Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN NORMAL PADA NY.

R
G1P0A0 USIA KEHAMIAN 32 MINGGU DENGAN KPD+ANEMIA
DI RUANG VK BERSALIN RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA

OLEH:

PRINAWATI
20231490104059

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2024
2

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan Ini Disusun Oleh:


Nama : Prinawati
NIM : 20231490104059
Program Studi : Profesi Ners
Judul : “Asuhan Keperawatan Persalinan Normal Pada Ny. R
G1p0A0 Usia Kehamian 32 Minggu dengan KPD+Anemia
di Ruang VK Bersalin RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya”

Telah melaksanakan asuhan keperawatan sebagai persyaratan untuk


menempuh Praktik Praklinik Keperawatan Maternitas Pada Program Studi Profesi
Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

Asuhan Keperawatan Ini Telah di Setujui Oleh:

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Ayu Puspita, Ners., M. Kep Eka Tara, S.Tr., Keb

2
3

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Asuhan Keperawatan yang berjudul “Asuhan Keperawatan Persalinan Normal
Pada Ny. R G1p0A0 Usia Kehamian 32 Minggu dengan KPD+Anemia di Ruang
VK Bersalin RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya”.
Penyusun menyadari tanpa bantuan dari semua pihak maka laporan
pendahuluan ini tidak akan selesai sesuai dengan waktu yang diharapkan. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini pula penyusun mengucapkan banyak terima kasih
terutama kepada :
1. Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes Selaku Ketua STIKES Eka Harap
Palangka Raya.
2. Meilitha Carolina, Ners., M.Kep Selaku Ketua Prodi Profesi Ners Angkatan
XI STIKES Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Ayu Puspita, Ners., M. Kep selaku Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini.
4. Ibu Eka Tara, S.Tr.,Keb Selaku Pembimbing Klinik yang telah banyak
memberi arahan, masukan dan bimbingan dalam penyelesaian laporan
pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini
5. Ibu Isna Wiranti S.Kep., Ners Selaku Koordinator dalam Program Studi
Profesi Ners STIKES Eka Harap Palangka Raya.

Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan


dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Palangka Raya, 27 Januari 2024

3
4

Prinawati
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan ..............................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................4
2.1 Konsep Dasar .......................................................................................4
2.1.1 Definisi........................................................................................4
2.1.2 Etiologi........................................................................................5
2.1.3 Klasifikasi....................................................................................5
2.1.4 Patofisiologi.................................................................................6
2.1.5 Manifestasi Klinis........................................................................9
2.1.6 Komplikasi..................................................................................10
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang...............................................................12
2.1.8 Penatalaksaan medis....................................................................12
2.2 Manajemen Asuhan Keperawatan........................................................13
2.3.1 Pengkajian...................................................................................13
2.3.2 Diagnosa......................................................................................14
2.3.3 Intervensi.....................................................................................14
2.3.4 Impelementasi..............................................................................16
2.3.5 Evaluasi.......................................................................................16
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................17
BAB 4 PENUTUP............................................................................................35
4.1 Kesimpulan...........................................................................................35
4.2 Saran ..............................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................36

4
5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan merupakan proses alamiah yang dialami dalam siklus reproduksi


wanita, proses tersebut berupa pengalaman yang menyenangkan dan kadang kala
tidak menyenangkan seperti nyeri, proses persalinan identik dengan nyeri yang
akan dijalani. Merupakan rangkaian peristiwa mulai dari kenceng– kenceng
teratur sampai dikeluarkanya produk konsepsi (janin, plasenta, ketuban, dan
cairan ketuban) dari uterus kedunia luar melalui jalan lahir atau jalan lain dengan
bantuan atau dengan kekuatan sendiri. Persalinan normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu)
lahir spontan melalui vagina dengan letak belakang kepala/ubun – ubun kecil
(presentasi kepala) yang berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin, tanpa memakai alat bantu serta tidak melukai ibu maupun
bayi (kecuali episiotomi) (Anggraeni dkk, 2021).
Persalinan normal menurut WHO (World Health Organization) adalah
persalinan yang dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan
tetap demikian selama proses persalinan, bayi lahir secara spontan dalam
presentasi belakang kepala pada usia kehamilan 37-42 minggu lengkap dan
setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat (JNPK-KR
Depkes RI, 2020). Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42), lahir spontan dengan
presentase belakang kepala berlangsung dalam 18-24 jam tanpa komplikasi baik
pada ibu ataupun janin (Prawirohardjo, 2020). Sekitar 25-50% kematian wanita
usia subur di negara miskin disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan,
dan nifas. Pada tahun 2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap
tahunnya lebih dari 585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin
(Kemenkes RI, 2021).

5
6

Persalinan kala I pada ibu inpartu biasanya mengalami nyeri persalinan


yang durasi, frekuensi dan kekuatannya semakin meningkat setiap waktu sehingga
ibu inpartu kala I membutuhkan kenyamanan untuk mengurangi nyeri persalinan.
Oleh karena itu dalam bidang kedokteran terutama bidang anastesiologi telah
1
mengembangkan berbagai macam pengobatan untuk mengurangi rasa sakit dan
ketakutan selama proses persalinan. rasa sakit Upaya menghilangkan dapat
dilakukan secara nonfarmakologi dan farmakologi. Dari segi resiko metode
nonfarmakologi atau tanpa obat atau metode pertolongan sendiri adalah bahwa
tidak ada efek samping secara klinis, wanita bisa memilih metode sendiri sesuai
keinginannya dan pasangannya juga memegang peranan penting selain itu metode
non farmakologi juga lebih alami dan bisa digunakan di rumah 3 dan di rumah
sakit. Metode ini sangat berguna untuk mengalihkan pikiran wanita dari nyeri dan
ia merasa lebih terkontrol pada saat partus (Abraham, 2021).
Metode nonfarmakologis merupakan suatu pendekatan yang digunakan
untuk menghilangkan nyeri tanpa menggunakan obat- obatan. Salah satu tindakan
non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri persalinan antara lain pemberian
kompres hangat, tindakan tersebut adalah untuk distraksi yang dapat menghambat
otot untuk mengeluarkan sensasi nyeri dan dapat meningkatkan kepuasan selama
persalinan, karena ibu dapat mengontrol perasaan dan kekuatannya (Indrawan,
dkk, 2021).
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan Asuhan Keperawatan Maternitas Persalinan Normal
Pada Ny. R G1p0A0 Usia Kehamian 32 Minggu dengan KPD+Anemia di
Ruang VK Bersalin RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya dengan
diagnosa medis Persalinan Normal Kala I.
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penulisan ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan
pengalaman langsung tentang bagaimana menerapkan Asuhan
Keperawatan Maternitas Persalinan Normal Pada Ny. R G1p0A0 Usia
Kehamian 32 Minggu dengan KPD+Anemia di Ruang VK Bersalin
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

6
7

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian persalinan normal Pada
Ny. R G1p0A0 Usia Kehamian 32 Minggu dengan KPD+Anemia
di ruang VK bersalin RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
2. Mahasiswa dapat merumuskan diagnosa keperawatan persalinan
normal Pada Ny. R G1p0A0 Usia Kehamian 32 Minggu dengan
KPD+Anemia di ruang VK bersalin RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.
3. Mahasiswa dapat menyusun intervensi keperawatan persalinan
normal Pada Ny. R G1p0A0 Usia Kehamian 32 Minggu dengan
KPD+Anemia di ruang VK bersalin RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.
4. Mahasiswa dapat melakukan implementasi keperawatan
persalinan normal Pada Ny. R G1p0A0 Usia Kehamian 32 Minggu
dengan KPD+Anemia di ruang VK bersalin RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya.
5. Mahasiswa dapat mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan
persalinan normal Pada Ny. R G1p0A0 Usia Kehamian 32 Minggu
dengan KPD+Anemia di ruang VK bersalin RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Diharapkan agar mahasiswa dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dengan menerapkan proses keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan persalinan normal dengan anemia
pada ibu bersalin.
Untuk Institusi
1.4.2 Bagi IPTEK

7
8

Memberikan informasi dalam pengembangan ilmu keperawatan


terutama dalam keperawatan komunitas yang menjadi masalah
kesehatan pada masyarakat.

1.4.3 Bagi Klien dan Keluarga


Klien dan keluarga mengerti cara perawatan ibu setelah bersalin dan
bisa melakukan perawatan di rumah dengan mandiri.

8
9

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar
2.1.1 Definisi Persalinan
Persalinan adalah proses alamiah membuka dan menipisnya serviks dan
turunnya janin ke dalam jalan lahir. Persalinan normal adalah proses pengeluaran
janin secara alamiah yang kehamilannya sudah cukup bulan (37-42minggu), lahir
spontan tanpa komplikasi pada ibu maupun janin (Dwi Asri H & Cristine Clervo
P, 2021).
Persalinan adalah proses pengeluaran kelahiran hasil konsepsi yang dapat
hidup diluar uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi pada kehamilan yang
cukup bulan (37-42 minggu) dengan ditandai adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan terjadinya penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar
melalui jalan lahir dengan presentase belakang kepala tanpa alat atau bantuan
(lahir spontan) serta tidak ada komplikasi pada ibu dan janin (Indah & Firdayanti,
2020).
Persalinan Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his kala pembukaan
tidak begitu kuat sehingga ibu dapat berjalan jalan. Memasuki tahap inpartu
apabila timbul his dan ibu mengeluarkan lendir bercampur darah. Proses
pembukaan dan penipisan serviks ini, terbagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten (8
jam) dari pembukaan 0 cm sampai pembukaan 3 cm, dan fase aktif (7 jam) dari
pembukaan 3 cm sampai pembukaan 10 cm. Dalam fase aktif dibagi 3 fase, yaitu
fase akselerasi, dimana dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm, fase
dilatasi maksimal, yakni dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat,
dari 4 cm menjadi 9 cm, dan fase deselerasi, dimana pembukaan 9 cm menjadi 10
cm. Kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih sering pada fase aktif. Keadaan 2
tersebut dapat dijumpai pada primigravida maupun multigravida. Pada

9
10

primigravida ostium uteri internum akan membuka terlebih dahulu, sehingga


serviks akan mendatar dan menipis, kemudian ostium uteri eksternum membuka.
Kala I berlangsung sekitar 13-14 jam untuk primigravida dan 8-10 jam untuk
multigravida. Pertama tama ibu sedang dalam persalinan merasakan kontraksi
(his) yang ringan atau jarang semakin lama semakin berat. Kontraksi terjadi
sekitar 30- 60 detik dan datang setiap lima sampai 20 menit (Aprilia dkk, 2020).
2.1.2 Etiologi
Sebab terjadinya persalinan merupakan teori-teori yang kompleks. Faktor-
faktor humoral, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh
saraf dan nutrisi. Perubahan – perubahan dalam biokimia dan biofisika telah
banyak mengungkapkan mulai dan berlangsungnya persalinan yaitu :
a. Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron yang dapat
mengakibatkan peregangan dari otot-otot uterus,
b. Meningkatnya kadar prostaglandin,
c. Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan
iskemika otot-otot uterus,
d. Berkurangnya nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera
dikeluarkan,
e. Tekanan pada ganglion servikale yang terletak di belakang serviks yang
tertekan yang merupakan penyebab peningkatan kontraksi uterus.
2.1.3 Klasifikasi
Ada 3 klasifikasi persalinan menurut Asrinah dkk (2020:2) berdasarkan cara
dan usia kehamilan.
a. Persalinan Normal (Spontan) Adalah proses lahirnya bayi pada Letak
Belakang Kepala (LBK) dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat
serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24
jam.
b. Persalinan Buatan Adalah persalinan dengan tenaga dari luar dengan
ekstraksiforceps, ekstraksi vakum dan sectiosesaria.
c. Persalinan Anjuran Adalah bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan
ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan.
Menurut usia (tua kehamilan) :

10
11

a. Abortus.
Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 mg atau bayi dengan
berat badan kurang dari 500 g.

b. Partus imaturus
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 mg - 28 mg atau bayi dengan berat
badan antara 500 - 999 gram.
c. Partus prematurus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 mg - 36mg atau dengan berat badan
1000 - 2499 gram.
d. Partus maturus / aterm (cukup bulan)
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 mg - 40 mg atau bayi dengan BB
2500 gram atau lebih.
e. Partus post maturus / serotinus
Pengeluaran buah kehamilan setelah 42 mg, atau persalinan yang terjadi 2
Minggu atau lebih dari waktu partus yang diperkirakan.
2.1.4 Patofisiologi
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang dapat
menyebabkan nyeri.hal ini dipengaruhi oleh adanya keregangan otot rahim,
penurunan progesteron, peningkatan oxytoksin, peningkatan prostaglandin, dan
tekanan kepala bayi. Dengan adanya kontraksi maka terjadi pemendekan SAR dan
penipisan SBR. Penipisan SBR menyebabkan pembukaan servik.
Untuk menentukan pecahnya ketuban ditentukan dengan kertas lakmus.
Pemeriksaan pH dalam ketuban adalah asam, dilihat apakah memang air ketuban
keluar dari kanatis serviks dan adalah bagian yang pecah. Pengaruh terhadap ibu
karena jalan janin terbuka dapat terjadi infeksi intraportal. Peritoritis dan dry
labour. Ibu akan merasa lelah, suhu naik dan tampak gejala infeksi intra uterin
lebih dahulu sebelum gejala pada ibu dirasakan. Jadi akan meninggikan mortalita
dan morbiditas perinatal. Setelah ½ jam ketuban pecah tidak terjadi persalinan
spontan (partus lama) maka persalinan diinduksi.
Persalinan dibagi menjai 4 kala yaitu :

11
12

a. Kala I dimulai dari pada saat persalinan sampai pembukaan lengkap (10
cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase. Fase laten (8 jam) servik membuka
sampai 5 cm dan fase aktif (7 jam) servik membuka diri 3 sampai 10 cm
kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif.
b. Kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir, proses
ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
c. Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
d. Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama pos
partum. (Taber, 1994).

12
13

WOC Persalinan Normal Kehamilan 36-40 mg Penurunan kadar Kontaksi pada Tekanan hidrostatis
progesteron uterus air ketuban &
tekanan intrauterin
naik
Tanda inpartus

Proses Bersalin

B1 (Breath) B2 (Blood) B3 (Brain) B4 (Bledder) B5 (Bowel) B6 (Bone)

Pertukaran 02 pada Pembuluh darah pada Iskemia korpus uteri Tekanan pada fundus Tonus otot Pelebaran vulva &
sirkulasi kapiler kanalis servikalis uterus meningkat menurun perineum menonjol
uteroplasenter pecah akibat his
Saraf nyeri aferen serviks
kurang & uterus masuk ke Episiotomi pada
Perubahan
Penekanan pada medula spinalis melalui Plasenta lepas primipara
eliminasi BAB
Hipoksia jaringan vena inferior akar posterior T10-L1 dari dindingnya
& BAK
Bayi lahir
Gangguan Pertukaran Penurunan aliran balik Merangsang saraf nyeri Kontraksi uterus
Gas ke jantung pudendus melalui S2-S4 setelah plasenta lahir
Risiko Infeksi
tidak adekuat
Curah jantung dan Agen pencedera
tekanan darah menurun fisiologis Risiko Pedarahan

Kekurangan volume Nyeri Akut


cairan

Perfusi Perifer Tidak


Efektif

13
1014

2.1.5 Manifestasi Klinis (Tanda dan Gejala)


Lightening merupakan sebutan bahwa kepala janin sudah turun ke pintu bawah
panggul, lightening mulai dirasakan kira-kira 2 minggu menjelang persalinan,
lightening menimbulkan rasa tidak nyaman akibat tekanan bagian presentasi pada
struktur di area pelvis minor. Hal-hal yang spesifik berikut yang dialami ibu: ibu jadi
sering berkemih, karena kandug kemih ditekan sehingga ruang yang tersisa untuk
ekspansi berkurang, perasaan tidak nyaman akibat tekanan panggul yang
menyeluruh, yang membuat ibu merasa tidak enak dan timbul sensasi terus-menerus
bahwa sesuatu perlu dikeluarkan, kram pada tungkai yang disebabkan oleh tekanan
bagian presentasi pada syaraf yang menjalar melalui foramen ischiadikum mayor dan
menuju ke tungkai (Icemi Sukarni K & Wahyu P, 2021).
Kontraksi Uterus, kontraksi otot uterus pada persalinan akan menyebabkan rasa
nyeri yang hebat ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya nyeri saat kontraksi
seperti hipoksia pada miometrium yang sedang berkontraksi, peritoneum yang berada
diatas fundus mengalami peregangan, peregangan serviks pada saat dilatasi atau
pendataran serviks. setiap kontraksi serabut otot uterus menegang saat kontraksi
berakhir dan uterus istirahat, otot tetap lebih sedikit lebih pendek dibanding pada
awal kontraksi. Kondisi ini disebut retraksi otot, saat proses ini terus berlangsung
sepangjang jam-jam persalinan otot yang memendek menarik titik resistensi terendah
menyebabkan penipisan dan kemudian dilatasi serviks. Penekanan dari kantung
ketuban yang menegang atau bagian presentasi janin membantu mempertahankan
dilatasi serviks. Setiap kontraksi persalinan memiliki tiga fase :
a. Increment : fase ini, ketika kontraksi berkembang dari fase istirahat menuju
kekuatan penuh, terhitung lebih lama dibanding kombinasi dua fase lain.
b. Acme : fase ini merupakan masa ketika kontraksi berada pada intensitas
maksimum. Fase ini menjadi lebih lama seiring kemajuan persalinan.
c. Decrement : selama fase ini, kontraksi uterus menurun, hingga fase istirahat
dicapai (Caroline Bunker Rosdahl & Mary T. Kowalski, Buku Ajar
Keperawatan Dasar Keperawatan Maternal & Bayi Baru Lahir, Edisi 10, 2021).
Ketuban pecah pada akhir kala 1 persalinan. Apabila terjadi sebelum awitan
persalinan, disebut ketuban pecah dini (KPD). Kurang lebih 80% wanita yang

14
11
15

mendekati usia kehamilan cukup bulan dan mengalami KPD mulai mengalami
persalinan spontan mereka dalam waktu 24 jam.
Bloody show (pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina) dengan his
permulaan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan pendataran dan
pembukaaan, lendir yang terdapat dikanalis servikalis lepas, kapiler pembuluh pecah,
yang menjadi pendarahan sedikit (Ai Nurasiah & dkk, 2012).Sumbatan mukus yang
menyekat serviks selama kehamilan tepat sebelum persalinan, serviks membuka
secara perlahan dan sumbatan tersebut lepas. Pada saat bersamaan beberapa kapiler
serviks ruptur membuat mukus yanglengket menjadi warna merah muda. Proses ini
disebut show atau bloody show dan mengindikasikan bahwa persalinan akan segara
terjadi (Caroline Bunker Rosdahl & Mary T. Kowalski, 2020).
2.1.6 Komplikasi
Risiko komplikasi asuhan persalinan normal dapat terjadi pada tiap kala
persalinan. Komplikasi dapat terjadi dipengaruhi oleh kondisi selama kehamilan,
kondisi ibu, dan kondisi janin.
a. Komplikasi Kala I
Komplikasi yang dialami ibu melahirkan kala I adalah:
- Partus lama, biasanya terkait kontraksi uterus yang tidak adekuat atau dilatasi
serviks yang tidak sempurna
- Ketuban pecah dini (KPD), yaitu pecahnya ketuban sebelum ada tanda inpartu
Komplikasi kala I juga dapat terjadi pada janin, sehingga penting bagi petugas
kesehatan untuk memastikan keselamatan dan kondisi janin. Komplikasi yang
dapat terjadi adalah:
- Asfiksia, yang dapat menyebabkan intrauterine fetal death (IUFD)
- Sepsis neonatorum, dapat terjadi karena infeksi akibat KPD
b. Komplikasi Kala II
Komplikasi pada ibu melahirkan kala II adalah distosia atau persalinan kala II
yang memanjang. Di mana waktu persalinan pada primipara lebih dari 2 jam,
atau pada multipara lebih dari 1 jam, tanpa anestesi epidural anestesi. Kondisi
ini dapat menyebabkan risiko korioamnionitis, endometritis, infeksi saluran
kemih, dan retensi urin. Distosia dapat terjadi akibat lilitan tali pusat atau bayi
besar/makrosomia. Setelah lahir, kepala bayi perlu diperiksa apakah ada lilitan

15
16

tali pusat di leher, karena dapat menyebabkan komplikasi pada janin seperti
hipovolemia, anemia, syok hipoksik-iskemik, bahkan ensefalopati. Janin
makrosomia dapat menyebabkan distosia bahu.
c. Komplikasi Kala III
Pada kala III, komplikasi yang dapat terjadi adalah retensio plasenta, yaitu
plasenta tidak lahir spontan dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir. Pada
keadaan ini, perlu dilakukan tindakan manual plasenta. Retensio plasenta dapat
menyebabkan perdarahan postpartum.
d. Komplikasi Kala IV
Pada kala IV, komplikasi yang paling sering terjadi adalah perdarahan
postpartum, yaitu jumlah perdarahan pervaginam setelah bayi lahir lebih dari
500 cc atau dapat mempengaruhi hemodinamik pasien.
Penyebab perdarahan postpartum terdiri dari 4T, yaitu tone (atonia
uteri), tissue (sisa jaringan plasenta), trauma (rupture uteri, serviks, atau
vagina), dan thrombin (gangguan faktor koagulopati).
a. Atonia Uteri
Atonia uteri akan segera terlihat segera setelah bayi lahir. Tanda kontraksi
uterus tidak baik adalah uterus teraba lembek. Kondisi ini dapat menyebabkan
perdarahan masif sehingga pasien mengalami syok hipovolemik.
b. Sisa Jaringan Plasenta,
Plasenta yang dikeluarkan tidak lengkap dan tertinggal di dalam uterus, dapat
menyebabkan perdarahan pervaginam hingga 6-10 hari setelah partus.
c. Trauma Jalan Lahir
Ruptur uteri dapat terjadi pada pasien dengan riwayat sectio caesarea
sebelumnya. Laserasi serviks dan vagina sering terjadi jika persalinan dengan
bantuan vakum atau forsep

d. Gangguan Faktor Koagulopati


Kelainan faktor pembekuan darah biasanya tidak menyebabkan perdarahan
hebat. Namun, dapat memburuk bila kondisi ibu dengan penyulit seperti
solusio plasenta, emboli air ketuban, atau eklamsia. Perdarahan karena kelainan
faktor pembekuan darah biasanya encer dan tidak terdapat gumpalan darah.

16
17

2.1.7 Pemeriksaan Penunjang


1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan urine protein (Albumin)
b. Untuk mengetahui adanya risiko pada keadaan preeklamsi maupun adanya
gangguan pada ginjal dilakukan pada trimester II dan III.
c. Pemeriksaan urin gula
d. Pemeriksaan darah
2. Ultrasonografi (USG): Alat yang menggunakan gelombang ultrasound untuk
mendapatkan gambaran dari janin, plasenta dan uterus.
3. Stetoskop Monokuler: Mendengar denyut jantung janin, daerah yang paling
jelas terdengar DJJ, daerah tersebut disebut fungtum maksimum.
4. Memakai alat Kardiotokografi (KTG): Kardiotokografi adalah gelombang
ultrasound untuk mendeteksi frekuensi jantung janin dan tokodynomometer
untuk mendeteksi kontraksi uterus kemudian keduanya direkam pada kertas
yang sama sehingga terlihat gambaran keadaan jantung janin dan kontraksi
uterus pada saat yang sama (Nugroho, 2021).
2.1.8 Penatalaksaan Medis
1. Kala I
a. Mengukur TTV
b. Auskultasi DJJ
c. Memperhatikan kontraksi uterus, dilatasi uterus, penurunan presentasi
terendah dan kemajuan persalinan serta perineum
2. Kala II
Mengajari ibu untuk mengejan
3. Kala III
a. Pengawasan terhadap perdarahan
b. Memperhatikan tanda plasenta lepas
4. Kala IV
a. Pemeriksaan fisik, observasi TTV dan KU
b. Kontraksi rahim
c. Letakkan bayi yang telah dibersihkan disebelah ibu

17
18

2.2 Menejemen Asuhan Keperawatan


2.2.1 Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan melakukan anamnesis pada pasien. Data-data
yang dikumpulkan atau di kaji meliputi :
2.2.1.1 Identitas Pasien
2.2.1.2 Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Keluhan utama merupakan faktor utama yang mendorong pasien mencari
pertolongan atau berobat ke rumah sakit. Biasanya pada pasien mengatakan
“Perutnya terasa nyeri (kontraksi), keluar cairan bening berlendir
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sebelum di bawa oleh keluarga ke Puskesmas klien
merasakan mual muntah, susah kencing, demam dan sakit pinggang . Apa
tindakan yang telah dilakukan untuk menurunkan atau menghilangkan
keluhan-keluhannya tersebut.
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Merupakan riwayat penyakit masa lalu yang mungkin pernah diderita oleh
pasien sebelum mengalami luka bakar. Resiko kematian akan meningkat
jika pasien mengalami riwayat penyakit kardiovaskuler, paru, DM,
neurologis atau penyalahgunaan obat dan alkohol.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Merupakan gambaran keadaan kesehatan keluarga dan penyakit yang
berhubungan dengan kesehatan pasien, meliputi : jumlah anggota keluarga,
kebiasaan keluarga mencari pertolongan, tanggapan keluarga mengenai
masalah kesehatan, serta kemungkinan penyakit turunan.
5. Riwayat Psikososial
Meliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana cara
mengatasinya serta bagaimana perilaku pasien terhadap tindakan yang
dilakukan terhadap dirinya.
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan intesitas kontraksi (D.0077 Hal. 172)
2. Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasive (D.0142 Hal. 304)

18
19

2.2.3 Intervensi Keperawatan


1. Nyeri Akut berhubungan dengan intesitas kontraksi
Tujuan (Kriteria Hasil)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x3 Jam Tingkat nyeri
menurun dengan kriteria hasil :
1. Keluhan nyeri menurun
2. Meringis menurun
3. Gelisah menurun
4. Perineum terasa tertekan menurun
5. Tekanan darah normal
(L.08066 Hal. 145)
Intervensi
Observasi
1. Identifikasi intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
4. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
5. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. Jelaskan strategi meredakan nyeri
2. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
3. Anjurkan menggunakan analgetim secara tepat
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik
(I.08238 Hal.201)
2. Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasive
Tujuan (Kriteria Hasil)

19
20

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 Jam risiko infeksi


menurun dengan kriteria hasil :
1. Kemerahan menurun
2. Nyeri menurun
3. Bengkak menurun
4. Gangguan kognitif menurun
5. Kultur area luka bekas jahitan membaik
(L.14137 Hal.139)
Intervensi
Observasi
1. Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
Terapeutik
1. Berikan perawatan kulit pada area edema
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
3. Pertahankan teknik aseptic
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka bekas jahitan
3. Anjurkan meningkatkan asupan Vitamin A
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
(I. 14539 Hal. 504)
2.2.4 Implementasi Keperawatan
Pada langkah ini, perawat memberikan asuhan keperawatan yang
pelaksanaannya berdasarkan rencana keperawatan yang telah disesuaikan pada
langkah sebelumnya (intervensi). Implementasi atau tindakan adalah pengelolaan dan
perwujudan dan rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.
Pada tahap ini, perawat sebaiknya tidak bekerja sendiri, tetapi perlu melibatkan
secara integrasi semua profesi kesehatan yang menjadi tim perawatan (Setiadi, 2020).

2.2.5 Evaluasi Keperawatan

20
21

Tahap evaluasi keperawatan ini dapat menilai sejauh mana keberhasilan yang
dicapai dan seberapa besar kegagalan yang terjadi. Dari hasil evaluasi, tenaga
kesehatan dapat menilai pencapaian dari tujuan serta dari hasil evaluasi ini, tenaga
kesehatan akan menjadikan hasil evaluasi ini sebagai bahan koreksi dan catatan
untuk perbaikan tindakan yang harus dilakukan (Prabowo, 2018).
Evaluasi keperawatan disusun dengan menggunakan SOAP yang operasional, seperti :
1. S (Subjektif) adalah ungkapan perasaan maupun keluhan yang disampaikan
pasien
2. O (Objektif) adalah pengamatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
melalui sikap ibu ketika dan setelah dilakukan tindakan keperawatan
3. A (Assesment) adalah analisa tenaga kesehatan setelah mengetahui respon
subjektif dan objektif yang dibandingkan dengan tujuan dan kriteria hasil
yang ada pada rencana keperawatan
4. P (Planning) adalah perencanaan untuk tindakan selanjutnya yang akan
dilakukan oleh tenaga Kesehatan.

BAB 3

21
22

ASUHAN KEPERAWATAN

I. IDENTITAS KLIEN & PENANGGUNGJAWAB


A. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Tempat / tanggal lahir : Palangka Raya, 8 Maret 2001
Agama : Islam
Suku Bangsa : Banjar
Pendidikan terakhir : Diploma 2 (D2)
Pekerjaan : Ibu rumah tangga (IRT)
Golongan Darah :A
Alamat : Tjilik Riwut, Km 9
Diagnosa Medis : G1P1A0 KPD+Anemia
Penghasilan Per Bulan :-
Tanggal Masuk RS : 24 Januari 2024
Tanggal Pengkajian : 25 Januari 2024
Nomor Rekam Medik : 44 37 65
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. J
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Dayak
Pendidikan terakhir : SMK
Pekerjaan : Wiraswasta
Golongan Darah :O
Alamat : Tjilik Riwut, Km 9
Hubungan dengan Klien : Suami
II. STATUS KESEHATAN
a. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama :
Klien mengatakan mengeluh perut mules dari pagi dan keluar cairan
kekuningan
b. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :

22
23

Pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 13.00 WIB pasien diantar oleh suami ke
IGD RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya dengan keluhan klien
mengatakan mengeluh perut mules sejak pagi dan keluar cairan kekuningan
pukul 06.30 WIB, nyeri, hamil anak pertama, terakhir USG 16 Januari 2024,
usia kehamilan 32 minggu, keadaan janin baik, TBBJ: 2000 Gr. Hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital, TD: 120/70 mmHg, N: 96 x/menit, RR:
20x/menit, S: 36,3 ᵒC, SPO2: 99%. Terpasang infus RL 500 Ml 20 Tpm
ditangan sebelah kiri drip Nairet 1 Ampul. Pada tanggal 24 Januari 2024
pukul: 14.30 WIB pasien dipindahkan ke ruang VK, pada saat dilakukan
pengkajian didapatkan hasil, klien mengeluh perut mules dari pagi keluar
cairan kekuningan, Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital, TD: 142/85 mmHg,
N: 82 x/menit, RR: 21x/menit, S: 36 ᵒC, SPO2: 99%.
c. Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat kesehatan yang lalu
2. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki penyakit keturunan

3. RIWAYAT OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI


Riwayat Ginekologi:
 Riwayat Menstruasi :
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 Hari
Lamanya Haid : 4-5 Hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe) : Merah, kental
Gangguan sewaktu menstruasi : Tidak ada gangguan
Gejala pre menstruasi : Nyeri perut bagain bawah
HPHT : 05 Mei 2023
Taksiran Persalinan : 12 Februari 2024
 Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) :
Usia menikahan : 1,2 Tahun
Lamanya Pernikahan:

23
24

Pernikahan Ke : 1 (Pertama)
 Riwayat Keluarga Berencana :
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil : Tidak ada
Waktu dan lamanya penggunaan : Tidak ada
Apakah ada masalah dengan cara tersebut : Tidak ada
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang : Kb
Suntik
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : 3 Anak

Riwayat Obstetri :

Tempa Masalah
Tgl Jenis Keada
Umur Jenis t/
No part kelami BB Ha Lahi Nifa an
hamil partus Penolo Bayi
us n mil r s Anak
ng
1 25/0 32 Normal RSDS Laki- KPD Hidup
1/20 Minggu laki Ane
24 mia

a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G1 P0 A0


Keterangan :
 Masa hamil : tekanan darah tinggi, bengkak, infeksi saluran
perkemahan, perdarahan, premature, dll
 Masalah Lahir/persalinan : SC atas indikasi ………………..,
perdarahan, kejang-kejang, dll
 Masalah Nifas : perdarahan, infeksi, anemia, dll
 Masalah bayi : pernapasan, makanan, ikterus, cacat, meninggal
dalam kandungan, meninggal setelah lahir, dll
 Keadaan Anak : hidup / mati, sebab kematian :
………………………………...
b. Riwayat Kehamilan Sekarang.
 Amenorhoe : tidak ada
 Keluhan waktu hamil : mual-mual diawal trimester
 Gerakan anak pertama di rasakan : ada
 Imunisasi : TT lengkap
 Penambahan BB selama hamil :
…………………………………………………
 Pemeriksaan kehamilan : teratur / tidak
Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : Klinik kebidanan, hasil
perkembangan janin baik

24
25

4. PEMERIKSAAN FISIK
Subjektif Objektif
1. Keadaan Umum Suhu S: 36 ᵒC
BB sebelum hamil 55 kg Nadi 82 x/menit
Tekanan Darah 130/80 mmHg
RR: 21x/menit, SPO2: 99%
BB 62 kg
Tinggi Badan 160 cm
Kesadaran cmps mentis
Turgor Kulit elastis
2. Kepala Hyperpigmentasi tidak ada
Cloasma gravidarum tidak ada
Edema tidak ada
3. Muka Simetris
bengkak? tidak ada

Mukosa mulut & bibir lembab, bibir


4. Mulut pucat
Keluhan tidak ada Keadaan gigi baik
Fungsi Pengecapan: bisa merasa jenis
makanan
5. Mata Keadaan Mulut: bersih
Keluhan tidak ada Fungsi menelan : baik

Ukuran pupil normal


6. Hidung Konjungtiva: anemis
Keluhan tidak ada Sklera: putih
Fungsi Penglihatan : bisa meihat dan
membaca dengan baik
Reaksi alergi: tidak ada
Pernah flu: pernah
Frekuensinya dalam 1 tahun tidak ingat
7. Telinga Perdarahan/peradangan: tidak
Keluhan tidak ada Keadaan/kebersihan: bersih

Keadaan : bersih
Fungsi pendengaran: dapat mendengar
8. Leher dengan baik
Pembengkakan : tidak ada

Pembesaran kel.Tyroid : tidak ada


9. Daerah dada Distensi vena jugularis : tidak ada
Jantung dan paru-paru : tidak Pembesaran KGB : tidak ada
ada kelainan
Sesak napas : tidak ada
Batuk: tidak ada

25
26

Sakit dada : tidak ada


Suara napas : vesikuer
Payudara Bunyi jantung : lub dub
Palpitasi : tidak ada

Hyperigmentasi areola : tidak ada


Keadaan puting susu : kecoklatan
10. A Cairan yang keluar : tidak ada
bdomen
Abdomen menonjol atau membesar, TFU
29cm UK pertengahan px-pusat
Palpasi bagian kiri teraba keras
memanjang (punggung janin), palpasi
bagian terendah janin teraba keras bulat
11. G (presentasi kepala). DJJ janin 143 x per
enitalia Eksterna menit

Oedema : tidak ada


- Varises : tidak ada
- Pembesaran Kel Bartolin : tidak ada
- Pengeluaran/lochea : rubra
- Warna : Merah

Haemorrhoid : tidak ada


12. A
nus
Refleks patela : baik
- Varises : tidak ada
13. E - Oedema : tidak ada
kstremitas - Simetris : simetris
Ukuran panggul dalam :
- Promonotorium
14. Pe …………………………...
meriksaan Dalam
- Linea inominata
…………………………..
- Dinding samping
…………………………
- Spina Ischiadika
…………………………..
- Sacrum
……………………………………..
- CV ………….…...…. CD ………….
….…...

26
27

Vulva/vagina :
- Keluar lendir bercampur darah

Portio :
- Konsistensi teraba lunak
- Pendataran
- Pembukaan 4
- Hodge/bagian terendah kepala
- Selaput Ketuban sudah pecah
- Presentasi :kepala
- Posisi : masuk PAP

5. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Pola Nutrisi :
Frekuensi makan : 3 x/sehari
Jenis makanan: nasi, lauk, sayur
Makanan yang disukai : sayuran dan buah-buahan
Makanan yang tidak disukai : makanan banyak minyak
Makanan pantang / alergi : tidak ada
Nafsu makan: baik
Porsi makan: 1 piring
Minum (jumlah dan jenis) : 7-8 gelas sehari
2. Pola Eliminasi
Buang Air Besar (BAB)
Frekuensi : 1 x/hari
Warna : kecoklatan
Bau : khas
Konsistensi : lembek
Masalah / Keluhan : tidak ada
3. Buang Air Keci (BAK)
Frekuensi : 5-6x/hari
Warna: kuning pekat
Bau : khas
Masalah / Keluhan : tidak ada

27
28

4. Pola tidur dan istirahat:


Lama tidur/hari: siang 1-2 jam malam 5-6 jam
Selama proses persainan sulit tidur karena nyeri perut
5. Pola aktivitas dan latihan : pasien jarang berolah raga
6. Personal Hygiene :
Kulit : kuning langsat
Rambut : hitam ikal
Mulut dan Gigi : mukosa gigi tampak lembab, gigi tampak bersih
Pakaian : rapi
Kuku : kuku pendek dan bersih
Vulva Hygiene: Keluar lendir bercampur darah

Ketergantungan fisik :
Merokok : tidak merokok
Minuman Keras : tidak
Obat-obatan : tidak
Lain-lain : tidak ada
6. ASPEK PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
7. Pola pikir dan persepsi
a. Apakah ibu telah mengetahui cara memberi ASI dan merawat bayi
belum mengetahui cara memberikan ASI
b. Apakah klien merencanakan pemberian ASI pada bayinya : ya
c. Jenis kelamin yang diharapkan :laki-laki maupun perempuan sama saja
d. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah: adik
e. Apakah hamil ini diharapkan : ya
8. Perubahan perilaku
a. Kala I
 Adaptasi nyeri : pasien mengatakan nyeri bila kontraksi
 Pengaturan pernapasan : nafas dalam untuk mengurangi nyeri
 Koping mekanisme terhadap perubahan yang ada : menstabikan
emosi berusaha tenang
 Penerimaan terhadap proses persalinan: menerima setiap proses
persalinan berharapmanak segera lahir

28
29

b. Kala II
 Adaptasi nyeri : bila nyeri datang berusaha meneran
 Pengaturan pernapasan : mengatur nafas dengan tenang
 Koping mekanisme terhadap perubahan yang ada : bila nyeri hilang
berusaha rileks
 Penerimaan terhadap proses persalinan : menerima
 Cara mengejan : posisi dagu diatas dada, tarik nafas dalam dan
buang sembari mengejan
c. Kala III
 Adaptasi nyeri : rileks dan lakukan nafas dalam
 Koping mekanisme terhadap perubahan yang ada : tenang
d. Kala IV
 Adaptasi nyeri : rileks dan lakukan nafas dalam sambil memeluk
bayinya
9. Koping mekanisme terhadap perubahan yang ada : tenang
10. Persepsi diri
 Hal yang amat di pikirkan saat ini : segera pulih
 Harapan setelah menjalani perawatan : dapat merawat bayi dengan baik
 Perubahan yang dirasa setelah hamil : perubahan fisik dan peran
11. Konsep diri
 Body image pasien mengatakan bahwa pasien bahagia dengan
kehidupannya sekarang
 Pera: pasien adalah istri dan ibu bagi anak-anaknya Ideal diri
 Identitas diri: pasien adalah seorang istri dan ibu
 Harga diri : pasien mengatakan sangat berguna dan berarti
12. Hubungan/komunikasi
 Bicara: jelas/relevan/mampu mengekspresikan/mampu mengerti orang
lain? bicara jelas
 Bahasa utama : Indnesia Bahasa daerah : Banjar
 Yang tinggal serumah : suami
 Adat istiadat yang di anut : Banjar
 Yang memegang peranan penting dalam keluarga : suami dan istri
 Motivasi dari suami : suami mendampingi dan membantu aktivitas istri

29
30

 Apakah suami perokok : ya


 Kesulitan dalam keluarga : tidak ada
13. Kebiasaan seksual
 Gangguan hubungan seksual : tidak ada
 Pemahaman terhadap fungsi seksual : ibu memahami
14. Sistem Nilai – Kepercayaan
 Siapa dan apa sumber kekuatan : pasien mengatakan Allah
 Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : iya sangat
penting
 Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan
frekuensi) : pasien mengatakan sering ikut ibadah
 Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan
selama di RS : pasien mengatakan sering berdoa

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 24-1-2023
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Haemoglobin 9,3 13,5-18,0 g%
Leukosit 23.310 4.500-11.00 mm3
Trombosit 301.000 150.000-400.000 mm3
Eritrosit 4,04 4-6 mm3
Hematokrit 34 37-48 %
MCV 79 80-100 fl
MCH 25 27-34 fg
MCHC 32 32-36 g/dl

Tanggal 25-1-2023
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Haemoglobin 10,9 13,5-18,0 g%

PENGOBATAN
Infus 2 jalur
RL drip nairet 20 TPM
RL 20 TPM
Inj. Dexamethason 3x1amp/iv

30
31

Palangka Raya,…………………………………
Mahasiswa

…………………………………….………………….

ANALISIS DATA

DATA SUBYEKTIF KEMUNGKINAN MASALAH

31
32

DAN DATA
PENYEBAB
OBYEKTIF

32
33

PRIORITAS MASALAH

33
34

34
35

35
36

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : ……………………..

Ruang Rawat : ……………………..

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional

36
37

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Tanda tangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat

37
38

38

Anda mungkin juga menyukai