PENDAHULUAN
A. Acara
Acara III. Teknologi pembuatan roti
B. Hari/tanggal
Rabu, 26 oktober 2016
C. Tujuan
1. Mengetahui teknologi pemubuatan roti tawar
2. Mengetahui pengaruh penggunaan tepung mocaf dan tepung ubi jalar untuk
substitusi tepung terigu terhadap karakteristik organoleptik dan daya
pengembangan roti tawar.
BAB II
METODE PEMBAHASAN
B. Cara kerja
A. Hasil
= 24.95%
= 420/1.620x100
= 25,92%
= 438,75/1945,125x100%
= 22.55%
B. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini praktikan melakukan pembuatan 3 roti tawar yaitu roti tawar
berbahan 100% tepung terigu, roti tawar tepung pisang dan roti tawar tepung mocaf.
Praktikan diminta untuk membuat adonan terlebih dahulu. Untuk formula adonan 100%
tepung terigu dengan menimbang bahan baku seperti tepung terigu sebanyak 200 gram.
Untuk formula kedua tepung terigu sebanyak 180 gram ditambahkan tepung mocaf
sebanyak 20 gram. Untuk formula ketiga tepung terigu sebanyak 180 gram ditambahkan
tepung pisang sebanyak 20 gram. Lalu ragi sebanyak 3 gram dan air sebanyak 1500 ml
menggunakan timbangan dan teko ukur. Setelah bahan baku ditimbang, lalu memasukkan
adonan kedalam baskom. Menimbang bahan penambah rasa seperti gula sebanyak 12
gram, garam sebanyak 3 gram, mentega sebanyak 20 gram dan susu bubuk full cream
sebanyak 12 gram. Setelah ditimbang, lalu memasukkannya kedalam wadah sebelumnya.
Praktikan mengaduk rata semua adonan hingga adonan menjadi kalis atau tidak lengket
secara manual. Mendiamkan adonan selama 40 menit dalam keadaan berbentuk bulat
dilapisi dengan plastik. Setelah 40 menit, praktikan menaburkan sedikit terigu sebelum
meratakan adonan diatas talenan hingga menipis menggunakan rolling pine. Lalu
menggulung adonan hingga ketebalan 5 cm. Memasukkan adonan kedalam loyang yang
telah dilapisi dengan alumunium foil. Kemudian mendiamkannya hingga 45 menit dilapisi
plastik. Setelah adonan mengembang,adonan dipanaskan didalam oven dengan suhu 200 oc
selama 30 menit. Setelah itu, mengangkat adonan dan mulai menganalisis.
Menurut hasil yang didapatkan, bahwa roti tawar berbahan dasar 100% tepung terigu
memiliki intensitas kecerahan yang tinggi. Hal ini karena warna roti tawar kuning keemasan.
Sedangkan roti tawar berbahan dasar tepung terigu ditambah dengan tepung pisang
memiliki intensitas kecerahan yang sangat rendah hal ini karena warna roti yang agak
kecoklatan lebih gelap dari warna kecerahan roti yang lainnya.
Untuk aroma, roti tawar berbahan dasar 100% tepung terigu memiliki aroma yang sangat
harum. Sedangkan untuk roti tawar mocaf memiliki keharuman yang rendah, aroma tidak
terlalu menyengat.
Untuk tekstur, roti tawar pisang memiliki tekstur yang agak empuk, remah yang terlalu
lembek. Sedangkan roti tawar 100% tepung terigu memiliki tekstur yang sangat empuk,
lembut ketika dikonsumsi. Hal ini dikarenakan adanya gluten yang berasal dari tepung
terigu. Gluten ini berasal dari protein tepung terigu. Protein tersebut tidak larut dalam air
tetapi mengikat air membentuk gluten. Gluten tersebut berfungsi menahan gas yang
dihasilkan selama proses fermentasi dengan ragi (koswari,2009)
Untuk rasa, roti tawar pisang tidak disukai, hal ini dikarenakan rasa yang hambar.
Sedangkan roti tawar 100% tepung terigu sangat disukai hal ini dikarenakan rasa yang
gurih.