Anda di halaman 1dari 66

PATOLOGI KLINIK VETERINER

Metabolisme
(Prinsip Dasar dan Pengujian)

Oleh:
Drh. Dyah Ayu Oktavianie AP, M.Biotech
Drh. Tiara Widyaputri
Drh. Fajar Shodiq Permata, M.Biotech
SUMBER REFERENSI
1. Stockham, S.L., and
Scott, M.A., 2008,
Fundamentals of
Veterinary Clinical
Pathology, Blackwell
Publishing
2. Cowell, R.L.,2004,
Veterinary Clinical
Pathology Secrets,
Elsevier Mosby
3. Rosenfeld, A.J., and Dial,
S.M., 2010, Clinical
Pathology for the
Veterinary Team,
Blackwell Publising
Metabolisme
(Prinsip Dasar dan Pengujian)
SUBPOKOK BAHASAN
1. Prinsip dasar dari metabolisme tubuh
2. Pengujian guna mengetahui kondisi
metabolisme tubuh

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu memahami dasar dari
metabolisme tubuh, dan bagaimana
pengujian yang terkait metabolisme
SUBPOKOK BAHASAN KE-1

PRINSIP DASAR METABOLISME


DALAM TUBUH
METABOLISME

• Proses sintesis
Anabolisme
• Ex: asam amino  protein

• Proses degradasi
Katabolisme
• Ex : protein  asam amino

• Komponen yang terlibat dalam metabolisme ??


KOMPONEN YANG TERLIBAT
DALAM METABOLISME
• glukosa, • Saluran
pencernaan, hati,
protein, pankreas, dan
lemak Bahan Organ tiroid
bakar tubuh

Enzim Hor
digesti mon
• Lipase, • T3 dan T4
amylase, trypsin • Insulin & glukagon
BAHAN BAKAR METABOLISME
• Polisakarida  Monosakarida
Karbohidrat • Glukosa disimpan dalam bentuk glikogen
• Sangat bergantung pada hormon

• Protein  Asam Amino


Protein • Molekul yang dominan dalam tubuh
• Ex: antibodi dan enzim

• Lemak  asam lemak


Lemak • Disimpan dalam bentuk TAG
• Dipengaruhi oleh lipoprotein
GLUKOSA  KARBOHIDRAT
• Monosakarida:
gula paling sederhana
ex: glukosa
• Disakarida:
2 macam gula
ex: laktosa
• Polisakarida:
t.a banyak gula
ex: glikogen
PROTEIN

Protein tersusun atas asam amino


Protein dapat disintesis di dalam sel
Asam Amino Essential harus
disuplai dari luar protein contohnya enzim dan antibodi
digunakan sebagai penanda spesifik
Antibodi dan Protein Fase Akut
PROTEIN ANTIBODI BERIKATAN SPESIFIK CYTOKINE RADANG LALU HATI MERESPON
DENGAN ANTIGEN MENGELUARKAN APP (ACUTE PHASE
PROTEIN/ PROTEIN FASE AKUT)

Ikatan antigen-antibodi digunakan


sebagai penanda spesifik
LEMAK
• Lemak terdiri atas asam
lemak
• Lemak disimpan tubuh
dalam bentuk
trigliserida
• Kolesterol adalah
termasuk dalam lemak
• Transportasi lemak dan
kolesterol dalam tubuh
melibatkan lipoprotein
TRANSPORTASI LEMAK DAN
KOLESTEROL dalam Tubuh

• HDL mengangkut lemak dari sel ke dalam darah


• LDL mengangkut dari darah ke sel
ENZIM PENCERNAAN
OLEH EKSOKRIN PANKREAS

LIPASE AMILASE TRIPSIN


Lemak Amilum/ KH Protein
↓ ↓ ↓
Asam Lemak Gula Asam Amino
sederhana
HORMON TERKAIT
PENGATURAN GLUKOSA

• INSULIN : Mengangkut glukosa dari


darah ke jaringan
• Insulin dihasilkan oleh Sel β
endokrin pankreas
• Insulin berinteraksi dengan
Diabetes mellitus: receptor insulin di jaringan
• Tipe I : kekurangan insulin akibat rusaknya • GLUKAGON : Mengangkut glukosa
sel β pankreas dari jaringgan ke darah
• Tipe II: resistensi insulin/ kerusakan • Glukagon dihasilkan oleh Sel α
receptor insulin di jaringan endokrin pankreas
Hormon dari Kelenjar Tiroid
• T3 (Triiodothyronine) EFEK DARI T3/T4
• T4 (Tyroxine) Meningkatkan jumlah
• T3 lebih cepat hancur mitokondria dan krista
mitokondria
daripada T4
Meningkatkan aktivitas Na+ K+
• Aktivitas T3 lebih besar ATPase
dari T4
Meningkatkan metabolisme
• T3 dan T4 kolesterol
mempengaruhi Meningkatkan jumlah
intermediate konsumsi O2 dan produksi
metabolisme panas
SINTESIS
T3 dan T4
MOLEKUL PENTING:
A. Thyroglobulin
B. Thyroid
Peroksidase
C. Thyroid
Stimulating
Hormon
D. TSH receptor
E. Free T3/T4
F. T3 dan T4
SUBPOKOK BAHASAN KE-2

PENGUJIAN TERKAIT METABOLISME


PENGUJIAN TERKAIT GLUKOSA

1. GLUKOSA PUASA 7. INSULIN


2. GLUKOSA 2 JAM 8. INSULIN ANTIBODI
POST PRANDIAL 9. C-PEPTIDE
3. GLUKOSA SEWAKTU 10. ISLET CELL
4. GAMMA GT AUTOANTIBODI
5. HbA1c (A1c) (ICA)
6. FRUKTOSAMIN 11. Anti GAD
GLUKOSA PUASA
Deskripsi:
Pengukuran kadar glukosa setelah puasa
12 jam
• Tujuan: menggambarkan kadar glukosa endogen

Metode: Heksokinase
• Interpretasi normal:
• Canine 60-125 IU/L; Feline 70-150 IU/L
Rosenfeld, and Dial, 2010
GLUKOSA 2 JAM POST PRANDIAL
Deskripsi:
Pengukuran kadar glukosa setelah 0,5-2 jam
pasca diberi asupan 13 g makanan

• Tujuan: menggambarkan aktivitas insulin tubuh

Metode: Heksokinase
• Interpretasi normal:
• Canine kadar gula meningkat pada menit 90 lalu turun
• Feline kadar gula meningkat pada menit 120 lalu turun
Hughes et al., 2011
GLUKOSA SEWAKTU

Deskripsi:
Pengukuran kadar glukosa saat itu
• Tujuan: menggambarkan kadar glukosa sesaat

Metode: Heksokinase
• Interpretasi normal: tidak disarankan
GAMMA GLUTAMYL TRANSFERASE
(GGT)
GGT banyak di hati dan dikeluarkan melalui sistem
empedu lalu ke pembuluh darah
Deskripsi:
Pengukuran kadar GGT dalam darah
• Tujuan: menggambarkan kerusakan hati dan
empedu

Metode: Szasz 37oC (dengan Reagen GGT)


• Interpretasi normal: Canine 0-10 IU/L; Feline 1-7 IU/L
Rosenfeld, and Dial, 2010
HbA1c (A1c)
HbA1c adalah Hemoglobin terglikasi berkaitan
konsentrasi glukosa darah
Deskripsi:
Pengukuran konsentrasi gula dalam darah
• Tujuan: mengukur konsentrasi gula dalam darah

Metode: HPLC
• Interpretasi normal:
• Canine 3,7-5,6 %
• Feline < 3,0%
FRUKTOSAMIN
Fruktosamin adl albumin terglikasi yang lama
dimetabolisme. Fruktosamin tinggi menandakan
penurunan jumlah insulin, sedangkan Fruktosamin
rendah menandakan peningkatan jumlah insulin
Deskripsi:
Pengukuran fruktosamin
• Tujuan: mengetahui aktivitas insulin

Metode: Kinetic Spectrophotometry

• Interpretasi normal:
• Canine: 225-365 µl/ L; Feline: 190-365 µl/ L
Feldman EC, Nelson RW (2004)
INSULIN
Insulin adalah hormon yang menurunkan glukosa
darah
Deskripsi:
Pengukuran kadar insulin dalam darah
• Tujuan: mengukur kadar insulin

Metode: Immunochemiluminescent
• Interpretasi normal:
• Canine: 5-25 µIU/ml
• Feline : 4-15 µIU/ml
ANTIBODI INSULIN

Antibodi Insulin adalah antibodi terhadap insulin yang


diberikan dari luar
Deskripsi:
Pemeriksaan ada tidaknya antibodi insulin
• Tujuan: memantau terapi insulin untuk DM 1

Metode: Radioimmunassay (RIA)


• Interpretasi normal: negatif
C-PEPTIDE

C-Peptide berhubungan dengan produksi insulin


endogenous sebagai indikator fungsi sel β pankreas
Deskripsi:
Mengukur kadar C-peptide
• Tujuan: memastikan DM 1 atau DM 2

Metode: Immunochemiluminescent
• Interpretasi normal:
ICA (Islet Cell Autoantibody)
ICA adalah antibodi spesifik yang menyerang sel-sel
pulau langerhans pankreas
Deskripsi:
Memeriksa ada tidaknya ICA
• Tujuan: melihat ada tidaknya penyakit autoimun
pada pankreas (penyebab DM 1)
Metode: indirect fluorescent antibody (IFA)
• Interpretasi normal: negatif
Anti-GAD
Anti-GAD adl antibodi terhadap glutamic acid
decarboxylase yang dapat muncul 10 tahun sebelum
DM tipe 1 muncul
Deskripsi:
Memeriksa ada tidaknya antibodi terhadapa GAD

• Tujuan: mengukur resiko DM tipe I

Metode: Radioimmunoassay
• Interpretasi normal: negatif
LEMAK

1. CHOLESTEROL TOTAL 5. APO A1


2. CHOLESTEROL LDL 6. APO B
DIREK 7. SMALL DENSE LDL
3. CHOLESTEROL HDL 8. Lp (A)
4. TRIGLISERIDA 9. ADIPONEKTIN
CHOLESTEROL TOTAL

Kolesterol pada darah terdapat dalam lipoprotein


Deskripsi:
Mengukur jumlah kolesterol yang terdapat dalam
semua partikel lipoprotein di darah
• Tujuan: mengukur jumlah kolesterol dalam darah

Metode: CHOD-PAP
• Interpretasi normal:
• Canine 300 mg/L; Feline 200 mg/L
CHOLESTEROL LDL DIREK
LDL memiliki densitas rendah, mudah menggumpal
dan lengket pada dinding pembuluh darah. Disebut
juga sebagai kolesterol `jahat` karena dapat
membentuk plak aterosklerosis yang mempersempit
pembuluh darah
Deskripsi:
Mengukur kadar LDL dalam darah
• Tujuan: mengukur kadar LDL

Metode: Homogenous
• Interpretasi normal:
• Canine 124,4-145 mg/dl; Feline 69,4-65,6 mg/dl
CHOLESTEROL HDL
Kolesterol HDL merupakan lipoprotein yang berasal
dari hati, memiliki densitas tinggi dan tidak mudah
menggumpal. Lipoprotein`baik` karena membantu
"membersihkan" tumpukan kolesterol dari pembuluh
darah dan mengangkutnya ke dalam hati
Deskripsi:
Mengukur kadar HDL dalam darah
• Tujuan: mengukur kadar HDL

Metode: Homogenous
• Interpretasi normal: Canine 47-71 mg/dl
TRIGLISERIDA
Trigliserida adalah bentuk dari lemak yang tersimpan dalam
tubuh dan banyak ditemukan di jaringan adipose. Beberapa
trigliserida yang bersikulasi di dalam darah digunakan sebagai
energi bagi otot untuk bekerja.
Deskripsi:
Mengukur kadar trigliserida dalam darah

• Tujuan: mengetahui kadar trigliserida dalam darah

Metode: GPO-PAP
• Interpretasi normal: Canine 150 mg/L; Feline 100 mg/L
APO A1
Apo A1 adl Komponen protein utama dari HDL dalam plasma.
Chylomicrons yang disekresikan dari sel enterocyte intestinal
juga mengandung apo A1 kemudian diubah menjadi HDL di
darah
Deskripsi:
Mengukur kadar Apo A1
• Tujuan: mengetahui penyebab rendahnya HDL

Metode: Immunoturbidimetri
• Interpretasi normal:
APO B
Apo B100 ditemukan di lipoprotein densitas rendah yang
berasal dari hati (VLDL, IDL dan LDL). Apo B sebagai ligand dari
LDL receptor
Deskripsi:
Mengukur kadar Apo B
• Tujuan: mengetahui tingkat resiko Aterosklerosis

Metode: Immunoturbidimetri
• Interpretasi normal:
SMALL DENSE LDL (sdLDL)
Small dense LDL merupakan partikel LDL yang berukuran kecil
yaitu < 25,5 nm dan padat sehingga bersifat lebih aterogenik,
karena lebih mudah masuk ke lapisan dalam pembuluh darah
Deskripsi:
Mengukur kadar small dense LDL
• Tujuan: mengetahui tingkat resiko Aterosklerosis

Metode: Homogenous
• Interpretasi normal:
Lipoprotein (a)
Lp(a) adalah adaptasi dari defisiensi L-gulolactone oxidase
(GULO), GULO penting u/ konversi glukosa jadi vitamin C yang
diperlukan u/ perbaikan arteri. Jadi, saat penurunan GULO,
adaptasi diet yg kurang vitamin akan menggunakan Lp(a)
sebagai pengganti asam askorbat untuk memperbaiki dinding
arteri
Deskripsi:
Mengukur kadar Lp (a)

• Tujuan: mengetahui tingkat resiko Aterosklerosis

Metode: Immunoturbidimetri
• Interpretasi normal:
Adiponektin

Adiponektin adl hormon protein berasal jaringan lemak yang


meningkatkan glukosa uptake, katabolisme lemak, dan
sensitivitas insulin
Deskripsi:
Mengukur kadar Adiponektin

• Tujuan: mengetahui tingkat resiko Aterosklerosis dan DM 2

Metode: ELISA

• Interpretasi normal:
Protein Fasa Akut
1.α1-Antitrypsin 6.Immunoglobulin G
2.α1-Acid Glycoprotein 7.Immunoglobulin M
3.Ceruloplasmin 8.Immunoglobulin E
4.α2-Macroglobulin atopy
5.Immunoglobulin A 9.hs-CRP
α1-Antitrypsin
Kekurangan Alpha 1 Antitrypsin menyebabkan penyakit genetik
cirrhosis hati. Fungsi dari Alpha 1 Antitrypsin melindungi sel
yang sehat dari desktruksi enzim saat peradangan
Deskripsi:
Mengukur kadar α1-antitrypsin
• Tujuan: mengetahui resiko penyakit degeneratif genetik
(cirrhosis hati)

Metode: Nephelometry
• Interpretasi normal: melimpah
α1-Acid Glycoprotein

Alpha 1 Acid Glycoprotein merupakan protein sebagai tanda


inflammasi akut yang dihasilkan oleh hepatosit
Deskripsi:
Mengukur kadar α1-acid glycoprotein

• Tujuan: mengetahui penyebab hepatitis akut

Metode: Nephelometry
• Interpretasi normal: Feline 500 mcg/L; Canine 960 mcg/L
Ceruloplasmin

Ceruloplasmin merupakan suatu protein fase akut dan copper-


binding protein yang disintesis pada organ hati
Deskripsi:
Mengukur kadar ceruloplasmin
• Tujuan: mengetahui penyebab hepatitis akibat toksisitas
logam

Metode: Nephelometry
• Interpretasi normal:
α2-Macroglobulin
Alpha 2 Macroglobulin merupakan molekul protein besar yang
disintesis oleh hati. Peningkatan α2-Macroglobulin berkorelasi
dengan polyuria karena kehilangan molekul protein kecil dari
urin dan radang pada hati
Deskripsi:
Mengukur kadar α2-Macroglobulin

• Tujuan: peneguhan diagnosa hepatitis dan gangguan ginjal

Metode: Nephelometry
• Interpretasi normal:
Immunoglobulin A
Immunoglobulin A (IgA) terkait dengan anafilaksis akibat
penolakan transfusi darah dan menginduksi lisis darah melalui
ikatan komplemen
Deskripsi:
Mengukur kadar Immunoglobulin A
• Tujuan: mengetahui respon tubuh pasca transfusi darah

Metode: Immunoturbidimetri
• Interpretasi normal: Negatif
Immunoglobulin M

Immunoglobulin M (IgM) antibodi yang muncul secara


pertama kali terhadap antigen yang spesifik
Deskripsi:
Mengukur kadar Immunoglobulin M

• Tujuan: mengetahui respon tubuh akut terhadap antigen


Metode:
spesifikImmunoturbidimetri
• Interpretasi normal: Negatif
Immunoglobulin G

Immunoglobulin G (IgG) antibodi yang muncul secara kronik


terhadap antigen yang spesifik
Deskripsi:
Mengukur kadar Immunoglobulin G

• Tujuan: mengetahui respon tubuh yang kronis terhadap


antigen spesifik
Metode: Immunoturbidimetri
• Interpretasi normal: normal bila disertai IgM negatif berarti
ada kekebalan
High sensitive C reactive protein
(hs-CRP)
High sensitive CRP beredar dalam darah selama 6-10 jam
setelah proses inflammasi akut dan destruksi jaringan. Hs CRP
dihasilkan oleh hati
Deskripsi:
Mengukur kadar hs CRP
• Tujuan: mengetahui kondisi hepatitis akut atau kronis

Metode: Chemiluminescent
• Interpretasi normal:
Immunoglobulin E atopy
Atopy adl suatu kelainan pada seseorang dengan kondisi
hipersensitivitas yang diturunkan secara genetik berupa
kecenderungan untuk membentuk antibodi IgE
Deskripsi:
Mengukur kadar IgE terhadap allergen tertentu

• Tujuan: mengetahui alergi spesifik

Metode: Immunoblot assay


• Interpretasi normal:
ENZIM METABOLISME

1. Amylase Pancreatic
2. Lipase
3. Pankreatic Elastase-1
Amilase Pancreatic
Amilase dihasilkan oleh eksokrin pankreas. Amilase meningkat
pada pankreatitis akut selama 24 jam, dan menurun pada
pankreatitis kronis
Deskripsi:
Mengukur kadar amilase dari pankreas

• Tujuan: membedakan pankreatitis akut dan kronis

Metode: Enzimatik kolorimetri


• Interpretasi normal: Canine and Feline: 500-1500 IU/L
Rosenfeld, and Dial, 2010
Lipase
Lipase dihasilkan oleh eksokrin pankreas. Lipase meningkat
pada pankreatitis akut namun setelah amilase meningkat, dan
menurun pada pankreatitis kronis
Deskripsi:
Mengukur kadar lipase dari pankreas

• Tujuan: peneguhan diagnosa pankreas akut/ kronis

Metode: Enzimatik kolorimetri


• Interpretasi normal: Canine 10-500 IU/L; Feline 10-195 IU/L
Rosenfeld, and Dial, 2010
Pankreatic Elastase-1
Konsentrasi pancreatic E1 dalam faeces dapat menggambarkan
fungsi pankreatik eksokrin. Pada kondisi inflamasi pankreas, E1
akan dilepaskan ke dalam sirkulasi darah
Deskripsi:
Mengukur kadar elastase

• Tujuan: peneguhan diagnosa pankreatitis

Metode: ELISA
• Interpretasi normal:
HORMON METABOLISME (dari Tiroid)
1. Free T3 6. T4 (total)
2. Free T4 7. TRAb
3. TSH 8. Thyroglobulin
4. TSH Neonatus 9. Anti-Tiroglobulin
5. T3 (total) 10.Anti-TPO (Tiroid Peroksidase)
Free T3
Free T3 adalah Hormon Triiodothyronine bebas yang tidak
berikatan dengan protein globulin. Protein globulin membawa
T3 ke jaringan sasaran. Free T3 bentuk aktif dari T3
Deskripsi:
Mengukur kadar free T3

• Tujuan: mengukur kadar Free T3 untuk diagnosa gangguan


hiper/hipotiroidismus

Metode: Chemiluminescent
• Interpretasi normal: 1% dari T3 (Total)
Free T4

Free T4 adalah Hormon thyroxine bebas yang tidak berikatan


dengan protein globulin. Protein globulin membawa T4 ke
jaringan sasaran. Free T4 tinggi pada hipertirodismus namun
rendah pada hipotiroidismus
Deskripsi:
Mengukur kadar free T4

• Tujuan: mengukur kadar Free T4 untuk diagnosa gangguan


hiper/hipotiroidismus
Metode: Chemiluminescent
• Interpretasi normal: 1% dari T4 (Total)
TSH
TSH atau Tiroid Stimulating Hormon berfungsi untuk
menstimulasi sekresi hormon tiroid yang sangat penting bagi
tubuh
Deskripsi:
Mengukur kadar TSH

• Tujuan: mengukur kadar TSH untuk diagnosa gangguan


hiper/hipotiroidismus

Metode: Immunochemiluminescent
• Interpretasi normal:
TSH Neonatus

Deskripsi:
Mengukur kadar TSH pada infant/ bayi
• Tujuan: mengukur kadar TSH untuk diagnosa gangguan
hiper/hipotiroidismus sejak dini

Metode: Enzym immuno assay (EIA)


• Interpretasi normal:
T3 (Total)
Triodothyronine (T3) mirip dengan T4 tapi mempunyai atom
iodine 1 lebih sedikit per molekul. T3 memiliki potensi kerja 4x
dari T4. Namun T3 lebih cepat hancur dibandingkan T4
Deskripsi:
Mengukur kadar total T3 (baik Free atau Bounded T3)
• Tujuan: mengukur aktifitas hormon T3

Metode: Microparticle Enzym immuno assay (EIA)

• Interpretasi normal: Canine 0,05-0,175 µg/dl


T4 (Total)
Thyroxine (T4) merupakan prekursor T3. Namun jumlahnya 20x
lebih banyak dari T3 karena T4 bertahan lebih lama. Potensi
aktivitas T4 tidak sebaik T3
Deskripsi:
Mengukur kadar total T4 (baik Free atau Bounded T4)
• Tujuan: mengukur aktifitas hormon T4

Metode: Immunochemiluminescent

• Interpretasi normal: Canine 1,0-3,5 µg/dl


TSH Receptor Antibody (TRAb)
TRAb adalah antibodi terhadap receptor TSH, sehingga adanya
TRAb akan merusak receptor TSH sehingga TSH tidak mampu
memberikan efek
Deskripsi:
Memeriksa ada tidaknya TRAb
• Tujuan: peneguhan diagnosa autoimun thyroiditis

Metode: Radioimmunoassay

• Interpretasi normal: negatif


Tiroglobulin
Thyroglobulin merupakan glikoprotein berukuran besar yang
diproduksi kelenjar tiroid sbg perkursor bagi hormon tiroid
Deskripsi:
Mengukur kadar total tiroglobulin
• Tujuan: memeriksa aktifitas sel tiroid sebagai pabrik
tiroglobulin

Metode: Immunochemiluminescent
• Interpretasi normal:
Anti - Tiroglobulin
Anti-Thyroglobulin adalah antibodi terhadap tiroglobulin
sehingga tiroglobulin tidak bisa diubah menjadi T3 atau T4
Deskripsi:
Memeriksa ada tidaknya Anti Tiroglobulin
• Tujuan: peneguhan diagnosa penyakit autoimun tiroiditis

Metode: Indirect hemagglutination


• Interpretasi normal: negatif
Anti – Thyroid Peroxidase (TPO)
TPO adalah enzim yang banyak diekspresikan di dalam tiroid
guna memberikan iodin ke thyroglobulin sehingga menjadi
T3/T4. Adanya antibodi terhadap TPO akan menghambat
konversi thyroglobulin menjadi T3/T4
Deskripsi:
Memeriksa ada tidaknya Anti TPO
• Tujuan: peneguhan diagnosa penyakit autoimun tiroiditis

Metode: Enzim immuno assay

• Interpretasi normal: negatif


TERIMA KASIH


POSTEST
• Dirimu sebagai dokter hewan, guna peneguhan
diagnosa Penyakit
1) Diabetes Mellitus,
2) Aterosklerosis dan
3) Tiroiditis

data apa saja yang kamu perlu didapat melalui


pemeriksaan darah/ lab ?

Sebutkan minimal 4 data!

Anda mungkin juga menyukai