Anda di halaman 1dari 6

JURNAL REFLEKSI

DWI MINGGUAN 3.1

RADEN AKHMAD BULQINI CGP A9


KAB SERANG
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BERBASIS NILAI-NILAI
KEBAJIKAN SEBAGAI
PEMIMPIN
Tahap pertama, yaitu "Mulai dari diri", dimulai dengan menjawab
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin. Kami juga
melakukan survei dengan sebuah kasus yang dihadirkan, dan kami
menganalisisnya secara mandiri seolah menjadi seorang kepala sekolah.

Tahap kedua adalah "Eksplorasi Konsep", di mana kami, sebagai peserta,


secara mandiri belajar dan mendalami semua materi yang ada dalam
modul 3.1 di platform pembelajaran kami (LMS). Di sini, kami mempelajari
kasus dilema etika dan bujukan moral. Pada akhir eksplorasi, terdapat
forum diskusi di mana kami, para peserta, melakukan analisis terhadap
kasus-kasus yang ada di LMS.

Tahap ketiga, yaitu "Ruang Kolaborasi", kami dibagi menjadi beberapa


kelompok. Pembelajaran dilakukan secara online melalui Gmeet dengan
bimbingan fasilitator kami, Dr. Moh Natar Mohune. Kami menganalisis
sebuah kasus permasalahan yang diambil dari sekolah Pak Zaki.
Kemudian, kami melakukan presentasi tentang hasil diskusi kami keesokan
harinya.
Tahap keempat adalah "Demonstrasi Kontekstual". Kami diberi tugas untuk
mewawancarai 2-3 kepala sekolah mengenai praktik pengambilan keputusan
dalam kasus dilema etika yang terjadi di sekolah mereka. Kami, sebagai
peserta, melakukan wawancara dan merekamnya.

Tahap kelima, "Elaborasi Pemahaman", dimulai dengan pembuatan


pertanyaan. Pada tanggal 12 Februari 2024 kami mengikuti Vcon Elaborasi
Pemahaman dengan instruktur untuk lebih memahami pengambilan
keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin. Oleh
instruktur ibu Anastasia ang.

Tahap keenam adalah "Koneksi antar materi", di mana kami mengaitkan


materi pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin
dengan materi-materi pada modul-modul sebelumnya.
Dari modul 3.1, saya mendapatkan pemahaman penting tentang bagaimana
pengambilan keputusan harus didasarkan pada nilai-nilai kebajikan. Saya belajar
bahwa sebagai pemimpin, sangat penting untuk selalu berpihak pada kebaikan
murid dan memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil dapat
dipertanggungjawabkan. Selain itu, saya juga memahami bahwa tahap awal
dalam menghadapi permasalahan adalah mengidentifikasi apakah ini merupakan
dilema etika atau bujukan moral. Dilema etika adalah situasi di mana dua pilihan
dapat dianggap benar, sedangkan bujukan moral adalah situasi di mana satu
tindakan dianggap benar dan yang lainnya salah.
Pentingnya memahami perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral
sangatlah relevan dalam pengambilan keputusan. Apabila sebuah kasus dapat
dipahami sebagai pelanggaran hukum, maka langkah-langkah pengambilan
keputusan bisa berhenti karena sudah melalui uji legalitas. Ini adalah
pengetahuan berharga yang saya peroleh dari modul ini, yang akan saya
terapkan dalam pengambilan keputusan di masa depan,
Terima kasih
salam bahagia

Anda mungkin juga menyukai