Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lidya Ayu Ningrum

NPM : 203300516059
Mata Kuliah : Hukum Lingkungan (R.01)

Soal!
1. Berikan uraian umum keadaan lingkungan kelautan di Indonesia.
2. Ada 3 (tiga) gangguan atau ancaman terhadap sumber daya hayati laut. Harap Saudara
terangkan secara ringkas dan jelas.
3. Perhatikan Tabel 1 tentang dampak kegiatan terhadap ekosistem terumbu karang.
Kegiatan yang manakah yang sering terjadi di lingkungan Anda dan bagaimanakah
dampak lingkungan yang ada.
4. Perhatikan Tabel 2 tentang dampak kegiatan terhadap ekosistem mangrove.
Uraikan tiga jenis kegiatan yang Saudara ketahui di sekitar Anda beserta dampaknya
yang potensial terjadi.
5. Sebutkan 3 (tiga) jenis undang-undang serta kemukakan hal-hal pokok yang diatur di
dalamnya terhadap pelestarian lingkungan kelautan.

Jawab!
1. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Tim LIPI pada pertengahan tahun 2020
mengungkap fakta bahwa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
berdampak pada meningkatnya penggunaan plastik sebagai kemasan belanja online.
Aktivitas belanja online menjadi pola baru bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
di masa ini, karena dinilai efektif dalam memutus rantai Covid-19 dibandingan dengan
belanja secara fisik di masa PSBB. Begitu juga dengan penggunaan layanan pengiriman
makanan lewat jasa transportasi online. Padahal, 96% paket dibungkus dengan plastik
yang tebal dan ditambah dengan bubble wrap. Selotip, bungkus plastik, dan bubble
wrap merupakan pembungkus berbahan plastik yang paling sering ditemukan. Masih di
pertengahan tahun 2020, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan
total sampah medis yang merupakan kategori B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan
sampah rumah tangga dari penanganan Covid-19 di Indonesia kini telah mencapai 1.100
ton. Sebagian besar sampah tersebut ditemukan di Laut. Menanggapi hal tersebut, pakar
kelautan FMIPA UI Dr. Mufti Petala Patria mengatakan, kemasan plastik sekali pakai
sebagai pembungkus belanja online tentu berdampak pada peningkatan jumlah volume
sampah di laut, dan akan memperparah kondisi biota laut. Pasalnya, sampah-sampah
plastik itu cepat atau lambat akan terdegradasi menjadi mikroplastik. Mikroplastik dapat
merusak sistem jaringan makanan hewan laut yang biasanya dikonsumsi oleh manusia.
2. Ancaman terbesar utama bagi keanekaragaman hayati di seluruh wilayah dunia adalah
karena perubahan penggunaan lahan dan air (50%). Perubahan penggunaan lahan dan air
dalam hal ini yaitu penebangan yang dilakukan terus menerus, pertanian yang tidak
berkelanjutan, serta penambangan/penggalian. Ancaman terbesar kedua adalah
eksploitasi berlebihan pada spesies (24%), yakni ketika manusia sengaja membunuh
spesies/satwa tertentu untuk diperdagangkan atau penangkapan besar-besaran. Ancaman
ketiga, invasi oleh spesies/satwa dan menyebarkan penyakit (13%). Invasi oleh
spesies/satwa tertentu terjadi karena habitat asli mereka yang rusak, sehingga mereka
mencari habitat lain dan akan menyerang spesies/satwa asli. Spesies/satwa yang
melakukan invasi juga bisa menyebarkan penyakit baru yang sebelumnya tidak ada di
lingkungan.
3. Yang sering terjadi adalah dimana besarnya kerusakan terumbu karang dapat mengancam
keberlanjutan ketersediaan pangan dan akan memaksa masyarakat di daerah pesisir
berpindah karena kehilangan sumber makanan dan sumber pendapatan. Hal itu membuat
kemampuan daerah pesisir untuk menghidupi populasi di daerah sekitarnya akan
berkurang.
4. Adapun perilaku masyarakat yang berdampak negatif bagi hutan mangrove di pesisir
Pantai Kokar ialah penebangan secara liar, pembuangan sampah di area pesisir pantai,
pembelokan air tawar untuk irigasi serta adanya konversi lahan areal hutan mangrove
menjadi perladangan dan tambak garam.
5. Pertama Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan, kedua Undang-
Undang Nomor UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dan yang ketiga Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2008 Tentang Pengelolaan Sampah.

Anda mungkin juga menyukai