Anda di halaman 1dari 4

1.

Judul
Pembuatan Roti dengan Perbedaan Konsentrasi Jumlah Ragi Sacharomyces cereviceae
Terhadap Keberhasilan Pembuatan Roti

2. Konsep Dasar
Salah satu bahan baku roti yang paling peting dalam proses pembuatan soft breadadalah
ragi atau yeast. Ragi adalah mikroorganisme hidup yang berkembangbiak dengancara
memakan gula. Fungsi utama ragi adalah mengembangkan adonan. Pengembannanadonan
terjadi karena ragi menghsilkan gas karbondioksida (CO2) selama fermentasi. Gasini
kemudian terperangkap dalam jaringan gluten yang menyebabkan roti biasmengembang.
Komponen lain yang terbentuk selama proses fermentasi adalah asam danalkohol yang
berkontribusi terhadap rasa dan aroma roti, namun alkohol akan menguapdalam proses
pengembangan roti.
Kualitas roti secara umum disebabkan kaena variasi dalam penggunaan bahan bakudan
proses pembuatannya. Jika bahan baku yang digunakan mempeunyai kualitas yang baik,
dan proses pembuatannya benar, maka roti yang dihasilkan akan mempunyaikualitas yang
baik pula. Jenis dan mutu produk roti sangat bervariasi tergantung jenis bahan-bahan dan
formulasi yang digunakan dalam pembuatannya. Variasi produk inidiperlukan untuk
memenuhi adanya variasi selera dan daya beli konsumen (Desrosier,1987).
embuatan roti, ragi/yeast dibutuhkan agar adonan bisa mengembang. Ragi/yeast
biasanya ditambahkan setelah tepung terigu ditambah air lalu diaduk-aduk merata,
setelahitu selanjutnya adonan dibiarkan beberapa waktu. Ragi/yeast sendiri
sebetulnyamikroorganisme, suatu mahluk hidup berukuran kecil, biasanya dari jenis
Saccharomyces cerevisiae yang digunakan dalam pembuatan roti ini. Pada kondisi air
yang cukup danadanya makanan bagi ragi/yeast, khususnya gula, maka yeast akan tumbuh
denganmengubah gula menjadi gas karbondioksida dan senyawa beraroma. Gas
karbondioksidayang terbentuk kemudian ditahan oleh adonan sehingga adonan menjadi
mengembang ( Rukmana, 2001).

3. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh pembuatan roti pembuatan roti dengan perbedaan konsentrasi jumlah
ragi Sacharomyces cereviceae terhadap keberhasilan pembuatan roti?

4. Tujuan
Mengetahui dan memperoleh gambaran pengaruh perbedaan konsentrasi jumlah ragi
Sacharomyces cereviceae terhadap keberhasilan pembuatan roti.

5. Manfaat
1. Memberikan pemahaman tentang cara memproduksi roti
2. Mengetahui peran bakteri Sacharomyces cereviceae dalam pembuatan roti sehingga
dapat menghasilkan roti.

6. Variabel
 Variabel bebas: Penambahan konsentrasi ragi Sacharomyces cereviceae
 Variabel control: Kualitas roti

7. Hipotesis
H0: Perbedaan konsentrasi jumlah ragi Sacharomyces cereviceae tidak berpengaruh
terhadap keberhasilan pembuatan roti.
H1: Perbedaan konsentrasi jumlah ragi Sacharomyces cereviceae berpengaruh terhadap
keberhasilan pembuatan roti.

8. Alat dan Bahan


Alat:
a. Gelas
b. Oven
c. Sendok
d. Timbangan
e. Baskom

Bahan:
a. (6 gr, 7 gr, 8 gr Ragi (fermipan) )
b. 50 gr Gula pasir
c. 80 ml susu cair dingin
d. 250 gr tepung terigu protein tinggi
e. 20 gr susu bubuk
f. 1 sdt garam
g. 1 Butir telur
h. 45 gr Mentega

9. Proses Pengerjaan (Cara Kerja)


a. Campur semua bahan kecuali ragi, uleni sampai 10 menit kemudian tambahkan ragi
pada tiap adonan yang berbeda yaitu 6gr, 7gr, dan 8gr. Ragi dihidupkan dulu baru ikut
dicampurkan dengan adonan. Setelah mulus dan kalis bisa didiamkan dulu 15 menit,
tutup dengan cling wrap atau kain. Setelah itu dikempeskan.
b. Roti kemudian dibagi masing-masing 50 gram, diletakan di loyang roti tawar, kemudian
tunggu sampai mengembang 2 kali lipat selama 45 menit sampai 1 jam. Sebelum masuk
oven, olesi dengan susu.
c. Kemudian panaskan oven di suhu 180 derajat celcius selama 15 menit api atas dan
bawah. Pas keluar dari oven olesi roti dengan margarin.

10. Prediksi Keberhasilan (Ciri-ciri berhasil)

Indikator Roti (ragi 6 gr) Roti (ragi 7 gr) Roti (ragi 8 gr)
Tingkat keberhasilan (a) 100% 70% 50%
Tekstur (b) Lembut Keras Bantat

Anda mungkin juga menyukai