Anda di halaman 1dari 32

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. T DENGAN SVT
DI RUANG DAHLIA RSUD KOTA BOGOR

KASUS
Tanggal Masuk : 02 Februari 2024, Pukul 12.00 WIB
Tempat : Ruang VIP Dahlia RSUD Kota Bogor
Oleh : TIM
Sumber Data : Pasien, Keluarga, dan Rekam Medis
Metode : Anamnesa, Pemeriksaan Fisik, dan Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa Medis : Syok kardiogenik ec SVT
DPJP : dr. Indera, Sp. JP
Tim Dokter : SPJP
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Klien
1) Nama Klien : Ny. T
2) Tempat, Tanggal Lahir: Bogor, 01/07/1983, 40 tahun
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Pendidikan Terakhir : SMA
5) Pekerjaan : Karyawan Swasta
6) Status Pernikahan : Menikah
7) Suku Bangsa : Sunda
8) Alamat : Selakopi RT 01/04 Kel Pasir Mulya Kec
Bogor Barat.
9) Diagnosa Medis : SVT
10) Nomor Rekam Medis : 00268370
11) Tanggal Masuk RS : 02 Februari 2024, Pukul 05.31 WIB
12) Tanggal Pengkajian : 02 Februari 2024, Pukul 12.00 WIB
b. Penanggung Jawab Keluarga
1) Nama : Tn.I
2) Usia : 23 Tahun
3) Pendidikan : S1
4) Pekerjaan : Karyawan Swasta
5) Alamat : Selakopi RT 01/04 Kel Pasir Mulya Kec
6) Hubungan Dengan Klien : Anak
7) Status Pernikahan : Belum Menikah

22
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Klien
1) Keluhan Utama Saat Pengkajian
Klien mengatakan dadanya berdebar
2) Riwayat Kesehatan saat ini
Pada tanggal 2 Februari 2024 pukul 05.53 WIB, klien datang bersama
keluarga ke IGD dengan keluhan dada berdebar kencang sejak jam 1
malam 5 jam sebelum masuk Rumah Sakit Umum Kota Bogor, di sertai
sesak nafas, merasa lemah, mual dan muntah 3 kali, Kesadaran compos
mentis. TD: 80/palpasi, Nadi :187x / menit, S: 36.8 0C, RR : 28 x/menit,
SpO2 95% dengan o2 nasal canul 4 lpm, di IGD Klien di berikan obat
fargoksin 1 ampul dengan bolus pelan, Omeprazole 40 mg IV,
Ondancentron 4 mg IV serta di lakukan Tindakan cardioversi 50 joule
setelah premedikasi dengan midazolam 5 mg. Pukul 12.00 WIB Pada Saat
di kaji pasien mengatakan perassan berdebar berkurang, masih merasa
sesak nafas, merasa lemas, mual dan nafsu makan berkurang
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien megatakan tidak mempunyai penyakit jantung,Diabetes melitus
ataupun Hipertensi
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada keluarga tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit
serupa.

3. Pemeriksaan Fisik Fokus


a. Tingkat Kesadaran
1) Kesadaran : Compos Mentis
2) Kuantitas : 15
a) Respon Membuka Mata :4
b) Respon Motorik :6
c) Respon Verbal :5
b. Tanda-Tanda Vital
1) Tekanan Darah : 100/80 mmHg
2) Nadi : 81 x/menit
3) Frekuensi Napas : 24 x/menit
4) Suhu : 36.9 0C
5) SpO2 : 99% ( dengan Oksigen nasal 4 lpm)
c. Sistem pernafasan
- Klien terlihat sesak, nyeri dada, respirasi meningkat di tandai dengan RR:
24x permenit, tampak ada Otot bantu pernafasan tambahan, Suara paru di
kedua lapang paru Vesikuler, perkembangan dada simetris.

23
d. Sistem kardiovaskuler,
TD 100/80 mmHg, Denyut jantung 81 x/menit teraba lemah, suara jantung
normal lup.dup tidak ada suara tambahan tidak ada sianosis perifer,
konjungtiva pucat.
e. Sistem gastrointestinal,
Peut teraba supel tidak ada pembesaran hepar, bising usus (+) , nafsu makan
berkurang, keluhan mual dan muntah 3 x
4. Kebiasaan Sehari-Hari
a. Nutrisi
1) Sebelum Sakit
Keluarga klien mengatakan makan tiga kali sehari, satu porsi habis.
2) Selama Sakit
Keluarga klien mengatakan nafsu makan berkurang, makan ¼ porsi tidak
habis
b. Pola Istirahat dan Tidur
1) Sebelum Sakit
Keluarga klien mengatakan tidur di rumah selama 6-8 jam. Tidur nyenyak
2) Selama Sakit
Klien mengatakan tidur selama kondisi sakit nya tidak nyenyak. Klien
mengatakan dada berdebar dan sesak nafas menyebabkan klien kesulitan
untuk tidur nyenyak.
c. Pola Eliminasi
1) Sebelum Sakit
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit tidak ada gangguan eliminasi,
baik BAK atau BAB. BAK 4-5 kali sehari, dan BAB 1 kali sehari
langsung ke kamar mandi.
2) Selama Sakit
Keluarga klien mengatakan ada perubahan saat dada berdebar dalam
frequensi kencingnya.. Sealama sakit pasien belum BAB.
d. Personal Hygiene
1) Sebelum Sakit
Keluarga klien mengatakan mandi sehari 2 kali, secara teratur
2) Selama Sakit
Klien mengatakan selama perawatan klien belum mandi.
e. Pola Aktivitas
1) Sebelum Sakit
Keluarga klien mengatakan aktivitas sebelum sakit dilakukan secara
mandiri dan tanpa bantuan orang lain.

24
2) Selama Sakit
Klien mengatakan selama sakit klien tidak mampu melakukan aktivitas
karena terganggu rasa sesak dan dada berdebar.klien hanya bedrest di
tempat tidur dan akktivitas di bantu keluarga dan perawat.
5. Rasa Keamanan dan Kenyamanan
Keluarga klien mengatakan dada berdebar dan sesak nafas saat ini dirasakan
membuat rasa keamanan dan kenyamanan terganggu.
6. Koping Terhadap Stress
Dukungan dari keluarga, rasa ikhlas yang dimiliki mampu membuat klien mulai
menerima kondisi saat ini.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Laboratorium

Tanggal Rincian Tindakan Hasil Satuan Nilai Rujukan Status


2 Februari 2024
Darah rutin
11:03 WIB
1 - Hemoglobin 10.4 g/dL 10.8 - 14.9 L

2 - Hematokrit 33.0 % 34.0 - 45.1 L

3 - Leukosit 7.8 10³/µL 4.79 - 11.3 -

4 - Trombosit 384.0 10³/µL 216 - 451 -

Hitung Jenis

1 - Basofil 0.3 % 0.0 - 1.0 -

2 - Eosinofil 0.3 % 0.7 - 5.4 L


3 - Neutrofil
73.7 % 42.5 - 71.0 H
Segmen
4 - Limfosit 21.1 % 20.4 - 44.6 -

5 - Monosit 4.6 % 3.6 - 9.9 -

Kimia Klinik

1 - GD Sewaktu 173.0 mg/dL 60 - 199 -

2 - Ureum 22.6 mg/dL 16.6 - 48.5 -

3 - Ureum 22.6 mg/dL 16.6 - 48.5 -

4 - SGOT 12.3 U/L <=32 -


5 - SGPT 8.0 U/L <=33 -

AGD & Elektrolit

1 - Natrium (Na) 137.0 mmol/L 135 - 147 -

2 - Kalium (K) 4.0 mmol/L 3.5 - 5.0 -

3 - Klorida (Cl) 103.0 mmol/L 95 - 105 -


4 - Kalsium Ion 1.1 mmol/L 1.16 - 1.32 -

25
(Ca++)

b. Hasil Rontgen

Tanggal Jenis Pemeriksaan Kesan Hasil Pemeriksaan


02 Februari Thorax Proyeksi AP Radiologi : Thorax AP/PA: Teman sejawat
2024 yang terhormat, Radiografi thorax, proyeksi
PA :
Cor tak tampak membesar
Aorta dan mediastinum tak melebar Trachea
tampak di tengah
Pulmo : Hili suram, corakan bronchovaskuler
bertambah.
Tampak fibroinfiltrat perihiler dextra Sinus
phrenicocostalis dextra sinistra lancip
Diafragma kanan-kiri baik.
Tulang-tulang iga dan soft tissue dinding
dada normal.

KESAN : Tak tampak kardiomegali Gambaran


bronchopneumonia dextra minimal
(klinis/lab)

c. EKG
 EKG Sebelum Cardioversi

Interpretasi :
SVT

d. Echocardiografy
Klinis : SVT

LV Dimensi Normal LVEF 65


Global Normokinetik
Fungsi Diastolik LV Normal
Fungsi Sistolik RV Baik TAPSE > 17
Katup Baik
Kesan : NORMAL ECHO

8. Program Terapi dan Penatalaksanaan


a. Terapi Cairan Infus

No. Tanggal Hasil Satuan Jumlah Tetesan

26
1) Advice dr. Indera, Sp.
2 s.d Februari 2024 JP 500 cc 14 pm
Ringer Laktat

b. Terapi Obat:
 Saat Perawatan
No. Tanggal Jenis Obat Dosis Ket.
1) 2 Februari Intra vena
2024 Omeprazole 40 mg 1x1 k/p
Ondancentron 4 mg 3x1 k/p
2) 2 Februari Oral
2024 Bisoprolol 2,5 mg 1x1

Amiodaron 200 mg 2x1

 Terapi Pulang
No. Tanggal Jenis Obat Dosis Ket.
1) 3 Februari Oral
2024 Pukul Bisoprolol 2,5 mg 1x1
12.45 WIB Lansoprazole Cap 30 mg 2x1
Sucralfat Syr 10 cc 3 x 1C

B. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
1. 2 Februari 2024
Data Subjektif: Idiopatik, Wolf Penurunan
- Klien Mengatakan Parkison Whaite, Curah Jantung
dada berdebar kencang kelainan jantung,
Data Objektif: AVNRT, AVRT
- EKG : Supra Ventrikel
Takikardia (SVT) System konduksi
- Frekuensi Nadi jantung terganggu
meningkat 187 (Bundle His)
x/menit
- Ejection fraction (EF) Perubahan interval
menurun. PR pada
gelombang EKG

Supraventrikular
Takikardi (SVT)

27
No. Data Etiologi Masalah
Kecepatan jantung
pada ventrikel
meningkat

Otot jantung lemah

Penurunan curang
jantung
2. 2 Februari 2024
Data Subjektif: Supraventrikular Pola Nafas
- Klien mengatakan Takikardi (SVT) Tidak Efektif
sesak nafas
Data Objektif: Percepatan laju
- Tampak penggunaan jantung
otot bantu pernafasan
- Takipnea, RR : 24 Sirkulasi paru
x/menit meningkat
- Fase Ekspirasi
memanjang Pernafasan
meningkat

Pertukaran gas
tidak stabil

Sesak, nafas
dangkal

Pola nafas tidak


efektif

3 2 Februari 2024
Data Subjektif: Supraventrikular Nausea
- Klien mengeluh mual Takikardi (SVT)
- Klien mengatakan
ingin muntah Dada Berdebar
- Klien mengatakan
tidak nafsu makan Gelisah, ansietas

28
No. Data Etiologi Masalah
Data Objektif:
- Makan ¼ porsi Peristaltik
meningkat

Nausea
4. 2 Februari 2024
Data Subjektif: Penurunan curah Intoleransi
Klien mengeluh Lelah jantung aktivitas
Data Objektif:
Nadi : 187 X/m Suplai O2 ke
jaringan menurun

kelemahan

Intoleransi
Aktivitas

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Penurunan curah jantung b.d Perubahan irama jantung d.d klien mengatakan
dada berdebar, takikardia, nadi perifer teraba lemah, ejection fraction (EF)
menurun.(D.0008)
 Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas d.d sesak napas,
penggunaan otot bantu pernapasan, fase ekspirasi memanjang, takipnea
(D.0005)
 Nausea b.d distensi lambung d.d mengeluh mual, merasa ingin muntah,
tidak berminat untuk makan (D.0076)
 Intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d mengeluh lelah, frekuensi jantung
meningkat > 20% dari kondisi istirahat.(D.0056)

29
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Penurunan Curah Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x Perawatan Jantung (I.02075)
Jantung 24 jam, maka curah jantung meningkat L.02008 , Observasi
dengan kriteria hasil:  Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi: dispnea,
kelelahan, edema, ortopnea, PND, peningkatan CVP).
Indikator Awal Target  Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi:
Palpitasi 1 5 peningkatan berat badan, hepatomegaly, distensi vena jugularis, palpitasi,
Takikardia 1 5 ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
Gambaran 1 5  Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
EKG aritmia  Monitor intake dan output cairan
 Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
 Monitor saturasi oksigen
 Monitor keluhan nyeri dada (mis: intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presipitasi
yang mengurangi nyeri)
 Monitor EKG 12 sadapan
 Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
 Monitor nilai laboratorium jantung (mis: elektrolit, enzim jantung, BNP,

28
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
NTpro-BNP)
 Monitor fungsi alat pacu jantung
 Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas
 Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum pemberian obat (mis: beta
blocker, ACE Inhibitor, calcium channel blocker, digoksin)
Terapeutik
 Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau posisi
nyaman
 Berikan diet jantung yang sesuai (mis: batasi asupan kafein, natrium,
kolesterol, dan makanan tinggi lemak)
 Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermitten, sesuai indikasi
 Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
 Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress, jika perlu
 Berikan dukungan emosional dan spiritual
 Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen > 94%
Edukasi
 Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi

29
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
 Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
 Anjurkan berhenti merokok
 Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
 Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
 Rujuk ke program rehabilitasi jantung

2. Pola Nafas tidak Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x Pemantauan Respirasi (I.01014)
Efektif 24 jam, maka pola napas L.01004 membaik, dengan Observasi
kriteria hasil:  Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
 Monitor pola napas (seperti bradypnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul,
Indikator Awal Target Cheyne-stokes, biot, ataksik)
Dispnea 2 5  Monitor kemampuan batuk efektif
Penggunaan 2 5  Monitor adanya produksi sputum
otot bantu  Monitor adanya sumbatan jalan napas

30
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
napas  Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
Pemanjangan 2 5  Auskultasi bunyi napas
fase ekspirasi  Monitor saturasi oksigen
Frekuensi 2 5  Monitor nilai analisa gas darah
napas  Monitor hasil x-ray thoraks
Kedalaman 2 5 Terapeutik
napas  Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
 Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
-  Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.

3 Nausea Setelah dilakukan tindakan keperawatan selaa 3x24 Menejemen Mual (I. 03117)
jam, diharapkan Tingkat nausea menurun (L.08065) Observasi
dengan kriteria hasil:  Identifikasi pengalaman mual
 Identifikasi isyarat nonverbal ketidak nyamanan (mis. Bayi, anak-anak, dan
mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif)
Indikator Awal Target  Identifikasi dampak mual terhadapkualitas hidup (mis. Nafsu makan,

31
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
aktivitas, kinerja, tanggung jawab peran, dan tidur)
Keluhan mual 2 5  Identifikasi faktor penyebab mual (mis. Pengobatan dan prosedur)
Perasaan 2 5  Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual (kecuali mual pada kehamilan)
ingin muntah  Monitor mual (mis. Frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)
Nafsu Makan 2 5  Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik
 Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (mis. Bau tak sedap, suara, dan
rangsangan visual yang tidak menyenangkan)
 Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (mis. Kecemasan, ketakutan,
kelelahan)
 Berikan makan dalam jumlah kecil dan menarik
 Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak berwarna, jika
perlu
Edukasi
 Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
 Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang mual
 Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
 Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual (mis.

32
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Biofeedback, hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur)
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
4 Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x Manajemen Energi (I.05178)
24 jam, maka toleransi aktivitas L.05047 meningkat, Observasi
dengan kriteria hasil:  Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
 Monitor kelelahan fisik dan emosional
Indikator Awal Target  Monitor pola dan jam tidur
Keluhan 1 5  Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Lelah Terapeutik
Frekuensi 1 5  Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis: cahaya, suara,
nadi kunjungan)
 Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
 Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
 Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi
 Anjurkan tirah baring

33
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
 Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
 Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan

34
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

1 Jumat, 2 Penurunan Curah jantung 12.00 Menerima pasien baru dari IGD di ruang Dahlia Jumat, 02/02/2024 Pukul : 13.30 WIB
Februari 2024 RSUD Kota Bogor S:
12.00 Mengatur posisi tidur semi recumbent Klien Mengatakan dada berdebar berkurang
12.01 Memasang o2 nasal 4 lpm dengan nasal canula O:
12.01 Mengatur tetesan infus RL 500 cc/ 12 jam - EKG : Supra Ventrikel Takikardia (SVT)
12.03 Memonitor tanda-tanda vital - Frekuensi Nadi meningkat 81 x/menit
12.04 Memonitor Saturasi Oksigen - TD 100/80 mmHg
12.04 Mengidentikasi tanda/gejala sekunder penurunan A: Kriteria Hasil
curah jantung meliputi peningkatan berat badan, Indikator Nilai Target
hepatomegali, distensi vena jugularis, palpitasi, Awal Akhir
ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat, CRT Palpitasi 1 3 5
12.06 Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi) Takikardia 1 3 5
12.07 Memonitor adanya keluhan nyeri dada Gambaran 1 5 5
12.30 Memonitor nilai laboratorium jantung seperti EKG aritmia
elektrolit, P:
12.45 Menyiapkan diet jantung yang sesuai mis. batasi Intervensi keperawatan di lanjutkan

28
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

asupan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan


tinggi lemak
13.00 Memberikan dukungan emosional dan spiritual
13.30 Menganjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
14.00 Pre dan Post conference
14.34 Memonitor Saturasi oksigen Pukul : 18.30 WIB
14.35 Memonitor gejala primer penurunan curah jantung S:
meliputi dispnea, kelelahan, frequensi nadi, distensi Klien Mengatakan dada berdebar sangat berkurang
vena jugularis, palpitasi, kulit pucat O:
17.30 Memberikan diet jantung yang sesuai mis. batasi - Frekuensi Nadi 74 x/menit
asupan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan - TD : 100/70.
tinggi lemak A: Kriteria Hasil
17.50 Memonitor tanda-tanda vital Indikator Nilai Target
17.50 Memonitor Saturasi Oksigen Awal Akhir
17.52 Mengidentikasi tanda/gejala primer penurunan curah Palpitasi 1 4 5
jantung meliputi dispnea, kelelahan, edema, Takikardia 1 5 5
ortopnea, paroxysmal nocturnal dyspnea, Gambaran 1 5 5
peningkatan CVP EKG aritmia

29
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

18.00 Kolaborasi pemberian antiaritmia, Bisoprolol 2,5 mg


dan Amiodaron 200 mg per oral P : Intervensi keperawatan di lanjutkan
19.00 Memberikan terapi distraksi dengan melakukan
menonton acara TV untuk mengurangi ansietas dan
stress
21.00 Pre dan Post conference
21. 40 Memonitor Saturasi oksigen
21.41 Memonitor gejala primer penurunan curah jantung
meliputi dispnea, kelelahan, frequensi nadi, palpitasi, Sabtu 03/2/2023 Pukul : 06.00 WIB
kulit pucat S:
24.00 Mengganti cairan infus RL 500 cc/12 jam Klien mengatakan dada berdebar hilang timbul
05.40 Memonitor tanda-tanda vital O:
05.40 Memonitor Saturasi Oksigen - Frekuensi Nadi 70 x/menit teraba kuat dan
05.41 Mengidentikasi tanda/gejala primer penurunan curah reguler
jantung meliputi dispnea, kelelahan, palpitasi - TD : 100/60.
06.00 Kolaborasi pemberian antiaritmia, Amiodaron 200 A: Kriteria Hasil
mg per oral Indikator Nilai Target
Awal Akhir

30
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

Palpitasi 1 4 5
Takikardia 1 5 5
Gambaran 1 5 5
EKG aritmia

P : Intervensi keperawatan di lanjutkan

Pola Nafas Tidak efektif 12.04 Memonitor bunyi napas tambahan Jumat, 02/02/2024 Pukul 13.30 WIB
13.00 Memonitor adanya sumbatan jalan nafas S: Klien mengatakan sesak nafas
13.30 Memberikan posisi semi recumbent O:
13.40 Memberikan minum hangat - Tampak ada retraksi dada
- RR 24x/ menit
- Fase Ekspirasi memanjang
A: Kriteria Hasil :
Indikator Nilai Target
Awal Akhir
Dispnea 2 3 5
Penggunaan 2 2 5

31
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

otot bantu
napas
Pemanjangan 2 2 5
fase ekspirasi
Frekuensi napas 2 3 5
Kedalaman 2 3 5
napas

P : Intervensi keperawatan di lanjutkan

Pukul 18.30 WIB


14.00 Pre dan Post conference S: Klien mengatakan sesak nafas berkurang
14.34 Mengatur posisi semifowler O:
14.34 Mempertahankan o2 nasal 4 lpm dengan nasal canula - Tampak retraksi dada menurun
17.50 Memonitor pola nafas - RR 21x/ menit
17.50 memonitor keluhan sesak nafas A: Kriteria Hasil :

32
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

17.51 memonitor saturasi oksigen Indikator Nilai Target


Awal Akhir
Dispnea 2 3 5
Penggunaan otot 2 4 5
bantu napas
Pemanjangan 2 5 5
fase ekspirasi
Frekuensi napas 2 4 5
Kedalaman napas 2 4 5

P : Intervensi keperawatan di lanjutkan

Sabtu, 03/02/2024 Pukul 06.00 WIB


21.00 Pre dan Post conference S: Klien mengatakan sesak nafas sangat berkurang
21.40 Memonitor pola nafas O:

33
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

21.40 memonitor keluhan sesak nafas - Tampak retraksi dada menurun


21.41 memonitor saturasi oksigen - RR 21x/ menit
06.45 Memonitor pola nafas A: Kriteria Hasil :
06.45 memonitor keluhan sesak nafas Indikator Nilai Target
06.45 Melepas oksigen nasal canula Awal Akhir
06.48 Memonitor saturasi oksigen Dispnea 2 4 5
Penggunaan otot 2 5 5
bantu napas
Pemanjangan 2 5 5
fase ekspirasi
Frekuensi napas 2 4 5
Kedalaman napas 2 5 5

P : Intervensi keperawatan di lanjutkan

34
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

Nausea 12.10 Mengidentikasi pengalaman mual Jumat, 02/02/2024 Pukul 13.30 WIB
12.10 Memonitor mual (mis. Frekuensi, durasi, dan tingkat S:
keparahan) - Klien mengeluh mual
12.10 Memonitor asupan nutrisi dan kalori - Klien mengatakan ingin muntah
12.30 Memonitor keseimbangan cairan dan elektrolit - Klien mengatakan tidak nafsu makan
12.45 Mengurangi atau Menghilangkan keadaan penyebab O:
mual (mis. kecemasan, ketakutan, kelelahan) Makan ½ porsi
13.00 Membersihkan mulut dan hidung A: Kriteria Hasil
13.30 Menganjurkan memperbanyak istirahat Indikator NIlai Target
13.35 Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup Awal Akhir
Keluhan mual 2 2 5
Perasaan 2 3 5
ingin muntah
Nafsu Makan 2 3 5

P : Intervensi keperawatan di lanjutkan

35
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

14.00 Pre conference


14.35 Memonitor keluhan mual Pukul 18.30 WIB
17.30 Kolaborasi : Memberikan makanan dalam jumlah S:
kecil dan menarik - Klien mengeluh mual berkurang
17.30 Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup - Klien mengatakan perasaan ingin muntah
18.00 Berkolaborasi pemberian antiemetik, Ondancentron 4 berkurang
mg secara intravena - Klien mengatakan nafsu makan meningkat
18.30 Memonitor mual (mis. frekuensi, durasi, dan tingkat O: Makan ½ porsi
keparahan) A: Kriteria Hasil
Indikator NIlai Target
Awal Akhir
Keluhan mual 2 3 5
Perasaan 2 4 5
ingin muntah
Nafsu Makan 2 4 5

P : Intervensi keperawatan di lanjutkan

36
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

21.00 Pre dan Post conference Sabtu 03/02/2024 Pukul 06.00 WIB
21.36 Mengidentikasi pengalaman mual S:
21.36 Memonitor keluhan mual - Klien mengeluh mual sangat berkurang
22.30 Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup - Klien mengatakan perasaan ingin muntah
06.00 Berkolaborasi pemberian antiemetik, Omeprazole 40 sangat berkurang
mg secara intravena - Klien mengatakan nafsu makan meningkat
06.30 Memberikan makanan dalam jumlah kecil dan O: Makan ½ porsi
menarik A: Kriteria Hasil
Indikator NIlai Target
Awal Akhir
Keluhan mual 2 4 5
Perasaan 2 4 5
ingin muntah
Nafsu Makan 2 4 5

P : Intervensi keperawatan di lanjutkan

Intoleransi aktivitas 12.12 Menyediakan lingkungan nyaman dan Jumat, 02/02/2024 Pukul 13.30 WIB

37
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

rendah stimulus (mis: cahaya, suara, kunjungan) S: Klien mengeluh lemas


12.12 Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh O:
yang mengakibatkan kelelahan Nadi : 81x/ menit
12.13 Memonitor kelelahan fisik dan emosional A: Kriterai Hasil
12.15 Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan Indikator Nilai Target
selama melakukan aktivitas Awal Akhir
13.30 Menganjurkan tirah baring Keluhan Lelah 1 3 5
13.30 Menganjurkan melakukan aktivitas secara Frekuensi nadi 1 5 5
bertahap
P : Intervensi keperawatan di lanjutkan

Pukul 13.30 WIB


14.00 Pre conference S: Klien mengeluh lemas
14.37 Memonitor kelelahan fisik dan emosional O:
15.30 Menganjurkan tirah baring Nadi : 74 x/ menit
16.27 Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap A: Kriterai Hasil

38
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

seperti duduk di pinggir tempat tidur Indikator Nilai Target


Awal Akhir
Keluhan Lelah 1 3 5
Frekuensi nadi 1 5 5

P : Intervensi keperawatan di lanjutkan

21.00 Pre dan Post conference Sabtu, 03/02/2024 Pukul 06.00 WIB
21.37 Memonitor kelelahan fisik dan emosional S: Klien mengeluh lemas sangat berkurang
21.37 Menganjurkan tirah baring O:
06.40 Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap Nadi : 70x/ menit
seperti duduk jalan ke kamar mandi dan ke meja A: Kriterai Hasil
makan Indikator Nilai Target
Awal Akhir
Keluhan Lelah 1 4 5
Frekuensi nadi 1 5 5

39
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

P : Intervensi keperawatan di lanjutkan

2 Sabtu, 3 Penurunan Curah jantung 07.00 Pre dan Post conference Sabtu 03/2/2023 Pukul : 13.00 WIB
Februari 2024 07.35 Memonitor Saturasi oksigen S: Klien mengatakan dada berdebar hilang timbul
07.35 Memonitor gejala primer penurunan curah jantung O:
meliputi dispnea, kelelahan, frequensi nadi, distensi - Frekuensi Nadi 70 x/menit teraba kuat dan
vena jugularis, palpitasi, kulit pucat reguler
11.47 Memonitor tanda-tanda vital - TD : 100/60.
11.47 Memonitor Saturasi Oksigen A: Kriteria Hasil
11.47 Mengidentikasi tanda/gejala primer penurunan curah Indikator Nilai Target
jantung meliputi dispnea, kelelahan, palpitasi Awal Akhir
12.30 Kolaborasi : Tindakan Echocardigrafi dengan Sp.JP : Palpitasi 1 5 5
Kesan : EF 65% ( BLPL) Takikardia 1 5 5
13.00 Mengedukasi toleransi aktivitas dan kondisi Gambaran 1 5 5
kegawatan dengan jantung. EKG aritmia
13.45 Melepas IVFD
14.05 Serah terima berkas perawatan dan Mengantar pasien P : Intervensi keperawatan di hentikan

40
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

pulang
Pola Nafas Tidak efektif 07.00 Pre dan Post conference Sabtu, 03/02/2024 Pukul 13.00 WIB
07.35 Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya S: Klien mengatakan sudah tidak sesak nafas
napas O:
07.36 Memonitor pola napas (seperti bradypnea, - Tidak tampak retraksi dada
takipnea, hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-stokes, - RR 20x/ menit, reguler
biot, ataksik) A: Kriteria Hasil :
07.36 Memonir keluhan sesak nafas Indikator Nilai Target
07.36 Menganjurkan klien melapor jika sesak nafas Awal Akhir
11.51 Memonitor saturasi oksigen Dispnea 2 5 5
11.51 Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya Penggunaan otot 2 5 5
napas bantu napas
11.51 Monitor pola napas (seperti bradypnea, takipnea, Pemanjangan 2 5 5
hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-stokes, biot, fase ekspirasi
ataksik) Frekuensi napas 2 5 5
Kedalaman napas 2 5 5

41
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

P : Intervensi keperawatan di hentikan

Nausea 07.00 Pre dan Post conference Sabtu 03/02/2024 Pukul 13.00 WIB
07.35 Memonitor keluhan mual S:
07.38 Memonitor asupan nutrisi dan kalori - Klien mengatakan sudah tidak mual
11.53 Memonitor mual (mis. frekuensi, durasi, dan tingkat - Klien mengatakan sudah tidak ada perasaan
keparahan) ingin muntah
13.00 Memberikan diet jantung yang sesuai mis. batasi - Klien mengatakan nafsu makan meningkat
asupan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan tinggi O: Makan ¾ porsi
lemak A: Kriteria Hasil
Indikator NIlai Target
Awal Akhir
Keluhan mual 2 5 5
Perasaan 2 5 5
ingin muntah
Nafsu Makan 2 4 5

P : Intervensi keperawatan di hentikan

42
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

Intoleransi aktivitas 07.37 Memonitor kelelahan fisik dan emosional Sabtu, 03/02/2024 Pukul 13.00 WIB
07.37 Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap S: Klien mengeluh lemas sangat berkurang
seperti duduk jalan ke kamar mandi dan ke meja O:
makan Nadi : 70x/ menit
07.37 Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan A: Kriterai Hasil
gejala kelelahan tidak berkurang Indikator Nilai Target
09.00 Mengajarkan strategi koping untuk mengurangi Awal Akhir
kelelahan Keluhan Lelah 1 4 5
Frekuensi nadi 1 5 5

P : Intervensi keperawatan di hentikan

43
28

Anda mungkin juga menyukai