Sinopsis
Suatu hari didesa Huru-Hara terdapat dua keluarga yang sangat kaya yaitu keluarga pak Suyono dan
keluarga pak Marsudi. Namun dua keluarga ini saling bersaing untuk menunjukkan bahwa salah satu
diantara merekalah yang paling hebat. Hal ini membuat mereka bersaing dalam berbagai hal. Bahkan
dalam hal-hal biasa merekapun bersaing satu sama lain, persaingan mereka seringkali menimbulkan
kekacauan di desa Huru-Hara tersebut.
Kemudian suatu hari, rumah keluarga Suyono kemalingan barang mereka banyak yang raip dicuri maling
yang berjumlah tiga orang. Marsudi merasa bingung melihat rumahnya kosong dan tidak ada hiburan.
Akhirnya ia meminta pembantunya Keceng untuk menemaninya berbelanja barang-barang rumah yang
hilang. Dengan sisa uang di Bank Suyono dan pembantunya Keceng berbelanja banyak barang dan
keperluan rumah. Dan sebagai hadiah Keceng dibelikan handphone keluaran terbaru.
Kesokan harinya Keceng bertemu dengan Bolot diwarung yang Mbok Nah. Melihat handphone milik
Keceng, Bolot merasa iri. Ia akhirnya beranjak pulang kerumah dan menceritakan kepada majikannya
yaitu keluarga pak Marsudi. Merasa tersingi keluarga pak Marsudi menjual semua barang-barangnya
dan membeli barang-barang yang baru. Dengan kesombongannya pak Marsudi memamerkan barang-
barangnya kepada pak Suyono. Karena merasa terhina pak Suyono menantang pak Marsudi untuk
berkelahi. Hampir saja mereka berkelahi, namun warga dan pembantu mereka melerai perkelahianpun
terhindarkan.
Tak sampai disitu saja perseteruan terjadi, suatu hari bu Yayuk istri pak Suyono meminta suaminya
untuk menikah lagi. Bu Yayuk ingin memiliki anak, namun tidak bisa kerena mandul. Mendengar
permintaan istrinya pak Suyono yang awalnya menolak akhirnya luluh. Dengan berat hati Ia membagi
cintanya dengan wanita lain. Mendengar berita pesaingnya menikah lagi pak Marsudi gelap mata, Ia
meminta istrinya bu Ipah untuk siap dimadu. Bu Ipah menyalahkan keluarga pak Suyono karena telah
membuat suaminya menjadi gelap mata.
Suatu hari dipagi yang cerah pak Suyono sedang berjalan pulang dari pasar bersama kedua istrinya
kemudian bu Ipah menghadang mereka dan bu Ipah marah-marah kepada pak Suyono, menyalahkan
pak Suyono karena telah membuat suaminya menikah lagi serta menganggap ini adalah bagian dari
persaingan diantara mereka. Pak Suyono naik pitam karena pernikahan keduanya bukan karena hal
tersebut. kemudian pak Marsudi datang dengan Istri mudanya menyusul bu Ipah, perselisihan terjadi
antara kedua pasangan tersebut dan akhirnya perkelahianpun tidak bisa dihindarkan antara pak Suyono
dan pak Marsudi. Sampai akhirnya Pak RT datang untuk melerai mereka.
Di Rumah Pak RT ,kedua keluarga ini dpertemukan, mereka menceritakan permasalahan yang terjadi.
Pada akhirnya permasalahan intinya adalah pak Suyono menikah lagi dan pak Marsudi cemburu dan
merasa tersaingi, pak Marsudi pun menikah lagi. Ini menimbulkan ketidak relaan istri pertama pak
Marsudi yaitu bu Ipah. Bu Ipah menuding pak Suyono sebagai penyebab pernikahan kedua pak Marsudi.
Untuk melerai pertikaian diantara mereka, Pak RT pun berusaha menyadarkan mereka. Akan tetapi
pertengkaran ini memang akhirnya tidak berakhir bahagia. Bu Ipah menghujamkan belati ketubuhnya
dan ia rebah seketika. Penyesalan mendalam pak Marsudi yang menangisi istrinya yang meninggal
karena kesalahannya.
Konsep panggung :
Property panggung :
Kain hitam, meja, kursi, gambar-gambar rumput dari sterofom, handphone mainan, taplak meja dan
makanan.
Konsep busana :
Busana yang digunakan setiap pemain menggabarkan busana sehari-hari warga desa.
Pemain :
Maling 1
Maling 2
Maling 3
Penduduk 1
Penduduk 2
Penduduk 3
Skenario
Terjadi pengejaran terhadap 3 orang maling yang kepergok mencuri barang milik Suyono. Perkelahian
pun terjadi antara maling dan penduduk desa yang mengejar mereka,perkelahian itu dimenangkan oleh
3 orang maling tersebut dan maling berhasil kabur dengan membawa barang curian.
Suyono sedang duduk diruang tamu dan memikirkan barang-barangnya yang dirampok oleh maling.
Kemudian muncul niat Suyono untuk membeli barang yang serupa tetapi lebih bagus dan baru serta
ingin memamerkannya kepada tetangganya Marsudi,setelah berunding dengan istrinya (Yayuk) dan
Yayuk pun setuju,Suyono menyuruh Keceng (Pembantu Suyono) untuk membeli barang-barang
tersebut.
Saat Bolot (Pembantu Marsudi) sedang asyik duduk di warung Mbok Nah sambil menikmati kopi,Bolot
melihat Keceng yang hendak membeli pesanan Suyono dan memanggilnya untuk mampir,setelah
bertemu dan bercerita tentang tujuan Keceng,Keceng pun pergi dan Bolot kembali ke rumah.
Bolot kembali ke rumah,dia heran serta kagum dengan apa yang diceritakan oleh Keceng. Marsudi
datang dan menanyakan apa yang telah dibicarakan oleh Bolot. Bolot pun bercerita dan Marsudi
tersentak kaget serta memanggil istrinya Ipah,merasa tersaingi Marsudi mempunyai ide untuk
menyaingi Suyono dan pamer siapa yang paling hebatdi antara mereka,dan Marsudi memiliki ide untuk
membuat Suyono kalah.
Suyono dan Keceng sedang berjalan menuju kandang sapi milik Suyono,Kemudian ditengah perjalanan
Suyono bertemu dengan Marsudi dan Bolot yang pulang sehabis membeli barang baru,Marsudi pun
pamer kepada Suyono dan mengatakan bahwa Suyono tidak akan mampu untuk menyaingi kekayaan
serta kehebatan Marsudi. Suyono pun panas dan akan membuktikan kalau dia yang lebih hebat dari
Marsudi.
Suyono berdiskusi dengan istrinya Yayuk. Karena sampai saat ini mereka belum dikaruniai anak,Yayuk
menyuruh Suyono untuk menikah lagi agar mereka bisa mempunyai keturunan,Suyono pun
menghendaki permintaan sang istri
Marsudi heran dengan keramaian yang terjadi di rumah Suyono,Marsudi pun memanggil Bolot untuk
menanyakan apa yang terjadi. Kemudian Marsudi kaget mendengar berita dari Bolot bahwa Suyono
kawin lagi dan Marsudi menganggap ini adalah persaingan diantara mereka. Marsudi memanggil Ipah
dan meminta ijin untuk menikah lagi. Ipah tidak terima dan melarang Marsudi untuk menikah lagi
namun Marsudi memaksa dan akhirnya mereka bertengkar mulut. Ipah menyalahkan Suyono karena
telah membuat suaminya menjadi gelap mata.
Suyono sedang berjalan pulang dari pasar bersama kedua istrinya kemudian Ipah menghadang mereka
dan Ipah pun marah-marah kepada Suyono,menyalahkan Suyono karena telah membuat Marsudi kawin
lagi serta menganggap ini adalah bagian dari persaingan diantara mereka. Suyono naik pitam karena
pernikahan keduanya bukan karena hal tersebut. kemudian Marsudi datang dengan Istri mudanya
menyusul Ipah,cekcok pun terjadi antara kedua pasangan tersebut dan akhirnya perkelahian pun tak
bisa dihindarkan antara Suyono dan Marsudi. Sampai akhirnya Pak RT datang untuk melerai mereka.
Di Rumah Pak RT,kedua keluarga ini dikumpulkan. mereka menceritakan permasalahan yang
terjadi,pada akhirnya Suyono kawin lagi dan Marsudi cemburu dan merasa tersaingi,Marsudi pun kawin
lagi. Ini menimbulkan ketidak relaan istri pertama Marsudi yaitu Ipah. Ipah menuding Suyono sebagai
penyebab pernikahan kedua Marsudi.Untuk melerai pertikaian diantara mereka,Pak RT pun berusaha
menyadarkan mereka. Tapi naas, pertengkaran ini memang akhirnya tidak berakhir bahagia.
“Tangga Tunggal Gedheg”
PEMAIN :
Maling 1 : Farah
Maling 2 : Rania
Maling 3 : Fatma
Penduduk 1 :
Penduduk 2 :
Penduduk 3 :
BABAK 1 ( Dalan Desa )
Maling1 : He,… yok opo iki awak dewe wis dikepung penduduk
Maling1 : Tawur…??? Gendeng koen awak dewe iki mek 3 lah musuh wong sak kampong
Maling3 : Lha iyo ,… yek opo carane,??? Sing onok awak dewe iki malah ajur kabeh,… asu koen
iku
(tawuran)
Maling1 : hahaha,……. Modelmu ae kate nantang aku?!?!? Koen gak ngerti aku sopo??
Penduduk1 : aku ngerti sopo koen,…. Koen iku maling sing sering nyusahne warga kene.
Maling1 : hahaha ,.. goblok!!! Kenalno iki, jarwo pemimpin maling sing nguasai desa iki, hahah,
….
Penduduk1 : maling ae bangga,……. Sing modele kaya awakmu iku penyakite masyarakat, kudu
disingkirna,..!!
Penduduk3 : iku saiki dadi urusanku, soale gara-gara awakmu kabeh , wes akeh penduduk kene
resah
Suyono : apes temen dina iki, bengi-bengi omah kemalingan,…Ganggu wong kelon ae.
Yayuk : opo seh pak,… wes talah sing ikhlas, sing ilang kan isa dituku maneh
Suyono : lha yo bu, aku lho bingung maling saiki padha pinter marang sing digoleki, ,.. yek opo
maling jaman biyen iku sing diincer gelang, kalung, jam, mas-mas’an, tv. Lha sak iki HP, lapotop, iku ae
kudu sing model anyar,… lek lawas gak digowo.
Yayuk : ya wes, timbang bingung-bingung tuku maneh ae, duwit yo nggangur, timbang njamur
kan luwih apik dihambur
Suyono : bener bu,… endi keceng iki?, wes mari tah ngumbah mobil’e mau?,…
ceng…..keceeeng!!!
Suyono : dapuranmu ngunu ae koyok ratu solo, pantese iku raja kaya.
Keceng : nggeh sekarep den mawon,… niki wau wonten napa toh den? Kok nimbali kula?
Suyono : tolong awakmu saiki budhal nang toko, ibu tukok’e HP model anyar karo laptop sing
canggih, gantine sing kemalingan mau bengi. nyoh 20 juta, lek kurang ngomongo, ojo lali njaluk bon
Suyono : sembarang sing penting tanda bukti, ben gak mbok tilap susuk’e
Bolot : nah, yu nah,… kopine sak cangkir Yu… (karo njupuk gorengan)
Yu nah : kopi maneh,.. kopi maneh, utangmu iku lho lek dibayar wes isa digawe tuku sepeda
motor.
Yu nah : kotang-kotang,.. atek molor pisan, yo kotange makmu iku sek molor Loot..Bolot
Bolot : hah bathang mambu? Opo ae toh mbok kok nglantur sampeyan iku, endi kopine?
Keceng : iki pesenane juragan Suyono tuku barang ngganti seng kemalingan mau bengi
Yu nah : iya mas mari mborong opo ae sampean iku ngglunyur ae?
Keceng : sek-sek sakdurunge aku ngomong, iki gorokan lagi garing mari teka belanja mau, mbok
yo digawekne ombenan
Keceng : iya mbok, ombenan ekstra jongos,.. es’e titik ae,.. lek kakean dadi jongossssss,…
Keceng : akeh lot,.. enek laptop canggih, enek Hp model anyar iku loh,… opo arane yo? Bebek
bebek ngono.
Bolot : hah?? Blek krupuk?? Gawe opo juraganmu tuku blek krupuk barang? Ape digawe dodol
krupuk ta?
Keceng : matur nuwun mbok ,…. (karo ngombe),…maklum juraganku wong kadung sugih lot,
sembarang yo isa dituku, gak koyok juraganmu , aku ae ambe juraganku ditukokne HP BB kok.
Bolot : mosok???
Keceng : iyo…pokoke gak koyok juraganmu medit,…. Hahahah wes yo tak mulih sek, dienteni
juraganku
Bolot : wah hebat juragane keceng iku, tuku opo ae isa atek jjarene juragane gelem nukukne
keceng HP pisan
Marsudi : iki lapo kok ngomong dewe, aku iki ngerti arek iki sedeng ket baiyen, tapi lek gendeng
baru tumon saiki, lot,boloot
Bolot : niku lho gan,.. keceng mau dikengken juragane belanja, mborong pisan
Bolot : katah gan, wonten laptop, wonten HP, lan liyane, lha keceng niku mawon
ditumbasaken HP pisan lho gan,……nggeh kulo kepengen
Marsudi : gendeng suyono iku, sek sombonge dikira aku gak isa tuku be’e,… sawangen lek suyono
isa, aku ya isa luwih malahan, lek meh belanja ngono tok kecil,…..
Ipah : ya loh pak, mosok ape kalah, dikira sing duwe duit mek de’e thok, saiki mending
sampeyan karo bolot budhal tuku belanja pisan, kudu luwih apik, sek suyono iku gak sombong
Marsudi : ngono yo bu?
Ipah : iya pak, ojo mek tuku iku thok, sing akeh pisan, lek perlu kabeh barang neng omah iki
dianyari pisan
Suyono : ceng,… sapi sing sek tas manak iku kate tak dol, kate tak ijolne sapi brahman
Suyono : yo iyo, sapi brahman iku teko luar negeri, regane yo larang banget sek larang kuwi
timbang awakmu
Suyono : sapa apene ngregani koen iku? Wes jarang adus, wajah pas-pasan, kemproh pisan,
nyawang ae gak doyan
Marsudi : pancene repot dadi wong sugih, nek belanja mesti kudu akeh. lot awak dewe mau
belanja opo ae?
Bolot : nggeh gan,… wau tumbas sawi, wortel, brambang, Lombok, empon-empon…..
Marsudi : goblok,.. iku kan belanjane ibumu mau isuk, belanja sing iki mau lho,..
Bolot : oalah gan,…. Wau tumbas mas-mas’an ½ kilo, wonten HP 10juta’an, laptop sing isa
digawe tv
Marsudi : iku sing cilik-cilik, lha sing engko sore diterne gawe mobil iku opo ae?
Bolot : wonten kulkas, AC, DVD, motor,.. barang gres langsung saking tokone
Marsudi : gak masalah, lha wong duwitku akeh, dipangan pitung turunan gak entek
Suyono : koyok gak enek sega ae mangan duwit
Marsudi : ayo lot mulih, ngomong karo wong gak duwe duwit panceng angel!! Gak level, ambek
ngenteni mobile mau lho wediku nyasar neng omahe suyono
Yayuk : (ngudarasa) eyalah,. Yo,..yo,.. urip wes enak, sandhang pangan wis kecukupan, omah
yo wis magrong-magrong, nanging kok enek sing kurang ya, sampe saiki aku kok durung isa ngekek’i
anak ning mas suyono
Suyono : ono opo sih dek? Disawang-sawang kok koyok susah, mobok yo crito neng mas
Suyono : temen?
Yayuk : iya
Suyono : dek,… aku wes sandhingan karo sampeyan ampir 10 tahun lho, dadi lek sampeyan lek
enek apa-apa mas iki yo hapal,…. Jujur nang mas, enek opo toh sampeyan? Opo aku ono kurange nang
sampeyan?
Yayuk : ngene loh mas, awak dewe iki wes urip bareng hamper 10 tahun, opo-opo wes
keturutan, tapi sampe saiki kok durung duwe keturunan
Suyono : yo sing sabar dik, awak dewe iki y owes berusaha, tapi yek opo maneh, wong Gusti
Allah durung maringi
Yayuk : tapi aku gak enak karo sampeyan, aku gak pantes dadi bojone sampeyan (nangis)
Suyono : aku gak opo-opo kok dik, aku wes seneng urip karo sampeyan, aku janji bakal gawe
sampeyan bahagia
Suyono : opo?!?!
Yayuk : tapi aku gak opo-opo mas,…. Sampeyan wes janji bakal gawe aku bahagia
Suyono : tapi gak ngene carane dek
Suyono : ………yo wis, demi sampeyan aku rabi maneh, tapi janji karo mas lek sampeyan kudu lilo
Marsudi : aduh ,…. Enek opo seh rame-rame neng omahe suyono iki? Mbrebegki kupingku ae,
penasaran aku enek gawe opo wong iku? Endi bolot ape tak takoni sopo ae ngerti, lot,… bolot,…. Loot,..
bolooooot!!!
Marsudi : ancen susah lek duwe gedibal kopok koyok koen iki
Marsudi : padha ae iku,….gak usah ngomong aneh-aneh, iku neng omahe suyono ono opo kok
rame-rame?
Bolot : juragan dikandhani kok ngeyel,.. nggeh saestu, dados duyono sakniki nggadah bojo 2
gan,.
Marsudi : jangkrik wong iku,… ngene carane ngejak saingan, dudu’ marsudi lek nyerah ngono ae,
… aku kudu rabi maneh
Ipah : ya mas,… sabar po’o, lagi masak kok, ono opo bengak-bengok
Ipah : opo iki gara-gara saingan iku mas?? Lek ngene carane mas mending gak usah, aku gak
rela
Marsudi : gak isa dek,…. Engko aku kalah karo suyono, gelem tah aku diguyu suyono
Bolot : napa gan? Daleme tukang patri?? Lah enten napa panjenengan maradayoh dating
griyane tukang patri?? Badhe matri napa?
Marsudi : lastri iku bocah wadon sing wes suwi tak senengi, sak durunge karo ipah,…. Lha kabare
iku de’e dadi rondo ditinggal mati karo bojone,…
Marsudi : lha lastri iki kate tak dadekne bojoku sing nomer loro
Marsudi : Assalamualaikum..
Tohir : nggeh waalaikum salam,….. ooo pak marsudi, kok kadingaren mrene, ana apa??,…
mangga pinarak rumiyin,…
Marsudi : ngeten bu tohir,….krungu-krungu lastri anak’e panjenengan niku ditinggal mati bojone,
….inggih napa mboten?
Tohir : iya di,… lastri iku wes kurang luwih setahun ditinggal mati bojone amarga kapale
kelelep nang segara,..
Bolot : hah?? Keleleken semangka??
Marsudi : huss,…. Kelelep nang segara lot,……heheh nuwun sewu lho bu tohir, niki gadhah
gedibal setunggal kupinge radi kopok’en,…
Marsudi : nggih,,,kekarep kula sowan mriki badhe nembung lastri dados garwa
kula,,pripun?.napa panjenengan maringi pangestu???..
Tohir : yen mengkono kekarepmu aku tak takok lastri dhisek,,,las,,,,,lastri renea jare, ki ana
tamu.
Tohir : yo..nduk lunguh disik, iki lo…ana dek Marsudi duwe kekarepan kate dhadekno
awakmu dadi bojo nomor loro…yok apa nduk???
Lastri : Inggih buk, kula purun didadekake bojo sing nomor loro mas marsudi, namung sedaya
kula wangsulaken dhateng ibuk mawon…
Tohir : yo wis…lek ngono…kowe oleh rabi anakku nanging syarate, awakmu kudu lunasi utang-
utangku nang wong-wong, karo bayar listrik lan banyu sing wis nunggak setahun…
( sakwise oleh restu, marsudi lan lastri rabi. Seminggu sakwise Marsudi ngajak Lastri moro menyang
lading tebu. )
Marsudi : dek,…. Mene ladang tebu sing 20 hektar iko, bakal dadi nggone sampeyan
Lastri : yo gak ngono mas, awak dewe iki kan wes rabi, meski aku dadi bojo nomer 2 wes suwe
koyok ngene kok durung isa kepethuk mbak ipah.
Marsudi : wes gak usah,… engko aku tak ngomong dewe nang de’e,..
( ipah lewat ladang tebu banjur ngerti Marsudi karo wong wedok )
Ipah : aku??,. Aku wes seminggu golek’I sampeyan mas,..,.. ayo mas mulih
Ipah : lapo mas,…??? Aku wes kangen,…. Lho iki sapa karo sampeyan mas??
Ipah : bojo?!?!,.. bojone mas marsudi iku mek aku tok,.. ipah!!
Lastri : maksudte?
Ipah : iya, mek wedok kegatelen sing wani-wani nggroyok bojone wong liya
Lastri : heh,… sampeyan ojo ngawur lek ngomong, mas marsudi ancene sing pengen ngrabi
aku kok
Lastri : pantes ae mas marsudi gak betah nang omah,.. lha nang omah ono demit’e
Lastri : iya,… demit cerewet, bener ae mas marsudi luwih milih aku,…ancen aku sik ayu,
seksi,enom,.. timbang awakmu!!
Marsudi : he…. Wes, Ojo tukaran ae!!,..pah,… minggira aku ambe lastri apenen neng ladang tebu
Ipah : ngene iki gara-gara suyono, mas marsudi rabi maneh, gara-gara suyono keluargaku
morat-marit,…. Pokok’e gara-gara suyono,…. Titenana suyono iku,….biasane yamene iki suyono mlaku-
mlaku karo bojo-bojone,.. endi wong iku??,.. lha iku,…suyono!, suyonoo!!
Suyono : opo toh pah,… nyeluk wong kok koyok ngunu,… aku iki gak budeg
Ipah : gak usah kakean omong!! Kabeh gara-gara awakmu!
Ipah : iyo!
Ipah : iyo yuk, gara-gara bojomu rabi maneh, mas marsudi melu rabi maneh, saiki aku dijarno
aku gak diiurus maneh
Yayuk : jogoen omonganmu pah! Bojoku rabi maneh pancen aku sing ngongkon, aku ikhlas,
mas suyono isa adil, iku urusanmu yek marsudi rabi maneh, gak ono hubungane karo keluargaku,
ancene marsudi sing kegatelen paling. Lek ora percaya takokno de Rahayu…
Rahayu : Iyo….mbak Ipah. Aku rabi karo mas marsudi jalaran di kongkon karo mbak yayuk..
Ipah : nanging gara-gara iku mas marsudi rabi maneh, soale pengen saingan karo mas
marsudi, sapa sing luwih hebat
Suyono : lah lek jarene bojomu ngono pah,… berarti de’e sing keliru,.. aku rabi maneh jalaran
saka panjaluke bojoku yayuk, lek bojoku gak gelem aku rabi maneh, aku gak ngarah rabi pah,……gak
koyok bojomu sing ngawur iku
Ipah : (nangis)
Marsudi : ngomong opo koen yon!!,… wani-wanimu ngarani aku ngawur, koyok koen bener ae
Yayuk : marsudi!! Ancene awakmu sing gak bener, sawangen ipah saiki mbok jarno, gak mbok
urus!, ipah iku lara ati amarga awakmu rabi maneh! Yek opo koen iku?!? Lek apene rabi maneh mikir
sing bener!
Marsudi : opo terusan?!? ,… nanas banyune amber,… lek awakmu panas, ayo geger!!
Suyono : bothok teri rasane legi,…. Lek iku karepmu di!,.. tampanono iki (tawur)
Pak RT : hee,.. onok opo iku kok padha gelut?,.. eling wes padha tuwa
Pak RT : wes-wes ,…… saiki padha nang omahku kabeh, bareng-bareng dirembug ben kelar,……
ayo
BABAK 10 ( Rumah Pak RT )
Pak RT : sakjane antawis keluarga pak suyono kaliyan pak marsudi niki wonten napa toh??
Suyono : ngeten lho pak, niki wau kulo kalean bojo-bojo kula ndugi peken, terus pas manthuk
wau kok teng dalan dicegat kale Ipah niki
Suyono : lha terus, ipah niku muring-muring teng kula, dikirane kula niki, dadi penyebab marsudi
niku rabi maleh
Ipah : nggeh pak,.. kula boten trima nek bojo kula niku rabi maleh
Pak RT : lah opo hubungane karo suyono lek bojomu rabi maneh??
Ipah : soale mas marsudi niki iri kaleh suyono, nek suyono iku saged rabi maleh, terus mas
marsudi nekad rabi maneh, nggeh kula boten setuju, kula nyalahne suyono sing dadi penyebabe, soale
antawis suyono kaliyan mas marsudi niki saingan.
Suyono : ancene nyatane ngunu,… aku rabi pancen bojoku sing ngongkon kok
Yayuk : bener di,.. aku sing ngongkon mas suyono rabi maneh
Rahayu : inggih,… kula angsal ijin saking mbak yayuk dadi bojone mas suyono nomer 2, mbak
yayuk piyambak sing nyuwun kula purun rabi kaliyan mas suyono
(ngombe)
Bu RT : bu,.. pak pancen bener, lek enek masalah iku kudu dirembug bareng-bareng,
musyawarah kanggo goleki dalan metu sing apik, lan adil,.. engko ben gak dadi koyok ngene iki,
keluargane pak suyono karo pak marsudi dadi gegeran,..gak apik dirungakna tonggo-tonggo, apamaneh
omah’e pak suyono karo pak marsudi kan tonggo tunggal gedhek,…
Pak RT : wis timbang geger amarga saingan,….. mendhing di rembug apik-apikan disik aja
kesusu emosi..
Ipah : inggih boten saged pak, kula boten trima lek mas marsudi rabi maneh…ora lilo…Atiku
Lara pak…(nangis)
Bu RT : iyo,,,nduk aja cekak pikirmu, dalan sek dawa…pikiren disek apa sing kate kok lakoni…
Marsudi : aja pah…ak yo tresno marang sliramu..nanging aku yo tresno karo Lastri…4
Marsudi : gak iso pah,gak iso lek aku kon milih salah sijine…tresnaku wis kanggo awakmu karo
lastri..
Ipah : lek ngono jalukmu mas…aku ae sing ngalah… lilakno aku mati (sambil menusukan pisau
ke perut)
Semua : IPAHHHHHHHHH………………
THE END