. Revisi : 00
SOP
Stomatitis herpes
Tanggal Terbitmerupakan inflamasi
: 01 Desember 2016pada mukosa mulut akibat infeksi virus
Halaman : 1/2
herpes simpleks tipe 1 (HSV 1).
1. Pengertian
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas dalam
menegakkan diagnosa serta penatalaksanaan Herpes zoster.
3. Kebijakan
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang
panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama

5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis


2. Petugas melakukan anamnesa
Aftosa :
a. Luka yang terasa nyeri pada mukosa bukal, bibir bagian dalam, atau sisi
lateral dan anterior lidah,
b. Biasanya dimulai pada usia anak-anak (paling sering pada remaja dan dewasa
muda),
c. Frekuensi rekurensi bervariasi, biasanya self-limitting, pasien biasanya bukan
perokok atau tidak pernah merokok,
d. Terdapat riwayat penyakit yang sama didalam keluarga biasanya, pasien
biasanya secara umum sehat namun dapat pula ditemukan adanya diare,
konstipasi, tinja berdarah, sakit perut berulang, lemas, pucat, menstruasi pada
wanita.
Stomatitis Herpes :
Luka pada bibir, lidah, gusi, langit-langit, atau bukal yang terasa nyeri, kadang
timbul bau mulut, lemas, demam, benjolan KGB leher.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Anemia, pemeriksaan abdomen, dehidrasi akibat diare berulang.
4. Petugas menegakkan diagnosa
5. Petugas memberikan terapi
Aftosa :
a. Larutan kumur klorheksidin 0,2% 3x sehari setelah makan, masing-masing
selama 1 menit
b. Kortikosteroid topikal, seperti triamsinolon asetonid 0,1% 2x sehari
Stomatitis Herpes :
a. Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan parasetamol atau ibuprofen.
b. Larutan kumur klorheksidin 0,2% juga memberi efek anestetik.
c. Asiklovir 5x200-400 mg/hari selama 7 hari dan 5x20 mg/kgBB/hari selama 7
hari
6. Petugas memberikan konseling
7. Petugas merujuk pasien ke Rumah sakit
a. Gejala ekstraoral yang mungkin terkait penyakit sistemik yang mendasari (lesi
genital, gangguan gastrointestinal, penurunan berat badan, batuk kronik,
demam)
b. Gejala dan tanda yang tidak khas (onset pada usia lanjut, lesi yang parah)
c. Lesi lain pada rongga mulut (kandidiasis, leukoplakia, glositis)
8. Petugas mencatat pada rekam medis pasien

6. Diagram Alir

Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis.

Petugas melakukan anamnesis

Petugas melakukan pemeriksaan fisik

Petugas menegakkan diagnosa

Petugas memberikan terapi

Petugas memberikan konseling

Petugas merujuk ke Rumah sakit bila ada komplikasi

Petugas mencatat di rekam medis pasien

7. Unit Terkait - Unit Obat

8. Rekaman historis perubahan.


No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
diberlakukan.

2
3

Anda mungkin juga menyukai