Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Modul Ajar Pendidikan Kejuruan


Bidang Keahlian Mata Pelajaran
Energi dan
Matematika
Pertambangan

Memodelkan dan
Menentukan Komposisi
Fungsi dalam Bidang Energi
Kelistrikan

Fase F Kelas XI
Memodelkan dan Menentukan Komposisi Fungsi
dalam Bidang Energi Kelistrikan
Modul Ajar Pendidikan Kejuruan Bidang Keahlian Energi dan Pertambangan
Mata Pelajaran Matematika

Pengarah
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Anindito Aditomo

Penanggung Jawab
Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Zulfikri

Penyusun
Ibnu Zaina (SMK N 2 Langsa)

Penelaah
M. Heru Iman Wibowo (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Sandra Novrika (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Eskawati Musyarofah Bunyamin (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Taufiq Damarjati (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Erisda Eka Putra (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Sujatmiko (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Yuli Riffiani (Dinas Pendidikan Jawa Tengah)
Nanang Yusuf Nurdin (Praktisi)
Sugiarta (Konsultan Kurikulum)
Tyas Ambarwati (SMKN 2 Kota Bekasi)
Marzuki (IAIN Langsa)

Desainer Sampul
Adhitya Adriansyah
MATA PELAJARAN : Matematika
BIDANG KEAHLIAN : Energi dan Pertambangan
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
MATA PELAJARAN : Matematika
FASE / KELAS : F/ XI
ELEMEN : Aljabar dan Fungsi
MATERI : Komposisi Fungsi
ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memodelkan masalah energi pertambangan atau kelistrikan kedalam kalimat
matematika menggunakan fungsi
2. Menentukan komposisi fungsi dalam bidang energi (kuat arus, tegangan, dan muatan
listrik)

B. RENCANA ASESMEN
Instrumen Penilaian
No. Indikator Pencapaian Asesmen Asesmen Proses Asesmen
Awal Akhir
1. Peserta didik dapat memahami Check List Lembar
relasi Tes Lisan Observasi dari
2. Peserta didik dapat Lembar kegiatan 1
mengidentifikasi fungsi
3. Peserta dapat memodelkan fungsi
dalam bidang energi
4. Peserta didik mampu menentukan Check List Lembar
operasi fungsi Observasi dari
Lembar Kegiatan 3
5. Peserta didik mampu menerapkan
konsep relasi dan fungsi dalam
rangkaian listrik
6. Peserta didik dapat memahami Check List Lembar Tes Tulis
konsep komposisi fungsi Tes Lisan Observasi dari (Asesmen
7. Peserta didik mampu menganalisis Lembar Kegiatan 4 akhir)
operasi pada komposisi fungsi
8. Mampu menentukan komposisi- Check List Lembar
komposisi fungsi antara kuat arus, Observasi dari
tegangan dan muatan listrik Lembar Kegiatan 5

9. Peserta didik mampu menemukan


fungsi lain dari suatu fungsi
komposisi
10. Mampu menerapkan konsep relasi
dan fungsi dalam rangkaian listrik

1
C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pertemuan 1 (3 jam pelajaran)
Materi Pokok: Fungsi
Kegiatan Awal:
⇒ Pendidik mengucapkan salam pembuka, mengecek kehadiran peserta didik, berdoa
untuk memulai pembelajaran. (Beriman dan bertaqwa kepada Allah)
⇒ Pendidik menggali informasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya tentang Relasi yang pernah dipelajari di fase D
(kelas IX) dengan materi yang akan dipelajari di fase F tentang Fungsi. Peserta didik
diarahkan untuk membuat relasi dari pertanyaan-pertanyaan berikut.
o Apakah mungkin peserta didik mempunyai beberapa alamat email?
o Apakah relasi antara alamat email dan password email merupakan fungsi?
o Apakah mungkin seorang peserta didik mempunyai lebih dari satu alamat
email?
o Apakah mungkin beberapa alamat email mempunyai password yang sama?
(berpikir kreatif)
⇒ Pendidik Memotivasi peserta didik dengan mengaitkan materi fungsi dengan
matematika kontekstual pada rangkaian listrik dan memberikan pertanyaan-
pertanyaan:
o Apakah perbedaan rangkaian seri dan paralel
o Bagaimanakah cara menentukan penghantar listrik (fungsi)
⇒ Pendidik memberikan pertanyaan (asesmen awal) untuk mengetahui pemahaman awal
peserta didik tentang fungsi dengan pengetahuan prasyarat tentang relasi fungsi dan
konsep biangan real.
Asesmen Awal
Pada rangkaian listrik sederhana dibawah (gambar 1, 2, dan 3) dapat dilakukan
pertanyaan sebagai asesmen awal:
1 Membedakan rangkaian seri dan paralel
2 Menuliskan kalimat matematika dari rangkaian seri
3 Membuat model matematika sebagai bentuk persamaan fungsi kuat arus,
tegangan.

(Gambar 1) (Gambar 2)

(Sumber gambar: fismath.com)

2
Pada gambar (1) merupakan rangkaian seri,
diperoleh persamaan fungsi Tegangan I = .........dengan ,
V = .......................... dan R = .....................
Bagaimana hubungan V1, V2, dan V3 dan hubungan I1,I2, dan I3
Pada gambar (2) merupakan rangkaian listrik campuran,
diperoleh persamaan Kuat arus adalah I = .........dengan,
1
= ......................... dan Rt = .......................
𝑅𝑝

Pada gambar (3)


“Kemampuan alat listrik untuk
menyimpan atau membuang arus
listrik (I) selama waktu tertentu
(t)” secara matematis dinyatakan:
Q(t) = ..............
dengan:
Q(t) = Muatan listrik dalam t
detik
I = Arus listrik
t = waktu

(gambar 3)
(Sumber gambar: gurupendidikan.co.id)

⇒ Pendidik mengelompokkan peserta didik berdasarkan pemahaman awal untuk


dilakukan pembelajaran berdiferensiasi.
Kriteria pengelompokan peserta didik berdasarkan asesmen awal.
⇒ Pada asesmen awal jika peserta didik dapat menjawab 2 pertanyaan maka peserta
didik dikategorikan sudah memahami, jika dapat menjawab lebih dari 2 pertanyaan
maka dikategorikan sudah mahir, jika menjawab kurang dari 2 pertanyaan maka
dikategorikan belum memahami.
Kegiatan Inti
a. Pembelajaran berdiferensiasi
Mengelompokkan peserta didik menjadi tiga kelompok kategori yaitu belum
memahami, sudah memahami dan mahir.
Kategori Perkembangan Peserta Didik Perlakuan
Kelompok
Belum ● Peserta didik belum memahami Dilakukan pendampingan untuk
memahami konsep relasi dan bilangan real peserta didik yang belum
sebagai materi prasyarat memahami dengan menjelaskan
● Peserta didik belum memahami ulang konsep relasi, membimbing
konsep fungsi dengan mengarahkan peserta didik
● Peserta didik belum dapat dalam memodelkan rangkaian
menerjemahkan konsep listrik kedalam kalimat matematika

3
rangkaian ke dalam kalimat (Diberikan kegiatan terbimbing 1)
matematika.
● Peserta didik belum dapat
mengoperasikan aljabar bentuk
variabel

Sudah ● Peserta didik sudah memahami Mengarahkan peserta didik


memahami konsep relasi dan fungsi mengikuti proses pembelajaran
● Peserta didik dapat melakukan langkah per langkah, membimbing
operasi fungsi, untuk pembagian peserta didik untuk memodelkan
fungsi kuadrat masih energi pertambangan dan
membutuhkan arahan dan rangkaian yang lebih komplit
bimbingan. (Rangkaian terlampir pada
● Sudah mampu memodelkan kegiatan terbimbing 2) (bernalar
fungsi dari rangkaian listrik kritis)
sederhana

Mahir ● Peserta didik sudah mampu Pendidik membimbing peserta


menjelaskan konsep fungsi dan didik dengan memberikan tugas
mampu memodelkan fungsi dari mandiri untuk membuat dan
rangkaian listrik merancang rangkaian yang komplit
dan memodelkannya. (mandiri)

b. Klasikal
● Pendidik memotivasi peserta didik untuk menggali informasi tentang pemahaman
konsep fungsi setelah diberikan pembelajaran berdiferensiasi dengan mengidentifikasi
bentuk diagram seperti pada gambar 4a, 4b, dan 4c.

f f f
A B A
A B B

2 a
a 1 a 1
3 b
b 3 b 2
4 c
c 5 c 3
5 d
d 4
e
Fungsi Bukan fungsi Bukan fungsi
(Gambar 4a) (Gambar 4b) (Gambar 4c)

● Pendidik memberikan feedback untuk menggugah peserta didik memberikan


pertanyaan sebanyak mungkin dan melakukan kegiatan untuk mengidentifikasi fungsi
dari grafik atau rangkaian listrik seperti pada gambar 5a dan gambar 5b.

4
(Sumber gambar: WordPress.com) (sumber gambar: thecityfoundry.com)
(Gambar 5a) (Gambar 5b)

● Pendidik bersama peserta didik kelompok mahir membahas hasil kerja mandiri.
● Pendidik mengarahkan pembelajaran kooperatif dengan membagi kelompok belajar
yang heterogen.
● Peserta didik melakukan diskusi kelompok dengan arahan dan bimbingan pendidik
untuk menyelesaikan masalah dan membuat langkah-langkah pemecahannya
berkaitan dengan masalah energi pertambangan dan rangkaian listrik (Kegiatan
terbimbing 3) (Gotong royong)
● Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang fungsi
dalam menyelesaikan masalah energi dan pertambangan dan rangkaian listrik.
Kegiatan Penutup
● Pendidik mengarahkan peserta didik untuk membuat simpulan terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan.
● Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini.
● Pendidik menyampaikan topik pembelajaran berikutnya dan mengakhiri pembelajaran
dengan doa.
Refleksi
No Pernyataan Belum Mampu Mampu

1 Mampu mendeskripsikan pengertian relasi

2 Mampu mengidentifikasi ciri-ciri relasi yang


merupakan fungsi
3 Mampu memodelkan fungsi dari persoalan energi
pertambangan dan rangkaian listrik
4 Mampu mendeskripsikan macam-macam fungsi
dan menyajikan dalam bentuk matrik

5
D. MATERI AJAR
Hubungan Seri dan Paralel
Dalam logika, sambungan seri dalam jaringan listrik berhubungan dengan konjungsi (˄)
dari pernyataan pernyataan, sedangkan sambungan paralel berhubungan dengan disjungsi
(˅). Dalam logika nilai kebenaran untuk konjungsi (˄) dibaca “dan” sedangkan nilai
kebenaran untuk disjungsi (˅) dibaca “atau”, tabel nilai kebenarannya sebagai berikut :

R1 R2 R1 ˄ R2 R1 ˅ R2
B B B B
B S S B
S B S B
S S S S

Dalam jaringan listrik yang hubungannya seri, gambarnya sebagai berikut :

ARUS LAMPU
R1 R2
R1 ˄ R2

Sedangkan hubungan paralel sebagai berikut :

R1
E.
ARUS LAMPU

R2
R 1 ˅ R2
Relasi
Pengertian Relasi
Relasi dari dari dua himpunan A dan B adalah hubungan antara dua himpunan A dan B, yang
memasangkan anggota himpunan A dengan anggota himpunan B, atau relasi adalah
himpunan bagian dari perkalian himpunan. Suatu relasi dapat dinyatakan dalam bentuk
diagram panah, diagram kartesius atau himpunan pasangan berurutan.
Contoh:
A = {bilangan ganjil}
B = {kelipatan 3}
a. Gambarkan diagram panah yang menyatakan relasi dari A ke B dengan hubungan “kurang
dari”
b. Nyatakan relasi tersebut dengan diagram kartesius!
c. Tuliskan himpunan pasangan berurutannya !

6
Jawab:
A = {1, 3, 5, 7} f
B = {3, 6, 9, 12}
A B
a. Diagram panah

1 3

3 6

5 9

7 12

b. Diagram kartesius
B
12

0 1 3 5 7 A
c. Himpunan pasangan berurutan = {(1,3),(1,6),(1,9),(1,12),(3,6),(3,9),(3,12),(7,9),(7,12)}

Fungsi
Definisi Fungsi
Suatu fungsi pada umumnya dinotasikan dengan huruf kecil, contohnya f,g, atau h.
Notasi f : A → B menyatakan fungsi yang memiliki daerah asal (domain) himpunan A dan
daerah kawan (kodomain) himpunan B. Perhatikan gambar berikut ini:

B
A
f C

x y

Fungsi f yang memetakan x ke y

7
Himpunan C dinamakan daerah hasil (Range) dilambangkan dengan Rf. Daerah asal
(Domain) dilambangkan dengan Df. Daerah kawan (kodomain) dilambangkan dengan Kf.
Notasi f : x → y dibaca f memetakan x ke y, atau untuk setiap x anggota himpunan A
yang dipasangkan oleh fungsi pada y anggota himpunan B. Kita dapat memilih sembarang
nilai x berdasarkan himpunannya, sehingga x dikatakan variabel bebas. Sedangkan nilai y
diperoleh menurut nilai x, sehingga y dikatakan variabel tidak bebas. (f(x) dibaca “f pada x”
atau “f di x”).
Daerah asal suatu fungsi f : x → y dengan x  R adalah himpunan semua nilai x yang
menyebabkan nilai y terdefinisi sebagai bilangan real. Jika nilai x yang kita petakan pada
fungsi menyebabkan nilai y bukan bilangan real, maka dikatakan nilai x tersebut bukanlah
anggota daerah asal fungsi.
Ditinjau dari karakteristik daerah lawannya, fungsi dibagi menjadi
1. Fungsi Injektif (fungsi satu-satu)
Misalkan f suatu fungsi dari A ke B serta x1, x2A, maka f dikatakan fungsi injektif atau
fungsi “satu-satu” jika untuk sembarang x1 ≠ x2 berlaku f(x1) ≠ f(x2) atau jika f(x1) =
f(x2) maka x1 = x2
Dengan kata lain :
“Suatu fungsi f dikatakan injektif jika tidak ada anggota himpunan B yang mendapat
pasangan dua kali atau lebih”.
Contoh

2. Fungsi Surjektif (fungsi pada)


Misalkan f suatu fungsi dari A ke B maka f dinamakan fungsi surjektif jika Rf = B
Dengan kata lain :
“Suatu fungsi f dikatakan surjektif jika semua anggota himpunan B mempunyai
pasangan”.
Contoh

8
3. Fungsi Bijektif (fungsi satu-satu pada)
Fungsi f dikatakan bijektif jika dan hanya semua anggota B mendapat pasangan hanya
satu kali.
Dengan kata lain :
“Suatu fungsi f dikatakan bijektif jika dan hanya jika fungsi tersebut berlaku fungsi satu-
satu dan pada sekaligus”.

Operasi pada Fungsi


Operasi tidak hanya berlaku pada bilangan dan himpunan saja, pada fungsi juga
berlaku operasi seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Jika f dan g adalah fungsi dengan domain Df dan Dg maka:
a. Hasil kali skalar fungsi f dengan k  R, maka (kf) = kf(x) dengan Dkf = Df
b. Jumlah fungsi f dan fungsi g, (f + g)(x) = f(x) + g(x) dengan Df + g = Df ∩ Dg
c. Selisih fungsi f dan fungsi g, (f - g)(x) = f(x) - g(x) dengan Df - g = Df ∩ Dg
d. Perkalian fungsi f dan fungsi g, (f . g)(x) = f(x) . g(x) dengan Df . g = Df ∩ Dg
𝑓 𝑓(𝑥)
e. Pembagian fungsi f dan fungsi g, ( 𝑔 )(x) =𝑔(𝑥) dengan 𝐷𝑓 = Df ∩ Dg dan g(x) ≠ 0
𝑔

Contoh
1. Diketahui fungsi f(x) = x2 + 2x dan g(x) = 3x + 5. Tentukan rumus untuk fungsi:
a. (f + g)(x)
b. (f - g)(x)
c. (f . g)(x)
𝑓
d. ( 𝑔 )(x)
Penyelesaian:
a. (f + g)(x) = f(x) + g(x)
= (x2 + 2x) + (3x + 5)
= x2 + 2x + 3x + 5
= x2 + 5x + 5
b. (f - g)(x) = f(x) - g(x)
= (x2 + 2x) - (3x + 5)
= x2 + 2x - 3x - 5
= x2 - x – 5

9
c. ( f . g )(x) = f(x) . g(x)
= (x2 + 2x) (3x + 5)
= 3x3 + 5x2 + 6x2 + 10x
= 3x3 + 11x2 + 10x
f f(x) x2 + 2x
d. ( g )(x) = g(x) = 3x+5

52
1 5 9
= 3x - 9 + 3x+5

2. Jika diketahui z = f(x,y) = 2x2 + 3y2 - 4


a. Hitunglah f(0,0)
b. Hitunglah f(2,-3)
c. Hitunglah f(-x,-y)
Penyelesaian:
a. z = f(x,y) = 2x2 + 3y2 – 4
f(0,0) = 2(0)2 + 3(0)2 – 4
=0+0–4
= -4
b. f(2,-3) = 2(2)2 + 3(-3)2 – 4
f(2,-3) = 2(2)2 + 3(-3)2 – 4
= 2(4) + (- 9) - 4
=8–9-4
=-5
c. f(-x,-y) = 2(-x)2 + 3(-y)2 – 4
= 2x2 + 3y2 – 4

10
E. LAMPIRAN
Lampiran 1 Asesmen Proses
Pada asesmen proses diberikan lembar observasi untuk mengetahui ketercapaian
pembelajaran setiap kegiatan.
Lembar Observasi
No Indikator (Kriteria) Ketercapaian Pengelompokan Tindak Lanjut
Pembelajaran Indikator
Ya Tidak
1 Peserta didik dapat memahami Lembar
relasi Kegiatan 1 dan
2 Peserta didik dapat 2
mengidentifikasi fungsi
3 Peserta dapat memodelkan
fungsi dalam bidang energi
4 Peserta didik mampu Lembar
menentukan operasi fungsi Kegiatan 3
5 Peserta didik mampu
menerapkan konsep relasi dan
fungsi dalam rangkaian listrik

11
Lampiran 2 Kegiatan terbimbing
Kegiatan terbimbing 1
Pada kegiatan 1 diharapkan peserta didik mampu mengingat kembali konsep relasi
dan memodelkan bentuk rangkaian listrik kedalam kalimat matematika dan
memanipulasinya. (Berpikir kreatif)
Kerjakan kegiatan berikut:
1. Perhatikan himpunan A dan B berikut
A = {Rupiah, Ringgit, Riyal, Lira, Yen} dan B = {Indonesia, Malaysia, Arab Saudi,
Turki, Jepang}
Hubungkan himpunan A dan B dengan menggunakan diagram venn dibawah:
Adakah hubungan antara himpunan A dan B?
f

A B

2. Hubungkan dengan diagram panah antara himpunan P dan Q jika P = {4, 6, 9, 12, 15}
dan Q = {2, 3, 5} dengan Relasi “Kelipatan Dari”
f
P Q

3. Pada rangkaian seri dan paralel dibawah, nyatakan kuat arus total secara matematis.

Rangkaian Seri
Kuat Arus = I = ................
Dengan R = ......................

(Sumber gambar: akupintar.id)

Rangkaian paralel
Kuat Arus (I) = .................
Dengan R = .......................

(Sumber gambar: akupintar.id)

12
Kegiatan terbimbing 2
Pada kegiatan 2 peserta didik mampu menyatakan rangkaian listrik kedalam bentuk
fungsi dan mampu menyatakan permasalahan luas dan volum dalam bentuk fungsi luas dan
fungsi volume. (Bernalar kritis)
Kerjakan kegiatan berikut
1. Pada Rangkaian Listrik dibawah (gambar 1), nyatakan persamaan fungsi daya listrik

P adalah daya listrik


P = ....................

(Sumber belajar: mafia.mafiaol.com)


2. Nyatakan Resultan gaya dari gaya tarik menarik 2 muatan listrik

Gaya dua muatan listrik Fc = ….....................

Resultan gaya F = .....................

(Sumber gambar: rumushitung.com)

3. Kita akan memperoleh silinder tegak didalam sebuah bola apabila keliling dari ala
silinder tersebut terletak pada permukaan bola. Jika bola mempunyai jari-jari R,
nyatakan volume silinder tersebut sebagai suatu fungsi dari jari-jari alasnya r.
(misalkan tinggi silinder h)

(Sumber gambar: zenius.net)


Rumus volume adalah Keliling alas x tinggi
Tentukan jari-jari silinder (r) = ................ (gunakan pythagoras dengan R sisi miring)
Keliling alas silinder = .................................
Volume silinder (V) = ..................................

13
Kegiatan terbimbig 3
Pada kegiatan 3 yang diharapkan dari peserta didik memahami fungsi dan mampu
memodelkan fungsi dalam bentuk fungsi volum. (Bernalar kritis)
1. Peserta didik melakukan kegiatan dengan mengidentifikasi persamaan fungsi pada
rangkaian listrik dibawah

(Sumber gambar: temukanpengertian.com)


Jawaban
Daya listrik dalam V tegangan adalah P = ................., dengan V = ..............,
maka nyatakan daya listrik dalam bentuk fungsi lain
P = .............. atau P = ..................
Dengan P = Nilai daya listrik
V = Beda potensial
I = Kuat Arus
R = Hambatan
2. Selidiki sifat-sifat dan jenis fungsi pada grafik berikut
f(x) = x3 – 9x2 + 24x – 10

(Sumber gambar:Detik.com) (Sumber gambar:zahrayudha.id) (Sumber gambar: materimatematika.com)

3. Sebuah kotak tertutup dibentuk dari lembaran timah dengan cara memotong kedua sudut
dari sisi pendeknya dengan potongan berbentuk bujur sangkar (panjang sisinya x cm),
dan memotong kedua sudut yang lain dengan potongan berbentuk persegi (lebarnya x
cm) kemudian melipatnya di sepanjang garis putus-putus. Nyatakan Volume dan kotak
sebagai suatu fungsi dari x.
tinggi = ………
panjang = ……..
lebar = ………
V(x) = ………

14
3. Pertemuan 2 (3 jam pelajaran)
Materi Pokok: Fungsi Komposisi
Kegiatan Awal:
⇒ Pendidik mengucapkan salam pembuka, mengecek kehadiran peserta didik, berdoa
untuk memulai pembelajaran. (Beriman dan bertaqwa kepada Allah)
⇒ Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu tentang
menentukan komposisi fungsi dalam bidang energi (kuat arus, tegangan, dan muatan
listrik).
⇒ Sebagai apersepsi, pendidik menjelaskan materi komposisi fungsi yang akan
dipelajari dengan pengalaman peserta didik dalam materi fungsi sebelumnya dan
mengaitkan materi fungsi komposisi dengan penerapannya dalam bidang energi dan
rangkaian listrik.
⇒ Pendidik memberikan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis tentang fungsi-fungsi
pada rangkaian listrik (gambar 6a dan 6b) dan energi listrik yang mengarah kepada
komposisi fungsi sebagai asesmen awal
Asesmen Awal
1. Apa rumus fungsi besar muatan listrik? (Q = ............)
2. Perhatikan gambar rangkaian listrik dibawah, bagaimanakah menentukan besarnya
energi listrik yang dibutuhkan dalam waktu t?
V = .....................
W = ....................

(Sumber gambar: brainly.co.id) (Sumber gambar: tneutron.net)


(Gambar 6a) (Gambar 6b)

3. Bagaimanakah hubungan tiga buah fungsi (kuat arus, daya dan energi listrik), Apakah
dapat dikomposisikan? (Berpikir kreatif)
⇒ Pendidik mengelompokkan peserta didik berdasarkan pemahaman awal untuk
dilakukan pembelajaran berdiferensiasi.
Kriteria pengelompokan peserta didik.
⇒ Pada asesmen awal jika peserta didik dapat menjawab 2 pertanyaan atau lebih maka
dikatagorikan sudah memahami, jika menjawab kurang dari 2 pertanyaan maka
dikatagorikan kurang memahami.

15
Kegiatan Inti
a. Pembelajaran berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi menjadikan pembelajaran lebih bermakna terhadap
peserta didik, dengan melakukan perbedaan perlakuan. Hasil asesmen awal yang
diperoleh digunakan sebagai langkah menyesuaikan strategi pembelajaran agar sesuai
dengan kebutuhan belajar dan perkembangan pemahaman belajar peserta didik. Dari hasil
asesmen awal yang diperoleh, maka pendidik mengelompokkan peserta didik menjadi
dua kelompok kategori yaitu belum memahami, sudah memahami.

Kategori Perkembangan Peserta Didik Perlakuan


Kelompok
Kurang ● Peserta didik sudah dapat memahami Dilakukan pendampingan
memahami konsep fungsi dan bilangan real untuk peserta didik yang
sebagai materi prasyarat tapi belum kurang memahami dalam
lancar dalam memodelkan fungsi dari memodelkan dan
bentuk rangkaian listrik mengidentifikasi fungsi,
● Peserta didik belum dapat Pendidik membimbing
mengidentifikasi jika ada beberapa dengan mengarahkan
fungsi gabungan peserta didik dalam
● Peserta didik belum menguasai dalam memanipulasi persamaan
mensubstitusikan suatu persamaan ke atau fungsi (Diberikan
dalam persamaan yang lain. Kegiatan terbimbing 1)
(Berpikir kreatif)

Sudah ● Peserta didik sudah memahami konsep Pendidik membimbing


memahami fungsi dan mahir dalam peserta didik dengan
memodelkannya. memberikan tugas mandiri
● Peserta didik sudah dapat untuk membuat contoh dari
mengidentifikasi fungsi-fungsi pada bentuk-bentuk fungsi yang
suatu rangkaian. Peserta didik dengan sudah dipahami dan
lancar dapat mensubstitusikan suatu menentukan nilai-nilai
persamaan ke dalam persamaan yang fungsinya. (Bernalar kritis
lain. dan mandiri)

b. Klasikal (45 menit)


● Pendidik memotivasi peserta didik untuk menggali informasi tentang pemahaman
konsep fungsi komposisi secara nyata (perhatikan contoh dibawah) setelah diberikan
pembelajaran berdiferensiasi.

16
Contoh Diberikan fungsi f dan g dengan f : A → B dan g : B → C

A B C
f g

x f(x) g(f(x))

h = g o f (x) = g(f(x))
● Untuk memahami konsep fungsi komposisi, peserta didik diarahkan melakukan
kegiatan berikut:
Diberikan masalah “ Sebuah alat pemanas listrik seperti gambar dipasang pada
sumber tegangan 200V mengalir arus 0,25 A. Jika alat tersebut digunakan selama 10
menit. Berapakah besar energi listriknya”?

(Sumber gambar: mesinraya.co.id) (Sumber gambar: jakartanotebook.com)

Pemahaman konsep
Jika diberikan 2 buah fungsi yaitu fungsi f dan fungsi g. Jika f bekerja pada x untuk
menghasilkan f(x) dan g bekerja pada f(x) untuk menghasilkan g(f(x)), maka
dikatakan mengkomposisikan fungsi g dan f, sebagai ilustrasi proses
mengkomposisikan fungsi perhatikan gambar berikut:

X f f(x) g g(f(x))

Fungsi g(f(x) yang dihasilkan disebut komposisi fungsi g dan f, yang dinyatakan oleh
g o f (dibaca: g bundaran f) yang artinya f dilanjutkan oleh g. Jadi, (g o f)(x) = f(g(x))
Jika variabel x berganti dalam kuat arus I maka fungsi f dalam kuat arus I dinyatakan
f(I), dan fungsi g pada f(I) didapat g(f(I)), atau jika f(I) sebagai P = f(I) = V.I dan W
sebagai g(P) = P.t dan W = P.t

17
I f P= f(I) W= g(P) g(f(I))

Sehingga daya listrik P = f(I) = ..................................................


Dan energi listrik adalah W = g (f(I)) = g(P) = ..........................................................
Simpulkan bagaimana mengkomposisikan 2 fungsi.
● Pendidik memberikan umpan balik untuk menggugah peserta didik membuat contoh-
contoh lain dalam menggabungkan dua fungsi atau mensubstitusikan fungsi .
● Pendidik mengarahkan pembelajaran kooperatif dengan membagi kelompok belajar
yang heterogen.
● Peserta didik bekerja sama dalam kelompok membahas permasalahan dan
menyelesaikannya masalah energi pertambangan dan rangkaian listrik yang berkaitan
dengan mengkomposisikan dua fungsi atau lebih. (Kegiatan terbimbing 2). (Gotong
royong)
● Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
Kegiatan Penutup
● Pendidik mengarahkan peserta didik untuk membuat simpulan terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan.
● Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini.
● Pendidik menyampaikan topik pembelajaran berikutnya dan mengakhiri pembelajaran
dengan doa.
Refleksi
No Pernyataan Belum Mampu
Mampu
1 Mampu mendeskripsikan pengertian fungsi komposisi

2 Mampu menjelaskan sifat-sifat fungsi komposisi

3 Mampu menentukan bentuk fungsi lain dari dari suatu fungsi


komposisi

4 Mampu menentukan nilai dari suatu fungsi energi listrik jika


diberikan fungsi-fungsi lain seperti daya listrik atau muatan
listrik.

ASESMEN AKHIR
Asesmen akhir dilaksanakan setelah selesai pembelajaran untuk satu lingkup materi.
Pada Modul Ajar Fungsi dan Komposisi Fungsi asesmen akhir dilaksanakan setelah selesai 2
(dua) kali pertemuan dengan 2 tujuan pembelajaran. Dengan dilaksanakan asesmen akhir ini,
pendidik berharap memperoleh informasi tentang perkembangan pencapaian hasil belajar
peserta didik. (Asesmen akhir terlampir)

18
F. MATERI AJAR
Komposisi Fungsi
Pengertian
Komposisi fungsi adalah penggabungan operasi dua fungsi secara berurutan sehingga
menghasilkan sebuah fungsi baru.

Misalkan: f : A → B dan g : B → C

A B C
f g

x f(x) g(f(x))

h = g o f (x) = g(f(x))
Fungsi baru h = (g o f) : A → C disebut fungsi komposisi dari f dan g.
Ditulis: h(x) = (gof)(x) = g(f(x))
(gof)(x) = g(f(x)) ada hanya jika R f ∩ Dg ≠ Ø
Nilai fungsi komposisi (gof)(x) untuk x = a adalah (gof)(a) = g(f(a))
Contoh 1:
Diketahui fungsi f dan g dinyatakan dalam pasangan terurut
f = {(0,1), (2,4), (3,-1),(4,5)} dan g = {(2,0), (1,2), (5,3), (6,7)}
Tentukanlah: a. (f o g) b. (g o f) c. (f o g)(1) d. (g o f)(4)
Jawab:
a. (f o g) = {(2,1), (1,4), (5,-1)} ]
b. (g o f) = {(0,2), (4,3)}
c. (f o g)(1) = 4
d. (g o f)(4) = 3

Contoh 2:
f : R → R ; f(x) = 2x² +1, g : R ® R ; g(x) = x + 3
Tentukan : a. (f o g)(x) b. (g o f)(x) c. (f o g)(1) d. (g o f)(1)
Jawab :
a. (f o g)(x) = f(g(x))
= f(x+3)
= 2(x+3)²+1
= 2(x² + 6x + 9) + 1
= 2x²+12x+19

19
b. (g o f)(x) = g(f(x))
= g(2x²+1)
= 2x² + 1 + 3
= 2x² + 4

c. (f o g)(1) = f(g(1))
= f(4)
= 2. (4)² +1
= 2.16 + 1
= 33
d. (g o f)(1) = g(f(1))
= g(3)
=3+3
=6
Contoh 3:
Diketahui A = {x l x < -1}, B dan C adalah himpunan bilangan real.
f : A → B dengan f(x) = -x + 1; g : B → C dengan g(x) = x2 dan
h = g o f : A → C.
Bila x di A dipetakan ke 64 di C, tentukan nilai x!
Penyelesaian:
h(x) = (g o f)(x) = g(f(x)) = g(-x + 1) = (-x + 1)2
h(x) = 64 → (-x + 1)2 = 64 ↔ -x + 1 = ± 8
-x + 1 = 8 ↔ x = -7 atau –x + 1 = -8 ↔ x = 9
Karena A = {x l x < -1}, maka nilai x yang memenuhi adalah x = -7.

Sifat-sifat Komposisi Fungsi


Jika f : A  B ; g : B  C ; h : C  D, maka berlaku:
i. ( fog)(x) ≠ (g o f)(x) (tidak komutatif)
ii. (( fog)oh)(x) = ( fo(goh))(x) (sifat asosiatif)
iii. ( foI)(x) = (Iof)( x) = f( x) (elemen identitas)

Contoh 4:

Diketahui f(x) = 2x + 1, g(x) = 3 – x, dan h(x) = x2 + 2, I(x) = x


(f o g)(x) = f(g(x)) = f(3-x) = 2(3-x) + 1 = 6 – 2x + 1 = 7 – 2x
(g o f)(x) = g(f(x)) = g(2x+1) = 3 – (2x+1) = 3 – 2x – 1 = 2 – 2x
(g o h)(x) = g(h(x)) = g(x2 + 2) = 3 – (x2 + 2) = 1 - x2
Dari hasil diatas tampak bahwa (fog)(x) ≠ (g o f)(x)

((fog)oh)(x) = (fog)(h(x))= (fog)( x2 + 2)= 7 – 2(x2 + 2) = 3 - 2x2


(fo(goh))(x)=f((goh)(x))= f(1 - x2)= 2(1 - x2) + 1 = 2 – 2 x2 + 1 = 3 – 2 x2
Dari hasil diatas tampak bahwa ((fog)oh)(x) = (fo(goh))(x)
(foI)(x) = f(I(x)) = f(x) = 2x + 1
(Iof)(x) = I(f(x)) = I(2x+1) = 2x + 1
Dari hasil diatas tampak bahwa (foI)(x) = (Iof)(x) = f(x)

20
G. LAMPIRAN
Lampiran 1 Asesmen Proses
Pada asesmen proses diberikan lembar observasi untuk mengetahui ketercapaian
pembelajaran setiap kegiatan.
Lembar Observasi
No Indikator (Kriteria) Ketercapaian Pengelompokan Tindak Lanjut
Pembelajaran Indikator
Ya Tidak
1 Peserta didik dapat memahami Lembar
konsep komposisi fungsi Kegiatan 4
2 Peserta didik mampu
menganalisis operasi pada
komposisi fungsi
3 Mampu menentukan Lembar
komposisi-komposisi fungsi Kegiatan 5
antara kuat arus, tegangan dan
muatan listrik
4 Peserta didik mampu
menemukan fungsi lain dari
suatu fungsi komposisi
5 Mampu menerapkan konsep
relasi dan fungsi dalam
rangkaian listrik

21
Lampiran 2 Lembar Kegiatan
Kegiatan terbimbing 1
Pada kegiatan 1 peserta didik mampu menyatakan masalah energi kelistrikan kedalam
bentuk fungsi dan mampu memanipulasikannya sehingga peserta didik diharapkan berpikir
kreatif.
Diberikan gambar rangkaian listrik
Nyatakan bentuk persamaan atau fungsi pada rangkaian dibawah

Jika Fuse = R1
Switch = R2
Lamp = R3
Maka:
R = .................
V = .................
I = .................

(Sumber Gambar: sekolahkami.com)

Fungsi V = ...................

I = ....................

R = ...................
Jika diperlukan t waktu lampu
menyala, berapa energi listrik
yang dibutuhkan,
yaitu W = .............
P = ..............
(Sumber Gambar: sekolahkami.com)

22
Kegiatan terbimbing 2
Pada kegiatan 5 diharapkan peserta didik bernalar kritis dan mandiri dalam menyelesaikan
masalah energi kelistrikan dengan menggunakan fungsi komposisi.
Projek
Energi adalah kemampuan suatu benda melakukan usaha. Energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, tetapi energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Bagaimana perubahan
energi yang terjadi pada alat pengering rambut hairdryer menjadi energi panas?

Problem :
“Sebuah alat pengering rambut (hair dryer). Elemen
pemanas pada sebuah hair dryer memiliki tegangan 200V
dengan hambatan sebesar 16 ohm yang dinyalakan selama 5
menit, berapa energi listrik yang dibutuhkan pada hair dryer
tersebut”

Diketahui: V = 200 Volt


R = 15 ohm
t = 5 menit

(Sumber gambar: blibli.com)

Tentukan:

𝑉
I = 𝑅 = .......................................

P = g(I) = .......................

W = f(P) =.......................

maka, energi listrik yang dibutuhkan adalah

W = f o g(I) = ........................

W = f(g(I)) = ................................

W = f(P) = .....................................

Pertanyaan pemantik:
Bagaimanakah energi panas yang dihasilkan dari sebuah hair dryer?
Perlukah menggunakan hair dryer dengan pengaturan suhu yang sesuai?
Apakah akibat apabila energi panas yang dihasilkan terlalu besar?
Bagaimanakah mengkomposisi dalam bentuk 3 (tiga) buah fungsi?

23
Lampiran 3
Asesmen Akhir
1. Perhatikan gambar rangkaian listrik campuran dibawah ini. Berdasarkan hal yang diketahui
seperti pada gambar 4, berapakah arus listrik total pada rangkaian listrik campuran tersebut?

(Skor 15)

(Sumber gambar: Roboguru)

2 Sepotong kawat sepanjang 30 inch dibengkokkan sehingga membentuk sebuah persegi panjang.
Jika salah satu sisinya mempunyai panjang x inc, nyatakan luasnya sebagai suatu fungsi dari x.
(Skor 15)
3 Sebuah bak air yang terbuat dari selembar plat berbentuk persegi panjang berukuran 20 x 32
inch. dengan cara memotong keempat sudutnya dengan potongan berbentuk bujur sangkar, yang
panjang sisinya x inc. kemudian dilipat dan di las sisi-sisi potongannya sebagai tinggi bak.
Nyatakan volume dari bak air tersebut sebagai suatu fungsi dari x.(Skor 20)
4 Sebuah pemanas listrik dipasang pada sumber tegangan 200 volt mengalir arus 0,25 A. Jika alat
tersebut dipakai selama 10 menit berapakah besar energi listriknya? Muatan listrik Q = Ixt, Q
merupakan fungsi dari t dengan Q = g(t) dan besar energi listrik W = V x Q, W merupakan
fungsi dari Q dengan W = f (Q) sehingga W = (fog) (t) = f(g(t))Skor 25)
5 Seorang ilmuwan sedang mengadakan penelitian untuk mengetahui massa jenis dari minyak
tanah. Minyak tanah dituangkan dalam sebuah gelas ukur dengan ketinggian 70 ml dengan
diameter gelas 28 ml seperti pada gambar berikut. Jika massa minyak tanah 0,8 g/cm3, berapakah
massa jenis dari minyak tanah tersebut? (Skor 25)
Catatan: Jika V merupakan fungsi dari t, yaitu g(t) dengan V = g(t) dan  merupakan fungsi dari
V, yaitu f(V), maka dapat dinyatakan massa jenis minyak tanah  = f(V), dalam bentuk
komposisi fungsi ditulis  = f(V) = f(g(t)) = (f o g)(t)

(Sumber gambar: fisika.co.id)

24
Link materi ajar

o PPT materi ajar fungsi


o https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/4.
o https://www.slideshare.net/chiechelonicaniika/ppt-relasi-fungsi-matematika-
kelas-viii

o Video materi ajar tentang relasi dan fungsi


o https://www.youtube.com/watch?v=YSx4GjhvxGM
o https://www.youtube.com/watch?v=VzPIODENTVQ

o Video materi ajar komposisi fungsi


o https://www.youtube.com/watch?v=0WRtMwe1nsI
o https://www.youtube.com/watch?v=6Cl0OCZR5Ek
o https://www.youtube.com/watch?v=kjj2srM9rQM

Daftar Pustaka
1. Wirodikromo, Sartono. Matematika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga,
2007
2. Sembiring, Suwah. Matematika untuk siswa SMA-MA/SMK-MAK Kelas X.
Bandung: YRama Widya, 2016
3. Ayres, JR, Frank. Schmidt, Philip A. Matematika Universitas, Schaum Outline Seri.
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004.
4. Gayatri U.R, dkk. Matematika untuk Tingkat 1 SMK. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004
5. Hayt, William H, Kemmerly, Jack E. Rangkaian Listrik. Jakarta: Penerbit Erlangga,
2011
6. Fadillah, Kismet, dkk. Ilmu Listrik. Bandung: Penerbit Angkasa, 1999.
7. KEMDIKBUD. Buku Guru Matematika.Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
2014

25
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Anda mungkin juga menyukai