ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. T DENGAN SVT
DI RUANG DAHLIA RSUD KOTA BOGOR
KASUS
Tanggal Masuk : 02 Februari 2024, Pukul 12.00 WIB
Tempat : Ruang VIP Dahlia RSUD Kota Bogor
Oleh : TIM
Sumber Data : Pasien, Keluarga, dan Rekam Medis
Metode : Anamnesa, Pemeriksaan Fisik, dan Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa Medis : Syok kardiogenik ec SVT
DPJP : dr. Indera, Sp. JP
Tim Dokter : SPJP
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Klien
1) Nama Klien : Ny. T
2) Tempat, Tanggal Lahir: Bogor, 01/07/1983, 40 tahun
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Pendidikan Terakhir : SMA
5) Pekerjaan : Karyawan Swasta
6) Status Pernikahan : Menikah
7) Suku Bangsa : Sunda
8) Alamat : Selakopi RT 01/04 Kel Pasir Mulya Kec
Bogor Barat.
9) Diagnosa Medis : SVT
10) Nomor Rekam Medis : 00268370
11) Tanggal Masuk RS : 02 Februari 2024, Pukul 05.31 WIB
12) Tanggal Pengkajian : 02 Februari 2024, Pukul 12.00 WIB
b. Penanggung Jawab Keluarga
1) Nama : Tn.I
2) Usia : 23 Tahun
3) Pendidikan : S1
4) Pekerjaan : Karyawan Swasta
5) Alamat : Selakopi RT 01/04 Kel Pasir Mulya Kec
6) Hubungan Dengan Klien : Anak
7) Status Pernikahan : Belum Menikah
22
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Klien
1) Keluhan Utama Saat Pengkajian
Klien mengatakan dadanya berdebar
2) Riwayat Kesehatan saat ini
Pada tanggal 2 Februari 2024 pukul 05.53 WIB, klien datang bersama
keluarga ke IGD dengan keluhan dada berdebar kencang sejak jam 1
malam 5 jam sebelum masuk Rumah Sakit Umum Kota Bogor, di sertai
sesak nafas, merasa lemah, mual dan muntah 3 kali, Kesadaran compos
mentis. TD: 80/palpasi, Nadi :187x / menit, S: 36.8 0C, RR : 28 x/menit,
SpO2 95% dengan o2 nasal canul 4 lpm, di IGD Klien di berikan obat
fargoksin 1 ampul dengan bolus pelan, Omeprazole 40 mg IV,
Ondancentron 4 mg IV serta di lakukan Tindakan cardioversi 50 joule
setelah premedikasi dengan midazolam 5 mg. Pukul 12.00 WIB Pada Saat
di kaji pasien mengatakan perassan berdebar berkurang, masih merasa
sesak nafas, merasa lemas, mual dan nafsu makan berkurang
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien megatakan tidak mempunyai penyakit jantung,Diabetes melitus
ataupun Hipertensi
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada keluarga tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit
serupa.
23
d. Sistem kardiovaskuler,
TD 100/80 mmHg, Denyut jantung 81 x/menit teraba lemah, suara jantung
normal lup.dup tidak ada suara tambahan tidak ada sianosis perifer,
konjungtiva pucat.
e. Sistem gastrointestinal,
Peut teraba supel tidak ada pembesaran hepar, bising usus (+) , nafsu makan
berkurang, keluhan mual dan muntah 3 x
4. Kebiasaan Sehari-Hari
a. Nutrisi
1) Sebelum Sakit
Keluarga klien mengatakan makan tiga kali sehari, satu porsi habis.
2) Selama Sakit
Keluarga klien mengatakan nafsu makan berkurang, makan ¼ porsi tidak
habis
b. Pola Istirahat dan Tidur
1) Sebelum Sakit
Keluarga klien mengatakan tidur di rumah selama 6-8 jam. Tidur nyenyak
2) Selama Sakit
Klien mengatakan tidur selama kondisi sakit nya tidak nyenyak. Klien
mengatakan dada berdebar dan sesak nafas menyebabkan klien kesulitan
untuk tidur nyenyak.
c. Pola Eliminasi
1) Sebelum Sakit
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit tidak ada gangguan eliminasi,
baik BAK atau BAB. BAK 4-5 kali sehari, dan BAB 1 kali sehari
langsung ke kamar mandi.
2) Selama Sakit
Keluarga klien mengatakan ada perubahan saat dada berdebar dalam
frequensi kencingnya.. Sealama sakit pasien belum BAB.
d. Personal Hygiene
1) Sebelum Sakit
Keluarga klien mengatakan mandi sehari 2 kali, secara teratur
2) Selama Sakit
Klien mengatakan selama perawatan klien belum mandi.
e. Pola Aktivitas
1) Sebelum Sakit
Keluarga klien mengatakan aktivitas sebelum sakit dilakukan secara
mandiri dan tanpa bantuan orang lain.
24
2) Selama Sakit
Klien mengatakan selama sakit klien tidak mampu melakukan aktivitas
karena terganggu rasa sesak dan dada berdebar.klien hanya bedrest di
tempat tidur dan akktivitas di bantu keluarga dan perawat.
5. Rasa Keamanan dan Kenyamanan
Keluarga klien mengatakan dada berdebar dan sesak nafas saat ini dirasakan
membuat rasa keamanan dan kenyamanan terganggu.
6. Koping Terhadap Stress
Dukungan dari keluarga, rasa ikhlas yang dimiliki mampu membuat klien mulai
menerima kondisi saat ini.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Laboratorium
Hitung Jenis
Kimia Klinik
25
(Ca++)
b. Hasil Rontgen
c. EKG
EKG Sebelum Cardioversi
Interpretasi :
SVT
d. Echocardiografy
Klinis : SVT
26
1) Advice dr. Indera, Sp.
2 s.d Februari 2024 JP 500 cc 14 pm
Ringer Laktat
b. Terapi Obat:
Saat Perawatan
No. Tanggal Jenis Obat Dosis Ket.
1) 2 Februari Intra vena
2024 Omeprazole 40 mg 1x1 k/p
Ondancentron 4 mg 3x1 k/p
2) 2 Februari Oral
2024 Bisoprolol 2,5 mg 1x1
Terapi Pulang
No. Tanggal Jenis Obat Dosis Ket.
1) 3 Februari Oral
2024 Pukul Bisoprolol 2,5 mg 1x1
12.45 WIB Lansoprazole Cap 30 mg 2x1
Sucralfat Syr 10 cc 3 x 1C
B. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
1. 2 Februari 2024
Data Subjektif: Idiopatik, Wolf Penurunan
- Klien Mengatakan Parkison Whaite, Curah Jantung
dada berdebar kencang kelainan jantung,
Data Objektif: AVNRT, AVRT
- EKG : Supra Ventrikel
Takikardia (SVT) System konduksi
- Frekuensi Nadi jantung terganggu
meningkat 187 (Bundle His)
x/menit
- Ejection fraction (EF) Perubahan interval
menurun. PR pada
gelombang EKG
Supraventrikular
Takikardi (SVT)
27
No. Data Etiologi Masalah
Kecepatan jantung
pada ventrikel
meningkat
Penurunan curang
jantung
2. 2 Februari 2024
Data Subjektif: Supraventrikular Pola Nafas
- Klien mengatakan Takikardi (SVT) Tidak Efektif
sesak nafas
Data Objektif: Percepatan laju
- Tampak penggunaan jantung
otot bantu pernafasan
- Takipnea, RR : 24 Sirkulasi paru
x/menit meningkat
- Fase Ekspirasi
memanjang Pernafasan
meningkat
Pertukaran gas
tidak stabil
Sesak, nafas
dangkal
3 2 Februari 2024
Data Subjektif: Supraventrikular Nausea
- Klien mengeluh mual Takikardi (SVT)
- Klien mengatakan
ingin muntah Dada Berdebar
- Klien mengatakan
tidak nafsu makan Gelisah, ansietas
28
No. Data Etiologi Masalah
Data Objektif:
- Makan ¼ porsi Peristaltik
meningkat
Nausea
4. 2 Februari 2024
Data Subjektif: Penurunan curah Intoleransi
Klien mengeluh Lelah jantung aktivitas
Data Objektif:
Nadi : 187 X/m Suplai O2 ke
jaringan menurun
kelemahan
Intoleransi
Aktivitas
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Penurunan curah jantung b.d Perubahan irama jantung d.d klien mengatakan
dada berdebar, takikardia, nadi perifer teraba lemah, ejection fraction (EF)
menurun.(D.0008)
Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas d.d sesak napas,
penggunaan otot bantu pernapasan, fase ekspirasi memanjang, takipnea
(D.0005)
Nausea b.d distensi lambung d.d mengeluh mual, merasa ingin muntah,
tidak berminat untuk makan (D.0076)
Intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d mengeluh lelah, frekuensi jantung
meningkat > 20% dari kondisi istirahat.(D.0056)
29
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Penurunan Curah Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x Perawatan Jantung (I.02075)
Jantung 24 jam, maka curah jantung meningkat L.02008 , Observasi
dengan kriteria hasil: Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi: dispnea,
kelelahan, edema, ortopnea, PND, peningkatan CVP).
Indikator Awal Target Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi:
Palpitasi 1 5 peningkatan berat badan, hepatomegaly, distensi vena jugularis, palpitasi,
Takikardia 1 5 ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
Gambaran 1 5 Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
EKG aritmia Monitor intake dan output cairan
Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
Monitor saturasi oksigen
Monitor keluhan nyeri dada (mis: intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presipitasi
yang mengurangi nyeri)
Monitor EKG 12 sadapan
Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
Monitor nilai laboratorium jantung (mis: elektrolit, enzim jantung, BNP,
28
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
NTpro-BNP)
Monitor fungsi alat pacu jantung
Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas
Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum pemberian obat (mis: beta
blocker, ACE Inhibitor, calcium channel blocker, digoksin)
Terapeutik
Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau posisi
nyaman
Berikan diet jantung yang sesuai (mis: batasi asupan kafein, natrium,
kolesterol, dan makanan tinggi lemak)
Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermitten, sesuai indikasi
Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress, jika perlu
Berikan dukungan emosional dan spiritual
Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen > 94%
Edukasi
Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
29
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Anjurkan berhenti merokok
Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program rehabilitasi jantung
2. Pola Nafas tidak Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x Pemantauan Respirasi (I.01014)
Efektif 24 jam, maka pola napas L.01004 membaik, dengan Observasi
kriteria hasil: Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
Monitor pola napas (seperti bradypnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul,
Indikator Awal Target Cheyne-stokes, biot, ataksik)
Dispnea 2 5 Monitor kemampuan batuk efektif
Penggunaan 2 5 Monitor adanya produksi sputum
otot bantu Monitor adanya sumbatan jalan napas
30
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
napas Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
Pemanjangan 2 5 Auskultasi bunyi napas
fase ekspirasi Monitor saturasi oksigen
Frekuensi 2 5 Monitor nilai analisa gas darah
napas Monitor hasil x-ray thoraks
Kedalaman 2 5 Terapeutik
napas Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.
3 Nausea Setelah dilakukan tindakan keperawatan selaa 3x24 Menejemen Mual (I. 03117)
jam, diharapkan Tingkat nausea menurun (L.08065) Observasi
dengan kriteria hasil: Identifikasi pengalaman mual
Identifikasi isyarat nonverbal ketidak nyamanan (mis. Bayi, anak-anak, dan
mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif)
Indikator Awal Target Identifikasi dampak mual terhadapkualitas hidup (mis. Nafsu makan,
31
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
aktivitas, kinerja, tanggung jawab peran, dan tidur)
Keluhan mual 2 5 Identifikasi faktor penyebab mual (mis. Pengobatan dan prosedur)
Perasaan 2 5 Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual (kecuali mual pada kehamilan)
ingin muntah Monitor mual (mis. Frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)
Nafsu Makan 2 5 Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik
Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (mis. Bau tak sedap, suara, dan
rangsangan visual yang tidak menyenangkan)
Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (mis. Kecemasan, ketakutan,
kelelahan)
Berikan makan dalam jumlah kecil dan menarik
Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak berwarna, jika
perlu
Edukasi
Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang mual
Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual (mis.
32
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Biofeedback, hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
4 Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x Manajemen Energi (I.05178)
24 jam, maka toleransi aktivitas L.05047 meningkat, Observasi
dengan kriteria hasil: Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Monitor kelelahan fisik dan emosional
Indikator Awal Target Monitor pola dan jam tidur
Keluhan 1 5 Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Lelah Terapeutik
Frekuensi 1 5 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis: cahaya, suara,
nadi kunjungan)
Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi
Anjurkan tirah baring
33
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
34
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
1 Jumat, 2 Penurunan Curah jantung 12.00 Menerima pasien baru dari IGD di ruang Dahlia Jumat, 02/02/2024 Pukul : 13.30 WIB
Februari 2024 RSUD Kota Bogor S:
12.00 Mengatur posisi tidur semi recumbent Klien Mengatakan dada berdebar berkurang
12.01 Memasang o2 nasal 4 lpm dengan nasal canula O:
12.01 Mengatur tetesan infus RL 500 cc/ 12 jam - EKG : Supra Ventrikel Takikardia (SVT)
12.03 Memonitor tanda-tanda vital - Frekuensi Nadi meningkat 81 x/menit
12.04 Memonitor Saturasi Oksigen - TD 100/80 mmHg
12.04 Mengidentikasi tanda/gejala sekunder penurunan A: Kriteria Hasil
curah jantung meliputi peningkatan berat badan, Indikator Nilai Target
hepatomegali, distensi vena jugularis, palpitasi, Awal Akhir
ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat, CRT Palpitasi 1 3 5
12.06 Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi) Takikardia 1 3 5
12.07 Memonitor adanya keluhan nyeri dada Gambaran 1 5 5
12.30 Memonitor nilai laboratorium jantung seperti EKG aritmia
elektrolit, P:
12.45 Menyiapkan diet jantung yang sesuai mis. batasi Intervensi keperawatan di lanjutkan
28
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
29
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
30
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Palpitasi 1 4 5
Takikardia 1 5 5
Gambaran 1 5 5
EKG aritmia
Pola Nafas Tidak efektif 12.04 Memonitor bunyi napas tambahan Jumat, 02/02/2024 Pukul 13.30 WIB
13.00 Memonitor adanya sumbatan jalan nafas S: Klien mengatakan sesak nafas
13.30 Memberikan posisi semi recumbent O:
13.40 Memberikan minum hangat - Tampak ada retraksi dada
- RR 24x/ menit
- Fase Ekspirasi memanjang
A: Kriteria Hasil :
Indikator Nilai Target
Awal Akhir
Dispnea 2 3 5
Penggunaan 2 2 5
31
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
otot bantu
napas
Pemanjangan 2 2 5
fase ekspirasi
Frekuensi napas 2 3 5
Kedalaman 2 3 5
napas
32
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
33
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
34
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Nausea 12.10 Mengidentikasi pengalaman mual Jumat, 02/02/2024 Pukul 13.30 WIB
12.10 Memonitor mual (mis. Frekuensi, durasi, dan tingkat S:
keparahan) - Klien mengeluh mual
12.10 Memonitor asupan nutrisi dan kalori - Klien mengatakan ingin muntah
12.30 Memonitor keseimbangan cairan dan elektrolit - Klien mengatakan tidak nafsu makan
12.45 Mengurangi atau Menghilangkan keadaan penyebab O:
mual (mis. kecemasan, ketakutan, kelelahan) Makan ½ porsi
13.00 Membersihkan mulut dan hidung A: Kriteria Hasil
13.30 Menganjurkan memperbanyak istirahat Indikator NIlai Target
13.35 Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup Awal Akhir
Keluhan mual 2 2 5
Perasaan 2 3 5
ingin muntah
Nafsu Makan 2 3 5
35
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
36
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
21.00 Pre dan Post conference Sabtu 03/02/2024 Pukul 06.00 WIB
21.36 Mengidentikasi pengalaman mual S:
21.36 Memonitor keluhan mual - Klien mengeluh mual sangat berkurang
22.30 Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup - Klien mengatakan perasaan ingin muntah
06.00 Berkolaborasi pemberian antiemetik, Omeprazole 40 sangat berkurang
mg secara intravena - Klien mengatakan nafsu makan meningkat
06.30 Memberikan makanan dalam jumlah kecil dan O: Makan ½ porsi
menarik A: Kriteria Hasil
Indikator NIlai Target
Awal Akhir
Keluhan mual 2 4 5
Perasaan 2 4 5
ingin muntah
Nafsu Makan 2 4 5
Intoleransi aktivitas 12.12 Menyediakan lingkungan nyaman dan Jumat, 02/02/2024 Pukul 13.30 WIB
37
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
38
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
21.00 Pre dan Post conference Sabtu, 03/02/2024 Pukul 06.00 WIB
21.37 Memonitor kelelahan fisik dan emosional S: Klien mengeluh lemas sangat berkurang
21.37 Menganjurkan tirah baring O:
06.40 Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap Nadi : 70x/ menit
seperti duduk jalan ke kamar mandi dan ke meja A: Kriterai Hasil
makan Indikator Nilai Target
Awal Akhir
Keluhan Lelah 1 4 5
Frekuensi nadi 1 5 5
39
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
2 Sabtu, 3 Penurunan Curah jantung 07.00 Pre dan Post conference Sabtu 03/2/2023 Pukul : 13.00 WIB
Februari 2024 07.35 Memonitor Saturasi oksigen S: Klien mengatakan dada berdebar hilang timbul
07.35 Memonitor gejala primer penurunan curah jantung O:
meliputi dispnea, kelelahan, frequensi nadi, distensi - Frekuensi Nadi 70 x/menit teraba kuat dan
vena jugularis, palpitasi, kulit pucat reguler
11.47 Memonitor tanda-tanda vital - TD : 100/60.
11.47 Memonitor Saturasi Oksigen A: Kriteria Hasil
11.47 Mengidentikasi tanda/gejala primer penurunan curah Indikator Nilai Target
jantung meliputi dispnea, kelelahan, palpitasi Awal Akhir
12.30 Kolaborasi : Tindakan Echocardigrafi dengan Sp.JP : Palpitasi 1 5 5
Kesan : EF 65% ( BLPL) Takikardia 1 5 5
13.00 Mengedukasi toleransi aktivitas dan kondisi Gambaran 1 5 5
kegawatan dengan jantung. EKG aritmia
13.45 Melepas IVFD
14.05 Serah terima berkas perawatan dan Mengantar pasien P : Intervensi keperawatan di hentikan
40
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
pulang
Pola Nafas Tidak efektif 07.00 Pre dan Post conference Sabtu, 03/02/2024 Pukul 13.00 WIB
07.35 Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya S: Klien mengatakan sudah tidak sesak nafas
napas O:
07.36 Memonitor pola napas (seperti bradypnea, - Tidak tampak retraksi dada
takipnea, hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-stokes, - RR 20x/ menit, reguler
biot, ataksik) A: Kriteria Hasil :
07.36 Memonir keluhan sesak nafas Indikator Nilai Target
07.36 Menganjurkan klien melapor jika sesak nafas Awal Akhir
11.51 Memonitor saturasi oksigen Dispnea 2 5 5
11.51 Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya Penggunaan otot 2 5 5
napas bantu napas
11.51 Monitor pola napas (seperti bradypnea, takipnea, Pemanjangan 2 5 5
hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-stokes, biot, fase ekspirasi
ataksik) Frekuensi napas 2 5 5
Kedalaman napas 2 5 5
41
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Nausea 07.00 Pre dan Post conference Sabtu 03/02/2024 Pukul 13.00 WIB
07.35 Memonitor keluhan mual S:
07.38 Memonitor asupan nutrisi dan kalori - Klien mengatakan sudah tidak mual
11.53 Memonitor mual (mis. frekuensi, durasi, dan tingkat - Klien mengatakan sudah tidak ada perasaan
keparahan) ingin muntah
13.00 Memberikan diet jantung yang sesuai mis. batasi - Klien mengatakan nafsu makan meningkat
asupan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan tinggi O: Makan ¾ porsi
lemak A: Kriteria Hasil
Indikator NIlai Target
Awal Akhir
Keluhan mual 2 5 5
Perasaan 2 5 5
ingin muntah
Nafsu Makan 2 4 5
42
No Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Intoleransi aktivitas 07.37 Memonitor kelelahan fisik dan emosional Sabtu, 03/02/2024 Pukul 13.00 WIB
07.37 Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap S: Klien mengeluh lemas sangat berkurang
seperti duduk jalan ke kamar mandi dan ke meja O:
makan Nadi : 70x/ menit
07.37 Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan A: Kriterai Hasil
gejala kelelahan tidak berkurang Indikator Nilai Target
09.00 Mengajarkan strategi koping untuk mengurangi Awal Akhir
kelelahan Keluhan Lelah 1 4 5
Frekuensi nadi 1 5 5
43
28