Anda di halaman 1dari 31

KARYA TULIS ILMIAH

PENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA


MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
DI KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 PEMULUTAN BARAT

Disusun oleh :
Nama : SYAFRAN EKA PERMANA, S.Pd
NIP : 19791222 202221 1 008
HALAMAN PENGESAHAN

Senin, 22 Agustus 2022


Telah di sahkan :

Karya Tulis Dengan Judul

PENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA


MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
DI KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 PEMULUTAN BARAT

Mengetahui :

Wk. Ur. Kurikulum Guru Mata Pelajaran

Burmansyah, S.Pd.MM Syafran Eka Permana, S.Pd


NIP. 197911282 00903 1 004 NIP. 19791222 202221 1 008

Kepala Sekolah

Drs. EDDY BAHTIAR


NIP. 19670722 199802 1 002
SERAH TERIMA

Senin, 22 Agustus 2022


Telah di sahkan :

Karya Tulis Dengan Judul

PENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA


MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
DI KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 PEMULUTAN BARAT

Mengetahui :

Kepala Perpustakaan Guru Mata Pelajaran

Erfina, S.Pd Syafran Eka Permana, S.Pd


NIP. 198211062008042002 NIP. 19791222 202221 1 008

Kepala Sekolah

Drs. EDDY BAHTIAR


NIP. 19670722 199802 1 002
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul “ Peningkatan Pemahaman Siswa Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Di
Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Pemulutan Barat ”.

Adapun maksud dari penyusunan karya tulis ini adalah untuk memenuhi salah satu Penilaian
Kinerja Pegawai di SMA Negeri 1 Pemulutan Barat Ogan Ilir

Dalam menyusun karya tulis ini, penulis mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, melalui pengantar ini penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala
bantuan yang telah diberikan. Semoga semua kebaikan dibalas oleh Allah SWT dengan
balasan yang berlipat ganda.

Karena terbatasnya pengetahuan serta kemampuan yang dimiliki, penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan karya tulis ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan
dan kesalahan baik dalam penyusunan kata, penulisan, maupun isi serta pembahasannya.
Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan
penyusunan karya tulis lain di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya, dan
umumnya bagi para pembaca.

Ogan Ilir , 29 Agustus 2022


Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian......................................................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Teori Pembelajaran ................................................................................................ 4

2. Motivasi Belajar dan Media Pembelajaran ............................................................ 5

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1. Subjek Penelitian ................................................................................................... 11


2. Deskripsi Per Siklus ................................................................................................ 12

1.. Perencanaan ................................................................................................................. 12

2. Pelaksanaan Perbaikan ................................................................................................... 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian ...................................................................................................... 16


2. Pembahasan Dari Setiap Siklus ............................................................................... 19
3. Deskripsi Temuan dan Refleksi .............................................................................. 23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan .............................................................................................................. 24
2. Saran ....................................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agar warga negara dapat berpartisipasi secara efektif, diperlukan bekal pengetahuan dan
keterampilan, pengalaman praktis, dan pemahaman tentang pentingnya partisipasi warga
Negara. Menyiapkan warga Negara yang memiliki kualitas, merupakan tugas pokok
pendidikan baik persekolahan maupun pendidikan luar sekolah.

Tujuan pendidikan Sosiologi adalah partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam
kehidupan politik warga Negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar
demokrasi konstitusional Indonesia.

Menimbang dasar pemikiran di atas, selayaknya pembelajaran Sosiologi dapat membekali


siswa dengan pengetahuan dan keterampilan intelektual yang memadai serta pengalaman
praktis agar memiliki kompetensi dan efektivitas dalam berpartisipasi. Oleh karena itu ada
dua hal yang perlu mendapat perhatian yaitu mempersiapkan pengetahuan materi
pembelajaran dan metode atau pendekatan pembelajaran.

Namun demikian, hasil pembelajaran pada mata pelajaran Sosiologi tentang “ lembaga-
lembaga Sosial”, di SMA Negeri 1 Pemulutan Barat, diperoleh data hanya 16 (enam belas)
orang dari 21 (dua puluh satu) orang siswa yang berhasil memperoleh nilai secara individu
diatas KKM, atau dapat dinyatakan daya serap siswa secara klasikal hanya mencapai 62%.
Hal ini melatar belakangi perlunya menyusun sebuah rencana perbaikan belajar agar hasil
pembelajaran lebih meningkat dan bermakna bagi siswa.

Untuk menyusun rencana dan melaksanakan perbaikan pembelajaran akan lebih baik jika
perencanaan dan tindakan dilaksanakan dengan cara kolaboratif, bersama teman sejawat,
sebagai perekam kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pembelajaran, agar perbaikan
terfokus pada masalah yang sudah terekam oleh pengamat.

Peneliti bersama teman sejawat diawali dengan merefleksi hasil pembelajaran. Dari hasil
refleksi teridentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran,


2. Kurangnya konsentrasi siswa dalam memperhatikan penjelasan dari guru,
3. Dalam melaksanakan pembelajaran guru tidak menggunakan media pembelajaran
yang dapat menarik perhatian siswa.
4. Proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah, sehingga pembelajaran
hanya berfokus pada guru
5. Guru kurang menggali potensi siswa untuk bertanya, dan menjawab pertanyaan.

Dari permasalahan tersebut, maka diperlukan adanya suatu kegiatan perbaikan proses
pembelajaran dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sehingga dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan meningkatkan keatifan
siswa dalam melakukan Tanya jawab.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada hal-hal yang telah diidentifikasikan sebagaimana tercantum pada latar
belakang diadakannya tindakan penelitian kelas, maka dapat dirumuskan beberapa hal dalam
melakukan tindakan penelitian kelas, yaitu sebagai berikut:

“Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa melalui penggunaan media pembelajaran


Visual Pada Mata Pelajaran Sosiologi di kelas XII IPS SMA Negeri 1 Pemulutan Barat”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan program perbaikan yaitu untuk
menyelesaikan permasalahan yang telah ditemukan dalam proses pembelajaran Sosiologi XII
IPS (Dua belas) SMA Negeri 1 Pemulutan Barat, diantaranya yaitu:

1. Meningkatkan kompetensi guru dalam pengadaan media pembelajaran.


2. Meningkatkan kompetensi guru dalam mengkondisikan siswa berdiskusi dalam
kelompok.
3. Meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan alat peraga sehingga mampu
menarik perhatian siswa.
4. Memotivasi siswa untuk bertanya jawab dengan menggunakan metode diskusi.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil kegiatan belajar yang kemudian dilanjutkan dengan penelitian tindakan
kelas yang dirancang dalam 2 (dua) siklus tindakan perbaikan di kelas XII (Dua belas) SMA
Negeri 1 Pemulutan Barat, diharapkan dapat memeberikan manfaat baik guru, siswa, dan
institusi.

1. Manfaat seorang guru adalah:

1) Menjadi guru profesional yang mampu merancang perbaikan pembelajaran, sehingga


mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dengan demikian
guru mampu menunjukkan otonominya sebagai pekerja profesional.

2) Menghasilkan alat peraga yang dapat memotivasi siswa dalam mengikuti


pembelajaran

3) Mampu menggunakan metode pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk


mengikuti kegiatan bertanya jawab, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.

4) Dengan adanya perbaikan membuat guru lebih percaya diri, dan sekaligus guru
berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri sehingga
menjadi guru yang inovatif.
2. Bagi bagi siswa adalah:

1) Hasil belajar siswa meningkat.

2) Siswa dapat mengikuti pembelajaran aktif dan kreatif sehingga siswa merasa senang
mengikuti pembelajaran.

3) Dengan berdiskusi maka secara tidak langsung siswa melaksanakan kegiatan bimbingan
teman sejawat, dan melatih siswa untuk mengemukakan pendapat sehingga melatih rasa
percaya diri agar berani untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.

1. Manfaat bagi institusi pendidikan diantaranya:


1. Adanya peningkatan mutu pembelajaran, yang dapat meningkatkan mutu
suatu lembaga pendidikan tersebut tertutama di sekolah dasar.
2. Temuan-temuan dalam proses pembelajaran yang telah diperbaiki sehingga
memungkinkan adanya perubahan atau inovasi dalam proses pembelajaran.
3. Lembaga pendidikan atau Sekolah akan termotivasi untuk dalam menyediakan
sarana dan prasarna pendidikan terutama dalam pengadaan alat peraga.
B A B II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Pembelajaran

Menurut Gagne, Briggs, dan Wager (1992), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang
dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.

Motivasi siswa baik ekstrinsik dan instrinsik akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Menurut Meece dan Blumenfild, ada kolerasi positif antara hasil belajar dengan motivasi,
semakin kuat dan tinggi motivasi yang dimiliki siswa akan berpengaruh terhadap hasil
belajar. Guru harus berperan sebagai motivator, selain itu guru juga harus dapat menciptakan
proses belajar yang menantang siswa untuk berfikir kreatif.

Selain motivasi penggunaan alat peraga dalam pembelajaran sangat dibutuhkan sesuai dengan
karakteristik anak, menurut Teori Piaget anak usia tersebut termasuk periode operasional
kongkrit (concrete operational period) dimana hal-hal yang bersifat kongkrit lebih mudah
dipahami dibanding yang abstrak. Pada masa ini juga anak menganggap bahwa kehidupan
adalah bermain. Penggunaan alat peraga akan sangat membantu keberhasilan proses
pembelajaran.

Guru juga harus mampu mengadakan variasi dalam pembelajaran baik alat peraga maupun
metode yang digunakan. Pengadaan variasi dalam pembelajaran mempunyai manfaat sebagai
berikut :

1. Meningkatkan motivasi belajar siswa.


2. Mengurangi kebosanan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
3. Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa pada hal-hal yang sedang dipelajari.

Suciati (2003), motivasi merupakan dorongan, dan dorongan tersebut dapat berupa intrinsic
motivation (dorongan dari dalam diri) dan extrinsic motivation (dorongan dari luar)

Menurut Robert Gagne, aktifitas pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas


pembelajaran yaitu menjelaskan tujuan pada siswa, memberikan bimbingan belajar dan
menilai kemampuan siswa.

Menurut Puji Santosa, dkk (2008) tujuan penggunaan teknik diskusi agar siswa dapat
mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi masalah, menyampaikan pendapatnya
dengan baik dan benar serta dapat menghargai orang lain.

Hargreaves (dalam Hopkins, 1993) Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada
diri para guru telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa.
B. Motivasi Belajar dan Media Pembelajaran

1. Motivasi Belajar

Motivasi belajar: (Huitt, W. (2001) dalam Yuni Pitriah) “ motivasi belajar adalah suatu
kondisi internal sebagai pendorong pada diri anak untuk melakukan kegiatan belajar, atau
status internal kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat yang
mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai sesuatu”

Sementara itu (Slamet ,1987 :92). “ motivasi belajar adalah suatu hasrat atau keinginan yang
mengarah kepada tujuan pembelajaran, dan bila motivasi guru tepat dan mengenai sasaran
akan meningkatkan kegiatan belajar, dengan tujuan yang jelas maka siswa akan belajar lebih
tekun, giat dan lebih bersemangat”

Motivasi belajar terdiri dari 2 jenis yaitu :

1. Motivasi Intrinsik yaitu suatu motivasi atau dorongan yang lahir dalam diri siswa
sendiri
2. Motivasi Ekstrinsik yaitu suatu motivasi karena pengaruh dari luar misalkan suasana
kelas yang agak berbeda dirasakan siswa karena guru mengunakan alat peraga atau
guru memberikan pujian.

Untuk meningkatkan perhatian siswa, motivasi belajar siswa dapat juga dilakuka dengan
sapaan atau penghargaan yang bisa dilakukan dengan cara verbal atau non verbal yang
merupakan bentuk motivasi ekstrinsik.

“Jika pemberian motivasi ekstrinsik ini dilakuka maka akan berdampak pada perhatian
belajar karena antara perhatian dan motivasi adalah satu kesatuan dimana perhatia belajar
adalah kesiapan mental (pikiran dan perasaan) pada suatu objek pembelajaran yang akan
berkontribusi terhadap hasil belajar siswa”. (Huitt, W. (2001) dalam Yuni Pitriah)

Hasil belajar : Benyamin Bloom (1956) “ Gambaran hasil belajar mencakup aspek kognitif,
afektif dan fsikomotorik” jadi hasil belajar berupa perubahan prilaku secara keseluruhan
meliputi tiga ranah yaitu pengetahuan (Kognitif) , Keterampilan (Psikomotor) dan
penguasaan nilai (Afektif). Hasil belajar akan tercapai secara menyeluruh jika adanya
motivasi belajar.

Alat peraga/Media

Ada beberapa pedapat tentang pengertian media:

a. Pengertian Media/Alat peraga

Pengertian Alat Peraga dari beberapa peneliti antara lain:

a) (Heinich,dkk 1993) “media merupakan alat saluran komunikasi, bisa berupa media
film, televisi, diagram, bahan tercetak, komputer dan instruktur.”
b) (Schramm 1977) mengemukakan bahwa “media pembelajaran adalah teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran”

c) (Briggs,1977) mengemukakan pengertian media “media pembelajaran adalah sarana


fisik untuk menyampiakan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, slid
dan sebagainya”

d) (NEA,1996)” Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak


maupun pandang dengar , termasuk teknologi perangkat kerasnya.

e) (Robert Heinich (1985:6) dalam Kartika Laria,2008.) mengemukakan bahwa


defenisi medium sebagai sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source)
dan penerima (receiver) informasi.

f) (Sadiman,2002:6). mengungkapkan bahwa “ media adalah segala sesuatu yang


dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”.

Dari uraian pengertian media diatas dapat disumpulkan bahwa media/alat peraga
pembelajaran adalah alat/bahan yang dapat membawa pesan-pesan pembelajaran yang
mudah dimengerti oleh si penerima pesan (siswa) dengan tujuan penguasaan materi
pelajaran akan menjadi lebih baik.

b. Fungsi media adalah:

(Robert Heinich (1985:6) dalam Kartika Laria,2008) mengungkapkan bahwa media


pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap
efektivitas pembelajaran. Semetara itu pendapat (Brown (1973) dalam Akhmad
Sudrajat.2008) Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :

1) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh


para peserta didik.

2) Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. banyak hal yang tidak
mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang
suatu obyek
3) Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta
didik dengan lingkungannya.

4) Media menghasilkan keseragaman pengamatan

5) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

6) Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

7) Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.


8) Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit
sampai dengan abstrak.

(Latuheru (2005) dalam Yoga) tentang peran media dalam pembelajaran adalah:

1) Membangkitkan motivasi belajar

2) Mengulang apa yang telah dipelajari dalam belajar

3) Merangsang pembelajar untuk belajar penuh semangat

4) Mengaktifkan respon belajar

Mengapa peranan media atau lebih sering kita menyebutnya alat bantu pembelajaran atau
alat peraga diperlukan dalam proses pembelajaran dikelas karena didasarkan pertimbangan
bahwa:

1) Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang


menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku maka media
pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut.

2) Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka
obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik, karena pertimbangan keamanan. Obyek
dimaksud bisa disederhanakan jika memang berbahaya dalam bentuk miniatur,
model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual,
audial atau visual.

3.) Media dapat menjebatani pemahama siswa jika objek dibawa kedalam ruang kelas
karena misalkan objek:

(a) obyek terlalu besar;

(b) obyek terlalu kecil;

(c) obyek yang bergerak terlalu lambat;

(d) obyek yang bergerak terlalu cepat;

(e) obyek yang terlalu kompleks;

(f) obyek yang bunyinya terlalu halus;

(f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi.


Dengan demikian kita simpulkan bahwa dengan media pembelajaran yang beragam dan tepat,
akan meningkatkan perhatian dan motivasi siswa untuk belajar yang akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajarnya.

c. Jenis media belajar, diantaranya :

1. Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat oleh indra penglihatan terdiri
atas:

a) Media Visual yang dapat diproyeksikan ; over head projektor (OHP), in focus

b) Media visual yang tidak dapat didiproyekskan grafik, diagram, chart, bagan,
poster, kartun, komik

1. Media audial : (radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya)


2. 3. Media audio visual (film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan
sejenisnya).

Apabila peranan media tepat akan memudahkan dalam metode mengajar di kelas,
selanjutnya guru didalam kelas sebaiknya memupuk rasa kepercayaan kepada siswa akan
tugas-tugas yang diberikan selesai dengan baik, maka jaga hubungan guru dengan siswa
dengan cara:

 Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian : empatik, peduli dan sabar, adil,
terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik.
 Guru dapat menerapkan pembelajaran individua dan atau kelompok agar dapat
memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar
belakangnya)
 Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari pada
yang negatif.
 Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan
setiap siswanya.
 Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan
terhadap siswanya

1. Metode : (Joni 1992/1993) mengemukakan pengertian metode adalah “ berbagai cara


kerja yang bersifat umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu” , metode erat
kaitanya dengan teknik mengajar yang akan digunakan. Teknik mengajar adalah “
ragam khas penerapan suatu metode yang sesuai dengan latar penerapa tertentu,
seperti kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan peralatan, kesiapan siswa, dan
alokasi waktu yang dibutuhkan termasuk karakteristik materi yang akan diberikan”.
(Joni 1992/1993). Lalu media juga berhubungan dengan metode yang dipakai”
(Heinich,dkk 1993)
Jenis jenis metode secara umum yang biasa dipakai adalah:

1. Lecturing atau pembelajaran langsung

Identik dengan ceramah, namun ceramah bisa dikolaboraska dengan pengunaan alat peraga
serta adanya tambahan dialog interaktif, ceramah bervariasi yang baik adalah penyajian
materi disusun sistematis berurut dan jelas. Sistematika penyajian ceramah antara lain:

a) Pemberian informasi

b) Identifikasi dan klarifkasi masalah

c) Penyajian analisis masalah,

d) Respon

e) Ide baru

2. Diskusi kelompok yang dilengkapi dengan LK

Guru harus berusaha untuk melakukan pendekatan secara pribadi terampil


mengorganisasikan kelas, mampu membimbing dan memudahkan belajar, dan mampu
merencanakan dan melakukan kegiatan belajar.

Agar berhasil maka yang harus dilakukan adalah:

1. Memusatkan perhatian
2. Menjelaskan masalah dan uraiannya
3. Menganalisis pandangan
4. Meningkatkan urutan
5. Menyebarkan kesempatan partispasi
6. Menutup dan menyimpulkan bersama.
7. Tanya jawab

Turney (1979) mengidentifikasi fungsi pertanyaan adalah sebagai berikut:

1. Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa


2. Membantu memusatkan perhatian siswa kepada suatu topik
3. Menggalakan penerapan belajar aktif
4. Merangsang siswa mengajukan pertanyaan
5. Menstukturkan tugas-tugas hingga kegiatan belajar
6. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendemonstrasikan pemahaman yang
diberikan
8. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar berdiskusi
9. Membantu siswa menyatakan fikiran, perasaan dan pendapat
Sementara itu syarat pertanyaan yang baik adalah:

1. Pengajuan pertanyaan yang jelas dan singkat,


2. Pemberian acuan,
3. Pemusatan,
4. Pemindah giliran,
5. Penyebaran,
6. Pemberian waktu berfikir ,
7. Pemberian tuntunan,
8. Pengaturan urutan pertanyaan,
9. Penggunaan pertanyaan pelacak,
10. Peningkatan terjadinya interaksi.
11. Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah merupaka metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran
dengan mempertunjuka secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu, sehinga dapat
memperlajari secara proses.

Fungsi metode demonstrasi adalah:

1. Megkonkritkan suatu konsep atau prosedur yang abstrak


2. Mengajarkan bagaimana berbuat atau melakukan sesuatu
3. Membangkitkan minat mengunakan alat peraga dan prosedur
BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian

1. Tempat penelitian

Peneliti adalah Seorang Guru Mapel Sosiologi Di SMA Negeri 1 Pemulutan Barat Ogan Ilir.

Penelitian dilaksanakan pada Mata Pelajaran Sosiologi, Semester Gazal di kelas XII IPS (dua
belas) SMA Negeri 1 Pemulutan Barat Ogan Ilir, tentang “Bagaimana meningkatkan
pemahaman siswa melalui penggunaan media pembelajaran Visual Pada Mata Pelajaran
Sosiologi di kelas XII IPS SMA Negeri 1 Pemulutan Barat

Jumlah siswa kelas XII IPS (dua belas) adalah 21 orang, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 11
orang perempuan.

1. Tanggal dan Waktu penelitian

Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Jadwal PelaksanaanKegiatan Penelitian Tindakan Kelas

Di SMA NEGERI 1 PEMULUTAN BARAT 2021/2022

No Hari/Tanggal Waktu Mata Pelajaran Siklus


Selasa,
1 07.30 – 08.40 Sosiologi RP
12 Juli 2022
Kamis,
2 07.30 – 08.40 Sosiologi RPP Siklus 1
14 Juli 2022
Jum’at,
3 07.30 – 08.40 Sosiologi RPP Siklus 2
15 Juli 2022
B. Deskripsi Per Siklus

1. Perencanaan

Merencanakan merupakan langkah awal dalam setiap kegiatan. Rencana akan menjadi acuan
dalam melakukan tindakan. Melakukan tindakan sebagai langkah yang kedua merupakan
realisasi dari rencana yang kita buat. Tanpa tindakan nyata rencana hanya merupakan angan-
angan saja yang tidak akan pernah menjadi kenyataan. Agar tindakan yang kita lakukan dapat
kita ketahui kualitasnya, maka kita perlu melakukan pengamatan.

Kegiatan pengamatan harus dilaksanakan oleh orang lain agar dapat merekam segala kegiatan
yang dilakukan oleh peneliti, sehingga hal-hal yang tidak teramati oleh peneliti dapat diamati
oleh pengamat. Dalam hal ini peneliti meminta mempersiapkan salah seorang teman sejawat
yang diminta bantuannya untuk menjadi pengamat.

Setelah diperoleh hasil pengamatan, maka ditemukan kelemahan dan kelebihan dari hasil
pembelajaran, yang kemudian didiskusikan dan direfleksikan sehingga mampu menentukan
langkah-lankgah menuju perbaikan proses pembelajar.

Tahapan pelaksanaan PTK terlihat seperti bagan di bawah ini.

Tahap-Tahap Dalam PTK

MERENCANAKAN

REFLEKSI

MELAKUKAN TINDAKAN

MENGAMATI

Dengan melihat gambar bagan diatas dapat kita simpulkan bahwa keempat langkah tersebut
merupakan langkah yang berurutan, yang menjadi siklus kegiatan yang saling menentukan.

2. Pelaksanaan Perbaikan

Pelaksanaan perbaikan mata pelajaran Sosiologi bertempat di kelas XII IPS (Dua belas) SMA
Negeri 1 Pemulutan Barat Ogan Ilir dimulai dari tanggal 12 Juli 2022 sampai dengan tanggal
15 Juli 2022
Tabel 3.2

Jadwal dan fokus perbaikan mata pelajaran Sosiologi

Di SMA Negeri 1 Pemulutan Barat Ogan Ilir

No Hari/Tanggal Siklus Fokus


Meningkatkan pengetahuan siswa
Selasa,
terhadap materi pelajaran tentang
1. RP
lembaga-lembaga sosial dan jenis
12 Juli 2022
Lembaga sosial di mayarakat
Kamis, Meningkatkan motivasi siswa untuk
RPP
2. bertanya jawab sehingga
Siklus I
14 Juli 2022 pembelajaran lebih aktif
Meningkatkan perhatian siswa
dengan menggunakan alat peraga
Jumat, bagan sehingga pembelajaran lebih
RPP
3. aktif dan siswa lebih mudah
Siklus II
15 Juli 2022 mengumpulkan data tentang materi
pelajaran yang akhirnya dapat
meningkatkan nilai perolehan siswa.

Langkah-langkah yang di tempuh dalam rencana pembelajaran Sosiologi sebelum perbaikan


adalah sebagai berikut:

1. Mengadakan appersepsi dengan bertanya jawab tentang pemerintahan Kabupaten,


Kota dan Propinsi.
2. Menjelaskan materi pembelajaran tentang lembaga-lembaga negara dalam susunan
pemerintahan tingkat pusat.
3. Siswa ditugaskan untuk Diskusi kelompok dengan tema tuliskanlah kepanjangan dari
istilah lembaga-lembaga negara berikut ini!
4. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
5. Evaluasi individu.

Setelah selesai melaksanakan pembelajaran dan menganalisis hasil evaluasi ternyata siswa
yang memperoleh nilai di atas KKM mencapai 16 orang dari 21 orang siswa atau secara
klasikal mencapai 62%. Berdasarkan hasil pembelajaran yang didiskusikan dengan teman
sejawat maka ditemukan beberapa kelemahan dalam proses pembelajaran, antara lain :

1. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.


2. Siswa masih terlihat asing dengan istilah-istilah pada lembaga negara.
3. Metode yang digunakan kurang merangsang keaktifan siswa.
4. Media dan alat peraga pembelajaran masih kurang.
Dari berbagai permasalahan yang timbul tersebut kemudian didiskusikan kembali dengan
teman sejawat untuk dilakukan perbaikan pembelajaran. Langkah-langkah yang diambil
untuk memperbaiki proses pembelajaran adalah :

1. Membagi siswa dalam kelompok kecil.


2. Membiasakan siswa agar terbiasa dengan istilah-istilah pada lembaga sosial memberi
nama kelompok dengan nama-nama lembaga sosial.
3. Menggunakan metode yang lebih fariatif.
4. Menggunakan media dan alat peraga yang lebih menarik.

Kemudian hasil dari pengamatan dan diskusi dengan teman sejawat sebagai pengamat akan
digunakan sebagai bahan untuk menyusun rencana perbaikan siklus kesatu.

Langkah-langkah yang di tempuh dalam perbaikan pembelajaran Sosiologi Siklus I adalah


sebagai berikut:

1. Mengadakan appersepsi dengan bertanya jawab tentang lembaga-lembaga negara.


2. Membagi siswa dalam beberapa kelompok.
3. Guru menyampaikan materi tentang lembaga negara dan wewenangnya
4. Diskusi kelompok tentang pemerintahan dan lembaga-lemaga negara.
5. Setiap kelompok mempresentaseikan hasil diskusi
6. Membahas hasil diskusi secara klasikal
7. Memberikan soal evaluasi individu
8. Memberikan kesimpulan

Setelah dilakukan proses perbaikan pembelajaran diperoleh peningkatan hasil pembelajaran


siswa. Namun demikian, secara individual jumlah siswa yang berhasil memperoleh nilai di
atas KKM mencapai 16 orang dari 21 orang, sehingga keberhasilan secara klasikal baru
mencapai 67%.

Setelah menghitung keberhasilan pembelajaran dari perolehan nilai siswa, maka direfleksikan
dan diskusikan kembali dengan teman sejawat selaku pengamat. Hasil diskusi memutuskan
pelu adanya perbaikan kembali. Langkah-langkah yang di tempuh dalam perbaikan
pembelajaran Siklus II adalah sebagai berikut :

1. Mengadakan appersepsi dengan tanya jawab tentang lembaga-lembaga sosial dalam


masyarakat
2. Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang lembaga-lembaga sosial dengan
menggunakan istilah yang sudah dipahami siswa, dan menyampaikan wewenang
lembaga-lembaga dengan menggunakan alat peraga
3. Siswa berdiskusi dalam kelompok tentang lembaga-lembaga sosial dan wewenang
lembaga sosial dengan cara memasangkan wewenang lembaga sosial dengan
wewenang masing-masing lembaga sosial
4. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk saling bertanya jawab
5. Menjelaskan tentang simbol lembaga sosial
6. Diberikan evalluasi individu.
7. Memberikan kesimpulan dan penguatan kepada siswa tentang lembaga-lembaga
sosial dan wewenangnya.
Setelah melaksnakan kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus II, dan diberikan evaluasi untuk
mengukur keberhasilan pembelajaran diperoleh hasil seluruh siswa yaitu 21 orang telah
berhasil memperoleh nilai diatas nilai KKM yaitu diatas 83%.

Berdasarkan perolehan nilai secara individu dan klasikal dapat ditentukan bahwa hasil
pembelajaran siklus II, siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Pemulutan Barat telah menguasai
dan memahami tentang lembaga-lembaga sosial dan wewenangnya. Dengan kata lain guru
telah melakukan proses pembelajaran secara profesional dengan menghasilkan capaian nilai
keberhasilan individu dan klasikal di atas nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran tentang masalah peningkatan penguasaan materi


melalui upaya memotivasi siswa dengan menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi
dan menggunakan metode yang melibatkan keaktifan siswa didapat data sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jadwal Dan Hasil Perbaikan Pembelajaran

Sosiologi

No Hari/Tanggal Siklus Fokus


Selasa, Meningkatkan pengetahuan siswa terhadap
1. RP materi pelajaran tentang lembaga-lembaga
19 Juli 2022 sosial dan jenisnya
Kamis, Meningkatnya motivasi siswa untuk
RPP
2. bertanya jawab sehingga pembelajaran
Siklus I
21 Juli 2022 aktif
Meningkatnya perhatian siswa dengan
menggunakan alat peraga sehingga
Jumat,
RPP pembelajaran lebih aktif dan siswa lebih
3.
Siklus II mudah mengumpulkan data tentang materi
22 Juli 2022
pelajaran yang akhirnya dapat
meningkatkan nilai perolehan siswa.

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran guru merefleksikan diri dan mendiskusikan


hasil pembelajaran dengan teman sejawat. Yang kemudian ditentukan untuk mengadakan
perbaikan pembelajaran dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Hasil kegiatan refleksi guru
dan pengamatan kegiatan guru selama proses perbaikan pembelajaran I dan II dilaporkan
dalam table 4.2, sebagai berikut:
Tabel 4.2

Hasil Refleksi Pembelajaran oleh Guru dan

Hasil Observasi Guru oleh Pengamat

Kemunculan Pada Tiap Siklus


No Rp RPP Siklus 1 RPP Siklus 2
Aspek Yang Diobservasi
No Tidak Tidak Tidak
Ada Ada Ada
Ada Ada Ada
Menggunakan bahan
1. pembelajaran yang sesuai √ √ √
dengan kurikulum
Mengembangkan dan
2. mengorganisasikan materi √ √ √
pembelajaran
Menentukan dan
3. mengembangkan alat bantu √ √ √
pembelajaran
4. Memilih sumber belajar √ √ √
Menyusun langakah-langkah
5. √ √ √
pembelajaran
Menentukan alokasi waktu
6. √ √ √
pembelajaran
Menentukan prosedur dan
7. √ √ √
jenis penilaian
Membuat alat penilaian dan
8. √ √ √
kunci jawaban
9. Memberi tindak lanjut √ √ √
Menggunakan alat peraga
10. yang sesuai dengan materi √ √ √
pembelajaran

Selain guru, siswa pun diobservasi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan yang telah
dilakukan oleh siswa sebagai timbale balik dari kegiatan yang dilakukan guru dalam proses
pembelajaran. Berikut disajikan data hasil refleksi guru dalam kegiatan pembelajaran
terhadap pelaksanaan pembelajaran siswa, dan hasil pengamatan teman sejawat pada kegiatan
perbaikan pembelajaran ke-1 dan ke-2, pada table 4.3 hasil observasi keaktipan siswa
Tabel 4.3

Data Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran

Jumlah Siswa Yang Merespon Pada Setiap Siklus


RPP RPP
RP
No Kreteria Penilaian Siklus 1 Siklus 2
Banyak Banyak Banyak
% % %
Siswa Siswa Siswa
Menyimak
1
penjelasan guru 30 73% 42 100% 42 100%
Mengajukan
2
pertanyaan 15 36% 15 36% 26 64%
Menjawab
3
pertanyaan 15 36% 18 45% 26 64%
4 Siswa yang aktif 18 45% 34 82% 34 82%
5 Unjuk kerja 11 27% 18 45% 26 64%
Prosentase daya serap kelas 62% 78% 96%

Dari data pada table 4.3 nampak bahwa keaktifan siswa juga mempengaruhi daya serap siswa
terhadap hasil pembelajaran.

Selanjutnya, setelah melalui proses pembelajaran dan perbaikan pembelajaran siklus I dan
Siklus II, diperoleh peningkatan hasil belajar siswa. Terbukti dengan peningkatan perolehan
nilai baik secara individu maupun klasikal untuk setiap kegiatan. Nilai yang diperoleh siswa
dalam setiap siklus digambarkan pada tabel 4.4, perolehan nilai siswa kelas XII SMA Negeri
1 Pemulutan Barat mata pelajaran Sosiologi

Tabel 4.4

Perolehan Nilai Evaluasi Siswa Pada

Proses Pembelajaran, Perbaikan I dan Perbaikan II

Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 Pemulutan Barat

Mata Pelajaran : Sosiologi

Kelas/Semester : XII (dua belas) / Gazal

KKM : 70

NO NAMA SISWA NILAI PEROLEHAN Keterangan


RP RPP RPP Siklus
Siklus 1 2
1 Abel Desti Pratiwi 50 60 70 Berhasil
2 Apriyadi 50 60 70 Berhasil
3 Ariya 60 70 80 Berhasil
4 Aryo Dinata 60 70 80 Berhasil
5 Dani Arpani 60 70 80 Berhasil
6 David Asrianto 70 80 90 Berhasil
7 Japen 70 80 90 Berhasil
8 Junior 60 70 80 Berhasil
9 Lili 60 70 80 Berhasil
10 Lili Karlina 50 60 70 Berhasil
11 M. Rocky Saputra 40 50 60 Tidak Berhasil
12 Muhammad Fahri 80 90 100 Berhasil
13 Mutia Azzahra 80 90 100 Berhasil
14 Silvia 70 80 90 Berhasil
15 Sinta 60 80 90 Berhasil
16 Sintiyani 40 70 80 Berhasil
17 Tegar 80 90 100 Berhasil
18 Wahid Mahendra 80 90 100 Berhasil
19 Widiansyah Putra 70 80 90 Berhasil
20 Windi 70 80 90 Berhasil
21 Wiwin Septiaya 80 90 100 Berhasil

Jumlah 1340 1580 1790


Rata-Rata 63 75 85
Jumlah Siswa Dinyatakan Tuntas 10 17 1

Kemajuan hasil perbaikan pembelajaran dapat dilihat pada diagram berikut ini.

B. Pembahasan Dari Setiap Siklus

1. Kegiatan Pembelajaran (RP)

Kegiatan pembelajaran untuk mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 1 Pemulutan Barat
telah dilaksanakan dengan menggunakan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelum
kegiatan pembeljaaran dilaksnakan.

Dari hasil pembelajaran diperoleh data sebagai berikut:

Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM mencapai 16 orang dari 21 orang siswa atau
secara klasikal mencapai 62%. Berdasarkan hasil pembelajaran yang didiskusikan dengan
teman sejawat maka ditemukan beberapa kelemahan dalam proses pembelajaran, antara
lain :
1. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.
2. Siswa masih terlihat asing dengan istilah-istilah pada lembaga negara.
3. Metode yang digunakan kurang merangsang keaktifan siswa.
4. Media dan alat peraga pembelajaran masih kurang.

Dari berbagai permasalahan yang timbul tersebut kemudian didiskusikan kembali dengan
teman sejawat untuk dilakukan perbaikan pembelajaran. Langkah-langkah yang direncakanan
untuk memperbaiki proses pembelajaran adalah :

1. Membagi siswa dalam kelompok kecil, dengan memebri nama kelompok dengan
nama-nama lebaga pemerintahan
2. Mempersiapkan materi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga berupa bagan
lembaga-lembaga pemerintah.
3. Menggunakan metode yang lebih fariativ.
4. Memberikan soal evaluasi dengan bahasa yang mudah dipahamai siswa.

Dari hasil kegiatan Pembelajaran diperoleh hasil nilai komulatif evaluasi kegiatan
pembelajaran sebagaimana digambarkan pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Perolehan Nilai Kumulatif Hasil Evaluasi Kegiatan Pembelajaran (RP)

Nilai
No Banyak Murid Nilai Persentase
Komulatif
1 100 0 0%
2 90 0 0%
3 5 80 952 24%
4 5 70 500 14%
5 6 60 857 32%
6 3 50 416 18%
7 2 40 336 18%
8 30 0 0%
9 20 0 0%
10 10 0 0%
Jumlah 21 3061 100%
Nilai Rata-rata Kelas 61

Berdasarkan pada data perolehan nilai komulatif hasil kegiatan pembelajaran (RP), masih
dibutuhkan adanya perbaikan terhadap proses pembelajaran baik dari guru maupun dari
siswa.

Untuk itu kegiatan pembelajaran, perlu diperbaiki dengan melaksanakan proses perbaikan
pembelajaran siklus I.
1. Kegiatan Perbaikan Pembelajaran Siklus I (RPP I)

Langkah-langkah yang di tempuh dalam perbaikan pembelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan Siklus I adalah sebagai berikut:

1. Mengadakan appersepsi dengan bertanya jawab tentang lembaga-lembaga negara.


2. Membagi siswa dalam 8 kelompok, dua kelompok terdiri dari empat orang dan satu
kelompok terdiri 5 atau 6 orang.
3. Nama kelompok diambil dari nama-nama lembaga negara.
4. Guru menyampaikan materi tentang lembaga negara dan wewenangnya
5. Diskusi kelompok tentang pemerintahan dan lembaga-lemaga negara.
6. Setiap kelompok mempresentaseikan hasil diskusi
7. Membahas hasil diskusi secara klasikal
8. Memberikan soal evaluasi individu
9. Memberikan kesimpulan

Setelah dilakukan proses perbaikan pembelajaran diperoleh peningkatan hasil pembelajaran


siswa terhadap nilai rata-rata kelas. Namun demikian, secara individual jumlah siswa yang
berhasil memperoleh nilai di atas KKM mencapai 16 orang dari 21 orang, sehingga
keberhasilan secara klasikal baru mencapai 67%. Sedangkan keberhasilan secara klasikal
diharapkan mencapai 80%.

Data tersebut dapat digambarkan pada tabel 4.6 perolehan nilai komultif siswa terhadap hasil
perbaikan pembelajaran siklus I

Tabel 4.6

Perolehan nilai komulatif siswa pada perbaikan pembelajaran siklus I

Nilai
No Banyak Murid Nilai Persentase
Komulatif
1 100 0 0%
2 5 90 450 12%
3 4 80 280 9%
4 6 70 285 13%
5 4 60 240 9%
6 3 50 150 7%
7 40 0 0%
8 30 0 0%
9 20 0 0%
10 10 0 0%
Jumlah 21 1405 100%
Nilai Rata-rata Kelas 72
Berdasarkan data di atas maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran siklus II.

1. Kegiatan Perbaikan Pembelajaran Siklus II (RPP II)

Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran siklus I, telah ditetapkan untuk melaksanakan


perbaikan pada siklus II, adapun langkah kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan
perbaikan pembelajaran siklus II sebagai berikut:

1. Mengadakan appersepsi dengan tanya jawab tentang lembaga-lembaga sosial dalam


susunan pemerintahan
2. Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang lembaga-lembaga sosial dengan
menggunakan istilah yang sudah dipahami siswa, dan menyampaikan wewenang
lembaga-lembaga dengan menggunakan alat peraga berupa bagan
3. Siswa berdiskusi dalam kelompok tentang lembaga-lembaga sosial dan wewenang
lembaga sosial dengan cara memasangkan wewenang lembaga sosial dengan
wewenang masing-masing
4. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk saling bertanya jawab
5. Menjelaskan tentang lembaga sosial
6. Diberikan evalluasi individu.
7. Memberikan kesimpulan dan penguatan kepada siswa tentang lembaga-lembaga
sosial dan wewenangnya.

Setelah melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus II, dan diberikan evaluasi
untuk mengukur keberhasilan pembelajaran diperoleh hasil pembelajaran yaitu 11 orang
siswa telah berhasil memperoleh nilai diatas nilai KKM yaitu diatas 65.

Adapun perolehan nilai komulatif siswa digambarkan pada tabel 4.7

Tabel 4.7

Daftar nilai komulatif siswa pada perbaikan pembelajaran siklus II

No Banyak Murid Nilai Nilai Komulatif Persentase


1 5 100 500 24
2 4 90 325 17
3 10 80 440 26
4 4 70 180 19
5 3 60 180 14
6 50 0 0%
7 40 0 0%
8 30 0 0%
9 20 0 0%
10 10 0 0%
Jumlah 21 3430 100%
No Banyak Murid Nilai Nilai Komulatif Persentase
Nilai Rata-rata Kelas 82

Pada tabel data perolehan nilai secara individu dan klasikal dapat ditentukan bahwa hasil
pembelajaran siklus II, siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Pemulutan Barat mengetahui dan
memahami tentang lembaga-lembaga sosial dan wewenangnya.

Berdasarkan pada hasil perbaikan pembeljaaran siklus II, maka perbaikan pembelajaran telah
dilakukan secara profesional dengan menghasilkan capaian nilai keberhasilan individu dan
klasikal di atas nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan dari hasil observasi terhadap
siswa pun telah diketahui bahwa siswa sudah aktif dalam mengikuti pembeljaran.

C. Deskripsi Temuan dan Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan perbaikan pembelajaran, analisa perolehan nilai, diskusi


dengan teman sejawat dan supervisor serta refleksi dapat dikatakan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran mengalami kemajuan. Hal ini ditunjukkan situasi belajar yang hidup, bukti
peserta didik termotivasi. Perolehan nilai peserta didik juga terdapat peningkatan, siswa
semakin terbiasa untuk berani mengemukakan pendapatnya.

Kekurangan dalam proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan kegiatan observasi yang
dibantu oleh teman sejawat.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan perbaikan pembelajaran dan hasil yang telah dicapai, penulis dapat
menarik beberapa kesimpulan antara lain :

1. Guru yang professional mampu mengkondisikan siswa pada situasi belajar yang
menyenangkan.
2. Suasana belajar yang kondusif mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Dengan penggunaan alat peraga yang tepat, dapat memberikan data-data sesuai
dengan kebutuhan informasi siswa.
4. Penguatan berpengaruh positif bagi siswa, yaitu menambah rasa percaya diri siswa.
5. Keaktifan siswa di dalam berdiskusi dengan temans sekelompok dapat membangun
individu siswa menjadi figure yang terbuka terhadap masalah yang dimilikinya

B. Saran

Setiap guru hendaklah mampu memilih dan menggunakan alat peraga dengan baik sehingga
membantu siswa dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menguasai dan
memahami materi pelajaran.

Dalam pelaksanaan metode diskusi hendaklah guru lebih memotivasi siswa yang kurang aktif
agar ikut berpartisifasi, dan kepada ketua kelompok hendaklah dilatih agar dapat melibatkan
semua anggota kelompok dengan membagi tugas secara adil dan merata.

Institusi pendidikan khusunya sekolah dasar, hendaknya memberlakukan sisitem observasi


pembelajaran sehingga guru dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam
melaksanakan proses pembelajaran demi tercapainya pendidikan yang berkualitas, yang
akhirnya dapat memberikan out put lulusan siswa yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Anitah Sri, HH Asep, Ruhimat Toto, Wardhani IGAK , Julaeha Siti. 2008. Startegi
Pembelajaran di SD.Jakarta : Universitas Terbuka

Juliantara K.2009. Media Pembelajaran Arti Fungsi klasifikasi dan karakteristiknya.


http://edukasi.kompasiana.com .7 November 2010

Karso,Suyadi Gimin,Muhsetyo Gatot, CD Tjang, Widagdo Djamus, Priatna Nanan.2008.


Pendidikan Pendidikan Kwarganegaraan I. Universitas Terbuka

Laria K.2008. Kajian Pustaka: Media Pembelajaran .

http://www.infoskripsi.com .7 November 2010

Sadiman . 2009. pengertian-media-pembelajaran.

http://guruit07.blogspot.com . 7 November 2010

Sudrajat Akhmad.2008.Media Pembelajaran.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com .7 November 2010

Anda mungkin juga menyukai