Anda di halaman 1dari 25

dr. Masdalena M.

Kes
HUBUNGAN SOSIAL
 Hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antar individu
maupun kelompok sosial dan bersifat saling mempengaruhi.

 Hal yang mendasar dari adanya hubungan sosial adalah interaksi


sosial, dimana interaksi sosial menjadi kebutuhan dasar manusia
sebagai makhluk sosial.

 Menurut Gillin, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antar


individu, antar kelompok, maupun antara individu dengan
kelompok, dimana hubungan tersebut saling mempengaruhi satu
sama lain.
KEPRIBADIAN DAN GAYA HIDUP
 “Pola perilaku individu termasuk pikiran dan emosi yang
merupakan adaptasi individu terhadap situasi hidupnya”

 Antara individu berbeda satu sama lain, termasuk


didalamnya kepribadian, pola perilaku, konsep diri, dan
psikografis bahkan demografis.
PENGERTIAN PERILAKU
 Perilaku  suatu kegiatan atau aktifitas dari makhluk hidup.
 Aktifitas tersebut dibagi 2 kelompok:
1. Aktifitas yang dapat diamati oleh orang lain.
2. Aktifitas yang tidak dapat diamati oleh orang lain.

 Skiner (1938)  Merumuskan bahwa perilaku merupakan


respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan
dari luar).
TIGA KELOMPOK PERILAKU KESEHATAN
I. Health Maintenance
 Adalah perilaku individu untuk memelihara atau menjaga
kesehatan agar tidak sakit, dan usaha untuk penyembuhan bila
sakit.
 Perilaku mulai pencegahan penyakit, dan penyembuhan bila sakit
serta pemulihan sampai sembuh.
II. Health Seeking Behavior
 Adalah upaya atau tindakan individu saat menderita penyakit atau
kecelakaan.
 Perilaku dari mulai mengobati sendiri (self treatment) sampai
mencari pengobatan keluar negri.
III. Perilaku Kesehatan Lingkungan
 Bagaimana individu merespon lingkungan, baik lingkungan
fisik, social budaya dan sebagainya, sehingga lingkungan
tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya.
 Contoh : Bagaimana mengelola pembuangan tinja, air
limbah,sampah dll.
GAYA HIDUP
 Perubahan perilaku dapat diatasi dengan pendekatan persuasi
dan pendidikan kesehatan.
 Pola hidup yang sehat:
1. Selaras dengan alam.
2. Banyak minum air putih.
3. Olah raga teratur.
4. Sinar matahari/udara segar.
5. Kontrol emosi dan tingkah laku yang baik.
6. Hindari rokok, alcohol dan obat terlarang.
7. Pilih makan organik
 Manusia dan Lingkungan
- Pada dasarnya pola konsumsi makanan merupakan hasil
budaya
masyarakat yang dipengaruhi oleh factor lingkungan dan
masnusia.
- Kebiasaan makan keluarga harus diperhatikan sesuai dengan
pendapatan dan pengetahuan tentang gizi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GAYA HIDUP
 Faktor Internal
- Sikap, pengalaman/pengamatan, kepribadian, konsep diri,
motif, persepsi

 Faktor Eksternal
- Kelompok refrensi, keluarga kelas sosial, kebudayaan.
PENYAKIT YANG TIMBUL AKIBAT GAYA HIDUP
 Gaya hidup tidak sehat adalah pola aktifitas sehari-hari yang
mampu menurunkan status kesehatan dan dapat
mendatangkan penyakit bagi kita.
 Gaya hidup sehat adalah pola aktifitas yang mampu untuk
menjaga kesehatan dan juga menghindarkan dari hal-hal yang
bisa mendatangkan penyakit.
 Menjaga asupan makanan dan aktivitas fisik merupakan fondasi
untuk memiliki tubuh yang sehat.
 Gaya hidup tidak sehat akan berdampak pada kesehatan tubuh,
seperti Sindrome Metabolik.

 Sindrome Metabolik adalah sekelompok kondisi yang


meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

 Sindrome Metabolik mencakup tekanan darah tinggi, gula


darah tinggi, kelebihan lemak tubuh, dan kadar kolesterol yang
tidak normal.
 Kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu timbulnya penyakit
Dislipidemia. Penyakit ini terjadi karena kolesterol atau lemak
(lipid) yang tidak normal di dalam tubuh.
 Dislipidemia meningkatkan kemungkinan penyumbatan arteri
(aterosklerosis) dan serangan jantung, stroke, atau masalah
sirkulasi darah lainnya terutama pada perokok.
 Pada orang dewasa, ini sering berhubungan dengan obesitas,
diet yang tidak sehat dan kurang olahraga. Dislipidemia
berakibat fatal, bahkan kematian.
 Kadar kolesterol yang baik adalah sebagai berikut:
 Kadar kolesterol total yang baik dalam darah adalah kurang dari
200 mg/dl, termasuk dalam kategori tinggi bila kadarnya
mencapai 240 mg/dl atau lebih.
 Kadar kolesterol LDL yang baik dalam darah adalah kurang dari
100 mg/dl, dan akan membahayakan kesehatan Anda bila kadarnya
mencapai 160 mg/dl atau lebih.
 Kadar kolesterol HDL yang baik dalam tubuh adalah 40 mg/dl
atau lebih, dan dapat dikatakan rendah bila kadarnya kurang dari
40 mg/dl.
 Kadar trigliserida yang baik dalam darah adalah kurang dari 150
mg/dl, dan termasuk dalam kategori tinggi bila kadarnya
mencapai 200 mg/dl atau lebih.
GEJALA DAN FAKTOR RISIKO
 Gejala tidak khas dari dislipidemia ini antara lain, pegal-pegal,
leher tegang, kesemutan, mudah lelah, dan tanpa gejala.

 Faktor resiko penyakit ini juga disebabkan oleh usia, jenis


kelamin, diabetes, hipertensi, genetik, stress psikologis,
alkohol, dan pola makan gula, lemak, dan kalori.
PENCEGAHAN DAN MODIFIKASI GAYA HIDUP
 Cara mencegah penyakit dislipidemia dengan melakukan pola aktifitas sehari-hari
yang bisa mendatangkan penyakit tubuh.
 Cara mengatasi penyakit ini dapat dilakukan dengan upaya pengendalian obat-
obatan dan non obat.
 Untuk non obat dapat dilakukan dengan makan makanan yang sehat dan olahraga
yang teratur, makan makanan yang bergizi dan seimbang, kurangi makanan yang
digoreng, konsumsi daging tanpa lemak dan kurangi makanan yang mengandung
banyak gula.
 Latihan jasmani juga diperlukan untuk menurunkan trigliserida, menaikkan
kolesterol baik, dan menurunkan berat badan.
 Olahraga jasmani yang dianjurkan adalah jalan, jogging, bersepeda, berenang
ataupun senam aerobik.
POLA MAKAN
 Makan dengan satu jenis makanan saja mengakibatkan tubuh
tidak memperoleh zat-zat makanan yang mempunyai kualitas
yang baik, harus bervariasi.
 Kehidupan modern yang serba cepat.
 Tersedianya café, warung, yang menyediakan makanan dengan
cepat, sering mengakibatkan, kebutuhan tubuh akan zat gizi
tidak terpenuhi dengan baik
 Kebutuhan Gizi dipengaruhi oleh:
1. Pekerjaan seseorang.
2. Jenis kelamin.
3. Besarnya tubuh.
4. Berat / ringannya aktivitas sehari-hari.
5. Penyembuhan penyakit.
6. Perlu menu seimbang.
7 TIPS DAPAT KUALITAS HIDUP
YANG LEBIH BAIK
 Udara bersih paru-paru sehat.
 Banyak minum air putih.
 Seimbangkan antara kerja, olah raga dan istirahat.
 Kontrol kerja otak.
 Jalani hidup secara harmonis.
 Gunakan suplemen gizi jika dibutuhkan.
 Konsumsi menu gizi dan seimbang.
ISOLASI SOSIAL
  Adalah suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat
adanya kepribadian yang tidak fleksibel, yang menimbulkan
perilaku maladaptive dan mengganggu fungsi seseorang dalam
hubungan social ( Depkes RI,2000)
 Tanda dan Gejala:
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri, akibat penyakit dan
tindakan terhadap penyakit
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri.
3. Percaya diri kurang.
4. Mencederai diri.
 Gejala Subjektif:
1. Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh
orang lain.
2. Klien tidak merasa aman berada dengan orang lain.
3. Respon verbal kurang dan sangat singkat.
4. Klien merasa tidak berguna.
 Gejala objektif:
1. Klien banyak diam dan tidak mau bicara.
2. Tidak mengikuti kegiatan.
3. Banyak berdiam diri dikamar.
4. Klien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang
yang terdekat.
5. Klien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal.
6. Kontak mata kurang.
7. Kurang spontan.
8. Apatis (acuh terhadap lingkungan).
9. Ekspresi wajah kurang berseri / muram.
PENATALAKSANAAN
 Apabila dengan mengatur pola hidup sehat target lemak belum
tercapai, maka diperlukan obat-obatan. Obat- obatan tersebut
disesuaikan dengan komponen lemak mana yang tidak normal.

 Pilihan spesifik obat-obatan atau kombinasi obat tergantung


dari berbagai faktor, termasuk faktor individu, usia, kondisi
kesehatan, dan mungkin efek samping.
KESIMPULAN
 Gaya hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan
memperhatikan factor-factor tertentu yang mempengaruhi
kesehatan.
 Manfaat gaya hidup sehat adalah terhindar dari berbagai
penyakit.
 Banyak sekarang yang tidak sesuai dengan gaya hidup yang sehat
seperti mengkonsumsi makanan berpengawet dan cepat saji.

Anda mungkin juga menyukai