R
G1P0A0 USIA KEHAMIAN 32 MINGGU DENGAN KPD+ANEMIA
DI RUANG VK BERSALIN RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA
OLEH:
PRINAWATI
20231490104059
LEMBAR PENGESAHAN
2
3
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Asuhan Keperawatan yang berjudul “Asuhan Keperawatan Persalinan Normal
Pada Ny. R G1p0A0 Usia Kehamian 32 Minggu dengan KPD+Anemia di Ruang
VK Bersalin RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya”.
Penyusun menyadari tanpa bantuan dari semua pihak maka laporan
pendahuluan ini tidak akan selesai sesuai dengan waktu yang diharapkan. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini pula penyusun mengucapkan banyak terima kasih
terutama kepada :
1. Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes Selaku Ketua STIKES Eka Harap
Palangka Raya.
2. Meilitha Carolina, Ners., M.Kep Selaku Ketua Prodi Profesi Ners Angkatan
XI STIKES Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Ayu Puspita, Ners., M. Kep selaku Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini.
4. Ibu Eka Tara, S.Tr.,Keb Selaku Pembimbing Klinik yang telah banyak
memberi arahan, masukan dan bimbingan dalam penyelesaian laporan
pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini
5. Ibu Isna Wiranti S.Kep., Ners Selaku Koordinator dalam Program Studi
Profesi Ners STIKES Eka Harap Palangka Raya.
3
4
Prinawati
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan ..............................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................4
2.1 Konsep Dasar .......................................................................................4
2.1.1 Definisi........................................................................................4
2.1.2 Etiologi........................................................................................5
2.1.3 Klasifikasi....................................................................................5
2.1.4 Patofisiologi.................................................................................6
2.1.5 Manifestasi Klinis........................................................................9
2.1.6 Komplikasi..................................................................................10
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang...............................................................12
2.1.8 Penatalaksaan medis....................................................................12
2.2 Manajemen Asuhan Keperawatan........................................................13
2.3.1 Pengkajian...................................................................................13
2.3.2 Diagnosa......................................................................................14
2.3.3 Intervensi.....................................................................................14
2.3.4 Impelementasi..............................................................................16
2.3.5 Evaluasi.......................................................................................16
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................17
BAB 4 PENUTUP............................................................................................35
4.1 Kesimpulan...........................................................................................35
4.2 Saran ..............................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................36
4
5
BAB 1
PENDAHULUAN
5
6
6
7
7
8
8
9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar
2.1.1 Definisi Persalinan
Persalinan adalah proses alamiah membuka dan menipisnya serviks dan
turunnya janin ke dalam jalan lahir. Persalinan normal adalah proses pengeluaran
janin secara alamiah yang kehamilannya sudah cukup bulan (37-42minggu), lahir
spontan tanpa komplikasi pada ibu maupun janin (Dwi Asri H & Cristine Clervo
P, 2021).
Persalinan adalah proses pengeluaran kelahiran hasil konsepsi yang dapat
hidup diluar uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi pada kehamilan yang
cukup bulan (37-42 minggu) dengan ditandai adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan terjadinya penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar
melalui jalan lahir dengan presentase belakang kepala tanpa alat atau bantuan
(lahir spontan) serta tidak ada komplikasi pada ibu dan janin (Indah & Firdayanti,
2020).
Persalinan Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his kala pembukaan
tidak begitu kuat sehingga ibu dapat berjalan jalan. Memasuki tahap inpartu
apabila timbul his dan ibu mengeluarkan lendir bercampur darah. Proses
pembukaan dan penipisan serviks ini, terbagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten (8
jam) dari pembukaan 0 cm sampai pembukaan 3 cm, dan fase aktif (7 jam) dari
pembukaan 3 cm sampai pembukaan 10 cm. Dalam fase aktif dibagi 3 fase, yaitu
fase akselerasi, dimana dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm, fase
dilatasi maksimal, yakni dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat,
dari 4 cm menjadi 9 cm, dan fase deselerasi, dimana pembukaan 9 cm menjadi 10
cm. Kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih sering pada fase aktif. Keadaan 2
tersebut dapat dijumpai pada primigravida maupun multigravida. Pada
9
10
10
11
a. Abortus.
Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 mg atau bayi dengan
berat badan kurang dari 500 g.
b. Partus imaturus
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 mg - 28 mg atau bayi dengan berat
badan antara 500 - 999 gram.
c. Partus prematurus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 mg - 36mg atau dengan berat badan
1000 - 2499 gram.
d. Partus maturus / aterm (cukup bulan)
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 mg - 40 mg atau bayi dengan BB
2500 gram atau lebih.
e. Partus post maturus / serotinus
Pengeluaran buah kehamilan setelah 42 mg, atau persalinan yang terjadi 2
Minggu atau lebih dari waktu partus yang diperkirakan.
2.1.4 Patofisiologi
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang dapat
menyebabkan nyeri.hal ini dipengaruhi oleh adanya keregangan otot rahim,
penurunan progesteron, peningkatan oxytoksin, peningkatan prostaglandin, dan
tekanan kepala bayi. Dengan adanya kontraksi maka terjadi pemendekan SAR dan
penipisan SBR. Penipisan SBR menyebabkan pembukaan servik.
Untuk menentukan pecahnya ketuban ditentukan dengan kertas lakmus.
Pemeriksaan pH dalam ketuban adalah asam, dilihat apakah memang air ketuban
keluar dari kanatis serviks dan adalah bagian yang pecah. Pengaruh terhadap ibu
karena jalan janin terbuka dapat terjadi infeksi intraportal. Peritoritis dan dry
labour. Ibu akan merasa lelah, suhu naik dan tampak gejala infeksi intra uterin
lebih dahulu sebelum gejala pada ibu dirasakan. Jadi akan meninggikan mortalita
dan morbiditas perinatal. Setelah ½ jam ketuban pecah tidak terjadi persalinan
spontan (partus lama) maka persalinan diinduksi.
Persalinan dibagi menjai 4 kala yaitu :
11
12
a. Kala I dimulai dari pada saat persalinan sampai pembukaan lengkap (10
cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase. Fase laten (8 jam) servik membuka
sampai 5 cm dan fase aktif (7 jam) servik membuka diri 3 sampai 10 cm
kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif.
b. Kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir, proses
ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
c. Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
d. Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama pos
partum. (Taber, 1994).
12
13
WOC Persalinan Normal Kehamilan 36-40 mg Penurunan kadar Kontaksi pada Tekanan hidrostatis
progesteron uterus air ketuban &
tekanan intrauterin
naik
Tanda inpartus
Proses Bersalin
Pertukaran 02 pada Pembuluh darah pada Iskemia korpus uteri Tekanan pada fundus Tonus otot Pelebaran vulva &
sirkulasi kapiler kanalis servikalis uterus meningkat menurun perineum menonjol
uteroplasenter pecah akibat his
Saraf nyeri aferen serviks
kurang & uterus masuk ke Episiotomi pada
Perubahan
Penekanan pada medula spinalis melalui Plasenta lepas primipara
eliminasi BAB
Hipoksia jaringan vena inferior akar posterior T10-L1 dari dindingnya
& BAK
Bayi lahir
Gangguan Pertukaran Penurunan aliran balik Merangsang saraf nyeri Kontraksi uterus
Gas ke jantung pudendus melalui S2-S4 setelah plasenta lahir
Risiko Infeksi
tidak adekuat
Curah jantung dan Agen pencedera
tekanan darah menurun fisiologis Risiko Pedarahan
13
1014
14
11
15
mendekati usia kehamilan cukup bulan dan mengalami KPD mulai mengalami
persalinan spontan mereka dalam waktu 24 jam.
Bloody show (pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina) dengan his
permulaan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan pendataran dan
pembukaaan, lendir yang terdapat dikanalis servikalis lepas, kapiler pembuluh pecah,
yang menjadi pendarahan sedikit (Ai Nurasiah & dkk, 2012).Sumbatan mukus yang
menyekat serviks selama kehamilan tepat sebelum persalinan, serviks membuka
secara perlahan dan sumbatan tersebut lepas. Pada saat bersamaan beberapa kapiler
serviks ruptur membuat mukus yanglengket menjadi warna merah muda. Proses ini
disebut show atau bloody show dan mengindikasikan bahwa persalinan akan segara
terjadi (Caroline Bunker Rosdahl & Mary T. Kowalski, 2020).
2.1.6 Komplikasi
Risiko komplikasi asuhan persalinan normal dapat terjadi pada tiap kala
persalinan. Komplikasi dapat terjadi dipengaruhi oleh kondisi selama kehamilan,
kondisi ibu, dan kondisi janin.
a. Komplikasi Kala I
Komplikasi yang dialami ibu melahirkan kala I adalah:
- Partus lama, biasanya terkait kontraksi uterus yang tidak adekuat atau dilatasi
serviks yang tidak sempurna
- Ketuban pecah dini (KPD), yaitu pecahnya ketuban sebelum ada tanda inpartu
Komplikasi kala I juga dapat terjadi pada janin, sehingga penting bagi petugas
kesehatan untuk memastikan keselamatan dan kondisi janin. Komplikasi yang
dapat terjadi adalah:
- Asfiksia, yang dapat menyebabkan intrauterine fetal death (IUFD)
- Sepsis neonatorum, dapat terjadi karena infeksi akibat KPD
b. Komplikasi Kala II
Komplikasi pada ibu melahirkan kala II adalah distosia atau persalinan kala II
yang memanjang. Di mana waktu persalinan pada primipara lebih dari 2 jam,
atau pada multipara lebih dari 1 jam, tanpa anestesi epidural anestesi. Kondisi
ini dapat menyebabkan risiko korioamnionitis, endometritis, infeksi saluran
kemih, dan retensi urin. Distosia dapat terjadi akibat lilitan tali pusat atau bayi
besar/makrosomia. Setelah lahir, kepala bayi perlu diperiksa apakah ada lilitan
15
16
tali pusat di leher, karena dapat menyebabkan komplikasi pada janin seperti
hipovolemia, anemia, syok hipoksik-iskemik, bahkan ensefalopati. Janin
makrosomia dapat menyebabkan distosia bahu.
c. Komplikasi Kala III
Pada kala III, komplikasi yang dapat terjadi adalah retensio plasenta, yaitu
plasenta tidak lahir spontan dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir. Pada
keadaan ini, perlu dilakukan tindakan manual plasenta. Retensio plasenta dapat
menyebabkan perdarahan postpartum.
d. Komplikasi Kala IV
Pada kala IV, komplikasi yang paling sering terjadi adalah perdarahan
postpartum, yaitu jumlah perdarahan pervaginam setelah bayi lahir lebih dari
500 cc atau dapat mempengaruhi hemodinamik pasien.
Penyebab perdarahan postpartum terdiri dari 4T, yaitu tone (atonia
uteri), tissue (sisa jaringan plasenta), trauma (rupture uteri, serviks, atau
vagina), dan thrombin (gangguan faktor koagulopati).
a. Atonia Uteri
Atonia uteri akan segera terlihat segera setelah bayi lahir. Tanda kontraksi
uterus tidak baik adalah uterus teraba lembek. Kondisi ini dapat menyebabkan
perdarahan masif sehingga pasien mengalami syok hipovolemik.
b. Sisa Jaringan Plasenta,
Plasenta yang dikeluarkan tidak lengkap dan tertinggal di dalam uterus, dapat
menyebabkan perdarahan pervaginam hingga 6-10 hari setelah partus.
c. Trauma Jalan Lahir
Ruptur uteri dapat terjadi pada pasien dengan riwayat sectio caesarea
sebelumnya. Laserasi serviks dan vagina sering terjadi jika persalinan dengan
bantuan vakum atau forsep
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
Tahap evaluasi keperawatan ini dapat menilai sejauh mana keberhasilan yang
dicapai dan seberapa besar kegagalan yang terjadi. Dari hasil evaluasi, tenaga
kesehatan dapat menilai pencapaian dari tujuan serta dari hasil evaluasi ini, tenaga
kesehatan akan menjadikan hasil evaluasi ini sebagai bahan koreksi dan catatan
untuk perbaikan tindakan yang harus dilakukan (Prabowo, 2018).
Evaluasi keperawatan disusun dengan menggunakan SOAP yang operasional, seperti :
1. S (Subjektif) adalah ungkapan perasaan maupun keluhan yang disampaikan
pasien
2. O (Objektif) adalah pengamatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
melalui sikap ibu ketika dan setelah dilakukan tindakan keperawatan
3. A (Assesment) adalah analisa tenaga kesehatan setelah mengetahui respon
subjektif dan objektif yang dibandingkan dengan tujuan dan kriteria hasil
yang ada pada rencana keperawatan
4. P (Planning) adalah perencanaan untuk tindakan selanjutnya yang akan
dilakukan oleh tenaga Kesehatan.
BAB 3
21
22
ASUHAN KEPERAWATAN
22
23
Pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 13.00 WIB pasien diantar oleh suami ke
IGD RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya dengan keluhan klien
mengatakan mengeluh perut mules sejak pagi dan keluar cairan kekuningan
pukul 06.30 WIB, nyeri, hamil anak pertama, terakhir USG 16 Januari 2024,
usia kehamilan 32 minggu, keadaan janin baik, TBBJ: 2000 Gr. Hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital, TD: 120/70 mmHg, N: 96 x/menit, RR:
20x/menit, S: 36,3 ᵒC, SPO2: 99%. Terpasang infus RL 500 Ml 20 Tpm
ditangan sebelah kiri drip Nairet 1 Ampul. Pada tanggal 24 Januari 2024
pukul: 14.30 WIB pasien dipindahkan ke ruang VK, pada saat dilakukan
pengkajian didapatkan hasil, klien mengeluh perut mules dari pagi keluar
cairan kekuningan, Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital, TD: 142/85 mmHg,
N: 82 x/menit, RR: 21x/menit, S: 36 ᵒC, SPO2: 99%.
c. Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat kesehatan yang lalu
2. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki penyakit keturunan
23
24
Pernikahan Ke : 1 (Pertama)
Riwayat Keluarga Berencana :
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil : Tidak ada
Waktu dan lamanya penggunaan : Tidak ada
Apakah ada masalah dengan cara tersebut : Tidak ada
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang : Kb
Suntik
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : 3 Anak
Riwayat Obstetri :
Tempa Masalah
Tgl Jenis Keada
Umur Jenis t/
No part kelami BB Ha Lahi Nifa an
hamil partus Penolo Bayi
us n mil r s Anak
ng
1 25/0 32 Normal RSDS Laki- KPD Hidup
1/20 Minggu laki Ane
24 mia
24
25
4. PEMERIKSAAN FISIK
Subjektif Objektif
1. Keadaan Umum Suhu S: 36 ᵒC
BB sebelum hamil 55 kg Nadi 82 x/menit
Tekanan Darah 130/80 mmHg
RR: 21x/menit, SPO2: 99%
BB 62 kg
Tinggi Badan 160 cm
Kesadaran cmps mentis
Turgor Kulit elastis
2. Kepala Hyperpigmentasi tidak ada
Cloasma gravidarum tidak ada
Edema tidak ada
3. Muka Simetris
bengkak? tidak ada
Keadaan : bersih
Fungsi pendengaran: dapat mendengar
8. Leher dengan baik
Pembengkakan : tidak ada
25
26
26
27
Vulva/vagina :
- Keluar lendir bercampur darah
Portio :
- Konsistensi teraba lunak
- Pendataran
- Pembukaan 4
- Hodge/bagian terendah kepala
- Selaput Ketuban sudah pecah
- Presentasi :kepala
- Posisi : masuk PAP
27
28
Ketergantungan fisik :
Merokok : tidak merokok
Minuman Keras : tidak
Obat-obatan : tidak
Lain-lain : tidak ada
6. ASPEK PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
7. Pola pikir dan persepsi
a. Apakah ibu telah mengetahui cara memberi ASI dan merawat bayi
belum mengetahui cara memberikan ASI
b. Apakah klien merencanakan pemberian ASI pada bayinya : ya
c. Jenis kelamin yang diharapkan :laki-laki maupun perempuan sama saja
d. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah: adik
e. Apakah hamil ini diharapkan : ya
8. Perubahan perilaku
a. Kala I
Adaptasi nyeri : pasien mengatakan nyeri bila kontraksi
Pengaturan pernapasan : nafas dalam untuk mengurangi nyeri
Koping mekanisme terhadap perubahan yang ada : menstabikan
emosi berusaha tenang
Penerimaan terhadap proses persalinan: menerima setiap proses
persalinan berharapmanak segera lahir
28
29
b. Kala II
Adaptasi nyeri : bila nyeri datang berusaha meneran
Pengaturan pernapasan : mengatur nafas dengan tenang
Koping mekanisme terhadap perubahan yang ada : bila nyeri hilang
berusaha rileks
Penerimaan terhadap proses persalinan : menerima
Cara mengejan : posisi dagu diatas dada, tarik nafas dalam dan
buang sembari mengejan
c. Kala III
Adaptasi nyeri : rileks dan lakukan nafas dalam
Koping mekanisme terhadap perubahan yang ada : tenang
d. Kala IV
Adaptasi nyeri : rileks dan lakukan nafas dalam sambil memeluk
bayinya
9. Koping mekanisme terhadap perubahan yang ada : tenang
10. Persepsi diri
Hal yang amat di pikirkan saat ini : segera pulih
Harapan setelah menjalani perawatan : dapat merawat bayi dengan baik
Perubahan yang dirasa setelah hamil : perubahan fisik dan peran
11. Konsep diri
Body image pasien mengatakan bahwa pasien bahagia dengan
kehidupannya sekarang
Pera: pasien adalah istri dan ibu bagi anak-anaknya Ideal diri
Identitas diri: pasien adalah seorang istri dan ibu
Harga diri : pasien mengatakan sangat berguna dan berarti
12. Hubungan/komunikasi
Bicara: jelas/relevan/mampu mengekspresikan/mampu mengerti orang
lain? bicara jelas
Bahasa utama : Indnesia Bahasa daerah : Banjar
Yang tinggal serumah : suami
Adat istiadat yang di anut : Banjar
Yang memegang peranan penting dalam keluarga : suami dan istri
Motivasi dari suami : suami mendampingi dan membantu aktivitas istri
29
30
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 24-1-2023
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Haemoglobin 9,3 13,5-18,0 g%
Leukosit 23.310 4.500-11.00 mm3
Trombosit 301.000 150.000-400.000 mm3
Eritrosit 4,04 4-6 mm3
Hematokrit 34 37-48 %
MCV 79 80-100 fl
MCH 25 27-34 fg
MCHC 32 32-36 g/dl
Tanggal 25-1-2023
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Haemoglobin 10,9 13,5-18,0 g%
PENGOBATAN
Infus 2 jalur
RL drip nairet 20 TPM
RL 20 TPM
Inj. Dexamethason 3x1amp/iv
30
31
Palangka Raya,…………………………………
Mahasiswa
…………………………………….………………….
ANALISIS DATA
31
32
DAN DATA
PENYEBAB
OBYEKTIF
32
33
PRIORITAS MASALAH
33
34
34
35
35
36
RENCANA KEPERAWATAN
36
37
37
38
38